KERJASAMA PERPUSTAKAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2



dokumen-dokumen yang mirip
KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN IPB 1

Pengertian Kerjasama Perpustakaan

Membangun Jaringan Kerjasama dalam rangka Pemberdayaan Perpustakaan Umum 1

Kerjasama dan Standarisasi Perpustakaan Dalam Mendukung Kecepatan Akses Informasi

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1

Fungsi Perpustakaan Kampus dalam Pembinaan Budaya Baca-Tulis 1

PROGRAM OTOMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1

KERJASAMA DAN JARINGAN PERPUSTAKAAN TERKAIT DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ataupun gudang penyimpanan buku yang hanya berfungsi untuk menampung. buku-buku tanpa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Disyaratkan menggunakan teknologi telekomunikasi dan computer

SUMBERDAYA MANUSIA PUSTAKAWAN: SEBAGAI SALAH SATU JENJANG KARIR 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. 2

Income Generating Activities di Perpustakaan Perguruan Tinggi 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip. Lib., M.Sc. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PROFIL PERPUSTAKAAN IPB

KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perguruan tinggi yang berfungsi menyediakan serta menyebarluaskan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

Rangkuman Materi Mata Kuliah Kerjasama dan Jaringan Perpustakaan Terkait dengan Penerapan Teknologi Informasi

PERAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SEBAGAI PUSAT PELAYANAN JASA INFORMASI

PERAN PUSTAKAWAN DALAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DALAM ERA GLOBALISASI INFORMASI

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

STRATEGI PENELUSURAN LITERATUR BAGI SIVITAS AKADEMIKA UNS Oleh : Bambang Hermanto ( Pustakawan Madya UNS ) 1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pola Pembinaan PTS dengan sistem Kuat-Lemah: Suatu Pengalaman Warintek Universitas Siliwangi Tasikmalaya 1

Kemitraan dan kerjasama perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri. Asmaul Husna. Abstracts

Lampiran 1 GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PADANGSIDIMPUAN

KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1. oleh: Abdul Rahman Saleh 2

MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA

UPAYA PUSTAKAWAN DALAM MEMAKSIMALKAN PEMANFAATAN E-JOURNAL DI PERGURUAN TINGGI Oleh Purwani Istiana

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan dijadikan salah satu pusat

PEMASARAN PERPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Membangun Perpustakaan Berbasis Komputer Suatu Pengalaman Warung Informasi Teknologi (WARINTEK) UPT Perpustakaan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERPUSTAKAAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR KINI DAN AKAN DATANG (SEBUAH WACANA) oleh: Sumarlinah

BAB I PENDAHULUAN. terdapat satuan unit kerja yang dapat berdiri sendiri maupun berada dibawah

PENGEMBANGAN KOLEKSI DI PERPUSTAKAAN IPB. oleh: Kudang B. Seminar 1 dan Yuyu Yulia 2

Lampiran 4 SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA NOMOR : 77/UN27.7/PP/2012 TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat membantu komunikasi dari top manajemen hingga ke bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS

MODEL PERPUSTAKAAN DIGITAL DI INDONESIA: SEBUAH USULAN 1

Peran Perpustakaan di Perguruan Tinggi Belum Optimal: Mengapa? Oleh: Abdul Rahman Saleh

BAB II PROFIL PERPUSTAKAAN USU

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencarian informasi erat kaitannya dengan kebutuhan akan informasi.

PROFIL PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS WIDYATAMA : PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI BANDUNG

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

TEHNIK BELAJAR MANDIRI DAN DUKUNGAN PERPUSTAKAAN 1

Bab I Pendahuluan. Fungsi tersebut adalah sebagai sarana simpan karya manusia, fungsi informasi,

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI MUTU ITS

BAB I PENDAHULUAN. dan misi dari perguruan tinggi tersebut. Perpustakaan menjadi bagian yang sangat

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN. No. 044/A.50.01/Unwidha/I/2014 tentang

PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM : INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

BAB II KAJIAN TEORITIS. koleksi tersebut disediakan agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERPUSTAKAAN JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNM UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN PENGUNJUNG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

commit to user BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan informasi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

AKTIVITAS PUSTAKAWAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA DI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UB. Tugas Fakultas ORGANISASI FAKULTAS

JURNAL ILMU PERPUSTAKAAN Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013 Halaman 1-9 Online dari http:

PERAN PUSTAKAWAN DI ERA INFORMASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MENGENAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI LEBIH DEKAT

Nomor Induk Mahasiswa :. Jenis Kelamin :.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia,

SISTEM PELAYANAN PERPUSTAKAAN

lokakarys Fungsional Non Psneii yang balk dan berkesinambungan. Juga diharapkan dapat menghindari terjadinya duplikasi penelitian maupun untuk meningk

STANDAR MUTU PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PELAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN IPB. Oleh: Ir. Rita Komalasari

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR SARANA DAN PRASARANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Jurnal Iqra Volume 07 No.02 Oktober, 2013

PROFIL KOLEKSI PERPUSTAKAAN IPB

kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan tarap kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. jenis perpustakaan, salah satunya yaitu perpustakaan umum.

PERPUSTAKAAN IPB MENUJU DIGITAL LIBRARY Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PUSTAKAWAN MENULIS, APAKAH SUATU KEHARUSAN Purwani Istiana Pustakawan Universitas Gadjah Mada

2017, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158 Tambahan Lemba

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya Jurusan Sosiologi FISIP Unila

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

PELAYAN PEMAKAI PERPUSTAKAAN Oleh: Listariono

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

Transkripsi:

KERJASAMA PERPUSTAKAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2 1. Pendahuluan Menurut peraturan pemerinath nomor 30 tahun 1990, pendidikan tinggi diselenggarakan dengan dua tujuan yaitu: 1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan IPTEKS (ilmu pengetahuan, teknologi dan seni). 2. Mengembangkan dan menyebarluaskan IPTEKS serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut pendidikan tinggi menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi yang terdiri dari pendidikan, penelitian dan pengabdian pada mayarakat. Mendidik tenaga profesional memerlukan ilmu pengetahuan yang bersumber dari buku teks, monograf, jurnal ilmiah serta pustaka dalam bentuk lainnya. Demikian pula pengembangan teori dan ilmu pengetahuan memerlukan bahan-bahan pustaka sebagai sumber rujukan. Penelitian yang sahih serta kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilandasi kaidah-kaidah ilmiah jiga memerlukan bahan pustaka sebagai bahan rujukan. Semua bahan-bahan tadi dapat diperoleh dari perpustakaan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perpustakaan mempunyai fungsi dan peranan yang amat sentral dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Karena fungsi dan peranan sentral inilah maka perpustakaan harus memiliki kinerja yang baik sehingga dapat menjalankan fungsinya dengan baik. 1 Dibawakan pada pelatihan Jaringan Kerjasama Akademik di Universitas Soedirman Purwokerto, 10-20 November 1997 2 Kepala UPT Perpustakaan IPB

Perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu lembaga yang fungsi utamanya adalah menyediakan fasilitas untuk studi dan penelitian bagi sivitas akademika perguruan tinggi induknya. Suatu kenyataan yang ada di perguruan tinggi bahwa pada umumnya penggunaan perpustakaan masih sangat rendah. Tinggi rendahnya tingkat penggunaan perpustakaan ini mungkin disebabkan oleh dua faktor yaitu: 1. Faktor eksternal perpustakaan seperti sistem perkuliahan, kurikulum, dan lain-lain. 2. Faktor internal perpustakaan seperti fasilitas, koleksi, anggara perpustakaan, mutu SDM dan lain-lain. 2. Perpustakaan dan Tri Dharma Pelaksanaan program tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, pengajaran, penelitian serta pengabdian pada masyarakat memerlukan dukungan sarana perpustakaan. Perpustakaan di perguruan tinggi berfungsi ebagai sumber informasi/ pusat dokumentasi, pendukung penelitian, dan pusat sumber belajar. Sumber Informasi Peran perpustakaan sebagai sumber informasi adalah menyediakan informasi kepada pengguna perpustakaan, baik atas permintaan pengguna atau bahkan tanpa diminta. Perpustakaan sering pula dijadikan tempat untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan tugas sehari-hari pengguna dan informasi umum lainnya. Dengan koleksi yang dimilikinya maka perpustakaan tersebut harus berusaha untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh pengguna perpustakaan. Pusat Dokumentasi Peran perpustakaan sebagai pusat dokumentasi adalah menyimpan karya-karya manusia seperti buku dalam arti luas (mencakup bentuk cetak atau grafis, non cetak, bentuk elektronik dan lain-lain) yang diterima. Sebagai contoh, perpustakaan perguruan tinggi biasanya berfungsi sebagai perpustakaan deposit yang bertugas untuk menyimpan semua terbitan perguruan tinggi induknya seperti dokumen hasil penelitian (laporan penelitian, skripsi, tesis dan disertasi).

Pendukung Penelitian Peran perpustakaan untuk kegiatan penelitian adalah menyediakan informasi untuk mendukung suatu penelitian. Di dalam menunjang program penelitian, perpustakaan bertugas menyediakan daftar buku, daftar artikel jurnal, membuat/ menyusun abstrak tulisan-tulisan ilmiah dan sebagainya. Selain itu perpustakaan juga menyediakan daftar artikel terpilih menurut subyek atau topik penelitian yang sedang dikerjakan oleh seorang dosen/peneliti. Pusat Sumber Belajar Peran perpustakaan sebagai pusat sumber belajar adalah sebagai tempat pendidikan seumur hidup. Seseorang yang telah meninggalkan bangku kuliah dapat terus melakukan proses belajar di perpustakaan. Di perpustakaan seseorang dapat mengembangkan pengetahuan, wawasan serta kemampuan-kemampuan lainnya untuk menunjang profesi dan pekerjaannya. 3. Kerjasama Perpustakaan Pada dasarnya tidak ada satupun perpustakaan, betapapun besarnya perpustakaan tersebut, yang mampu mengumpulkan semua informasi yang dihasilkan oleh para ilmuwan di seluruh dunia, bahkan untuk disiplin ilmu yang paling spesifik sekalipun. Menyadari hal tersebut maka setiap perpustakaan atau pusat-pusat informasi selalu berusaha untuk menjalin kerjasama dengan perpustakaan atau pusat-pusat informasi lain yang ada. Pengertian kerjasama antar perpustakaan adalah kerjasama yang melibatkan dua perpustakaan atau lebih. Ada beberapa faktor yang mendorong kerjasama antar perpustakaan yaitu: 1. Adanya peningkatan luar biasa dalam ilmu pengetahuan dan membawa pengaruh semakin banyak buku yang ditulis tentang pengetahuan tersebut.

2. Meluasnya kegiatan pendidikan, muali dari sekolah dasar hingga ke perguruan tinggi mendorong semakin banyaknya dan semakin beraneka ragamnya permintaan pemakai yang dari hari ke hari semakin banyak memerlukan informasi. 3. Kemajuan dalam bidang teknologi dengan berbagai dampaknya terhadap industri dan perdagangan serta perlunya pimpinan serta karyawan mengembangkan keterampilan dan teknik baru. Keterampilan ini antara lain dapat diperoleh dari mambaca. 4. Berkembangnya kesempatan dan peluang bagi kerjasama internasional dan lalu lintas internasional; kedua hal tersebut mendorong informasi mutakhir mengenai negara asing. 5. Berkembangnya teknologi informasi, terutama dalam bidang komputer dan telekomunikasi, memungkinkan pelaksanaan kerja sama berjalan lebih cepat dan lebih mudah, bahkan lebih murah. 6. Tuntutan masyarakat untuk memperoleh layanan informasi yang sama. Selama ini merupakan suatu kenyataan bahwa masyarakat pemakai informasi di kota besar memperoleh layanan informasi lebih baik dari pemakai yang tinggal di daerah terpencil. 7. Kerjasama memungkinkan penghematan fasilitas, biaya, SDM dan waktu. 4. Bentuk Kerja Sama Bentuk kerja sama perpustakaan yang lazim dilakukan antara lain adalah: 1. Kerja sama Pengadaan Kerjasama ini dilakukan oleh beberapa perpustakaan saling bekerjasama dalam pengadaan bahan pustaka (buku). Masing-masing perpustakaan bertanggung jawab atas kebutuhan informasi pemakainya dengan memilih buku atas dasar permintaan pemakainya atau berdasarkan dugaan pengetahuan pustakawan atas keperluan pemakainya. Buku-buku kebutuhan pemakai tadi pengadaannya dilakukan bersama oleh perpustakaan yang ditunjuk sebagai koordinator kerjasama. Penempatan koleksi dilakukan di masing-masing perpustakaan yang memesan buku tersebut, namun

buku-buku tersebut dapat digunakan secara bersama oleh pemakai masing-masing perpustakaan. 2. Kerja sama Pertukaran dan Redistribusi Kerjasama pertukaran dilakukan dengan cara penukaran publikasi badan induk perpustakaaan tersebut dengan perpustakaan lain tanpa harus membeli. Cara ini biasa juga dilakukan untuk mendapatkan publikasi yang tidak dijual atau publikasi yang sulit dilacak di toko-toko buku. Pertukaran ini biasanya dilakukan dengan prinsip satu lawan satu artinya satu publikasi ditukar dengan satu publikasi dengan tidak memandang jumlah halaman, tebal tipis publikasi ataupun harga publikasi tersebut. Kerjasama redistribusi adalah kerjasama yang dilakukan oleh dua perpustakaan atau lebih dalam hal penempatan kembali buku-buku yang tidak lagi diperlukan di suatu perpustakaan atau berlebih di suatu perpustakaan. Buku-buku tersebut dapat ditawarkan kepada perpustakaan lain yang mungkin lebih membutuhkan buku tersebut. 3. Kerja sama Pengolahan Dalam bentuk kerjasama ini, perpustakaan bekerjasama untuk mengolah bahan pustaka. Biasanya pada perpustakaan universitas dengan berbagai cabang atau perpustakaan umum dengan cabang-cabangnya, pengolahan bahan pustaka (pengkatalogan, pengklasifikasian, pemberian label buku, kartu buku dan lain-lain) dikerjakan oleh satu perpustakaan yang menjadi koordinator kerjasama. 4. Kerja sama penyediaan fasilitas Bentuk kerjasama ini mungkin terasa janggal bagi perpustakaan di negara maju karena perpustakaan mereka umumnya selalu terbuka untuk dipakai oleh pamakai umum. Dalam bentuk ini, perpustakaan bersepakat bahwa koleksi mereka terbuka bagi pengguna perpustakaan lainnya. Perpustakaan biasanya menyediakan fasilitas berupa kesempatan menggunakan koleksi, menggunakan jasa perpustakaan seperti penelusuran, informasi kilat, penggunaan mesin fotokopi, namun tidak membuka kesempatan untuk meminjam. Biasanya peminjaman buku untuk peminjam bukan anggota dilakukan dengan menggunakan fasilitas pinjam antar perpustakaan.

5. Kerja sama pinjam antar pustakawan Bentuk kerjasama ini dilakukan karena pengguna perpustakaan lain tidak boleh meminjam koleksi perpustakaan lain. Sebagai gantinya maka perpustakaannya yang meminjamkan buku dari perpustakaan lain kemudian perpustakaan tersebut meminjamkannya kepada pemakainya. Yang bertanggungjawab terhadap peminjaman buku tersebut adalah perpustakaan yang meminjam. 6. Kerja sama antar pustakawan Kerjasama ini dilakukan antar pustakawan untuk memecahkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh para pustakawan. Bentuk kerjasama ini berupa penerbitan buku panduan untuk pustakawan, pertemuan antar pustakawan, kursus penyegaran untuk pustakawan dan lain-lain. 7. Kerja sama penyusunan katalog induk Dua perpustakaan atau lebih menyusun katalog perpustakaan secara bersama-sama. Katalog tersebut berisi keterangan tentang buku yang dimiliki oleh perpustakaan peserta kerjasama disertai dengan keterangan mengenai lokasi buku tersebut. Kerjasama seperti ini bukan hal baru di Indonesia. Bahkan beberapa katalog induk sudah banyak yang diterbitkan secara nasional, antara lain beberapa diterbitkan oleh Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah LIPI. 8. Kerja sama Pemberian Jasa dan Informasi Bentuk kerjasama ini adalah dilakukan oleh dua atau lebih perpustakaan yang sepakat untuk bekerjasama saling memberikan jasa informasi. Salah satu bentuk kerjasama ini adalah pinjam antar perpustakaan, jasa penelusuran, dan jasa fotokopi. Kerjasama seperti ini melibatkan semua sumberdaya yang ada di perpustakaan. Jadi tidak terbatas pada pinjam antar perpustakaan saja.

5. Kerja Sama Perpustakaan Perguruan Tinggi Kondisi perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia pada umumnya belum menggembirakan, walaupun ada sebagian perpustakaan perguruan tinggi yang sudah cukup baik. Menyadari hal tersebut maka Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi sejak tahun 1988 telah berusaha meningkatkan kinerja perpustakaan perguruan tinggi. Sejak tahun 1988 tersebut Ditjen Dikti berinisiatif untuk membentuk kerjasama perpustakaan perguruan tinggi negeri. Beberapa perguruan tinggi yang sudah bagus kinerja perpustakaannya ditunjuk untuk menjadi Pusat Layanan Disiplin Ilmu (PUSYANDI) bidang ilmu tertentu. Agar PUSYANDI tersebut dapat memberikan layanan yang lebih baik maka kinerja perpustakaan PUSYANDI tersebut ditingkatkan. Kerjasama atau jaringan perpustakaan perguruan tinggi ini mula-mula beranggotakan 14 universitas/ institut yang berada di Pualau Jawa ditambah dua perguruan tinggi di luar Jawa yang masing-masing mewakili Kawasan Indonesia Barat dan Kawasan Indonesia Timur. Delapan dari 14 perguruan tinggi anggota kerjasama perpustakaan tersebut menjadi PUSYANDI. Keempat belas perguruan tinggi tersebut adalah sebagai berikut: No. Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu PUSYANDI 1. Universitas Indonesia Komputer/Informasi/Perpustakaan Hukum Sastra dan Humaniora 2. Universitas Gajah Mada Ilmu Dasar Ekonomi Sosial 3. Universitas Airlangga Kedokteran 4. Institut Teknologi Bandung Teknologi 5. Institut Pertanian Bogor Pertanian 6. IKIP Bandung Pendidikan 7. Institut Teknologi 10 Nepember Ilmu Kelautan 8. Institut Seni Indonesia Seni 9. IKIP Jakarta - 10. Universitas Terbuka - 11. Universitas Pajajaran - 12. IKIP Malang - 13. Universitas Sumatera Utara - 14. Universitas Hasanuddin -

Dari empat belas perguruan tinggi tersebut kemudian anggota kerjasama tersebut berkembang menjadi seluruh perguruan tinggi negeri di Indonesia. Program kerjasama perpustakaan perguruan tinggi tersebut antara lain adalah sebagai berikut: 6. Pemanfaatan Bersama Sumber-sumber Informasi Kerjasama perpustakaan antar perguruan tinggi adalah dalam bentuk pemanfaatan bersama sumber-sumber informasi (sharing resources) dalam bentuk: Membuka layanan kepada seluruh mahasiswa universitas negeri dalam bentuk layanan baca di tempat, fotokopi dan sebagainya. Silang Layan Antar Perpustakaan Silang layan Antar Perpustakaan mensyaratkan masing-masing perpustakaan menyediakan fotokopi bahan pustaka atas permintaan pengguna. Perpustakaan perguruan tinggi yang menjadi PUSYANDI diharapkan dapat menjadi pusat layanan silang layan tersebut. Dalam pelaksanaan program kerjasama ini sarana penelusuran informasi memegang peranan pending dalam memandu pemakai menemukan informasi yang dibutuhkan. Untuk itu telah diterbitkan Katalog Induk Perguruan Tinggi Nasional (KIPTN) untuk tesis, disertasi dan laporan penelitian. Penelusuran Informasi Pelayanan penelusuran informasi adalah bantuan mencarikan informasi, khususnya informasi literatur, bagi para pengguna yang mungkin tidak punya banyak waktu untuk datang sendiri ke perpustakaan. Pelayanan ini sangat berkaitan erat dengan layanan sebelumnya yaitu silang layan. Karena OUSYANDI berperan sebagai pusat layanan rujukan, maka tugas PUSYANDI termasuk menjawab pertanyaan pemakai yang bersifat penelusuran informasi. 7. Daftar Pustaka Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Proyek Pengembangan Perguruan Tinggi Bantuan Luar Negeri. Mekanisme Kerjasama Perpustakaan. Laporan Seminar. Jakarta, 4 5 Oktober 1988.

Hardjoprakoso, Mastini. 1992. Sistem Jaringan Informasi bagi Kegiatan Nasional maupun Internasional. Dalam. Kepustakawanan Indonesia: Potensi dan Tantangan, Jakarta: Kesaint Blanc. Huda, Nuril. 1994. Manajemen Pelayanan Pengguna.dalam. Lokakarya Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri se Indonesia. Jakarta: Proyek PS2PT Ditjen Dikti. Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.. 1992. Kerjasama dan Jaringan Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia. Dalam. Kepustakawanan Indonesia: Potensi dan Tantangan, Jakarta: Kesaint Blanc.