STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan



dokumen-dokumen yang mirip
2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis faktor-faktor penyebab

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 18 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 55 TAHUN 2010

2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Narkotika Na

BUPATI PURWOREJO, PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 9 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MANNA, 04 DESEMBER 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2011

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

BUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KLINIK KONSULTASI AKSELERASI PENYELESAIAN REKOMENDASI HASIL PENGAWASAN BERBASIS E-CONSULTING

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

Nomor 61 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 61 TAHUN 2010

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. fungsi-fungsi dasar manajemen lainnya yaitu perencanaan dan pelaksanaan.

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

KEPATUHAN PADA PERUNDANG-UNDANGAN DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BAB I PENDAHULUAN

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 86 TAHUN 2014 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

SATUAN PEMERIKSAAN INTERN PADA BADAN LAYANAN UMUM. Muhadi Prabowo Widyaiswara Madya Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, setiap pemerintah daerah

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945, disebutkan bahwa negara

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR :32 TAHUN 2011

JADWAL TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

Arsip Nasional Republik Indonesia

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 86 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR AUDIT APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (APIP) KABUPATEN BADUNG

BUPATI PADANG LAWAS UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA SALINAN

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA.

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Perwakilan. Organisasi. Tata Kerja.

Arsip Nasional Republik Indonesia

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PADANG LAWAS UTARA,

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2017

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 34i- TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

Arsip Nasional Republik Indonesia

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.32/Menhut-II/2012 TENTANG

TENTANG PEDOMAN TELAAHAN SEJAWAT HASIL AUDIT APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 17 TAHUN 2017 TENT ANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

2015 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI BANTEN

A B S T R A K Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instasi pemerintah berdasarkan indikator indikator teknis, administrasif dan prosedural sesuai dengan tatakerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan. Tujuan SOP adalah menciptakan komitment mengenai apa yang dikerjakan oleh satuan unit kerja instansi pemerintahan untuk mewujudkan good governance. Standar operasional prosedur tidak saja bersifat internal tetapi juga eksternal, karena SOP selain digunakan untuk mengukur kinerja organisasi publik yang berkaitan dengan ketepatan program dan waktu, juga digunakan untuk menilai kinerja organisasi publik di mata masyarakat berupa responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Hasil kajian menunjukkan tidak semua satuan unit kerja instansi pemerintah memiliki SOP, karena itu, khususnya Subagian Keuangan mencoba membuat Standar Operasional Prosedur Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (SOP TLHP). SOP TLHP ini dijadikan acuan dalam penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan, guna mempercepat tindak lanjut yang optimal sehingga akuntabilitas kinerja Subagian Keuangan khususnya dan dalam upaya tindak lanjut hasil pemeriksaan dapat di evaluasi dan terukur. i Proyek Perubahan Diklatpim IV

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN (SOP TLHP) Telah disyahkan sebagai Standar Operasional Prosedur Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan pada. Serang, 8 Juni 2015 Mengesahkan, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Ir. Hj. Eneng Nurcahyati Pembina Utama Madya NIP. 19620825 198704 2 001 ii Proyek Perubahan Diklatpim IV

DAFTAR ISI ABSTRAK.. LEMBAR PENGESAHAN..... DAFTAR ISI. I Ii Iii I. PENDAHULUAN II. A. Latar Belakang B. Dasar Hukum. C. Ruang Lingkup D. Maksud dan Tujuan E. Kelembagaan... F. Dinamika. G. Perspektif. PENGOLAHAN DATA A. Sumber Data B. Pengolahan Data C. Perubahan/ Perbaikan Data 1 3 3 4 4 5 5 7 7 7 III. DESKRIPSI A. Deskripsi Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan APBD B. Deskripsi Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan APBN C. Flow Chart Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan APBD D. Flow Chart Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan APBN. 8 10 12 13 Proyek Perubahan Diklatpim IV

IV. PELAPORAN DAN PENGAMANAN DATA A. Laporan Berkala. B. Laporan Insidentil C. Pengamanan Data. 14 14 14 V. SANKSI DAN PENGHARGAAN A. Bentuk sanksi 15 B. Bentuk penghargaan. 15 VI. PENUTUP.. 16 Proyek Perubahan Diklatpim IV

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam rangka menghadapi tuntutan perkembangan dan pencapaian sasaran pembangunan sesuai dengan aspirasi reformis, peranan aparatur negara dan masyarakat dirasakan semakin penting. Hal tersebut diperkuat dengan maraknya tuntutan masyarakat terhadap kinerja aparatur pemerintah dalam penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik (good govermance). Oleh sebab itu guna mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dibutuhkan peran dan fungsi pengawasan. Pengawasan sebagai suatu proses merupakan rangkaian tidak terputus yang dimulai dari perencanaan pengawasan sampai dengan hasil pengawasan selesai ditindaklanjuti. Untuk mencapai hasil pengawasan yang optimal maka setiap temuan hasil pengawasan aparat pengawasan ekstern dan intern pemerintah wajib ditindaklanjuti baik oleh pimpinan instansi secara konsisten dan bertanggung jawab. Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan pada merupakan bagian dari upaya perbaikan manajemen Pemerintahan Provinsi Banten sebagaimana dimaksud diatas, sedangkan penuntasan hasil pengawasan sangat mendorong pemulihan citera dan kewibawaan pemerintah. Kegagalan dalam melaksanakan TLHP apapun sebabnya harus disadari sebagai pemborosan dalam penggunaan sumber daya keuangan Negara/ Daerah dan sumber daya aparatur. Di dalam ketentuan diatas antara lain disebutkan bahwa setiap pimpinan unit/ satuan kerja bertanggungjawab atas pelaksanaan TLHP menjadi salah satu dasar penilaian kinerja instansi, namun 1

berdasakan data yang diperoleh, pelaksanaan TLHP belum diterapkan secara optimal. Hambatan utama pelaksanaan TLHP adalah kurangnya komitmen pimpinan instansi pemerintah yang diawasi atas pelaksanaan TLHP. Kendala lain yang dihadapi dalam pelaksanaan TLHP adalah belum adanya kesamaan format antar aparat pengawasan intern pada instansi pemerintah, baik format laporan pengawasan maupun format laporan pemantauan TLHP. Sehubungan dengan itu, pelaksanaan TLHP oleh pimpinan instansi pemerintah dan pemantauan TLHP oleh APIP atau unit pemantau perlu ditingkatkan dan disosialisasikan kepada semua pihak yang berwenang. Untuk mendorong pelaksanaan TLHP fungsional Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) telah menerbitkan Keputusan Nomor KEP/ 40/ M.Pan/ 04/ 2004 dan Surat Edaran Nomor SE/ 02/ M.Pan/ 01/ 2005 sebagaimana telah disebutkan di atas yang berisi instruksi agar pimpinan instansi pemerintah menindaklanjuti hasil pengawasan secara konsisten dan bertanggung jawab. Dengan diterbitkannya peraturan pemerintah (PP) nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), menteri/ pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/ walikota bertanggungjawab atas efektifitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern tersebut dilakukan pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara. Berdasarkan hal hal tersebut diatas guna mempercepat upaya pencapaian sasaran terhadap hasil pengawasan yang optimal sebagaimana yang diharapkan maka perlu disusun suatu Standar Operasional Prosedur Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan. 2

B. DASAR HUKUM a. Undang Undang No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; b. Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil; c. Permenpan RB No. 9 tahun 2009 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan, Evaluasi dan Pelaporan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Fungsional; d. Permenpan RB No. 42 tanggal 29 September 2011 tentang Penyusunan Ikhtisar Laporan Pengawasan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah; e. Permenpan RB No. 35 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan. f. Peraturan Pemerintah (PP) nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) C. RUANG LINGKUP Ruang lingkup Standar Operasional Prosedur Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan meliputi hasil audit dari Inspektorat Provinsi Banten, Inspektorat Jenderal Kementrian Pertanian, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan dengan rentang waktu sejak berdirinya Pemerintahan Provinsi Banten sampai dengan dikeluarkannya hasil audit terbaru. 3

D. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan Penyusunan Standar Operasional Prosedur Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) adalah : a. Sebagai pedoman serta sebagai informasi bagi Kepala Dinas, Bendahara, Satgas Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan (SPIP), Tim Teknis Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan (SPIP), Pejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dalam menyelesaikan TLHP; b. Memformalkan/ menetapkan kembali serta melengkapi aturan dan tata cara tindak lanjut hasil pemeriksaan; c. Menyajikan data/ informasi hasil pemeriksaan dengan cepat dan akurat untuk kepentingan pimpinan, penyusunan laporan hasil pemeriksaan, dan ekspose hasi pengawasan kepada stakeholder terkait. d. Meningkatkan akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi Banten; E. KELEMBAGAAN TINGKAT PUSAT 1. Inspektorat Jenderal Kementrian Pertanian; 2. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; 3. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia TINGKAT DAERAH Inspektorat Provinsi Banten 4

STAKEHOLDER MAPPING PPTK Kepala Dinas Pejabat Pembuat Komitmen Kasubag Keuangan SOP TLHP Bendahara Pengeluaran BPKP Inspektorat Provinsi Banten Itjentan Ket : Garis koordinasi dan konsultasi Garis instruksi F. DINAMIKA Penyesuaian/ penyempurnaan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan akan dilakukan secara berkelanjutan sesuai dengan dinamika perkembangan database dan aplikasi. Penyesuaian/ penyempurnaan tersebut diperlukan antara lain karena database masih dalam pengembangan. G. PERSPEKTIF Dalam waktu mendatang aplikasi Sistem Informasi TLHP diharapkan sudah running dan dapat memberikan kontribusi pada proses tindak lanjut hasil pemeriksaan sehingga dapat lebih memuaskan stakeholder yang dampaknya 5

mendapat pengakuan dalam upaya penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan. Semuanya itu dimulai dari akarnya yaitu pembelajaran dari pertumbuhan, yang salah satunya bersumber dari system informasi, disamping keandalan SDM serta pembenahan struktur organisasi yang berkelanjutan. 6

BAB II PENGOLAHAN DATA A. SUMBER DATA Sumber data penyusunan Standar Operasional Prosedur Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan adalah Laporan Hasil Audit/ Evaluasi yang dikeluarkan oleh auditor yang merupakan data primer untuk database hasil pengawasan. B. PENGOLAHAN DATA Pengolahan data dilakukan oleh Satuan Tugas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang sekaligus Tim Penyelesaian Tindak Lajut Hasil Pemeriksaan di Sekretariat yang berkoordinasi dengan Petugas Teknis Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di setiap bidang/ UPTD yang telah ditunjuk dan ditetapkan oleh Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten. C. PERUBAHAN/ PERBAIKAN DATABASE Perubahan/ perbaikan database dilakukan apabila telah dilakukan updating data tindak lanjut dengan Tim tindak lanjut Auditor. 7

BAB III DESKRIPSI A. DESKRIPSI PELAKSANAAN STANDAR OERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENYELESAIAN TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN APBD A. Data Kegiatan 1. Judul SOP SOP Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan APBD 2. JenisKegiatan Administratif 3. PenanggungJawab a. Produk Kepala Dinas b. Kegiatan Kepala Dinas 4. Scope (RuangLingkup) Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Judul Kegiatan Penyusunan SOP Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan APBD Langkah Awal Auditor menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) kepada Kepala Dinas Langkah Utama Kepala Dinas membuat surat teguran dan instruksi kepada pihak terkait. Langkah Akhir Didokumentasikannya Berita Acara Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan B. Identifikasi Kegiatan Langkah Awal 1. Auditor menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) kepada Kepala Dinas ; 2. Kepala Dinas menugaskan Sekretaris sebagai ketua SPIP untuk menindaklanjuti LHP; 3. Sekretaris menugaskan Satgas SPIP untuk menganalisa rekomendasi LHP; 4. Satgas SPIP membuat draft surat teguran dan instruksi dari Kepala Dinas sesuai rekomendasi 8

LHP; Langkah Utama Langkah Akhir 5. Kepala Dinas menandatangani surat teguran dan instruksi sesuai rekomendasi LHP; 6. Satgas SPIP menyampaikan surat teguran dari Kepala Dinas ke PPTK; 7. PPTK menindaklanjuti surat teguran dan instruksi Kepala Dinas serta mengumpulkan dokumen dokumen yang diminta sesuai rekomendasi LHA termasuk data yang harus dikumpulkan dari UPTD, Petugas Lapang dan Pihak ke 3; 8. Satgas SPIP melakukan verifikasi kelengkapan dari PPTK untuk diserahkan ke Tim TLHP Auditor; 9. Tim TLHP Auditor menerima kelengkapan administrasi/ teknis, dokumen dan SSBP yang sudah sesuai dengan rekomendasi LHP; 10. Membuat Berita Acara Penyelesaian LHP; 11. Menerima Berita Acara Penyelesaian LHP; 12. Mendokumentasikan Berita Acara Penyelesaian LHP. 9

B. DESKRIPSI PELAKSANAAN STANDAR OERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENYELESAIAN TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN APBN 1) Data Kegiatan 1. Judul SOP SOP Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan APBN 2. JenisKegiatan Administratif 3. PenanggungJawab a. Produk Kepala Dinas b. Kegiatan Kepala Dinas 4. Scope (RuangLingkup) Judul Kegiatan Penyusunan SOP Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan APBN Langkah Awal Auditor menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) kepada Kepala Dinas Langkah Utama Kepala Dinas membuat surat teguran dan instruksi kepada pihak terkait. Langkah Akhir Didokumentasikannya Berita Acara Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan 2. Identifikasi Kegiatan Langkah Awal 1. Auditor menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) kepada Kepala Dinas; Langkah Utama 2. Kepala Dinas menugaskan Sekretaris sebagai ketua SPIP untuk menindaklanjuti LHP; 3. Sekretaris menugaskan Satgas SPIP untuk menganalisa rekomendasi LHP; 4. Satgas SPIP membuat draft surat teguran dan instruksi dari Kepala Dinas sesuai rekomendasi LHP ; 5. Kepala Dinas menandatangani surat teguran dan instruksi sesuai rekomendasi LHP; 10

6. Satgas SPIP menyampaikan surat teguran dari Kepala Dinas ke PPK; 7. PPK menindaklanjuti surat teguran dan instruksi Kepala Dinas mengumpulkan dokumen dokumen yang diminta sesuai rekomendasi LHA termasuk data yang harus dikumpulkan dari UPTD, Petugas Lapang dan Pihak ke 3; 8. Satgas SPIP melakukan verifikasi ulang kelengkapan dari Koordinator Satker untuk diserahkan ke Tim TLHP Auditor; 9. Tim TLHP Auditor menerima kelengkapan administrasi/ teknis, dokumen dan SSBP yang sudah sesuai dengan rekomendasi LHP; 10. Membuat Berita Acara Penyelesaian LHP; Langkah Akhir 11. Menerima Berita Acara Penyelesaian LHP; 12. Mendokumentasikan Berita Acara Penyelesaian LHP. 11

C. FLOW CHART PENYELESAIAN TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN APBD 12

FLOW CHART SOP TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN APBD SOP TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN (TLHP) APBD Pelaksana Mutu Baku No. Uraian Kegiatan Inspektorat Provinsi Banten Kepala Dinas Sekretaris sebagai Ketua SPIP Sekretariat SPIP PPTK Kelengkapan Waktu Output Keterangan 1 Menyampaikan Laporan Hasil kepada Kepala Dinas Pemeriksaan (LHP) mulai Dokumen LHP 1 hari LHP 2 3 Menugaskan Sekretaris sebagai ketua SPIP untuk menindaklanjuti LHP Menugaskan Satgas SPIP untuk menganalisa rekomendasi LHP Disposisi 1 hari Disposisi Disposisi 1 hari Disposisi 4 Membuat draft surat teguran dan instruksi dari Kepala Dinas sesuai rekomendasi LHP Dokumen LHP 1 hari Draft surat teguran dan instruksi 5 Menandatangani surat teguran dan instuksi sesuai rekomendasi LHP Draft surat teguran dan instruksi 1 hari Surat teguran dan instruksi 6 Menyampaikan surat teguran dan instruksi Kepala Dinas Ke PPTK dari Surat teguran dan instruksi 1 hari Tanda Terima surat 7 Menindaklanjuti surat teguran dan instruksi Kepala Dinas serta mengumpulkan dokumen2 yang diminta sesuai rekomendasi LHA Tidak Surat teguran dan instruksi 1 hari Kelengkapan administrasi/ teknis dan dokumen 8 Melakukan verifikasi kelengkapan dari PPTK untuk diserahkan ke Tim TLHP Inspektorat Provinsi Banten Tidak Ya Dokumen LHP 1 hari Tanda terima dokumen 9 Menerima kelengkapan administrasi/ teknis, dokumen dan SSBP yang sudah sesuai dengan rekomendasi TLHP Ya Tidak Dokumen LHP 1 hari Tanda terima dokumen 10 Membuat Berita Acara Penyelesaian LHP BAP TLHP 1 hari Bukti Dokumentasi 11 Menerima Berita Acara Penyelesaian LHP BAP TLHP 1 hari Bukti Dokumentasi 12 Mendokumentasikan BAP LHP BAP TLHP 1 hari Bukti Dokumentasi Selesai

Keterangan Simbol : Terminator = Mulai atau selesai Process = Proses Decission = Pengambilan keputusan Off Page Conector = Tanda pidah halaman Arrow = Alur

D. FLOW CHART PENYELESAIAN TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN APBN 13

FLOW CHART SOP TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN APBN SOP TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN (TLHP) APBN Pelaksana Mutu Baku No. Uraian Kegiatan Auditor Kepala Dinas Sekretaris sebagai Ketua SPIP Pejabat Pembuat Sekretariat SPIP Komitment (PPK) Kelengkapan Waktu Output Keterangan 1 Menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) kepada Kepala Dinas mulai Dokumen LHP 1 hari LHP 2 Menugaskan Sekretaris sebagai ketua SPIP untuk menindaklanjuti LHP Disposisi 1 hari Disposisi 3 Menugaskan Satgas SPIP untuk menganalisa rekomendasi LHP Disposisi 1 hari Disposisi 4 Membuat draft surat teguran dan instruksi dari Kepala Dinas sesuai rekomendasi LHP Dokumen LHP 1 hari Draft surat teguran dan instruksi 5 Menandatangani surat teguran dan instuksi sesuai rekomendasi LHP Draft surat teguran dan instruksi 1 hari Surat teguran dan instruksi 6 Menyampaikan surat teguran dan instruksi dari Kepala Dinas Ke PPK Surat teguran dan instruksi 1 hari Tanda Terima surat 7 8 9 Menindaklanjuti surat teguran dan instruksi Kepala Dinas serta mengumpulkan dokumen2 yang diminta sesuai rekomendasi LHA Tidak Melakukan verifikasi kelengkapan dari tim TLHP satker untuk diserahkan ke Tim TLHP Auditor Tidak Ya Menerima kelengkapan administrasi/ teknis, dokumen dan SSBP yang sudah sesuai dengan rekomendasi TLHP Ya Surat teguran dan instruksi 1 hari Kelengkapan administrasi/ teknis dan dokumen Kartu Kendali TLHP 1 hari Tanda terima dokumen Tidak Kartu Kendali TLHP 1 hari Tanda terima dokumen 10 Membuat Berita Acara Penyelesaian LHP BAP TLHP 1 hari Bukti Dokumentasi 11 Menerima Berita Acara Penyelesaian LHP BAP TLHP 1 hari Bukti Dokumentasi 12 Mendokumentasikan BAP LHP Selesai BAP TLHP 1 hari Bukti Dokumentasi

Keterangan Simbol : Terminator = Mulai atau selesai Process = Proses Decission = Pengambilan keputusan Off Page Conector = Tanda pidah halaman Arrow = Alur

BAB IV PELAPORAN DAN PENGAMANAN DATA A. LAPORAN BERKALA Laporan berkala Standar Operasional Prosedur Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan dilakukan setiap triwulan 1, 2, 3 dan 4 kepada Kepala. B. LAPORAN INSIDENTIL Laporan insidentil untuk kepentingan tertentu atau atas permintaan Kepala bentuk dan isinya serta batas waktu penyampaiannya disesuaikan dengan substansi keperluannya C. PENGAMANAN DATA Langkah langkah pengamanan database yang dilakukan oleh Tim Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan adalah sebagai berikut : a. Setiap akhir periode laporan berkala Tim Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan membuat back up database hasil Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan; b. Kasubag Keuangan bertanggung jawab atas pengamanan data Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan; c. Petugas yang berwenang untuk membuka database serta tingkat kewenangannya ditetapkan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten; d. Mengawasi kerahasiaan penggunaan user id yang diberikan kepada Tim Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan; e. Menyiapkan prosedur standar penanggulangan virus yang wajib dijalankan oleh setiap pengguna sistem komputer. 14

BAB V SANKSI DAN PENGHARGAAN A. BENTUK SANKSI Penyimpangan yang signifikan terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan dapat dikenakan berupa sanksi sesuai dengan peraturan disiplin pegawai negeri sipil yang berlaku. B. BENTUK PENGHARGAAN Penyelesaian tindak lanjut sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan sehingga benar benar tuntas dapat diberikan penghargaan yang dianggap pantas oleh pimpinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 15

BAB VI PENUTUP 1. Pengaturan lebih lanjut mengenai Standar Operasional Prosedur Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan ini akan dikoordinasikan olen Tim TLHP Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten dengan stakeholder yang terkait 2. Evaluasi atas efektifitas Standar Operasional Prosedur Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan ini ditembuskan kepada Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten 16