SKRIPSI. Disusun Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar LAKSANA NIM : A510070450



dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa menyelesaikan soal cerita matematika meningkat. Dalam. dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat penting.

SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh NATALIA ERNAWATI NIM

BAB I PENDAHULUAN. lanjut dan penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPS di

BAB I PENDAHULUAN. dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Keberhasilan pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. aktif yaitu ditandai adanya rangkaian kegiatan terencana yang melibatkan

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran

PENINGKATAN ANTUSIASME SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PARTICIPATORY LEARNING PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk meningkatkan

SUDARYANTI NIM. A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SISI DATAR DAN KETRAMPILAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL ( PTK

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. penemuan. Trianto (2011:136) mengatakan bahwa Ilmu Pengetahuan. Alam merupakan suatu kumpulan teori yang sistematis.

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM SOLVING

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemauan belajar yang tinggi pada mata pelajaran IPA. kurangnya siswa yang menunjukkan jari untuk bertanya dan menjawab

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia khususnya pembelajaran matematika harus. informasi, serta kemampuan memecahkan masalah.

Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dasar terdiri dari berbagai konsep. Di dalam pelajaran tersebut ada materi yang

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kualitas pendidikan, sebagai salah satu pilar pengembangan sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian dan batasan istilah. Adapun penjelasannya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dan prinsip-prinsip yang saling berkaitan satu sama lain. Guru tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peserta didik yang berkualitas, baik dilihat dari prestasi bidang

AGUNG SUPRIYANTO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KONTRIBUSI PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Efektivitas pembelajaran di sekolah merupakan indikator penting yang

SKRIPSI RITA SRI WAHYUTI NIM: A

MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI MATEMATIKA DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan mengajar, mendidik, dan melatih. Maka seorang guru harus

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah salah satu ilmu dasar

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam masyarakat tentang matematika sebagai pelajaran yang

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. belajar, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. usaha peningkatan mutu pendidikan. Mutu pendidikan dapat dilihat dari

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya manusia yang cerdas serta mampu bersaing di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. matematika di sekolah adalah berpikir kritis. Menurut Cockroft (dalam Uno

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang diamanatkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan. Nasional Nomor 20 Tahun 2003 akan tercapai bila didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

HARTANTO A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam belajar sangat diperlukan motivasi. Motivation is an essential

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia dewasa, beradab dan normal (Jumali.dkk. 2004:1). Setiap

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya yang profesional adalah aspek yang saling berkaitan. dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Peran pemerintah dalam mencapai tujuan pendidikan Nasional adalah. diharapkan dapat memberikan perhatian secara langsung terhadap

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kualitas pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas

I. PENDAHULUAN. Beberapa prinsip pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. mensukseskan pembangunan bangsa. Dalam rangka peningkatan kualitas

SKRIPSI Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: Rita Kusumawardani A

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. guru mempunyai peranan penting dalam mengarahkan siswa untuk lebih

I. PENDAHULUAN. berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79).

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN GUIDED NOTE TAKING

BAB I PENDAHULUAN. edukatif untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Melalui proses pengajaran siswa

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN SISWA DI KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tetapi hal ini masih banyak diterapkan diruang-ruang kelas dengan alasan

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN VAK

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KREATIF DENGAN PERMAINAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI S-1 Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan umum pendidikan masa kini adalah untuk memberi bekal agar kita

I. PENDAHULUAN. dapat ditempatkan pada siswa kelas rendah (yaitu:siswa kelas I, II dan III) KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidik) dijelaskan bahwa

SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FRANSISKA YUSMITA P.A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana yang dalam prosesnya akan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi. Mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan,

S K R I P S I. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL KUMON UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. dibidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

BAB I PENDAHULUAN. cenderung memasuki era globalisasi. Tuntutan layanan profesional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PETA INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BENAR SALAH BERANTAI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 JATIHARJO KECAMATAN JATIPURO SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 SKRIPSI Disusun Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar LAKSANA NIM : A510070450 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM SI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA KARANGANYAR 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Bahan kajian mata pelajaran IPS didasarkan pada kenyataan, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi dengan perubahan sosial budaya. Karena itu mata pelajaran IPS memiliki keluwesan dalam pengembangan materi sehingga bahan kajian selalu up to date atau tidak ketinggalan jaman. Selain itu pembelajaran IPS di SD berfungsi mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dasar untuk memahami kenyataan sosial yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari, juga dapat menumbuhkan rasa kebangsaan dan bangga terhadap perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lampau hingga kini.tetapi kenyataan di masyarakat, pada umumnya orang berpendapat bahwa pelajaran IPS merupakan pelajaran yang tidak penting, tidak bergengsi atau pelajaran nomer dua setelah mata pelajaran Matematika dan IPA. Dengan adanya anggapan tersebut siswa kurang berminat mempelajari IPS yang pada akhirnya berdampak pada rendahnya pretasi belajar mata pelajaran IPS pada diri siswa.kita sebagai guru harus bisa mengubah dan meluruskan pendapat yang kurang benar tersebut. Kita harus memiliki komitmen untuk meningkatkan kemampuan professional dengan melakukan inovasi, improvisasi dan menemukan model pembelajaran yang menarik pada mata pelajaran IPS.

Guru mempunyai peranan yang sangat penting di dalam keberhasilan belajar peserta didik, maka dalam proses pembelajaran guru harus memiliki kemampuan memberi motivasi peserta didik, mengembangkan model pembelajaran, mengoptimalkan potensi siswa, terampil dan kreatif, menguasai materi dan mampu mengelola kelas. Usaha-usaha ke arah peningkatan kualitas pendidikan masih diteruskan secara sistematis. Salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan yaitu dengan cara pembaharuan dalam bidang pendidikan melalui metode atau strategi pembelajaran diharapkan sumber informasi yang diterima siswa tidak hanya dari guru, tetapi juga memberikan motivasi dan minat pada siswa dalam mempelajari dan memahami ilmu yang ada. Hal ini akan menuntut guru dapat menyampaikan mata pelajaran dengan strategi yang tepat. Salah satu upaya pembaharuan dalam bidang pendidikan adalah meningkatkan relevansi strategi dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran relevan jika mampu menghantarkan siswa mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan melalui pembelajaran. Strategi Pembelajaran Benar Salah Berantai masih belum banyak dilakukan di Sekolah Dasar. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti hal tersebut dengan judul Peningkatan Pemahaman Konsep Peta Indonesia melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Benar Salah Berantai Siswa Kelas V SD Negeri 01 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Semester I Tahun 2009 / 2010. Pada model pembelajaran konvesional mata pelajaran IPS pada siswa kelas V SD Negeri 01Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2009 /2010 ditemukan beberapa siswa yang mengalami

kesulitan menguasai konsep, kurang memperhatikan materi yang diajarkan, bahkan ada sebagian yang justru mengganggu teman yang lain. Berdasarkan kenyataan, ada beberapa faktor penyebabnya antara lain : 1. Faktor Pendidik Guru dalam menyampaikan materi pelajaran selalu menggunakan model pembelajaran yang konvensional dengan metode ceramah pada mata pelajaran IPS sehingga membosankan bagi siswa. 2. Faktor Peserta Didik Kondisi awal yang menjadi obyek penelitian yakni siswa kelasv SD Negeri 01 Jatiharjo tahun pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 20 siswa, ditunjukkan data sebagai berikut : Skala Persentasi No Aspek Partisipasi Keterangan + _ + _ 1 Kehadiran siswa 20 0 100% 0% + Siswa 2 Membawa buku paket 19 1 95% 5% kesulitan 3 Membawa LKS 16 4 83% 17% menguasai 4 Membawa alat pelajaran 20 0 100% 0% konsep 5 Membawa alat peraga - 20 0% 100% - Siswa 6 Mengerjakan tugas mandiri 8 12 41% 59% kurang 7 Kemampuan menjawab soal 9 11 45% 55% memperhatik 8 Hasil ulangan > 7,5 8 12 41,6% 58,3% an materi 9 Pemahaman konsep 8 12 41% 59% belajar 10 Motivasi siswa terhadap 16 8 66% 34% mata pelajaran IPS

3. Hasil prestasi akademik pada mata pelajaran IPS rendah, yang diperoleh dari penggabungan nilai rata-rata ulangan harian beberapa pokok bahasan sebelumnya dengan nilai rata-rata 6,75 dengan daya serap 41,66% sedangkan sebagai indikator ketuntasan belajar 85% dari standar kompetensi, kompetensi dasar dan standar kelulusan 7,5. Dari data yang ada dapat disimpulkan hal-hal yang menjadi latar belakang permasalahan yaitu : 1. Model pembelajaran menjemukan, monoton, dan kurang menarik 2. Siswa kesulitan memahami konsep yang diajarkan 3. Siswa kurang memperhatikan materi pembelajaran Hal diatas terjadi karena pembelajaran IPS selama ini cenderung monoton (konvensional), guru tidak aktif, inovatif dan jarang menggunakan alat peraga. Kurangnya kreatif guru pada pembelajaran konvensional mata pelajaran IPS perlu inovasi dan diganti model pembelajaran yang lebih inovatif salah satunya adalah model pembelajaran Benar Salah Berantai pada mata pelajaran IPS. Dengan model pembelajaran Benar Salah Berantai pada mata pelajaran IPS diharapkan ada peningkatan prestasi akademik, keberanian siswa mengungkapkan gagasan dan pendapat serta semakin berkembangnya rasa percaya diri pada siswa. Untuk itu penelitian ini mengambil judul Peningkatan Pemahaman Konsep Peta Indonesia melalui Model Pembelajaran Benar Salah Berantai Siswa Kelas V SD Negeri 01 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro semester I Tahun Pelajaran 2009/2010. B. Identifikasi Masalah

Mengacu pada latar belakang di atas maka penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dianggap menjemukan sehingga belajar siswa rendah 2. Rendahnya hasil belajar dan pemahaman konsep siswa dalam Ilmu Pengetahuan Sosial ditinjau dari penggunaan Strategi pembelajaran yang kurang tepat 3. Melalui strategi pembelajaran Benar Salah Berantai dapat meningkatkan pemahaman konsep Ilmu Pengetahuan Sosial tentang Konsep Peta Indonesia C. Rumusan Masalah Sesuai dengan judul skripsi dan bertolak dari latar belakang masalah, selanjutnya penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : Bagaimanakah efektifitas model pembelajaran Benar Salah Berantai dalam meningkatkan pemahaman konsep Peta Inonesia mata pelajaran IPS pada siswa kelasv SD Negeri 01 Jatiharjo tahun Pelajaran 2009/2010 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1 Tujuan Penelitian Dalam penulisan penelitian ini, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Tujuan Umum meningkatkan mutu pembelajaran IPS di SD Negeri 01 Jatiharjo, Jatipuro, Karanganyar dengan indikator peningkatan pemahaman konsep-konsep pada mata pelajaran IPS pada diri siswa

b. Tujuan khusus: 1) Adanya peningkatan prestasi akademik siswa pada mata pelajaran IPS dengan indikator siswa yang tuntas minimal 85% dan setiap siswa memperoleh nilai Ketentuan Ketuntasan Minimal 2) Adanya peningkatan minat dan pemahaman siswa menyukai dan termotivasi belajar mata pelajaran IPS paling sedikit 75%. 3) Siswa tidak lagi menganggap mata pelajaran IPS sebagai mata pelajaran kelas dua setelah mata pelajaran Matematika dan IPA 2. Manfaat Penelitian 1. Manfaat paktis adalah manfaat yang secara langsung dapat digunakan : a) Manfaat bagi siswa (1) Apabila siswa telah menguasai konsep,maka siswa akan memiliki rasa percaya diri yang kuat, tanggap dan tangguh serta mampu memecahkan masalah dengan senang. (2) Siswa dapat menerapkan penguasaan konsep ke dalam kehidupan sosial nyata sehari-hari. b) Manfaat bagi guru (1) Guru lebih tertantang dan senang menemukan model-model pembelajaran lain yang dapat mengoptimalkan potensi siswa. (2) Guru memiliki komitmen yang kuat untuk meningkatkan kemampuan profesi. (3) Memberikan pengalaman yang diperolehnya kepada sesama guru.

c) Manfaat bagi sekolah Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi sekolah, di mana sekolah hendaknya selalu mengikutsertakan orangtua dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran pada siswanya. 2. Manfaat Teoritis adalah manfaat yang merupakan manfaat terhadap ilmu pengetahuan yang dapat dikembangkan terhadap salah satu teori pembelajaran. E. Definisi Operasional Agar konsep dapat dipergunakan dalam penelitian maka perlu dibahas kata kata kunci yang terdapat dalam judul penelitian, sebagai berikut; 1. Pemahaman konsep, menurut Dorothy J. Skeel (1979;18), Konsep adalah sesuatu yang tergambar dalam pikiran suatu pemikiran, gagasan atau suatu pengertian. Sedangkan menurut Ischak (2004: 2.9) mengemukakan konsep sebagai berikut : Konsep adalah suatu istilah, pengungkapan abstrak yang digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan atau mengkategorikan satu kelompok dari suatu (benda), gagasan atau peristiwa. Konsep memilki pengertian denotatif dan juga pengertian konotatif. Untuk lebih menjelaskan pengertian tentang konsep (Ischak; 2004: 3.8) berikut ini beberapa sifatnya: a. Konsep itu bersifat abstrak. Ia merupakan gambaran mental tentang benda, peristiwa atau kegiatan

b. Konsep itu merupakan kumpulan dari benda-benda yang mempunyai karakteristik atau kualitas secara umum. c. Konsep itu bersifat personal, pemahaman orang yang satu dengan yang lain berbeda. d. Konsep dipelajari melalui pengalaman, dengan belajar. e. Konsep bukan persoalan arti kata seperti di dalam kamus. 2. Peta adalah suatu gambar seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang dilukiskan ke suatu bidang datar dengan perbandingan atau skala tertentu. 3. Pembelajaran Benar Salah Berantai adalah pembelajaran dengan cara mengerjakan tugas secara bergilir atau berputar dan pembelajaran ini dapat mendorong kerjasama kelompok dalam belajar. Dengan strategi ini, siswa dapat belajar dengan cepat untuk materi yang banyak. Materi-materi yang bahan bacaannya dimiliki oleh siswa akan sangat baik diajarkan dengan menggunakan strategi ini.