1. Pendahuluan MENINGKATKAN KEPEDULIAN MASYARAKAT TERHADAP KONSERVASI AIR MELALUI SOSIALISASI LUBANG RESAPAN BIOPORI (LRB) DAN PENGHIJAUAN

dokumen-dokumen yang mirip
MEMASYARAKATKAN KONSERVASI AIR MELALUI PENYULUHAN DAN PEMBUATAN LUBANG BIOPORI (LBR)

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pustekom, 2005 bahwa Indonesia merupakan daerah yang mempunyai curah hujan yang relatif tinggi yaitu

IBM KELOMPOK IBU-IBU PKK : PENERAPAN TEKNOLOGI BIOPORI YANG DIPERKAYA INOKULAN MIKROBA DI PERUMAHAN BANYUMANIK SEMARANG

1. Pendahuluan PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM URBAN FARMING

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH KELUARGA UPAYA MENGURANGI PENCEMARAN SUNGAI (STUDI KASUS RW 07 KELURAHAN CIBEUREUM, KECAMATAN CIMAHI SELATAN)

PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI SEBAGAI ALTERNATIF PENANGGULANGAN BANJIR DI KELURAHAN MAHARATU KECAMATAN MARPOYAN DAMAI PEKANBARU

KATA PENGANTAR. Manfaat dalam melakukan kegiatan pembuatan lubang biopori antara lain :

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

IbM di KELURAHAN SISIR KOTA BATU (BUDIDAYA SAYURAN/TOGA ORGANIK)

taman, dua petugas penyapu jalan utama, dan dua petugas UPS Mutu Elok.

PROPOSAL KEGIATAN PROGRAM KULIAH KERJA PROFESI ( KKP) DESA CIPETUNG, KECAMATAN PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI

BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK DI DUSUN SIDODADI DAN DUSUN SUKA MAJU DENGAN MENGGUNAKAN KOMPOS BERBASIS MOL REBUNGCOT.

Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur

PEMBUATAN LUBANG BIOPORI DI TAMAN PEMBIBITAN TEBET

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan

ATURAN BERSAMA RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN DESA KEDUNGSARIMULYO

1. Pendahuluan. Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung

BUDI DAYA. Kelas VII SMP/MTs. Semester I

M-KRPL MENGHIAS RUMAH DENGAN SAYURAN DAN UMBI- UMBIAN, SEHAT DAN MENGUNTUNGKAN

PENGESAHAN PROPOSAL PKM

POTENSI KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG SEBAGAI SENTRA PERTANIAN ORGANIK MELALUI KEGIATAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI

Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DENGAN BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN DALAM POT DI BOJONGGEDE JAWA BARAT

Pemberdayaan Lingkungan untuk kita semua. By. M. Abror, SP, MM

BIOPORI TANAH SEBAGAI RESAPAN AIR DI DESA BUKIT RATA DUSUN MELUR KUALA SIMPANG: ACEH TAMIANG

BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. Diusulkan oleh: Rizki Muzammil Asnawati Angga Wiranda Rizqi Via Utami

KUALITAS LINGKUNGAN MELALUI PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI

BAB I PENDAHULUAN. perbukitan rendah dan dataran tinggi, tersebar pada ketinggian M di

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI

Dr. Zulkifli Rangkuti, MM

Mengubah Sampah Organik Menjadi Kompos Melalui Resapan Lubang Biopori Oleh Dwi Sayekti

PEMBENTUKAN POSDAYA DAN PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN CITEUREUP KECAMATAN CIMAHI UTARA KOTA CIMAHI

Pencegahan Banjir dengan Penerapan Teknologi Biopori pada SDN 07 dan SDN 13 Pagi Cawang

BUDIDAYA SAYURAN. Paramita Cahyaningrum Kuswandi Program Pengabdian Masyarakat Jur. Pend. Biologi FMIPA UNY 2014

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA CIA (CIHIDEUNG ILIR IN ACTION): GERAKAN CINTA LINGKUNGAN DAN KEBERSIHAN SITU CIHIDEUNG ILIR

Penerapan Teknologi Berkebun Sayur secara Vertikultur pada Siswa Sekolah Dasar di Purwokerto, Jawa Tengah

TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG

Prosiding SNaPP2012:Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN Siti Sujatini, 2 Harry Susilo

OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEKARANGAN DI DESA BABAKAN, KECAMATAN CISAAT, KABUPATEN SUKABUMI

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RUMAH PANGAN LESTARI SEBAGAI UPAYA PEMANFAATAN LAHAN DAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS RUMAH TANGGA

PENDAMPINGAN PEMBUATAN MEDIA VELTIKULTUR UNTUK PENANAMAN TUMBUHAN OBAT DALAM PEMAKSIMALAN PEKARANGAN RUMAH

PENYULUHAN PENANAMAN SAYURAN DENGAN MEDIA POLYBAG

POTENSI PERTANIAN PEKARANGAN*

LAPORAN VERIFIKASI PROKLIM

BAB V POTRET BURAM PEREMPUAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT WONOREJO. A. Profil Gerakan Perempuan dan Lingkungan Hidup di Wonorejo

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

UPAYA PENINGKATAN GIZI KELUARGA MELALUI KRPL

MEMANFAATKAN PEKARANGAN PEROLEH RUPIAH

PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT MELALUI USAHA KOMPOS BOKASHI, BUDIDAYA SAYUR DAN JAMUR MERANG ABSTRAK

AKUAPONIK. Sutrisno Estu Nugroho Anang Hari Kristanto,

PENDAMPINGAN PEMBUATAN RUMAH PUPUK KOMPOS DI KAMPUNG BELAKANG KAMAL JAKARTA BARAT

LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI PEMBUATAN BIOPORI DI BANJAR BUKIAN DAN KIADAN, PLAGA PELAGA AGUSTUS Oleh: I GDE SUARJA Koordinator JANMA

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya pertumbuhan penduduk dan kebutuhan manusia seiring dengan

PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA DALAM PEMBUATAN PUPUK BOKASHI DI KELURAHAN TUAH KARYA, KECAMATAN TAMPAN, PEKANBARU

terpaksa antri atau harus berjalan jauh puluhan kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih. Sebaliknya, ketika musim hujan tiba, air menjadi banyak

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RUMAH PANGAN LESTARI ORGANIK SEBAGAI SOLUSI PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

MENGELOLA AIR AGAR TAK BANJIR (Dimuat di Harian JOGLOSEMAR, Kamis Kliwon 3 Nopember 2011)

PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KELURAHAN PAAL V KOTA JAMBI MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI PROVINSI JAMBI PENDAHULUAN

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

Proposal Kegiatan Penanaman Pohon

TATA CARA PEMANFAATAN AIR HUJAN

Pasal 6 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

BAB VI PROSES PENDAMPINGAN PEREMPUAN WONOREJO. selaku RW 01 Wonorejo. Pendamping memperkenalkan diri dan

POLA PENATAAN LAHAN PEKARANGAN BAGI KELESTARIAN PANGAN DI DESA SEBORO KRAPYAK, KABUPATEN PURWOREJO

Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

KUESIONER PENELITIAN

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar

VERTIKULTUR MEDIA PRALON SEBAGAI UPAYA MEMENUHI KEMANDIRIAN PANGAN DI WILAYAH PERI URBAN KOTA SEMARANG

TEKNOLOGI BIOPORI UNTUK MENGURANGI BANJIR DAN TUMPUKAN SAMPAH ORGANIK

PEMBANGUNAN ALAT PENGOLAH AIR LIMBAH DENGAN KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KELURAHAN PANJANG JIWO. Jl. Cokroaminoto 12A Surabaya 60264

III. METODOLOGI Kerangka Pemikiran

PENGGUNAAN LUBANG RESAPAN BIOPORI UNTUK MINIMALISASI DAMPAK BAHAYA BANJIR PADA KECAMATAN SUKAJADI KELURAHAN SUKAWARNA RW004 BANDUNG (035L)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN AKHIR PKM-M. Nama Anggota NIM Tahun Angkatan oleh : Nama Anggota NIM Tahun Angkatan

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 4 Surakarta dengan alamat Jalan Ahmad Yani. Tempurejo RT.05 RW.II, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari,

INTRODUKSI BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK MENGGUNAKAN PIPA PARALON DI DESA TANJUNG SETEKO KECAMATAN INDRALAYA UTARA KABUPATEN OGAN ILIR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN LUWU TIMUR

TEKNIK BUDIDAYA PADI DENGAN METODE S.R.I ( System of Rice Intensification ) MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK POWDER 135

PENERAPAN CPOTB DALAM PENGOLAHAN TANAMAN OBAT KELUARGA SEBAGAI RAMUAN HERBAL

Pupuk Organik Powder 135 (POP 135 Super TUGAMA)

PERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN FARID BAKNUR, S.T. Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

PERANAN PKK DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA. Oleh: TP. PKK KABUPATEN KARANGANYAR

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. transportasi, Wisata air, olah raga dan perdagangan. Karena kondisi lahan dengan

Menengok kesuksesan Rehabilitasi Hutan di Hutan Organik Megamendung Bogor Melalui Pola Agroforestry

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU

Seorang diri, Sadiman memerdekakan desanya dari kekeringan

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG RUANG TERBUKA DI KELURAHAN TAMANSARI

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Pemerintah Kota Bandung dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 EISSN 2303-2480 MENINGKATKAN KEPEDULIAN MASYARAKAT TERHADAP KONSERVASI AIR MELALUI SOSIALISASI LUBANG RESAPAN BIOPORI (LRB) DAN PENGHIJAUAN 1 Puti Renosori, 2 Hilwati Hindersah 1 Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116 2 Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota Universitas Islam Bandung, Jl.Tamansari No.1 Bandung 40116 e-mail: 1 puti renosori@yahoo.co.id 2 Hiwati_hindersah@yahoo.com Abstrak. Kondisi sumber daya air tanah di pusat pengabdian yaitu di RW 07, kelurahan Cibeureum-Cimahi semakin menipis karena kurangnya lahan resapan akibat pembangunan rumah maupun pengerasan jalan. Air tanah sangat dibutuhkan di daerah tersebut karena tingkat kepadatan penduduknya sangat tinggi, dan tidak adanya air PDAM yang masuk ke daerah tersebut, banyak warga yang kekurangan air bersih ketika musim kemarau tetapi ketika musim hujan banyak genangan air di jalan dan halaman rumah bahkan dibeberapa tempat terjadi banjir akibat kapasitas drainase yang tersedia tidak mencukupi lagi. Upaya untuk mengatasinya telah dilakukan dengan cara mengajak masyarakat mengelola air hujan secara lebih baik yaitu dengan membuat Lubang Resapan Biopri (LRB). Dipilihnya metoda LRB karena merupakan salah satu teknologi tepat guna yang mudah dilakukan, relative murah, ramah lingkungan dan merupakan cara yang efektif guna meningkatkan penyerapan air ke dalam tanah. LRB yang telah dibuat di seluruh RW 07 sebanyak ± 540, yang pembuatannya dikoordinasi oleh ketua RT nya masing-masing. Karena LRB tersebut dapat diiisi dengan sampah organik, yang dapat berubah menjadi kompos, maka manfaat lain nya ialah dapat meningkatkan pengolahan sampah organik menjadi kompos. Kompos tersebut digunakan untuk kegiatan urban farming. Kegiatan urban farming bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan lahan dengan menanam berbagai tanaman yaitu tanaman sayur-sayuran, TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dan tanaman-tanaman lain yang berguna seperti tanaman pengusir nyamuk. Kata kunci: Lubang Resapan Biopori (LRB), pengomposan sampah organik, urban farming 1. Pendahuluan Permasalahan yang berhubungan dengan kebutuhan air bersih di perkotaan terutama di lingkungan padat penduduk cenderung meningkat setiap tahunnya. Penggunaan air yang sangat berlebihan serta kurangnya lahan resapan, menjadi penyebab utama menurunnya kualitas dan kuantitas sumber daya air tanah. Hal tersebut terjadi pula di lokasi pengabdian yaitu RW 07, kelurahan Cibeureum- Cimahi. Air tanah sangat dibutuhkan di daerah tersebut karena tingkat kepadatan penduduknya sangat tinggi, dan tidak adanya air PDAM yang masuk ke daerah tersebut. Tetapi kondisi sumber daya air tanah saat ini semakin menipis karena kurangnya lahan resapan akibat pembangunan rumah maupun pengerasan jalan sehingga lahan menjadi kedap air. Banyak warga yang kekurangan air bersih ketika musim kemarau tetapi ketika musim hujan banyak genangan air di jalan dan halaman rumah bahkan dibeberapa tempat terjadi banjir akibat kapasitas dari drainase yang tersedia tidak mencukupi lagi. 125

126 Puti Renosori, et al. Salah satu upaya untuk melestarikan sumber daya air adalah konservasi air. Dalam konteks pemanfaatannya, Agus et al. (2002) mengemukakan bahwa penggunaan air hujan yang jatuh kepermukaan tanah secara efisien merupakan tindakan konservasiuntuk itu dirasakan perlu suatu edukasi langsung dengan cara penyuluhan untuk mengubah, paradigma pengelolaan air hujan yang hanya menyalurkan secepat-cepatnya ke saluran drainase menjadi memaksimalkan penyerapannya dengan cara mengajak masyarakat untuk pembuatan lubang resapan biopri (LRB). Dengan meningkatkanan kapasitas infiltrasi ke dalam tanah diharapkan volume air tanah meningkat dan permukaan air tanah tidak semakin menurun sehingga muka air tanah yang tetap terjaga atau bahkan menjadi lebih dangkal, air tanah tersebut dapat dimanfaatkan kembali terutama pada saat terjadi kekurangan air di musim kemarau dengan jalan memompanya kembali ke permukaan. Lebih jauh Hal ini diharapkan dapat membuat warga RW 7 berkontribusi secara nyata dalam mengurangi sumbangan bencana banjir dengan mengurangi sumbangan run off air hujan Dipilihnya metoda LRB karena merupakan salah satu teknologi tepat guna yang cocok untuk lahan sempit, mudah dilakukan dan relative murah. Selain itu manfaat LRB adalah: 1. mencegah banjir 2. tempat pembuangan sampah organik 3. menyuburkan tanaman 4. meningkatkan kualitas air tanah (Pusat pendidikan lingkungan hidup, 2013). Untuk memanfaatkan kompos sebagai produk utama hasil pengomposan sampah organik dari LRB maka dibuat program urban farming Kegiatan urban farming bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan lahan dengan menanam berbagai tanaman sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan/dapur ibu rumah tangga sehari-hari, selain itu Iritani (2012) menyatakan menanam dan mengkonsumsi sayuran hasil karya sendiri bisa menjadi kebanggaan karena kita bisa panen dan langsung mengkonsumsi dalam keadaan segar. Kendala utama di wilayah perkotaan adalah keterbatasan lahan kosong, oleh karena itu diperlukan suatu system penanaman yang dapat menghemat penggunaan lahan tetapi mampu memproduksi sayuran yang sehat dan berkualitas. Penanaman dalam polybag, pot dan vertikultur merupakan salah satu metoda untuk mengimbangi keadaan diatas. Hal ini karena metoda tersebut tidak membutuhkan lahan yang luas. Selain itu produksi yang dihasilkan bisa lebih besar dan berkualitas dibanding menggunakan lahan yang luas (Supriati, 2011) Melalui program urban farming, warga dapat lebih merasakan manfaat-manfaat program tersebut. Karena jika warga merasakan manfaatnya maka mereka akan sukarela melaksanakan suatu program, sehingga program tersebut dapat terus terpelihara dan berkesinambungan 2. Metode Pelaksanaan Untuk mencapai tujuan kegiatan PKM, maka metode pelaksanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Studi pendahuluan dengan cara melakukan survey langsung ke lapangan untuk melihat kondisi yang sebenarnya dan mengadakan wawancara/dialog dengan pihak-pihak yang terkait yaitu Ketua PKK, Ketua RW, Ketua RT, dan tokoh masyrakat. 2. Persiapan pelatihan: penyusunan pre-test, posttest dan materi-materi penyuluhan 3. Sosialisasi/pelatihan Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sains, Teknologi dan Kesehatan

Meningkatkan Kepedulian Masyarakat Terhadap Konservasi Air... 127 Sosialisasi/pelatihan akan dilakukan sebelum praktek di lapangan. Pelatihan ini dimaksudkan selain untuk mensosialisasikan program, meningkatkan pengetahuan warga terutama ibu rumah tangga dan memotivasi untuk melaksanakan program. 4. Praktek pembuatan LRB dilakukan dengan cara: Menentukan lokasi dan jumlah LRB yang tepat Pembuatan LRB Pemeliharaan LRB 5. Praktek urban farming Metode yang akan dilakukan adalah penanaman dalam polybag, pot dan metoda vertikultur, agar tidak membutuhkan lahan yang luas. Metoda vertikulur adalah suatu cara pertanian yang dilakukan dengan system bertingkat. Mengolah tanah dengan system ini tidak jauh berbeda dengan menanam pohon seperti di sebuah kebun atau sawah, namun kelebihan menanam dengan system ini yaitu dengan lahan yang minimal mampu menghasilkan hasil yang maksimal (Wijaya, 2012). 6. Evaluasi dampak pelatihan dan praktek praktek LBR dan urban farming Evaluasi pertama yang dilakukan adalah membandingkan hasil pretest dan posttest untuk mengukur keberhasilan transfer ilmu pengetahuan. Evaluasi kedua dengan cara pengumpulan data dan pengamatan langsung pemeliharaan LRB maupun tanaman dan kendala-kendala yang terjadi di lapangan dan dampak terhadap pemberdayaan warga. 3. Pelaksanaan PKM 3.1 Survey Pendahuluan Tingkat kepadatan penduduk di daerah tsb.cukup tinggi, yaitu rata-rata 257,275 orang/ha. Hal ini mengakibatkan tingginya alih fungsi lahan. Jalan dan halaman warga banyak dilakukan pengerasan agar tidak becek tetapi dilain pihak lahan resapan air berkurang. Hal itu berdampak: Banyak warga (± 70%) terpaksa harus membeli air bersih baik di musim kemarau maupun di musim hujan. Pada musim hujan di beberapa tempat di RW 07 sering terjadi banjir, foto banjir di jalan utama kebon kopi dapat dilihat pada gambar 1. Gambar1. Banjir di jalan Kebon kopi ISSN 2089-3582, EISSN 2303-2480 Vol 4, No.1, Th, 2014

128 Puti Renosori, et al. sering terjadi genangan air di halaman jika hujan besar. Gambar salah satu halaman warga yang tergenang air hujan dapat dilihat pada gambar 2. Gambar 2. Genangan Air Hujan di Salah Satu Halaman Rumah Warga 3.2 Pelaksanaan Sosialisasi LRB dan Urban Farming Sosialisasi LRB dan urban farming dilakukan sebelum praktek di lapangan untuk meningkatkan pengetahuan warga terutama ibu rumah tangga tentang LRB dan budi daya tanaman (sayuran, TOGA & tanaman pengusir nyamuk) juga manfaat-manfaatnya, sehingga diharapka warga termotivasi untuk berpartisipasi aktif membuat dan merawat LRB juga menanam dan merawat tanaman. Sosialisasi dilaksanakan di RT 05, RT 01, RT 02 dan sosialisasi pada kader PKK, karang taruna, dan pengurus RW. 3.3 Pelaksanaan Pembuatan LRB Setelah program LRB disosialisasikan kepada Bapak ketua RW 07 dan pengurus lainnya, tanggapan mereka sangat positif. Tahap pertama dibuat 40 LRB, yang terdiri dari 2 jenis LRB yaitu jenis pertama tutup biopori menggunakan piping blok dan jenis kedua menggunakan paralon yang tutup nya dilubangi/di bor. Gambar tutup LRB jenis pertama dan ke dua dapat dilihat pada gambar 3 a) Tutup biopori jenis pertama dari paping blok b) Tutup biopori menggunakan paralon yang dilubangi Gambar 3. Jenis Tutup Biopori Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sains, Teknologi dan Kesehatan

Meningkatkan Kepedulian Masyarakat Terhadap Konservasi Air... 129 Setelah dilakukan pengamatan terhadap kedua jenis tutup LRB, tim PKM dan pengurus RW sepakat memilih membuat LRB dengan tutup dari paralon yang dilubangi karena terlihat lebih rapih dan lebih mudah mengerjakannya. LRB dibuat di halaman rumah-rumah warga yang membutuhkan, di selokan maupun di jalan. Jika LRB dibuat di rumah warga, penentuan lokasi diserahkan pada warga karena warga yang lebih tahu tempat yang sering tergenang, sedangkan Jika LRB dibuat di jalan maka penentuan lokasi didiskusi antara pengurus RW, pengurus RT, dan warga yang mengetahui lokasi LRB yang tepat. 3.4 Pelaksanaan Praktek Urban Farming Penanaman awal dilaksanakan secara gotong royong, sedangkan untuk pemeliharaan tanaman seperti penyiraman, penyiangan tanaman, dan pemupukan dilakukan pembagian tugas dan dibuat penjadwalan sehingga tidak memberatkan warga. Urban farming juga dilakukan di rumah warga bagi warga yang berminat mempraktekannya dirumah masing-masing. Sebelum praktek penanaman dilapangan dilakukan pengarahan teknis cara penanaman tanaman. Macam-macam sayuran yang ditanam adalah sayuran yang biasa dikonsumsi sehari-hari seperti: kangkung, bayam, terong, tomat, pakcoy, cosin dll. Tanaman ditanam menggunakan polybag dan pot. Penanaman tanaman dilakukan baik secara perorangan maupun secara berkelompok Saat ini telah dibentuk 2 kelompok urban farming. Untuk penanaman secara perorangan biasanya di halaman rumah masingmasing. Untuk tanaman yang ditanam secara berkelompok umumnya ditempatkan di sepanjang pinggir jalan. Jumlah tanaman yang telah ditanam dalam polibag dan pot lebih dari 500 buah. Bibit sayuran dapat diperoleh dengan membibitkan sendiri dari biji atau membeli bibit yang sudah tumbuh. Tanaman juga ditanam secara vertikultur, dengan menggunakan wadah pot dinding sehingga dapat ditempelkan di dinding, juga dibuat rak tanaman, dan untuk tanaman yan merambat. dirambatkan ke atas menggunakan kawat. Tanaman pengusir nyamuk yang telah ditanam adalah zodia, lavender, rosmery dan sereh wangi, sedangan TOGA ditanam sesuai dengan keinginan dan kebutuhan ibu-ibu. Jenis tanaman TOGA yang ditanam diantaranya: lidah buaya, kunyit, Jahe, binahong dll. Pemeliharaan tanaman yang dilakukan adalah penyiraman tanaman, pemberian pupuk, dan penyiangan. Penyiraman tanaman dilakukan jika tidak ada hujan dan dilakukan secara bergiliran. Untuk pengendalian hama tanaman dilakukan dengan penyemprotan menggunakan insektida dan jika hama terlihat, langsung dibunuh. Selain itu ibu-ibu secara berkelompok membersihkan jalan dari rumput liar, yang biasanya dilakukan pada hari jumat atau Minggu karena itu yang sering menggunakan istilah Jumsih (Jumat bersih-bersih) atau Mingsih (Minggu bersih-bersih) 4. PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pretest dan Post test Sebelum sosialisasi/pelatihan, dilakukan pretest untuk mengetahui pemahaman awal masing-masing peserta sebelum menerima pelatihan. Pretest terdiri dari sepuluh pertanyaan. Bentuk pertanyaan pretest merupakan jenis kuesioner tertutup sehingga peserta diminta untuk melingkari jawaban yang mereka anggap benar. Bentuk pertanyaan untuk pretest dan posttest sama. ISSN 2089-3582, EISSN 2303-2480 Vol 4, No.1, Th, 2014

130 Puti Renosori, et al. Nilai rata-rata pretest peserta sebesar 51,7%. Hal ini menunjukan pemahaman peserta sebelum pelatihan dapat dikatagorikan kurang. Pada post test peserta mendapatkan nilai rata-rata sebesar 94%. Maka dapat disimpulkan setelah pelatihan, pengetahuan peserta meningkat sebesar 42.3%. 4.2 Kendala-kendala pembuatan LRB dan urban farming Pembuatan LRB umumnya dibuat oleh bapak-bapak dan pemuda tetapi di RT 01 sebagian besar dibuat oleh ibu-ibu secara gotong royong. Pembuatan LRB pada jalan yang sudah disemen dengan tebal sangat menyulitkan ibu-ibu. Kendala lain adalah penyerapan air pada LRB tidak optimal jika LRB tersebut tertutup oleh tanah, maka perlu dibersihkan secara rutin. Kendala-kendala praktek urban farming adalah: 1. Hama tanaman Salah satu kendala menanam sayuran yaitu sebagian daunnya dimakan serangga seperti ulat bekicot besar, bekicot kecil, kaki seribu dll. Kendala lain sebagian tanaman cabe dan cabe rawit daunnya kecil- kecil dan menggulung. 2. Keamanan tanaman Keamanan tanaman masih kurang. Hal ini dikarenakan pot tanaman ditempatkan di pinggir jalan yang dilalui oleh banyak orang dan tidak ada penjaga yang mengawasi selama 24 jam, maka beberapa kali terjadi pencurian pot. 3. Kurangnya pengetahuan ibu-ibu Jika bibit yang tersedia lebih dari jumlah yang dibutuhkan, maka Jumlah tanaman yang ditanam dalam satu polybag/pot terlalu banyak, karena itu pertumbuhannya kurang berkembang dengan baik. 4.3 Manfaat Membuat LRB dan Menanam Sayuran Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Cimahi telah menginstruksikan untuk membuat LRB di lingkungan pemukiman pada seluruh RW. Karena itu menurut Bapak RW, program pembuatan LRB dan penghijauan ini dapat dijadikan percontohan bagi daerah lain di lingkungan Cimahi. Berdasarkan hasil wawancara manfaat-manfaat lain yang telah dirasakan warga, ialah: a. Jalan dan halaman warga tidak tergenang/banjir setelah hujan besar Di beberapa jalan dan halaman rumah yang biasanya tergenang setelah hujan besar dan biasaanya harus disapu agar air cepat mengalir, tetapi setelah dibuat Lubang resapan biopori langsung surut ke lubang biopori. b. Warga dapat mensosialisaikan LRB pada tamu yang datang ke RW 07 Beberapa tamu yang datang ke RW 07, tertarik melihat LRB dan berkeinginan untuk membuat biopori di rumahnya. Maka dengan meminjam bor biopori kepunyaan warga tamu-tamu tersebut membuat bor biopori di rumahnya Sedangkan manfaat-manfaat urban farming yang dirasakan ibu-ibu ialah : meningkatkan kerukunan, silaturahmi, dan kekeluargaan, gotong royong warga mengurangi biaya dapur atau biaya rumahtangga sehari-hari karena bisa mengambil sayuran yang dibutuhkan mengambil sayuran dengan lebih mudah dan segar, karena tersedia di depan rumah, juga dapat memetik sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan sehingga lebih efisien menjadi kegiatan yang menyenangkan, apalagi bagi bapak dan-ibu yang sudah pensiun dan mempunyai hobi bercocok tanam Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sains, Teknologi dan Kesehatan

Meningkatkan Kepedulian Masyarakat Terhadap Konservasi Air... 131 meningkatkan tukar menukar informasi tentang kegunaan TOGA meningkatkan kebersihan dan keasrian lingkungan meningkatkan pengelolaan sampah, karena sampah organic dapat dikomposkan 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Setelah dilaksanakan program pembuatan LRB dan urban farming, maka berdasarkan studi lapangan dan wawancara dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: Sosialisai/pelatihan metoda LRB dapat meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya lingkungan hidup dan memotivasi warga untuk membuat LRB dan urban farming. Dengan membuat LRB pada lokasi-lokasi yang tepat seperti dekat talang air, tempat yang bisa tergenang dapat memecahkan masalah genangan air dan mengurangi banjir di lingkungan RW 07 Dengan dikoordinasi RT masing-masing dan mewajibkan setiap Kepala Keluarga (KK) membuat satu LRB serta memfasilitasi alat dan bahan untuk pembuatannya maka dapat dibuat LRB 540 LRB di RW 07. Pelatihan dapat meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya lingkungan hidup dan memotivasi warga untuk mempraktekan urban farming dan telah terbentuk 2 kelompok ibu-ibu yang menanam sayuran, TOGA dan tanaman pengusir nyamuk. Pelatihan dan praktek LRB dapat meningkatkan pemberdayaan wanita dalam pengelolaan sampah menjadi produk yang dapat bernilai tambah seperti kompos Kemudian kompos yang dihasilkan dari pengomposan sampah organic, dapat digunakan untuk menghijaukan lingkungan, sehingga lingkungan menjadi lebih sehat, hijau. Urban farming dapat memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan yang bermanfaat dengan ditanam berbagai tanaman yang bermanfaat dan menanam tanaman dengan metoda vertikultur dapat memanfaatkan lahan secara lebih efisien 5.2 Saran Setelah dilakukannya pelatihan urban farming, maka penulis menyarankan : kepada semua pengurus RT dan RW agar meningkatkan program LRB dan urban farming di lahan-lahan kosong yang belum ditanami, karena dirasakan banyak manfaatnya untuk warga, juga mengingatkan kepada warga untuk memeliharaan sehingga program dapat berkesinambungan. PKM ini sebaiknya dilaksanakan di Sekolah Dasar, sehingga perhatian terhadap lingkungan hidup dan kegiatan menanam dapat diajarkan dan dipraktekan sejak kecil. Ucapan Terimakasih Kami mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Dikti atas dukungan dana yang telah diberikan sehingga pengabdian kepada masyarakat ini bisa berjalan sesuai dengan rencana. Terimakasih juga kepada LPPM UNISBA Bandung atas terlaksananya acara Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian 2014 dan kepada pihak Panitia Prosiding atas kerjasamanya untuk memuat makalah seminar terpilih. ISSN 2089-3582, EISSN 2303-2480 Vol 4, No.1, Th, 2014

132 Puti Renosori, et al. Daftar Pustaka Agus et all. (2002). dalam K. Subagyono, 7 Teknologi Konservasi Air Pada Pertanian Lahan Kering, http://balitanah.litbang.deptan.go.id/dokumentasi/berlereng 7, Diunduh pada 20 Maret 2013. Iritani, Galuh. (2012). Vegetable Gardening: Menanam Sayuran di Pekarangan Rumah, Yogjakarta, Indonesia. Pusat pendidikan lingkungan hidup. (2013). Manfaat Lubang biopori, http://pplhselo.or.id/berita/manfaat-lubang-biopori.html. Diunduh pada 3 September 2014. Supriati Yati, dan Ersi Herliana Wijaya. (2011). Bertanam Sayuran Organik dalam Pot, Penebar swadaya, Jakarta, Indonesia. Wijaya, Budi Hermawan. (2012). 101 Tips Perawatan Tanaman: Tanaman Sayur Tanaman Buah Tanaman Obat, Abata Press, Cetakan I, Klaten, Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sains, Teknologi dan Kesehatan