ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

dokumen-dokumen yang mirip
KEGAGALAN KONSTRUKSI PADA BETON

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON

ANTI KOROSI BETON DI LINGKUNGAN LAUT

ANALISIS KEGAGALAN STRUKTUR BETON AKIBAT KOROSI BAJA TULANGAN

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Korosi

BAB I PENDAHULUAN. portland atau semen hidrolik yang lain, dan air, kadang-kadang dengan bahan tambahan

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. juga menjadi bisnis yang cukup bersaing dalam perusahaan perbajaan.

Handout. Bahan Ajar Korosi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH PERAWATAN TERHADAP DAYA TAHAN BETON

Moch. Novian Dermantoro NRP Dosen Pembimbing Ir. Muchtar Karokaro, M.Sc. NIP

BAB III LANDASAN TEORI. Beton pada umumnya adalah campuran antara agregat. kasar (batu pecah/alam), agregat halus (pasir), kemudian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMANFAATAN SUPLEMEN VITAMIN C SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA BAJA API 5L GRADE B DALAM MEDIA 3.5% NaCl DAN 0.1 M HCl

PENGARUH SUBTITUSI ABU SERABUT KELAPA (ASK) DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGHAMBATAN KOROSI BAJA BETON DALAM LARUTAN GARAM DAN ASAM DENGAN MENGGUNAKAN CAMPURAN SENYAWA BUTILAMINA DAN OKTILAMINA

Pengaruh Polutan Terhadap Karakteristik dan Laju Korosi Baja AISI 1045 dan Stainless Steel 304 di Lingkungan Muara Sungai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I I TINJAUAN PUSTAKA. direkatkan oleh bahan ikat. Beton dibentuk dari agregat campuran (halus dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton

ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra

JURNAL PORTAL, ISSN , Volume 3 No. 2, Oktober 2011, halaman: 45

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab III Metodologi Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERBEDAAN KUAT TEKAN BETON TAMBAHAN ABU TERBANG DENGAN BETON NORMAL YANG DIRENDAM DALAM ASAM SULFAT UNTUK BETON MUTU RENDAH

UJI KUAT TEKAN CAMPURAN BETON DENGAN LIMBAH BATUAN PABRIK PENGRAJIN BATU ALAM JUNREJO, KOTA BATU

BAB III LANDASAN TEORI. tidak terlalu diperhatikan di kalangan masyarakat.

MATERIAL BETON DAN PERSYARATANNYA BAB I PENGERTIAN BAHAN BETON

PENCEGAHAN KOROSI DENGAN MENGGUNAKAN INHIBITOR NATRIUM SILIKAT(Na 2 SiO 3 ) HASIL SINTESIS DARI LUMPUR LAPINDO PADA BAJA TULANGAN BETON

PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON YANG DIPENGARUHI OLEH LINGKUNGAN ASAM SULFAT

PERBANDINGAN KUAT TEKAN ANTARA BETON DENGAN PERAWATAN PADA ELEVATED TEMPERATURE & PERAWATAN DENGAN CARA PERENDAMAN SERTA TANPA PERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. campuran tertentu. Beton merupakan satu kesatuan yang homogen. Beton

Edisi Juni 2011 Volume V No. 1-2 ISSN TINGKAT KOROSIFITAS AIR DI PERAIRAN PEMBANGKIT LISTRIK AIR WADUK CIRATA

BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan B. Tujuan praktikum

PENGARUH VARIASI SUHU PADA PERAWATAN ELEVATED TEMPERATURE TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON

Desember 2012 JURNAL TUGAS AKHIR. REANATA KADIMA GINTING ( )

PERBANDINGAN KUAT TARIK LENTUR BETON BERTULANG BALOK UTUH DENGAN BALOK YANG DIPERKUAT MENGGUNAKAN CHEMICAL ANCHOR

Jurnal Teknik Sipil No. 1 Vol. 1, Agustus 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAJU PENETRASI KLORIDA PADA BETON MENGGUNAKAN METODE RAPID MIGRATION TEST

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr

Penurunan Nilai Half Cell Potential Beton dengan Bahan Tambah Fly Ash dan Ca(C18H35O2)2

Ni Nyoman Kencanawati*, Fatmah Mahmud*, I Nyoman Merdana*, Ngudiyono*

PENGARUH LAJU KOROSI PELAT BAJA LUNAK PADA LINGKUNGAN AIR LAUT TERHADAP PERUBAHAN BERAT.

BAB I PENDAHULUAN. pozolanik) sebetulnya telah dimulai sejak zaman Yunani, Romawi dan mungkin juga

PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT DAN SIKAMENT-520 TERHADAP KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN PORTLAND POZZOLAND CEMENT (PPC)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH VARIASI FAKTOR AIR SEMEN DAN TEMPERATUR TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Irzal Agus. (Dosen Fakultas Teknik Unidayan Baubau) ABSTRACT

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan secara terus-menerus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA KUAT LENTUR PADA BETON K-300 YANG DICAMPUR DENGAN TANAH KOHESIF

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Penghambatan Korosi Baja Beton dalam Larutan Garam dan Asam dengan Menggunakan Campuran Senyawa Butilamina dan Oktilamina

KUAT TEKAN BETON DENGAN VARIASI AGREGAT YANG BERASAL DARI BEBERAPA TEMPAT DI SULAWESI UTARA

BAB I PENDAHULUANb Latar Belakang Permasalahan

SEMINAR TUGAS AKHIR. Aisha Mei Andarini. Oleh : Dosen Pembimbing : Dr.rer.nat.Triwikantoro, M.Sc. Surabaya, 21 juli 2010

BAB III LANDASAN TEORI. Beton merupakan bahan dari campuran antara Portland cement, agregat. Secara proporsi komposisi unsur pembentuk beton adalah:

Pengaruh Korosi Tulangan Balok Beton Bertulang Terhadap Kuat Lentur Berbasis Waktu Dengan Menggunakan Software LUSAS

PENGARUH SULFAT TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN VARIASI BUBUK KACA SUBSTITUSI SEMEN DENGAN W/C 0,4 DAN 0,5

PEMBUATAN BETON KEDAP AIR DENGAN MEMANFAATKAN KLELET SEBAGAI PENGGANTI

BAB I 1.1 LATAR BELAKANG

KAJIAN KERUSAKKAN PADA KONSTRUKSI BANGUNAN BASEMENT COOLING WATER PUMP

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) G-292

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara


BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB II STUDI PUSTAKA

PENGGUNAAN PECAHAN BOTOL KACA SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON

Laju Korosi Baja Dalam Larutan Asam Sulfat dan Dalam Larutan Natrium Klorida

PENGARUH VARIASI DIMENSI BENDA UJI TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

BAB III LANDASAN TEORI. untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lainnya baik sebagai komponen

PENGARUH LAMA WAKTU PENGECORAN PADA BALOK LAPIS KOMPOSIT BETON BERTULANG TERHADAP AKSI KOMPOSIT, KAPASITAS LENTUR DAN DEFLEKSI

No. 29 ISSN: Sri umiati. TeknikA. ABSTRAK Korosi adalah. ditentukan oleh. runtuhnya gedung. melakukan aktifitas.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beton merupakan fungsi dari bahan penyusunnya yang terdiri dari bahan

Elektrokimia. Sel Volta

Scanned by CamScanner

TUGAS KOROSI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU KOROSI

Kriteria Agregat Berdasarkan PUBI Construction s Materials Technology

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Klasifikasi Baja [7]

BAB III LANDASAN TEORI. (admixture). Penggunaan beton sebagai bahan bangunan sering dijumpai pada. diproduksi dan memiliki kuat tekan yang baik.

BAB II LANDASAN TEORI

RABID. Salah satu material yang banyak digunakan untuk struktur teknik sipil. adalah beton. Beton dihasilkan dari peneampuran semen portland, air, dan

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan tambang yang cukup luas di beberapa wilayahnya.

Kinerja Kuat Tekan Beton dengan Accelerator Alami Larutan Tebu 0.3% Lampiran 1 Foto Selama Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perbandingan tertentu. Kelebihan beton yang lain adalah. adanya inovasi penggunaan material baru, misalnya bakteri.

BAB III LANDASAN TEORI

Pengaruh Penambahan Abu Terbang (Fly Ash) Terhadap Kuat Tekan Mortar Semen Tipe PCC Serta Analisis Air Laut Yang Digunakan Untuk Perendaman

BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Istimewa Yogyakarta. Alirannya melintasi Kabupaten Sleman dan Kabupaten

Mn 2+ + O 2 + H 2 O ====> MnO2 + 2 H + tak larut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sifat Kimiawi Beton Semen Portland (PC) Air Agregat bahan tambah peristiwa kimia PC dengan air hidrasi pasta semen

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia). Salah satunya adalah Metode UJI MATERIAL GEDUNG melalui suatu pelatihan khusus.

Transkripsi:

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO KOROSI PADA BETON BERTULANG DAN PENCEGAHANNYA Fahirah F. * Abstract Composition of concrete and steel of bone compiled better usable so that as optimum material. Corrosion of bone steel is chemical reaction or chemical electro between of bone steel with environmentally. Corrosion of bone steel process in concrete take place by carbonation, degradation, by sulphate and chloride and leaching. Corrosion of bone steel which represent early concrete damage, what as a whole will cut short construction age. To prevent the happening of corrosion at reinforced concrete hence need usage of good substance, concrete blanket of thicker, and addition of dimension of structure and also compression of concrete and coatings. The purposes of this essay are to know process the happening of corrosion at reinforced concrete and way of its prevention., so that can minimize of the happening of damage at concrete construction. Keyword: corrosion, reinforced concrete Abstrak Komposisi beton dan baja tulangan disusun dengan baik sehingga dapat dipakai sebagai material yang optimal. Korosi baja tulangan adalah reaksi kimia atau elektro kimia antara baja tulangan dengan lingkungannya. Proses korosi baja tulangan di dalam beton berlangsung secara karbonasi, degradasi oleh sulfat dan klorida dan leaching Baja tulangan yang terkorosi merupakan awal kerusakan beton, yang secara keseluruhan akan memperpendek usia konstruksi. Untuk mencegah terjadinya korosi pada beton bertulang maka perlu pemakaian bahan yang baik, mempertebal selimut beton, dan penambahan dimensi struktur serta pemampatan beton dan coatings. Tujuan Penulisan adalah untuk mengetahui proses terjadinya korosi pada beton bertulang dan cara-cara pencegahannya., sehingga bisa meminimalisir terjadinya kerusakan pada konstruksi beton. Kata kunci: korosi, beton bertulang 1. Pendahuluan Pembangunan di bidang Teknik Sipil, khususnya di bidang konstruksi gedung, jalan raya, pelabuhan, lapangan terbang dan bangunan irigasi mempunyai sasaran meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Dalam melaksanakan atau merencanakan suatu konstruksi, kekuatan dan keawetan merupakan tujuan yang penting untuk dicapai. Beton merupakan bahan bangunan yang dibentuk oleh pengerasan campuran semen, air, agregat halus, agregat kasar (batu pecah atau kerikil), udara dan kadang-kadang campuran bahan tambahan lain. Campuran yang masih plastis dicor ke dalam acuan dan dirawat untuk mempercepat reaksi hidrasi campuran campuran semen-air, yang menyebabkan pengerasan beton. Bahan yang terbentuk mempunyai kekuatan tekan yang tinggi dan * Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu

Korosi pada Beton Bertulang dan Pencegahannya (Fahirah F.) ketahanan tarik yang rendah. Untuk mengatasi kelemahan pada daerah tarik pada beton maka dibutuhkan baja tulangan yang memiliki kekuatan tarik yang besar. Komponen beton dan baja tulangan harus disusun komposisinya sehingga dapat dipakai sebagai material yang optimal. Hal ini dimungkinkan karena beton dapat dengan mudah dibentuk dengan cara menempatkan campuran yang masih basah ke dalam cetakan beton sampai terjadi pengerasan beton. Jika berbagai unsur pembentuk beton dirancang dengan baik, maka hasilnya adalah bahan yang kuat, tahan lama dan bila dikombinasikan dengan baja tulangan akan menjadi elemen yang utama pada suatu sistem struktur. Korosi yang merupakan proses elektrokimia dimana baja yang berhubungan dengan cairan yang mengandung ion-ion (elektro) menimbulkan perbedaan potensial yang menyebabkan ion-ion tulangan akan melarut sampai pada keadaan seimbang. Korosi khususnya pada beton bertulang dapat mempersingkat umur bangunan. Karena itu penulis mencoba untuk membahas mengenai cara-cara pencegahan korosi pada beton bertulang. 2. Korosi pada Beton Bertulang 2.1 Baja tulangan di dalam beton Baja tulangan di dalam beton berada dalam lingkungan bersifat basa kuat dengan nilai ph ± 12,5. Keadaan ini disebabkan karena beton mengandung 20 30 persen Kalsium Dihidrosida (Ca(OH)2), sebagian berupa larutan jenuh Ca(OH)2 di dalam beton, sebagian mengendap berupa kristal Ca(OH)2 di dalam beton. Lingkungan basa kuat ini memberikan perlindungan terhadap baja tulangan di dalam beton dari serangan korosi karena baja tulangan di dalam lingkungan basa kuat menjadi pasif. 2.2 Korosi baja tulangan Korosi baja tulangan adalah reaksi kimia atau elektro kimia antara baja tulangan dengan lingkungannya. Secara umum reaksi tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut : Reaksi Anodik : Fe Fe ++ + 2e - H2O H + + OH - Fe ++ + OH - Fe(OH)2 4Fe(OH)2 + O2 + H2O 4 Fe(OH)3 Reaksi Katodik : Karat 2H + + 2e - 2H H2 (asam) 2H + ½ O2 H2O (Oksigen) ½ O2 + H2 + 2e - 2(OH) - (netral) Baja tulangan yang terkorosi, volume karatnya lebih besar ± 3 kali dari volume bahan asalnya sehingga mengakibatkan keretakan pada beton. Hal ini merupakan awal dari kerusakan beton yang akhirnya menuju ke kerusakan yang lebih parah sehingga secara keseluruhan memperpendek usia pakai konstruksi yang bersangkutan. Baja tulangan di dalam beton terkorosi apabila keadaan pasif hilang yaitu ph lingkungan pada bidang kontak baja-beton turun sampai < 9,5. Kondisi dimana proses korosi baja tulangan di dalam beton dapat berlangsung sebagai berikut : a. Karbonasi Karbonasi yaitu peristiwa terbentuknya CaCO3 sebagai akibat reaksi antara Ca(OH)2 dengan gas atau senyawa terlarut yang bersifat asam. Proses karbonisasi berlangsung menurut reaksi sebagai berikut : Ca(OH)2 + CO2 Ca(OH)2 + N2CO3 Ca(OH)2 + Ca(HCO3) Ca(OH)2 + 2NaHCO3 CaCO3 + H2O CaCO3 + 2H2O 2CaCO3+ H2O CaCO3+ Na2CO3+ H2O 191

Jurnal SMARTek, Vol. 5, No. 3, Agustus 2007: 190-195 Reaksi tersebut masih dapat berlanjut sebagai berikut : CaCO3 + H2O + CO2 CaCO3 + H2O Ca(HCO3)2 Ca(HCO3)2 Proses karbonasi ini berlangsung dari permukaan beton ke bagian dalam beton yang akhirnya mencapai bidang kontak baja beton. Apabila proses karbonasi telah mencapai bidang kontak baja-beton, ph lingkungan pada bidang kontak baja-beton turun sampai < 9,5. Hal ini mengakibatkan keadaan pasif baja tulangan hilang dan baja tulangan akan terkorosi yang akhirnya merusak betonnya. b. Degradasi oleh Sulfat Apabila larutan sulfat masuk ke dalam beton, maka akan terjadi reaksi dengan senyawa hidrasi kalsium aluminate (3CaO.Al2O3.12H2O) yang terdapat di dalam beton. Reaksi yang terjadi pada proses ini adalah sebagai berikut : Ca(OH)2 + Na2SO4.10H2O CaSO4.2H2O +2NaOH + H2O 3CaO.Al2O3.12H2O + 3(CaSO4.2H2O) + 12H2O 3CaO.Al2O3. 2(CaO.Al2O3.12H2O) + 3(Na2 SO4.10H2O) 3CaO.Al2O3. Reaksi ini menghasilkan Kalsium Sulpo Aluminate (3CaO.Al2O3.3CaSO4.31H2O). Volume kristal Kalsium Sulpo Aluminate 3 kali volume kalsium aluminate (bahan asalnya) sehingga mengakibatkan beton mengalami retak halus. Hal ini merupakan jalan bagi larutan dari luar dan atau proses karbonasi mencapai bidang kontak baja-beton. Apabila larutan dari luar dan atau proses karbonasi telah mencapai bidang kontak baja-beton, ph lingkungan pada bidang kontak bajabeton turun sampai <9,5. Hal ini mengakibatkan keadaan pasif baja tulangan hilang dan baja tulangan akan terkorosi yang akhirnya merusak beton. c. Degradasi oleh Klorida Ion klorida telah terkenal sangat agresif terhadap bahan konstruksi baja. Klorida melalui reaksi hidrolisa membentuk asam. Asam yang dihasilkan menetralisir Ca(OH)2 yang terdapat di dalam beton. Apabila proses netralisir Ca(OH)2 telah mencapai bidang kontak baja-beton, ph lingkungan pada bidang kontak baja-beton turun sampai < 9,5. Hal ini mengakibatkan keadaan pasif baja tulangan hilang dan baja tulangan terkorosi yang akhirnya merusak beton. d. Leaching Leaching adalah peristiwa turunnya konsentrasi senyawa teralrut di sekitar daerah kontak baja-beton akibat masuknya larutan ke dalam beton. Penurunan konsentrasi akhirnya mengakibatkan ph lingkungan pada bidang kontak baja-beton turun sampai < 9,5. Hal ini mengakibatkan keadaan pasif baja tulangan hilang dan baja tulangan akan terkorosi yang akhirnya merusak beton. Prinsip terjadinya lingkaran korosi, dikatakan lingkaran karena korosi akan berproses terus sampai akhirnya menghancurkan konstruksi yang bersangkutan secara skematis digambarkan pada Gambar 1. Akibat yang ditimbulkan bila terjadi lingkaran korosi pada tulangan beton adalah : a. Tercucinya pasta semen yang telah mengeras. b. Melarutnya dan tercucinya senyawasenyawa yang terbentuk akibat serangan air agresip. c. Terbentuknya senyawa-senyawa baru, hasil reaksi kimia yang memiliki 192

Korosi pada Beton Bertulang dan Pencegahannya (Fahirah F.) sifat sangat mengembang (expansive) hingga beton menjadi retak dan pecah. d. Hilangnya tegangan retakan antara beton dan tulangan akibat slip. Yang paling berbahaya adalah air laut dan air tanah karena mengandung ion-ion sulfat. Menurut C.J. Menger dalam Sewen Coreosion and Protective Coating, pengaruh senyawa sulfat terhadap korosi disajikan pada tabel 1. Air + Senyawa terlarut Co Co H1CO3 Cl 2-3 dll menyebabkan Karbonasi Degradasi oleh Cl Proses karbonasi dan degradasi oleh Cl Semakin cepat ph turun < 9,5 Ikatan baja dan beton lepas atau hanya slip Beton retak Sifat pasif hilang Baja terrokosi Ekspansi Gambar 1. Bagan Alir terjadinya Lingkaran Korosi Tabel 1. Pengaruh Senyawa Sulfat terhadap Korosi (Menurut C.J. Menger) No Kadar Sulfat Larut Air (Sbg SO4) dalam tanah Kadar Sulfat (Sbg SO4) dalam air, ppm Tingkat serangan Relatif terhadap beton 1 0,00 0,10 0-150 Dapat diabaikan 2 0,10 0,20 150-1000 Positif 3 0,20 0,50 1000-2000 Cukup besar 4 Lebih dari 0,50 Lebih dari 2000 Sangat besar 193

Jurnal SMARTek, Vol. 5, No. 3, Agustus 2007: 190-195 2.3 Pencegahan korosi pada Beton bertulang Salah satu pencegahan korosi adalah mengusahakan beton yang kompak dan rapat serta homogen. Ini berarti dituntut adanya kesesuaian antara kekentalan beton (kadar air semen) dan cara pemampatannya. Dengan parameter slump test beton, GEORGE DREUX membuat tabel hubungan yang ditabelkan pada Tabel 2. Menurut penelitian Tredland, beton dengan faktor air semen 0,7 0,9 dengan cara pemampatan getaran normal, mengalami kemungkinan korosi yang paling kecil. Pada prinsipnya secara global, pengendalian dan pencegahan korosi pada beton bertulang diskemakan pada Gambar 2 : (terutama untuk jalan raya karena konstruksinya berhubungan langsung dengan air tanah). Tabel 2. Hubungan antara kekentalan Beton dan cara pemampatan dengan parameter slump test No Slump test (cm) Kekentalan Beton Cara Pemampatan 1 0-2 Sangat kental Getaran tinggi 2 3-5 kental Getaran agak tinggi 3 6-9 plastis Getaran normal 4 10-13 encer Ditusuk-tusuk dan dipukulpukul 5 Lebih dari 13 Sangat encer sampai cair Agak Ditusuk-tusuk dan dipukul-pukul Usahakan kondisi pasif pada bidang kontak baja - beton Cegah / hambat proses karbonasi degradasi klorida Cegah / hambat proses definisi beton terhadap lingkungan Coatings/pelapisan Gambar 2. Prinsip pengendalian dan pencegahan korosi pada beton bertulang 194

Korosi pada Beton Bertulang dan Pencegahannya (Fahirah F.) Salah satu contoh mempertahankan kondisi pasif ialah cara inhibition atau cara proteksi katodik, yaitu membalikkan arah arus korosi, sehingga menghalangi proses korosi. Untuk Coatnya biasa digunakan prinsip-prinsip deret volta dimana proses korosi dicegah dengan cara mempertahankan logam yang dilindungi sebagai katoda dan logam lain yang terkorosi sebagai Anoda. Adapun cara-cara yang dapat mencegah korosi : 1) Pemakaian bahan-bahan yang bermutu baik. 2) Mempertebal selimut beton 3) Menggunakan beton kedap air (secara teoritis tidak ada) 4) Penambahan dimensi struktur 5) Cara pemampatan beton yang tepat 6) Perlindungan permukaan (Coatings) Cara ini biasanya bersifat sementara, karena bila perlindungannya cacat atau rusak proses korosi akan berjalan lagi. 4. Daftar Pustaka Manan, Agus Abdul. 1994. Korosi pada Beton Bertulang. Majalah Ilmiah /Populer Teknik Sipil Unhas/Reaksi.HMS FT-UH. Edisi 02 Juli 1994. Nawy, Edward G. 1990. Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar. Eresco Bandung. Bandung. Salmon, Charles G; John E. Johnson. 1992. Struktur Baja Desain dan Perilaku.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sardjono.HS. 1991. Pondasi Tiang Pancang. Jilid 2. Sinar Wijaya. Wang, Chu-Kia; Charles G. Salmon. 1993. Disain Beton Bertulang. Jilid 1dan 2. Erlangga. Jakarta. 3. Kesimpulan Dari beberapa uraian tentang korosi pada beton bertulang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Baja tulangan yang terkorosi merupakan awal kerusakan beton, yang secara keseluruhan akan memperpendek usia konstruksi. b. Proses korosi baja tulangan di dalam beton berlangsung secara karbonasi, degradasi oleh sulfat dan klorida dan leaching c. Lingkaran korosi pada tulangan beton mengakibatkan beton retak dan pecah (konstruksi hancur) dan penyebab yang paling berbahaya adalah air laut dan air tanah karena mengandung ion-ion sulfat. d. Beberapa cara pencegahan korosi pada beton bertulang adalah pemakaian bahan yang baik, mempertebal selimut beton, dan penambahan dimensi struktur serta pemampatan beton dan coatings. 195