A. AKTIVITAS BELAJAR a. Pengertian Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2009:6). Menurut Gagne (dalam Sadiman, 2006:6) menyatakan bahwa media

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengacu pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja jika pembelajaran tidak

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB. II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. juga mengalami sehingga akan menyebabkan proses perubahan tingkah laku pada

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

II. TINJAUAN PUSTAKA. Huda (2014) mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2001: 37) belajar

BAB.II. KAJIAN PUSTAKA. seseorang, sehinga menyebabkan munculnya perubahan prilaku (Wina Sanjaya,

TINJAUAN PUSTAKA. Banyak orang belum mengetahui apa itu leaflet dan apa perbedaannya dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. satunya adalah metode diskusi. Hasibuan dan Moedjiono (2004:20) mengatakan

KAJIAN PUSTAKA. makna tersebut dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri atau bersama orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum menurut Gagne dan Briggs (2009:3) yang disebut konstruktivisme

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Majid (2007:176) LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanya, mengajukan pendapat, dan menimbulkan diskusi dengan guru.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,

II. TINJAUAN PUSTAKA. mampu merangsang peserta didik untuk menggali potensi diri yang sebenarnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. KAJIAN PUSTAKA. dari diri siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu model dalam pembelajaran kooperatif adalah TSTS, di dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru.

II. TINJAUAN PUSTAKA. TTW merupakan model pembelajaran kooperatif dimana perencanaan dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas pembelajaran yaitu terlaksana tidaknya suatu perencanaan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. kearah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan

jadikan sebagai indikator aktivitas belajar siswa adalah:

I. TINJAUAN PUSTAKA. penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. belajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mengajarkan siswa untuk bekerjasama

II. TINJAUAN PUSTAKA. memperkenalkan produk, karya atau gagasan kepada khalayak ramai.

BAB II KAJIAN TEORI. Hisyam Zaeni menyebutkan bahwa pembelajaran aktif adalah suatu

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB II KAJIAN TEORI. teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut. Sehubungan dengan pengertian

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Pembelajaran matematika membutuhkan proses bernalar yang tinggi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tepat untuk diterapkan guna mencapai apa yang diharapkan yaitu menciptakan manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA. siswa yang melakukan kegitan belajar. Keberhasilan kegiatan pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan sasarannya. Sutikno (2005: 29) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pengajaran dimana para siswa bekerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kajian Teori. pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dan saling

TINJAUAN PUSTAKA. TPS adalah suatu struktur yang dikembangkan pertama kali oleh Profesor

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif saat ini banyak diterapkan oleh guru dalam

BAB II KAJIAN TEORI. usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Biologi berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata bios yang berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model dimaknakan sebagai objek atau konsep yang digunakan untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut (Sanjaya, 2009: ), pembelajaran kooperatif merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB II KAJIAN TEORI. memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan aspek-aspek tingkah laku lainnya,

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

Rahayu Dwi Mastuti Widayati Guru IPS SMP Negeri 2 Merbau Mataram ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Learning Cycle (LC) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada

BAB II KAJIAN TEORI. ini memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuara pada

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang

BAB II PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN ORAL ACTIVITIES SISWA

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemempuan belajar sendiri atau melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada

II. TINJAUAN PUSTAKA. perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat pengalaman dan latihan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang sering

II. TINJAUAN PUSTAKA. dapat membawa hasil atau berdaya guna. Efektif juga dapat diartikan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu

PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah adalah sebagai berikut:

STRATEGI INSTRUKSIONAL PENGERTIAN Komponen komponen umum dari suatu set bahan instruksional dan prosedur prosedur yg akan digunakan bersama bahan baha

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan. dapat menunjang hasil belajar (Sadirman, 1994: 99).

Ratih Rahmawati Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. aktivitas tersebut. Beberapa diantaranya ialah:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konsep merupakan suatu pengetahuan terhadap sesuatu. Menurut Rosser

C. Macam-Macam Metode Pembelajaran

Transkripsi:

A. AKTIVITAS BELAJAR a. Pengertian Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas merupakan aktivitas mentransformasikan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar. Aktivitas belajar merupakan aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Jadi aktivitas belajar merupakan kegiatan atau tindakan baik fisik maupun mental yang dilakukan oleh individu untuk membangun pengetahuan dan ketrampilan dalam diri dalam kegiatan pembelajaran. b. Jenis Aktivitas Belajar Paul B. Diedrich (Sardiman, 2006: 101), menyatakan bahwa kegiatan siswa digolongkan sebagai berikut: 1) Visual activities, diantaranya meliputi membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan 2) Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, dan mengeluarkan pendapat 3) Listening activities, seperti misalnya mendengarkan percakapan, diskusi dan pidato. 4) Writing activities, misalnya menulis cerita, karangan, laporan dan menyalin. 5) Motor activities, misalnya melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak; 6) Mental activities, misalnya menanggapi, mengingat memecahkan soal, dan menganalisis.

7) Emotional activities, misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. c. Terdapat 9 aspek untuk menumbuhkan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran (Martinis Yamin, 2007: 84) yaitu: 1) Memberikan motivasi pada siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. 2) Memberikan penjelasan pada siswa mengenai tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran. 3) Mengingatkan kompetensi prasyarat. 4) Memberikan topik atau permasalahan sebagai stimulus siswa untuk berpikir terkait dengan materi yang akan dipelajari. 5) Memberikan petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya 6) Memunculkan aktivitas dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. 7) Memberikan umpan balik (feed back). 8) Memantau pengetahuan siswa dengan memberikan tes. 9) Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pelajaran. d. Nilai Aktivitas dalam Pembelajaran Menurut Oemar Hamalik (2011: 175), penggunaan asas aktivitas memberikan nilai yang besar bagi pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan oleh: 1) Siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri dalam belajar. 2) Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara integral. 3) Memupuk kerja sama antar siswa sehingga siswa mampu bekerjasama dengan baik dan harmonis. 4) Siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri.

5) Memupuk terciptanya disiplin kelas dan suasana belajar menjadi demokratis. 6) Mempererat hubungan sekolah dengan masyarakat, dan hubungan antara orang tua dengan guru. 7) Pengajaran diselenggarakan untuk mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis siswa. 8) Pengajaran di sekolah menjadi hidup dengan aktivitas siswa. B. METODE YANG DIGUNAKAN a. Pengertian Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yg sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan tercapai secara optimal. Tergantung cara pendidik menggunakan metode menentukan keberhasilan pembelajaran. b. Macam-macam Metode yang Digunakan 1. CERAMAH Ceramah yaitu cara menyajikan materi secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok peserta didik. Keunggulan : a) Murah dan mudah dilakukan b) Dapat menyajikan materi yg luas c) Dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan d) Pendidik dapat mengontrol kelas e) Organisasi kelas dapat diatur menjadi lebih sederhana. Kelemahan : a) Materi yang dikuasai peserta didik akan terbatas pada apa yang dikuasai pendidik.

b) Ceramah tanpa disertai peragaan dapat menyebabkan penyakit verbalisme c) Pendidik yang kurang memiliki kemampuan bertutur yg baik, bisa menyebabkan bosan. d) Sulit mengetahui apakah peserta didik sudah mengerti apa yg dijelaskan atau belum. Langkah-langkah: a) Tahap Persiapan Merumuskan tujuan yg ingin dicapai Menetukan pokok-pokok materi yg akan diceramahkan. Mempersiapkan alat bantu (sesuai dengan topik) b) Tahap Pelaksanaan Pembukaan Yakinkan peserta didik memahami tujuan yang akan dicapai. Lakukan langkah apersepsi (menyatukan pendapat) Penyajian Menjaga kontak mata secara terus menerus, Gunakan bahasa yg komunikatif & mudah dicerna peserta didik. Sajikan materi secara sistematis, Tanggapi respon peserta didik dgn segera. Jaga agar kelas tetap kondusif & menggairahkan untuk belajar. c) Penutup Membimbing peserta didik untuk menarik kesimpulan/ rangkuman, Merangsang peserta didik untuk dapat menanggapi/ memberi semacam ulasan tentang materi, Melakukan evaluasi. 2. Demonstrasi

Yaitu penyajian materi dgn memperagakan & mempertunjukkan kepada mahasiswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu baik sebenarnya maupun sekedar tiruan. Biasanya dilakukan di laboratorium. Kelebihan : a) Menghindari verbalisme. b) Pembelajaran akan lebih menarik tidak hanya mendengar tetapi juga melihat c) Mahasiswa dapat membandingkan antara teori & kenyataan Kekurangan : a) Memerlukan persiapan yang lebih matang (menguasai teori & praktek) b) Memerlukan alat, bahan-bahan & tempat yang memadai lebih mahal c) Memerlukan kemampuan & ketrampilan dosen yang khusus. Langkah-langkah a) Persiapan d) Rumuskan tujuan yang harus dicapai. e) Siapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yg akan dilakukan. f) Lakukan uji coba demonstrasi. b) Pelaksanaan Atur tempat duduk yang memungkinkan agar dapat memperhatikan dengan jelas. Temukakan tujuan apa yang harus dicapai Kemukakan tugas apa yang harus dilakukan oleh mahasiswa.

Mulailah dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang untuk berfikir. Ciptakan suasana yang menghindari suasana menegangkan. c) Penutup Berikan tugas-tugas tertentu yg ada kaitannya dengan demonstrasi & pencapaian tujuan. Lakukan evaluasi. 3. Diskusi Yaitu metode yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan dengan tujuan utama untuk memecahkan suatu masalah, menjawab pertanyaan, menambah pengetahuan mahasiswa serta membuat suatu keputusan. Kelebihana : a) Dapat merangsang mahasiswa untuk lebih kreatif. b) Melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi permasalahan. c) Melatih mahasiswa untuk mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal. Kelemahana : a) Sering terjadi pembicaraan dikuasai oleh 2 orang yg memiliki ketrampilan berbicara. b) kadang-kadang pembahasan meluas sehingga kesimpulan menjadi kabur. c) Perlu waktu panjang, sering terjadi beda pendapat yg bersifat emosional. Jenis-jenis Diskusi 1) Diskusi kelas

2) Diskusi kelompok kecil 3) Simposiumd. 4) Diskusi panel Langkah-langkah 1) Persiapan Merumuskan tujuan yang ingin dicapai Menentukan jenis tujuan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Menetapkan masalah yang akan dibahas. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dgn teknis pelaksanaan diskusi (ruang kelas, petugas). 2) Pelaksanaan Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat mempengaruhi kelancaran diskusi. Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi (menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi). Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan & ideidenya. Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang di bahas. 3) Penutup Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi.

Mereview jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya. 4. Simulasi simulate yaitu berpura-pura atau berbuat seakan-akan. Cara penyajian pembelajaran dengan menggunakan situasi tiruan untul memahami tentang konsep, prinsip atau ketrampilan tertentu. Kelebihan a) Dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dlm kehidupan keluarga, masyarakat maupun menghadapi dunia kerja b) Dapat mengembangkan kreativitas siswa, karna melalui simulasi mahasiswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai degan topik yang disimulasikan. c) Dapat memupuk keberanian & percaya diri siswa. d) Memperkaya pengetahuan, sikap & ketrampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis e) Dapat meningkatkan gairahsiswa dalam pembelajaran Kelemahan : a) Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat & sesuai dengan kenyataan di lapangan. b) Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan. c) Faktor psikologis (malu & takut) sering mempengaruhi mahasiswa dalam melakukan simulasi. Jenis Simulasi

1) Sosiodrama (berhubungan dengan kondisi sosial yang terjadi di masyarakat) 2) Psikodrama (berhubungan dengan kondisi psikologis) 3) Role Playing (bermain peran dengan topik yang bebas dalam lingkup akademik) Langkah-langkah 1) Persiapan Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh simulasi. Pendidik memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan. Pendidik menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang harus dimainkan oleh para pemeran, serta waktu yang disediakan. Pendidik memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada siswa yang terlibat dlm pemeran stimulasi. 2) Pelaksanaan Simulasi dimainkan Peserta lain mengikuti dengan penuh perhatian Pendidik hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat kesulitan. 3) Penutup Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita yang disimulasikan pegajar harus mendorong agar mahasiswa dapat memberikan kritik dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi. Merumuskan kesimpulan.

C. MEDIA YANG DIGUNAKAN a. Pengertian Menurut H. Malik (1994), Pengertian Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan. Sedangkan menurut Gerlach dan Ely (1971) Media belajar merupakan alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Jadi media pembelajaran adalah alat, bahan atau segala sumber daya yang digunakan untuk menyampaikan materi-materi pelajaran dari guru kepada murid-murid dalam proses kegiatan belajar mengajar. b. Fungsi Media Pembelajaran Menurut Para Ahli (Levie & Lentz) fungsi media pembelajaran adalah: a) Fungsi Atensi adalah menarik perhatian siswa agar semakin berkonsentrasi dan memusatkan perhatian pada isi materi pelajaran. b) Fungsi Afektif adalah kenyamanan siswa ketika belajar atau membaca. Misalnya teks bergambar. c) Fungsi Kognitif Mempermudah memahami dan mengingat informasi. d) Fungsi Kompensantoris Mengakomodasi/membantu siswa yang lemah dan lambat menerima pelajaran yang disajikan secara verbal atau teks. Fungsi media pembelajaran secara umum: a) Menarik perhatian siswa b) Memperjelas penyampaian pesan c) Megatasi keterbatasan ruang, waktu, dan biaya

d) Menghindari kesalahan tafsir e) Mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. c. Macam-macam Media Pembelajaran a) Media Cetak Merupakan media yang berasal dari teks, gambar serta ilustrasi pendukung lainnya yang digunakan sebagai penyampai informasi belajar. Media cetak terdiri dari: (1) Media cetak lepas (buku, modul, majalah, gambar, leaflet, handout dan foto-foto. (2) Media cetak dipajang (poster, peta, papan planel, mading) dan (3) Media cetak diproyeksikan seperti OHP atau slide proyektor. b) Media Audio Adalah media berbasis suara. bunyi-bunyian dan kesan non-verbal. Media pembelajaran ini cocok untuk siswa bertipe auditori. Contoh media audio diantaranya radio, cd dvd player, mp3, game interaktif dll. c) Media Audio Visual Media yang menayangkan gambar dan audio dalam waktu bersamaaan. Media ini adalah media yang dapat didengar sekaligus dilihat. d) Multimedia Interaktif Merupakan media pembelajaran berbasis multimedia yang dilengkapi alat pengontrol yang dapat dioperasikan pengguna sehingga alat dapat memberi respon dan ada hubungan timbalbalik antara alat dan pengguna. e) E-Learning E-learning adalah media pembelajaran berbasis elektronik yang memanfaatkan komputer/laptop yang terhubung dengan jaringan

komputer ataupun jaringan internet. Media pembelajaran ini adalah media modern yang sudah banyak diterapkan. Elektronik learning atau e learning mencakup pembelajaran berbasis website, mobile (m-learning) dan juga blended learning. f) Media Realia Media pembelajaran realita adalah alat atau benda yang terdapat dalam kehidupan nyata. Umumnya benda ini adalah benda alam yang dapat ditemukan disekitar tempat belajar atau dalam kehidupan sehari-hari. Seperti tumbuhan, bebatuan, pepohonan dsb. d. Manfaat Media Pembelajaran Menurut Para Ahli (Kemp & Dayton 1985) Penyeragaman penyampaian materi pelajaran Proses belajar mengajal menjadi lebih menarik, jelas dan interaktif Efisiensi waktu dan tenaga Meningkatkan kualitas hasil belajar para murid Memungkinkan kegiatan mengajar yang flexible atau dapat dilakukan dimana saja Menumbuhkan sikap positif siswa. Manfaat Media Pembelajaran Bagi Guru Memudahkan guru dalam menjelaskan materi rumit Metode pembelajaran yang digunakan bisa lebih bervariasi Efisiensi dalam penggunaan waktu dan tenaga Menata suasana kelas agar lebih hidup dan interaktif dan membuat siswa menjadi lebih aktif Tercapainya tujuan kegiatan belajar mengajar secara efektif. Manfaat Media Pembelajaran Bagi Siswa

Bisa lebih memahami materi yang disampaikan pengajar Pembelajaran lebih menyenangkan dan mudah dimengerti Kualitas belajar siswa meningkat dan pembelajaran dapat dilakukan dimana saja Mendukung pembelajaran mandiri atau otodidak. e. Karakteristik Media Pembelajaran Karakteristik dikelompokan disesuaikan dengan jenis dan juga penggunannya dalam proses pembelajaran. a) Media Visual adalah media yang hanya dapat dilihat dan didalamnya terdapat unsur unsur berupa bentuk, garis, tekstur dsb b) Media audio adalah media yang hanya dapat didengar. Isi pesan media ini diterima melalui indra pendengaran atau telinga c) Media audio visual adalah media kombinasi audio dan visual ia dapat menampilkan unsur verbal dan juga suara. Artinya ia dapat didengar dan dilihat secara bersamaan d) Multimedia adalah media yang merangsang semuda indra dalam satu kegiatan pembelajaran. f. Prinsip Penggunaan Media a) Sesuai tujuan b) Sesuai materi c) Sesuai minat dan kebutuhan d) Efektif dan efesien e) Sesuai kemampuan guru dalam mengoprasikan