PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2013 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN PENGELOLAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL



dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2012 TENTANG PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG MODAL AWAL UNTUK BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL ANALIS PASAR HASIL PERTANIAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DI PROVINSI RIAU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PITALEBAR INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/POJK.05/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT RISIKO LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN JALAN TOL DI SUMATERA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH. BAB I KETENTUAN UMUM

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 11/POJK.05/2014 TENTANG PEMERIKSAAN LANGSUNG LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 183/PMK.07/2014 TENTANG

Transkripsi:

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2013 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN PENGELOLAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 37 ayat (7) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Bentuk dan Isi Laporan Pengelolaan Program Jaminan Sosial; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256); MEMUTUSKAN:

- 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN PENGELOLAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan: 1. Dewan Jaminan Sosial Nasional, yang selanjutnya disingkat DJSN, adalah dewan yang berfungsi untuk membantu Presiden dalam perumusan kebijakan umum dan sinkronisasi penyelenggaraan Sistem Jaminan Sosial Nasional. 2. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya disingkat BPJS adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. 3. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan, yang selanjutnya disebut BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan. 4. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, yang selanjutnya disebut BPJS Ketenagakerjaan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan pensiun, dan jaminan hari tua. 5. Fasilitas

- 3-5. Fasilitas Kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat. 6. Laporan Keuangan BPJS adalah laporan keuangan BPJS dan laporan keuangan dana jaminan sosial. BAB II LAPORAN PENGELOLAAN PROGRAM Pasal 2 (1) BPJS sebagai badan hukum publik wajib menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya dalam bentuk laporan pengelolaan program tahunan kepada Presiden dengan tembusan kepada DJSN paling lambat tanggal 30 Juni tahun berikutnya. (2) Kewajiban menyampaikan laporan pengelolaan program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku terhadap: a. BPJS Kesehatan; dan b. BPJS Ketenagakerjaan. Pasal 3 Periode laporan pengelolaan program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dimulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Pasal 4

- 4 - Pasal 4 Laporan pengelolaan program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dipublikasikan dalam bentuk ringkasan eksekutif melalui media massa elektronik dan melalui paling sedikit 2 (dua) media massa cetak yang memiliki peredaran luas secara nasional, paling lambat tanggal 31 Juli tahun berikutnya. Pasal 5 (1) Laporan pengelolaan program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dimaksudkan untuk: a. menilai kinerja BPJS; b. memenuhi prinsip keterbukaan dalam pengelolaan program jaminan sosial; dan c. memperbaiki kinerja BPJS. (2) Laporan pengelolaan program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan tugas BPJS. BAB III BENTUK LAPORAN Pasal 6 Bentuk laporan pengelolaan Program Jaminan Sosial oleh BPJS sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini. BAB IV

- 5 - BAB IV ISI LAPORAN PENGELOLAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL Pasal 7 (1) Laporan pengelolaan program terdiri atas Laporan Pengelolaan Program oleh BPJS Kesehatan dan Laporan Pengelolaan Program oleh BPJS Ketenagakerjaan. (2) Isi laporan pengelolaan program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat: a. pendahuluan; b. aspek kelembagaan; c. aspek penyelenggaraan program; d. aspek keuangan; e. laporan tindak lanjut hasil pengawasan; dan f. penutup. (3) Pendahuluan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a paling sedikit memuat: a. kondisi umum; b. kondisi perekonomian; c. visi dan misi; d. susunan Direksi dan Dewan Pengawas; dan e. gambaran singkat kinerja BPJS; (4) Aspek kelembagaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b paling sedikit memuat: a. organisasi

- 6 - a. organisasi dan sumber daya manusia; b. sumber daya sarana; c. sistem teknologi informasi; d. sistem manajemen risiko; dan e. sistem pengawasan internal. (5) Aspek penyelenggaraan program sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c paling sedikit memuat: a. realisasi rencana kerja program; b. kinerja operasional: 1. perkembangan kepesertaan program; 2. penerimaan iuran program; 3. pembayaran manfaat program; 4. kualitas pelayanan; dan 5. manajemen keluhan. (6) Aspek keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d paling sedikit memuat: a. dana jaminan sosial yang mencakup: 1. pendapatan iuran; 2. beban jaminan dan beban layanan jaminan sosial; 3. beban penyisihan piutang iuran; 4. kinerja investasi: a) dana investasi; b) pendapatan investasi; dan c) beban investasi program. 5. biaya operasional; 6. pendapatan dan beban lainnya; 7. surplus dana jaminan sosial per program; dan 8. laporan

- 7-8. laporan posisi pendanaan program yang terdiri atas: a) laporan posisi pendanaan program untuk BPJS Kesehatan memuat informasi mengenai likuiditas aset dan kecukupan aset netto dana jaminan sosial; b) laporan posisi pendanaan program untuk BPJS Ketenagakerjaan memuat informasi mengenai: 1) jumlah aset masing-masing dana jaminan sosial pada setiap periode jatuh tempo (maturitas); 2) jumlah liabilitas masing-masing dana jaminan sosial pada setiap periode jatuh tempo (maturitas); 3) tingkat likuiditas; dan 4) tingkat solvabilitas. b. dana BPJS mencakup: 1. pendapatan operasional; 2. pendapatan investasi; 3. biaya operasional; 4. pendapatan dan biaya lainnya; 5. surplus BPJS; dan 6. belanja barang modal. (7) Laporan tindak lanjut hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e terdiri atas laporan: a. Dewan Pengawas; b. Pengawasan Internal; dan c. Pengawasan Eksternal. (8) Penutup

- 8 - (8) Penutup sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f paling sedikit memuat: a. kesimpulan; dan b. hal yang perlu mendapat perhatian Pemerintah. BAB V KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 8 (1) Laporan pengelolaan program BPJS merupakan bagian dari pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas BPJS. (2) Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selain memuat laporan pengelolaan program BPJS juga memuat laporan keuangan BPJS yang telah diaudit oleh akuntan publik. (3) Pertanggungjawaban BPJS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat dituangkan dalam bentuk laporan tahunan. (4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan kepada Presiden dengan tembusan DJSN. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar

- 9 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 Desember 2013 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 27 Desember 2013 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. AMIR SYAMSUDIN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 252 Salinan sesuai dengan aslinya Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet, ttd. Siswanto Roesyidi

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2013 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN PENGELOLAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL KATA PENGANTAR RINGKASAN PIMPINAN DAFTAR ISI DAFTAR GRAFIK DAN TABEL DAFTAR LAMPIRAN BENTUK LAPORAN PENGELOLAAN PROGRAM BPJS BAB I BAB II PENDAHULUAN A. Kondisi Umum B. Kondisi Perekonomian C. Visi dan Misi D. Susunan Direksi dan Dewan Pengawas E. Gambaran Singkat Kinerja BPJS ASPEK KELEMBAGAAN A. Organisasi dan Sumber Daya Manusia B. Sumber Daya Sarana C. Teknologi Informasi D. Manajemen Risiko E. Pengawasan Internal BAB III ASPEK PENGELOLAAN PROGRAM A. Realisasi Rencana Kerja Program B. Kinerja Operasional 1. Perkembangan Kepesertaan 2. Penerimaan Iuran 3. Pembayaran Manfaat Program 4. Manajemen Keluhan BAB IV

- 2 - BAB IV ASPEK KEUANGAN A. Dana Jaminan Sosial 1. Pendapatan Iuran 2. Biaya Manfaat dan Biaya Layanan Jaminan Sosial 3. Kinerja Investasi a. Dana Investasi b. Pendapatan Investasi dan Pendapatan Lainnya c. Beban Investasi Program 4. Biaya Operasional dan Biaya Lainnya 5. Surplus Dana Jaminan Sosial a. BPJS Kesehatan Jaminan Kesehatan b. BPJS Ketenagakerjaan 1) Jaminan Kecelakaan Kerja 2) Jaminan Kematian 3) Jaminan Pensiun 4) Jaminan Hari Tua 6. Laporan Posisi Pendanaan Program a. BPJS Kesehatan Likuiditas Aset Dana Jaminan Sosial b. BPJS Ketenagakerjaan 1) Jumlah Aset Masing-masing Dana Jaminan Sosial pada Setiap Periode Jatuh Tempo (Maturitas) 2) Jumlah Liabilitas Masing-masing Dana Jaminan Sosial pada Setiap Periode Jatuh Tempo (Maturitas) 3) Tingkat Likuiditas 4) Tingkat Solvabilitas B. BPJS 1. Pendapatan Operasional 2. Pendapatan Investasi dan Pendapatan Lainnya 3. Biaya Operasional dan Biaya Lainnya 4. Surplus BPJS 5. Belanja Barang Modal BAB V LAPORAN TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN A. Dewan Pengawas B. Pengawasan Internal C. Pengawasan Eksternal BAB VI

- 3 - BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan B. Hal yang Perlu Mendapat Perhatian Pemerintah PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Salinan sesuai dengan aslinya Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet, ttd. Siswanto Roesyidi