BLUEPRINT TINDAKAN INVESTIGASI MEMANTAU EKOSISTEM (TIME)



dokumen-dokumen yang mirip
BLUEPRINT TINDAKAN INVESTIGASI MEMANTAU EKOSISTEM (TIME)

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1998 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN EKOSISTEM LEUSER PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1998 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN EKOSISTEM LEUSER PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.19/Menhut-II/2004 TENTANG KOLABORASI PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.19/Menhut-II/2004 TENTANG KOLABORASI PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.14/Menhut-II/2007 TENTANG TATACARA EVALUASI FUNGSI KAWASAN SUAKA ALAM, KAWASAN PELESTARIAN ALAM DAN TAMAN BURU

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.38/Menhut-II/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.49/Menhut-II/2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2015 TENTANG

RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI TAHUN

RENCANA STRATEGIS

POLRES TOBA SAMOSIR BELUM TETAPKAN TERSANGKA PERAMBAHAN SM. DOLOK SURUNGAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 (Lem

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 100/Kpts-II/2003 TENTANG. PEDOMAN PEMANFAATAN SARANG BURUNG WALET (Collocalia spp) MENTERI KEHUTANAN,

TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 03/Menhut-II/2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS TAMAN NASIONAL MENTERI KEHUTANAN,


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P. 34/Menhut-II/2010 TENTANG TATA CARA PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HUTAN

BERITA NEGARA. KEMEN-LHK. Konservasi. Macan Tutul Jawa. Strategi dan Rencana Aksi. Tahun PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

C. BIDANG KEHUTANAN SUB SUB BIDANG SUB BIDANG URAIAN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan iklim (Dudley, 2008). International Union for Conservation of Nature

C. BIDANG KEHUTANAN SUB SUB BIDANG SUB BIDANG URAIAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

sebagai Kawasan Ekosistem Esensial)

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.39/Menhut-II/2012 TENTANG

Daftar Tanya Jawab Permintaan Pengajuan Konsep Proyek TFCA Kalimantan Siklus I 2013

Siaran Pers Tegaskan komitmen, perberat hukuman dan lindungi harimau sumatera

Lampiran 3. Interpretasi dari Korelasi Peraturan Perundangan dengan Nilai Konservasi Tinggi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2000 TENTANG KEWENANGAN PEMERINTAH DAN KEWENANGAN PROPINSI SEBAGAI DAERAH OTONOM *)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.378, 2010 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Kawasan Hutan. Fungsi. Perubahan.

Ekologi Hidupan Liar HUTAN. Mengapa Mempelajari Hidupan Liar? PENGERTIAN 3/25/2014. Hidupan liar?

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki tanah air yang kaya dengan sumber daya alam dan

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. ekosistemnya. Pada Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

PANTHERA MERAYAKAN KESUKSESAN ATAS UPAYA KONSERVASI HARIMAU SUMATRA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 2

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN TUMBUHAN DAN SATWA

Green Corridor Initiative Project (Prakarsa Lintasan Hijau)

I. PENDAHULUAN. margasatwa, kawasan pelestarian alam seperti taman nasional, taman wisata alam,

BAB I PENDAHULUAN. hidup Indonesia terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Kaedah

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM

Perjanjian Kerjasama Tentang Pengembangan dan Pemasaran Produk Ekowisata Taman Nasional Ujung Kulon.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

AA. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN

TATA CARA MASUK KAWASAN SUAKA ALAM, KAWASAN PELESTARIAN ALAM DAN TAMAN BURU

PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan suaka alam sesuai Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 adalah sebuah

PEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RANCANGAN PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR. TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN TAMAN HUTAN RAYA BUNDER

TINJAUAN PUSTAKA. di Indonesia memiliki keterkaitan yang erat dengan kekayaan keanekaragaman

9/1/2014. Pelanggaran yang dirancang sebelum FCP APP diluncurkan?

STUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR

I. PENDAHULUAN. Kawasan Pelestarian Alam (KPA). KSA adalah kawasan dengan ciri khas

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419); 2. Undang-Undang Nom

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH

hakikatnya adalah bagian integral dari pembangunan nasional yang berkelanjutan sebagai pengamalan Pancasila;

4 Dinas Tata Ruang, Kebersihan dan Pertamanan

BAB I PENDAHULUAN. dan fauna yang tersebar diberbagai wilayah di DIY. Banyak tempat tempat

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PERBURUAN BURUNG, IKAN DAN SATWA LIAR LAINNYA

Bahan Kuliah Ke-10 Undang-undang dan Kebijakan Pembangunan Peternakan KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN KARANTINA

A. Bidang. No Nama Bidang Nama Seksi. 1. Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan. - Seksi Perencanaan dan Penatagunaan Hutan

Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN FUNGSI KAWASAN HUTAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 16/Menhut-II/2011 TENTANG

AA. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEHUTANAN SUB SUB BIDANG. PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 1. Inventarisasi Hutan SUB BIDANG

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan Daer

2. Dinamika ekosistem kawasan terus berubah (cenderung semakin terdegradasi),

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor P.40/Menhut-II/2012 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Bengkunat (SPTN II Bengkunat)

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman hayati dianggap sangat penting untuk kehidupan

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /296/ /2010

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Sumatera merupakan pulau yang memiliki luas hutan terbesar ketiga setelah pulau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa kekayaan sumber daya

I. PENDAHULUAN. dari penunjukan kawasan konservasi CA dan SM Pulau Bawean adalah untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber daya yang kita miliki terkait dengan kepentingan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Konservasi Lingkungan. Lely Riawati

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bagi manusia, lahan sangat dibutuhkan dalam menjamin kelangsungan hidup

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN III

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 613/Kpts-II/1997 TENTANG PEDOMAN PENGUKUHAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PERAIRAN

BIDANG KEHUTANAN. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN KABUPATEN OKU 1. Inventarisasi Hutan

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA

PLASMA NUTFAH. OLEH SUHARDI, S.Pt.,MP

GUBERNUR SULAWESI UTARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.22, 2008 DEPARTEMEN KEHUTANAN. KAWASAN. Pelestarian.Suaka Alam. Pengelolaan. Pedoman.

Laporan Penelitian Implementasi Undang-Undang No. 18 Tahun 2013 dalam Penanggulangan Pembalakan Liar

Transkripsi:

BLUEPRINT TINDAKAN INVESTIGASI MEMANTAU EKOSISTEM (TIME) BAB I PENDAHULUAN Tindakan Investigasi Memantau Ekosistem yang selanjutnya di sebut dengan singkatan TIME, merupakan Non Government Organization (NGO) yang didirikan oleh individu lintas profesi, diantaranya penggiat lingkungan dan jurnalis, yang konsern terhadap upaya penyelamatan satwa dilindungi khususnya Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae), dan satwa yang ternacam kepunahan, Perlindungan kawasan hutan konservasi, serta Daerah Aliran Sungai, pendampingan masyarkat. Berdirinya TIME di inisiasi oleh sejumlah aktivis lingkungan dan satwa yang selama ini bergabung di NGO Nasional dan Internasional, serta tergabung dari beberapa jurnalis elektronik dan cetak nasional. TIME sendiri memiliki ijin organisasi yang cukup lengkap dimulai dari, Izin Kantor dari kelurahan, Akta Notaris, Pengadilan, Menhumkam, Dinas Kesatuan Bangsa Sumatera Utara, Labuhanbatu, SIUP TDP, NPWP serta kelengkapan ijin lainnya. Mengingat pentingnya suatu kebutuhan publikasi serta pembiayaan operational NGO kami, kami melakukan inisiatif dengan melakukan pengembangan pola kerja. Setelah berdirinya NGO TIME, maka kami melakukan pengembangan kinerja dengan membuat badan usaha, mendirikan satu Perusahaan CV. Medai Utama Sumatera yang bergerak bidang Jurnalis, penerbitan Media Majalah terbit setiap Bulannya, yang juga diberi nama Majalah TINDAKAN INVESTIGASI MEMANTAU EKOSISTEM (TIME), Akte ijin perusahaan Perusahaan Majalah, SIUP,NPWP,TDP, PAJAK, Pengesahan Akte Pendirian Perusahaan dari Departemen Hukum dan HAM. No Rekening dan Ijin terbit Majalah Nomor ID ISSN MAJALAH TIME. Tentang tujuan berdirinya TIME, antara lain melakukan upaya-upaya pemantauan, Investigasi, pendataan, pengawasan, serta membantu upaya penyelamatan satwa di lindungi khususnya Harimau Sumatera yang masih tersisa di beberapa kawasan hutan yang tersisa, dan satwa lainnya yang dianggap kepunahan, serta melakukan pemantauan hutan yang sudah beralih fungsi menjadi areal-areal perkebunan kelapa sawit maupun karet baik yang digarap oleh perusahaan maupun masyarakat. TIME juga melakukan investigasi dan observasi terhadap perdagangan satwa dilindungi.

atau kepemilikan atas satwa dilindungi, untuk kepentingan mengetahui mata rantai pelaku perburuan/perdagangan harimau sumatera. Selanjutnya, TIME juga membangunan kemitraan dengan semua pihak yang respon dan terkait terhadap upaya penyelamatan hutan dan habitat di dalamnya. Ini dinilai penting, karena upaya penyelamatan hutan dan satwa dilindungi dipastikan akan melibatkan semua unsur, karena berkaitan dengan regulasi dan penegakan hukum. MAKSUD.Untuk melestarikan lingkungan alam serta ekologi didalamnya Melakukan pengumpulan data, informasi, investigasi, monitoring, yang berhubungan langsung dengan kerusakan lingkungan, flora dan fauna. Berupaya mendorong pemerintah, swasta, dalam melakukan pengambil kebijakan konservasi. Ekosistem, termasuk flora dan fauna, lanskap, air, tanah, udara dan sumber daya alam lainnya, dengan penekanan khusus pada pemeliharaan proses ekologi yang esensial dan sistem pendukung kehidupan, dan pada pelestarian genetik, spesies dan ekosistem, dan untuk memastikan bahwa pemanfaatan spesies liar dan ekosistem alami yang berkelanjutan, dan khususnya: a. Untuk mengumpulkan, mengelola dan menyalurkan dana untuk konservasi alam, untuk meninjau kebutuhan jangka panjang konservasi dan untuk mempelajari dan mengembangkan cara memenuhi persyaratan ini. b. Untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya konservasi alam dan membantu dalam merancang, memproduksi dan membuat bahan yang cocok digunakan untuk keperluan pendidikan, kampanye, pameran dan media untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan gerakan konservasi c. Untuk melakukan kegiatan konservasi dan project ekosistem, termasuk penelitian, yang mengikut sertakan pakar ahli dalam konservasi, mahasiswa dan lain-lain, terutama dari Kawasa-kawasan hutan, dan untuk mempromosikan dan berpartisipasi dalam konferensi, workshop,seminar dalam pertemuan dan diskusi sebagai kelanjutan dari konservasi yang berkelanjutan. d. Untuk melindungi, memperoleh, mengelola, pemamfaatan lingkungan e. Mengembangkan dukungan moral dan keuangan di seluruh Wilayah Indonesia untuk konservasi alam dan menunjuk wakil dan membangun berafiliasi, organisasi terkait atau anak perusahaan dalam setiap bagian dari Indonesia dan bekerja sama dengan, dan, dukungan organisasi lain.

f. bidang konservasi, dan terlibat dalam dan mendorong apapun, halal keuangan, kegiatan komersial dan lainnya kondusif untuk Tujuan; g. Untuk mencapai Misi sebagaimana ditetapkan dari waktu ke waktu oleh Dewan Pendiri sesuai dengan tujuan yang di atas. TUJUAN Terwujudnya sistem pengelolaan Sumber Daya Alam oleh multipihak yang berlandaskan pada keberlanjutan secara ekologi, ekonomi dan sosial budaya, ekosistem berkelanjutan LANDASAN Pancasila dan UUD Republik Indonesia : a. Bahwa konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dalam pelaksanaannya merupakan tanggung jawab dan kewajiban pemerintah serta masyarakat; b. Bahwa Suaka Margasatwa Dolok Surungan merupakan gabungan dari dua kawasan hutan yaitu Hutan Dolok Surungan dengan luas 10.800 ha dan hutan Dolok Sihobun dengan luas 13.000 ha sebagaimana yang ditetapkan Surat Keputusan Zelfbestuur tanggal 25 Juni 1924 Nomor 50. Penggabungan dua kawasan ini menjadi Suaka Margasatwa Dolok Surungan dengan luas 23.800 ha ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 43/Kpts/Um/2/1974 tanggal 2 Februari 1974. c. Bahwa Undang Undang Republik Indonesia No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya. d. Bahwa Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Kawasan Alam dan Kawasan Pelestarian Alam dikelolah dengan baik. Kawasan suaka alam yang kawasan dengan cirri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wilayah system penyangga kehidupan. e. BahwaUndangUndang RI No 41 Tahun 1999 TentangKehutanan f. BahwaUndang-UndangNomor 24 Tahun 1992 tentang Tata Ruang; g. Bahwa Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Keanekaragaman Hayati; h. Bahwa Undang-UndangNomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup; i. Bahwa Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; j. Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1994 tentang Perburuan Satwa Buru;

k. Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Zona Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam, SuakaAlam; l. Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam di Kawasan Pelestarian Alam; m. Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan; n. Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan; o. Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan; p. Bahwa Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 390/Kpts-II/2004 tentang Kerjasama Bidang Perlindungan Hutandan Konservasi Alam; q. Bahwa Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.19/Menhut-V/2004 tentang Kolaborasi Pengelolaan KSA dan KPA r. Bahwa Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.13/Menhut-II/2005 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan. BAB II FORMULASI STRATEGI a. Membangun dan mengupayakan perekomian masyarakat yang bersenergi berkelanjutan b. Membantu masyarakat dalam pengelolaan Prekonomian perikanan dan peternakan yang berpola ramah lingkungan c. Membentuk pokja-pokja di masyarakat untuk pola kerja perekonomian yang berkelanjutan d. Membantu dan pendampingan penyelesaian konflik hutan dan lahan e. Mendorong upaya proses-proses pengembangan kelembagaan kehutanan masyarakat, serta melakukan control terhadap kawasan hutan konservasi. f. Melakukan social control kepada pihak swasta dalam mewujudkan kelestarian lingkunga. g. Merumuskan konsep-konsep sistim pengelolaan hutan secara lestari dan penguatan kapasitas individu, masyarakat dan kelembagaan h. Membantu penyelesaian tenaga kerja pada tingkatan dimasyarakat i. Mengupayakan pembuatan kebijakan dalam sistem ekositem j. Melakukan Investigasi dan Monitoring perdagangan dan peredaran Wild life trade k. Memanfaatkan dan mengembangkan ekosistem sumber daya eksitu dan insitu

l. Memperluas hubungan dengan stakeholder NGO lokal dan International untuk mendukung Pegelolaan Ekosistem serta didalamnya. m. Mensosialisikan dan mempublikasikan program program yang berhubungan dengan lingkungan n. Membentuk pola kerja perusahaan bidang perkebunan yang berkomitmen dengan kelestarian HCVF. o. Melakukan Advokasi sumber daya Alam dan Ekologi didalamnya. p. Penelitian Ekologi, Flora dan Fauna. q. Advokasi kawasan kawasan hutan konservasi dan social control hutan hutan yang sudah dikonversi. BAB III STRATEGI IMPLEMENTASI TIME akan melakukan kegitan di SM. Dolok Surungan, mengingat pentingnya menjaga kelestarian kawasan tersebut, dalam imlplementasinya kami akan melakukan montitoring kejahatan kehutanan dan kejahatan satwa liar dikawasan SMDS. Time juga melakukan kegiatan pemasangan Kamera Traf dikawasan SMDS, yang bertujuan nantinya untuk mengetahui seberan harimau sumatera dan satwa lainnya di kawasan SMDS, Selain dari kegiatan Investigasi dan Monitoring, Time juga akan melakukan kampaye penyelamatan SMDS, pada titik target Masyarakat, Pendidikan, Pemerintah, serta Penegak Hukum. Time akan melakukan penekanan kebijakan kepada penegak hukum, jika terjadi kejahatan kehutanan di kawasan SMDS tersebut. Langkah jangka panjangnya, Time akan melihat perkembangan kebijakan serta tetap akan melakukan kegiatan di SM. Dolok Surungan. yang ada di tiga kabupaten : Labuhanbatu Utara, Asaha, dan Toba Samosir. TIME, akan membangun Pos Pantau, Patroli kawasan, serta berusaha untuk menjalin dukungan dari pihak lain, lembaga Nasional dan International dengan tujuan Konservasi, Program Publikasi TIME. Melakukan publikasi di Majalah, dan Publikasi di Media Eletronik, Cetak yang berkaitan tentang Eksosistem.

BAB IV Susunan Time Pendiri Time : Budi Awaluddin ST Pimpinan Non Goverment Organitation : Budi Awaluddin ST Pimpinan Perusahaan : Budi Awaluddin ST Direktur Perusahaan : Ucok Bangun Gultom Pimpinan Program : Ucok Bangun Gultom Pimpinan Redaksi : Budi Awaluddin ST Redaktur : Ucok Bangung Gultom Wakil Redaktur : Syaban Akhir Kordinator Program News : Fachrizal Lubis ST Wakil : Edi Syahputra Finance / Bendahara Penasehat : : Noviyani Sagita, S.Ag : Sri Mardiah Akhmad Zufri Hrp SH, MH & Associates Low Office Juhari SH, MH Ahmad Fadli Roza, SH Hasan Basri, SH Ir. Ridlwan Efendi Gultom Pembina : Bambang Eko Prayitno, SH, M.Si Osmantri Drs. Abu Habifah Lubis, M.Si

Team Investigator Team Riset / Penelitian / Suveyor Team Kampaye Community Officer Program: Siddik S.Pd Management IT : Creative Designer : Abi Niagara Ferry Adi Nata S.Kom Bima Pratama Amd.Kom Head Marketing : Marketing/Distribution : Biro Perwakilan Daerah : Ucok Sari Sitorus Ismail Ahmad Budi Siswandi Biro Perwakilan Provinsi Riau : Dwiki Zulkarnaen Penjara Biro Daerah Kab.Bengkalis : Zulhusni Syukri Biro Daerah Kab.Rokan Hilir : Budi Ramadhian Biro Provinsi Jambi : M. Hasan SE Biro Perwkilan Provinsi Lampung : Charles Antonio S.Tl Biro Provinsi Sumatera Utar Biro Daerah Kab. Toba Samosir Biro Daerah Kab. Nias Biro Daerah Kab. Asahan Biro Kab. Labuhanbatu Biro Kab.Labuhanbatu Selatan Biro Labuhanbatu Utara : Syaiful Anwar SH : Ir. Isman Simanjuntak : Alfen Mendrofa : Andra Praja Manurung : Ari Rizki Lubis : Irene Indriyani : Akel Pasaribu

Rekanan Distribusi Time Di Luar Negeri Inggris : Karen Cobb Jepang : Kaori Yamamoto Jerman : Mark Mone Schulte Singapore : M.Indera Tasrifin Lembaga Mitra Time : Kementrian Lingkungan Hidup Bbksda Sumut Kehati Keaneka Ragaman Hayati Tfca Tropical Forest Conservation Action Wwf World Wildlife For Nature Pasa Perkumpulan Alam Sumatera Yli Yayasan Louser International Ci Conservation International Mangobay Greenpeace TINDAKAN INVESTIGASI MEMANTAU EKOSISTEM - TIME