20

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN KEWASPADAAN UNIVERSAL BAGI PETUGAS KESEHATAN

RAPAT DENGAR PENDAPAT KEMENKES DENGAN PANJA KESEHATAN HAJI KOMISI IX DPR - RI

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan, dan keturunan. Berdasarkan ke empat faktor tersebut, di negara yang

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya guna tercapainya negara yang kuat (Ratna, 2011).

Infeksi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas pada pasien rawat

BAB 1 : PENDAHULUAN. renang setidaknya seminggu sekali, 55% anak anak (umur 5 9 tahun)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencetuskan global patient safety challenge dengan clean care is safe care, yaitu

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

Mengapa disebut sebagai flu babi?

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY

ABSTRACT PENDAHULUAN SOSIALISASI FLU BURUNG SERTA PEMERIKSAAN JUMLAH SEL DARAH PUTIH DAN TROMBOSIT PENDUDUK DESA BERABAN KABUPATEN TABANAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

BAB 1 PENDAHULUAN. kepercayaan, kita dihadapkan lagi dengan sebuah ancaman penyakit dan kesehatan,

2. Pesticide Type Depends on the pesticide type, Herbisida, Fungisida, or Insektisida (see Products attachment).

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. langsung ataupun tidak langsung dengan mikroorganisme dalam darah dan saliva pasien.

BAB I PENDAHULUAN. lakukan seringkali dekat dengan kuman-kuman yang dapat menyebabkan

BUPATI KULON PROGO INSTRUKSI BUPATI KULON PROGO NOMOR : 1 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. manusia perlu mendapat perhatian khusus baik kemampuan, keselamatan, berbagai faktor yaitu tenaga kerja dan lingkungan kerja.

2014 AEA International Holdings Pte. Ltd. All rights reserved. 1

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.14/MEN/2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. sakit. Infeksi nosokomial/hospital acquired infection (HAI) adalah infeksi

ANALISIS KADAR KLORIN PADA AIR KOLAM RENANG DI TEMPAT WISATA GORONTALO. Liansyah S. Pakaya, Herlina Jusuf, Ramly Abudi 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Infeksi nosokomial merupakan problem klinis yang sangat

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat, terutama pada kondisi lingkungan yang di bawah standar. (1)

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

BAB 1 PENDAHULUAN. dihasilkan dari proses produksi terkadang mengandung potensi bahaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit flu burung atau flu unggas (bird flu, avian influenza) adalah

~ Kepada Para Lembaga Penerima Trainee & Trainee Praktek Kerja dari Luar Negeri ~

Pengendalian infeksi

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit. Rumah sakit merupakan salah satu sarana pelayanan. kesehatan kepada masyarakat. Rumah sakit memiliki peran penting

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. disinfeksi setelah waktu kontak tertentu (Chandra, 2009 : 50), sedangkan klorin atau

BAB I PENDAHULUAN. Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus atau biasa disingkat MERS-

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Demikian pula

Ike Ate Yuviska(¹), Devi Kurniasari( 1 ), Oktiana (2) ABSTRAK

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2007 SERI E.5 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2007

BAB II CUCI TANGAN PAKAI SABUN UNTUK CEGAH PENYAKIT

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien

BAB 1 PENDAHULUAN. penting seperti derasnya arus mobilisasi penduduk dari desa ke kota maupun

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti keselamatan pasien adalah hukum yang tertinggi (Hanafiah & Amir,

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN FLU BURUNG DI DESA KIPING KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Model matematika merupakan sekumpulan persamaan atau pertidaksamaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. cetak dapat melunak dengan pemanasan dan memadat dengan pendinginan karena

PENDAHULUAN. di dunia setiap tahun. Diare hingga kini masih merupakan penyebab utama

PANDUAN PRATIKUM KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA

KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PENGELOLAAN AWAL INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA ANAK

SOSIALISASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK-ANAK TINGKAT SEKOLAH DASAR DI DESA TABORE KECAMATAN MENTANGAI KALIMANTAN TENGAH

BAB 1. Pendahuluan. Infeksi nosokomial yaitu setiap infeksi yang. didapat selama perawatan di rumah sakit, infeksi yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bertambah setiap tahunnya (Mores et al., 2014). Infeksi nosokomial adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting bagi perawat. Setiap hari

PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAGI SISWA- SISWI SEKOLAH DASAR DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH

PT. BINA KARYA KUSUMA

BAB I PENDAHULUAN. tikus. Manusia dapat terinfeksi oleh patogen ini melalui kontak dengan urin

PENDAHULUAN. zoonoses (host to host transmission) karena penularannya hanya memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULIAN. Tuberculosis paru (TB paru) adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman

BAB 1 PENDAHULUAN. solusi alternatif penghasil energi ramah lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya angka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit termasuk pelayanan laboratorium didalamnya oleh WHO

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan populasi manusia dan globalisasi menyebabkan perpindahan manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang ditunjukkan setelah pasien

PROFIL TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA KUSTA TENTANG PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS KEMUNINGSARI KIDUL KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mulai menggunakan secara intensif bahan cetakan tersebut (Nallamuthu et al.,

BAB I PENDAHULUAN. balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman Online di

Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

BAB 1 : PENDAHULUAN. aman dalam arti tidak mengandung mikroorganisme dan bahan-bahan lain yang

BAB I PENDAHULUAN. (Thomas, 2004). Ada beberapa klasifikasi utama patogen yang dapat

LAMPIRAN 1 : DELVA ADRE MEI PUSPITASARI NIM : PLAN OF ACTION (SEPTEMBER 2016 JULI 2017) Februar Oktober. No. Kegiatan Penelitian Septem

Swine influenza (flu babi / A H1N1) adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae.

I. PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis. Menurut World Health Organization (WHO)

BAB 1 : PENDAHULUAN. dinyatakan bahwa pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan

AVIAN INFLUENZA. Dr. RINALDI P.SpAn Bagian Anestesi/ICU Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof.DR.Sulianti Saroso

BAB 2. Tinjauan Teori. yang menyebabkan infeksi didapat dari orang lain (pasien, tenaga

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah terjadinya infeksi silang yang bisa ditularkan terhadap pasien, dokter

SISTEM INFORMASI LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) STMIK PALCOMTECH PALEMBANG BERBASIS WEB

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEMELIHARAAN HEWAN PENULAR RABIES (HPR) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20,

Petunjuk Keselamatan Umum Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro Pedoman berikut dibuat untuk meminimalkan atau menghilangkan bahaya di

PT. BINA KARYA KUSUMA

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran pernapasan sehingga menimbulkan tanda-tanda infeksi dalam. diklasifikasikan menjadi dua yaitu pneumonia dan non pneumonia.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan kerjanya. Resiko yang dihadapi oleh tenaga kerja adalah bahaya

Permainan Kartu (Card Game) Untuk Menghafal Perkalian Melalui Bimbingan Belajar Gratis Pada Usia Sekolah Dasar di Desa Kunci

ANALISIS PERILAKU PENGGUNA SISTEM E-LEARNING UNIVERSITAS GUNADARMA

FLU BURUNG AVIAN FLU BIRD FLU. RUSDIDJAS, RAFITA RAMAYATI dan OKE RINA RAMAYANI

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 50/Permentan/OT.140/10/2006 TENTANG PEDOMAN PEMELIHARAAN UNGGAS DI PEMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENYULUHAN DAN PRAKTIK PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING CAIR

Transkripsi:

Madani : Indonesian Journal Of Civil Society Vol. 3, No.2, Agustus 2021, pp. 20-27 p-issn: 2686-2301, e-issn: 2686-035X, DOI: 10.35970/madani.v1i1.725 Pembuatan dan Penyemprotan Disenfektan Sesuai Standar WHO dalam Penanganan dan Pencegahan Penyebaran Wabah Virus Corona-19 di Politeknik Negeri Cilacap Dodi Satriawan 1*, Agus Santoso 2, Auliya Kahfi 3, Lulu Qurrota Ayuni 4 1,3,4 Program Studi Teknik Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Politeknik Negeri Cilacap, Indonesia 2 Program Studi Teknik Mesin, Politeknik Negeri Cilacap, Indonesia Email: 1 dodi.satriawan@pnc.ac.id, 2 agus.santoso@pnc.ac.id. INFORMASI ARTIKEL Data artikel: Naskah masuk, Juli 2019 Direvisi, 1 September 2019 Diiterima, 1 Desember 2019 ABSTRAK Abstract- Every educational institutions, both state and private, has the same main task and is important in carrying out lecture activities. These three main tasks are in the form of lecture or academic activities, research activities and community service activities. These three main activities are commonly referred to as Tridarma Perguruan Tinggi. To carry out these three activities or Tridarma Perguruan Tinggi, health and safety are needed at work. It is known today that all parts of the world have experienced the outbreak of the Coronavirus disease 2019 or Covid-19. This has a very direct impact on the process of implementing Tridarma Perguruan Tinggi. To reduce the spread of the Covid virus outbreak, the actual action is needed that can prevent the transmission of the Covid virus outbreak. The government through the Ministry of Health issued 3M guidelines in preventing and reducing the spread of the Covid virus outbreak. 3M stands for wearing a mask, washing hands, and keeping your distance. However, 3M is not enough, there need to be other actions to prevent and reduce the spread of the Covid virus outbreak in safeguarding all the academics and students of the Cilacap State Polytechnic. One of the other forms of efforts taken in handling the spread of the Covid outbreak in the Cilacap State Polytechnic environment is the manufacture of WHO standard disinfectants and the holding of regular disinfectant spraying. Kata Kunci: Covid-19 Disinfektan standar WHO Sodium Hipoklorin Penanganan dan Pencegahan Abstrak- Setiap instansi pendidikan baik negeri maupun swasta memiliki tugas pokok yang sama dan penting didalam melaksanakan kegiatan perkuliahan. Tiga tugas pokok ini berupa kegiatan perkuliahan atau akademik, kegiatan penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Tiga kegiatan pokok ini sudah umum disebut dengan Tridarma Perguruan Tinggi. Untuk melaksakan ketiga kegiatan tersebut atau kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi ini diperlukan kesehatan dan keselamatan didalam bekerja. Di ketahui pada masa sekarang, seluruh belahan dunia tampa terkecuali telah mengalami serangan wabah Coronavirus disease 2019 atau https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani 20

Korespondensi: disingkat dengan Covid-19. Hal ini sangat berdampak langsung didalam proses pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi. Dalam rangka mengurangi penyebaran wabah virus covid ini diperlukan tindakan aktual yang dapat mencegah penularan wabah virus Covid tersebut. Pemerintah melalui Kementrian Kesehatan mengeluarkan pedoman 3M dalam mencegah dan mengurangi penyebaran wabah virus Covid. 3M merupakan singkatan dari Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak. Namun 3M ini dirasa belumlah cukup, perlu adanya tindakan lain untuk mencegah dan mengurangi penyebaran wabah virus Covid dalam menjaga semua civitas akademik dan peserta didik Politeknik Negeri Cilacap. Salah satu bentuk ikhtiar lainnya yang dilakukan dalam penanganan penyebaran penularan wabah Covid dilingkungan Politeknik Negeri Cilacap adalah dengan pembuatan desinvektan standar WHO dan diadakannya penyemprotan disinfektan secara berkala. Dodi Satriawan Program Studi Teknik Pengendalian Pencemara Lingkungan, Politeknik Negeri Cilacap Jl. Dr. Soetomo No.1 Karangcengis, Sidakarya Cilacap, Indonesia 1. PENDAHULUAN Setiap instansi pendidikan tinggi baik Negeri maupun swasti memiliki tugas pokok yang sama dan penting didalam melaksanakan kegiatan perkuliahan. Tiga tugas pokok ini berupa kegiatan perkuliahan atau akademik, kegiatan penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Tiga kegiatan pokok ini sudah umum disebut dengan Tridarma Perguruan Tinggi (Churaez, Fiza Ishlahiyya. Ramdani, Rifngan. Firmansyah, Rizky. Mahmudah, Siti Nur. Ramli, 2020). Masing-masing kegiatan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Kegiatan perkuliahan merupakan kegiatan transfer ilmu, etika dan moral yang baik kepada peserta didik yang terdaftar didalam suatu institusi. Kegiatan penelian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menemukan, dan/atau menciptakan sesuatu yang baru dan/atau mengembangkan teknologi dan ilmu pengetahuan yang telah dikembangkan sebelumnya (Churaez, Fiza Ishlahiyya. Ramdani, Rifngan. Firmansyah, Rizky. Mahmudah, Siti Nur. Ramli, 2020). Sedangkan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarat merupakan kegiatan memberikan pelayanan, solusi dan memecahkan masalah yang ada didalam suatu kelompok masyarakat dengan cara transfer ilmu pengetahuan, dan/atau membuat suatu produk yang dapat memecahkan masalah yang sedang terjadi didalam suatu kelompok masyarakat tersebut (Churaez, Fiza Ishlahiyya. Ramdani, Rifngan. Firmansyah, Rizky. Mahmudah, Siti Nur. Ramli, 2020; Yakob et al., 2020). Untuk melaksakan ketiga kegiatan tersebut atau kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi ini diperlukan kesehatan dan keselamatan didalam bekerja. Di ketahui pada masa sekarang, seluruh belahan dunia tampa terkecuali telah mengalami serangan wabah Coronavirus disease 2019 atau disingkat dengan Covid-19. Hal ini sangat berdampak langsung didalam proses pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi. Wabah Covid-19 merupakan wabah yang berasal dari virus yang menyerang manusia dan hewan pada saluran pernapasan (Irfiana et al., 2020). Wabah virus Covid-19 ini pertama kali https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani 21

terdeteksi dan dilaporkan kasus penderitanya di Wuhan, Cina pada tanggal 31 Desember 2019 (Churaez, Fiza Ishlahiyya. Ramdani, Rifngan. Firmansyah, Rizky. Mahmudah, Siti Nur. Ramli, 2020; Saesari et al., 2020; Syahrul et al., 2020). Wabah Covid-19 menyebar dengan cepat ke daerah-daerah tetangga Cina seperti Korea Selatan, Jepang dan Thailan. Sehingga pihak World Health Organization (WHO), pada tanggal 11 Februari 2020 secara resmi mengumkan akan adanya varian virus baru yang menjadi wabah. Virus ini memiliki kesamaan dengan virus SARS seringga juga disebut virus SARS-Cov-2 (World Health Organization, 2020). Gejala yang ditimbulkan dari virus Corana-19 ini bervariasi dari gejala umum, gejala tidak umum dan gejala serius (Moosavi et al., 2020; Parhar et al., 2020; Shereen et al., 2020). Gejala umum dapat berupa terjadinya kelelahan, demam, dan batuk kering. Gejala yang terjadi dengan katagori tidak umum seperti diare, nyeri tenggorokan, sakit kepala, ruam pada kulit, nyeri atau rasa tidak nyaman, konjungtivitas (mata memerah), hilangnya indera perasa atau penciuman dan perubahan warna pada jaritangan atau jari kaki (Moosavi et al., 2020; Parhar et al., 2020; Shereen et al., 2020). Gejala serius yang dapat ditimbulkan dari terjangkitnya virus Covid-19 berupa nyeri dada atau rasa tertekan pada dada, sesak napas atau sulitnya dalam bernapas, dan kesulitan dalam berbicara dan bergerak (Moosavi et al., 2020; Parhar et al., 2020; Shereen et al., 2020). Data penyebaran covid-19 melalui situs resmi pemerintah covid19.go.id pertanggal 21 Mei 2021menyebutkan bahwa jumlah kasus terkonfirmasi terinveksi virus Covid 19 sebanyak 1.758.898 orang dengan kenaikan kasus aktif sebanyak 88.439 orang dan yang meninggal 48.887 orang. Jumlah yang sangat besar ini sangatlah mengkhawatirkan bagi civitas akademik dan peserta didik Politeknik Negeri Cilacap. Dalam rangka mengurangi penyebaran wabah virus covid ini diperlukan tindakan aktual yang dapat mencegah penularan wabah virus Covid tersebut. Pemerintah melalui Kementrian Kesehatan mengeluarkan pedoman 3M dalam mencegah dan mengurangi penyebaran wabah virus Covid. 3M merupakan singkatan dari Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak. Namun 3M ini dirasa belumlah cukup, perlu adanya tindakan lain untuk mencegah dan mengurangi penyebaran wabah virus Covid dalam menjaga semua civitas akademik dan peserta didik Politeknik Negeri Cilacap. Salah satu bentuk ikhtiar lainnya yang dilakukan dalam penanganan penyebaran penularan wabah Covid dilingkungan Politeknik Negeri Cilacap adalah dengan diadakannya penyemprotan disinfektan secara berkala. (a) (b) Gambar 1. Lokasi Kegiatan, (a) Gedung Depan, (b) Gedung Belakang Politeknik Negeri Cilacap Desinfektan merupakan proses sterilisasi suatu ruangan atau bahan dengan menggunakan suatu proses fisik atau bahan kimia untuk membunuh atau mengurangi jumlah mikroorganisme seperti bakteri maupun virus, https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani 22

sehingga dapat mencegah dan mengendalikan proses perkembangbiakan atau penyebaran mikroorganisme patogen. (Utomo & P, 2021). Dengan melakukan proses desinfektan ini diharapkan dpat mengurangi proses penyebaran virus Covid-19 dilingkungan tempat bekerja. Bahan baku untuk pembuatan desinfektan sangat banyak dan bervariasi, namun ada beberpa katagori khusus desinvektan yang hanya dapat digunakan untuk membunuh dan mengurangi penyebaran Covid-19. Salah satunya adalah pembuatan desinfektan dengan mengikuti standar WHO. Artikel ini merupakan informasi tentang cara pembuatan desinfektan dengan mengikuti standar WHO serta bahan baku yang digunakan untuk pembuatan desinfektan tersebut. Selain itu artikel ini juga membahas tentang laporan gambaran pelaksanaan desinfeksi di suatu perkantoran yaitu Politeknik Negeri Cilacap selama pandemi Covid-19. Pemilihan lokasi tempat berupa institusi pendidikan dikarenakan institusi pendidikan merupaka tempat berkumpulnya masyarakat untuk melakukan suatu kegiatan, sehingga potensi resiko penyebaran virus Covid-19 dapat meningkat dengan cukup siknifikan 2. METODE PELAKSANAAN Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan tiga tahapan kegiatan yaitu: melakukan koordinasi dengan pihak instansi untuk izin didalam pelaksanaan kegiatan penyemprotan disinfektan, membuat disinfektan dengan standar WHO dan pelaksanaan kegiatan. Lokasi tempat pelaksanaan kegiatan yaitu pada instansi Politeknik Negeri Cilacap yang berlokasi di jalan Dr. Soetomo No.01, Karangcengis, Sidakaya. Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah 53212. Tahapan pelaksaan dalam kegiatan pembuatan dan penyemprotan desinfektan dapat dilihat pada gambar 2. Metode Pelaksanaan Star Koordinasi dengan Pihak Instansi Politeknik Negeri Cilacap Pelatihan Pembuatan Desinfektan Standar WHO Penyemprotan Desinfektan Program Keberlanjutan selesai Gambar 2. Flowchart pelaksanaan pembuatan dan penyemprotan desinfektan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam kegiatan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini ada tiga tahapan kegiatan yang dilakukan. Tiga tahapan tersebut dirinci sebagai berikut: a. Tahapan Koordinasi dengan Pihak Instansi Politeknik Negeri Cilacap Tahapan ini dilaksanakan untuk berkoordinasi dengan pihak Politeknik Negeri cilacap untuk memberitahukan akan kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pengabdian ini berlangsung. Pihak Polteknik Negeri Cilacap memberikan respon yang sangat baik kepada tim didalam pelaksanaan pengabdian ini. Pihak Politeknik Negeri Cilacap pun memberikan amanat kepada tim pengabdian untuk berkoordinasi dan bekerja sama secara langsung dan aktif kepada TIM Satgas Covid Politeknik Negeri Cilacap. Hasil koordinasi dengan pihak Politeknik Negeri Cilacap dan Tim Satgas Covid berupa tim satgas Covid membuatkan surat pemberitahuan kepada setiap unit untuk adanya kegiatan pengabdian ini. Selanjutnya proses kegiatan dan https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani 23

penyemprotan akan di laksanakan atau dilakukan setiap hari sabtu atau minggu dimana hari tersebut civitas akademik dan peserta didik Politeknik Negeri Cilacap dalam kondisi tidak berada di kampus. Hai ini dapat memberikan kesempatan yang baik dan leluasa bagi tim pengabdi dalam melaksanakan kegiatan penyemprotan dengan tetap mengikuti protokol atau SOP yang telah disepakati bersama. b. Tahapan Pembuatan Disinfektan Standar WHO Pada tahapan ini proses dilakukan berupapembuatan disinfektan dengan Standar WHO. Bahan baku yang digunakan berdasarkan Standar WHO berupa larutan Sodium Hipoklorin, selain itu penambahan pine oil sebagai pewangi dari disinfektan (World Health Organization, 2020). Sedangkan alat yang digunakan berupa beker gelas 1 L, magnetic stirrer, hot plate, jerigen, penyemprot disinfektan. (a) (b) Gambar 3. Bahan Baku Pembuatan Disinfektan, (a) Sodium Hipoklorat, (b) Pine Oil. Larutan sodium hipoklorin sangat evektif membunuh kuman pada kosentrasi 500 ppm. Sehingga kosentrasi larutan sodium hipoklorin yang disarankan hanya pada kisaran 1.000 ppm. Namun pada beberapa patogen seperti C. difficile dan C. auris kosentrasi 1.000 ppm belum dapat membunuh patogen. Kosentrasi yang dapat membunuh patogen seperti C. difficile dan C. auris pada kosentrasi 5.000 ppm (World Health Organization, 2020). Proses pembuatannya sangatlah mudah dengan hanya melarutkan sodium hipoklorit didalam air maka larutan disinfektan dapat digunakan. Namun yang perlu diperhatikan bahwa larutan sodium hipoklorit dengan kosentrasi tinggi bersifat korosif terhadap tangan dan logam. Sehingga diperlukan gloves dalam penanganannya. Menurut Safety Data Sheet (SDS) LabChem (LabChem, 2014), larutan sodium hipoklorit 5% bersifat korosif terhadap tangan, menyebabkan iritasi pada kulit, dampak yang serius pada mata, dan bersifat racun pada kehidupan didalam air. Bila terjadi dampak yang tidak di inginkan maka lakukan penanganan penanggulangan sebagai berikut (LabChem, 2014): 1) Cuci kulit yang terkena larutan sodium hipoklorit segera. 2) Cuci kulit yang terkena larutan sodium hipoklorit dengan sabun pada air yang mengalir. 3) Hindari untuk terjadinya ketumpahan pada kosentrasi yang tinggi. 4) Gunakan proteksi seperti gloves, baju pelindung, proteksi mata dan proteksi muka. 5) Bila terkena mata maka alirkan airpada mata beberapa menit, lepaskan kontak lensa bila menggunakan, dan kembali alirkan air pada mata yang terkonta larutan sodium hipokloit. 6) Bila terjadi iritasi hubungi dokter atau gunakan obat kulit. c. Tahapan Penyemprotan Setelah proses pembuatan larutan sodium hipoklorin proses selanjutnya adalam penyemprotan. Proses penyemprotan dilakukan pada setiap hari sabtu atau minggu. Pemilihan pelaksanaan ini telah https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani 24

melalui proses koordinasi dengan TIM Satgas Covid Politeknik Negeri Cilacap dan guga pemilihan waktu ini menimbang pada hari Sabtu atau Minggu semua civitas akademik dan peserta didik dalam kondisi libur. Gambar 4. Hand sprayer Alat penyemprotan disinfektan menggunakan alat penyempron tipe hand sprayer. Selain itu digunakan masker medis, gloves, kaca mata pelindung dan baju pelindung dalam proses penyemprotan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja dan tim dalam proses penyemprotan. Proses penyemprotan dilakukan pada pukul 08.00 WIB hingga selesai. Untuk alat-alat elektronik setelah dilakukan penyemprotan langsung dilakukan pengelapan untuk mencegah proses korosi atau kerusakan yang terjadi pada alat-alat elektronik. Gambar 5. Proses Penyemprotan d. Program Keberlanjutan Program keberlanjutan dari proses pembuatan dan penyemprotan desinfektan standar WHO di area kerja sangatlah dibutuhkan. Program kelanjutan ini https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani 25

merupakan program yang dapat membantu antara satu program dengan program yang lainnnya didalam penanganan pencegahan penyebaran wabah Covid-19. Program keberlanjutan yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan penyemprotan desinfektan secara terjadwal sepekan sekali. Selain itu sosialisasi tentang 4M yang berupa penggunaan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mencuci tangan merupakan kunci utama didalam memutus rantai penyebaran Covid-19. Perlu adanya kerjasama antara semua pihak dalam disiplin menjaladi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 4. KESIMPULAN Pelaksanaan program pembuatan dan penyemprotan desinfektaran yang merupakan program pengabdian kepada masyarakat telah dilaksanakan oleh tim pengabdian. Proses koordinasi dengan pihak instansi Politeknik Negeri Cilacap dapat berjalan dengan baik. Begitu juga proses pembuatan desinfektan, pelatihan dan penyemprotan dapat berjalan dengan baik. Pihak instansi sangat merespon baik akan kegiatan yang telah dilakukan oleh tim dan akan mengimplementasikan hasil pembuatan desinfektan untuk digunakan secara teratur pada penyemprotan diarea kawasan instansi Politeknik negeri Cilacap UCAPAN TERIMA KASIH Kami ucapkan terimakasih kepada Politeknik Negeri Cilacap dan Satgas Covid Politeknik negeri Cilacap yang memberikan kepercayaan kepada kami didalam membantu menangani, mencegah dan menanggulangi penyebaran Covid-19 di area Instansi Politeknik Negeri Cilacap. Dan kami ucapkan terima kasih atas kerjasama dan antusias Tim Satgas Covid dalam membantu kami didalam setiap proses pelaksanaan kegiatan ini. DAFTAR PUSTAKA Churaez, Fiza Ishlahiyya. Ramdani, Rifngan. Firmansyah, Rizky. Mahmudah, Siti Nur. Ramli, S. W. (2020). Pembuatan Dan Penyemprotan Disinfektan : Kegiatan Kkn Edisi. SINERGI: JURNAL PENGABDIAN, 2(2), 50 55. http://journal.ummat.ac.id/index.php/jsp U/article/download/2485/1680 Irfiana, A., Sari, F., Naja, N., & Wahyu, U. S. (2020). Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 Dengan Cara Penyemprotan Disinfektan: Kkn Bmc Unnes 2020 Di Desa Banjarsari, Demak. Kampus Konservasi, 42, 511 516. LabChem. (2014). Sodium Chloride, 5 % w / v Safety Data Sheet (Vol. 77, Nomor 58). Moosavi, M. S., Aminishakib, P., & Ansari, M. (2020). Antiviral mouthwashes: possible benefit for COVID-19 with evidencebased approach. Journal of Oral Microbiology, 12(1). https://doi.org/10.1080/20002297.2020.1 794363 Parhar, H. S., Tasche, K., Brody, R. M., Weinstein, G. S., O Malley, B. W., Shanti, R. M., & Newman, J. G. (2020). Topical preparations to reduce SARS- CoV-2 aerosolization in head and neck mucosal surgery. Head and Neck, 42(6), 1268 1272. https://doi.org/10.1002/hed.26200 Saesari, A. A. I., Syafira, M. T., Fadhilah, E. L., & Muhammada, A. (2020). Pembuatan Dan Penyemprotan Disinfektan : Kegiatan Kkn Bersama Melawan Corona (Bmc) Unnes 2020 Di Desa Krajankulon, Kendal. Kampus Konservasi, 42. Shereen, M. A., Khan, S., Kazmi, A., Bashir, N., & Siddique, R. (2020). COVID-19 infection: Origin, transmission, and characteristics of human coronaviruses. Journal of Advanced Research, 24, 91 98. https://doi.org/10.1016/j.jare.2020.03.005 Syahrul, S., Dewi, S. S., & Mardiana, M. (2020). Penerapan Sistem Penyemprotan Disinfektan Di Desa Ujung Baji Kabupaten Takalar. Pengabdian Kepada Masyarakat, 347 353. https://ojs.unm.ac.id/semnaslpm/article/vi ew/15930 Utomo, Y., & P, T. H. (2021). Pembuatan desinfektan untuk pencegahan penularan covid -19 di dukuh pomah desa randusari, kecamatan teras boyolali. Intelektiva : https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani 26

Jurnal Ekonomi, Sosial & Humaniora, 2(10), 47 51. World Health Organization. (2020). Pembersihan dan disinfeksi permukaan lingkungan dalam konteks COVID-19. Panduan interim, 1 9. https://www.who.int/docs/defaultsource/searo/indonesia/covid19/pembersi han-dan-disinfeksi-permukaan- lingkungan-dalam-konteks-covid- 19.pdf?sfvrsn=2842894b_2 Yakob, M., Hidayat, M. T., Suciani, A., & Nucifera, P. (2020). Strategi Pencegahan Penularan Virus Covid-19 Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pante Bidari Aceh Timur. International Journal of Community Service Learning, 4(3), 209 214. https://doi.org/10.23887/ijcsl.v4i3.29095 https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani 27