MENGOPTIMALKAN FUNGSI KORPRI SEBAGAI PENGAYOM, PELINDUNG DAN PEMBERI BANTUAN HUKUM BAGI ANGGOTANYA Oleh : Endiah Dwi Asih, S.Sos



dokumen-dokumen yang mirip
3. Mewujudkan kesejahteraan, penghargaan, pengayoman dan perlindungan hukum untuk meningkatkan harkat dan martabat anggota 4.

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

RENCANA KERJA ( RENJA - SKPD )

Eksistensi KORPRI dalam Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

= Eksistensi KORPRI dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sejalan dengan amanat UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)

KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KORPRI)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2011

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI KABUPATEN

Makin Eksis Dalam Wadah Korps Profesi Pegawai ASN

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG

KORPRI DAN PELAYANAN PADA MASYARAKAT

Peran KORPRI dalam Percepatan Reformasi Manajemen ASN

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Eksistensi KORPRI dalam Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat Sejalan dengan Amanat UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)

KORPRI PROFESIONAL, LAYANAN MASYARAKAT MAKSIMAL Oleh : waryoto

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

EKSISTENSI KORPRI DAN PELAYANAN PRIMA

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN KERINCI SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI 2011

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PRT/M/2012

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 11/Menhut-II/2011 TENTANG PEDOMAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2004 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGRI SIPIL

BUPATI ALOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

WALIKOTA PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2011 NOMOR : 28 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMBERHENTIAN TIDAK HORMAT PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

TRANSFORMASI KORPRI UNTUK MEWUJUDKAN ASN YANG PROFESIONAL, NETRAL DAN SEJAHTERA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembar

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BERITA NEGARA. KEMEN-LHK. ASN. Revolusi Mental. Kode Etik. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

Revitalisasi Nilai Int-FLL (Integrity and Five Leadership Level) Sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik KOPRI

M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL. B A B I KETENTUAN UMUM

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 143 TAHUN : 2012 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

BUKU KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BAPPEDA KABUPATEN BOYOLALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013

MUSYAWARAH NASIONAL VIII KORPRI KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VIII KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: KEP-09/MUNAS.VIII/XII/2015 TENTANG

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran

POKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

RENCANA KERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI KABUPATEN SIAK

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERBUP TANAH LAUT NOMOR TAHUN 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS NOMOR : 12 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR,

Pertama-tama marilah kita bersama-sama, memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-nya, kita dapat

QANUN KOTA SABANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPS PEGAWAI NEGERI SIPIL REPUBLIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEP NOMOR : 6 TAHUN 2011 TENTANG

Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

Reformasi Birokrasi dalam Pencapaian Good Governance

BAB. I P E N D A H U L U A N

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 59 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPS PEGAWAI NEGERI SIPIL

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan sejarah Indonesia, khusususnya pada Era Orde Baru terdapat berbagai

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

SUBSTANSI DAN KONTEN NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG

Bahan Tayang KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA APARATUR

BAB I PENDAHULUAN. tujuan Negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-undang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

IMPLEMENTASI PASAL 3 ANGKA 11 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PEMERINTAHAN KABUPATEN KEDIRI

KATA PENGANTAR. Sangatta, Maret 2016 Plt. Sekretaris DP. Korpri Kab. Kutai Timur. Awang Ari Jusnanta, S. Sos NIP

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

2017, No Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4450); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Peg

Pertemuan Dengan Sekretaris Dewan Pengurus Korpri Kementerian Kehutanan di Balai Pengelolaan Hasil Hutan Produksi Wilayah IV Jambi :

2 Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik I

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan

Kode Etik PNS. Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil adalah pernyataan kesanggupan untuk melakukan suatu keharusan atau tidak melakukan suatu larangan.

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG

RPP MANAJEMEN PPPK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

Transkripsi:

MENGOPTIMALKAN FUNGSI KORPRI SEBAGAI PENGAYOM, PELINDUNG DAN PEMBERI BANTUAN HUKUM BAGI ANGGOTANYA Oleh : Endiah Dwi Asih, S.Sos Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) telah ditetapkan oleh Presiden pada tanggal 19 Desember 2013 dan diundangkan mulai tanggal 15 Januari 2014. Dengan adanya UU ASN ini diharapkan akan dapat mewujudkan Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, profesionalitas, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pasal 10 UU ASN menyebutkan bahwa Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa. Agar Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Pegawai ASN dapat melaksanakan fungsinya tersebut dengan baik, tentunya harus dibekali dengan kemampuan teknis dan keahlian dalam menjalankan tugas. Namun diluar itu, harus diperhatikan pula pemenuhan hak haknya sebagai pegawai. Dengan terpenuhinya hak-hak pegawai dengan baik, maka diharapkan para PNS dapat dengan tenang menjalankan tugasnya secara profesional dan memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat. Oleh karena itu, sehubungan dengan momen peringatan Hari Ulang Tahun KORPRI ke-43, tulisan ini bukan akan membahas tentang bagaimana fungsi dan peran anggota KORPRI secara perorangan dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, tetapi lebih kepada bagaimana fungsi dan peran organisasi KORPRI itu sendiri dalam

memberikan dukungan kepada para anggotanya agar para anggotanya tersebut dapat dengan optimal memberikan pelayanan pada masyarakat. Sebagai satu-satunya wadah untuk menghimpun seluruh pegawai Republik Indonesia, Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) hendaknya bisa mengakomodir kepentingan dan ikut memperjuangkan pemenuhan hak-hak anggotanya. Hal ini sesuai dengan visi dan misi KORPRI yang tertuang dalam Anggaran Dasar KORPRI. Visi KORPRI yaitu mewujudkan organisasi KORPRI yang kuat, netral, demokratis, untuk membangun jiwa korps (korsa) pegawai Republik Indonesia dan mensejahterakan anggota dan keluarganya. Untuk mewujudkan visi tersebut KORPRI mempunyai misi: 1. Mewujudkan organisasi Korpri yang kuat, berwibawa dan mencakup seluruh tingkat kepengurusan; 2. Membangun solidaritas sebagai alat pemersatu bangsa dan negara; 3. Mewujudkan kesejahteraan, penghargaan, pengayoman dan perlindungan hukum untuk meningkatkan harkat dan martabat anggota; 4. Membangun pegawai Republik Indonesia yang bertaqwa, profesional, disiplin, bebas kolusi, korupsi dan nepotisme dan mampu melaksanakan tugas-tugas kepemerintahan yang baik; 5. Mewujudkan KORPRI yang netral dan bebas dari pengaruh politik. Sedangkan fungsi KORPRI ada 8 (delapan) yaitu: 1. Sebagai satu-satunya wadah berhimpunnya seluruh anggota; 2. Membina dan meningkatkan jiwa korps ( korsa ); 3. Sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan negara; 4. Sebagai wadah untuk peningkatan kesejahteraan dan memberikan penghargaan bagi anggota; 5. Sebagai pengayom, pelindung dan pemberi bantuan hukum bagi anggota; 6. Meningkatkan harkat dan martabat anggota;

7. Meningkatkan ketaqwaan, kejujuran, keadilan, disiplin dan profesionalisme; 8. Mewujudkan kepemerintahan yang baik. Sesuai dengan visi KORPRI angka 3 dan fungsi KORPRI angka 5 tersebut di atas, serta Pasal 13 ayat (1) angka 4 Anggaran Dasar KORPRI disebutkan bahwa anggota mempunyai hak untuk mendapatkan pendampingan dan bantuan hukum. Hal tersebut juga sesuai dengan UU ASN pasal 3 huruf f yang menyebutkan adanya jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas. Maka dari itu perlu dibentuk Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) KORPRI, dimana tugas dan fungsi LKBH adalah memberikan perlindungan dan bantuan hukum terhadap anggota KORPRI yang menghadapi persoalan hukum baik itu pidana, perdata maupun tatausaha negara sesuai dengan hak-haknya sebagai warganegara. Pembentukan LKBH tersebut sesuai amanat Pasal 68 ayat ( 2 ) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Pengesahan Anggaran Dasar Korps Pegawai Republik Indonesia yang menyebutkan bahwa Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum ( LKBH ) KORPRI dapat dibentuk pada setiap tingkatan kepengurusan KORPRI sebagai satuan pelaksana kegiatan di bidang pendampingan dan bantuan hukum bagi anggota KORPRI yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada organisasi KORPRI sesuai tingkat kepengurusan. Pada masa sekarang dimana masyarakat semakin kritis dan peraturan hukum yang berlaku semakin ketat, khususnya di Kabupaten Cilacap banyak anggota KORPRI yang terjerat masalah hukum berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya sebagai PNS. Maka sudah selayaknya KORPRI Kabupaten Cilacap memberikan perlindungan hukum terhadap anggotanya dengan membentuk LKBH sebagai upaya KORPRI untuk melaksanakan fungsi pengayom, pelindung dan pemberi bantuan hukum. Hal ini tentunya sangat dinanti bagi anggota karena selama ini apabila

ada anggota yang terlibat permasalahan hukum tidak mendapatkan perlindungan dan bantuan hukum dari KORPRI. LKBH KORPRI selain memberikan konsultasi dan bantuan hukum, juga dapat memberikan edukasi atau pendidikan hukum kepada anggotanya. Masih banyak, atau bahkan mayoritas, anggota KORPRI yang awam tentang pemahaman hukum, sehingga ketika berhadapan dengan aparat hukum mereka sering tidak berdaya karena ketidaktahuan dan ketidakpahaman harus berbuat apa dan berkonsultasi kemana. Disamping itu juga diharapkan dengan adanya edukasi atau pendidikan hukum tersebut, anggota KORPRI dapat lebih memahami bagaimana agar dalam menjalankan tugas jabatannya tidak menimbulkan permasalahan hukum. Selain memberikan perlindungan hukum bagi anggotanya yang terlibat masalah hukum dalam menjalankan tugas jabatannya, LKBH KORPRI juga dapat memberikan konsultasi hukum kepada anggotanya di luar tugas jabatannya. Hal ini juga dalam upaya menjalankan fungsi sosial KORPRI, sehingga ada manfaat lebih yang dapat diberikan KORPRI kepada anggotanya serta memberikan kepastian hukum dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan sosialnya sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kinerja anggotanya dalam menjalankan tugas-tugas kedinasan karena setiap permasalahan yang dihadapi oleh anggota, baik secara langsung maupun tidak langsung akan dapat mempengaruhi kinerja anggota KORPRI. Contoh bentuk konsultasi tersebut yaitu tentang hukum keluarga, hukum waris, hukum perkawinan, dan sebagainya. Untuk pelaksanaan teknisnya, LKBH KORPRI dapat bekerjasama dengan Perhimpunan Advokasi Indonesia (PERADIN) yang ada di Cilacap dalam upaya meningkatkan pemahaman hukum bagi anggota KORPRI. Selain itu juga turut melibatkan seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap untuk memberikan sosialisasi atau pemahaman kepada anggota KORPRI tentang aturan-aturan hukum yang terkait dengan tupoksi SKPD-nya masing-masing.

Dengan adanya pemahaman para anggota KORPRI tentang aturan-aturan hukum yang terkait dengan tugas jabatannya, diharapkan para anggota KORPRI bisa menjalankan tugasnya dengan baik sesuai aturan yang berlaku dan tidak dibayangi ketakutan akan terjerat masalah hukum di kemudian hari. Disinilah bisa dilihat salah satu wujud eksistensi KORPRI sebagai pendorong terciptanya peningkatan kualitas aparat pemerintah dalam memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat sesuai dengan yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Dirgahayu Korps Pegawai Republik Indonesia.. KORPRI maju terus!!!

BIODATA PENULIS : NAMA ALAMAT : ENDIAH DWI ASIH, S.Sos : BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN CILACAP JL. D.I. PANJAITAN NO. 1 CILACAP PEKERJAAN JUDUL ARTIKEL : PNS : MENGOPTIMALKAN FUNGSI KORPRI SEBAGAI PENGAYOM, PELINDUNG DAN PEMBERI BANTUAN HUKUM BAGI ANGGOTANYA