Risvan Siraj Fadoli, S. Pd IAIN Batusangkar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003

perkembangan yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karir.

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk yang paling tinggi derajatnya, makhluk yang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENAATI TATA TERTIB SEKOLAH.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual. tertuang dalam sistem pendidikan yang dirumuskan dalam dasar-dasar

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman belajar dan merupakan tujuan pertumbuhan. Dengan demikian, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana individu tersebut hidup.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah satu-satunya cara untuk menciptakan sumber daya manusia

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. hlm Eva Latipah, Pengantar Psikologi Pendidikan, PT Pustaka Insani Madani, Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia menurut Islam pada hakekatnya adalah makhluk monopluralis

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah perkembangan kepribadian manusia. Telah dirumuskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

1. PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional No.20 tahun 2003 yang menyatakan tegas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu membantu dan membentuk karakter dan keyakinan yang kuat pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

BAB I PENDAHULUAN. dengan gerakan, tidak sekedar sikap atau ucapan. berusaha mewujudkan dalam perbuatan dan tindakan sehari hari.

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Bimbingan dan Konseling

BAB I PENDAHULUAN. ini sejalan dengan fungsi dan tujuan pendidikan yang tertuang dalam Undangundang. Sisdiknas No 20 tahun 2003 pasal 3:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan wadah bagi individu untuk mengembangkan aspek-aspek

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Pengetahuan ini dapat juga disebut sebagai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan dalam menyerap ilmu dalam jumlah yang banyak.

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. adanya perhatian pemerintah terhadap pendidikan, antara lain : disahkannya UU

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

UPAYA MENINGKATKAN KEMATANGAN PEMILIHAN KARIR MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Disadari atau tidak, setiap orang mempunyai dua sifat yang saling

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diperlukan sebagai salah satu upaya untuk mencapai. keseimbangan jasmaniah dan rohani menuju kedewasaan, disinilah untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

JURNAL. Oleh: EFI IDA RIANTI Dibimbing oleh : 1. Dr. Atrup, M.Pd.,MM. 2. Risaniatin Ningsih, S.Pd.M.Psi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Long life education adalah motto yang digunakan oleh orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

I. PENDAHULUAN. yang terjadi. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

Jurnal Konseling dan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. upaya sekolah dalam mendukung tujuan pendidikan nasional, Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang paling dominan dilakukan adalah melalui pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR EKONOMI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah elemen penting dalam menciptakan manusia-manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. perlu dalam perkembangan zaman untuk menghadapi permasalahan-permasalah yang

SKRIPSI. Oleh: SUKARYATI NPM : P

Melin Pratikasari. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Meity Fitri Yani 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 27 TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Agama Islam sangat penting bagi siswa di mana pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seperti dengan isi undang-undang RI No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. mencerdasan kehidupan bangsa, serta membentuk generasi yang berpengetahuan

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

Transkripsi:

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUILAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SMP MUHAMMADIYAH 05 MEDAN Risvan Siraj Fadoli, S. Pd IAIN Batusangkar sirajrisvan@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pelayanan bimbingan kelompok di sekolah dan upaya meingkatkan minat belajar siswa yang digunakan oleh guru BK di SMP Muhammadiyah 05 Medan. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 05, kepala sekolah dan guru BK. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Perlakuan yang diberikan kepada siswa dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat belajar siswa melalui layanan bimbingan kelompok.. Penelitian ini menggunakan beberapa teknik yaitu: Teknik pengumpulan data terdiri dari wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik analisi data yang digunakan adalah mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan upaya meningkatkan minat belajar siswa di SMP Muhammadiyah 05 Medan sudah cukup baik. Upaya yang dilakuakn melalui bimbingan kelompok untuk meningkatkan minat belajar siswa adanya kemauan siswa untuk belajar lebih giat, kreatif, dan mandiri. Hasil yang dicapai dengan adanya upaya meningkatkan minat belajar siswa melalui bimbingan kelompok yaitu adanya kesadaran siswa dan perubahan dalam diri siswa terhadap pemahaman pentingnya belajar sehingga minat belajar harus ditingkatkan. Kata Kunci: Bimbingan Kelompok, minat belajar. 69

I. PENDAHULUAN Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh murid sebagai peserta didik. Permasalahan yang sering terjadi adalah masih adanya sejumlah siswa yang belum dapat mematuhi tata tertib di sekolah tersebut, salah satu tata tertib yang belum dapat dipatuhi adalah mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Hal ini menunjukkan rendahnya minat belajar siswa. Apabila peserta didik tidak memiliki minat dalam belajar maka hasil belajar yang diperoleh tidak akan bisa optimal. Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Belajar mempunyai keuntungan, baik bagi individu maupun bagi masyarakat. Minat belajar siswa merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran. Karena tanpa adanya minat belajar dari siswa proses pembelajaran tidak akan dapat berlangsung secara maksimal. Bagi individu, kemampuan belajar secara terus menerus akan memberikan kontribusi terhadap pengembangan kualitas hidupnya. Sedangkan bagi masyarakat, belajar mempunyai peran yang penting dalam mentransmisi budaya dan pengetahuan dari generasi ke generasi untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman belajar yang membawa perubahan bagi peserta didik, baik perubahan pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Howard L. Kingskey mengatakan bahwa learning is the process by which behavior (in the broader sense) is originated or changed through practice or training. Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan(saiful, 2011) Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan.dalam belajar, peserta didik tidak bisa melepaskan diri dari beberapa hal yang dapat mengantarkannya berhasil dalam belajar. Banyak orang yang belajar dengan susah payah, tetapi tidak mendapatkan hasil apa-apa hanya kegagalan yang ditemui. Penyebabnya tidak lain karena belajar tidak teratur, tidak disiplin, dan kurang semangat, tidak tahu bagaimana cara berkonsentrasi dalam belajar, mengabaikan masalah pengaturan waktu dalam belajar, kurangnya minat dalam belajar dan tidak adanya motivasi dalam diri individu tersebut.(khairani, 2013) Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.minat terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru.jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya. Walaupun minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan hal yang hakiki untuk dapat mempelajari hal tersebut, asumsi umum menyatakan bahwa minat akan membantu seseorang 70

mempelajarinya.proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai educatif yangmewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa(slameto, 2010). Firman Allah tentang minat belajar siswa terdapat dalam Al-qur an Surat al-najm ayat 39 berikut ini: Dan bahwa seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. (QS,an- Najm:39) (Q.S An Najm 39, n.d.) Secara umum tujuan dari layanan bimbingan dan konseling adalah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, sebagaimana tertuang dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sedangkan tujuan khusus dari layanan bimbingan dan konseling adalah untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karir.(sistem Pendidikan Nasional, 2003) Layanan Bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama dari guru pembimbing) dan atau membahas secara bersamasama pokok bahasan (topik) tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dan kehidupannya sehari-hari dan untuk perkembangan dirinya, baik sebagai inividu untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan atau tindakan(hartinah, 2009) Bimbingan kelompok ditujukan untuk mencegah timbulnya masalah pada siswa dan mengembangkan potensi siswa. Layanan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya masalah atau kesulitan pada diri konseli (siswa).bimbingan kelompok juga dapat berupa penyampaian informasi atau aktivitas kelompok membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan masalah sosial(ahmad, 2005). Menurut pendapat Romlah, bimbingan kelompok adalah salah satu teknik bimbingan yang berusaha membantu individu agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan kemampuan, bakat, minat, serta nilai-nilai yang dianutnya an dilaksanakan dalam situasi kelompok(tatiek, 2001) Jadi, minat belajar peserta didik merupakan suatu kemauan dalam diri yang dimiliki peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang optimal yang ditunjukkan dengan kegiatan belajar.oleh karena seorang yang terdidik dapat ditandai dari adanya minat yang luas serta bernilai.maka jelaslah sudah bahwa memperkembangkan minat semacam itu merupakan tujuan yang penting.minat terlalu kerap diturunkan derajatnya, sehingga hanya dianggap 71

sebagai suatu alat saja untuk mencapai sesuatu yang lama(buchori, 2002) II. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif sering disebut dengan metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Untuk memperoleh data akurat dalam penelitian ini, peneliti langsung hadir ke lokasi penelitian melakukan wawancara, dan studi dokumentasi. Dalam menarik kesimpulan peneliti melakukan triangulasi sebagai landasannya. III. HASIL PENELITIAN Guru BK merupakan seseorang yang bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan layanan BK. Guru BK merupakan unsur utama dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah yang bertanggung jawab dalam membentuk pribadi siswanya. Hal ini dikarenakan, guru BK mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun kepribadian siswanya sehingga siswa tersebut dapat menjadi seseorang yang berguna bagi Agama, Nusa dan Bangsanya. Makna yang muncul dari perilaku ini adalah bahwa guru BK SMP Muhammadiyah 05 menyadari bahwa belajar merupakan hal yang paling penting dalam menuju kesuksesan. Melalui kegiatan bimbingan kelompok yang dilakuakan guru BK ini sejalan dengan program yang dimiliki sekolah.sehingga tercipta nya suasana yang baik dalam belajar. Menurut Gazda dalam Prayitno & Erman Amti adalah bimbingan kelompok disekolah merupakan kegiatan informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat.gazda juga menyebutkan bahwa bimbingan kelompok diselenggarakan untuk memberikan informasi yang bersifat personal, vokasional dan sosial.(prayitno & Erman Amti, 2008) Layanan bimbingan kelompok merupakan suatu cara memberikan bantuan (bimbingan) kepada individu melalui kegiatan kelompok. Dalam layanan bimbingan kelompok, aktivitas dan dinamika kelompok harus diwujudkan untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan atau pemecahan masalah individu (siswa) yang menjadi peserta layanan.dalam layanan bimbingan kelompok dibahas topik-topik umum yang menjadi kepedulian bersama di kelompok.masalah yang menjadi topik pembicaraan dalam layanan bimbingan kelompok, dibahas melalui suasana dinamika kelompok secara intens dan konstruktif, diikuti oleh semua anggota kelompok di bawah bimbingan pemimpin kelompok (pembimbing atau konselor).dalam layanan bimbingan kelompok harus dipimpin oleh pemimpin kelompok.pemimpin kelompok adalah konselor yang 72

terlatih dan berwenang menyelenggarakan praktik pelayanan bimbingan dan konseling(tohirin, 2007) Dalam layanan bimbingan kelompok, aktivitas dan dinamika kelompok harus diwujudkan untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan atau pemecahan masalah individu (siswa) yang menjadi peserta layanan.dengan pemberian layanan bimbingan kelompok yang maksimal dan seoptimal mungkin dapat dilakukan oleh konselor atau guru pembimbing kepada siswasiswi terhadap konsep diri mereka agar berjalan sesuai yang diharapkan bahwasanya siswa-siswi dapat menanamkan minat belajar. Dalam hal peningkatan minat belajar sangat dipengaruhi oleh pemberian layanan bimbingan kelompok. Karena siswa yang kurang mendapatkan layanan bimbingan kelompok mereka akan sulit dalam menerima, bagaimana meningkatkan minat belajar, mereka masih belum berani dalam mengambil keputusan ke arah mana selanjutnya yang harus mereka perbuat untuk masa depan mereka. Di dalam peningkatan minat belajar tersebut sangat dibutuhkan banyak bimbingan mengenai peningkatan minat belajarnya, mampu membuat tujuan yang jelas dan memilih sesuatu dengan kemampuan belajar yang dimilikinya. layanan bimbingan kelompok sangat membantu siswa dalam menerima dirinya sebagaimana adanya dan mengembangkan dirinya seoptimal mungkin serta dapat mengembangkan dan meningkatkan minat belajar agar menjadi seseorang yang diharapkan dimasa yang akan datang. IV. KESIMPULAN Kegiatan bimbingan kelompok akan cukup efektif membantu siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, khususnya dalam meningkatkan dan mengembangkan minat belajar siswa. Dimana dalam kegiatan layanan bimbingan kelompok aktivitas dan dinamika kelompok harus diwujudkan untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan atau pemecahan masalah individu yang menjadi peserta layanan. Untuk peningkatan minat belajar yang tepat maka konselor sebagai pengarah dan pembimbing harus dapat memberikan banyak layanan bimbingan kelompok sehingga tujuan dapat tercapai. Pemberian 73

Daftar Pustaka Sistem Pendidikan Nasional, (2003) (testimony of UU No. 20). Ahmad, J. N. (2005). Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. PT. Refika Aditama. Buchori. (2002). Psikologi Pendidikan Edisi Ke-3. Aksara Baru. Hartinah, S. (2009). Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Refika Aditama. Khairani, M. (2013). Psikologi Belajar. Aswa Pressindo. Prayitno & Erman Amti. (2008). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. PT. Rineka Cipta. Q.S An Najm 39. Saiful, D. B. (2011). Psikologi Belajar. Rineka Cipta. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Rineka Cipta. Tatiek, R. (2001). Teori dan Praktik Bimbingan Kelompok. Universitas Negeri Malang. Tohirin. (2007). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Rajawali Press. 74