BAB IXX GAMB ARAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
Transkripsi:

BAB IXX GAMB ARAN UMUM PERUSAHAAN Dalam penulisan ini, yang menjadi obyek penelitian adalah perusahaan-perusahaan publik yang telah melakukan akuisisi. Adapun perusahaan-perusahaan tersebut adalah sebagai berikut: 1. PT. Indocement Tunggal Prakarsa 2. PT. Semen Cibinong 3. P T. Dharmala Intiland 4. Lippo Pasific Finance 1. PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Nama perusahaan Bidang usaha Didirikan President komisaris President direktur P T. Indocement Tunggal Prakarsa Semen, makanan, dan perumahan 16 januari 1985 Soedono Salim Sudwikatmono Pemegang saham utama: - P T. Mekar Perkasa - Pemerintah Indonesia - PT. Citrabuana Dirgapuri P T. Indocement Tunggal prakarsa merupakan

perusahaan semen terbesar di Indonesia saat ini. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1985, dengan nama P T. Distinct Indocement Enterprise, yang memiliki 8 pabrik yang berlokasi di atas tanah seluas 200 ha di daerah Citereup, Cibinong dan Paliamanan, Cirebon yang mempunyai kapasitas produksi sebesar 8,9 juta ton semen abu-abu dan 0,2 juta ton semen putih. Perusahaan ini mempunyai persediaan bahan baku yang sudah terpendam lebih dari 200 tahun di daerah seluas 6000 ha yang berada di dekat lokasi pabrik di Citeu- rup serta 30 lokasi yang berada di Paliamanan, Cirebon. Total produksi di tahun 1991, mencapai 7100 juta ton. Pada bulan april 1992 produksi P T. Indocement dipasarkan di bawah nama semen Tiga Roda. Di tahun 1991, total export perusahaan ini mencapai 0,6 juta ton. Pada tanggal 1 januari 1992 Indocement kukan akuisisi secara besar-besaran terhadap 9 mela- perusahaan dalam kelompoknya dengan total nilai Rp 777 Milyar. Perusahaan yang diakuisisi adalah 51% saham PT. Panganjaya Intikusuma, 51% P T. Sanmaru Manukfak- turer Co.Ltd. 51% saham P T. Sarimie Asli Jaya, 51% saham P T. Multi Guna Agung, 51% saham PT. Aneka Pangan Dwitama, 51% saham Indocipta Pangan Makmur,

51% saham PT. Indofood Interna Corp, 51% saham Indo- food USA Inc (LA,USA) dan 51% saham Far East Food Industries BHD Malaysia. Pada tanggal 20 juli 1992 P T. Indocement kembali mengakuisisi 100% saham P T. Parwick Agung yang merupakan pemilik dari Wisma Indocement, dengan nilai akuisisi Rp 112 milyar. Dalam bulan itu pula Indocement mengakuisisi Bogasari Flour senilai Rp 829 milyar. Setelah akuisisi ini Indocement memiliki tiga usaha utama, yaitu semen, makanan, dan properti. 2. PT. SEMEN CIBINONG Nama perusahaan Bidang usaha Didirikan President komisaris President direktur Pemegang saham utama P T. Semen Cibinong Semen 15 juni 1971 Dr Suyono Sosrodarsono Hashim S. Djojohadikusuma - Kaiser Cement Gypsum Corp. - P T. Semen Gresik - International Finance Corp. Perseroan didirikan pada tanggal 15 juni 1971. pada awal pendiriannya, perseroan merupakan usaha patungan antara perusahaan anak Kaiser Cement

39 Gypsum Corp dengan P T. Semen Gresik, milik pemerintah Indonesia. Setelah perseroan didirikan, International Finance Corp juga menjadi pemegang saham perseroan. Berdasarkan ijin ketua Bapepam NO. SI- 001/PM/E/1977 tanggal 6 agustus 1977, perseroan melakukan penawaran umum saham-sahamnya sejumlah 178.750 saham melalui pasar modal, sehingga dengan demikian perseroan meruapakan perusahaan pertama yang saham-sahamnya tercatat pada Bursa Efek Jakarta. Pada tahun 1988, Kaiser Cement Gypsum Corp dan International Finance Corp menjual seluruh 49% saham perseroan yang dimilikinya kepada P T. Tirtamas Majutama, yaitu suatu kelompok usaha yang bergerak terutama dalam bidang perdagangan dan industri. Berdasarkan ijin Mentri Keuangan NO SI- 073/SHM/MK.10/1989,maka pada bulan januari 1990 perseroan melakukan penawaran umum, yaitu sebanyak 14 juta saham. Pada tahun 1990, perseroan mendirikan 2 perusahaan anak yaitu P T. Wahana Transtama (Wahama) dan P T. Trumix Beton (Trumix): Wahana yang 85% sahamnya dimiliki perseroan, bergerak di bidang jasa pengangkutan yang didirikan dengan tujuan utama meningkatkan sistem distribusi semen, baik semen curah maupun semen kantong, serta untuk mengangkut

40 batu bara, pasir maupun agregat. Trumix adalah perusahaan industri beton siap pakai yang 90% sahamnya dimiliki perseroan, sehingga memungkinkan perseroan untuk dapat melayani para pelanggan/pemakai akhir semen dengan cara yang lebih baik. Untuk mengantisipasi permintaan semen yang meningkat di tahun-tahun mendatang, pada tanggal 2 maret 1990 perseroan menandatangani kontrak kerja sana dengan Hyundai Engineering & Construction Co,Ltd. dari Korea Selatan untuk membangun fasilitas produksi baru dengan kapasitas 1,5 juta ton semen, Pada bulan April 1992, perseroan telah merampungkan pembangunan dan mulai mengoperasikan proyek perluasan fasilitas produksi barunya itu yang diselesaikan dalam kurun waktu rekor hanya 24 bulan, dan sejak saat itu kapasitas produksi terpasang perseroan menjadi 3,0 juta ton semen pertahun, sehingga menem- patkan posisi perseroan sebagai pabrik semen terbesar kedua di Indonesia saat ini. Pada tahun 1992 perseroan mengadakan perjan- jian dengan para pemegang saham Semen Nusantara, industri semen yang berlokasi di Jawa Tengah, untuk melakukan 100% akuisisi atas seluruh saham-saham

41 Semen Nusantara yang telah dikeluarkan. Perseroan berpendapat dan percaya bahwa bila akuisisi atas Semen Nusantara tersebut terlaksana, maka hal ini akan melengkapi dan lebih memperkuat kegiatan usaha perseroan karena perseroan akan memperoleh keuntungan dalam bentuk tambahan kapasitas produksi, pangsa pasar, "Economic of Scale" dalam manajemen bahan baku, operasi, finansial dan peiaasaran. Semen Nusantara memiliki akses jaringan rel kereta api langsung ke pabrik serta fasilitas pelabuhan untuk pelayaran antar pulau maupun keperluan ekspor. Selain itu dengan akuisisi Semen Nusantara, perseroan akan raempunyai akses yang lebih besar atas pasar Jawa Tengah dan Jawa Timur dan sebaliknya Semen Nusantara juga akan memperoleh akses pemasaran yang lebih besar di pasar Jawa Barat. Dengan memperluas daerah utama pemasaran produknya, perseroan akan berada dalam posisi yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan yang meningkat atas semen yang diperkirakan akan terjadi di pulau Jawa. Dewasa ini Semen Nusantara memasok 47% dari seluruh permintaan semen di Jawa Tengah. Akuisisi Semen Nusantara akan memperkuat keberadaan perseroan di pulau Jawa. Gabungan kapasitas tahunan kedua

perusahaan akan menjadi sebesar 4 juta ton pertahun yang merupakan 20% dari total kapasitas produksi di Indonesia dan akan memberikan Enlarged Group 30% dari pasar semen di pulau Jawa, sehingga akan memperkuat kedudukan perseroan sebagai perusahaan semen terbesar kedua di Indonesia. 3. PT. DHARHALA INTILAND Nama perusahaan Bidang usaha Didirikan President komisaris President direktur Pemegang saham utama P T. Dharmala Intiland Properti 10 Juni 1983 Subargo Gondokusumo Hendro Santoso Gondokusumo - P T. Yamaha Utama - DMT Development(HK) Limited - Asia Insurance Company Limited, HK - PT. Cipta Cakra Murdaya Sesuai dengan anggaran dasar, perseroan bergerak dalam bidang usaha pengembangan dan investasi properti. Berdasarkan surat izin Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal atas nama Mentri Keuangan Republik Indonesia NO SI-064/SHM/MK.10/1989 tanggal 21 Oktober

nesia NO SI-064/SHM/MR.10/1989 tanggal 21 Oktober 1989, perseroan telah memperoleh izin untuk mena- warkan sahamnya pada bursa paralel di Indonesia. Dana yang diperoleh dari hasil go public tersebut diguna- kan perseroan untuk melunasi kewajiban-kewajiban jangka panjang. Adapun perseroan saat ini berkedudukan di Jalan Sudirman 32, Jakarta. Pembangunan gedung yang saat ini dikenal dengan nama Wisjua Dharmala Sakti dimulai pada tahun 1984 di atas tanah seluas 8.512 M2, sedangkan operasi komersialnya dimulai pada tahun 1986. Bangunan bertingkat 24 ini menawarkan ruang perkantoran seluas 27.421 M2. Perseroan merupakan salah satu perusahaan yang tergabung dalam kelompok perusahaan Dharmala yang memiliki 100 perusahaan, baik di dalam negeri maupun di manca negara. Pada tanggal 10 September 1992 P T. Dharmala Intiland memperluas jaringan usahanya dengan mengambil alih P T. Dharmala Land dan PT. Taman Harapan Indah. Akuisisi terhadap kedua perusahaan tersebut dengan membeli 96,7% saham milik PT. Dharmala Land dan 98,7% saham milik P T. Taman Harapan Indah. lebih memantapkan perfomancenya dalam bisnis Untuk proper- ti, perseroan akan mendirikan enam buah gedung komer-

enara gedung komersial tersebut direncanakan akan didirikan di Jakarta, sedangkan empat buah gedung komersial yang lain akan didirikan masing-masing di kota Bandung, Semarang, Surabaya dan Solo. P T. Dharmala Land dan P T. Taman Harapan Indah berikut empat bidang tanah di Semarang, Bandung, Surabaya, Solo akan memberikan keuntungan bagi pemegang saham P T. Dharmala Intiland, sebab semakin besar perseroan dan semakin luas diversifikasi, peluang akan pendapatan dan pertambahan modal akan lebih besar. Setelah diakuisisi diharapakan juga akan menjadi salah satu developer properti perseroan komersial yang cukup besar di Indonesia di bidang rumah tinggal, retail, rekreasi, dan industri yang pada umumnya berada di Pulau Jawa. Dalam ekspansi investasinya, perseroan merencanakan untuk tidak lagi memdirikan properti berbentuk perkantoran saja tetapi akan mendirikan bangunan pelayanan satu atap yang dituju- kan untuk memenuhi kebutuhan perkantoran dan pusat perbelanjaan. Dengan demikian rencana pendirian dua gedung komersial yang ada di Jakarta merupakan kombinasi operasi antara gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan. Demikian pula untuk tiga gedung komersial yang berlokasi di Bandung, Surabaya, dan Semar-

45 ang. Sedangkan gedung yang berlokasi di Solo hanya akan digunakan untuk perkantoran saja. 4. LIPPO PACIFIC FINANCE Nama perusahaan Bidang usaha Didirikan President komisaris President direktor Pemegang saham utama Lippo Pacific Finance Jasa keuangan 1 April 1982 Mochtar Riady,Dr Charles L. De Queljue - Lippo Asia Ltd (Hongkong) - Lippo Asia P T. - Crost Finance Ltd (Cook Island ) - Lippo bank P T. Perseroan yang semula bernama PT Stephens Utama International Leasing Corporation, didirikan pada tanggal 1 April 1982 sebagai suatu usaha kerja sama antara Stephens Finance Limited, Hongkong dan PT Gena Nusantara Kencana, dan pada tanggal 31 Juni 1989 diubah namanya menjadi PT Lippo Pasific Finance. Perubahan-perubahan selanjutnya membentuk susunan pemegang saham yang sekarang, yang terdiri dari

pemegang saham yang sekarang, yang terdiri dari Stephens Finance Limited, PT Dwi Parana Dinamika dan PT Lippo Eank. PT Dwi Parama Dinamika adalah holding company jasa investasi keuangan dari kelompok perusahaan Lippo yang, antara lain memegang saham dalam bidang jasa keuangan dan usaha-usaha grup lainnya yang sej en i s. PT Lippo Bank adalah salah satu bank umum swasta nasional yang tertua di Indonesia dan adalah bagian dari kelompok perusahaan Lippo. Bank ini didirikan pada tahun 1948 dan saat ini mempunyai aktiva total sejumlah Rp 750 M, 76 cabang di seluruh Indonesia, dan 2300 karyawan. Lippo bank dianggap sebagai salah satu bank terkemuka dalam bidang perbankan komersial dan konsumen di Indonesia. PT Lippo Pasific Finance adalah bagian dari kelompok Perusahaan Lippo, sebuah kelompok perusahaan perbankan dan jasa keuangan terpadu yang didirikan oleh Dr Mochtar Riady, salah seorang bankir dan pengusaha terkemuka di Asia. Sejak berdirinya lebih dari 30 tahun yang lalu, kelompok jasa keuangan swasta yang paling berhasil di Asia Tenggara dan terbesar di Indonesia. Dengan jumlah pengelolaan

sional, dan investasi, serta dalam bidang asuransi, jasa komputer, dan jasa keuangan khusus lainnya. Perseroan menyediakan pembiayaan untuk ba- rang-barang modal kepada perusahaan-perusahaan untuk suatu jangka waktu yang ditentukan sebelumnya, dengan pembayaran kembali secara angsuran. Transaksi leasing selalu mengandung hak (optie) bagi perusahaan untuk membeli atau membiayai kembali barang modal termaksud menurut nilai sisa yang telah disepakati. Pembiayaan leasing yang dilakukan perseroan adalah sesuai dengan pasal 1 Keputusan Bersama Mentri Keuangan, Menteri Industri dan Menteri Perdagangan Ho 122/MK/IV/2/1974 dan 30/Kpb/I/1974 tertanggal 7 februari 1974. Didirikan sebagai perusahaan leasing ke 33 di Indonesia, Perseroan termasuk salah satu perusahaan yang paling aktif dan berprestasi dengan baik dalam industri leasing. Kemajuan Perseroan dibuktikan oleh nilai kontrak leasing yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Perseroan mengutamakan pembiayaan leasing ukuran menengah dan besar dalam sektor-sektor perbankan dan keuangan, produksi, industri, perdagangan dan jasa. Dalam mengembangkan portfolionya, Perseroan lebih mementingkan kualitas daripada hanya kuantitas kred it.

Pada saat ini, perseroan mengatur sindikasi- sindikasi leasing, yaitu transaksi yang melibatkan investasi dalam skala besar. Sebagai agen dari sindi- kasi leasing, perseroan mendapatkan uang jasa keage- nan yang memadai, dan tidak kurang pentingnya, memperoleh kesempatan untuk mengembangkan keahlian karyawannya. Sebagai hasil dari deregulasi Pemerintah dalam bidang perbankan dan keuangan serta bidangbidang lain, perekonomian Indonesia diharapkan akan mengalami peningkatan dalam kegiatan usaha. Dorongan pemerintah untuk meningkatkan ekspor non-migas akan menciptakan kebutuhan pembiayaan yang lebih besar. Sebagai perusahaan jasa keuangan yang menyediakan pembiayaan untuk barang-barang modal, perseroan berada dalam posisi yang baik untuk menarik keuntungan dari kesempatan ini. Pada tanggal 15 Agustus 1992 Perseroan memperluas jaringan usahanya dengan mengakuisisi Lippo Bank (51%), Asuransi Lippo Life (51%), Lippo Merchant Finance (100%), Lippo Land Development (49%), Multipolar (49%) dan Lippo Industri (49%). Dengan modal yang lebih besar, perseroan dapat memperoleh status

sebagai lembaga keuangan penuh, yang persyaratannya termaktub dalam keputusan Mentri Keuangan No. 1251/KHK.013/1988. Menurut surat keputusan ini, lembaga keuangan penuh boleh beroperasi dalam berba- gai kegiatan keuangan, termasuk leasing, modal ventura, perdagangan surat berharga, anjak piutang, kartu kredit, dan pembiayaan konsumen. Adalah rencana dari pengelolah perseroan untuk memperluas ruang lingkup kegiatan perseroan sesuai dengan keadaan sekarang. Dengan menyediakan berbagai jenis produk keuangan, perseroan akan menjangkau para pemakai jasa yang lebih beragam, sehingga memperbesar jumlah pelanggan, dan karena itu memperbesar keuntungan.