PEMAJUAN VALVE TIMING



dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH VARIASI SUDUT BUTTERFLY VALVE PADA PIPA GAS BUANG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

Seta Samsiana & Muhammad Ilyas sikki

Materi. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika


ANALISA PENGARUH DURASI CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR HONDA TIGER 200 CC TUNE UP DRAG BIKE

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

ANALISIS PENGARUH BENTUK PERMUKAAN PISTON TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: performa mesin menggunakan dynotest.pada camshaft standart

BAB II LANDASAN TEORI

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

BAB II DASAR TEORI 2.1. Motor Bensin Penjelasan Umum

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

MOTOR BAKAR TORAK. 3. Langkah Usaha/kerja (power stroke)

PENGUJIAN STANDARD CAMSHAFT DAN AFTER MARKET CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART

Andik Irawan, Karakteristik Unjuk Kerja Motor Bensin 4 Langkah Dengan Variasi Volume Silinder Dan Perbandingan Kompresi

BAB III LANDASAN TEORI

Pengaruh Kerenggangan Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM)

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi otomotif saat ini semakin pesat, hal ini didasari atas

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

ABSTRAK Oleh: Aji Pranoto 1. Yogyakarta

UJI PERFORMA PENGARUH IGNITION TIMING TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN BERBAHAN BAKAR LPG

BAB II TINJAUAN LITERATUR

PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH. Toni Dwi Putra 1) & Budyi Suswanto 2)

Teknik Sepeda Motor lanjut

BAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jumlah kendaraan bermotor diindonesia sekarang ini

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

UNJUK KERJA MESIN BENSIN 4 SILINDER TYPE 4G63 SOHC 2000 CC MPI

TUGAS AKHIR. DisusunOleh: MHD YAHYA NIM

MOTOR OTTO 2 LANGKAH. Carburat or. Crank case MOTOR BAKAR. Ciri-ciri Motor Otto 2 langkah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

PENGARUH PERUBAHAN TITIK BERAT POROS ENGKOL TERHADAP PRESTASI MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH

Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Variasi Durasi Noken As Terhadap Unjuk Kerja Mesin Honda Kharisma Dengan Menggunakan 2 Busi

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH

UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS


Denny Haryadhi N Motor Bakar / Tugas 2. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Variabel terikat Variabel kontrol Pengumpulan Data Peralatan Bahan Penelitian

PENGARUH VARIASI UKURAN MAIN JET KARBURATOR DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125

RANCANG BANGUN POWERPLAN PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA SAPUJAGAD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH PEMASANGAN SUPERCHARGER TERHADAP UNJUK KERJA PADA MOTOR BENSIN SATU SILINDER

BAB II LANDASAN TEORI. empat langkah piston atau dua putaran poros engkol. Empat langkah tersebut adalah :

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR INJEKSI ABSTRAK

Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

ANALISA VARIASI UKURAN VENTURI KARBURATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA RX-KING 135cc

PENGARUH PENGGUNAAN BLOWER ELEKTRIK TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI

BAB II DASAR TEORI. dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan

PENGARUH VARIASI PENYETELAN CELAH KATUP MASUK TERHADAP EFISIENSI VOLUMETRIK RATA - RATA PADA MOTOR DIESEL ISUZU PANTHER C 223 T

Optimasi Daya dan Torsi pada Motor 4 Tak dengan Modifikasi Crankshaft dan Porting pada Cylinder Head

PERFORMANSI MESIN SEPEDA MOTOR SATU SILINDER BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS DENGAN MODIFIKASI RASIO KOMPRESI

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Performansi Sepeda Motor Empat Langkah Menggunakan Bahan Bakar dengan Angka Oktan Lebih Rendah dari Yang Direkomendasikan

PENGARUH PERUBAHAN SAAT PENYALAAN (IGNITION TIMING) TERHADAP PRESTASI MESIN PADA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR LPG

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN PENINGKATAN PERFORMA MESIN YAMAHA CRYPTON. Panjang langkah (L) : 59 mm = 5,9 cm. Jumlah silinder (z) : 1 buah

BAB II KAJIAN TEORI. sumber pesan dengan penerima pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian

PRESTASI MOTOR BENSIN HONDA KARISMA 125 CC TERHADAP BAHAN BAKAR BIOGASOLINE, GAS LPG DAN ASETILEN

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN MESIN. Start. Motor Tersedia. Pemilihan Jenis Mesin Motor Daya. Daya Maksimum Tidak Ya

BAB I PENDAHULUAN. Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja

PENGARUH PORTING SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 200 cc BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX

BAB III PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN

STUDI PENGARUH OVERSIZE PISTON TERHADAP VOLUME LANGKAH DAN LAJU KONSUMSI BAHAN BAKAR

PEMERIKSAAN EMISI GAS BUANG dan CEK KOMPRESI PADA. ENGINE TOYOTA KIJANG INNOVA di km. Laporan Tugas Akhir

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR

!"#$%&$'()*& LAMPIRAN

PENGARUH VARIASI UNJUK DERAJAT PENGAPIAN TERHADAP KERJA MESIN

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja

LAPORAN PENELITIAN PENGARUH KETEBALAN RING (SHIM) PENYETEL TERHADAP TEKANAN PEMBUKAAN INJEKTOR PADA MOTOR DIESEL OLEH: AGUS SUDIBYO, M.T.

BAB I PENDAHULUAN. (khususnya sepeda motor) berkembang. semakin pesat dewasa ini, yang juga diikuti oleh perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

MAKALAH DASAR-DASAR mesin

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

PEMAJUAN VALVE TIMING TERHADAP PENINGKATAN PERBANDINGAN KOMPRESI AKTUAL, TORSI DAN DAYA ; UPAYA UNTUK MENINGKATKAN UNJUK KERJA MESIN [ PENELITIAN PADA SEPEDA MOTOR HONDA GL PRO NEOTECH ] Muji Setiyo, Bagiyo Condro P Program Studi Teknik Otomotif Universitas Muhammadiyah Magelang email : muji_setiyo@yahoo.com ABSTRAK Konsep kendaraan modern adalah terpenuhinya tuntutan tentang daya mesin yang besar, hemat pemakaian bahan bakar, dan rendah kadar emisi gas buang dengan efisiensi mesin yang tinggi. Salah satu upaya untuk meningkatkan unjuk kerja mesin adalah dengan meningkatkan tekanan kompresi mesin. Besarnya tekanan kompresi mesin salah satunya ditentukan oleh panjang langkah kompresi aktual. Sepeda motor Honda GL Pro Neotech 160 cc standar dengan katup masuk ditutup pada 35 setelah TMB memiliki langkah kompresi aktual sepanjang 145 atau 46,07 mm, volume langkah aktualnya sebesar 145,97 dan memiliki perbandingan kompresi aktual sebesar 8,45. Dengan cara memajukan valve timing, penutupan katup hisap menjadi lebih awal, sehingga langkah kompresi aktual menjadi lebih panjang, volume langkah aktual menjadi lebih besar, dan tekanan kompresi meningkat. Penelitian dilakukan dengan mengkaji secara teori terhadap pengaruh pemajuan valve timing terhadap geometri mesin. Unjuk kerja mesin diuji pada dinamo meter untuk mengetahui output torsi dan daya yang dihasilkan mesin. Dengan pemajuan valve timing sebesar 10, diperoleh langkah kompresi sepanjang 47, 74 mm (naik 1,67 mm), dengan volume langkah aktual 151, 27 cc (naik 5,3 cc) dan menghasilkan perbandingan kompresi sebesar 8,72. Penelitian pada 4000 rpm sampai 10000 rpm dengan interval rekam data setiap 250 rpm, mampu meningkatkan torsi rata rata sebesar 3,55 %, dan meningkatkan daya rata rata 3,14 %. Key word : valve timing, kompresi aktual, daya, torsi. 1. PENDAHULUAN Metode untuk meningkatkan unjuk kerja mesin yang lazim dilakukan adalah dengan cara modifikasi mesin untuk meningkatkan volume mesin dengan memperbesar luasan torak dan memperpanjang langkah torak atau dengan pemangkasan kepala silinder untuk menaikkan perbandingan kompresi. Metode lainnya dengan perbaikan sistem bahan bakar, perombakan sistem pengapian dan lainlain yang semua metode itu membutuhkan perombakan pada mesin atau penggantian komponen mesin baik secara parsial maupun secara paket. Metode tersebut tentu membutuhkan biaya modifikasi yang relatif tinggi. Honda GL PRO Neotech mengusung mesin empat langkah dengan sistem pemasukan dan pembuangan fluida kerja ( campuran bahan bakar udara ) dikendalikan oleh mekanisme katup. Katup hisap dan katup buang membuka dan menutup sesuai dengan kontur cam shaft dengan durasi bukaan sesuai dengan standar pabrik. Tertib buka katup ( valve timing ) dikendalikan oleh cam shaft yang digerakkan sproket melalui mekanisme timing chain secara siklusoidal sesuai dengan langkah kerja mesin. Ditinjau dari proses kompresi dan ekspansi, besar kecilnya tenaga pembakaran dipengaruhi oleh optimalisasi sistem pengisian silinder dan ketepatan pembuangan gas sisa pembakaran. Melihat konstruksi

mekanisme katup yang dipakai pada sepeda motor Honda GL PRO Neotech, sangat memungkinkan untuk dilakukan pengajuan valve timing dengan tujuan untuk memperbaiki efisiensi volumetris sepanjang langkah hisap dan mempercepat pembuangan gas sisa pembakaran pada akhir langkah buang. Dengan memajukan valve timing angle, maka katup hisap dan katup buang akan dibuka dan ditutup lebih awal. Panjang langkah kompresi aktual menjadi lebih panjang meskipun dalam hitungan teoritis tidak berubah. Aliran gas baru dari karburator ke silinder akan menjadi lebih dini, overlaping katup terjadi lebih awal untuk melakukan langkah pembilasan gas bekas. Dari segi konstruksi, penggeseran tertib buka katup ini tidak akan mengganggu kerja mesin mengingat bentuk kepala torak yang datar sehingga aman dari benturan dengan katup saat putaran tinggi. Melihat fenomena tersebut, perlu dilakukan kajian teori dan melakukan eksperimen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemajuan valve timing angle tanpa merubah durasi bukaan katup terhadap peningkatan perbandingan kompresi aktual dan unjuk kerja mesin pada sepeda motor Honda GL PRO Neotech. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah peningkatan unjuk kerja mesin tanpa melakukan penggantian komponen mesin. 2. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Valve Timing Valve timing adalah waktu yang menyatakan posisi katup saat mulai membuka dan menutup. Timing valve lazim dinyatakan dalam derajat putaran engkol. Untuk memperbaiki efisiensi volumetris, maka katup hisap dibuka lebih dari 180 derajat engkol, yang dimulai beberapa derajat sebelum TMA sampai beberapa derajat lebih besar setelah TMB. Kaitannya dengan efisiensi pembuangan gas bekas, katup buang juga dibuka beberapa derajat sebelum TMB sampai beberapa derajat setelah TMA. Kondisi kedua katup yang saling membuka pada saat akhir langkah buang ini dinamakan overlaping valve yang bertujuan untuk pembilasan. Agar posisi tertib buka katup ini tidak berubah saat mesin dibongkar, maka pada mekanisme katup diberi tanda pemasangan yang berupa titik, notasi huruf, maupuan garis penyesuai antara sprocket cam shaft, kepala silinder, fly wheel, dan bak mesin. Gambar 1 berikut merupakan tanda pemasangan timing valve pada sepeda motor Honda GL PRO Neootech. Gambar 1. Tanda pemasangan valve timing. Gambar 2. Geometri Engkol 2.2. Geometri engkol Geometri engkol adalah bangun yang dibentuk oleh mekanisme engkol dan torak melalui batang penghubung conecting rod saat mesin berputar dengan sudut tertentu. Gambar 2 berikut adalah kerangka geometri mesin yang terdiri dari engkol /crank, lengan /conecting rod, dan peluncur dalam hal ini adalah

torak. Engkol membentuk sudut terhadap garis sumbu vertikal mesin. Hubungan geometri segitiga engkol antara panjang engkol, panjang conecting rod dan panjang lintasan torak dikenal dengan istilah triangle relation. Triangle relation ini menghubungkan titik titik O, B, C, dan X. selain itu ada sudut yang dibentuk oleh engkol yaitu sudut θ. Panjang engkol r yang merupakan setengah dari langkah torak selalu tetap, begitu juga panjang conecting rod l juga selalu tetap. Dengan demikian pada dinamika gerak mesin ada dua komponen yang panjang dan besarnya selalu berubah, komponen yang dimaksud adalah panjang lintasan X dan sudut engkol Ө. Hubungan segitiga engkol ( dengan asumsi tidak ada offset piston ) tersebut dapat dievaluasi dengan hukum cosinus seperti persamaan berikut :. 1 2.3. Perbandingan kompresi Perbandingan kompresi adalah nisbah yang menyatakan perbandingan volume langkah ditambah volume ruang bakar dibandingkan dengan volume ruang bakar. Volume langkah secara teoritik dihitung dari gerakan torak dari TMB ke TMA. Perbandingan kompresi dinyatakan dengan ε dalam bentuk rumus adalah sebagai berikut ( Arends,1980 ) : ε = Vs + Vc Vc. 2 Untuk mendapatkan tekanan akhir langkah kompresi yang tinggi tanpa mengurangi ekspansinya, maka dapat dilakukan dengan mempertingggi nilai perbandingan kompresi. Biasanya dengan meningkatknya perbandingan kompresi, akan meningkatkan tekanan dan temperatur akhir kompresi. Penghitungan langkah mesin pada kompresi aktual tidak dihitung dari TMB, melainkan dari posisi katup hisap menutup. Mengingat bahwa gerakan torak adalah gerak translasi dan engkol berotasi, maka untuk mengetahui posisi torak dari TMB saat katup hisap menutup perlu dilakukan analisa posisi dengan diagram kinematis mekanisme engkol torak. 3. METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat Tabel 1. Bahan dan Peralatan penelitian No Bahan Jumlah Tipe / Spesifikasi Alat Jumlah Spesifikasi 1 Sepeda motor 1 unit GL PRO NEOTECH Dinamo meter 1 unit 2 Bensin 5 Liter Premium SPBU Timing light 1 unit Sanped 3 Busi 1 pcs BP 7 HS Compression tester 1 unit Sanped 4 Minyak pelumas 1 liter Mesran enduro Kunci T 12 mm 1 pcs Tekiro 5 Gasket cam shaft 1 pcs Kunci T 10 mm 1 pcs Tekiro 6 Kunci T 8 mm 1 pcs Tekiro

3.2. Flow Chart Penelitian MULAI MEMASANG SEPEDA MOTOR PADA DINAMO METER MEMAJUKAN VALVE TIMING ( 5 0, 10 0,15 0 ) CATAT T MAKS dan P MAKS MENGHIDUPKAN MESIN MENGATUR PUT. MESIN PADA RPM UJI (4000, 4500, 5000, 5500, 6000,6500, 7000, 7500, 8000, 8500, 9000, 9500, 10000 ) T MAKS ;P MAKS > T STD ;P STD? YA TIDAK RPM 10.000 YA ( T STD ; P STD ) TIDAK PENINGKATAN TORSI DAN DAYA MESIN ANALISIS DAN INTERPRETASI SELESAI 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi standar Tabel 3 Data spesifikasi kerja katup Kondisi pemajuan 10 derajat Item Spesifikasi Item Spesifikasi Katup masuk Buka : 10 sebelum TMA Tutup : 35 setelah TMB Katup buang Buka : 35 sebelum TMB Tutup : 5 setelah TMA Sumber : BPR Sepeda Motor Honda GL PRO Neotech Katup masuk Katup buang Buka : 20 sebelum TMA Tutup : 25 setelah TMB Buka : 45 sebelum TMB Tutup : 5 sebelum TMA 4.1. Perhitungan Perbandingan Kompresi Aktual / Efektif Secara teoritik, rasio kompresi mesin GL PRO Neotech sesuai dengan data spesifikasi dalam buku panduan reparasi disebutkan sebesar 9,0:1. Jika diketahui volume lngkah torak adalah sebesar 156,6 cm 3, maka volume ruang bakar Vc dapat dihitung sebagai berikut : Vc = ( ε.vc )- Vs Vc = ( 9.Vc )- 156,6 Vc = 156,6 / 8 Vc = 19,6 cm 3

4.1.1. Perbandingan kompresi aktual kondisi standar ( STD ) Pada kondisi standar ( STD ), langkah torak actual dihitung dari mulai katup hisap menutup. Dari hasil perhitungan, diketahui bahwa panjang langkah torak ( s ) adalah sebesar 46,05 mm. volume langkah toraknya menjadi : Vs = π / 4. D 2. s Vs = 3,14 / 4. 63,5 2. 46,05 Vs = 145,97 cm 3 ε = ( Vs +Vc )/ Vc ε = ( 145,97 + 19,6 ) / 19,6 ε = 8,45 : 1 4.1.2. Perbandingan kompresi efektif kondisi advance ( 10 0 ) Pada kondisi advance, proses kompresi dimulai lebih awal 10 0 dari kondisi standar. Dalam derajat engkol, langkah kompresi terjadi selama 155 0 putaran engkol. Pada kondisi advance 10 0, volume langkahnya menjadi : Vs = π / 4. D 2. s Vs = 3,14 / 4. 63,5 2. 47,75 Vs = 151,27 cm 3 ε = ( Vs +Vc )/ Vc ε = ( 151,27 + 19,6 ) / 19,6 ε = 8,72 : 1 Dilihat dari hasil perhitungan kompresi aktualnya, dengan pengajuan valve timing 10 0 memberikan efek terhadap peningkatan volume langkah aktual dan perbandingan kompresi aktual. 4.2. Hasil uji unjuk kerja mesin Unjuk kerja mesin merupakan kolaburasi antara torsi atau momen putar dan daya mesin. Dalam sebuah mesin dengan diameter torak dan panjang langkah torak yang sama, besar kecilnya torsi mesin dipengaruhi oleh tekanan pembakaran dan optimalisasi sistem pemasukan dan pembuangan gas dalam silinder. Sedangkan daya mesin merupakan besaran yang menyatakan determinasi fungsi dari besarnya torsi dan putaran mesin. Dari hasil uji unjuk kerja atau prestasi mesin pada unit dynamo meter diperoleh data uji riil sebagai berikut : RPM Tabel 4. Hasil Uji Dino Test TORSI (N.M) POWER (HP) TORSI (N.M) POWER (HP) RPM STD ADV 10 0 STD ADV 10 0 STD ADV 10 0 STD ADV 10 0 4000 6.10 7.40 2.80 3.40 7250 12.96 13.34 13.10 13.30 4250 7.43 8.80 4.00 5.10 7500 12.90 13.18 13.40 13.70 4500 8.71 9.73 5.40 6.90 7750 12.73 13.03 13.90 14.00 4750 9.76 10.58 6.90 7.80 8000 12.56 12.81 14.20 14.30 5000 10.33 11.23 7.82 8.40 8250 12.14 12.32 14.20 14.40 5250 11.20 11.62 8.40 8.90 8500 11.61 11.68 14.00 14.00 5500 11.68 12.13 9.00 9.40 8750 10.97 11.12 13.80 13.80 5750 11.91 12.33 9.70 10.20 9000 10.63 10.66 13.50 13.60 6000 12.31 12.60 10.50 10.80 9250 10.12 10.18 13.30 13.40 6250 12.47 12.83 11.30 11.70 9500 9.61 9.48 12.90 12.70 6500 12.89 13.18 12.00 12.30 9750 8.92 8.84 12.20 12.20 6750 13.12 13.40 12.60 12.90 10000 8.40 8.29 11.70 11.70 7000 13.02 13.46 12.90 13.20

Dalam bentuk grafik, data uji pada table 4 dapat ditampilkan sebagai berikut: TORSI ADV 10 0 DAYA ADV 10 0 TORSI STD DAYA STD 5. SIMPULAN Dari hasil penelitian dan pembahasan diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut : 1. Dengan pemajuan timing valve sebesar 10 0, diperoleh peningkatan volume silinder aktual dari 145,97 cc menjadi 151,27 cc. Sehingga perbandingan kompresi aktualnya naik dari 8,45 :1 menjadi 8,72 :1. 2. Dengan pemajuan timing valve 10 0, diperoleh peningkatan unjuk kerja mesin dengan peningkatan torsi rata rata sebesar 3,55 % dan perningkatan daya rata rata 3,14 %. 6. DAFTAR PUSTAKA Crouse, William, 1995, Automotive Engine, Mc Graw- Hill School Publishing Company, New York. Dasuki, Faisal, 1977, Motor Bakar Bensin, Devission Training Center, PT Astra Motor, Jakarta. Graham Bel, A, 1981, Performance Tuning In Theory And Practice Four Stroke, Lawrence Drive, california. Honda, 1995, Buku Pedoman Reparasi Sepeda Motor Honda GL PRO NEOTECH, PT Astra Honda Motor, Jakarta. Pudjanarsa, Astu, 2002, Mesin Konversi Energi, Andi Offset, Yogyakarta Soenarto,Nakoela, dkk,2002, Motor Serba Guna, PT Pradnyana Paramita, Jakarta Sud/Sp, 1988, Dasar motor, Modul Praktikum Teknik Otomotif, PPGT/VEDC, Malang.