TEORI AKUNTANSI KONSEP AKUNTANSI PENDAPATAN



dokumen-dokumen yang mirip
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut IAI (2004 dan 2009) pendapatan (revenue) adalah :

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pengertian akuntansi yang dikemukakan oleh James M. Reeve. et.al (2009 : 4) menyatakan bahwa :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang mempunyai unsur kegiatan di

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI. I B R A H I M STIE-YPUP Makassar

BAB II LANDASAN TEORI. Kontrak Jangka Panjang (Konstruksi) penjualan terjadi (proses pengiriman) karena saat itu resiko penjualan dan

ABSTRACT. THE RECOGNITION AND INCOME MEASUREMENT BASED ON PSAK No.23 IN PT.MAIKO BARU SEMARANG. By: Ella Indryani B

BAB II BAHAN RUJUKAN

LAPORAN LABA-RUGI. Income Statement

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan konstruksi adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembangunan

PENDAPATAN. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi yang bersifat kuantitatif. Hal ini disebabkan keputusan-keputusan yang akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Tujuan dari standar ini adalah untuk menggambarkan perlakuan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN RERANGKA PEMIKIRAN. yang lengkap biasanya meliputi neraca,laporan laba rugi, laporan perubahan posisi

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 PENDAPATAN

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

BAB II LANDASAN TEORI

.KONSEP PENGAKUAN PENDAPATAN DENGAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN UNTUK KONTRAK KONSTRUKSI. Sri Supadmini *) Abstrak

BAB II LANDASAN TEORITIS

ANALISIS PENDAPATAN ATAS PENJUALAN ANGSURAN BERDASARKAN PSAK NO. 23 PADA PT. MAHAKAM BERLIAN SAMJAYA SAMARINDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Konstruksi Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan Pada PT. Martimbang Utama Palembang

BAB II LANDASAN TEORI. lagi bahwa akuntansi disebut sebagai bahasa dari keputusan-keputusan. Hal ini

Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan Pada CV Citra Nusa Bakti Palembang

Revenue and Gain 1. Definisi dan klasifikasi pendapatan 2. Pengakuan dan pengukuran pendapatan 3. Penyajian (pelaporan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat berbeda-beda tergantung

Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa Konstruksi Pada CV. Samudera Konstruksi Palembang Berdasarkan PSAK No. 34

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. hidup (going concern) melalui usahanya dalam mencari laba yang sebesarbesarnya

ANALISA PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT TUNAS BARU SULAWESI DI MAKASSAR

EVALUASI PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan dan beban merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, kedua pos

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan alat untuk menghasilkan informasi yang bersifat

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI. Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. International Accounting Standards (IAS) / International Financial. Reporting Standards (IFRS)

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut Warren (2005 : 63) pendapatan (revenue) adalah peningkatan

2. Pendapatan Menurut Ilmu Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

Pengakuan Pendapatan

BAB II LANDASAN TEORI. adalah suatu kegiatan jasa (Service Activity)yang berfungsi untuk. memilih di antara beberapa alternatif.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 23 TAHUN 2010 TENTANG PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN PADA PT DHEZIGN ONLINE SOLUTION

BAB II BAHAN RUJUKAN

MAKALAH TEORI AKUNTANSI PENDAPATAN

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB 4 PEMBAHASAN. Pada bab ini, pertama penulis akan membahas penerapan persentase

BAB II LANDASAN TEORI

Suci Anggreani Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAPATAN. PSAK 23 (revisi 2010) Hari 3 - Sesi 2

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan pengukuran, penetapan waktu dalam konteks sistem pembukuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1. KONSEP DASAR. Asumsi dan Konsep dasar. Standar Akuntansi. Metode dan Prosedur. Laporan Keuangan. Laporan Laba Tidak Dibagi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas

ABSTRAK ENDANG ANALISIS PENERAPAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN N0. 21 (Pengganti PSAK No.44) PADA PT. CIPTA KAWALAN RAJA

TEORI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

PENDAPATAN PSAK 23. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Informasi akuntansi merupakan informasi kuantitatif dalam bentuk

DISCLOSURE PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN MENURUT PSAK No. 23 PADA CV. MUNAWIR FURNITURE. Oleh : Uswatun hasanah B

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keuangan dari beberapa ahli, antara lain sebagaiberikut:

Asset (aktiva) 1. Definisi dan klasifikasi asset 2. Pengakuan dan pengukuran asset 3. Penyajian (pelaporan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

KERANGKA KONSEPTUAL. Dr. Istianingsih

BAB 2 LANDASAN TEORI. Salah satu pertimbangan yang paling mendasar bagi pihak yang akan

BAB I PENDAHULUAN. konsultan ahli tehnik. Pada usaha ini perusahaan melakukan pembangunan

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN KONTRAK PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT NOUVALINDO BANJARMASIN. Lisandri

Transkripsi:

TEORI AKUNTANSI KONSEP AKUNTANSI PENDAPATAN Sri Hartiyah a a Program Studi Akuntansi Universitas Sains Al Qur an (UNSIQ) Wonosobo a E-mail: hartyahsry@gmail.com INFO ARTIKEL Riwayat Artikel: Diterima : 28 Maret 2014 Disetujui : 23 April 2014 Kata Kunci: akuntansi, akuntansi keuangan, ABSTRAK Menyajikan informasi yang relevan bagi para penggunanya guna pengambilan keputusan adalah tujuan dari akuntansi keuangan dan sebagai unsur akuntansi yang merupakan unsur kehidupan dari suatu perusahaan. Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, deviden, royalty, dan sewa. Pendapatan biasanya diukur dalam satuan harga pertukaran yang berlaku, harus diakui setelah kejadian penting atau setelah proses penjualan pada dasarnya telah diselesaikan. ARTICLE INFO Article History Received : March 28, 2014 Accepted : April 23, 2014 Key Words : Accounting, financial accounting, revenue ABSTRACT Presenting relevant information for its users to decision-making is the purpose of financial accounting and revenue as accounting elements which are elements of a company's life. Income is income arising from the ordinary activities of the company and is known by different designations such as sales, service income (fees), interest, dividends, royalties, and rents. Revenue is usually measured in units of the applicable exchange rates, revenue should be recognized as important events or after the sales process has been basically completed. 1. PENDAHULUAN Penghasilan didefinisikan dalam rangka penyusunan dan penyajian laporan keuangan sebagai peningkatan ekonomi pada periode akuntansi tertentu. Menurut FASP: Pendapatan adalah arus masuk atau penambahan lainnya pada aktiva satu kesatuan usaha atau penyelesaian kewajibankewajibannya (atau kombinasi keduanya) dari pengiriman atau produksi barang, pemberian jasa, atau kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama atau pusat dari satuan usaha yang berkesinambungan. GAAP menyatakan: Bahwa dan karena itu laba harus diakui dalam laporan akuntansi bila kriteria berikut terpenuhi: 1. Nilai ekonomi harus ditambahkan oleh perusahaan pada produknya 84 2. Jumlah harus dapat diukur 3. Pengukuran harus dapat diuji dan secara relatif bebas dari bias 4. Harus mungkin untuk mengestimasi beban yang berhubungan dengan tingkat akurasi yang wajar. 2. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Prinsip Prinsip (revenue principle) menspesifikasi: 1. Hakikat dari komponen-komponen 2. Pengukuran dan 3. Penentuan waktu dari pengakuan Setiap fakta dari prinsip menimbulkan masalah yang menarik dan kontroversial dalam teori akuntansi.

2.2. Hakikat dan Komponen-Komponen Pendapatan Pendapatan telah diinterpretasikan sebagai: 1. Arus masuk aktiva bersih yang dihasilkan dari penjualan barang atau jasa 2. Arus keluar barang atau jasa dari perusahaan ke pelanggannya dan 3. Produk perusahaan yang dihasilkan dari penciptaan barang atau jasa oleh usaha selama periode waktu tertentu Hendriksen mempertimbangkan bahwa: 1. Konsep produk lebih superior dibandingkan dengan konsep arus keluar, yang lebih superior dibandingkan dengan konsep arus masuk 2. Konsep produk adalah netral dalam hal pengukuran (jumlah) dan penentuan waktu (tanggal pengakuan) dari, tetapi konsep arus masuk membingungkan baik pengukuran maupun penentuan waktu dengan proses. Interpretasi yang berbada dari hakikat semakin diperburuk oleh pandangan-pandangan yang berbeda mengenai apa yang sebaiknya dimasukkan dalam. Pada dasarnya, ada dua pandangan mengenai komponen-komponen. Pandangan luas atau komprehensif dari memasukkan semua penghasilan dari aktivitas bisnis dan investasi. Pandangan ini mengidentifikasikan semua perubahan dalam aktiva bersih yang berasal dari aktifitas penghasil dan keuntungan atau kerugian lainnya yang berasal dari penjualan aktiva tetap dan investasi sebagai. Menerapkan pendangan ini, Accounting Terminilogy Bulletin No. 2 mendefinisikan (revenue) sebagai berikut : Pendapatan berasal dari penjualan barang dan penyerahan jasa serta diukur dengan pembebanan yang dikenekan kepada pelanggan, klien, atau penyewa untuk barang dan jasa yang disediakan bagi mereka. Pendapatan juga mencakup keuntungan dari penjualan atau pertukaran aktiva (selain saham yang diperdagangkan), bunga dan deviden yang diperoleh dari investasi, dan peningkatan lainnya dalam ekuitas pemilik kecuali yang berasal dari kontribusi modal dan penyesuaian modal. Pandangan yang lebih sempit dari hanya memasukkan hasil dari aktivitas penghasil dan mengeluarkan laba investasi serta keuntungan dan kerugian dari penjualan aktiva tetap. Pandangan ini mengharuskan pemisahan yang jelas, dibuat antara dengan keuntungan dan kerugian. Dengan mengadopsi pandangan yang lebih sempit dari, American Accounting Association pada pernyataan yang mendefinisikan laba bersih (net income) sebagai: kelebihan dari kekurangan dibandingkan dengan biaya yang telah habis masa berlakunya serta keuntungan dan kerugian bagi perusahaan dari penjualan, pertukaran, atau konversi lainnya dari aktiva. 3. PEMBAHASAN 3.1. Pengukuran Pendapatan diukur dalam hal nilai dari produk atau jasa yang dipertukarkan dalam transaksi wajar (arms-length). Nilai ini mewakili ekuivalen kas bersih atau nilai sekarang terdiskonto atas uang yang diterima atau akan diterima dalam pertukaran dengan produk atau jasa yang ditransfer oleh perusahaan kepada pelanggannya. Dua interpretasi utama yang timbul dari konsep ini: 1. Diskon kas dan pengurangan apapun dalam harga tetap, seperti kerugian dari piutang tak tertagih, adalah penyesuaian yang diperlukan untuk menghitung ekuivalen kas bersih atau nilai sekarang terdiskonto atas klaim uang yang sebenarnya dan sebagai konsekuensinya, harus dikurangi ketika menghitung. (Interpretasi ini berlawanan dengan pandangan bahwa diskon kas dan kerugian dari piutang tak tertagih sebaiknya dianggap sebagai beban). 85

2. Untuk transaksi nonkas, nilai pertukaran ditetapkan setara dengan nilai pasar wajar dari pengorbanan yang diberikan atau diterima, mana yang lebih mudah dan lebih jelas untuk dihitung. 3.2. Penentuan waktu dari pengakuan Pada umumnya diakui bahwa dan laba diperoleh sepanjang seluruh tahapan dari siklus operasi (yaitu selama penerimaan pesanan, produksi, penjualan dan penagihan). Dengan adanya kesulitan dalam mengalokasikan dan laba ketahapan yang berbeda dari siklus operasi, akuntan menggunakan prinsip realisasi untuk memilih kejadian penting (critical event) dalam siklus tersebut untuk penentuan waktu dan pengakuan laba. Devinisi awal dari prinsip realisasi (realization) adalah: Arti penting dari realisasi adalah bahwa suatu perubahan dalam aktiva atau kewajiban telah menjadi cukup pasti dan objektif untuk membenarkan pengakuan dalam akun-akun. Pengakuan ini dapat tergantung pada transaksi pertukaran antara pihak-pihak yang independen, atau pada praktik perdagangan yang sudah mapan, atau pada persyaratan dari suatu kinerja kontrak yang dianggap kelihatan cukup pasti. Hakikat yang luas dari pernyataan ini telah menyebabkan akuntan mencari aturan-aturan atau pertimbangan-pertimbangan spesifik yang diperlukan untuk pengakuan atas perubahan aktiva dan kewajiban tertentu. Tentu saja, prinsip realisasi dan kriteria terkait untuk pengakuan perubahan aktiva dan kewajiban memiliki interpretasi yang berbeda-beda. Sebagaimana dilaporkan oleh American Accounting Association Committee tahun 1973-1974 mengenai Consepts and standards external reporting, kriteria spesifik untuk pengakuan dan laba adalah: 1. diperoleh, dalam satu pengertian atau yang lain 2. dalam bentuk yang dapat didistribusikan 3. hasil dari konversi yang ditetapkan dalam transaksi antara perusahaan dengan pihak eksternal 4. hasil dari penjualan secara legal atau dari proses yang serupa 5. terpisah dari modal 6. dalam bentuk aktiva yang likuid 7. baik dampak kotor maupun bersihnya atas ekuitas pemegang saham harus dapat diestimasikan dengan tingkat keandalan yang tinggi. Komite tersebut mengaitkan prinsip realisasi dengan konsep pengukuran laba yang andal. Prinsip realisasi adalah pernyataan atas tingkat kepastian terhadap dampak laba dari suatu kejadian yang dilaporkan sebagai. Lebih eksplisit lagi, Komite tersebut mendefinisikan realisasi (realization) sebagai berikut : Laba harus selalu ada sebelum pertanyaan mengenai realisasi dapat muncul. Realisasi bukanlah penentu dalam konsep laba; prinsip realisasi hanyalah berfungsi sebagai pedoman dalam menentukan kapan kejadian, yang jika tidak demikian akan dianggap sebagai barada dalam konsep laba, dapat dimasukkan dalam catatan akuntansi secara objektif; yaitu, ketika ketidakpastian telah dikurangi sampai tingkat yang diterima. Dengan adanya interpretasi yang berbedabeda ini dari prinsip realisasi dan dari kriteria yang akan digunakan untuk pengakuan perubahan aktiva dan kewajiban, ketergantungan pada prinsip realisasi dapat menyesatkan. Secara umum, diakui menggunakan dasar akrual atau dasar kejadian penting. Dasar akrual (accrual base) untuk pengakuan dapat mengimplikasikan bahwa sebaiknya dilaporkan selama produksi (dalam kasus dimana laba dapat dihitung secara proporsional terhadap pekerjaan yang diselesaikan atau jasa yang dilakukan), pada akhir produksi, pada saat penjualan produk atau pada saat penagihan penjualan. Pendapatan secara umum diakui selama dalam situasi-situasi berikut ini: 1. Pendapatan sewa, bunga, dan komisi diakui ketika diperoleh, dengan adanya perjanjian atau kontrak sebelumnya yang menspesifikasikan peningkatan perlahanlahan dalam klaim terhadap pelanggan 2. Seorang individu atau sekelompok orang yang memberikan jasa professional atau jasa serupa dapat menggunakan basis akrual dengan lebih baik untuk pengakuan 86

, dengan adanya fakta bahwa hakikat dari klaim terhadap pelanggan adalah suatu fungsi dari proporsi jasa yang diberikan 3. Pendapatan atas kontrak jangka panjang diakui berdasarkan kemajuan kontruksi atau persentase penyelesaian (percentage of completion). Persentase penyelesaian dihitung sebagai: a. Estimasi teknik dari pekerjaan yang dilakukan sampai tanggal tersebut dibandingkan dengan total pekerjaan yang akan diselesaikan dalam hal kontrak, atau b. Total biaya yang terjadi sampai tanggal tersebut dibandingkan dengan total biaya yang di estimasikan untuk total proyek didalam kontrak tersebut. 4. Pendapatan atas kontrak biaya plus pembiayaan tetap (cost plus fixed-fee contract) lebih baik diakui menggunakan basis akrual 5. Perubahan aktiva akibat pertumbuhan menimbulkan (misalnya, ketika minuman atau anggur semakin bertambah umurnya, pohon semakin bertumbuh atau hewan peliharaan semakin besar). Meskipun suatu transaksi harus terjadi sebelum diakui dalam contoh-contoh ini, pertumbuhan didasarkan pada penilaian persediaan komparatif. Dasar kejadian penting (critical event base) untuk pengakuan dipicu oleh kejadian penting dalam siklus operasi. Kejadian tersebut dapat berupa : Waktu penjualan Penyelesaian produksi, atau Penerimaan pembayaran setelah penjualan Dasar penjualan (sales base) untuk pengakuan dibenarkan karena 1. Harga dari produk tersebut diketahui dengan pasti 2. Pertukaran telah difinalisasi dengan pengantaran barang, sehingga mengarah pada pengetahuan yang objektif atas biaya yang terjadi dan 3. Dalam hal realisasi, penjualan merupakan kejadian penting Dasar penyelesaian produksi (completion of production base) untuk pengakuan dibenarkan ketika ada pasar yang stabil dan harga yang stabil untuk komuditas standar. Proses produksi dan bukannya penjualan yang merupakan kejadian penting untuk pengakuan. Aturan ini terutama berlaku untuk logam mulia yang memiliki harga jual tetap dan harga pasar yang tidak signifikan. Perlakuan penyelesaian produksi sesuai untuk emas, perak dan logam mulia lainya dan juga sesuai untuk produk pertanian dan mineral yang memenuhi criteria yang diperlukan. Dasar pembayaran (payment base) untuk pengakuan dibenarkan ketika penjualan akan dibuat dan ketika penilaian yang cukup akurat tidak dapat diberikan kepada produk yang akan ditransfer. Metode ini yang sebenarnya merupakan penangguhan, terutama diidentifikasikan dengan metode cicilan (installment method) untuk pengakuan. 4. KESIMPULAN Bahwa penentuan sifat yang tepat dari, bagaimana mengukur, dan mengakuinya adalah masalah teori akuntansi yang menarik dan penting untuk dikaji, sebagai pedoman praktis dalam praktek penyusunan dan penyajian laporan keuangan agar menghasilkan informasi yang handal. 5. DAFTAR PUSTAKA American Accounting Association, 1964 Concepts and Standards Research Committee. The realization Concept. The Accounting Review, April 1965, pp. 312-22 American Accounting Association, 1972-73 Committee and concept and Standards. External Reporting. The Accounting Review, supplement to 1974, pp. 203-22 Arnett, HE., Recognition as a Function of Measurement in the Realization Concept The Accounting Review (Oktober 1963), h. 733-741 Belkaqui, Ahmed R., Accounting Theory,Salemba Empat, 2006. Chariri, A dan Ghozali, I.2003, Toeri Akuntansi, Edisi Revisi,Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 87

Hendriksen, ES and M.Van Breda, Teoti Akuntansi, Edisi Kelima,Interaksara, 2002 Horngren, Charles T., How Should We Interpret the Realization Concept? The Accounting Review (Oktober 1965), h. 323-333 Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Revisi 2009. Installment Accounting Cerf, Alan Robert, Accounting for Retail Land Sales. The accounting review, July 1975, pp. 451 65 Myers, I.H.,., The Critical Event and the Recognition of Net Profit The Accounting Review (Oktober 1959), h. 528-532 Scoot, D.R., Financial Accounting Theory, Prentiice Hall,Second Edition, 2000 Scoot, Richard A., and Rita K. Scott, Installment Accounting It is Inconsistent? Journal of Accountancy, November 1979, pp. 52-58 Staubus, G.J.., Revenue and Revenue Accounts The Accounting Review (Juli 1956), h. 284-294 Suwardjono, Teori Akuntansi : Perekayasaan Pelaporan Keuangan, BPFE Yogyakarta, Edisi Ketiga, 2005. 88