: The Philosophy Of Alas Kaki: Make Your Own Speciality, Not By The Others, Be Your Own King (The Perspective Of The People Of Ethnic Baduy)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahkluk sosial yang berbudaya mempunyai peran

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yuvenalis Anggi Aditya, 2013

2015 PENGAKUAN KEESAAN TUHAN DALAM MANTRA SAHADAT SUNDA DI KECAMATAN CIKARANG TIMUR KABUPATEN BEKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terkenal sebagai salah satu negeri terbesar penghasil kain tenun tradisional yang

BAB I PENDAHULUAN. Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang. kampung adat yang secara khusus menjadi tempat tinggal masyarakat

LOKAL GENIUS DALAM KAJIAN MANAJEMEN Oleh Drs. I Made Madiarsa, M.M.A. 6

BAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.

2017 DAMPAK MODERNISASI TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT KAMPUNG BENDA KEREP KOTA CIREBON TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi komunikasi dan media massa, mengakibatkan munculnya New

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pepatah Jawa dinyatakan bahwa budaya iku dadi kaca benggalaning

TEKS DESKRIPSI BUDAYA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia yang mempunyai ribuan pulau dengan berbagai

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang dialami

2015 KEHID UPAN MASAYARAKAT BAD UY LUAR D I D ESA KANEKES KABUPATEN LEBAK BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun

keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada (Yamin, 2010:64). Tetapi terkadang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuyun Yuniati, 2013

IDENTITAS NASIONAL. Mengetahui identitas nasional dan pluralitas bangsa Indonesia RINA KURNIAWATI, SHI, MH. Modul ke: Fakultas FAKULTAS.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERANAN BUDAYA LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA NASIONAL

TRIANI WIDYANTI, 2014 PELESTARIAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM MENJAGA KETAHANAN PANGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS

2015 PENANAMAN NILAI-NILAI KESUND AAN MELALUI PROGRAM TUJUH POE ATIKAN ISTIMEWA D I LINGKUNGAN SEKOLAH KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Baduy merupakan salah satu suku adat di Indonesia yang sampai

BAB I PENDAHULUAN. Arti budaya

TRADISI METHIL SEBAGAI SALAH SATU WARISAN KEARIFAN LOKAL DI DESA KARANGMALANG KECAMATAN KASREMAN KABUPATEN NGAWI. Inka Septiana. Sosiologi Antropologi

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keanekaragaman kulinernya yang sangat khas. Setiap suku bangsa di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. sakral, sebuah pernikahan dapat menghalalkan hubungan antara pria dan wanita.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan yang biasanya dilakukan setiap tanggal 6 April (Hari Nelayan)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Budi Utomo, 2014

I. PENDAHULUAN. suku bangsa yang secara bersama-sama mewujudkan diri sebagai

I. PENDAHULUAN. dilestarikan dan dikembangkan terus menerus guna meningkatkan ketahanan

PENDAHULUAN Latar Belakang

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

BAB I PENDAHULUAN. Ayu Fauziyyah, 2014

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makluk berbudaya dan menciptakan kebudayaan. Budaya

BAB I PENDAHULUAN. Bima itu. Namun saat adat istiadat tersebut perlahan-lahan mulai memudar, dan

BAB V PENUTUP. Setelah semua tahap penelitian dilaksanakan, maka peneliti ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Dalam Acara ORIENSTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2016/2017. Drs. Suprijatna

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu suku bangsa mempunyai berbagai macam kebudayaan, tiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau

MASYARAKAT DAN KESADARAN BUDAYA. Oleh: Resti Nur Laila, Atika Widayanti, Krissanto Kurniawan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. objeknya manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nova Silvia, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beranekaragam budaya yang berbeda-beda, namun saling

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan, sebagaimana dengan wilayah Indonesia lainnya yang kaya akan

2015 TRANSFORMASI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT ADAT CIREUNDEU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah


BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan yang berkembang di daerah-daerah di seluruh Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, yaitu perasaan estetis. Aspek estetis inilah yang mendorong budi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003.

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. itu wajib bagi generasi muda untuk melestarikan dan menjaganya agar tidak. hilang terkena arus globalisasi dan modernisasi.

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

LANDASAN FILSAFAT. Imam Gunawan

NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang berada di sebelah timur pulau Sumbawa yang berbatasan langsung dengan NTT adalah

MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung memiliki sejarah yang sangat panjang. Kota Bandung berdiri

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140), yang disebut lingkungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. sebagai fakta sosial, manusia sebagai makhluk kultural (Ratna, 2005:14). Dalam

I. PENDAHULUAN. Wilayah tanah air Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan dihuni oleh berbagai

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

I. PENDAHULUAN. maupun dilestarikan. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkup sosio-kultural yang lebih sempit, salah satu manfaat

Transkripsi:

Title : The Philosophy Of Alas Kaki: Make Your Own Speciality, Not By The Others, Be Your Own King (The Perspective Of The People Of Ethnic Baduy) Author(s) : (1) Muhammad Thoriq, (2) Veronica Maharani, (3) Siti Resnawati, (4) Belardo Prasetya Mega Jaya Institution : (1) University of Sultan Ageng Tirtayasa Category Topic : Article, Competition : Philosophy

THE PHILOSOPHY OF ALAS KAKI: MAKE YOUR OWN SPECIALITY, NOT BY THE OTHERS, BE YOUR OWN KING (THE PERSPECTIVE OF THE PEOPLE OF ETHNIC BADUY) Muhammad Thoriq, Siti Resnawati, Veronica Maharani, Belardo Prasetya Mega Jaya* Faculty of Law, University of Sultan Ageng Tirtayasa Email: belardoprasetya@untirta.ac.id Abstract Philosophy is an act or activity that is done by individuals when they try to understand a basic truth about themselves, the environment in which they live, and the interactions between the world. Indonesia, which is an archipelagic country, has a rich diversity of cultures and strong customs. One of the indigenous peoples who still adhere to the traditions handed down from their ancestors is the Baduy Tribe. By loading the philosophical values of a particular culture, especially the philosophical values of footwear by the indigenous Baduy people, it aims to find out the true meaning contained in it. It is intended that what is seen as bad does not mean that it really means that, so it is worth knowing in advance what the true meaning of whatever it is. By respecting a culture and its philosophy, a person will be of more value and will certainly be more respectful, appreciative, and wiser in taking an action. Keyword: Philosophy, Culture, Footwear.

FILOSOFI DARI ALAS KAKI: BUAT CIRI KHASMU SENDIRI, BUKAN OLEH ORANG LAIN, JADILAH RAJA DI DIRIMU SENDIRI (PERSPEKTIF MASYARAKAT ADAT BADUY, INDONESIA) Muhammad Thoriq, Siti Resnawati, Veronica Maharani, Belardo Prasetya Mega Jaya* Fakultas Hukum, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Email: belardoprasetya@untirta.ac.id Abstrak Filosofi merupakan suatu perbuatan atau aktifitas yang diperbuat oleh individu saat mereka berupaya untuk mengerti hal suatu kebenaran yang mendasar tentang mereka sendiri, lingkungan tempat tinggal mereka, dan interaksi antara dunianya. Indonesia yang merupakan Negara Kepulauan yang memiliki kekayaan keberagaman kebudayaan dan adat istiadat yang kental. Salah satu masyarakat adat yang masih memegang teguh adat istiadat turun temurun nenek moyang adalah Suku Baduy. Dengan dimuatnya nilai filosofis terhadap suatu kebudayaan tertentu terkhususnya nilai filosofis alas kaki oleh masyarakat adat Suku Baduy bertujuan untuk mengetahui makna sesungguhnya yang terkandung didalamnya. Dimaksudkan agar apa yang dilihat buruk bukan berarti arti sesungguhnya demikian, maka patut untuk mengetahui terlebih dahulu apa makna yang sebenarnya oleh apapun itu. Dengan menghormati suatu kebudayaan dan filosofisnya maka seseorang akan bernilai lebih dan pastinya akan lebih menghormati, menghargai, dan lebih bijak dalam melakukan suatu tindakan. Kata kunci: Filosofi, Kebudayaan, Alas Kaki. A. Pendahuluan Kebudayaan adalah hasil dari budi daya, kebudayaan menghubungkan antara manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya. Untuk menciptakan suatu hubungan tersebut, maka manusia membentuk suatu aturan serta nilai-nilai tertentu. Aturan dan nilai tersebut dapat berbentuk adat istiadat, tata tertib, etika,

dan norma. Secara universal kebudayaan dapat dilihat dimanapun didunia ini, terkadang dihasilkan atas dasar pengalaman yang berulang-ulang. Budaya yang diciptakan ini berlaku secara turun-temurun dengan dibuatnya suatu perombakan dan penyesuaian disana sini sekali air besar, sekali tepian berubah. 1 Kebudayaan merupakan suatu hal yang terus berkelanjutan dan tidak pernah berhenti pada suatu titik tertentu. Sebagaimana diketahui bahwa kebudayaan merupakan hasil suatu interaksi antar kehidupan bersama suatu bangsa. 2 Istilah kearifan lokal (local wisdom) dalam kajian budaya sering juga disebut sebagai pengetahuan setempat (local knowledge) ataupun kecerdasan setempat (local genius). Berdasarkan pendapat Keraf, kearifan lokal adalah semua bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman, atau wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupannya. 3 Sebagai hasil sebuah tradisi, nilai-nilai luhur, dan kearifan lokal yang dilakukan secara turun-temurun oleh suatu kelompok masyarakat dalam suatu bangsa, kebudayaan dapat dijuluki sebagai identitas atau jati diri suatu bangsa. Suatu bangsa akan menjadi besar jika nilai-nilai kebudayaan telah mengakar (deep-rooted) dalam sendi kehidupan masyarakat. 4 Mempertahankan suatu budaya terkhusus budaya lokal, yang sangat perlu dipertimbangakan dan dipikirkan, terutama dalam menghadapi budaya yang modern ialah pembangunan jati diri bangsa. Namun, pada dasarnya pembangunan jati diri suatu bangsa, juga harus ditopang oleh pemahaman tentang falsafah budaya. Falsafah budaya dipandang sebagai kelanjutan dari pembangunan jati diri bangsa, juga karena filosofi budaya itu mengandung nilai-nilai khas lokal setempat, untuk memperkuat atau menopang eksistensi budaya itu. 5 1 Eva Iryanti. Makna Budaya Dalam Pendidikan, Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No. 2 Tahun 2014. 2 Tribun.manado.co.id, Maximus Conterius, Melacak Akar Filosofi Budaya Bangsa, https://manado.tribunnews.com/2019/08/22/melacak-akar-filosofi-budaya-bangsa?page=2. Diakses Pada 27 Agustus 2021 Pukul 15.44 WIB 3 Adang Heriawan, Denny Soetrisnaadisendjaja, Siska Hidayati, Kajian Etnopedagogi: Seba Dalam Masyarakat Baduy, Hermeneutika: Jurnal Hermeneutika Vol. 4, No. 2, November 2018. 4 Kompas.com, "Pentingnya Kebudayaan sebagai Pondasi Karakter Bangsa", https://nasional.kompas.com/read/2019/12/24/06360051/pentingnya-kebudayaan-sebagai-pondasikarakter-bangsa?page=all. Diakses Pada 27 Agustus 2021 Pukul 15.57 WIB 5 Ibid.

Semenjak timbulnya deklarasi renaissance yang terjadi pada abad pertengahan di Eropa, selaras dengan pesatnya kemajuan zaman, sulit rasanya apabila manusia dipisahkan dengan yang namanya arus modernisasi. Namun ada segelintir masyarakat (suku) yang tetap memegang teguh adat istiadatnya, dan tidak tergiur akan modernisasi, Masyarakat yang tidak dapat menyesuaikan diri, akan di cap dengan julukan ketinggalan zaman. 6 Negara Indonesia yang terkenal akan negara yang kaya akan budaya, dan adat istiadat, telah tersentuh pula oleh imbas dari era modernisasi tersebut yang mana semua serba mudah dan praktis untuk dilakukan. 7 Perubahan jaman yang semakin berkembang membuat kebiasaan dan adat istiadat yang terbentuk dari zaman nenek moyang sedikit demi sedikit mengalami perubahan sebagai imbas dari modernisasi, walaupun tidak mutlak merubah secara drastis atau bahkan menghapusnya. Tetapi dari sekian banyaknya suku daerah di Indonesia yang mendapatkan akulturasi kebudayaan, nyatanya masih ada segelintir suku daerah yang tetap masih konsisten berpegang teguh mempertahankan budaya tradisionalnya. 8 Suku Baduy merupakan salah satunya dari segelintir suku di Indonesia yang tetap konsisten menerapkan adat istiadatnya sampai saat ini. Suku yang berasal dari Provinsi Banten ini lebih memilih opsi untuk mengasingkan diri dari derasnya arus globalisasi dan modernisasi saat ini, sehingga mereka tidak terjamah oleh modernisasi, terutama hal-hal yang bertentangan dengan kepercayaan mereka. Suku ini berpusat di sekitar pegunungan Kendeng dekat dengan daerah sekitar sungai Ciujung, dan mereka pun lebih suka disebut dengan orang Kanekes hal ini sesuai dengan nama tempat tinggal mereka yakni Desa Kanekes. 9 Timbul pertanyaan mengapa mereka bisa sampai tidak terkena pengaruh dari luar, mungkin hal ini terjadi dikarenakan bahwasannya berasal dari keyakinan mereka itu sendiri, yakni dari ajaran atau agama Sunda Wiwitan. Mereka yakin bahwa kepercayaan ini apabila menjalani suatu kehidupan yang mengandung ibadah, dalam 6 Wilodati. Sistem Tatanan Masyarakat dan Kebudayaan Orang Baduy Jurnal UPI. 7 Ariadno, M. K. Tantangan Indonesia sebagai Negara Kepulauan Terbesar untuk menjadi Poros Maritim Dunia, (2015). 8 Kompas.com,Cahya Dicky Pratama. "Kearifan Lokal: Definisi, Ciri-Ciri, dan Contohnya", https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/25/150459069/kearifan-lokal-definisi-ciri-ciri-dancontohnya. Diakses Pada 29 Agustus 2021. Pukul 19.06 WIB 9 Op.cit Wilodati. Sistem Tatanan Masyarakat dan Kebudayaan Orang Baduy.

berperilaku, ucapan dan langkah, kehidupan sehari-hari, dengan mengagungkan kesederhanaan seperti tidak menggunakan alas kaki dalam kehidupannya seperti tidak memakai sendal ataupun sepatu. 10 B. Metode Penelitian ini menggunakan metode etnografi dan metode fenomenologi memandang kearifan lokal sebagai sumber nilai-nilai yang bersifat holistikintegratif. Analisis kualitatif dipakai untuk mendapatkan gambaran (nilai) dan makna (meaning) sebagai bentuk dari sumber kearifan lokal mereka. Serta menggunakan pendekatan Data sekunder yaitu studi pustaka (library research) yang dilakukan dengan mengumpulkan sumber yang berasal dari literatur yang memiliki hubungan langsung dengan permasalahan yang akan dibahas. Sumber berupa Buku, Jurnaljurnal, situs-situs web atau internet yang berkaitan dengan berkaitan langsung dengan permasalahan tersebut. C. Pembahasan 1. Filosofi dari Alas Kaki Filosofi adalah bentuk dari hasil pemecahan suatu masalah yang umum dan mendasar mengenai persoalan seperti halnya akal,pikiran,nilai, pengetahuan, bahasa dan eksistensi. Dalam definisi yang lebih lebar, filosofi merupakan suatu perbuatan atau aktifitas yang diperbuat oleh individu saat mereka berupaya untuk mengerti hal suatu kebenaran yang mendasar tentang mereka sendiri, lingkungan tempat tinggal mereka, dan interaksi antara dunianya. 11 Berdasarkan arti dari katanya, istilah filsafat merupakan berasal dari philosophy (bahasa Inggris), yang berasal dari bahasa Yunani philosophia. Kata philosophia terdiri dari gabungan antara dua kata yaitu philos dan sophia. Philos berarti cinta, dan Sophia berarti kebijaksanaan, pengetahuan dan kearifan. 10 Ibid. 11 Liputan6.com, Anugerah Ayu Sendari, Filosofi adalah Filsafat, Ketahui Pengertian dan Cabangnya,https://hot.liputan6.com/read/4593467/filosofi-adalah-filsafat-ketahui-pengertian-dancabangnya, 28 Juni 2021, Diakses Pukul 28 Agustus 2021 Pukul 08.00 WIB.

Maka secara asal katanya, kata filosofo atau filsata cinta pengetahuan, cinta kearifan, cinta akan kebijaksanaan. 12 Berdasarkan KBBI, filsafat atau filosofi adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya. Filosofi juga diartikan sebagai teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan, dan ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemologi. 13 Filosofi merupakan bentuk cara berpikir tentang subjek tertentu seperti etika, pemikiran, keberadaan, waktu, makna dan nilai. Cara berpikir filosofi melibatkan 4 Rs: responsiveness (daya tanggap), reflection (refleksi), reason (alasan), dan re-evaluation (re-evaluasi). 14 Bertrand Russel berpendapat bahwa Filsafat merupakan suatu hal yang tidak lebih dari suatu bentuk usaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terakhir, tidak secara dangkal seperti yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dan bahkan dalam ilmu pengetahuan. 15 Arti dari suatu makna pada dasarnya dinilai memiliki sifat pribadi setiap orang. Makna ada pada kepala diri setiap individu, bukan terletak pada suatu lambang, simbol, atau atribut. Makna pula timbul karena berdasarkan pengalaman seseorang yang berbeda-beda. Setiap individu mempunyai makna tersendiri untuk kata-kata tertentu. Makna dapat digolongkan dalam makna konotatif dan denotatif. Makna konotatif, lebih bersifat khusus atau pribadi, yakni makna di luar rujukan objektifnya, sedangkan makna Denotatif merupakan bentuk makna yang sebenarnya. 16 Bangsa yang besar adalah bangsa yang saling menghargai suatu budaya atau kebudayaan. Berbicara suatu kebudayaan maka berbicara pula tentang manusia, hal ini dikarenakan manusia tidak akan terlepas dari kebudayaan 12 Ali Maksum, Pengantar Filsafat dari Masa Klasik Hingga Postmodernisme, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), 11. 13 Op.cit. Liputan6.com, Anugerah Ayu Sendari, Filosofi adalah Filsafat, Ketahui Pengertian dan Cabangnya 14 Ibid. 15 Rohali, Pengaruh Filsafat Analitik Dalam Pendidikan Bahasa Prancis, Universitas Negeri Yogyakarta. 2019. 16 Muhammad Alfan, Filsafat Kebudayaan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), 125.

begitupun sebaliknya. Kebudayaan itu sendiri tercipta karena adanya manusia. Maka dari itu, kebudayaan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. 17 Di Indonesia sendiri hingga saat ini masih terjadi perbedaan pendapat dalam mengartikan suatu kebudayaan. Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yakni buddhayah, yaitu berasal daari kata buddhi yakni akal. 18 Selain itu pengetahuan tentang kebudayaan konsepnya berasal dari berbagai perspektif bidang keilmuan. Pada tahun 1952, dalam bukunya Culture : A Critical Review of Concepts and Definitions, A.L. Kroeber dan C. Kluckhohn, mengartikan 179 batasan konsep secara lebih sistematik. Beberapa buku menyatakan kebudayaan yaitu tingkah laku yang berasal dari simbol yang kemudian memberikan hasil khas dari kelompok manusia itu sendiri, misalnya benda material seperti Sandal. 19 2. Filosofi Masyarakat Adat Baduy : Enggan Mengenakan Alas Kaki Indonesia memiliki keistimewaan salah satunya kaya akan kebudayaan dan adat istiadat. Dari Sabang sampai Merauke salah satu yang menarik adalah suku Baduy yang sampai saat ini masih berpegangteguh konsisten melestarikan kebudayaannya, dan juga kental akan syarat adat istiadat mereka tidak termakan oleh arus modernisasi saat ini. 20 Dizaman serba modern saat ini, banyak sekali bangunan-bangunan modern seperti gedung gedung tinggi, dan dimanjakan dengan kecanggihan teknologi. Namun hal ini berbanding terbalik dengan masyarakat adat suku Baduy, yang mana kita masih bisa menemui warga yang berjalan tanpa alas kaki dengan pakaian dari kain sederhana di pinggir jalan. Masyarakat suku Baduy terbagi menjadi 2 golongan, yaitu suku Baduy Luar dan Suku Baduy Dalam, Masing-masing dari mereka memiliki lokasi tempat tinggal yang berbeda yang letaknya terpisah. Berdasarkan sumber yang ada, dikatakan masyarakat suku Baduy Luar terbentuk 17 Fatonah. Belajar Dari Karakteristik Bangsa Jepang Dalam Menghargai Kebudayaan, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jambi. 18 Ida Bagus Gde Pujaastawa, Filsafat Kebudayaan. Program Studi Antropologi Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana, 2015. 19 Ibid. 20 cnnindonesia.com. "Mengenal Suku Baduy dan Wasiat Leluhurnya untuk Menjaga Alam" https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200708113303-269-522207/mengenal-suku-baduy-danwasiat-leluhurnya-untuk-menjaga-alam. (Diakses Pada 29 Agustus 2021)

dengan kedapatan melakukan suatu pelanggaran-pelanggaran yang mengakibatkan si pelanggar harus keluar dari lingkungan suku Baduy Dalam. 21 Suku ini merupakaan salah satu suku pedalaman yang masih sangat menjunjung tinggi nilai tradisi leluhurnya. Memiliki populasi sekitar lebih dari 10.000 jiwa, yang merupakan kelompok sub etnis Sunda. 22 Mereka mengganggap bahwa merekea merupakan salah satu bagian dari alam semesta. Yang berpengaruh pada setiap pola perilaku mereka seperti harus menjaga dan melestarikan sumber daya alam yang ada dan tidak boleh dirusak. Dari hal tersebut, maka mereka enggan menggunakan bahan-bahan yang mengandung zat kimia atau buatan, yang mengakibatkan tercemarnya dan terkontaminasinya lingkungan alam mereka, mereka lebih memilih menggunakan bahan-bahan yang berasal dari alam. Suku baduy juga memiliki prinsip yakni menjaga keharmonisan antar manusia. Prinsip tersebut berasal dari nenek moyang suku adat Baduy untuk menjaga keharmonisan antar sesama manusia dan memperlakukan alam secara bijaksana, merupakan bentuk warisan dari nenek moyang suku Baduy sejak ratusan tahun yang lalu. Sejak dahulu penduduk Baduy tetap kokoh dan terbebas dari sentuhan teknologi serta zaman modernisasi saat ini. 23 Hingga sekarang masyrakat adat baduy masih memegang teguh konsep Pikukuh, yakni peraturan yang mengharuskan mutlak harus dilakukan. 24 Sistem Pikukuh ini diwariskan secara turun menurun dari generasi ke generasi, sehingga masyarakat adat ini memiliki perilaku, sifat, tatakrama, dan jiwa sosial yang tinggi. Terdapat amanat buyut yang dipegang teguh dan dihormati oleh masyarakat adat Baduy yang masih dilaksanakan sampai saat ini. 25 21 Septiana Dwiputri Maharan. Perempuan Dalam Kearifan Lokal Suku Baduy, Jurnal Filsafat Vol.19, Nomor 3, Desember 2009 22 Op.cit. S Dzakiyya umma, Mengapa Suku Baduy Dalam tak Pakai Alas Kaki?. 23 Op.cit. Septiana Dwiputri Maharan. Perempuan Dalam Kearifan Lokal Suku Baduy. 24 Kontan.co.id, Virdita Ratriani, "Mengenal Suku Baduy, suku asli dari Provinsi Banten ", https://regional.kontan.co.id/news/mengenal-suku-baduy-suku-asli-dari-provinsi-banten?page=all. Diakses Pukul 28 Agustus 2021 Pukul 08.07 WIB. 25 Ibid.

Sumber gambar: kompasiana.com Salah satu ciri khas yang dimiliki oleh masyarakat adat Baduy adalah pantang hukumnya mereka untuk bepergian dengan menggunakan kendaraan sebagaimana masyarakat modern biasa lakukan. Masyarakat adat Baduy biasanya jika bepergian, orang yang lebih tua atau yang dituakan akan berjalan di barisan depan. Hal ini bukan sembarang tanpa memiliki makna, maknanya yaitu orang yang berada di posisi depan akan menjadi pelindung, bagi mereka yang ada dibagian belakang bertugas bersiap-siap atau berjaga-jaga, hal ini bermakna bahwa salah satu bentuk dari rasa tanggung jawab seorang pemimpin dan siap sedia dan tidak mengorbankan anak buahnya. Metode ini pula memiliki filosofis atau makna yaitu sebagai alat untuk mencegah orang membicarakan suatu hal yang menjelek-jelekan atau berbicara yang buruk, yang mana perbuatan tersebut suatu perilaku yang dilarang oleh adat. 26 Ciri khas lain yang dimiliki oleh masyarakat adat Baduy adalah salah satunya mereka ketika hendak bepergian enggan mengenakan alas kaki, baik itu sandal sekalipun, apalagi sepatu. Tanpa menggunakan alas kaki apapun, tidak terlihat satupun dari mereka yang terpaksa mengikuti peraturan tersebut. Hal ini mengjarkan bahwa apa yang dilihat tidak berarti sama dengan makna yang terkandung didalamnya, bahkan ciri khas tersebut terkandung keistimewaan karena mereka berpegang teguh akan adat istiadat budayanya, dan merasa bangga akan hal 26 Ibid.

itu. Hal ini menjadikan meraka unik memiliki karakteristik sendiri atau ciri khas tidak mengikuti hawa nafsu seperti akan rasa gengsi yang kebanyakan masyarakat modern lakukan yang selalu bergelimpangan kelas dan status sosial. 27 Sumber gambar: cnnindonesia.com Suku adat Baduy terkhususnya suku Baduy Dalam berkeyakinan bahwa pantangan memakai alas kaki merupakan salah satu bentuk rasa bersyukur kepada Tuhan. 28 Meski larangan tersebut sudah ada secara turun temurun dan tidak secara tertulis, namun aturan atau pantangan tersebut masih tetap dilestarikan oleh gerasi ke generasi selanjutnya. 29 D. Kesimpulan Dalam arti yang lebih luas, filosofi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang ketika mereka berusaha untuk memahami suatu kebenaran mendasar tentang diri mereka sendiri, dunia tempat mereka tinggal, dan hubungan antara mereka dengan dunia dan satu sama lain. Bentuk usaha untuk memahami suatu makna merupakan salah satu bentuk masalah filsafat yang tertua dalam umur manusia. Arti suatu makna pada dasarnya dinilai bersifat pribadi setiap orang. Pada dasarnya, makna ada pada kepala diri kita sendiri, bukan terletak pada suatu lambang, simbol, atau atribut. Arti suatu makna pada dasarnya dinilai bersifat 27 Suhadi. Etika Masyarakat Baduy Sebagai Inspirasi Pembangunan, Jurnal Unnes. Komunitas 4 (1) (2012) : 65-72. 28 Kontan.co.id, Op.Cit. Virdita Ratriani, "Mengenal Suku Baduy, suku asli dari Provinsi Banten" 29 Op.cit. S Dzakiyya umma, Mengapa Suku Baduy Dalam tak Pakai Alas Kaki?.

pribadi setiap orang. Setiap orang memiliki makna tersendiri untuk kata-kata tertentu, inilah yang disebut sebagai makna perorangan. Bila semua makna itu bersifat perorangan, tentu tidak akan terjadi komunikasi dengan orang lain. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai kebudayaan. Berbicara tentang kebudayaan berarti berbicara tentang manusia. Karena manusia tidak bisa lepas dari kebudayaan. Kebudayaan itu sendiri ada karena manusia. Manusialah yang menciptakan kebudayaan. Oleh karena itu manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan. Budaya berkenaan dengan cara hidup manusia. Indonesia memiliki beragam kepulauan yang ada di nusantara, dari semua suku yang ada di indonesia salah satunya adalah suku baduy yang masih sangat kental dengan adat istiadat kepercayaan antar leluhur yang ada Suku Baduy merupakaan salah satu suku pedalaman yang masih menjunjung tinggi nilai tradisi leluhurnya. Orang Baduy sendiri merupakan suatu kelompok masyarakat adat subetnis Sunda yang saat ini populasinya mencapai 10.000 jiwa. Hingga sampai saat ini, masyarakat Baduy Dalam masih memegang teguh konsep pikukuh, yakni aturan adat yang isi terpentingnya mengenai keapaadaan, secara mutlak dalam seluruh kesehariannya sehingga masih banyak pantangan yang sangat ketat diberlakukan. Suatu ciri khas yang dimiliki oleh masyarakat Baduy, yaitu ketika mereka bepergian maka pantang hukumnya bagi mereka untuk naik kendaraan dan mengunakan alas kaki seperti kebanyakan orang modern. Mereka memilih tidak menggunakan alas kaki, tidak bepergian lebih dari 7 hari ke luar Baduy, membangun segala kebutuhan seperti rumah, jembatan, dsb, dengan bantuan alam, memanfaatkan alam, dan untuk alam, serta memenuhi kebutuhannya sendiri dengan menenun atau bercocok tanam. Suku ini berkeyakinan bahwa larangan memakai alas kaki adalah salah satu bentuk bersyukur kepada nikmat yang telah Tuhan Yang Maha Esa berikan.

Daftar Pustaka Buku Ali Maksum, Pengantar Filsafat dari Masa Klasik Hingga Postmodernisme, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), 11. Muhammad Alfan, Filsafat Kebudayaan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), 125. Ariadno, M. K. Tantangan Indonesia sebagai Negara Kepulauan Terbesar untuk menjadi Poros Maritim Dunia, UI-Press, 2015 Artikel Jurnal Eva Iryanti. Makna Budaya Dalam Pendidikan, Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No. 2 Tahun 2014. Adang Heriawan, Denny Soetrisnaadisendjaja, Siska Hidayati, Kajian Etnopedagogi: Seba Dalam Masyarakat Baduy, Hermeneutika: Jurnal Hermeneutika Vol. 4, No. 2, November 2018. Wilodati. Sistem Tatanan Masyarakat dan Kebudayaan Orang Baduy Jurnal UPI. Rohali, Pengaruh Filsafat Analitik Dalam Pendidikan Bahasa Prancis, Universitas Negeri Yogyakarta. 2019. Fatonah. Belajar Dari Karakteristik Bangsa Jepang Dalam Menghargai Kebudayaan, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jambi. Ida Bagus Gde Pujaastawa, Filsafat Kebudayaan. Program Studi Antropologi Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana, 2015. Septiana Dwiputri Maharan. Perempuan Dalam Kearifan Lokal Suku Baduy, Jurnal Filsafat Vol.19, Nomor 3, Desember 2009 Suhadi. Etika Masyarakat Baduy Sebagai Inspirasi Pembangunan, Jurnal Unnes. Komunitas 4 (1) (2012) : 65-72. Situs web dan Internet Tribun.manado.co.id, Maximus Conterius, Melacak Akar Filosofi Budaya Bangsa, https://manado.tribunnews.com/2019/08/22/melacak-akar-filosofi-budayabangsa?page=2. Diakses Pada 27 Agustus 2021 Pukul 15.44 WIB

Kompas.com, "Pentingnya Kebudayaan sebagai Pondasi Karakter Bangsa", https://nasional.kompas.com/read/2019/12/24/06360051/pentingnya-kebudayaansebagai-pondasi-karakter-bangsa?page=all. Diakses Pada 27 Agustus 2021 Pukul 15.57 WIB. Liputan6.com, Anugerah Ayu Sendari, Filosofi adalah Filsafat, Ketahui Pengertian dan Cabangnya, https://hot.liputan6.com/read/4593467/filosofi-adalah-filsafatketahui-pengertian-dan-cabangnya, 28 Juni 2021, Diakses Pukul 28 Agustus 2021 Pukul 08.00 WIB. Kontan.co.id, Virdita Ratriani, "Mengenal Suku Baduy, suku asli dari Provinsi Banten", https://regional.kontan.co.id/news/mengenal-suku-baduy-suku-asli-dari-provinsibanten?page=all. Diakses Pukul 28 Agustus 2021 Pukul 08.07 WIB. Kompas.com, Cahya Dicky Pratama. "Kearifan Lokal: Definisi, Ciri-Ciri, dan Contohnya",https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/25/150459069/kearifan -lokal-definisi-ciri-ciri-dan-contohnya. Diakses Pada 29 Agustus 2021. Pukul 19.06 WIB. cnnindonesia.com. "Mengenal Suku Baduy dan Wasiat Leluhurnya untuk Menjaga Alam",https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200708113303-269- 522207/mengenal-suku-baduy-dan-wasiat-leluhurnya-untuk-menjaga-alam. (Diakses Pada 29 Agustus 2021)