ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF DALAM FILM CAHAYA CINTA PESANTREN SUTRADARA RAYMOND HANDAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

dokumen-dokumen yang mirip
TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM DIALOG NASKAH DRAMA NYARIS

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA FILM BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA SUTRADARA HANUM SALSABIELA RAIS DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA TUTURAN KHOTBAH SALAT JUMAT DI LINGKUNGAN MASJID KOTA SUKOHARJO

Oleh: Wenny Setiyawan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhamadiyah Purworejo

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia karena bahasa adalah milik

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIALOG FILM SANG PENCERAH KARYA HANUNG BRAMANTYO (SEBUAH TINJAUAN PRAGMATIK)

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM FILM CINTA SUCI ZAHRANA SUTRADARA CHAERUL UMAM DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian kesantunan bertutur dialog tokoh dalam film Sang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Salah satu ciri penelitian kualitatif itu

TINDAK TUTUR REMAJA KOMPLEK PERUMAHAN UNAND. Sucy Kurnia Wati

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

I. PENDAHULUAN. juga dapat menyampaikan pikiran, perasaan kepada orang lain. demikian, bahasa juga mempunyai fungsi sebagai alat kekuasaan.

KESALAHAN EJAAN PADA TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE. Naskah Publikasi

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

NILAI PENDIDIKAN AKHLAK TOKOH UTAMA NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMK

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

TUTURAN IKLAN KECANTIKAN PADA MAJALAH KARTINI DALAM KAJIAN PRAGMATIK

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dalam tuturannya (Chaer dan Leoni. 1995:65).

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah arsip sosial yang menangkap jiwa zaman (zeitgeist) saat itu.

OLEH: DENIS WAHYUNI NPM:

BAB I PENDAHULUAN. karena bahasa merupakan sistem suara, kata-kata serta pola yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi mereka membentuk sebuah komunikasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

Oleh: Teguh Priyambodo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadaiyah Purworejo

KAJIAN PRAGMATIK PERCAKAPAN GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA ADVENT BALIKPAPAN

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

Oleh: Aji Dwi Prasetyo, pendidikan bahasa dan sastra Indonesia ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH KUTOARJO

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA FILM MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH. Suci Muliana Universitas Sebelas Maret (UNS)

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL LELAKI YANG MENGGENGGAM AYAT-AYAT TUHAN KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY E JURNAL ILMIAH

Oleh: Muhammad Agus Sigit Sasmito Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriftif kualitatif

BAB 1 PENDAHULUAN. Prinsip kerja..., Ratih Suryani, FIB UI, Universitas Indonesia

Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN METODE DRILLPADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1KALIBAWANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran

Tindak tutur ilokusi novel Surga Yang Tidak Dirindukan karya Asma Nadia (kajian pragmatik)

Analisis Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif dalam Novel Kembang Saka Persi Karya Soebagijo I. N.

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sebuah alat komunikasi. Alat komunikasi tersebut digunakan

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Sebagai makhluk. konvensi (kesepakatan) dari masyarakat pemakai bahasa tersebut.

Analisis Tindak Tutur Bahasa Jawa di Pasar Sampang Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap

TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA

I. PENDAHULUAN. Suatu kenyataan bahwa manusia mempergunakan bahasa sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia

OLEH: SURAHMAT NPM:

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM WACANA NOVEL TRILOGI KARYA AGUSTINUS WIBOWO

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF ANTARA GURU MURID. DI MTs SUNAN KALIJAGA KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah pemikiran rancangan suatu karya dasar yang ada diluar bahasa

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. mengkaji makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar.

ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM NOVEL HATI SINDEN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SUGESTIF MELALUI MEDIA FILM KARTUN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 43 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Baby Blues terdapat tiga permasalahan yang menjadi tujuan penelitiannya.

SKRIPSI. Diajukan untuk. Oleh: AH A

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BERBASIS KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi bahasa, baik dia bertindak sebagai. sebuah tuturan dengan maksud yang berbeda-beda pula.

TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 NARMADA. Munawir Guru SMK Negeri 1 Narmada

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tindak tutur dapat dikatakan sebagai suatu tuturan saat seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi dan penghubung antar masyarakat sebagai

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN

Transkripsi:

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF DALAM FILM CAHAYA CINTA PESANTREN SUTRADARA RAYMOND HANDAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Dewi Damayanti, Bagiya, Kadaryati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo Email : damayantidewi898@gmail.com ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk tindak tutur direktif yang terdapat dalam film Cahaya Cinta Pesantren sutradara Raymond Handaya; (2) bentuk tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam film Cahaya Cinta Pesantren sutradara Raymond Handaya; dan (3) skenario pembelajaran tindak tutur direktif dan ekspresif dalam film Cahaya Cinta Pesantren sutradara Raymond Handaya di kelas XI SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah Film Cahaya Cinta Pesantren. Objek penelitian ini berupa tindak tutur direktif dan ekspresif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Metode analisis data adalah metode padan. Hasil analisis data disajikan dengan teknik informal. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) bentuk-bentuk tindak tutur direktif yang terdapat dalam film Cahaya Cinta Pesantren meliputi: memerintah, memohon, menyarankan, mengajak, memesan, dan menasihati; (2) b entukbentuk tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam film Cahaya Cinta Pesantren meliputi: memuji, megucapkan terima kasih, mengeluh, dan menyalahkan; dan (3) s kenario pembelajaran tindak tutur direktif dan ekspresif dalam film Cahaya Cinta Pesantren di kelas XI SMA diawali dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran Discovery Based Learning. Adapun rician skenario pembelajaran tersebut meliputi: pendidik menjelaskan tujuan pembelajaran, pendidik menyampaikan materi tindak tutur direktif dan ekspresif, peserta didik berkelompok, peserta didik berdiskusi dan menganalisis mengenai tindak tutur direktif dan ekspresif pada film Cahaya Cinta Pesantren, peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok, peserta didik menanggapi dan menilai hasil presentasi kelompok, pendidik dan peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran. Kata Kunci : Tindak tutur direktif dan ekspresif, film, Skenario pembelajaran PENDAHULUAN Bahasa merupakan salah satu faktor terpenting dalam interaksi sosial umat manusia ketika berkomunikasi. Komunikasi bukan hanya menyampaikan bahasa melalui kata-kata melainkan selalu disertai dengan perilaku atau tindakan. Penyampaian ide, gagasan, informasi, maksud, tujuan, dan perasaan ini dapat dilakukan secara lisan ataupun secara tulisan. Telaah mengenai tuturan yang berkaitan dengan konteks dapat dikaji menggunakan ilmu bahasa yang disebut dengan pragamatik. Wijana (1996:2) menyatakan bahwa 9

pragmatik ialah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yakni bagaimana bahasa itu digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Pragmatik berkaitan erat dengan tindak tutur. Ada banyak jenis tindak tutur, salah satunya adalah tindak tutur direktif dan ekspresif. Searle mengemukakan bahwa tindak tutur direktif dimaksudkan untuk menimbulkan beberapa efek atau respon melalui tindakan sang penyimak/pembaca, misalnya: memesan, memerintahkan, memohon, meminta, menyarankan, menganjurkan dan menasihatkan (Tarigan, 2009: 43). Kemudian, tindak tutur ekspresif ialah tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya agar ujarannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan di dalam tuturan itu. Tindak tutur ekspresif terdiri dari: memuji, mengucapkan terima kasih, mengkritik, mengeluh, menyalahkan, mengucapkan selamat dan sebagainya (Rustono, 1999: 39). Dalam silabus Bahasa Indonesia kelas XI SMA dicantumkan Kompetensi Dasar (KD) 3.19 Menganalisis isi dan kebahasaan drama/film yang dibaca atau ditonton. Terkait dengan hal tersebut pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan tuturan tokoh dalam film Cahaya Cinta Pesantren. Oleh karena itu, film memiliki relevansi untuk dijadikan bahan pembelajaran pemahaman isi teks film atau drama khususnya kelas XI SMA. Penelitian mengenai tindak tutur juga dilakukan oleh Khalimah, Fakhrudin, dan Bagiya (2016) dengan penelitiannya yang berjudul Tindak Tutur Direktif pada Dialog Film Cinta Suci Zahrana Sutradara Chareul Umam, Relevansinya sebagai Bahan Ajar Pembelajaran Menyimak dan Berbicara, dan Skenario Pembelajarannya di Kelas XI SMA. Pada penelitian Khalimah, Fakhrudin, dan Bagiya, membahas penggunaan tindak tutur direktif pada film Cinta Suci Zahrana terdapat (1) tindak tutur direktif permintaan dengan fungsi meminta. Khalimah, Fakhrudin, dan Bagiya tidak menemukan fungsi mengintruksikan, mengomando, menuntut, mensyaratkan, memberi wewenang, mengabulkan, membiarkan, mengizinkan, melepaskan, memaafkan, memperkenankan, dan mendorong, (2) relevansi sebagai bahan ajar pembelajaran keterampilan menyimak dan berbicara pada siswa kelas XI SMA semester II, dan (3) skenario pembelajaran film/drama dengan materi tindak tutur direktif pada film Cahaya Cinta Pesantren di kelas XI SMA. Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Fatimah, Fakhrudin, dan Bagiya (2014) membahas penggunaan tindak tutur ilokusi dalam skripsinya yang berjudul Tindak Tutur 10

Ilokusi Tokoh Kakek dalam Film Tanah Surga Sutradara Herwin Novianto, Relevansinya dengan Pembelajaran Menyimak dan Skenario Pembelajarannya di Kelas X SMA. Berdasarkan pembahasannya, kategori Searle yang meliputi (1) Asertif (menyatakan, mengemukakan pendapat, melaporkan, mengusulkan, dan mengeluh), (2) Direktif (memerintah, memohon, menuntut, memberi nasihat, meminta dan mengajak), (3) Komisif (menjajikan dan menyatakan kesanggupan), (4) Ekspresif (mengucapkan terima kasih, memuji dan mengkritik), (5) Deklaratif (memutuskan, melarang dan memaafkan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) bentuk tindak tutur direktif yang terdapat dalam film Cahaya Cinta Pesantren sutradara Raymond Handaya, (2) bentuk tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam film Cahaya Cinta Pesantren sutradara Raymond Handaya, dan (3) skenario pembelajaran tindak tutur direktif dan ekspr esif dalam film Cahaya Cinta Pesantren sutradara Raymond Handaya di kelas XI SMA. METODE PENELITIAN Penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Objek penelitian ini berupa tuturan direktif dan ekspresif dalam film Cahaya Cinta Pesantren. Fokus merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dari situasi sosial (Sugiyono, 2010: 286). Penelitian ini difokuskan pada tindak tutur direktif dan ekspresif dalam film Cahaya Cinta Pesantren sutradara Raymond Handaya. Data yang digunakan pada penelitian ini berupa tuturan dalam film Cahaya Cinta Pesantren yang termasuk tindak tutur direktif dan ekspresif. Sumber data penelitian ini adalah film Cahaya Cinta Pesantren sutradara Raymond Handaya. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sitematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2010: 203). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penulis sendiri selaku peneliti dengan bantuan kartu pencatat data dan alat tulis. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC). Metode yang digunakan peneliti dalam menganalisis data adalah dengan metode padan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik penyajian hasil analisis secara informal. Teknik informal merupakan penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata biasa tanpa lambang-lambang (Sudaryanto, 2015: 241). 11

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dari hasil analisis terdapat (1) bentuk -bentuk tindak tutur direktif dalam film Cahaya Cinta Pesantren sutradara Raymond Handaya meliputi: memerintah, memohon, menyarankan, mengajak, memesan, dan menasihati, (2) bentuk-bentuk tindak tutur ekspresif dalam film Cahaya Cinta Pesantren sutradara Raymond Handaya meliputi: memuji, megucapkan terima kasih, mengeluh, dan menyalahkan. Pada penelitian ini, bentuk tindak tutur direktif yang banyak penulis temukan adalah tindak tutur direktif bentuk memerintah. Pada tindak tutur direktif bentuk memerintah, penutur mengharapkan respon suatu tindakan sesuai dengan apa yang dituturkan kepada mitra tutur. Misalnya, Silakan buka Alqur an juz 30 surat An-Nazi at, baca ayat 1 sampai ayat 5! digunakan guru untuk meminta Shila membaca Alquran. Tuturan tersebut termasuk tindak tutur direktif dalam bentuk memerintah karena ditandai dengan kata silakan dengan maksud guru meminta Shila untuk membuka dan membaca Alquran. Tuturan tersebut berwujud tuturan langsung karena tuturan tersebut disampaikan secara langsung. Sedangkan, bentuk tindak tutur ekspresif yang banyak penulis temukan adalah tindak tutur ekspresif bentuk mengucapkan terima kasih. Pada tindak tutur ekspresif mengucapkan terima kasih, penutur bermaksud menghargai, menolak atau membalas kebaikan yang telah dilakukan oleh lawan bicaranya sebagai balasan rasa senang. Misalnya, Ha? Terima kasih atas perhatianmu, Abu. Digunakan Shila berterima kasih atas tawaran kebaikan yang disampaikan oleh Abu. Tuturan tersebut termasuk bentuk tindak tutur ekspresif mengucapkan terima kasih karena ditandai kata Terima kasih dengan maksud merespon tawaran yang disampaikan oleh Abu. Tuturan tersebut berwujud tuturan tidak langsung karena ucapan terima kasih dari Shila memiliki makna menolak. Kompetensi Dasar (KD) yang dijadikan acuan dalam pembelajaran menyimak dan berbicara pada penelitian ini adalah 3. 19 Menganalisis isi dan kebahasaan drama/film yang dibaca atau ditonton. Selanjutnya, indikator yang dijadikan fokus penelitian ini disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, yaitu (1) mencatat dan mengidentifikasi tuturan langsung dan tidak langsung yang disampaikan oleh tokoh pada film Cahaya Cinta Pesantren, (2) menyimpulkan isi tuturan yang terdapat pada film Cahaya Cinta Pesantren, dan (3) menyampaikan secara lisan isi tuturan yang digunakan oleh tokoh pada film 12

Cahaya Cinta Pesantren. Pada penelitian ini penulis meneliti penggunaan tindak tutur direktif dan ekspresif dalam percakapan film. Sesuai dengan sajian data yang berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menyimak dan berbicara dengan media film Cahaya Cinta Pesantren sutradara Raymond Handaya di kelas XI SMA, skenario pembelajaran film/drama dengan materi tindak tutur direktif dan ekspresif dalam film Cahaya Cinta Pesantren di kelas XI SMA menggunakan model Discovery Based Learning. Adapun rician skenario pembelajaran tersebut adalah pendidik menjelaskan tujuan pembelajaran, pendidik menyampaikan materi tindak tutur direktif dan ekspresif, peserta didik berkelompok, peserta didik berdiskusi dan menganalisis mengenai tindak tutur direktif dan ekspresif pada film Cahaya Cinta Pesantren, peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok, peserta didik menanggapi dan menilai hasil presentasi kelompok, dan pendidik bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pembahasan data, penulis menyimpulkan bahwa dalam penelitian ini terdapat bentuk-bentuk tindak tutur direktif yang terdapat dalam film Cahaya Cinta Pesantren sutradara Raymond Handaya meliputi memerintah, memohon, menyarankan, mengajak, memesan, dan menasihati. Selanjutnya, bentuk tindak tutur direktif meminta dan menganjurkan tidak ditemukan dalam film Cahaya Cinta Pesantren sutradara Raymond Handaya. Pada penelitian ini juga terdapat bentuk-bentuk tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam film Cahaya Cinta Pesantren sutradara Raymond Handaya meliputi memuji, megucapkan terima kasih, mengeluh, dan menyalahkan. Selanjutnya, bentuk-bentuk tindak tutur ekspresif mengkritik dan mengucapkan selamat tidak ditemukan dalam film Cahaya Cinta Pesantren sutradara Raymond Handaya. Skenario pembelajaran tindak tutur direktif dan ekspresif dalam film Cahaya Cinta Pesantren di kelas XI SMA diawali dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Model yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah Discovery Based Learning. Adapun rician skenario pembelajaran tersebutadalah pendidik menjelaskan tujuan 13

pembelajaran, pendidik menyampaikan materi tindak tutur direktif dan ekspresif, peserta didik berkelompok, peserta didik berdiskusi dan menganalisis mengenai tindak tutur direktif dan ekspresif pada film Cahaya Cinta Pesantren, peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok, peserta didik menanggapi dan menilai hasil presentasi kelompok, dan pendidik bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran. Penelitian ini hendaknya dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian dengan subjek/objek film yang berbeda. Pendidik bahasa Indonesia dalam memilih model dan media pembelajaran agar lebih bervariasi lagi. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik lebih tertarik dan memahami penjelasan yang disampaikan oleh pendidik. Harapan dari hasil analisis tindak tutur direktif dan ekspresif dalam film Cahaya Cinta Pesantren sutradara Raymond Handaya ini dapat dijadikan salah satu alternatif pertimbangan untuk media dan bahan ajar di SMA khususnya pada pembelajaran keterampilan menyimak. Dengan menonton film, peserta didik diharapkan dapat menyimak tuturan berdasarkan konteksnya saat berkomunikasi pada kehidupan sehari-hari. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta: Fatimah, Fakhrudin, Bagiya. 2014. Tindak Tutur Ilokusi Tokoh Kakek dalm Film Tanah Surga Sutradara Herwin Novianto, Relevnsinya dengan Pembelajaran Menyimak dan Skenario Pembelajarannya di Kelas X SMA.Jurnal Surya Bahtera. Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol. 2. No. 11, hlm, 6-7. Khalimah, Fakhrudin, dan Bagiya. 2016. Tindak Tutur Direktif pada Dialog Film Cinta Suci Zahrana Sutradara Chaerul Umam, Relevansinya sebagai Bahan Ajar Pembelajaran Menyimak dan Berbicara, dan Skenario Pembelajarannya pada Siswa Kelas XI SMA. Jurnal Surya Bahtera. Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol. 4, No 42, hlm. 7-8. Rustono. 1999. Pokok-Pokok Pragmatik. Semarang: IKIP Semarang Press. Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa Pengantar Penelitian dan Wahana Kebudayaan Secara Linguistik. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 14

Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa. Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi. 15