MATERI PEMAHAMAN ALKITAB BULAN FEBRUARI 2015. Membangun Sikap Ibadah yang Benar. Diterbitkan oleh TPPA GKJ Joglo



dokumen-dokumen yang mirip
Pertanyaan Alkitab (24-26)

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

Pekerja Dalam Gereja Tuhan

oleh Gereja Iuhan Apayang Dilakukan untuk Allah

Kami datang kepada-mu, kami datang kepadamu Bersyukur sebulat hati, kar na kasihmu besar

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH MINGGU 18 Juni 2017

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 JULI 2017 (MINGGU BIASA) POLA HIDUP KERAJAAN ALLAH

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

TATA IBADAH HARI MINGGU IV SESUDAH PASKAH

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus

GPIB Immanuel Depok Minggu, 13 Nopember 2016

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 18 JUNI 2017 (MINGGU BIASA) BERSEDIA DIPILIH DAN DIUTUS

Surat Yohanes yang pertama

Perjamuan Kudus. Memperingati Kematian Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

GPIB Immanuel Depok Minggu, 20 Mei 2018

PENDADARAN. HOSANA : berilah kiranya keselamatan! PERJAMUAN KUDUS PASKAH. Minggu, 5 April 2015 GEREJA KRISTEN JAWA JOGLO

KERAMAHAN TANPA SEKAT YEREMIA 28 : 5-9; MAZMUR 89 : 1-4, 15-18; ROMA 6 : 12-23; MATIUS 10 : 40-42

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

TATA IBADAH Minggu Adven I

DOA. Prinsip: Doa dimulai dengan hubungan kita dengan Tuhan.

Pnt. : Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata:

Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann

GPIB Immanuel Depok Minggu, 18 Maret 2018

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

GPIB Immanuel Depok Minggu, 14 Agustus 2016

GPIB Immanuel Depok Minggu, 29 Mei 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU II SESUDAH PENTAKOSTA

BAHAN PENDALAMAN ALKITAB PERSEKUTUAN PEREMPUAN GKPA TAHUN 2018

TATA IBADAH HARI MINGGU. Minggu TRINITAS

Hubungan Kita Dengan Allah

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH JEMAAT BERHIMPUN

Eksposisi 1 Ptr. 2:9-10 Ev. Calvin Renata

GPIB Immanuel Depok Minggu, 08 Januari 2017

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

Gereja Menyediakan Persekutuan

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya

Minggu, 29 Oktober 2017 Pk , 08.00, & WIB

.. prosesi Alkitab dibawa masuk ke dalam ruang Ibadah diiringi instrumen...

TATA IBADAH MINGGU XXIV SESUDAH PENTAKOSTA

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! FIRMANKU = SALING MENGASIHI MINGGU PASKAH VI 01 MEI Yoh 14: Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI

Gereja untuk Apa? Ef.1:1-14. Pdt. Andi Halim, S.Th.

TATA IBADAH HARI MINGGU MINGGU II SESUDAH EPIFANIA 15 JANUARI 2017

BAHAN SHARING KEMAH. Oktober VISI & MISI GPdI MAHANAIM - TEGAL. Membangun Keluarga Kristen yang mengasihi dan melayani Tuhan dan sesama

GPIB Immanuel Depok Minggu, 27 September 2015

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 24 JUNI 2018 (MINGGU BIASA - HIJAU) DALAM BADAI TUHAN BERTINDAK

GPIB Immanuel Depok Minggu, 17 Juli 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU IX SESUDAH PENTAKOSTA

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Soli Deo Gloria, Penulis IBADAH KELUARGA

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

GPIB Immanuel Depok Minggu, 02 April 2017

HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH

Basuh Kaki. Mendapat Bagian dalam Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

GPIB Immanuel Depok Minggu, 15 Nopember 2015 TATA IBADAH HARI MINGGU XXV SESUDAH PENTAKOSTA

TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH EPIFANIA PERSIAPAN

ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SEKOLAH DASAR KECAMATAN SELO TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

GPIB Immanuel Depok Minggu, 31 Januari 2016 TATA IBADAH MINGGU IV SESUDAH EPIFANI

Para Pekerja Saling Memerlukan

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 23 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH II) KEBANGKITAN-NYA MENGOBARKAN KEBERANIAN DAN PENGHARAPAN

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

1) Hai mari sembah Yang Mahabesar, nyanyikan syukur dengan bergemar. Perisai umat-nya Yang Maha Esa, mulia nama-nya, takhta-nya megah!

Seri Kedewasaan Kristen (2/6)

---saat teduh--- AJAKAN BERIBADAH P2 Jemaat. Marilah berdiri untuk menyambut Firman Tuhan hadir di tengah-tengah persekutuan kita.

RANGKUMAN PELAJARAN AGAMA KATOLIK KELAS 3 SEMESTER

Karunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati

MINGGU 9 APRIL 2017 TATA IBADAH

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 03 JUNI 2018 (MINGGU BIASA - HIJAU) SAHABAT UNTUK MANUSIA

I. MENGHADAP TUHAN. NYANYIAN UMAT : MAZMUR 98 : 1, 3 & 4 (do=g) Kantoria

TATA IBADAH HARI MINGGU XII SESUDAH PENTAKOSTA

EPIFANI : KEHADIRAN ALLAH MEMBARUI MANUSIA KEJADIAN 1 : 1-5; MAZMUR 29; KISAH PARA RASUL 19 : 1-7; MARKUS 1 : 4-11

GPIB Immanuel Depok Minggu, 30 April 2017 TATA IBADAH MINGGU II SESUDAH PASKAH

KEBAHAGIAAN HIDUP MENGHAMBA

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

GPIB Immanuel Depok Minggu, 18 Oktober 2015 TATA IBADAH HARI MINGGU XXI SESUDAH PENTAKOSTA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 19 Maret 2017 TATA IBADAH MINGGU IV PRAPASKAH

Hukum Allah. Hormatilah ayahmu dan ibumu. Jangan membunuh. Jangan Berzinah. Jangan Mencuri.

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Hari Sabat. Hari Perhentian yang Kudus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Saudara Membutuhkan Berita

TATA IBADAH Dies Natalis STT INTIM Makasar ke 69 Tahun 2017 (Gereja Kristen Protestan di Bali) Minggu, 08 Oktober 2017

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 15 APRIL 2018 (MINGGU PASKAH III - PUTIH) KOMUNITAS YANG BERSAKSI

TATA IBADAH HARI MINGGU III PRAPASKAH

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 26 FEBRUARI 2017 (MINGGU TRANSFIGURASI) KEMULIAAN TUHAN MEMULIHKAN KEHIDUPAN

PL1 : TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; U : Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Pelajaran ini akan menolong saudara... Menerangkan siapa Yesus. Mengerti tujuan kedatangan-nya yang pertama dan kedatangan-nya

GPIB Immanuel Depok Minggu, 11 Juni 2017

Siapakah Yesus Kristus? (3/6)

Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. (Mazmur 124 : 8) Umat A - MIN

Transkripsi:

MATERI PEMAHAMAN ALKITAB BULAN FEBRUARI 2015 Membangun Sikap Ibadah yang Benar Diterbitkan oleh TPPA GKJ Joglo

Pengantar Pemahaman Alkitab Bulan Pebruari 2015 Dalam bulan Pebruari 2015 ini, sebagai PA awal tahun 2015 kita akan berusaha lebih mendalami lagi tentang IBADAT. Ibadah jemaat (khususnya ibadah minggu) adalah kegiatan gerejawi yang amat penting dan memiliki nilai strategis yang amat tinggi dalam kehidupan dan pelayanan jemaat. Mengapa penting? 1. Ibadah diadakan tiap hari minggu dan bersifat tetap / terus menerus. Untuk beberapa jemaat besar, satu hari minggu bahkan diadakan 2, 3, atau 4 kali. Selain ibadah minggu, jemaat juga mengadakan ibadah khusus pada hari-hari tertentu. Tidak ada kegiatan gereja se-rutin dan se-tetap ibadah jemaat. Kalau satu hari minggu sebuah jemaat menyelenggarakan ibadah 1 kali, maka dengan beberapa ibadah khusus, dalam setahun, ratarata diadakan sekitar 60 kali. Kalau 2 kali seminggu, sekitar 120 kali. 2. Kegiatan ini dapat diikuti oleh setiap dan seluruh warga jemaat. Meski mungkin tidak setiap ibadah dihadiri oleh seluruh warga, tapi kegiatan ini mempunyai tingkat partisipasi paling besar. Bahkan dalam gereja kota besar sering dan hampir selalu ada tamu-tamu dalam ibadah. Secara umum tidak ada kegiatan rutin lain dalam gereja yang diikuti oleh seluruh warga gereja. 3. Kaya dengan aspek-aspek pelayanan. Dalam ibadah jemaat, ada banyak aspek pelayanan sekaligus dapat berlangsung. Persekutuan, pelayanan, pengajaran, penggembalaan, pembinaan dsb. Bahkan di GKJ Joglo, pada hari minggu, paska ibadah jemaat sering masih melakukan kegiatan yang lain, yang sangat berguna untuk mengembangkan aspek pelayanan, sosialisasi, dan kebutuhan-kebutuhan hubungan antar manusia di kota besar seperti Jakarta. 4. Di samping hal-hal itu, hal yang lebih mendalam adalah bahwa ibadah mempunyai nilai tinggi dalam kehidupan iman, karena di situ jemaat bertemu, menghayati hubungan dengan Tuhan, mendengarkan Firman Tuhan, memuji, berdoa, menerima berkat, mempersembahkan dan lain sebaginya. Orang Kristen yang baik akan merasa kehilangan sesuatu yang penting dalam imannya ketika ia absen dalam persekutuan ibadah. Materi PA Februari 2015-2 -

MAKNA IBADAH Pemahaman mengenai ibadah dapat diperoleh melalui Pokok Pokok Ajaran Gereja, yang membicarakan mengenai Tata Kehidupan Gereja, dan khususnya tentang Ibadah sebagai Alat Imaniah yang tetap dan utama di samping sakramen. Dari uraian itu kita dapat belajar beberapa hal mengenai pokok ibadah. 1. Pertama-tama ibadah adalah alat imaniah. Artinya ibadah --dan juga sakramen, adalah alat-alat yang dengannya Allah berkenan memakai untuk difungsikan dalam karya penyelamatan Allah, khususnya untuk pemeliharaan iman. Persekutuan-persekutuan ibadah dipakai Allah menjadi sarana bagi Allah berkenan menyalurkan berkat, penghayatan keselamatan, pengajaran, pemeliharaan iman, dsb. 2. Selanjutnya, Ibadah adalah pusat bagi hidup manusia percaya. Kalau hidup itu sebuah lingkaran, maka ibadah adalah titik pusatnya. Apa yang dihayati dalam ibadah, diterjemahkan dan diwujudkan dalam hidup sesehari, dan apa yang dikerjakan dalam hidup sesehari dite-mukan kekuatan dan arahnya dari dalam ibadah. Jadi jangan meman-dang ibadah justru terpisah dari hidup. Ibadah malah pusat dari hidup. 3. Dari sisi manusia, ibadah adalah cara orang percaya yang secara bersama-sama menghayati hubungannya dengan Alah berdasarkan penyelamatan yang telah mereka alami. Penghayatan dan pengungkapan itu memakai bentuk dramatik-simbolik, artinya mereka melakukan apa yang dalam istilah ilmu agama disebut tindakan-tindakan simbolik, yang menggambarkan, memerankan dan menghayati hubungan yang benar dan dekat dengan Allah dalam keselamatan. Dengan melakukan ibadah secara benar dan tetap, dan dalam persekutuan dengan sesama orang percaya, orang percaya merasakan bagaimana imannya makin tumbuh dan menjadi kuat. 4. Yang terjadi dalam ibadah jemaat adalah pertemuan dua arah (dialogis) antara jemaat dengan Allah. Meskipun banyak orang Kristen secara salah-kaprah atau secara sempit menganggap unsur terpenting adalah khotbah, sebenarnya semua unsur-unsur dasar dalam ibadah adalah sama pentingnya. Unsur-unsur dasar itu ialah: dari pihak manusia : sembah-sujud, pujian, pengakuan dosa, permohonan keampunan, persembahan, dan pengakuan iman. Sementara dari pihak Allah : firman, berkat, pengampunan. Membangun Sikap Ibadah yang Benar - 3 -

Kedua sisi yang berisi unsur-unsur dasar ibadah itu memberikan kepada kita pengertian bahwa ibadah adalah sebuah dialog. Allah dan manusia melalui liturgi melakukan dialog. Jadi urut-urutan dan mengalirnya liturgi adalah rangkaian dialog yang responsif, bukan sekedar rangkaian mata rantai mati. Bila penghayatan dialogis itu dapat dirasakan dengan benar dan mendalam, barulah ibadah dirasakan juga menjadi hubungan yang hidup antara orang percaya dengan Tuhan. 5. Ibadah ditata dengan menggunakan Tata Ibadah atau sehari-hari disebut Liturgi. Tata kebaktian dan isi pokok tata kebaktian itu adalah : adiutorium / votum, salam, puji-pujian, penyampaian hukum Allah, penyesalan dosa, doa, berita anugerah, petunjuk hidup baru, persembahan, pelayanan Firman Allah, pengakuan iman, dan penyampaian berkat. Tata kebaktian dan buku nyanyian yang dipakai dalam kebaktian ada-lah tata kebaktian dan buku nyanyian yang ditetapkan oleh Sinode. Da-lam kebaktian khusus, baik pada hari Minggu maupun pada hari yang lain, dimungkinkan menggunakan tata kebaktian khusus yang diten-tukan Majelis. Kebaktian dipimpin oleh orang yang ditunjuk Majelis. 6. Meski harus diakui banyak kekurangan manusia dalam ibadah, tetapi bila dilakukan dengan tulus, Allah berkenan menerimanya dan memakainya sebagai wadah untuk pertemuan dialogis antara Dia dengan manusia, serta memakainya untuk mendatangkan berkat. Namun demikian ibadah tidak boleh dimengerti secara magis, dalam pengertian : setiap orang yang mengikutinya, secara otomatis akan mendapatkan berkat. Berkat hanya diberikan bagi mereka yang melakukannya dengan iman dan kesungguhan hati. Berkat-berkat itu ialah : 1. Terpelihara dan terbinanya iman orang percaya di dalam / melalui pertemuan dialogis dengan Allah itu karena pertolongan Roh Kudus. 2. Terpelihara dan terbinanya penghayatan dan persekutuan orang percaya dengan sesama orang percaya. 3. Berkat-berkat khusus sesuai dengan permohonan dan kehidupan masing-masing orang percaya. KHOTBAH DAN MAKNANYA DALAM IBADAH KRISTEN. Meskipun khotbah dalam ibadah bukan unsur yang harus dianggap paling penting (karena semua sama penting), namun khotbah yang diucapkan Materi PA Februari 2015-4 -

manusia itu disebut pemberitaan firman Allah, sebab yang dikhotbahkan adalah firman Allah dari Alkitab. Dan meskipun hal itu juga dapat mengandung cedera manusiawi, tetapi oleh bekerjanya Roh Kudus baik dalam diri pengkhotbah maupun dalam diri jemaat yang mendengarnya, hal itu dipakai Allah sebagai unsur penting dalam hidup beriman jemaat. Khotbah menggambarkan pemeliharaan Allah atas orang-orang percaya dengan firmannya, sehinga pelaksanaan khotbah dalam ibadah jemaat membawa serta tanggung jawab yang besar dari semua pihak dan menuntut orang, baik pelayan maupun yang dilayani, untuk bersikap takut dan hormat. PERSEMBAHAN Sementara itu persembahan dalam ibadah jemaat adalah salah satu dari persembahan-persembahan orang percaya, yang dipersembahkan oleh orang beriman secara utuh di dalam keseluruhan hidupnya, di dalam maupun di luar ibadah (formal) jemaat. Persembahan merupakan simbol dan wujud nyata untuk menyatakan dan menghayati hubungannnya dengan Allah, Bapanya, yang berkenaan memelihara, dengan apa yang dialaminya dalam hidup sesehari sebagai anak Bapa. Ia (persembahan) bermakna sebagai ungkapan terima kasih orang percaya atas pemeliharaan Bapa dalam hidupnya, dan sekaligus pernyataan sikap mempercayakan diri kepada Bapa sebagai Pemelihara hidupnya. Itulah yang membentuk sikap orang percaya untuk mempunyai kesadaran mendalam sehingga merasa wajib untuk mempersembahkan, dan bukan karena diwajibkan oleh Gereja. Persembahan itu diwajibkan oleh kesadaran imaniah orang percaya sendiri. Gereja memang membuat peraturan pelaksanaan teknisnya, seperti halnya di dalam Alkitab juga diberikan peraturan teknisnya. Yang harus disadari adalah : jangan peraturan teknis itu dianggap peraturan dari sorga. Persembahan memang dikelola oleh jemaat. Tetapi ia digunakan untuk melaksanakan fungsi Gereja dalam pekerjaan penyelamatan Allah. Oleh karena itu persembahan kita pahami sebagai persembahan kepada Allah. Apa yang dapat atau boleh dipersembahkan kepada Allah? Apa saja yang dapat berfungsi untuk menopang kehidupan gereja untuk melaksanakan fungsinya di dalam pekerjaan penyelamatan Allah. Semua itu dapat dipersembahkan dengan rasa syukur dan hormat. Persembahan yang demikian itu sekaligus merupakan juga pernyataan keterlibatan orang percaya dan tanggung jawabnya dalam pekerjaan penyelamatan Allah. Membangun Sikap Ibadah yang Benar - 5 -

MATERI PA REMAJA TUHAN YANG MENGUNDANG, DATANGLAH DAN BERSIKAPLAH DENGAN HORMAT! (Keluaran 3, 2 Samuel 6, Ibrani 12:28) Halo teman-teman, siap untuk membaca dan memahami Firman Tuhan? Pemahaman Alkitab kali ini kita akan coba bareng-bareng belajar mengerti dan memahami tentang makna Ibadah, dan jangan lupa, kalau sudah lebih mengerti dan paham, ayo kita terapkan saat kita beribadah kepada Tuhan, dimanapun, kapanpun. TUHAN YANG MENGUNDANG / BERPRAKARSA Kita mulai dengan cerita berikut: Pada suatu hari, Anton ketemu dengan Nia. Dan pada hari Materi PA Februari 2015-6 -

Sabtu yang ditentukan... Serukan pestanya. Pakaiannya keren-keren dan rapi-rapi, dan yang jelas semua yang diundang datang ke pesta duluan takut nggak kebagian makanan yang enak-enak. Keesokan harinya (hari Minggu) : Anton malas kegereja, mau beribadah lewat Youtube saja katanya. Sering kan kita menganggap beribadah seperti nonton bioskop atau nonton film lewat youtube, yang pemerannya Pendeta, Majelis, dan petugas ibadah yang Membangun Sikap Ibadah yang Benar - 7 -

lain. Kita sebagai jemaat hanya sebagai penonton. Padahal sebenernya, dalam ibadah itu jemaat lho yang jadi aktornya. Dalam gerejar eformasi, Allah berperan aktif memanggil atau mengundang untuk berbicara atau berbincangbincang dengan kita anak-anak-nya. Nah, kalau kita dipanggil guru saja kita taat dan takut, masa kalau Tuhan mengundang kita untuk berkomunikasi malah kita males dan nggak ada takutnya sih? Belum lagi sikap kita. Kalau diundang ulang tahun atau pesta apapun, datangnya on time, pakaiannya paling bagus dan keren, gilirantuhan yang mengundang, telat, pakaiannya seadanya. Kira-kira gimana tuh? Coba perhatikan dalam Keluaran 3, Tuhan berinisiatif memanggil Musa. Tuhan pun memperingatkan Musa untuk bersikaph ormat, rendah hati, bersih dan takut akantuhan. Sikap ini harus kita teladani saat kita datang beribadah setiap Minggu. Agar kita merasakan kehadirantuhan, maka kita harus memfokuskan diripada Tuhan, bukan pada gadget, temen, atau yang lain. BERDIALOG DENGAN TUHAN Nah, karena arti beribadah adalah berbincang-bincang dengan Allah secara pribadi (ingat, kita sebagai jemaat adalah aktor lho), maka gereja membuat tata ibadah atau liturgi. Jadi, liturgi atau tata ibadah itu bukan urut-urutan yang nggak ada artinya. Tapi liturgi itu hidup karena ada dialog yang segar antara Tuhan dengan kita umat-nya. Secara singkat, komunikasi antara kita dengan Tuhan dalam liturgi artinya sebagai berikut: 1. Ibadah dimulai dengan langkah berhimpun, yang bertujuan untuk mempersatukan hati jemaat. Kemudian kita perlu berdiam diri dan bersaat teduh untuk merasakan kehadiran Allah. 2. Ibadah dimulai dengan Pujian Pembuka yang berfungsi menyatukan hati. Kemudian ada Penyerahan Alkitab dari majelis kepada Pendeta. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa ibadah kita didasari oleh Firman Tuhan. 3. Lewat Votum, jemaat mengakui bahwa kita dapat beribadah hanya karena Tuhan memanggil dan menolong kita. Dilanjutkan dengan Salam untuk mengingatkan jemaat bahwa Kristus menyapa dan hadir di tengah-tengah kita. Jemaat mengamini salam tersebut. 4. Allah mengingatkan kita untuk selalu hidup dalam kasih. Kita mengaku dosa dan mau memperbaharui hidup kita melalui nyanyian penyesalan. Materi PA Februari 2015-8 -

5. Tuhan memberikan anugerah-nya kepada kita dan ditunjukkan dengan pembacaan Berita Anugerah. Tuhan menyatakan janji pengampunan Tuhan yang obyektif (tertera di dalam Alkitab). Tuhan juga memberikan Petunjuk Hidup Baru merupakan nas/ayat yang menunjukkan pembaharuan hidup setelah pengampunan dari Allah. Sekarang jemaat telah berhimpun dan membereskandosa-dosanya. Merekasiap menerima Firman Tuhan. 6. Sebelum Firman Tuhan dibacakan, kita perlu mohon tuntunan Roh Kudus dengan menaikkan Doa Epiklese. Karena untuk dapat mengerti Firman Tuhan, diperlukan bantuan Roh Kudus untuk membuka pikiran dan hati. Setelah itu barulah diadakan Pembacaan Alkitab. 7. Setelah mendengarkan Firman, jemaat memberi tiga jenis respon: Respon pribadi dalam bentuk Saat Teduh, respon bersama dalam bentuk Pengakuan Iman yang berisi rangkuman seluruh isi Injil. Dan respon bersama sebagai Imamat Rajani di dunia ini, dengan menaikkan Doa Syafaat. 8. Jemaat perlu mengucap syukur kepada Tuhan. Ha; ini dilakukan dengan memberi Persembahan. 9. Nyanyian Pengutusan yang berfungsi menegaskan kembali pesan Firman Tuhan hari itu lewat nyanyian, sekaligus mengekspresikan tekad jemaat untuk siap diutus kedalam dunia. Tuhan mengutus kita untuk mewartakan firman yang sudah kita dengar. 10. Agar sanggup melakukan tugas pengutusannya, jemaat membutuhkan berkat Tuhan. Itulah sebabnya Pengutusan disusul dengan pengucapan Berkat. Nah, jadi tahukan bahwa tata ibadah atau liturgi itu adalah dialog yang hidup antara kita dengantuhan. Tuhan: Anton Anton Anton: Ya Tuhan, aku datang. Anton Merasakan pertemuan pribadi dengan Tuhan sambil memuji Tuhan (Nyanyian Pembuka) Membangun Sikap Ibadah yang Benar - 9 -

Tuhan: Syukurlah engkau datang, Aku membimbingmu tadi. Kini engkau sudah bersamaku (Votum dan Salam) Anton: Iya Tuhanku, terima kasih (Pujian) Tuhan: Apakah selama ini engkau mengasihi saudara-saudaramu dan mengasihi Aku? (Panggilan Hidup Dalam Kasih) Anton: Ampuni aku Tuhan, karena aku kadang tidak berbuat seperti yang Engkau inginkan. (Nyanyian Penyesalan) Tuhan: Baiklah, Aku selalu mengasihi dan mengampuni engkau. Lain kali engkau harus mendengarkan nasehat-ku (Berita Anugerah dan Petunjuk Hidup Baru) Anton: Baik Tuhan, aku akan selalu mengingat dan menjalankan perintah- Mu (Nyanyian Kesanggupan) Tuhan: Bagus, Aku akan selalu memimpin kehidupanmu Anton: Terima kasih Tuhan, ada banyak hal yang ingin aku sampaikan kepada- Mu (Doa Syafaat) Tuhan: Baiklah, Aku pasti akan memberikan yang terbaik buatmu Anton: Terima kasih Tuhan, atas semua kebaikan-mu (Persembahan) Tuhan: Kini, Aku akan memberikan nasehat buat kamu (Pelayanan Firman) Anton: Terima kasih Tuhan, aku mengerti apa yang Engkau inginkan dalam kehidupanku (Saat Teduh, Pujian / Vocal Group / Doa Respon Firman) Tuhan: Kini engkau siap bukan untuk melanjutkan kehidupanmu dalam pimpinan-ku? (Nyanyian Pengutusan) Anton: Iya Tuhan, aku siap. Demikian juga saudara-saudaraku seiman. Kami janji deh (Pengakuan Iman Rasuli). Tuhan: Bagus, kini terimalah berkat-ku, agar engkau tetap kuat menjalani kehidupanmu (Pelayanan Berkat) Anton : Terima kasih Tuhan, kini aku akan pulang dan menjalankan kehidupanku dengan sukacita dalam pertolongan-mu (Pujian Penutup) Tuhan: Oke sampai bertemu kembali esok, hati-hati ya. BERSIKAP DENGAN HORMAT Kalau kita sudah tahu kita sedang berbincang-bincang dengan Allah, lalu bagaimana sikap kita? Materi PA Februari 2015-10 -

Coba deh koreksi diri. Misal kita ngajakin ngobrol temen kita, eh trus temen kita malah mainan handphone sendiri, nggak merhatiin, atau malah melengos, sebel nggak kita? Atau diajakin ngobrol malah ditinggal tidur, bete nggak sih? Nah apalagi dalam Ibadahkan kita kan lagi ngobrol sama Tuhan, masa kita mau bikin Tuhan sebel? Dal am 2 Samuel 6, dikisahkan bagaimana sikap Uza yang sembarangan memegang Tabut Allah mendatangkan murka Allah sehingga ia menemukan ajalnya. Tabut Allah/TabutTuhan/ Tabut Perjanjian adalah simbol religius yang penting bagi umat Israel, yang didalamnya berisi dua loh batu 10 hukum Tuhan. Tabut melambangkan kehadiran Allah di tengah bangsanya. Jadi, Tuhan tidak ingin kita bersikap sembarangan, cuek, seenaknya sendiri, marah-marah karena khotbahnya kelamaan, ngantuk, ngobrol sendiri, mainan gadget dan lain sebagainya. Itu menunjukkan kita tidak hormat dan takut kepada Tuhan. Datang diundang dan berbicara dengan Tuhan kok bersikap malas- Membangun Sikap Ibadah yang Benar - 11 -

malasan dan seenaknya sendiri. Ingat Firman Tuhan dalam Ibrani 12:28: "Jadi karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepadanya dengan hormat dan takut". DISKUSI 1. Coba deh sharing, selama ini kamu bersikap bagaimana dalam beribadah? 2. Coba ceritakan sekali lagi arti ibadah menurut pemahamanmu sekarang! 3. Setelah tahu arti ibadah yang sebenarnya, sikap apa yang akan kamu lakukan saat beribadah nanti? Janji? Materi PA Februari 2015-12 -

PEMUDA HORMATI TUHAN DAN KUDUSKAN IBADAHMU (Keluaran 3, 2 Samuel 6, Ibrani 12:28) DISKUSI AWAL : 1. Setiap hari Minggu tiba apa yang pertama terpikir dalam benak kalian? Hari libur, hari santai, harinya futsal, harinya ke mall, hari malas-malasan, atau hari ibadah ke gereja, dll? Coba sharinglah dengan jujur dan terbuka. Lalu apa perasaan yang muncul malaskah, semangatkah, antusiaskah, ogahogahankah? Ceritakan. 2. Setiap hari Minggu entah karena kebiasaan, entah karena "instruksi" orang tua, entah "instruksi" dan tugas dari guru/dosen, entah karena kesadaran sendiri kita pergi ke gereja untuk beribadah, adakah persiapan-persiapan yang dilakukan? Apa saja sharingkan. 3. Selama ibadah berlangsung, hal-hal apa saja yang berpotensi membuat kalian kehilangan kekhusyukan saat ibadah? PENGERTIAN IBADAH MNS ALLAH dialog di al o MNS MNS Ibadah adalah salah satu sarana pemeliharaan iman, disamping melalui perkunjungan, kegiatan PA dan lain-lain. Ibadah jemaat yang sering kita ikuti di gereja adalah sebagai sarana dan cara orang-orang percaya (Kristen) bersama-sama dengan saudaranya seiman mengungkapkan dan menghayati hubungan dengan Tuhan Allah, karena keselamatan yang telah dianugerahkannya. Oleh karena itu semestinya didalamnya terjadi pertemuan dialogis antara jemaat dan Tuhan Allah. Di dalam ibadah itulah waktunya kita datang, menghadap dan siap berdialog dengan Tuhan Allah baik melalui doa, pujian, pengakuan dosa, permohonan pengampunan, persembahan, Membangun Sikap Ibadah yang Benar - 13 -

serta pengakuan iman. Dan dalam ibadah itulah salah satu cara yang dipakai Tuhan Allah untuk "berbicara" kepada kita melalui pengajarannya baik berkenaan dengan Hukum Tuhan, Pengampuan Dosa, Firman, dan Berkat. Kesemuanya adalah unsur-unsur yang penting dalam ibadah, yang apabila dijalankan dengan kesungguhan mendatangkan berkat. Ibadah adalah waktu pertemuan kita orang percaya dengan Tuhan Allah. Ini bukanlah pertemuan yang biasa, namun menuntut kesakralan (menjaga kesucian). Yang akan kita datangi adalah Allah Yang Maha Tinggi, Maha Kuasa, Maha Kudus. Oleh karena itu dibutuhkan sikap hormat, kerendahan hati, kebersihan dan ketulusan hati. Kita ingat kisah tatkala Musa bertemu Allah di gunung Horeb (Sinai), ketika Musa mendekat dan hendak menyelidiki nyala api di semak duri, Allah menegurnya: "Janganlah datang dekat-dekat, tanggalkanlah kasutmu dari kakimu sebab tempat dimana engkau berdiri, adalah tanah yang kudus." (Api dalam Alkitab sering dipakai sebagai tanda kehadiran Allah, dan menanggalkan kasut/sandal merupakan adat kuno Israel terkait dengan upaya menjaga kesucian tempat-tempat suci). Ya menghadap Allah yang Maha Kudus semestinya tidak boleh sembarangan. Bukan semata-mata berarti harus mencopot sandal, namun hal ini memberi makna, kita tidak layak untuk bersikap sembarangan saat menghadap Tuhan Allah. Ia suci, kudus kitapun harus menjaga, menghormati kekudusannya. Bagaimana mungkin kita menghadapnya dengan sikap sembrono dan sembarangan. Sedangkan menghadap guru, dosen, saja kita berusaha menjaga sikap sedemikian rupa untuk menghormatinya. Ya pakaian, ya sikap badan, ya tutur kata. Bagaimana mungkin kita justru tidak pernah berpikir tentang ini saat kita menghadap Tuhan Allah dalam ibadah-ibadah kita? Dalam 2 Samuel 6, dikisahkan bagaimana sikap Uza yang sembarangan memegang Tabut Allah mendatangkan murka Allah sehingga ia menemukan ajalnya. Tabut Allah/Tabut Tuhan/ Tabut Perjanjian adalah simbol religius yang penting bagi umat Israel, yang didalamnya berisi dua loh batu 10 hukum Tuhan. Tabut melambangkan kehadiran Allah di tengah bangsanya. Selain para imam dari suku Lewi, tak seorangpun diijinkan untuk menyentuhnya. Meskipun Uza bermaksud baik, namun ia bukan orang Lewi sehingga tidak seharusnya ia menyentuhnya apalagi memegangnya, maka ketika ia menyentuhnya ia pun mati. Materi PA Februari 2015-14 -

SIKAP DALAM BERIBADAH Dalam kitab Perjanjian Lama ada banyak peraturan, tata tertib yang diatur sedemikian rupa untuk menjaga kesucian tempat-tempat ibadah. Bahkan dalam Perjanjian Baru kita tahu, ketika Tuhan Yesus murka karena Bait Allah dipakai untuk transaksi dagang. Pada masa kini, ketika keselamatan telah kita peroleh dari Tuhan Yesus, kita tidak lagi terikat oleh aturan-aturan yang diterapkan di jaman Musa, atau jaman Raja Daud. Kita telah memiliki kemerdekaan untuk datang menemui dan menghadapnya. Kita tidak lagi memerlukan perantaraperantara Nabi, dan orang-orang suci sebagai perantara kita untuk dating kepada Tuhan. Namun tidak berarti bahwa kita boleh bersikap sembarangan atau sembrono. Tempat ibadah kita memang tidak mengharuskan kita menanggalkan kasut ketika kita masuk didalamnya. Tempat ibadah kita juga tidak melakukan pelarangan secara lisan maupun tertulis, larangan menyentuh mimbar atau alat peribadatan yang ada di dalam gedung gereja, atau aturan harus begini dan begitu. Hal ini bisa jadi yang kadang mempengaruhi sikap kita saat berada di dalam ruang ibadah. Bahkan tanpa kita sadari, mungkin lagu gereja bukan gedungnya namun orang-orang yang ada didalamnya mempengaruhi sikap kita. Toh cuma gedung biasa, toh yang penting orang-orangnya, jadi kita memperlakukannya juga layaknya kita memasuki gedung biasa lainnya. Kita merasa tidak terikat lagi oleh aturan-aturan baku seperti halnya jaman Musa atau Raja Daud, atau bahkan seperti yang terus dijaga dan dipelihara di Gereja Roma Katolik masa kini. Kita memiliki banyak kebebasan sehingga kita merasa tidak perlu menjaga sikap secara khusus. Dan tentunya hal ini juga akan berpotensi mempengaruhi saat mengikuti ibadah. Maka tidak heran, kalau kita sering melihat atau barangkali melakukan sendiri, seperti sibuk ngobrol sendiri saat ibadah, bermain gadget, aktif chattingan, bahkan tertidur atau memperhatikan hal-hal yang tidak penting yang tidak ada hubungannya dengan ibadah, dll. Kita sering tidak sadar bahwa kita sedang menghadap Tuhan Allah, kita lupa bahwa kita sedang berdialog dengan Tuhan Allah Yang Maha Kudus. Ibadah menjadi serasa rutinitas wajib pokoknya sudah kegereja tiap hari Minggu. Yang kita lihat dan perhatikan pak pendeta, bu pendetanya, majelisnya atau jemaatnya, bukan Firman Tuhan yang sedang berbicara kepada kita, sehingga Membangun Sikap Ibadah yang Benar - 15 -

mudah ngantuk kalau kotbahnya kepanjangan dan ketika selesai ibadah ditanya kotbahnya apa, jawabnya tauk!! Lamaaa banget!!, yang tidak jarang, mudah bablas ketiduran dan kehilangan konsentrasi kalau doa syafaatnya panjang sekali, bahkan persembahanpun kita lakukan secara asal-asalan sak nemunya uang dll. PA kali ini mengajak kita untuk merenungkan kembali hakekat ibadah. Ibadah adalah salah satu cara pemeliharaan iman agar terus bertumbuh. Ibadah adalah waktunya kita datang menghadap dan berdialog dengan Allah Yang Maha Kudus, sehingga kita perlu menjaga dan menghormati kesakralannya dengan sikap yang baik dan benar, dengan rendah hati dan hormat. Ibrani 12:28:"Jadi karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepadanya dengan hormat dan takut". DISKUSI 1. Kita telah tahu bahwa ibadah adalah penting bagi kehidupan orang percaya, mengapa? Jelaskan. 2. Ibadah yang benar adalah dengan sikap hormat dan takut, mengapa hal ini harus kita upayakan? 3. Bagaimanakah caranya supaya kita bisa khusyuk dalam ibadah, tidak mudah tergoda konsentrasi kita saat beribadah? Sebaiknya apa yang kita lakukan? Materi PA Februari 2015-16 -

MATERI PA IBU-IBU ENGKAU MELIHAT MANUSIA DARI HATINYA Yakobus 2:1-13 Nats : 2:1 Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka. PENGANTAR Suatu ketika disiang hari di sebuah toko emas, datang seorang petani gula aren (tukang deres) dengan pakaian yang sangat sederhana dan membawa gembolan yang disangkutkan dipundaknya. Ia mulai melihat - lihat perhiasan yang dipajang di toko tsb, rupanya perbuatan ini diperhatikan oleh seorang pelayan dari dalam toko, dan memang kebetulan hampir disetiap toko emas, dinding kanan-kirinya dilengkapi dengan cermin, sehingga memudahkan orang dimonitor dari semua sisi. Melihat hal ini pelayan toko datang menghampirinya, namun bukan menanyakan apa yang diperlukan dari bapak ini, atas barang yang dipajangnya ini, pelayan justru memberikan sejumlah uang recehan dan memberikannya kepada bapak ini untuk segera berlalu dari tokonya. Tidak ada sedikit pun keramahan yang muncul dari si pelayan ini, apalagi menanyakan maksud dan tujuan bapak ini melihat-lihat perhiasan yang dipajangnya, ia malah beranggapan bahwa orang ini hanya seorang peminta-peminta seperti yang lain, yang akan mengganggu pemandangan di toko yang sedang ramai pembeli. Namun bapak ini tidak lantas pergi begitu saja dan juga tidak tersinggung setelah menerima uang recehan tsb, ia malah membongkar gembolan kain yang melintang dipundaknya dan ternyata isinya uang tunai, sambil ia berkata Apakah uang yang saya bawa ini cukup untuk membeli perhiasan ini? Kagetlah sang pelayan toko, lalu ia meminta ma af dan dari sikap yang tadinya begitu cuek berubah menjadi ramah melayani bapak ini. Membangun Sikap Ibadah yang Benar - 17 -

KASIH YANG BENAR DILAKUKAN TANPA MEMANDANG MUKA Membaca pengantar di atas, tentu kita akan mencibir sikap pelayan toko tsb, ia telah bertindak pilih kasih kepada calon pembelinya, hanya karena faktor yang tampak secara lahiriah saja, bahkan pelayan toko tsb telah salah mengira. Dibenaknya, bapak ini bukanlah calon pembeli potensial yang harus dilayani dengan ramah, pelayan toko mengira kalau yang datang pasti hanya seorang pengemis, sama seperti pengemis-pengemis lain yang sering datang ke tokonya setiap hari. Meskipun akhirnya sikapnya berubah menjadi lebih ramah, namun perubahan ini ia lakukan setelah ia mengetahui kalau bapak ini sebenarnya bukan pengemis, bahkan ia membawa banyak uang (calon pembeli yang potensial). Perubahan sikap ini bukanlah didasarkan dari sesuatu ketulusan yang lahir dari hati nurani, melainkan hanya untuk kepentingan dia saja. Sifat yang cenderung memandang muka ternyata tidak hanya ditemukan diantara orang-orang yang tidak mengenal Kristus. Sifat ini pun juga ada di dalam kehidupan gereja-gereja awal, sehingga Yakobus pun perlu memberikan nasehat dan mengingatkan dengan keras, bagaimana jemaat seharusnya kita bersikap dan melaksanakan kasih kepada sesama tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lain. Lalu bagaimana dengan sikap kita saat ini, ketika menjadi pelayan Tuhan di gereja dan persekutuan, atau ketika hadir untuk beribadah di gereja dan menyapa jemaat di kanan kiri kita, juga sama dengan pelayan toko emas tsb di atas? Hanya berlaku ramah kepada jemaat yang secara lahiriah kelihatan lebih wah dari yang lain? Atau sebaliknya agar kita diperlakukan ramah dan lebih baik dari yang lain, kita perlu menggunakan pakaian dan perhiasan yang berlebihan? Yakobus mengingatkan kembali (ayat 8) bagaimana kita harus menjalankan kasih kepada sesama, sama seperti kita mengasihi diri sendiri. Hal ini perlu diingatkan kembali mengingat kondisi jemaat yang kadang didalam mengasihi sesama juga terjebak kedalam hal-hal yang tampak secara lahiriah saja. Orang lebih dihormati karena status sosial dan penampilan luarnya saja, bukan karena hati dan perbuatannya yang memang layak untuk dihormati. Kalau kita tidak hati-hati, saat ini sikap memandang muka juga bisa terjadi bukan hanya karena penampilan lahirnya saja, tetapi juga karena faktor-faktor lain seperti pendidikan yang berbeda, suku yang berbeda, warna kulit yang berbeda, atau Materi PA Februari 2015-18 -

komunitas yang berbeda dan hal-hal lain yang tidak sama dengan kita, dapat menjadi pembatas hati kita untuk berbuat kasih yang tulus kepada sesama. TUHAN MENERIMA SEMUA ORANG Dalam bacaan aklitab ini, Yakobus ingin mengatakan bahwa dihadapan Tuhan semua orang itu adalah sama. Status sosial dan penampilan seseorang bukanlah suatu hal yang dapat membedakan seseorang untuk dapat menghampiri Tuhan. Tuhan tidak pernah membeda-bedakan kita, justru manusianya yang sering kali dibutakan oleh hal-hal lahiriah. Dalam ayat 4 disampaikan bahwa dengan membuat perbedaan di dalam hati kita, sama saja kita telah bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat. Ibadah pada hakekatnya adalah perjumpaan dengan Tuhan. Kita datang dan mengikuti perkumpulan-perkumpulan ibadah sebagai bentuk kesediaan kita memenuhi undangan-nya. Untuk itu, mempersiapkan diri untuk hadir dalam ibadah adalah hal yang penting. Apa-apa saja yang hendak kita bawa dan persiapan diri perlu kita lakukan. Penampilan kita hendaknya juga yang rapi dan sopan sesuai dengan etika yang berlaku di lingkungan kita. Bagaimana kita datang ke gereja, secara tidak langsung menunjukkan bagaimana sikap hormat kita kepada Tuhan yang mengundang kita. Namun demikian, jangan sampai kita terjebak pada sebuah sikap yang menempatkan penampilan sebagai prioritas utama ketika kita beribadah. Sehingga sikap kita terhadap ibadah, terhadap persiapan yang kita lakukan dan sikap kita terhadap saudara seiman dalam ibadah akan dipengaruhi oleh pandangan kita tersebut. Misalnya, karena mengutamakan penampilan maka lupa mempersiapkan alkitab dan persembahan. Dalam perkumpulan-perkumpulan bersama dengan jemaat, hanya bersedia bergaul dengan orang-orang yang berpenampilan tertentu atau berpenampilan sama dengan kita. Hanya mau duduk di sekitar orang-orang tertentu. Jika hal ini terjadi, maka kita telah terjatuh pada apa yang dikecam oleh Yakobus, sebagai sebuah sikap memandang muka. Mari belajar dari pribadi Yesus, Ia peduli kepada siapa pun tanpa membedabedakan orang, Ia tidak pernah memandang muka, kasih yang dilakukan adalah kasih yang tulus tanpa syarat / kepentingan apa pun. Ia peduli dengan pelacur, Ia berkenan berkunjung ke kediaman pemungut cukai, Ia mau menyembuhkan pengemis yang lumpuh, Ia berkenan memenuhi permintaan seorang perwira di Kapernaum bahkan Yesus pun peduli dengan orang gila sekalipun. Tuhan Membangun Sikap Ibadah yang Benar - 19 -

peduli dengan mereka semua, karena Ia melihat hati yang paling dalam dari mereka yaitu iman mereka, oleh karena itu janganlah iman kita amalkan dengan memandang muka (ayat 1). RENUNGAN Meski manusia begitu kecil di hadapan Tuhan, namun Tuhan sangat mengasihi dan tidak memandang manusia dari apa yang mereka miliki. Mereka adalah manusia yang berdosa yang membutuhkan belas kasihan Tuhan. Oleh karena itu sudah sepantasnya kita sebagai anak tebusannya, juga meneladani hal ini secara nyata. Sikap memandang muka ini bukanlah sebatas rasa, dan masalah diskriminasi saja. Dalam ayat 9, dengan tegas kita diingatkan bahwa hal itu adalah dosa, karena kita telah melanggar firman Tuhan itu sendiri, yang mengatakan: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Kesungguhan hati untuk mentaati apa yang Tuhan mau dari kita (ayat 8) menjadi kunci kita dalam menjalani kehidupan ini, dan bukan menaati menurut apa yang kita inginkan, karena sejatinya Tuhan melihat kita dari isi hati kita, bukan hal-hal yang tampak secara lahiriah. BAHAN DISKUSI : 1. Apa yang kita pahami dengan arti memandang muka? 2. Pernahkan kita terjatuh dalam kesalahan memandang muka? 3. Mengapa kita tidak boleh memandang muka? Bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap sesama kita? Materi PA Februari 2015-20 -