WALIKOTA BALIKPAPAN PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI PENAJAM PASER UTARA

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA DUMAI

WALIKOTA TA PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Dinas Perijinan Kabupaten Bantul. Tunjangan Khusus, Pegawai Negeri Sipil, Dinas Perijinan.

-1- REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Presiden Nomor 130 Tahun 2017 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 38 TAHUN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

b. bahwa dalam rangka peningkatan

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4266); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaha

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN BERDASARKAN BEBAN KERJA KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2017

2015, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegaw

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

2015, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, T

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 9 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

2017, No Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 tentang Badan Nasional Pengelola Perbatasan; 3. Peraturan Presiden Nomor 119 Tahun 2015 tent

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 028 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANDUNG BARAT

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 58 TAHUN 2014 T E N T A N G

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri (Lembaran Negara Tahun 1966 Nomor 7, Tambaha

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG KRITERIA PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR... TAHUN. TENTANG

WALIKOTA SALATIGA PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENDELEGASIAN SEBAGIAN WEWENANG PEMBERIAN CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 1 TAHUN 2016

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN BERDASARKAN BEBAN KERJA KEPADA PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

PERATURAN BUPATI BULUNGAN

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 45/Permentan/OT.140/4/2014

BUPATI PENAJAM PASER UTAR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Tunjangan Kinerja. Pemberian. Tata Cara.

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

- 1 - BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

SALINAN BUPATI BULUNGAN

2 Di Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara R

, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomo

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

WALI KOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA CIREBON NOMOR 47 TAHUN 2017

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

PROVINSI PAPUA BUPATI JAYAPURA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 119 Tahun 2009 TENTANG

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang K

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PEMOTONGAN TAMBAHAN PENGHASILAN ATAU TUNJANGAN LAINNYA

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 37 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 41 TAHUN 2017

B U P A T I T A N A H L A U T

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 28 TAHUN 2013

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BALIKPAPAN TAHUN

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil N

Transkripsi:

WALIKOTA BALIKPAPAN PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN NOMOR 8 TAHUN 2O14 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN BERUPA TUNJANGAN KERJA KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang Mengingat a. bahwa dalam rangka peningkatan kinerja dan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan, dipandang perlu untuk memberikan tambahan penghasilan berupa tunjangan kerja sehingga tambahan penghasilan sebagaimana diatur dalam Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 42 Tahun 2012 perlu dilakukan penyesuaian; b. bahwa pemberian tambahan penghasilan sebagaimana dimaksud pada huruf a didasarkan pada kemampuan keuangan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; c. bahwa untuk maksud tersebut dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Tambahan Penghasilan berupa Tunjangan Kerja kepada Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan; 1. Undang-Undang Nomor 27 tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

Menetapkan 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; PERATURAN WALIKOTA TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN BERUPA TUNJANGAN KERJA KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah Kota Balikpapan. 2. Daerah adalah Kota Balikpapan. 3. Walikota adalah Walikota Balikpapan. 4. Satuan Keija Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Perangkat Keija Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan. 5. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan. 6. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural. 7. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah. 8. Tambahan Penghasilan adalah Penghasilan Tambahan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil atas prestasi keija, profesi, beban kerja, atau resiko keija. 2

BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Peraturan Walikota ini dimaksudkan sebagai ketentuan dalam pemberian tambahan penghasilan terhadap PNS di lingkungan Pemerintah Daerah. (2) Tujuan Peraturan Walikota ini yaitu untuk meningkatkan kualitas kineija dan kesejahteraan PNS di lingkungan Pemerintah Daerah. BAB III TAMBAHAN PENGHASILAN Pasal 3 (1) Tambahan Penghasilan berupa tunjangan kerja diberikan dalam rangka peningkatan kesejahteraan PNS dengan kriteria: a. umum; b. khusus; dan c. fungsional pada Dinas Pendidikan. (2) Kriteria umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a diberikan untuk PNS berdasarkan jabatan dan golongannya. (3) Kriteria khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diberikan untuk PNS dengan tugas dan fungsi serta sifat tertentu yang telah ditetapkan. (4) Kriteria fungsional pada Dinas Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c diberikan untuk PNS yang menduduki jabatan fungsional di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Balikpapan (5) Ketentuan mengenai besarnya tambahan penghasilan berupa tunjangan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Walikota. (6) Dengan adanya Pemberian Tambahan Penghasilan berupa tunjangan keija bagi PNS di Lingkungan Pemerintah Daerah, maka yang bersangkutan tidak diberikan lagi uang lembur, uang makan kecuali untuk kegiatan khusus yang telah mendapat persetujuan Walikota. Pasal 4 (1) T a m b a h a n Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 tidak dibayarkan kepada PNS, karena: a. cuti di luar tanggungan negara; b. cuti persalinan yang melebihi waktu 1 (satu ) bulan; c. cuti melaksanakan Ibadah Haji lebih dari 1 (satu bulan); d. cuti sakit sesuai dengan keterangan dokter yang melebihi batas waktu 1 (satu) bulan; e. izin belajar khusus dengan meninggalkan tugas; 3

f. tugas belajar; g. status PNS titipan yang bekerja di luar daerah; h. diberhentikan sementara sebagai PNS; i. PNS titipan dari luar Pemerintah Kota Balikpapan. (2) Tambahan Penghasilan yang diberikan kepada PNS akan dilakukan pemotongan apabila: a. tidak masuk kerja tanpa keterangan dikenakan pemotongan sebesar 5% (lima persen) dari tambahan penghasilan dihitung per satu hari tidak masuk kerja dan setinggi-tingginya 100% (seratus persen) per bulan kalender; b. masuk keija terlambat dikenakan pemotongan sebesar: 1. 1-30 menit : 0,5% (nol koma lima persen); 2. 31-90 nenit : 1% (satu persen); 3. Di atas 90 m enit: 5% (lima persen); c. pulang cepat atau bekerja tidak sesuai dengan jam kerja yang ditentukan dikenakan potongan sebesar: 1. 1-30 menit : 0,5% (nol koma lima persen); 2. 31-90 nenit : 1% (satu persen); 3. Di atas 90 menit : 5% (lima persen); d. tidak mengikuti Upacara Bendera Hari Senin, Upacara Hari Besar, Senam Pagi dan kegiatan lainnya yang telah ditentukan dikenakan potongan sebesar 5% (lima persen) dari tambahan penghasilan; e. melebihi waktu izin atau cuti yang diberikan atasannya dikenakan pemotongan sebesar 5% (lima persen) dari tambahan penghasilan dihitung per satu hari tidak masuk keija dan setinggi-tingginya 100% (seratus persen) per bulan kalender; f. mendapatkan hukuman disiplin dikenakan potongan masing-masing sebagai berikut: 1. hukuman disiplin sedang 20% selama 6 bulan; 2. hukuman disiplin berat 30% selama 9 bulan. (3) Tambahan penghasilan yang diberikan kepada Kepala SKPD/Unit Keija akan dilakukan pemotongan apabila: a. terlambat menyampaikan laporan bulan an monitoring APBD dikenakan pemotongan sebesar 5% (lima persen); b. terlambat menyampaikan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, dikenakan pemotongan sebesar 5% (lima persen); c. tidak menyusun atau tidak membuat laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, dikenakan pemotongan sebesar 10% (sepuluh persen) dan hukuman disiplin sesuai ketentuan perundangundangan; d. tidak menghadiri undangan tanpa alasan yang jelas, dikenakan pemotongan sebesar 1% (satu persen). (4) Laporan bulan an monitoring APBD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a adalah laporan bulanan monitoring APBD yang dikoordinir oleh Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah dan paling lambat dikumpulkan setiap tanggal 10 per bulan berikutnya. 4

(5) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang terlambat disampaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b adalah Laporan yang melewati batas akhir penyampaian yaitu pada akhir bulan Pebruari setiap tahunnya dan dikumpulkan pada Bagian Organisasi Sekretariat Daerah. (6) Tidak menghadiri undangan tanpa alasan yang jelas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf d adalah tidak menghadiri undangan Walikota pada acara resmi skala kota tanpa alasan dan tidak menugaskan ke pejabat di bawahnya dan pemotongannya dilakukan berdasarkan absensi yang dikoordinir oleh Bagian Humas dan Protokol. (7) Terhadap pemotongan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Kepala SKPD/Unit Keija dapat melakukan pemotongan secara tanggung renteng dari Kepala SKPD sampai kepada Pejabat Struktural yang ditugaskan. Pasal 5 (1) PNS yang dikenakan pemotongan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) dibuktikan dengan absen. (2) Absen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat oleh SKPD yang bersangkutan dan menjadi tanggungjawab SKPD dalam hal pelaksanaannya. (3) Absen dilakukan melalui alat elektronik/absen sidik jari dan apabila teijadi kerusakan pada alat yang digunakan, maka absensi dilakukan secara manual yang dipertanggungjawabkan oleh Kepala SKPD. (4) Apabila Kepala SKPD terbukti membuat laporan absen tidak benar maka dikenakan hukuman disiplin sesuai ketentuan perundang-undangan. (5) Pemotongan tambahan penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) dilakukan terhadap tambahan penghasilan yang diterima pada bulan berikutnya oleh Bendahara Pengeluaran dengan menyampaikan bukti pemotongan dan disetorkan ke Kas Daerah setiap bulan. (6) Pemotongan tambahan penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) dilakukan berdasarkan laporan absensi dari pejabat yang membidangi kepegawaian pada masing-masing SKPD. BAB IV PELAPORAN DAN PENGAWASAN Pasal 6 (1) Kepala SKPD/Unit Kerja wajib melakukan monitoring dan evaluasi internal terhadap pelaksanaan ketentuan pemberian tambahan penghasilan beserta pemotongannya di lingkup SKPD masing-masing. 5

Diundangkan di Balikpapan pada tanggal 21 April 2014 (2) Kepala SKPD wajib melaporkan rekapitulasi kehadiran PNS per bulannya dan menyampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Daerah. Pasal 7 (1) Kepala Badan Kepegawaian Daerah mengumpulkan dan menganalisa rekapitulasi kehadiran PNS di lingkungan Pemerintah Daerah dan melaporkan kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. (2) Inspektorat Kota melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Walikota ini. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 8 Dengan berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 42 Tahun 2012 tentang Tambahan Penghasilan Berupa Tunjangan Kerja kepada Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 9 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Balikpapan. SEKRETARIS DAERAH KOTA BALIKPAPAN, ttd SAYID MN FADLI BERITA DAERAH KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2014 NOMOR 8 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA I 1UKUM, Ditetapkan di Balikpapan pada tanggal 11 April 2014 WALIKOTA BALIKPAPAN ttd M. RIZAL EFFENDI DAUD MRADE NIP. 19610806 199003 1 004 6