MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUILAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SMP MUHAMMADIYAH 05 MEDAN Risvan Siraj Fadoli, S. Pd IAIN Batusangkar sirajrisvan@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pelayanan bimbingan kelompok di sekolah dan upaya meingkatkan minat belajar siswa yang digunakan oleh guru BK di SMP Muhammadiyah 05 Medan. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 05, kepala sekolah dan guru BK. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Perlakuan yang diberikan kepada siswa dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat belajar siswa melalui layanan bimbingan kelompok.. Penelitian ini menggunakan beberapa teknik yaitu: Teknik pengumpulan data terdiri dari wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik analisi data yang digunakan adalah mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan upaya meningkatkan minat belajar siswa di SMP Muhammadiyah 05 Medan sudah cukup baik. Upaya yang dilakuakn melalui bimbingan kelompok untuk meningkatkan minat belajar siswa adanya kemauan siswa untuk belajar lebih giat, kreatif, dan mandiri. Hasil yang dicapai dengan adanya upaya meningkatkan minat belajar siswa melalui bimbingan kelompok yaitu adanya kesadaran siswa dan perubahan dalam diri siswa terhadap pemahaman pentingnya belajar sehingga minat belajar harus ditingkatkan. Kata Kunci: Bimbingan Kelompok, minat belajar. 69
I. PENDAHULUAN Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh murid sebagai peserta didik. Permasalahan yang sering terjadi adalah masih adanya sejumlah siswa yang belum dapat mematuhi tata tertib di sekolah tersebut, salah satu tata tertib yang belum dapat dipatuhi adalah mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Hal ini menunjukkan rendahnya minat belajar siswa. Apabila peserta didik tidak memiliki minat dalam belajar maka hasil belajar yang diperoleh tidak akan bisa optimal. Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Belajar mempunyai keuntungan, baik bagi individu maupun bagi masyarakat. Minat belajar siswa merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran. Karena tanpa adanya minat belajar dari siswa proses pembelajaran tidak akan dapat berlangsung secara maksimal. Bagi individu, kemampuan belajar secara terus menerus akan memberikan kontribusi terhadap pengembangan kualitas hidupnya. Sedangkan bagi masyarakat, belajar mempunyai peran yang penting dalam mentransmisi budaya dan pengetahuan dari generasi ke generasi untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman belajar yang membawa perubahan bagi peserta didik, baik perubahan pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Howard L. Kingskey mengatakan bahwa learning is the process by which behavior (in the broader sense) is originated or changed through practice or training. Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan(saiful, 2011) Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan.dalam belajar, peserta didik tidak bisa melepaskan diri dari beberapa hal yang dapat mengantarkannya berhasil dalam belajar. Banyak orang yang belajar dengan susah payah, tetapi tidak mendapatkan hasil apa-apa hanya kegagalan yang ditemui. Penyebabnya tidak lain karena belajar tidak teratur, tidak disiplin, dan kurang semangat, tidak tahu bagaimana cara berkonsentrasi dalam belajar, mengabaikan masalah pengaturan waktu dalam belajar, kurangnya minat dalam belajar dan tidak adanya motivasi dalam diri individu tersebut.(khairani, 2013) Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.minat terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru.jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya. Walaupun minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan hal yang hakiki untuk dapat mempelajari hal tersebut, asumsi umum menyatakan bahwa minat akan membantu seseorang 70
mempelajarinya.proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai educatif yangmewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa(slameto, 2010). Firman Allah tentang minat belajar siswa terdapat dalam Al-qur an Surat al-najm ayat 39 berikut ini: Dan bahwa seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. (QS,an- Najm:39) (Q.S An Najm 39, n.d.) Secara umum tujuan dari layanan bimbingan dan konseling adalah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, sebagaimana tertuang dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sedangkan tujuan khusus dari layanan bimbingan dan konseling adalah untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karir.(sistem Pendidikan Nasional, 2003) Layanan Bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama dari guru pembimbing) dan atau membahas secara bersamasama pokok bahasan (topik) tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dan kehidupannya sehari-hari dan untuk perkembangan dirinya, baik sebagai inividu untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan atau tindakan(hartinah, 2009) Bimbingan kelompok ditujukan untuk mencegah timbulnya masalah pada siswa dan mengembangkan potensi siswa. Layanan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya masalah atau kesulitan pada diri konseli (siswa).bimbingan kelompok juga dapat berupa penyampaian informasi atau aktivitas kelompok membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan masalah sosial(ahmad, 2005). Menurut pendapat Romlah, bimbingan kelompok adalah salah satu teknik bimbingan yang berusaha membantu individu agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan kemampuan, bakat, minat, serta nilai-nilai yang dianutnya an dilaksanakan dalam situasi kelompok(tatiek, 2001) Jadi, minat belajar peserta didik merupakan suatu kemauan dalam diri yang dimiliki peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang optimal yang ditunjukkan dengan kegiatan belajar.oleh karena seorang yang terdidik dapat ditandai dari adanya minat yang luas serta bernilai.maka jelaslah sudah bahwa memperkembangkan minat semacam itu merupakan tujuan yang penting.minat terlalu kerap diturunkan derajatnya, sehingga hanya dianggap 71
sebagai suatu alat saja untuk mencapai sesuatu yang lama(buchori, 2002) II. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif sering disebut dengan metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Untuk memperoleh data akurat dalam penelitian ini, peneliti langsung hadir ke lokasi penelitian melakukan wawancara, dan studi dokumentasi. Dalam menarik kesimpulan peneliti melakukan triangulasi sebagai landasannya. III. HASIL PENELITIAN Guru BK merupakan seseorang yang bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan layanan BK. Guru BK merupakan unsur utama dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah yang bertanggung jawab dalam membentuk pribadi siswanya. Hal ini dikarenakan, guru BK mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun kepribadian siswanya sehingga siswa tersebut dapat menjadi seseorang yang berguna bagi Agama, Nusa dan Bangsanya. Makna yang muncul dari perilaku ini adalah bahwa guru BK SMP Muhammadiyah 05 menyadari bahwa belajar merupakan hal yang paling penting dalam menuju kesuksesan. Melalui kegiatan bimbingan kelompok yang dilakuakan guru BK ini sejalan dengan program yang dimiliki sekolah.sehingga tercipta nya suasana yang baik dalam belajar. Menurut Gazda dalam Prayitno & Erman Amti adalah bimbingan kelompok disekolah merupakan kegiatan informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat.gazda juga menyebutkan bahwa bimbingan kelompok diselenggarakan untuk memberikan informasi yang bersifat personal, vokasional dan sosial.(prayitno & Erman Amti, 2008) Layanan bimbingan kelompok merupakan suatu cara memberikan bantuan (bimbingan) kepada individu melalui kegiatan kelompok. Dalam layanan bimbingan kelompok, aktivitas dan dinamika kelompok harus diwujudkan untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan atau pemecahan masalah individu (siswa) yang menjadi peserta layanan.dalam layanan bimbingan kelompok dibahas topik-topik umum yang menjadi kepedulian bersama di kelompok.masalah yang menjadi topik pembicaraan dalam layanan bimbingan kelompok, dibahas melalui suasana dinamika kelompok secara intens dan konstruktif, diikuti oleh semua anggota kelompok di bawah bimbingan pemimpin kelompok (pembimbing atau konselor).dalam layanan bimbingan kelompok harus dipimpin oleh pemimpin kelompok.pemimpin kelompok adalah konselor yang 72
terlatih dan berwenang menyelenggarakan praktik pelayanan bimbingan dan konseling(tohirin, 2007) Dalam layanan bimbingan kelompok, aktivitas dan dinamika kelompok harus diwujudkan untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan atau pemecahan masalah individu (siswa) yang menjadi peserta layanan.dengan pemberian layanan bimbingan kelompok yang maksimal dan seoptimal mungkin dapat dilakukan oleh konselor atau guru pembimbing kepada siswasiswi terhadap konsep diri mereka agar berjalan sesuai yang diharapkan bahwasanya siswa-siswi dapat menanamkan minat belajar. Dalam hal peningkatan minat belajar sangat dipengaruhi oleh pemberian layanan bimbingan kelompok. Karena siswa yang kurang mendapatkan layanan bimbingan kelompok mereka akan sulit dalam menerima, bagaimana meningkatkan minat belajar, mereka masih belum berani dalam mengambil keputusan ke arah mana selanjutnya yang harus mereka perbuat untuk masa depan mereka. Di dalam peningkatan minat belajar tersebut sangat dibutuhkan banyak bimbingan mengenai peningkatan minat belajarnya, mampu membuat tujuan yang jelas dan memilih sesuatu dengan kemampuan belajar yang dimilikinya. layanan bimbingan kelompok sangat membantu siswa dalam menerima dirinya sebagaimana adanya dan mengembangkan dirinya seoptimal mungkin serta dapat mengembangkan dan meningkatkan minat belajar agar menjadi seseorang yang diharapkan dimasa yang akan datang. IV. KESIMPULAN Kegiatan bimbingan kelompok akan cukup efektif membantu siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, khususnya dalam meningkatkan dan mengembangkan minat belajar siswa. Dimana dalam kegiatan layanan bimbingan kelompok aktivitas dan dinamika kelompok harus diwujudkan untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan atau pemecahan masalah individu yang menjadi peserta layanan. Untuk peningkatan minat belajar yang tepat maka konselor sebagai pengarah dan pembimbing harus dapat memberikan banyak layanan bimbingan kelompok sehingga tujuan dapat tercapai. Pemberian 73
Daftar Pustaka Sistem Pendidikan Nasional, (2003) (testimony of UU No. 20). Ahmad, J. N. (2005). Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. PT. Refika Aditama. Buchori. (2002). Psikologi Pendidikan Edisi Ke-3. Aksara Baru. Hartinah, S. (2009). Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Refika Aditama. Khairani, M. (2013). Psikologi Belajar. Aswa Pressindo. Prayitno & Erman Amti. (2008). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. PT. Rineka Cipta. Q.S An Najm 39. Saiful, D. B. (2011). Psikologi Belajar. Rineka Cipta. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Rineka Cipta. Tatiek, R. (2001). Teori dan Praktik Bimbingan Kelompok. Universitas Negeri Malang. Tohirin. (2007). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Rajawali Press. 74