TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA



dokumen-dokumen yang mirip
TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN BANYAKNYA JUMLAH KELAS POLA YANG DIKENALI DAN TINGKAT KERUMITAN POLANYA

EVALUASI PENGARUH FUNGSI AKTIFASI DAN PARAMETER KEMIRINGANNYA TERHADAP UNJUKKERJA PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT PENGENALAN POLA DENGAN TINGKAT VARIASI POLA : STUDI KASUS PENGENALAN POLA KARAKTER HURUF DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN)

Iwan Suhardi, Studi Pengklasifikasian Citra Berdasarkan Ciri Citra dengan Jaringan Syaraf Tiruan

PENGENALAN HURUF DAN ANGKA PADA CITRA BITMAP DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PROPAGASI BALIK

ANALISIS FUNGSI AKTIVASI SIGMOID BINER DAN SIGMOID BIPOLAR DALAM ALGORITMA BACKPROPAGATION PADA PREDIKSI KEMAMPUAN SISWA

PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION

HASIL DAN PEMBAHASAN. Generalisasi =

DETEKSI JENIS KAYU CITRA FURNITURE UKIRAN JEPARA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA

Bulu mata. Generalisasi= Jumlah pola dikenali dengan benar x 100% Jumlah total pola

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

Neural Network (NN) Keuntungan penggunaan Neural Network : , terdapat tiga jenis neural network Proses Pembelajaran pada Neural Network

DETEKSI SIDIK JARI BERBASIS ALIHRAGAM GELOMBANG-SINGKAT (wavelet) DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) KHUSUS KOTA MATARAM DAN SEKITARNYA

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

PEMANFAATAN NEURAL NETWORK PERCEPTRON PADA PENGENALAN POLA KARAKTER

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

PERAMALAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN AKAIKE INFORMATION CRITERION

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENGENALI TULISAN TANGAN HURUF A, B, C, DAN D PADA JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 1-6 1

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 1 NO. 1 MARET 2010

KLASIFIKASI SIDIKJARI DENGAN PEMROSESAN AWAL TRANSFORMASI WAVELET Minarni *

PERANGKAT LUNAK PENGKONVERSI TEKS TULISAN TANGAN MENJADI TEKS DIGITAL

BAB 2 LANDASAN TEORI

OPTIMALISASI ARSITEKTUR PROPAGASI BALIK PADA PELATIHAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LAPIS BANYAK

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

Karakteristik Spesifikasi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

PERANCANGAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI KUNCI SIMETRI DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DALAM SEBUAH CITRA MENGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ABSTRAK

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara

KLASIFIKASI POLA MENGGUNAKAN JARINGAN PROBABILISTIK

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu

WAVELET -JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES

METODOLOGI PENELITIAN

PENGGUNAAN MATLAB DALAM PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR MENGGUNAKAN JARINGAN HOPFIELD LINEAR ABSTRAK

BAB II. Penelitian dengan jaringan syaraf tiruan propagasi balik. dalam bidang kesehatan sebelumnya pernah dilakukan oleh

Oleh: Ulir Rohwana ( ) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. H. M. Isa Irawan, M.T.

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PERANGKAT LUNAK PENGKONVERSI TEKS TULISAN TANGAN MENJADI TEKS DIGITAL

NEURAL NETWORK BAB II

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES

PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

IMPLEMENTASI JARINGAN SARAF TIRUAN HAMMING DALAM KASUS PENGENALAN POLA ANGKA DAN HURUF. Oleh : M. Husaini., S.T., M.T Dosen IAIN Bandar Lampung

BAB II LANDASAN TEORI

ALGORITMA BACK PROPAGATION NEURAL NETWORK UNTUK PENGENALAN POLA KARAKTER HURUF JAWA

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

PENERAPAN JARINGAN PERAMBATAN-BALIK UNTUK PENGENALAN KODE POS TULISAN TANGAN

METODE JARINGAN SARAF TIRUAN PENJEJAKAN BALIK UNTUK PENGENALAN HURUF CETAK PADA CITRA DIGITAL

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

ABSTRAK. Michael Parlindungan ( ) Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

Jaringan Syaraf Tiruan Bidirectional Associative Memory (BAM) Sebagai Identifikasi Pola Sidik jari Manusia

BAB II LANDASAN TEORI

PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PROBABILISTIC NEURAL NETWORK

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan deteksi penyakit pada daun rose dengan menggunakan metode ANN.

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

Penggunaan Jaringan Syaraf Tiruanuntuk Membaca Karakter pada Formulir Nilai Mata Kuliah

JURNAL INFORMATIKA PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DALAM SEBUAH CITRA MENGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

Mohammad Akram Ardi 1, Angga Rusdinar 2, Nur Andini 3

BAB II LANDASAN TEORI. titiktitik penyusun citra itu sendiri. Titik-titik tersebut disebut dengan pixel. Banyaknya

Jurnal Coding, Sistem Komputer UNTAN Volume 04, No.1 (2016), hal 1-10 ISSN : X

PENGENALAN POLA ALPHABET TULISAN TANGAN SECARA ON-LINE DENGAN JST-BP

MILIK UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

134 Sutikno, Indriyati, Sukmawati N.E, Priyo S.S., Helmie A.W., Indra W., Nurdin B., Tri Wardati K., Raditya L.R. dan Diah Putu D.

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

KLASIFIKASI CITRA BERDASARKAN TEKSTUR MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK

PERANCANGAN ALGORITMA BELAJAR JARINGAN SYARAF TIRUAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PENGENALAN VOKAL BAHASA INDONESIA DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN MELALUI TRANSFORMASI WAVELET DISKRET

Segmentasi Kata Tulisan Tangan Menggunakan Jendela Blackman

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

Hardisk 80 GB Perangkat lunak Window XP Profesional MATLAB 7.0.1

Ekstraksi Ciri Batang untuk Pengenalan Nomer Rekening Tulisan Tangan dengan Jaringan Syaraf Tiruan Perambatan Balik

Bab 5 Penerapan Neural Network Dalam Klasifikasi Citra Penginderaan Jauh

DIAGNOSA GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PENGENALAN CITRA OBJEK SEDERHANA DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PERCEPTRON

BAB VIIB BACKPROPAGATION dan CONTOH

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MENGENALI MOTIF BATIK

Pengembangan Aplikasi Pengenalan Karaketer Alfanumerik Dengan Menggunakan Algoritma Neural Network Three-Layer Backpropagation

Perbandingan Arsitektur Multilayer Feedforward Network dengan memakai Topologi Multiprosesor Ring Array Dan Linear Array

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Jasmir, S.Kom, M.Kom

IDENTIFIKASI SPEKTRUM FREKUENSI ISYARAT ELEKTROKARDIOGRAF MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN KOMPETISI PENUH

PENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)

Transkripsi:

Iwan Suhardi, Toleransi Jaringan Syaraf Tiruan TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA Iwan Suhardi Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar Email : iwansuhardi@yahoo.com ABSTRAK Permasalahan yang dihadapi dalam mengenali pola tulisan tangan sangat kompleks, dikarenakan antara lain banyaknya variasi model tulisan tangan, pena untuk menulis, dan ukuran tulisan tangan. ini akan bertambah kerumitannya bila pola yang akan dikenali ditambah dengan derau dan diputar. Penelitian ini menganalisis sampai seberapa besar penambahan derau dan sudut putaran pada pola angka tulisan tangan yang masih dapat ditoleransi oleh arsitektur jaringan syaraf tiruan. Hasil penelitian menunjukkan jaringan syaraf tiruan memberikan unjuk pengenalan pola angka tulisan tangan mencapai 90%. Pada penambahan derau 10%, jaringan masih mampu memberikan unjuk pengenalan sebesar 75%. Pada penambahan sudut putaran 5 o, jaringan masih mampu memberikan unjuk pengenalan sebesar 73%. Pengaruh gabungan penambahan derau dan besarnya sudut putaran akan menurunkan unjuk pengenalan dibandingkan dengan pengaruh penambahan derau dan sudut putaran secara terpisah (sendiri-sendiri). Jaringan hanya mampu memberikan unjuk 72% pada gabungan penambahan derau 5% dan sudut putaran 5 o. Kata Kunci : Jaringan syaraf tiruan, derau, sudut putaran, pengenalan pola JARINGAN SYARAF TIRUAN Pembacaan suatu karakter dengan komputer yang dikenal sebagai Optical Character Recognition (OCR), merupakan topik yang hangat diteliti selama bertahun-tahun. Solusi untuk permasalahan ini pada umumnya didasarkan pada proses segmentasi masukan menjadi karakterkarakter. Sistem OCR telah dikomersialkan secara luas untuk pemrosesan dokumen-dokumen hasil cetakan, namun teknik-teknik untuk membaca tulisan tangan belum sukses diaplikasikan. Hal ini dikarenakan permasalahan yang dihadapi untuk pengenalan tulisan tangan sangat kompleks, seperti bervariasinya model tulisan tangan, pena untuk menulis, dan lain lain. Jaringan syaraf tiruan diilhami oleh jaringan syaraf manusia yang dapat belajar dari pengalaman, melakukan generalisasi berdasarkan contoh yang diperolehnya dan mengabstraksi karakteristik esensial dari masukan yang mengandung informasi yang mungkin kurang relevan. Jaringan ini dapat menyelesaikan persoalan kompleks yang sulit atau bahkan tidak mungkin jika diselesaikan dengan menggunakan komputasi secara konvensional. Saat ini jaringan syaraf tiruan berkembang dan telah diupayakan untuk berbagai bentuk aplikasi, salah satu aplikasinya yaitu pengenalan pola tulisan tangan. Algoritma perambatan-balik (backpropagation) telah dikembangkan untuk melatih jaringan syaraf tiruan yang sampai pada suatu tingkat tertentu dapat melakukan generalisasi. Kemampuan jaringan syaraf tiruan dalam mengabaikan derau dan distorsi melatarbelakangi penulis untuk mengadakan studi sampai sejauh mana pengaruh besarnya derau, sudut putaran serta gabungan penambahan derau dan sudut putaran masih dapat ditoleransi oleh jaringan syaraf tiruan dalam mengenal pola tulisan tangan jenis angka. Algoritma Jaringan Perambatan Balik Jaringan syaraf lapis-jamak (multilayer) sudah terbukti handal dipakai untuk aplikasi umum. Yang termasuk jaringan lapis-jamak 1

MEDIA ELEKTRIK, Volume 5, Nomor 1, Juni 2010 antara lain jaringan perambatan-balik (backpropagation). Metode pelatihan perambatanbalik secara sederhana adalah metode gradient descent (penurunan gradien) untuk meminimalkan total galat kuadrat keluaran. Aplikasi jaringan ini melibatkan pemetaan sekumpulan masukan terhadap sekumpulan target keluaran, sehingga termasuk kategori jaringan dengan pelatihan terbimbing. Pelatihan jaringan perambatan balik melibatkan tiga tahap yaitu umpan-maju pelatihan pola masukan, komputasi dan perambatan-balik galat, serta perubahan bobot. Setelah pelatihan, aplikasi jaringan hanya melibatkan tahap komputasi umpan-maju. Walaupun proses pelatihan jaringan berlangsung relatif lambat, namun jaringan yang telah dilatih dapat menghasilkan keluaran dengan sangat cepat. pada hubungan unit-unit dengan keluaran selalu satu. Hanya aliran informasi umpan-maju yang diperlihatkan pada gambar. Selama fase pelatihan perambatan-balik, sinyal dikirim pada arah yang berlawanan. Praproses Data Karakter Tulisan Tangan Langkah-langkah praproses pengenalan karakter melibatkan proses normalisasi ukuran karakter dan dekomposisi dengan menggunakan filter wavelet Haar. Praproses menggunakan program bantu Matlab khususnya Wavelet Toolbox. Normalisasi ukuran karakter dilakukan karena tidak samanya ukuran karakter penulis yang satu dengan lainnya. Seluruh ukuran karakter dinormalisasi menjadi ukuran 16x16 piksel. Praproses tahap kedua melibatkan 1 1 v 01 w 01 X 1 v 11 Z 1 w 11 Y 1 v 1j w 0k X i v i1 v 1j v ij Z j w i1 w 1k wjk Y k v 1p w jm v n1 v nj v ip v 0p w p1 wpk w jm w 0m X n v np Z p w pm Y m Gambar 1. Jaringan syaraf perambatan-balik dengan satu lapisan tersembunyi Jaringan syaraf lapis-jamak dengan satu lapisan tersembunyi (unit Z) diperlihatkan pada Gambar 1. Unit keluaran (unit Y) dan unit-unit tersembunyi serta bias diperlihatkan. Bias pada unit keluaran Y k dilambangkan dengan w 0k, bias pada unit tersembunyi Z j dilambangkan dengan v 0j. Istilah bias-bias ini berlaku sebagai bobot dekomposisi filter wavelet pola 16x16 piksel hasil normalisasi menggunakan filter wavelet Haar dua-dimensi. Dekomposisi level pertama menghasilkan empat subband yang masingmasing berukuran 8x8 piksel yaitu subband yang membawa informasi pola aproksimasi, subband yang membawa informasi horisontal, subband

Iwan Suhardi, Toleransi Jaringan Syaraf Tiruan yang membawa informasi vertikal dan subband yang membawa informasi diagonal. Pada dekomposisi berikutnya yaitu level 2 dihasilkan subband-subband dengan ukuran 4x4 piksel. Dari hasil dekomposisi, terlihat bahwa semakin tinggi level dekomposisinya akan membuat semakin kehilangan cirinya. Oleh karena itu, sebagai pola masukan jaringan neural digunakan dekomposisi level 2 yaitu subband informasi aproksimasi sehingga jumlah neuron pada lapisan masukan ada 4x4 buah. METODE Pola yang dianalisis yaitu pola karakter angka tulisan tangan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Sebagai masukan adalah vektor yang dihasilkan dari pengolahan citra asli. Citra asli dipayar, dan diproses menjadi citra biner (mempunyai nilai 0 dan 1 ). Pada masukan tersebut dicoba dikenali kelas karakter yang telah dilatih dengan menggunakan jaringan neural perambatan-balik. Langkah-langkah praproses pengenalan karakter di sini melibatkan proses normalisasi dan dekomposisi. dengan penambahan variasi derau dansudut putaran secara sendiri-sendiri dan gabungan derau dan putaran secara bersama-sama. Sebagai target pengenalan karakter-karakter tulisan tangan digunakan format kode ASCII 8 bit. Tabel 1 menyatakan kesesuaian target pengenalan jaringan dengan format kode ASCII 8 bit. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelatihan dan Pengujian Sebelum dilakukan pelatihan dan pengujian yang sesungguhnya, jaringan diujicoba dengan 200 pola untuk pelatihan dan 100 pola untuk pengujian yang berbeda. Ujicoba jaringan syaraf tiruan mempunyai 2 tujuan. Yang pertama yaitu untuk mengetahui apakah jaringan yang dibangun dapat berfungsi dengan baik atau tidak. Tujuan yang kedua yaitu mencari parameter-parameter jaringan syaraf tiruan yang dapat menghasilkan unjuk pengenalan yang optimal antara lain fungsi aktivasi dan kemiringan, sehingga dapat mengurangi jumlah komputasi pada saat Masukan Citra Angka Tulisan Tangan Praproses data karakter Normalisasi ukuran karakter Karakter Jaringan Neural Efek Derau dan Putaran Dekomposisi dengan Wavelet Angka Keluaran Gambar 2. Diagram blok pengenalan karakter Jaringan yang dirancang adalah jaringan perambatan-balik. Arsitektur jaringan yang dibangun memiliki dua komponen, komponen pertama melibatkan neuron masukan dan keluaran dengan jumlah tetap yaitu sebanyak 4x4 neuron masukan dan 8 neuron keluaran, dan komponen yang melibatkan neuron pada lapisan tersembunyi yang jumlahnya akan dicari sampai didapatkan hasil yang optimal. Setelah jaringan syaraf tiruan mengalami proses pelatihan, selanjutnya diuji pelatihan dan pengujian jaringan yang sesungguhnya. Dari hasil uji coba ini didapatkan bahwa fungsi aktivasi sigmoid bipolar dengan derajad kemiringan 0,8 menghasilkan kemungkinan unjuk pengenalan yang terbaik. Setelah ujicoba dianggap berhasil, dilakukan pelatihan dan pengujian atas serangkaian pola dengan penambahan derau dan besarnya sudut putaran. Pada proses pelatihan melibatkan 1000 pola dan proses pengujian melibatkan 200 pola. 3

MEDIA ELEKTRIK, Volume 5, Nomor 1, Juni 2010 Tabel 1. Kesesuaian target pengenalan jaringan dengan format ASCII Karakter ASCII 8 bit Target pengenalan jaringan syaraf 0 0 0 1 1 0 0 0 0-0.8-0.8 0.8 0.8-0.8-0.8-0.8-0.8 1 0 0 1 1 0 0 0 1-0.8-0.8 0.8 0.8-0.8-0.8-0.8 0.8 2 0 0 1 1 0 0 1 0-0.8-0.8 0.8 0.8-0.8-0.8 0.8-0.8 3 0 0 1 1 0 0 1 1-0.8-0.8 0.8 0.8-0.8-0.8 0.8 0.8 4 0 0 1 1 0 1 0 0-0.8-0.8 0.8 0.8-0.8 0.8-0.8-0.8 5 0 0 1 1 0 1 0 1-0.8-0.8 0.8 0.8-0.8 0.8-0.8 0.8 6 0 0 1 1 0 1 1 0-0.8-0.8 0.8 0.8-0.8 0.8 0.8-0.8 7 0 0 1 1 0 1 1 1-0.8-0.8 0.8 0.8-0.8 0.8 0.8 0.8 8 0 0 1 1 1 0 0 0-0.8-0.8 0.8 0.8 0.8-0.8-0.8-0.8 9 0 0 1 1 1 0 0 1-0.8-0.8 0.8 0.8 0.8-0.8-0.8 0.8 Ket: Kesesuaian ini dapat dilihat dari kode 0 dan 1 pada kode ASCII menjadi -0.8 dan 0.8 pada target pengenalan Hasil pengujian ditunjukkan pada tabel 2. Berdasarkan tabel terlihat bahwa arsitektur jaringan yang menghasilkan unjuk pengenalan pada proses pengujian yang terbaik yaitu : 16 80 70 8, dimana dengan dipilihnya arsitektur jaringan tersebut akan menghasilkan unjuk pengenalan karakter angka sebesar 90%. Tabel 2. pelatihan dan pengujian karakter angka Arsitektur Proses Pelatihan Proses Pengujian Satu lapisan tersembunyi 16 30 8 95,6 % 67 % 16 40 8 96,2 % 69 % 16 50 8 96,8 % 72 % 16 60 8 95,8 % 68 % 16 70 8 96,9 % 74 % 16 80 8 95,2 % 70 % Dua lapisan tersembunyi 16 40 40 8 99,5 % 82% 16 40 50 8 99,6 % 82 % 16 40 60 8 99,4 % 84 % 16 40 70 8 99,1 % 82 % 16 40 80 8 99.0 % 80 % 16 50 40 8 99,6 % 82 % 16 50 50 8 99,4 % 87 % 16 50 60 8 99,6 % 81 % 16 50 70 8 99,7 % 86 % 16 50 80 8 99,3 % 81 % 16 60 40 8 99,7 % 79 % 16 60 50 8 99,6 % 81% 16 60 60 8 99,5 % 86% 16 60 70 8 99,7 % 81% 16 60 80 8 99,4 % 85 % 16 70 40 8 99,4 % 83 % 16 70 50 8 99,5 % 83 % 16 70 60 8 99,6 % 85 % 16 70 70 8 99,5 % 81% 16 70 80 8 99,7 % 85 % 16 70 90-8 99,7 % 84 % 16 80 40 8 99,2 % 82 % 16 80 50 8 99,7 % 86 % 16 80 60 8 99,6 % 83 % 16 80 70 8 99,7 % 90 % 16 80 80 8 99,3 % 84 % Ket: Tabel 2 diperoleh dengan nilai laju pelatihan = 0,001, momentum = 0,001, toleransi galatnya = 0,005, dan menggunakan fungsi aktivasi sigmoid bipolar Variasi Derau dan Sudut Putaran Beberapa variasi derau dan sudut putaran pola karakter tulisan tangan jenis angka disajikan pada Gambar 3 berikut.

Iwan Suhardi, Toleransi Jaringan Syaraf Tiruan 15 % 69 % 24 % 20 % 61 % 32 % 25 % 44 % 51 % 30 % 40 % 56 % 35 % 28 % 69 % Dari Tabel 3 dan Tabel 4 dapat dilihat bahwa semakin besar tingkat deraunya maka unjuk pengenalannya akan menurun. Jaringan masih dapat menghasilkan unjuk pengenalan 75% pada penambahan derau 10%. Berarti walaupun sekitar 10% nilai-nilai biner yang terkandung dalam sampel-sampel data tersebut bertukar secara random jaringan masih mempunyai unjuk pengenalan sebesar 75%. Tabel 5. Pengaruh besarnya variasi putaran terhadap unjuk pengenalan Gambar 3. Variasi putaran, derau dan gabungan variasi derau - putaran dari tulisan tangan angka 9 Untuk mengetahui pengaruh besarnya variasi sudut putaran dan derau terhadap unjuk jaringan dilakukan pada arsitektur 16 80 70 8. Hasilnya disajikan sebagai berikut : Tabel 3. Pengaruh besarnya variasi derau terhadap unjuk pengenalan Besar Variasi Derau 0 % 90 % 5 % 81 % 10 % 75 % 15 % 69 % 20 % 61 % 25 % 44 % 30 % 40 % 35 % 28 % Tabel 4. Laju penurunan unjuk pengenalan terhadap penambahan variasi derau Besarnya Variasi Derau Penurunan 0 % 90 % 0 % 5 % 81 % 10 % 10 % 75 % 17 % Variasi Sudut Putaran (derajad) 0 90 % 5 73 % 10 67 % 20 44 % 30 25 % 45 12 % 90 10 % 180 18 % -5 79 % -10 72 % -20 49 % -30 31 % -45 13 % -90 9 % Tabel 6. Laju penurunan unjuk pengenalan terhadap variasi sudut putaran Variasi Sudut Putaran (derajad) Penurunan 0 90 % 0% 5 73 % 19% 10 67 % 26% 20 44 % 51% 30 25 % 72% 45 12 % 87% 90 10 % 89% 180 18 % 80% -5 79 % 12% -10 72 % 20% 5

MEDIA ELEKTRIK, Volume 5, Nomor 1, Juni 2010-20 49 % 46% -30 31 % 66% -45 13 % 86% -90 9 % 90% 30 % 20 % 18 % 35 % 20 % 12 % Pengujian dengan variasi < 22 % lainnya Pengaruh besarnya derajad sudut putaran dapat dilihat pada Tabel 5 dan 6. Besar variasi sudut positif artinya sampel-sampel data diputar berlawanan dengan arah jarum jam, sedangkan besar variasi sudur negatif artinya sampel-sampel data searah jarum jam. Sama seperti dengan adanya penambahan derau, semakin besar sudut putaran yang diberikan akan membuat unjuk pengenalan yang lebih kecil. Dari tabel dapat dilihat bahwa jaringan masih dapat menunjukkan unjuk 73% pada penambahan besar putaran 5 0. Yang menarik dapat diketahui bahwa pada saat diputaran 180 0, sampel angka 0 dan 1 dikenali, sedangkan angka 6 terbaca menjadi angka 9 dan angka 9 terbaca menjadi angka 6. Pada penambahan variasi putaran yang bernilai negatif (searah dengan jarum jam) akan menghasilkan unjuk pengenalan yang lebih tinggi dibandingkan dengan variasi putaran yang bernilai positif, hal ini dikarenakan banyak sampel data yang digunakan pada penelitian ini penulisannya agak miring ke kiri, sehingga bila karakter jenis angka tersebut diputarankan searah dengan jarum jam akan menjadi data karakter angka yang tegak. Tabel 7. Pengaruh gabungan variasi derau dan putaran terhadap unjuk Variasi Derau Variasi Sudut Putaran 5 % 5 % 72 % 10 % 5 % 63 % 15 % 5 % 57 % 25 % 5 % 36 % 30 % 5 % 31 % 35 % 5 % 22 % 5 % 10 % 59 % 10 % 10 % 53 % 15 % 10 % 39 % 25 % 10 % 33 % 30 % 10 % 27 % 35 % 10 % 21 % 5 % 20 % 33 % 10 % 20 % 30% 15 % 20 % 27 % 25 % 20 % 22 % Berdasarkan Tabel 7, dapat diamati bahwa adanya gabungan penambahan derau dan putaran akan membuat unjuk pengenalan jaringan menjadi menurun. Gabungan penambahan derau dan besarnya putaran akan menurunkan unjuk pengenalan dibandingkan dengan pengaruh penambahan derau dan besarnya putaran secara terpisah (sendiri sendiri). Jaringan hanya mampu memberikan unjuk 72% pada gabungan penambahan derau 5% dan sudut putaran 5 o. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Jaringan syaraf tiruan dengan pemakaian format ASCII 8 bit sebagai target pengenalan karakter tulisan tangan jenis angka memberikan unjuk pengenalan yang cukup baik dengan mencapai unjuk 90% 2. pola karakter angka dengan penambahan derau yang makin besar akan menurunkan unjuk pengenalan pola, karena dengan semakin besar penambahan derau akan semakin mengurangi informasi pada pola sehingga akan mengurangi unjuk pengenalannya. Jaringan masih mampu memberikan unjuk pengenalan sebesar 75% pada penambahan derau 10%. 3. pola karakter dengan penambahan sudut putaran yang makin besar akan menurunkan unjuk pengenalan pola. Jaringan masih mampu memberikan unjuk pengenalan sebesar 73% pada penambahan sudut putaran 5 o. 4. Gabungan penambahan derau dan besarnya putaran akan menurunkan unjuk pengenalan dibandingkan dengan pengaruh penambahan derau dan besarnya putaran secara terpisah (sendiri sendiri). Jaringan hanya mampu memberikan unjuk 72% pada gabungan penambahan derau 5% dan sudut putaran 5 o. DAFTAR PUSTAKA De Leone, R., Capparuccia, R., and Merelli, E., 1998, A Succsessive Overrelaxation

Iwan Suhardi, Toleransi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Algorithm for Neural- Network Training, IEEE Transactions on Neural Networks, vol. 9, pp. 381-388. Demuth, H., Beale, M., 1998, Neural Network Toolbox, The Math Work. Inc. Fausett, L., 1994, Fundamentals of Neural Networks : Architectures, Algorithms, and Applications, Prentice Hall, New Jersey. Jain, A.K., 1995, Fundamentals of Digital Image Processing, Prentice Hall, New Delhi. Kröse, Ben, and Van der Smagt, Patrick, 1996, Introduction to Neural Networks, ed. 9, University of Amsterdam. Misiti, M., Oppenheim, G., and Poggi, J., 1996, Wavelet Toolbox, The Math Work. Inc. Rao, B. Valluru dan Rao, V. Hayagriva, 1993, C ++ Neural Networks and Fuzzy Logic, Management Information Source, Inc., New York. 7