GENTLE BIRTH VOLUME 4 NO.1 JAN-JUN 2021 ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEIKUTSERTAAN MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG ABSTRAK ABSTRACT

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI POLI KIA PUSKESMAS TUMINTING

Journal of Health (JoH) Vol.2 No.2 Juli 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

STIKES NGUDI WALUYO ARTIKEL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP RISIKO 4T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU HAMIL TERHADAP KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KABUPATEN GUNUNGKIDUL

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DENGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DI KLINIK PRATAMA BUDI LUHUR KABUPATEN KUDUS ARTIKEL

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

ARTIKEL PENELITIAN. Fahmi. A. Lihu 1) J. M. L. Umboh 2) G. D. Kandou 2) RSUD DR M.M.Dunda Limboto, Kabupaten Gorontalo 2)

Determinan Kunjungan K4 pada Ibu Hamil Trimester III di Poli Kebidanan RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang. Susi Irianti *

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

Pengaruh Pelaksanaann Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Tentang Persiapan Persalinan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

KERANGKA ACUAN POSTNATAL CARE (PNC)

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

PENGARUHI UMUR, TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP TERHADAP PARTISIPASI IBU DALAM KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN MAGELANG

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN KELAS IBU HAMIL TM III DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

EVALUASI PROSES PELAKSANAAAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

PERSEPSI IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG DUKUNGAN SUAMI MENJELANG PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS KRETEK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERSIAPAN PERSALINAN IBU HAMIL DITINJAU DARI JUMLAH PERSALINAN DAN JUMLAH KUNJUNGAN KEHAMILAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara mandiri atau bersama-sama dalam satu organisasi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA

Jurnal Ilmiah Permata Medika

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANC DI KLINIK DINA BROMO UJUNG LINGKUNGAN XX MEDAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada Hari

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

EFEKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANC DI KLINIK DINA BROMO UJUNG LINGKUNGAN XX MEDAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

ABSTRACT Based on the survey early third trimester pregnant women in the village of Karang Mangu District of Sarang, Rembang of 10 respondents (100%)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Persiapan Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Kedawung I Kabupaten Sragen

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

MEDIA INFORMATIF TENTANG PERAWATAN KEHAMILAN PADA KELAS IBU HAMIL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PONED OLEH IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJAR 2 KOTA BANJAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

BAB 1 PENDAHULUAN. rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA KELAS IBU HAMIL TAHUN 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

Volume 2 No. 6 Oktober 2016 ISSN :

Transkripsi:

GENTLE BIRTH VOLUME 4 NO.1 JAN-JUN 2021 ISSN 2623-0461 FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEIKUTSERTAAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS DESA BINJAI TAHUN 2019 Asrul 1, Nurrahmaton 2, Togi Berliana Mangunsong 3 1 Dosen D4 Kebidanan, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia, Medan,Indonesia 2 Dosen D4 Kebidanan, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia, Medan, Indonesia 3 Mahasiswa D4 Kebidanan Institut Kesehatan Helvetia Abstrak Pendahuluan; Kelas ibu hamil merupakan salah satu kegiatan untuk memantau dan deteksi dini kesehatan ibu dan janin pada saat kehamilan. Tingginya ketidakikutsertaan pelaksanaan kelas ibu hamil trimester III sebanyak 92 ibu hamil.who memperkirakan setiap menit wanita meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan persalinan, dengan kata lain 1.300 wanita meninggal setiap harinya atau lebih kurang 500.000 wanita meninggal setiap tahunnya. TujuanPenelitian; ini adalah untuk melihat faktor apa saja yang berhubungan dengan keikutsertaan pelaksanaan kelas ibu hamil di Puskesmas Desa Binjai Tahun 2019.Metode Penelitian; Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah ibu hamil trimester III yang mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 31 orang. Sampel menggunakan total population yaitu sebanyak 31orang. Pengambilan data yaitu data primer dan sekunder dengan menggunakan data univariat dan bivariat. Hasil Penelitian; penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden mayoritas kurang sebanyak 14 responden (45,2%) dan minoritas baik sebanyak 7 responden (22,6%) dengan hasil uji chi-square α 0.019<0.05, dukungan keluarga yang mendukung sebanyak 14 responden (45,2%) dan yang tidak mendukung (54,8%) dengan α 0.007<0.05. Responden yang bekerja sebanyak 10 responden (32,3%) dan tidak bekerja 21 responden (67.7%) dengan α 0.023<0.05, paritas yang primigravida sebanyak 10 responden (32,3%) dan multigravida sebanyak 21 responden (67.7%) dengan α 0.023<0.05. Hal ini berarti ada hubungan pengetahuan, dukungan keluarga, pekerjaan dan paritas dengan keikutsertaan pelaksanaan kelas ibu hamil. Kesimpulan; dari penelitian ini adalah ada hubungan pengetahuan, dukungan keluarga, pekerjaan dan paritas dengan keikutsertaan pelaksanaan kelas ibu hamil. Peneliti menyarankan kepada tenaga kesehatan agar meningkatkan penyuluhan tentang pentingnya mengikuti kelas ibu hamil sehingga deteksi dini segera ditangani. Kata Kunci: Pengetahuan, Dukungan Keluarga, Pekerjaan, Paritas Factors Relating To The Execution Of The Implementation Of Trimester Pregnant Woman Class Iii In The Health Center Of Binjai VillageIn 2019 Background; Pregnant women class is one of the activities for the examination and early detection of maternal and fetal health during pregnancy. The high level of non-participation in class III trimester pregnant women was 92 pregnant women. WHO estimates that every minute a woman dies due to complications related to pregnancy and childbirth, in other words 1,300 women are accepted at each meeting or approximately 500,000 women are received each year. Purpose; This research is to see what factors are related to the participation of pregnant mother class implementation in Puskesmas Desa Binjai in 2019. Method; This type of research is analytic with cross sectional approach. The population was 31 third trimester pregnant women who took the class of pregnant women as many as 31 people. The sample uses a total population of 31 people. Data collection is primary and secondary data using univariate and bivariate data. Results; The study showed that knowledge respondents lacked as many as 14 respondents (45.2%) and the majority were good as many as 7 respondents (22.6%) with chi-square test results α 0.019 <0.05, family support that supported as many as 14 respondents (45, 2%) and those who do not support (54.8%) with α 0.007 <0.05. Respondents who worked were 10 respondents (32.3%) and did not work 21 respondents (67.7%) with α 0.023 <0.05, primigravida parity were 10 respondents (32.3%) and multigravida were 21 respondents (67 7%) with α 0.023 <0.05. This means there is a relationship of knowledge, family support, work and parity with the participation in the implementation of classes for pregnant women. Conclusion; from this study there is a relationship of knowledge, family support, work and parity with the participation of the implementation of classes of

Asrul, Nurrahmaton, Togi Berliana: Faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Pela...2 pregnant women. Researchers discussed about health workers in order to increase counseling about the importance of attending classes of pregnant women so that early detection is done immediately. Keywords: Knowledge, Family Support, Work, Parity PENDAHULUAN Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa perinatal. Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Hamil adalah akibat proses pembuahan yang terjadi selama 12-24 jam dari waktu dimulainya sel telur dilepaskan. Sperma dapat bertahan kurang lebih selama 5 hari. Jika sperma berhasil membuahi telur, telur akan menuju ke uterus dan menempel di lapisan tebal yang terdapat di dalamnya. Setelah itu, tubuh mulai memproduksi hormon kehamilan. Proses pembuahan bisa terjadi akibat adanya hubungan seksual, yaitu aktivitas seksual yang berkaitan dengan sistem reproduksi yang melibatkan gamet pria dan wanita(prawirohardjo, 2014)(Manuaba, 2016). Hamil adalah suatu masa dari mulai terjadinya pembuahan dalam rahim seorang wanita sampai bayinya dilahirkan. Kehamilan terjadi ketika seorang wanita melakukan hubungan seksual pada masa ovulasi atau masa subur (keadaan ketika rahim melepaskan sel telur matang), dan sperma (air mani) pria pasanganya akan membuahi sel telur sel telur matang wanita tersebut. Telur yang telah dibuahi sperma kemudian akan menempel pada dinding rahim, lalu tumbuh dan berkembang selama kira kira 40 minggu (280 hari) dalam rahim pada kehamilan normal (Dewi, 2014)(Hasnita, 2018).. Menurut World Health Organization (WHO), didunia diperkirakan setiap menit wanita meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan persalinan, dengan kata lain 1.300 wanita meninggal setiap harinya atau lebih kurang 500.000 wanita meninggal setiap tahunnya. Di Negara- Negara berkembang terjadi 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran (Manuaba, 2016). Menurut UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan ibu bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan anak serta mengurangi angka kematian ibu. Upaya pemerintah untuk mencapai tujuan tersebut dengan memeprbaiki pelayanan kebidanan dan penyebaran buku KIA. Salah satunya adalah upaya pelayanan kebidanan adalah kelas ibu hamil (Indonesia, 2009). Menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes) Kelas ibu hamil merupakan sarana belajar bersama ibu hamil agar memperoleh pengetahuan yang cukup untuk mencegah komplikasi, meningkatkan cakupan kunjungan ibu hamil, dan melakukan persalinan pada tenaga kesehatan. Pertemuan kelas ibu hamil dilakukan 4 kali pertemuan

Asrul, Nurrahmaton, Togi Berliana: Faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Pela...3 selama hamil atau sesuai dengan hasil kesepakatan fasilitator dengan peserta (Indonesia, 2009). Setiap pertemuan, materi kelas ibu hamil disampaikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil tetapi tetap mengutamakan materi pokok. Senam ibu hamil merupakan kegiatan/materi ekstra di kelas ibu hamil, jika dilaksanakan, setelah sampai di rumah diharapkan dapat dipraktekan.waktu pertemuan disesuaikan dengan kesiapan ibu-ibu, bisa dilakukan pada pagi atau sore hari dengan lama waktu pertemuan 120 menit termasuk senam hamil 15-20 menit.dalam pelaksanaan kelas ibu hamil kegiatan aktivitas fisik ibu hamil dilakukan bagi ibu hamil dengan umur kehamilan <20 minggu, sedangkan kegiatan senam hamil dapat dilakukan bagi ibu hamil dengan umur kehamilan 20-32 minggu(utami, 2015). Kelas ibu hamil salah satu bentuk pendidikan prenatal yang dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan perubahan perilaku positif sehingga ibu diharapkan memeriksakan kehamilan dan melahirkan ke tenaga kesehatan. Kelas ibu hamil merupakan sarana belajar bersama yang diikuti oleh ibu hamil agar memperoleh pengetahuan yang cukup sehingga dapat mencegah komplikasi dan meningkatkan cakupan K4(Kementerian Kesehatan Republik INdonesia, 2017). Program kelas ibu hamil ini merupakan salah satu program kegiatan yang mendapat perhatian khusus dari Dinas kesehatan setempat. Melalui program kegiatan kelas ibu hamil, bidan dapat memberikan banyak pembelajaran yang lebih terarah dan mendukung upaya kemandirian ibu dalam perawatan kehamilan, persalinan dan perawatan bayi sehingga ibu mampu menentukan sikap berkenaan dengan hak reproduksinya secara mandiri(depkes Ri, 2014). Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan Ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh dan sistimatis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas ibu hamil difasilitasi oleh bidan/tenaga kesehatan dengan menggunakan paket Kelas Ibu Hamil yaitubuku KIA, Flip chart (lembar balik), Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil dan Buku senam Ibu Hamil (Depkes RI, 2015). Tingkat pengetahuan seseorang biasanya akan mempengaruhi pola pikirnya, baik terhadap kehidupan sosial maupun kesehatan. Seseorang dengan pengetahuan yang baik akan memprioritaskan kesehatan dalam mengikuti kelas ibu hamil dari pada orang yang pengetahuan yang kurang baik(notoatmodjo, 2013). Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan ibu dapat mempengaruhi sikap atau perilaku ibu dalam mengahadapi proses persalinan. Faktor yang

Asrul, Nurrahmaton, Togi Berliana: Faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Pela...4 dapat mempengaruhi perilaku tersebut adalah faktor karakteristik ibu yaitu umur, pendidikan, paritas dan pekerjaan. Pengetahuan ibu tentang meneran memegang peranan yang sangat penting agar ibu yang mengalami persalinan dapat meneran dengan benar atau dengan kata lain apabila seorang ibu mempunyai pengetahuan baik diharapkan dapat meneran dengan baik sehingga proses persalinan menjadi cepat(notoatmodjo, 2013). Berbagai upaya telah dilakukan untuk membantu ibu hamil dalam meningkatkan pengetahuan tentang perawatan kehamilan sehingga ibu dapat menjalani kehamilannya dengan sehat diantaranya mengikuti kelas ibu, dimana dalam kelas ibu, ibu akan mendapatkan materi tentang perawatan kehamilan, persalinan, nifas, perawatan bayi, senam hamil maupun KB(Kementerian Kesehatan Republik INdonesia, 2017). Keterbatasan pengetahuan akan menyulitkan seseorang memahami pentingnya pemeliharaan kesehatan dan perubahan prilaku seseorang kearah yang menguntungkan kesehatan. Berbagai hal yang mempengaruhi tinggi rendahnya peengetahuan dan partisipasi ibu hamil dalam kelas ibu hamil diantaranya tingkat pengetahuan dan partisipasi ibu hamil tentang kelas ibu hamil masih banyak yang kurang berpartisipasi dalam kelas ibu hamil. Hal ini dikarenakan waktu pelaksanaan kelas ibu hamil yang kurang efektif dan tempat pelaksanaan ibu hamil. Hambatan dari kurangnya partisipasi dalam kelas ibu hamil dikarenakan ibu hamil tidak tahu adanya kelas ibu hamil di wilayahnya dan ibu hamil bekerja(notoatmodjo, 2013). Dampak apabila ibu hamil tidak mengikuti kelas ibu hamil memang tidak begitu berbahaya akan tetapi selama kehamilan tidak ada perubahan dalam pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil seperti perawatan selama kehamilan, sehingga dalam mempersiapkan persalinannya kurang serta resiko pada ibu hamil tersebut tidak langsung terdeteksi oleh tenaga kesehatan(utami, 2015). Persalinan adalah dimana fetus dan plasenta keluar dari uterus, ditandai dengan peningkatan aktifitas myometrium (frekuensi dan intensitas kontraksi) yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks serta keluarnya lendir darah (show) dari vagina(ratnawati, 2016). Persalinan merupakan kerja yang sangat melelahkan, baik secara fisik maupun psikis. Kelelahan yang muncul merupakan akumulasi kelelahan yang terjadi sepanjang kehamilan. Menyusui juga menimbulkan kelelahan, karena untuk menyusui dengan baik ibu dituntut untuk berusaha keras dan telaten serta bersedia untuk belajar. (Lontaan, Purwandari and Keintjem, 2014). Data yang diperoleh di Puskesmas Desa Binjai Tahun 2017 pada sasaran ibu hamil 84 ibu hamil, yang mengikuti kelas ibu hamil 28 ibu hamil yang trimester III (33%). Pada Tahun 2019 ibu hamil trimester III

Asrul, Nurrahmaton, Togi Berliana: Faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Pela...5 sebanyak 92 ibu hamil, yang mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 32 orang (35%). Pada tahun 2019 ibu hamil trimester III dari bulan Januari-Juni 31 ibu hamil, yang mengikuti kelas ibu hamilsebanyak 8 orang (44,4%). Hal ini data dilihat bahwa ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil tidaklah mengalami kenaikan yang besar. Hal ini menyebabkan banyak ibu hamil tidak mengetahui apa manfaat kelas ibu hamil dansulitnya mendeteksi masalah atau komplikasi yang terjadi selama masa kehamilan dan persalinan( Data Puskesmas Desa Binjai, 2019). Survei awal yang dilakukan dengan wawancara pada 10 ibu hamil trimester III tentang pelaksanaan kelas ibu hamil hanya 3 yang mengetahui apa itu kelas ibu hamil dan manfaatnya untuk kehamilannya, mendapat dukungan keluarga baik suami maupun mertua dan kelaurga lainnya sehingga pada saat suami bekerja mertua atau keluarga lainnya menemani dan mengantar mengikuti kelas ibu hamil dan tidak mempersoalkan kehamilannya merupakan kehamilan anak pertama atau bukan. 7 ibu hamil tidak mengetahui apa itu kelas ibu hamil. Dilihat dari pekerjaannya banyak ibu hamil yang tidak bekerja dan jumlah anak yang lebih dari 2 anak sehingga sibuk mengurus anak, tidak ada yang menjaga anak dan tidak memiliki waktu yang banyak untuk mengikuti kelas ibu hamil. Disamping itu, ibu tidak mendapat dukungan dari keluarga (suami) sehingga tidak ibu tidak diantar dan didampingi pada saat mengikuti kelas ibu hamil. Ibu juga merasa sudah tau tentang kehamilannya dari keluarga dan tidak perlu untuk mengikuti kelas ibu hamil dan lebih percaya ajaran orang tua sehingga menganggap akan mendapat informasi tentang kehamilannya dari orang tua atau keluarga padahal pihak keluarga belum pernah menginformasikan apapun tentang kehamilan. Berdasarkan latar belakang di atas dan dari hasil pengamatan masih ditemukan adanya faktor yang berhubungan ibu hamil dalam melaksanakan kelas ibu hamil maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul faktor yang berhubungan dengan keikutsertaan pelaksanaan kelas ibu hamil Trimester III Puskesmas Desa Binjai Tahun 2019. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik (survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi) menggunakan desain cross sectional yang bertujuan untuk melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) antara faktor resiko/paparan dengan penyakit(notoatmodjo, 2014).Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimeter III yang berada di Puskesmas Desa Binjai Tahun 2019 pada bulan Januari-Juli 2019 sebanyak 31 ibu hamil. Sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik total

Asrul, Nurrahmaton, Togi Berliana: Faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Pela...6 populasi yaitu sebanyak 31 ibu hamil trimester III. Instrumen pengumpulan data dengan wawancara secara langsung menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat(muhammad, 2016)(Muhammad, 2015).. Hasil Penelitian dan Pembahasan Karakteristik Responden ; Berdasarkan Tabel 1. dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi umur ibu hamil dari 31 responden (100%), yang umur <20 Tahun sebanyak 15 orang (48,4%), Umur 20-35 tahun sebanyak 9 orang (29,0) sedangkan umur >35 Tahun yaitu sebanyak 7 orang (22,6%).Berdasarkan Tabel 1. dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi pendidkan ibu hamil dari 31 responden (100%), yang pendidikan Dasar yaitu 10 responden (32,3%), pendidkan menengah yaitu 16 responden (51,6%) sedangkan pendidikan tinggi yaitu 5 responden (16,1%) Tabel 1. Distribusi Frekuensi Umur Puskesmas Desa Binjai Tahun 2019 Karakteristik Jumlah F % Umur <20 Tahun 15 48,4 20-35 Tahun 9 29,0 >35 Tahun 7 22,6 Pendidikan Pendidikan Dasar 10 32.3 Pendidikan Menengah 16 51.6 Pendidikan Tinggi 5 16.1 Analisa Univariat: Berdasarkan Tabel 2. dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil dari 31 Responden (100%), yang berpengetahuan baik sebnayak 7 responden (22,6%), berpengetahuan cukup sebanyak 10 responden (32,3%) dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 14 responden (45,2%). Berdasarkan Tabel 2. dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi dukungan keluarga dari 31 Responden (100%), yang dukungan keluarga mendukung sebanayak 14 responden (45,2%), dukungan keluarga tidak mendukung sebanyak 17 responden (54,8%). Berdasarkan Tabel 2. dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi pekerjaandari 31 responden (100%), yang bekerjasebanyak 10 responden (32,3%), dan yang tidak bekerja sebanyak 21 responden (67,7%) Berdasarkan Tabel 2. dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi paritasdari 31 responden (100%), responden yang primigravidasebanyak10responden (32,3%), dan yang multigravida sebanyak 21 responden (67,7%).

Asrul, Nurrahmaton, Togi Berliana: Faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Pela...7 Berdasarkan Tabel 2. dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi keikutsertaan pelaksanaan kelas ibu hamil dari 31 responden (100%), yang mengikuti kelas ibu hamilsebanyak10responden (32,3%), dan yyang tidak mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 21 responden (67,7%). Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan di Puskesmas Desa Binjai Tahun 2019 Variabel Jumlah F % Pengetahuan Baik 7 22,6 Cukup 10 32,3 Kurang 14 45,2 Dukungan Keluarga Mendukung 14 45,2 Tidak Mendukung 17 54,8 Pekerjaan Bekerja 10 32,3 Tidak Bekerja 21 67,7 Paritas Primigravida 10 32,3 Multigravida 21 67,7 Keikutsertaan Pelaksanaan Senam Hamil Mengikuti 10 32,3 Tidak Mengikuti 21 67,7 Analisa Bivariat: Berdasarkan Tabel 3. dapat diketahui bahwa tabulasi silang pengetahuan dengan keikutsertaan pelasanaan kelas ibu hamil dari 31 responden (100%), pengetahuan baik yang mengikuti kelas ibu hamil yaitu 3 responden (9,7%), pengetahuan baik yang tidak mengikuti sebanyak 4 responden (12,9%), pengetahuan cukup mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 6 responden (19,4%), pengetahuan cukup tidak mengikuti sebanyak 4 responden (12,9%), pengetahuan kurang mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 1 responden (3,2%) sedangkan pengetahuan kurang tidak mengikuti sebanyak 13 responden (41,9%). Berdasarkan hasil uji statistik dengan chi-square pada tingkat kepercayaan 95% dengan α =0,05 diperoleh sig. (2-sides) 0,019< 0,05. Berdasarkan hasil uji statistik chi square di peroleh adanya hubungan pengetahuan ibu hamil dengan keikutsertaan pelaksanaan kelas ibu hamil di Puskesmas Desa Binjai Tahun 2019. Berdasarkan Tabel 3. dapat diketahui bahwa tabulasi silang umur dengan keikutsertaan pelasanaan kelas ibu hamil dari 31 responden (100%), dari 17 responden

Asrul, Nurrahmaton, Togi Berliana: Faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Pela...8 (54,8%) dukungan keluarga tidak mendukung mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 9 responden (29,0%), dukungan keluarga tidak mendukung tidak mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 8 responden (25,8%), sedangkan dari 14 responden (45,2%) dukungan keluarga mendukung mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 1 responden (3,2%), dukungan keluarga mendukung tidak mengikuti 13 responden (41,9%). Berdasarkan hasil uji statistik dengan chi-square pada tingkat kepercayaan 95% dengan α =0,05 diperoleh sig. (2-sides) 0,007< 0,05. Berdasarkan hasil uji statistik chi square di peroleh adanya hubungan dukungan keluarga dengan keikutsertaan pelaksanaan kelas ibu hamil di Puskesmas Desa Binjai Tahun 2019. Berdasarkan Tabel 3. dapat diketahui bahwa tabulasi silang pekerjaan dengan keikutsertaan pelasanaan kelas ibu hamil dari 31 responden (100%), dari 10 responden (32,3%) pekerjaan yang bekerja mengikui kelas ibu hamil sebanyak 6 responden (19,4%), pekerjaan bekerja tidak mengikuti sebanyak 4 responden (12,9%), sedangkan dari 21 responden (67,7%) pekerjaan tidak bekerja mengikuti sebanyak 4 responden (12,9%), pekerjaan tidak bekerja tidak mengikuti sebanyak 17 responden (54,8%). Berdasarkan hasil uji statistik dengan chi-square pada tingkat kepercayaan 95% dengan α =0,05 diperoleh sig. (2-sides) 0,023< 0,05. Berdasarkan hasil uji statistik chi square di peroleh ada hubungan pekerjaan ibu hamil dengan keikutsertaan pelaksanaan kelas ibu hamil di Puskesmas Desa Binjai Tahun 2019. Berdasarkn Tabel 3. dapat diketahui bahwa tabulasi silang paritas dengan keikutsertaan pelasanaan kelas ibu hamil dari 31 responden (100%), dari 10 responden (32,3%), paritas primigravida mengikuti pelaksanaan kelas ibu hamil sebanyak 6 responden (19,4%), paritas peimigravida tidak mengikuti sebanyak 4 responden (12,9%), sedangkan dari 21 responden (67,7%) dengan paritas multigravida mengikuti sebanyak 4 responden (12,9%), paritas multigravida tidak mengikuti sebanyak 17 responden (54,8%) Berdasarkan hasil uji statistik dengan chi-square pada tingkat kepercayaan 95% dengan α =0,05 diperoleh sig. (2-sides) 0,023< 0,05. Berdasarkan hasil uji statistik chi square di peroleh ada hubungan paritas ibu hamil dengan keikutsertaan pelaksanaan kelas ibu hamil di Puskesmas Desa Binjai Tahun 2019.

Asrul, Nurrahmaton, Togi Berliana: Faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Pela...9 Tabel 3Tabulasi Silang Pengetahuan dengan Keikutsertaan Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil di Puskesmas Desa Binjai Tahun 2019 Keikutsertaan Kelas Ibu Variabel Hamil Jumlah Sig P Tidak Mengikuti Mengikuti f % f % f % Pengetahuan Baik 3 9,7 4 12,9 7 22,6 0.019 Cukup 6 19,4 4 12,9 10 32,3 Kurang 1 3,2 13 41,9 14 45,2 Dukungan Keluarga Tidak Mendukung 9 29,0 8 25,8 17 54,8 0,007 Mendukung 1 3,2 13 41,9 14 45,2 Pekerjaan Bekerja 6 19,4 4 12,9 10 32,3 0,023 Tidak Bekerja 4 12,9 17 54,8 21 67,7 Paritas Primigravida 6 19,4 4 12,9 10 32,3 0,023 Multigravida 4 12,9 17 54,8 21 67,7 Hasil Penelitian pengetahuan dengan keikutsertaan pelasanaan kelas ibu hamil dari 31 responden (100%), pengetahuan baik yang mengikuti kelas ibu hamil yaitu 3 responden (9,7%), pengetahuan baik yang tidak mengikuti sebanyak 4 responden (12,9%), pengetahuan cukup mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 6 responden (19,4%), pengetahuan cukup tidak mengikuti sebanyak 4 responden (12,9%), pengetahuan kurang mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 1 responden (3,2%) sedangkan pengetahuan kurang tidak mengikuti sebanyak 13 responden (41,9%). Berdasarkan hasil uji statistik dengan chi-square pada tingkat kepercayaan 95% dengan α =0,05 diperoleh sig. (2-sides) 0,019< 0,05. Berdasarkan hasil uji statistik chi square di peroleh adanya hubungan pengetahuan ibu hamil dengan keikutsertaan pelaksanaan kelas ibu hamil di Puskesmas Desa Binjai Tahun 2019. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh yang dilakukan oleh Masini dengan judul Hubungan Dukungan Keluarga, Tingkat Pengetahuan, Sikap dengan Partisifasi Ibu dalam Kelas Ibu Hamil di Kabupaten Magelang Tahun 2015. Hasil yang didapatkan dari 35 ibu hamil yang tidak mengikuti kelas ibu hamil terdapat 23 ibu (65,7%) yang memiliki pengetahuan kurang dan sebanyak 12 ibu (34,5%) memiliki pengetahuan baik. Dari 35 ibu hamil, 13 ibu (37,1%) yang mengikuti kelas ibu hamil pengetahuan kurang dan 22 ibu (62,9%) memiliki pengetahuan baik. Hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan

Asrul, Nurrahmaton, Togi Berliana: Faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Pela...10 pengetahuan dengan partisifasi ibu mengikuti kelas ibu hamil. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Willis dan Inggar pada tahun 2013 terdapat hubungan pengetahuan dengan kelas ibu hamil dengan nilai uji p sebesar 0,001 (p<0,05)(masini, 2015). Hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Notoatmodjo, pengetahuan merupakan hasil tahu, dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan suatu objek. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan juga diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain, dalam hal ini tingkat pengetahuan ibu mempengaruhi keikutsertaan pelaksanaan kelas ibu hamil. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam menentukan tindakan seseorang. Faktor pengetahuan menjadi pertimbangan-pertimbangan personal dari suatu individu atau kelompok yang mempengaruhi terjadinya perilaku. Pertimbangan tersebut dapat mendukung atau menghambat keikutsertaan pelaksanaan kelas ibu hamil(notoatmodjo, 2013). Menurut asumsi peneliti pengetahuan responden yang baik dikarenakan responden mengetahui apa tujuan dan manfaat dari kelas ibu hamil itu dilaksanakan, sementara pengetahuan dikaitkaan dengan responden yang berpengetahuan baik tetapi tidak mengikuti pelaksanaan kelas ibu hamil. Hal ini disebabkan oleh pengetahuan responden belum sampai ketingkat aplikasi (melaksanakan), namun masih pada tingkat know (tahu). Penerapan ilmu yang dimiliki ibu hamil tidak diterapkanselama kehamilan untuk dirinya sendiri apalagi untuk berbagi ilmu yang dimilikinya kepada orang lain atau orang terdekatnya sehingga pengetahuan yang dimiliki juga tidak berkembang. Pada masa ini, ibu hamil sedang mengembangkan cara berpikir yang baru untuk membuat keputusan sendiri. Pengetahuan responden dikategorikan cukup dan kurang dikarenakan kurangnya informasi yang didapatkan ketika konseling mengenai kehamilan. Banyak yang tidak mengetahui bahwa kelas ibu hamil memiliki banyak manfaat untuk ibu hamil selama masa kehamilannya. Melalui konseling yang diberikan saat pemeriksaan kehamilan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang masalah-masalah yang terjadi selama kehamilan dan mendeteksi masalah secepat mungkin. Penyebab masih adanya responden yang memiliki pengetahuan dalam kategori kurang, dikarenakanbeberapa hal yang mempengaruhi antara lain penyampian informasi yang kurang mengenai masalahmasalah yang terjadi pada saat hamil dan apa manfaat kelas ibu hamil selama hamil, sehingga ibu hamil tidak mengikuti kelas ibu hamil.rata-rata ibu mendapat informasi mengenai bahaya pada nifas dengan cara bertukar pikiran atau pendapat, serta pengalaman. Kurangnya informasi tentang

Asrul, Nurrahmaton, Togi Berliana: Faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Pela...11 hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan sering menjadi persoalan yang membuat ibu hamil salah dalam mengambil keputusan. Selain itu rendahnya pengetahuan juga dapat menyebabkan terjadinya keterlambatan dalam mengambil keputusan, sehingga dengan adanya kelas ibu, ibu hamil dapat mengatasi masalah atau keluhan yang dirasakan selama kehamilan dan dapat menghadapi persalinan yang aman dan nyaman. Di kelas ini ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh dan sistematis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan.kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, mitos, dan penyakit menular. Hasil penelitian yang didapatkan dukungan keluarga dengan keikutsertaan pelasanaan kelas ibu hamil dari 31 responden (100%), dari 17 responden (54,8%) dukungan keluarga tidak mendukung mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 9 responden (29,0%), dukungan keluarga tidak mendukung tidak mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 8 responden (25,8%), sedangkan dari 14 responden (45,2%) dukungan keluarga mendukung mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 1 responden (3,2%), dukungan keluarga mendukung tidak mengikuti 13 responden (41,9%) Berdasarkan hasil uji statistic dengan chi-square pada tingkat kepercayaan 95% dengan α =0,05 diperoleh sig. (2-sides) 0,007< 0,05. Berdasarkan hasil uji statistik chi square di peroleh adanya hubungan dukungan keluarga dengan keikutsertaan pelaksanaan kelas ibu hamil di Puskesmas Desa Binjai Tahun 2019. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Masini dengan judul Hubungan dukungan keluarga, Tingkat Pengetahuan, Sikap dengan Partisifasi Ibu dalam Kelas Ibu Hamil di Kabupaten Magelang Tahun 2015. Hasil yang didapatkan dari 35 ibu hamil yang tidak mengikuti kelas ibu hamil terdapat 8 ibu (22,9%) yang mempunya dukungan keluarga yang sebanyak 27 ibu (77,1%) memiliki umr tidak beresiko. Dari 35 ibu terdapat 10 ibu (28,6%) mempunyai dukungan keluarga dan 25 ibu (71,4%) mempunyai dukungan keluarga. Hal ini berarti ada hubungan dukungan keluarga dengan keikutsertaan kelas ibu hamil(masini, 2015). Dukunan keluarga adalah suatu bentuk hubungan interpersonal yang meliputi sikap, tindakan dan penerimaan terhadap anggota keluarga, sehingga anggota keluarga merasa ada yang memperhatikannya. Jadi dukungan sosial keluarga mengacu kepada dukungandukungan sosial yang dipandang oleh anggota keluarga sebagai sesuatu yang dapat

Asrul, Nurrahmaton, Togi Berliana: Faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Pela...12 diakses atau diadakan untuk keluarga yang selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan (Notoatmodjo, 2013). Menurut asumsi peneliti, responden keluarga berfungsi sebagai sistem pendukung bagi anggotanya. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung, selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan. Seperti dukungan emosional berfungsi sebagai pelabuhan istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan emosional serta meningkatkan moral keluarga. Dukungan emosianal melibatkan ekspresi empati, perhatian, pemberian semangat, kehangatan pribadi, cinta, atau bantuan emosional. Dengan semua tingkah laku yang mendorong perasaan nyaman dan mengarahkan individu untuk percaya bahwa ia dipuji, dihormati, dan dicintai, dan bahwa orang lain bersedia untuk memberikan perhatian. Dukungan informasi, keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan disseminator (penyebar) informasi tentang dunia. Dukungan informasi terjadi dan diberikan oleh keluarga dalam bentuk nasehat, saran dan diskusi tentang bagaimana cara mengatasi atau memecahkan masalah yang ada. Dukungan instrumental, keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit. Dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan oleh keluarga secara langsung yang meliputi bantuan material seperti memberikan tempat tinggal, memimnjamkan atau memberikan uang dan bantuan dalam mengerjakan tugas rumah sehari-hari. Hasil penelitian pekerjaan dengan keikutsertaan pelasanaan kelas ibu hamil dari 31 responden (100%), dari 10 responden (32,3%) pekerjaan yang bekerja mengikui kelas ibu hamil sebanyak 6 responden (19,4%), pekerjaan bekerja tidak mengikuti sebanyak 4 responden (12,9%), sedangkan dari 21 responden (67,7%) pekerjaan tidak bekerja mengikuti sebanyak 4 responden (12,9%), pekerjaan tidak bekerja tidak mengikuti sebanyak 17 responden (54,8%). Berdasarkan hasil uji statistic dengan chi-square pada tingkat kepercayaan 95% dengan α =0,05 diperoleh sig. (2-sides) 0,023< 0,05. Berdasarkan hasil uji statistik chi square di peroleh ada hubungan pekerjaan ibu hamil dengan keikutsertaan pelaksanaan kelas ibu hamil di Puskesmas Desa Binjai Tahun 2019. Hasil penelitian sama dengan penelitian yang dilakukan Ni Ketut Nopi Widiantari dengan judul Hubungan karakteristik ibu dan dukungan sosial suami dengan pelaksanaan kelas ibu hamil di Kota Denpasar tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 35 responden terdapat 15 ibu (42,9%) memiliki status tidak bekerja dan sebanyak 20 ibu (57,1%) memiliki status bekerja. Dari 35 responden yang mengikuti kelas ibu hamil terdapat 18

Asrul, Nurrahmaton, Togi Berliana: Faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Pela...13 ibu (54,1%) yang tidak bekerja dan 17 ibu (48,6%) yang bekerja. Hasil ini menunjukkan tidak ada hubungan pekerjaan dengan pelaksanaan kelas ibu hamil dengan nilai p value =0,632 (<p= 0,05)(Widiantari, 2015). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hetty Hasnita dengan judul faktor-faktor yang berhubungan dengan Keikutsertaan pelaksanaan kelas ibu hamil di Puskesmas Desa Binjai Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2019 dengan teknik surbei analitik pendekatan cross sectional, dari hasil penelitian 31 responden (100%), Pengetahuan responden mayoritas memiliki pengetahuan kurang sebanyak 12 responden (38,7%), Umur yang beresiko sebanyak 18 responden (58,1%), yang bekerja sebanyak 20 responden (64,5%), dengan paritas multigravida sebanyak 17 responden 54,8%), diperoleh ada hubungan pengetahuan dan umur, dan tidak ada hubungan pekerjaan dan paritas dengan keikutsertaan kelas ibu hamil (Hasnita, 2018). Pekerjaan merupakan aktivitas seseorang untuk memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidp sehari-hari. Seseorang yang mempunya pekerjaan dengan waktu yang cukup padat akan mempengaruhi ketidakhadiran dalam pelaksanaan program kesehatan (kelas ibu hamil)(notoatmodjo, 2013). Menurut asumsi peneliti, responden yang bekerja mengikuti kelas ibu hamil dikarenakan mendapat informasi tentang kelas ibu hamil pada saat bekerja. Responden mendapat informasi dari lingkungan sekitarnya (tempat pekerjaan) bahwa manfaat dari kelas ibu hamil baik untuk kesehatan ibu dan bayinya sehingga meluangkan waktu untuk mengikuti kelas ibu hamil ditengahtengah kesibukannya bekerja. Responden yang tidak bekerja tidak mengikuti pelaksanaan kelas ibu hamil dikarenakan kesibukan ibu dalam bekerja mengakibatkan ibu tidak mengikuti kelas ibu hamil. Ini disebabkan karena ibu lelah dengan pekerjaan serta kondisi ibu yang sedang hamil disertai risiko pada ibu hamil. Namun dalam kondisi ini ibu hamil tetap bekerja dan tidak merubah pada bekerja sehari-hari. Ibu hamil masih bekerja keras sampai hamil tua dan setelah masa nifas kembali bekerja pada ibu yang merupakan tumpuan hidup dikelaurga miskin sampai menengah. Hasil peneltiian didapatkan hubungan paritas dengan keikutsertaan pelaksanaan kelas ibu hamil dari 31 responden (100%), dari 10 responden (32,3%), paritas primigravida mengikuti pelaksanaan kelas ibu hamil sebanyak 6 responden (19,4%), paritas peimigravida tidak mengikuti sebanyak 4 responden (12,9%), sedangkan dari 21 responden (67,7%) dengan paritas multigravida mengikuti sebanyak 4 responden (12,9%), paritas multigravida tidak mengikuti sebanyak 17 responden (54,8%) Berdasarkan hasil uji statistic dengan chi-square pada tingkat kepercayaan 95%

Asrul, Nurrahmaton, Togi Berliana: Faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Pela...14 dengan α =0,05 diperoleh sig. (2-sides) 0,023< 0,05. Berdasarkan hasil uji statistik chi square di peroleh ada hubungan paritas ibu hamil dengan keikutsertaan pelaksanaan kelas ibu hamil di Puskesmas Desa Binjai Tahun 2019. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Atiul Impartina dengan judul Hubungan paritas dengan partisifasi ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil di Puskesmas Lamongan Tahun 2016. Hasilnya menunjukkan sebagian besar ibu nullipara tidak mengikuti kelas ibu hamil (80%, seluruhnya ibu primipara jarang mengikuti kelas ibu hamil (100%) dan sebagian besar ibu multipara sering mengikuti kelas ibu hamil (72,2%)(Impartina, 2017). Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Emiyanti dengan judul faktor-faktor yang berhubungan dengan keikutsertaan pelaksanaan kelas ibu hamil trimester III di Kecamatan Muara Tembesi Kab. Batang Hari Jami tahun 2017 dengan hasil bahwa ada hubungan antara pengetahuan, umur, pekerjaan dan paritas dengan keikutsertaan kelas ibu hamil di Kecamatan Muara Tembesi Kab, Batang Hari Jambi (Emiyanti, Rahfiludin, M.Zen, Winarni, 2017).. Pelaksanaan kelas ibu hamil jarang diikutin dikarenakan kurangnya informasi tentang manfaat kelas ibu hamil untuk mengahadapi persalinan. bagi ibu primigravida selain informasi yang kurang bisa juga karena kesibukan pekerjaan sehingga menyita waktu untuk mengikuti kelas ibu hamil. Banyaknya pengalaman dalam persalinan juga menentukan besarnya keikutsertaan kelas ibu hamil. Menurut Suryaningsih dalam Atiul, ibu yang sedang mengalami kehamilan, diituntut tidak hanya harus siap secara fisik, tetapi juga harus siap secara mental. Hal inilah yang kurang diperhatikan ibu hamil yang umumnya lebih siap dalam menghadapi perubahan fisik, tetapi tidak siap secara mental. Perubahan secara fisik pada ibu hamil memang mudah ditebak dan umum terjadi pada setiap ibu yang sedang mengalami kehamilan(impartina, 2017). Dalam perkembangannya, masih banyak ibu hamil yang jarang mengikuti kelas ibu hamil diantaranya kurangnya pengetahuan ibu terhadap kelas ibu hamil dan tidak aktifnya pelaksanaan kelas ibu hamil sehingga berdampak negatif terhadap keadaan ibu dan janinnya. Untuk itu diharapkan tenaga kesehatan lebih meningkatkan penyuluhan pentingnya diikuti kelas ibu hamil sehingga masalah-masalah yang terjadi pada ibu hamil cepat dideteksi(impartina, 2017). Menurut asumsi peneliti, responden yang primigravida mengikuti kelas ibu hamil dikarenakan mereka belum mendapat pengalaman mengenai kehamilannya karena kehamilan pertama. Sementara responden yang primigravida tidak mengikuti pelaksanaan kelas ibu hamil dikarenakan

Asrul, Nurrahmaton, Togi Berliana: Faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Pela...15 responden menganggap akan mendapatkan informasi tentang kehamilannya dari anggota keluarga yang pernah hamil baik dari teman maupun keluarga sendiri. Reponden yang multigravida mengikuti kelas ibu hamil dikarenakan responden merasa masih memiliki ilmu pengetahuan yang kurang tentang kehamilannya walaupun sudah pernah hamil, sementara responden yang multigravida tidak mengikuti kelas ibu hamil dikarenakan mresponden sudah pernah hamil anak sebelumnya sehingga memiliki pengalaman tentang kehamilan dan tidak perlu mengikuti pelaksanaan kelas ibu hamil. Paritas KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis data dari temuan di lokasi penelitian dapat disimpulkan bahwa yang terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, dukungan keluarga, pekerjaan dan paritas dengan keikutsertaan pelaksanaan kelas ibu hamil di Puskesmas Desa Binjai Tahun 2019.Diharapkan bagi ibu hamil agar mengikuti kelas ibu hamil secara rutin. UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti mengucapkan terimakasih kepada pihak Puskesmas Desa Binjai yang telah memberikan data dan izin sebagai tempat pelaksanaan penelitian. DAFTAR PUSTAKA Data Puskesmas Desa Binjai (2019). Depkes Ri (2014) Laporan AKI dan AKB di dipengaruhi oleh umur, pendidikan, dan pengetahuan. Selain itu, pengalaman sering menjadi informasi yang dianggap lebih baik yang tidak menyita waktu untuk datang petugas kesehatan. Pengalaman waktu pernah hamil akan diulang kembali untuk mendapatkan pengetahuan tentang kehamilannya sehingga tidak mengganggu pekerjaannya. Ibu hamil menganggap kelahiran anak pertama tidak memiliki masalah karena tidak mengikuti kelas ibu hamil, berarti kehamilan yang berikutnya juga tidak menjadi masalah kalau tidak mengikuti kelas ibu hamil. Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Depkes RI (2015) Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dewi (2014) Asuhan Kehamilan dan Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika. Emiyanti, Rahfiludin, M.Zen, Winarni, S. (2017) Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan Kelas Ibu Hamil Januari-Juli Tahun 2017, 5, pp. 801 811. Hasnita, H. (2018) Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil di Desa Pasar Batahan Kabupaten Mandiling Natal Tahun 2018. Impartina, A. (2017) Hubungan Paritas dengan Partisipasi Ibu Hamil Mengikuti Senam Hamil, Jurnal SURYA, 9. Indonesia, K. K. R. (2009) Buku kesehatan ibu dan anak, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Kementerian Kesehatan Republik INdonesia (2017) Pedoman Pelaksanan Kelas Ibu Hamil. Lontaan, A., Purwandari, A. and Keintjem, F. (2014) Pengaruh pelatihan kelas ibu hamil terhadap peningkatan

Asrul, Nurrahmaton, Togi Berliana: Faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Pela...16 pengetahuan ibu tentang persiapan persalinan dan menjadi orang tua di Puskesmas Teling Kota Manado, INFOKES-Jurnal Ilmu Kesehatan, 9(1). Manuaba, I. B. G. (2016) Ilmu kebidanan, penyakit kandungan & keluarga berencana untuk pendidikan bidan. Jakarta: EGC. Masini (2015) Hubungan dukungan keluarga, Tingkat Pengetahuan, Sikap dengan Partisifasi Ibu dalam Kelas Ibu Hamil di Kabupaten Magelang Tahun 2015. Muhammad, I. (2015) Pemanfaatan SPSS dalam Penelitian Bidang Kesehatan & Umum. Bandung: Citapustaka Media Perintis. Muhammad, I. (2016) Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan Menggunakan Metode Ilmiah. 6th edn. Bandung: Citapustaka Media Perintis. Notoatmodjo, S. (2013) Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. PT RINEKA CIPTA. Notoatmodjo, S. (2014) Metodologi penelitian kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. Prawirohardjo, S. (2014) Ilmu Kebidanan. 4th edn. Jakarta: PT. Bina Pustaka. Ratnawati, A. (2016) Asuhan Keperawatan Maternitas. pertama. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Utami, R. B. (2015) Modul 4 Asuhan Kebidanan Komunitas (Kelas Ibu) Hamil dan Ibu Balita. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Saya manusia Kesehatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Widiantari, N. (2015) Hubungan karakteristik ibu dan dukungan sosial suami dengan partisipasi ibu mengikuti kelas ibu hamil di kota denpasar, Thesis.