ANALISIS PENGARUH BENTUK PERMUKAAN PISTON TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN

dokumen-dokumen yang mirip
Seta Samsiana & Muhammad Ilyas sikki

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses

BAB II LANDASAN TEORI

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM)

BAB I PENDAHULUAN. Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja

Materi. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

II. TEORI DASAR. kelompokaan menjadi dua jenis pembakaran yaitu pembakaran dalam (Internal

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

MOTOR BAKAR TORAK. 3. Langkah Usaha/kerja (power stroke)

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

Optimasi Daya dan Torsi pada Motor 4 Tak dengan Modifikasi Crankshaft dan Porting pada Cylinder Head

BAB II LANDASAN TEORI

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

ANALISIS DAYA BERKURANG PADA MOTOR BAKAR DIESEL DENGAN SUSUNAN SILINDER TIPE SEGARIS (IN-LINE)

BAB II DASAR TEORI 2.1. Motor Bensin Penjelasan Umum

BAB 1 DASAR MOTOR BAKAR

Denny Haryadhi N Motor Bakar / Tugas 2. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel

PEMAJUAN VALVE TIMING


Fungsi katup Katup masuk Katup buang

Pengaruh Parameter Tekanan Bahan Bakar terhadap Kinerja Mesin Diesel Type 6 D M 51 SS

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

PEMERIKSAAN EMISI GAS BUANG dan CEK KOMPRESI PADA. ENGINE TOYOTA KIJANG INNOVA di km. Laporan Tugas Akhir

BAB I MOTOR PEMBAKARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: performa mesin menggunakan dynotest.pada camshaft standart

PERFORMANSI MESIN SEPEDA MOTOR SATU SILINDER BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS DENGAN MODIFIKASI RASIO KOMPRESI

PENGARUH VARIASI PENYETELAN CELAH KATUP MASUK TERHADAP EFISIENSI VOLUMETRIK RATA - RATA PADA MOTOR DIESEL ISUZU PANTHER C 223 T

BAB II DASAR TEORI 2.1 Motor Bensin Penjelasan Umum

BAB II LANDASAN TEORI

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

ANALISA PENGARUH DURASI CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR HONDA TIGER 200 CC TUNE UP DRAG BIKE

MAKALAH DASAR-DASAR mesin

MOTOR OTTO 2 LANGKAH. Carburat or. Crank case MOTOR BAKAR. Ciri-ciri Motor Otto 2 langkah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH VARIASI UKURAN MAIN JET KARBURATOR DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125

!"#$%&$'()*& LAMPIRAN

Pengaruh Kerenggangan Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. sumber pesan dengan penerima pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berkaitan dengan judul yang diambil. Berikut beberapa referensi yang berkaitan

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam merubah energi kimia menjadi energi mekanis.

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN

K BAB I PENDAHULUAN

Variabel terikat Variabel kontrol Pengumpulan Data Peralatan Bahan Penelitian

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Sumber: Susanto, Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP Tangki bahan bakar 10. Rumah ABK dan ruang kemudi

BAB II DASAR TEORI. dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja

PENGARUH VARIASI SUDUT BUTTERFLY VALVE PADA PIPA GAS BUANG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

PENGARUH PENGGUNAAN RESIRKULATOR GAS BUANG PADA KNALPOT STANDAR, TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR BERBASIS ELEKTROMAGNETIK TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL ABSTRAK

PENGARUH PENAMBAHAN TURBULATOR PADA INTAKE MANIFOLD TERHADAP UNJUK KERJA MESIN BENSIN 4 TAK

Mesin Penggerak Kapal PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

OPTIMASI DAYA MELALUI VARIASI BAHAN BAKAR BIODIESEL MESIN DIESEL 2500 CCKENDERAAN RODA EMPAT

BAB II LANDASAN TEORI. empat langkah piston atau dua putaran poros engkol. Empat langkah tersebut adalah :

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

BAB II TEORI DASAR. Mesin diesel pertama kali ditemukan pada tahun 1893 oleh seorang berkebangsaan

PENGARUH CELAH KATUP TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI PADA MOTOR MATIC ABSTRAK


MOTOR BAKAR SUDU-SUDU PUTAR (ROTARY BLADES COMBUSTION ENGINE)

Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi

TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BENSIN TYPE SOHC

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jumlah kendaraan bermotor diindonesia sekarang ini

Oleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS VARIASI TEKANAN PADA INJEKTOR TERHADAP PERFORMANCE (TORSI DAN DAYA ) PADA MOTOR DIESEL

Analisis Pengaruh Penambahan Durasi Camshaft terhadap Unjuk Kerja dan Emisi Gas Buang pada Engine Sinjai 650 cc

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

JOB SHEET TEKNIK KENDARAAN RINGAN PEKERJAAN DASAR OTOMOTIF

PENGARUH PENGGUNAAN BLOWER ELEKTRIK TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH BENTUK PERMUKAAN PISTON TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN Fitri wjayanti & Dadan Irwan Abstrak Secara garis besar motor bensin tersusun oleh beberapa komponen utama meliputi : blok silinder (cylinder block), kepala silinder (cylinder head), poros engkol (crank shaft), torak (piston), batang piston (connecting rod), roda penerus (fly wheel), poros cam (cam shaft) dan mekanik katup (valve mechanic).berdasarkan diskripsi dari sistem kerja, karakteristik dan bagian komponen mekanik motor bakar torak (piston), adalah memungkinkan modifikasi khususnya pada torak (piston) pada motor bakar torak. Pada penelitian ini maka kita akan memodifikasi permukaan piston menjadi permukaan piston cekung dan permukaan piston cembung. Hasil penelitian ini untuk mencari perbandingan model-model profil permukaan torak (piston face) guna mendapatkan model yang optimal dan dapat mengasilkan kerja maksimal. Model permukaan torak dapat dilakukan dengan modifikasi desain permukaan torak cekung dengan desain permukaan torak cembung. Pelaksanaan identifikasi penelitian ini pada modifikasi desain permukaan torak cekung dengan desain permukaan torak cembung, maka akan diperoleh hasil yaitu desain modifikasi dan karakteristik permukaan torak. Dan peneliti ini dapat mengetahui pengaruh terhadap daya pengisapan dan perbandingan kompresi pada mesin tersebut, serta hasil tenaga atau daya motor. Selain analisis secara matematis, penelti juga mensimulasikan laju aliran fluida yang terjadi pada silinder tersebut dengan menggunakan program solidworks. Kata kunci : Permukaan piston datar, Permukaan piston cekung, Permukaan piston cembung dan daya motor. 1. PENDAHULUAN Motor bakar torak bensin merupakan mesin pembangkit tenaga yang mengubah bahan bakar bensin menjadi tenaga panas dan akhirnya menjadi tenaga mekanik. Secara garis besar motor bensin tersusun oleh beberapa komponen utama meliputi ; blok silinder (cylinder block), kepala silinder (cylinder head), poros engkol (crank shaft), torak (piston), batang piston (connecting rod), roda penerus (fly wheel), poros cam (cam shaft) dan mekanik katup (valve mechanic). Blok silinder adalah komponen utama motor, sebagai tempat pemasangan komponen mekanik dan system system mekanik lainnya. Blok silinder mempunyai lubang silinder tempat piston bekerja, bagian bawah terdapat ruang engkol (crank case), mempunyai dudukan bantalan (bearing) untuk pemasangan poros engkol. Bagian silinder dikelilingi oleh lubang-lubang saluran air pendingin dan lubang oli. Kepala silinder dipasang di bagian atas blok silinder, kepala silinder terdapat ruang bakar, mempunyai saluran masuk dan buang. Sebagai tempat pemasangan mekanisme katup. Poros engkol dipasang pada dudukan blok silinder bagian bawah yang diikat dengan bantalan. Dipasang pula dengan batang piston bersama piston dan kelengkapannya. Sedangkan roda penerus dipasang pada pangkal poros engkol (flens crank shaft). Roda penerus dapat menyimpan tenaga, membawa piston dalam siklus kerja motor, menyeimbangkan putaran dan mengurangi getaran mekanik mesin. Gambar 1.1. Dasar mekanik motor bakar piston Jurnal Imiah Teknik Mesin, Vol. 2, No. 1, Februari 2014, Universitas Islam 45, Bekasi (34)

Exhaust Valves Intake Valves Timing Belt Adalah valve yang mengeluarkan gas sisa pembakaran dari cylinder. Adalah valve yang membuka sebagai pintu masuk campuran bahan bakar (udara dan bensin) ke dalam cylinder. Cylinder Head Cam Shaft Piston Permukaan yang sedikit cekung yang membentuk pembakaran. Crank Shaft Berfungsi merubah gerakan turun naik dari piston menjadi gerak putar melalui connecting rods. Digerakkan oleh timing belt, yang membuka dan menutup intakes dan exhaust valves. Oil Pan Tempat untuk oli mesin yang terletak di bawah mesin. Belt ini menselaraskan putaran Camshaft yang membuka dan menutup valve sebagai respon dari pergerakan Crankshaft. Bergerak turun naik di cylinder sebagai akibat dari penerimaan tekanan yang terbentuk oleh ledakan campuran bahan bakar. Prinsip kerja motor bensin adalah mesin yang bekerja memanfaatkan energi dari hasil gas panas hasil proses pembakaran, dimana proses pembakaran berlangsung di dalam silinder mesin itu sendiri sehingga gas pembakaran sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja menjadi tenaga atau energi panas. Motor bakar torak (piston) mempergunakan satu atau lebih silinder dimana terdapat piston yg bergerak bolak-balik atau gerak translasi yang diubah menjadi gerak putar atau rotasi poros engkol (crank shaft). Di dalam silinder terjadi proses pembakaran bahan bakar + oksigen dari udara menghasilkan gas pembakaran bertekanan sangat tinggi. Gas hasil pembakaran sebagai gas kerja yang dapat menggerakkan piston dan diteruskan ke batang penghubung piston (connecting rod) dan dihubungkan dengan poros engkol (crank shaft). Gerak bolak-balik translasi torak (piston) menyebabkan gerak rotasi pada poros engkol dan sebaliknya, gerak rotasi poros engkol menimbulkan gerak translasi pada torak/piston. Gambar 1.2. Skema perubahan energi motor bakar torak Langkah / stroke adalah jarak gerak piston dari Titik Mati Atas (TMA) menuju Titik Mati Bawah (TMB) atau sebaliknya. Agar motor dapat bekerja maksimal, syarat yang harus dipenuhi adalah dapat mengisap bahan bakar (campuran bensin dan udara) masuk ke dalam ruang silinder secara maksimal. Menaikkan tekanan silinder atau kompresi gas campuran bensin & udara agar diperoleh tekanan kompresi tinggi atau perbandingan kompresi maksimal 11 : 1 sehingga pembakaran maksimal, maka tenaga yang dihasilkan motor dapat maksimal. Jurnal Imiah Teknik Mesin, Vol. 2, No. 1, Februari 2014, Universitas Islam 45, Bekasi (35)

Gambar 1.3. Mekanik utama motor bensin 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Kerja Motor Empat Langkah Motor empat langkah adalah motor yang setiap siklus kerjanya diselesaikan dalam empat kali gerak bolak balik langkah piston atau dua kali putaran poros engkol (crank shaft). Langkah piston adalah gerak piston tertinggi/teratas disebut titik mati atas (TMA) sampai yang terendah/terbawah disebut titik mati bawah (TMB). Sedangkan siklus kerja adalah rangkaian proses yang dilakukan oleh gerak bolak-balik translasi torak (piston) yang membentuk rangkaian siklus tertutup. Proses siklus motor empat langkah dilakukan oleh gerak torak (piston) dalam silinder tertutup, yang bekerja sesuai dengan pengaturan gerak katup atau mekanisme katup pada katup isap dan katup buang. Gambar 2.1. Prinsip kerja motor empat langkah Langkah kerja motor empat langkah adalah langkah isap, langkah kompresi, langkah kerja dan langkah buang, lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Langkah Isap Torak (piston) bergerak dari titik mati atas (TMA) menuju titik mati bawah (TMB). Katup isap dibuka dan katup buang ditutup, sehingga tekanan di dalam silinder menjadi tekanan rendah atau vacum selanjutnya campuran udara dan bahan bakar terisap masuk melalui katup isap untuk mengisi ruang silinder. 2. Langkah Kompresi Torak (piston) bergerak dari titk mati bawah (TMB) menuju titik mati atas (TMA). Katup isap dan katup buang ditutup. Pada proses ini campuran bahan bakar dan udara ditekan atau kompresi, akibatnya tekanan dan temperaturnya naik sehingga akan memudahkan proses pembakaran. 3. Langkah Kerja Torak (piston) bergerak dari titik mati atas (TMA) menuju titik mati bawah (TMB). Katup isap dan katup buang masih ditutup. Sesaat piston menjelang titik mati atas busi pijar menyalakan percikan api seketika campuran bahan bakar dan udara terbakar secara cepat berupa ledakan. Dengan terjadinya ledakan meghasilkan tekanan sangat tinggi untuk mendorong piston ke bawah, sebagai tenaga atau usaha yang dihasilkan mesin. 4. Langkah Buang Torak (piston) bergerak dari titik mati bawah (TMB) menuju titik mati atas (TMA). Katup isap ditutup dan katup buang dibuka. Pada langkah/proses ini gas-gas bekas pembakaran didorongan torak Jurnal Imiah Teknik Mesin, Vol. 2, No. 1, Februari 2014, Universitas Islam 45, Bekasi (36)

(piston) ke atas sampai TMA selanjutnya dibuang melewati katup buang. Dalam satu siklus kerja motor, poros engkol berputar dua kali putaran atau empat kali gerak bolak-balik torak. 2.2. Dasar Teori Motor Bensin Diawali dengan langkah isap sebagai langkah pengisian silinder yaitu dengan proses campuran bahan bakar dan udara oleh karburator (sistem konvensional) atau sistem EFI (Elektronic Fuel Injection) masuk ke dalam silinder, kemudian dikompresikan dan dibakar. Sehingga proses pembakaran dapat menghasilkan tenaga ledakan di dalam silinder dan torak akan menerima sepenuhnya tekanan pengembangan gas pembakaran. Torak (piston) mendapat tekanan tinggi akan bergerak turun dari TMA nenuju TMB sebagai bentuk kerja menghasilkan tenaga mekanis motor. Kemampuan mesin adalah prestasi suatu motor sangat erat hubungannya dengan daya mesin yang dihasilkan. Beberapa hal yang mempengaruhi kemampuan mesin, antara lain : volume silinder, perbandingan kompresi, efisiensi volumetric, pemasukan campuran udara dan bahan bakar (efisiensi pengisian) dan efisiensi daya motor. 2.2.1. Volume Silinder Volume silinder adalah besarnya volume langkah (piston displacement) ditambah volume ruang bakar. Volume langkah dihitung dari volume diatas piston saat posisi piston di TMB sampai garis TMA. Sedangkan volume ruang bakar dihitung volume diatas piston saat posisi piston berada di TMA, juga disebut volume sisa. Besarnya volume langkah atau isi langkah piston adalah luas lingkaran dikalikan panjang piston, dengan persamaan : VL = A. L ; dimana A = π/4. D 2 VL = π/4. D 2. L (1) Volume/isi silinder adalah sebesar, dinyatakan : Vt = VL + Vs (2) Dimana, VL = Volume Langkah (cm 3 ) atau (cc) A = Luas penampang silinder (cm) D = Diameter silinder (cm) L = Panjang langkah piston (cm) Vt = Volume total atau isi silinder (cc) Vs = Volume sisa atau volume ruang bakar (cc) Gambar 2.2. Langkah kerja piston di dalam silinder Untuk menentukan perbandingan kompresi (r) motor dapat dicari dengan persamaan : r = (VL + Vs)/Vs (3) Untuk menghitung gaya (F dalam Newton) yang bekerja pada piston, dapat menggunakan persamaan momen atau torsi ( τ dalam Newton meter) dari spesifikasi mesin yaitu ; τ = F x L (4) Dan untuk mengetahui tekanan (P dalam Pascal) yang bekerja pada piston dapat menggunakan persamaan ; P = F/A (5) Untuk mengetahui muatan volume silinder, pada motor ukuran standar besarnya diameter silinder sama dengan diameter piston atau ( Ø piston = Ø silinder) dikalikan langkah piston. Sedangkan untuk pada motor dengan permukaan piston dengan kontur radius gelombang sinus dapat diasumsikan ; ukuran diameter silinder lebih kecil dari pada ukuran diamter piston atau diameter piston lebih besar dari pada diameter silinder ( Ø piston > Ø silinder) dikalikan langkah piston. Hal ini akan mempengaruhi kemampuan daya pengisapan campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke dalam ruang silinder dapat lebih besar daripada ukuran standar silinder motor bakar. Berikutnya dapat menpengaruhi terhadap perbandingan kompresi dan tenaga yang dihasilkan kerja motor. Dengan mengetahui parameter tersebut dapat dimungkinkan hasil akhirnya dapat meningkatkan daya/tenaga motor lebih besar bila dibandingkan dengan motor yang mempunyai ukuran silinder piston standar. Jurnal Imiah Teknik Mesin, Vol. 2, No. 1, Februari 2014, Universitas Islam 45, Bekasi (37)

2.2.2. Permukaan torak Penampang permukaan torak adalah lingkaran dapat dirancang dengan menentukan penampang menggunakan ukuran dari jari-jari (r) atau diameter (D) lingkaran, dimana D sama dengan 2 r. Model permukaan desain torak pada garis besarnya ada tiga model permukaan, yaitu ; torak permukaan datar, torak permukaan cekung dan torak permukaan cembung. Variasi permukaan cekung dan cembung secara teoritis dapat dirancang dengan menggunakan dua cara yaitu, cara matematis atau analitik dan cara grafis. Guna memudahkan analisis dan pembahasan ketiga kontur permukaan torak dengan asumsi variabel yang digunakan adalah menggunakan prosentasi. Kontur permukaan torak datar digunakan sebagai acuan dasar untuk menentukan kontur torak permukaan cekung dan cembung, dengan asumsi untuk kontur torak permukaan datar adalah 0 %. Sedangkan untuk kontur torak permukaan cekung dan cembung merupakan interval mulai dari 1 % minimal sampai 100 % maksimal. Adapun kelengkungan permukaan torak dengan pendekatan minimal 1 % adalah limit terhadap 0 % (paling dekat dekat permukaan datar) sampai kelengkungan permukaan torak maksimal 100 % adalah limit sebanding dengan jari-jari torak atau sebanding dengan diameter silinder motor itu sendiri. Notasi untuk menentukan kelengkungan permukaan torak cekung adalah memberikan tanda negatif /pengurangan prosentasi dari permukaan torak datar. Sebaliknya menentukan kelengkungan permukaan torak cembung adalah memberikan tanda positif/penambahan prosentasi dari permukaan torak datar. Untuk memudahkan pemahaman dapat dibuat dalam bentuk tabel asumsi permukaan torak. Tabel 2.1. Asumsi permukaan torak No Permukaan torak Notasi Interval prosentasi 1 Datar 0 0 % 2 Cekung Negatif ( ) 1 100 % 3 Cembung Positif (+) 1 100 % 3.METODOLOGI PENLITIAN Jurnal Imiah Teknik Mesin, Vol. 2, No. 1, Februari 2014, Universitas Islam 45, Bekasi (38)

3.1. Merancang Percobaan Tabel 3.1. berikut menyajikan batasan dan lingkup penelitian. Tabel 3.1. Batasan dan Lingkup Penelitian Kode Variabel bebas atau faktor Notasi Level 1 Level 2 Level 3 A Torak permukaan datar 0 0 % 0 % 0 % B Torak permukaan cekung 10 % 20 % 30% C Torak permukaan cembung + 10 % 20 % 30 % Metode penelitian yang dipilih adalah metode eksperimen. Kombinasi tiga variabel bebas atau faktor dan tiga level penelitian seperti pada tabel 3.1. Setelah nilai tersebut dimasukkan ke dalam rumus lalu disimulasikan dengan menggunakan software solidwork, untuk menentukan dari ketiga permukaan torak guna mendapatkan performance atau prestasi mesin yang paling maksimal. 4. Hasil dan pembahasan 4.1.Piston Permukaan Datar Piston pada permukaan datar diasumsikan sebagai tekanan dasar atau memiliki nilai tekanan 0 Pa. Jurnal Imiah Teknik Mesin, Vol. 2, No. 1, Februari 2014, Universitas Islam 45, Bekasi (39)

Gambar 4.1. Gambar piston permukaan datar Temperature (Fluid) (K) 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0-1000 Grafik Temperatur 0 0,005 0,01 0,015 Length (m) Sketch4@piston- total@line4@piston- total@line1@piston- total@line2@piston- total@line3_1 Sketch4@piston- total@line8@piston- total@line5@piston- total@line6@piston- total@line7_1 Gambar 4.2.Grafik temperatur pada piston permukaan datar 4.2.Piston Permukaan Cembung Pada permukaan ini, luas ruang bakar didalam silinder menjadi lebih sempit sehingga tekanan yang dihasilkan pada saat langkah kompresi lebih besar bila dibandingkan dengan permukaan torak datar. Gambar 4.3. Gambar piston permukaan cembung Jurnal Imiah Teknik Mesin, Vol. 2, No. 1, Februari 2014, Universitas Islam 45, Bekasi (40)

Grafik Temperatur Temperature (K) Sketch4@piston- total@line4@piston- total@line1@piston- total@line2@piston- total@line3_1 0 0,005 0,01 0,015 Length (m) Gambar 4.4.Grafik temperatur pada piston permukaan cembung 4.3.Piston Permukaan Cekung Pada permukaan ini, luas ruang bakar didalam silinder menjadi lebih luas sehingga tekanan yang dihasilkan pada saat langkah kompresi lebih kecil bila dibandingkan dengan permukaan torak datar. Gambar 4.5. Gambar piston permukaan cembung Jurnal Imiah Teknik Mesin, Vol. 2, No. 1, Februari 2014, Universitas Islam 45, Bekasi (41)

Grafik Temperatur Temperature (K) Sketch4@piston- total@line4@piston- total@line1@piston- total@line2@piston- total@line3_1 Sketch4@piston- total@line8@piston- total@line5@piston- total@line6@piston- total@line7_1 0 0,002 0,004 0,006 0,008 0,01 0,012 Length (m) Gambar 4.6.Grafik temperatur pada piston permukaan cembung 5. Kesimpulan 1. Pada penelitian ini permukaan piston datar dianggap sebagai nilai hasil pembanding standar tehadap pengembangan permukaan torak cekung dan cembung. 2. Pada permukaan piston cembung akan menghasilkan tingkatan kompresi yang lebih besar dari permukaan piston yang standar. Karena pada langkah kompresi yang cukup besar sehingga akan menghasilkan daya motor yang besar juga. 3. Sebaliknya yang terjadi pada permukaan piston cekung, pada bentuk ini langkah kompresi akan mengalami penurunan nilai kompresi dari permukaan piston berbentuk datar, sehingga pada bentuk permukaan piston cekung akan mengalami penurunan daya pada motor bensin. 6. Daftar Pustaka 1) Barenschot BPM, Arends H. 1996. Motor Bensin, Jakarta : Erlangga. 2) Combustion in Spark Ignition Engine dan Perkembangan Teknologi Otomotif dan Potensi Pengembangan Energi Bahan Bakar Alternatif, Materi kuliah pasca sarjana Program FT. MT. Universitas Panacasila Jakarta, 2011 disusun oleh : Prof. Dr. Ir. Prawoto, DEA. MSAE. 3) Heywood John B. 1988. Internal Combustion Engine Fundamental, Mc Graw-Hill Publishing Company, New York. 4) Hidayat Wahyu, 2012. Motor Bensin Modern, Jakarta : Rineka Cipta. 5) Maleev VL, Bambang Priambodo, 1995, Operasi dan Pemeliharaan Motor Diesel. Jakarta : Erlangga. 6) New Step 1 Training Manual, 1995. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor. 7) Sucahyo, Bagyo, Darmanto, Soemarsono, 1999. Otomotif Mesin Tenaga. Solo : Tiga Serangkai. 8) Suprapto Otim, 1999. Motor Otomotif 2. Bandung : Angkasa. 9) Surbhakti BM, Koesnadi 1977. Motor Bakar 1. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jurnal Imiah Teknik Mesin, Vol. 2, No. 1, Februari 2014, Universitas Islam 45, Bekasi (42)