PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2009 TENTANG



dokumen-dokumen yang mirip
MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 109/PMK.05/2007 TENTANG DEWAN PENGAWAS BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 09/PMK.02/2006 TENTANG PEMBENTUKAN DEWAN PENGAWAS PADA BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 109/PMK.05/2007 TENTANG DEWAN PENGAWAS BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN,

KETUA DEWAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 35 TAHUN 2012

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 87 TAHUN 2012 TENTANG : PEMBENTUKAN DEWAN PENGAWAS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARAWANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG DEWAN PENGAWAS RUMAH SAKIT PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 60 Tahun : 2015

BERITA DAERAH KOTABOGOR PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 6. Undang-undang Nomor 12 Tahun

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 15 Tahun 2015 Seri E Nomor 10 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 31A TAHUN 2011 T E N T A N G

Powered by TCPDF (

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

áçtütà jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PROPINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG DEWAN RISET NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG DEWAN RISET NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

2014, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendahara

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DELTA ARTHA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N YANG DIRUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG PENYALURAN TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA (PERUM PERHUTANI) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN TENTANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN TENTANG

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA (PERUM PERURI)

PP 42/2002, BADAN PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2008 TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PENGANGKUTAN PENUMPANG DJAKARTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA (PERUM PERHUTANI) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG DEWAN RISET NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 96 TAHUN 2013 TENTANG BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2005 TENTANG TIM DOKTER KEPRESIDENAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA (PERUM PERURI)

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PMK.02/2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123 TAHUN 2000 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN JAWATAN RUMAH SAKIT DR. M. DJAMIL PADANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 59 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 34 TAHUN 2000 (34/2000) TENTANG PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA (PERUM PERURI)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN JAWATAN (PERJAN) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BATURAJA MULTI GEMILANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2000 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN JAWATAN RADIO REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2002 TENTANG BADAN PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2005 TENTANG TIM DOKTER KEPRESIDENAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KEANGGOTAAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA (PERUM PERHUTANI) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA (PERUM PERURI)

Transkripsi:

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DEWAN PENGAWAS PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL YANG MENERAPKAN PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembinaan dan pengawasan terhadap perguruan tinggi negeri yang menerapkan pengelolaan keuangan badan layanan umum di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional, perlu mengangkat dan menetapkan Dewan Pengawas; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Pedoman Pengangkatan Dewan Pengawas Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502); 4. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008;

-2-5. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004; 6. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 77/P Tahun 2007; 7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109/PMK.05/2007 tentang Dewan Pengawas Badan Layanan Umum; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DEWAN PENGAWAS PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL YANG MENERAPKAN PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Perguruan tinggi negeri yang menerapkan pengelolaan keuangan badan layanan umum, yang selanjutnya disebut PTN PK-BLU, adalah perguruan tinggi negeri di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional yang telah memperoleh status penetapan sebagai PTN PK-BLU dari Menteri Keuangan. 2. Dewan Pengawas adalah organ pada PTN PK-BLU yang bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan PTN PK-BLU. 3. Pejabat Pengelola PTN PK-BLU adalah Pimpinan PTN PK-BLU yang bertanggung jawab terhadap kinerja operasional PTN PK-BLU yang terdiri dari Pemimpin, Pejabat Keuangan, dan Pejabat Teknis. 4. Pemimpin adalah Rektor/Ketua/Direktur pada PTN PK-BLU. 5. Pejabat Keuangan adalah pejabat yang diberi kewenangan mengelola keuangan PTN PK-BLU. 6. Pejabat Teknis adalah pejabat yang melaksanakan tugas-tugas teknis dalam penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi pada PTN PK-BLU. 7. Penerimaan adalah jumlah seluruh penerimaan operasional yang diterima oleh PTN PK-BLU yang berasal dari jasa layanan kepada masyarakat, hasil kerja sama PTN PK- BLU dengan pihak lain, donasi, dan/atau hasil usaha lainnya. 8. Nilai aset adalah nilai aktiva yang tercantum dalam neraca PTN PK-BLU pada akhir suatu tahun buku tertentu. 9. Departemen adalah Departemen Pendidikan Nasional. 10. Menteri adalah Menteri Pendidikan Nasional. Pasal 2 (1) Dalam rangka pelaksanaan pengawasan terhadap pengelolaan PTN PK-BLU dapat dibentuk Dewan Pengawas. (2) Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk dan ditetapkan oleh Menteri setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan.

-3- Pasal 3 Pembentukan Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 berlaku hanya pada PTN PK-BLU yang memiliki: a. realisasi penerimaan tahunan menurut laporan realisasi anggaran tahun terakhir, paling sedikit Rp15.000.000.000,00,- (lima belas miliar rupiah), dan/atau b. nilai aset menurut neraca, paling sedikit Rp75.000.000.000,00,- (tujuh puluh lima miliar rupiah). Pasal 4 (1) Jumlah anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) ditetapkan sebanyak 3 (tiga) orang atau 5 (lima) orang disesuaikan dengan penerimaan dan/atau nilai aset. (2) Jumlah anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebanyak 3 (tiga) orang bagi PTN PK-BLU yang memiliki: a. realisasi penerimaan tahunan menurut laporan realisasi anggaran tahun terakhir, sebesar Rp15.000.000.000,00,- (lima belas miliar rupiah) sampai dengan Rp30.000.000.000,00,- (tiga puluh miliar rupiah), dan/atau b. nilai aset menurut neraca, sebesar Rp75.000.000.000,00,- (tujuh puluh lima miliar rupiah) sampai dengan Rp200.000.000.000,00,- (dua ratus miliar rupiah). (3) Jumlah anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebanyak 3 (tiga) orang atau 5 (lima) orang bagi PTN PK-BLU yang memiliki: a. realisasi penerimaan tahunan menurut laporan realisasi anggaran tahun terakhir, lebih besar dari Rp30.000.000.000,00,- (tiga puluh miliar rupiah), dan/atau b. nilai aset menurut neraca, lebih besar dari Rp200.000.000.000,00,- (dua ratus miliar rupiah). (4) Pembentukan dan jumlah anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat ditinjau kembali, apabila realisasi penerimaan tahunan menurut laporan realisasi anggaran tahun terakhir dan/atau nilai aset menurut neraca, mengalami penurunan selama 2 (dua) tahun berturut-turut lebih rendah dari persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3). Pasal 5 (1) Dewan Pengawas mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan PTN PK-BLU yang dilakukan oleh Pejabat Pengelola PTN PK-BLU mengenai pelaksanaan Rencana Strategis Bisnis dan Rencana Bisnis dan Anggaran serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. (2) Dewan Pengawas berkewajiban: a. memberikan pendapat dan saran kepada Menteri dan Menteri Keuangan mengenai Rencana Strategis Bisnis dan Rencana Bisnis dan Anggaran yang diusulkan Pejabat Pengelola PTN PK-BLU; b. melaporkan kepada Menteri dan Menteri Keuangan apabila terjadi gejala penurunan kinerja PTN PK-BLU; c. mengikuti perkembangan kegiatan PTN PK-BLU; d. memberikan pendapat dan saran kepada Menteri dan Menteri Keuangan mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi pengelolaan PTN PK-BLU; dan e. memberikan masukan, saran, atau tanggapan atas laporan keuangan dan laporan kinerja PTN PK-BLU kepada Pejabat Pengelola PTN PK-BLU.

-4- (3) Dalam melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Dewan Pengawas mengadakan pertemuan dengan Pimpinan PTN PK-BLU paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan. (4) Dewan Pengawas melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Menteri dan Menteri Keuangan secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) semester dan sewaktu-waktu apabila diperlukan. (5) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) mengacu kepada format laporan terlampir. Pasal 6 Anggota Dewan Pengawas terdiri atas unsur-unsur dari Departemen, Departemen Keuangan, dan tenaga ahli yang sesuai dengan kegiatan PTN PK-BLU. Pasal 7 (1) Komposisi keanggotaan Dewan Pengawas yang berjumlah 3 (tiga) orang meliputi: a. 1 (satu) orang dari unsur Departemen; b. 1 (satu) orang dari unsur Departemen Keuangan; c. 1 (satu) orang dari unsur tenaga ahli. (2) Komposisi keanggotaan Dewan Pengawas yang berjumlah 5 (lima) orang meliputi: a. 1 (satu) orang dari unsur Departemen; b. 1 (satu) orang dari unsur Departemen Keuangan; c. 3 (tiga) orang dari unsur tenaga ahli. (3) Ketentuan tenaga ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) yaitu seseorang yang memiliki kompetensi di bidang yang relevan. Pasal 8 (1) Anggota Dewan Pengawas dari unsur Departemen diusulkan oleh Menteri kepada Menteri Keuangan. (2) Anggota Dewan Pengawas dari unsur Departemen Keuangan diusulkan oleh Menteri Keuangan. (3) Anggota Dewan Pengawas dari unsur tenaga ahli ditetapkan oleh Menteri. (4) Pemimpin PTN PK-BLU dapat mengusulkan calon Dewan Pengawas kepada Menteri, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah perguruan tinggi ditetapkan sebagai PTN PK-BLU dan/atau masa jabatan Anggota Dewan Pengawas berakhir. Pasal 9 Pengusulan Anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) dilakukan sebagai berikut: a. Menteri menunjuk calon Anggota Dewan Pengawas dari unsur Departemen dan selanjutnya diusulkan kepada Menteri Keuangan bersama-sama calon Anggota Dewan Pengawas dari unsur tenaga ahli untuk mendapat persetujuan dan permohonan untuk menunjuk Anggota Dewan Pengawas dari unsur Departemen Keuangan; b. Menteri membentuk dan menetapkan Anggota Dewan Pengawas PTN PK-BLU sesuai dengan persetujuan Menteri Keuangan.

-5- Pasal 10 (1) Persyaratan untuk menjadi Dewan Pengawas adalah: a. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. bagi anggota yang berasal dari unsur Departemen dan Departemen Keuangan setinggi-tingginya berusia 60 (enam puluh) tahun; c. berpendidikan serendah-rendahnya S-2 atau S-1 profesi yang relevan; d. memiliki integritas, dedikasi, dan memahami masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan PTN PK-BLU; e. memiliki pengetahuan dan/atau kompetensi di bidang hukum, akuntansi, keuangan, manajemen, atau pendidikan; f. menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas; g. bersedia dicalonkan menjadi anggota Dewan Pengawas PTN PK-BLU yang dinyatakan secara tertulis; h. mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit; i. tidak pernah menjadi anggota Direksi atau Komisaris atau Dewan Pengawas yang dinyatakan bersalah sehingga menyebabkan suatu badan usaha pailit; dan j. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan negara. (2) Calon anggota dewan Pengawas dari unsur Departemen diseleksi oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Departemen. Pasal 11 Masa jabatan Anggota Dewan Pengawas di lingkungan PTN PK-BLU adalah 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya. Pasal 12 Pemberhentian Anggota Dewan Pengawas yang habis masa jabatannya ditetapkan oleh Menteri. Pasal 13 (1) Anggota Dewan Pengawas dapat diberhentikan dari jabatannya sebelum masa jabatan berakhir, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, apabila: a. tidak melaksanakan tugasnya dengan baik; b. permohonan sendiri; c. mutasi ke instansi lain; d. terlibat dalam tindakan yang merugikan PTN PK-BLU; e. dikenakan hukuman disiplin tingkat berat sesuai dengan peraturan perundangundangan; f. dipidana penjara karena dipersalahkan melakukan perbuatan pidana kejahatan dan/atau kesalahan yang berkaitan dengan tugasnya melaksanakan pengawasan atas PTN PK-BLU; g. berhalangan tetap; h. sedang menjalani tugas belajar atau tugas lain lebih dari 6 (enam) bulan; i. cuti di luar tanggungan negara; atau j. hal lain yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. (2) Pemberhentian Anggota Dewan Pengawas sebelum masa jabatan berakhir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan.

-6- Pasal 14 Pengangkatan Anggota Dewan Pengawas sebagai pengganti Anggota Dewan Pengawas yang diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ditetapkan oleh Menteri setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan. Pasal 15 Masa jabatan Anggota Dewan Pengawas Pengganti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ditentukan sebagai berikut: a. kurang dari ½ (satu perdua) masa jabatan tidak dihitung sebagai 1 (satu) periode; b. ½ (satu per dua) atau lebih dihitung 1 (satu) periode masa jabatan. Pasal 16 (1) Dewan Pengawas dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih dari anggota Dewan Pengawas melalui rapat Dewan Pengawas. (2) Untuk mendukung kelancaran tugas Dewan Pengawas dapat dibentuk kesekretariatan yang diketuai seorang Sekretaris. (3) Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berasal dari PTN PK-BLU yang bersangkutan dan diangkat oleh Pimpinan PTN PK-BLU dengan persetujuan Dewan Pengawas. Pasal 17 Persyaratan Sekretaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) meliputi: a. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. berpendidikan serendah-rendahnya S-1; c. memiliki integritas, dedikasi, dan memahami masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan kesekretariatan; d. menyediakan waktu yang penuh untuk melaksanakan tugas; e. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan negara. Pasal 18 (1) Ketua dan Anggota Dewan Pengawas, dan Sekretaris dalam melaksanakan tugasnya mendapat honorarium. (2) Honorarium bagi Ketua dan Anggota Dewan Pengawas, dan Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: a. Honorarium Ketua Dewan Pengawas adalah 40% (empat puluh persen) dari gaji Pemimpin PTN PK-BLU sebagai Pemimpin BLU; b. Honorarium Anggota Dewan Pengawas adalah 36% (tiga puluh enam persen) dari gaji Pemimpin PTN PK-BLU sebagai Pemimpin BLU; dan c. Honorarium Sekretaris adalah 15% (lima belas persen) dari gaji Pemimpin PTN PK-BLU sebagai Pemimpin BLU. Pasal 19 Segala biaya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas Dewan Pengawas dibebankan kepada anggaran PTN PK-BLU, dan dimuat dalam Rencana Bisnis dan Anggaran PTN PK-BLU yang bersangkutan.

-7- Pasal 20 (1) Pemimpin PTN PK-BLU harus sudah mengusulkan pembentukan Dewan Pengawas kepada Menteri paling lambat 2 (dua) bulan setelah ditetapkannya Peraturan Menteri ini. (2) PTN yang baru ditetapkan oleh Menteri Keuangan menjadi PTN PK-BLU, Pemimpin PTN PK-BLU harus sudah mengusulkan pembentukan Dewan Pengawas kepada Menteri paling lambat 2 (dua) bulan setelah ditetapkan sebagai PTN PK-BLU. Pasal 21 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 21 Juli 2009 MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, TTD Salinan sesuai dengan aslinya. Biro Hukum dan Organisasi, Departemen Pendidikan Nasional Kepala Bagian Penyusunan Rancangan Peraturan Perundang-undangan dan Bantuan Hukum II, BAMBANG SUDIBYO Putut Pujogiri, S.H. NIP 19580430 198703 1 001