Program Studi Fisioterapi, Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

dokumen-dokumen yang mirip
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DI RUMKITAL dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. fungsional. Banyak faktor yang dapat menimbulkan gangguan aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat di suatu

Oleh: NURUL SAKINAH J KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. maka setiap warga Indonesia berhak memperoleh derajat sehat yang setinggitingginya

BAB I PENDAHULUAN. trauma, over use, repetitive injury, operasi pada sendi, hypertiroidisme,

Oleh: ARIF FI AM J KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. untuk hiduplebih maju mengikuti perkembangan tersebut. Untuk memenuhi tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Cita cita bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam. pembukaan Undang Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa

I Nyoman Warta Bagian Fisioterapi RSUD Badung, Bali Program Studi S1 Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. integrasi penuh dari sistem tubuh. Munculnya beberapa keluhan juga sering

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI FROZEN SHOULDER CAPSULITIS ADHESIVE DEXTRA DI RST DR. SOEDJONO MAGELANG

PENGARUH PENAMBAHAN CODMAN PENDULAR EXERCISE S

Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA FISIOTERAPI OLEH : I NYOMAN WARTA NIM :

BAB I PENDAHULUAN. lain olahraga dan pekerjaan maupun aktivitas sehari-hari. Dalam olahraga

NASKAH PUBLIKASI STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMBERIAN TRAKSI OSCILASI PADA PASIEN DENGAN FROZEN SHOULDER

PERBEDAAN PENGARUH INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI MANIPULASI DENGAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN LATIHAN PENDULUM

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DENGAN MODALITAS SHORT WAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk hidup, salah satu ciri makhluk hidup. dan fungsi dari sendi bahu harus dijaga kesehatannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dewasa ini meliputi seluruh aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 6,7% hingga 66,7%. Keluhan tentang keluhan bahu juga sering terjadi

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DI RS. ANGKATAN LAUT dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada usia di bawah 40 dan 65 tahun. Frozen shoulder sering dijumpai

Di susun oleh: J

BAB I PENDAHULUAN. hidup produktif secara sosial dan ekonomis. individu untuk memenuhi kebutuhan gerak yang fungsional dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam melakukan aktivitasnya sehari hari manusia harus bergerak,

BAB I PENDAHULUAN. dan perlu mendapat perhatian adalah masalah kesehatan. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh umur, psikis dan keadaan lingkungan sosial individu. Banyak. terhadap gerak dan fungsi tubuh. (Depkes RI, 1999).

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur dapat terjadi pada semua tingkat umur (Perry & Potter, 2005).

TERAPI DIATERMI GELOMBANG MIKRO DAN TRAKSI TRANSLASI PENDERITA HEMIPLEGIA DENGAN GANGGUAN GERAK SENDI BAHU DI RUMAH SAKIT FATMAWATI JAKARTA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan reformasi pembangunan kesehatan masyarakat adalah. meningkatkan tingkat derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya

BAB l PENDAHULUAN. gerakannya, dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan aktifitas atau

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CAPSULITIVE ADHESIVA SINISTRA DI RSUD SALATIGA

BEDA PENGARUH INTERVENSI PEREGANGAN DAN MOBILISASI SENDI TERHADAP PERBAIKAN KETERBATASAN LINGKUP GERAK SENDI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya untuk memajukan bangsa dan negara didukung oleh. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta faktor ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. itu gerak dan fungsi dari sendi bahu harus dijaga kesehatannya. tersebut, salah satu diantaranya adalah frozen shoulder.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MICRO WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU UNILATERAL

DAFTAR PUSTAKA. Add vd El, et al, Wervelkolom onerzoeken, (sceltema & Holkema, 1998)

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DI RS. ANGKATAN LAUT Dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penyakit pada anggota gerak yang disebabkan oleh traumatik. Trauma merupakan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DI RST DR SOEDJONO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. penyakit sendi yang menyerang sendi sendi penopang berat. (American Academy of Orthopedic Surgeons, 2004).

PENGARUH MOBILIZATION WITH MOVEMENT DAN LATIHAN CODMAN PENDULAR TERHADAP KEMAMPUAN FUNGSIONAL BAHU PASIEN CAPSULITIS ADHESIVE

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia. Maka Islam menegaskan perlunya

ABSTRAK. I Wayan Suadnya Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sumber daya manusia/human Development Index. disamping faktor pendidikan dan pendapatan (Depkes RI, 2002).

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE DEXTRA DI RSUD KOTA SRAGEN

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FROZEN SHOULDER SINISTRA AKIBAT CAPSULITIS ADHESIVE DI RSAL Dr.

BAB 1 PENDAHULUAN. fisik yang dapat menyebabkan terjadinya fraktur. Kebanyakan fraktur

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS STIFFNESS ELBOW DEXTRA POST FRAKTUR 1/3 PROXIMAL RADIUS ULNA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya penggunaan komputer atau laptop di kalangan anak sekolah,

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FROZEN SHOULDER E.C CAPSULITIS ADHESIVA SINISTRA DI RST. dr. SOEDJONO MAGELANG

ABSTRAK. Kata kunci: Shoulder Pain and Disability Index (SPADI), TENS, IR, nyeri bahu

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: AYUDIA SEKAR PUTRI J

BAB I PENDAHULUAN. jaman. Termasuk ilmu tentang kesehatan yang di dalamnya mencakup. manusia. Selama manusia hidup tidak pernah berhenti menggunakan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FROZEN SHOULDER DEXTRA AT CAUSA CAPSULITIS ADHESIVA DI RS. DR. RAMELAN SURABAYA

PENGARUH MOBILIZATION WITH MOVEMENT DAN LATIHAN CODMAN PENDULAR TERHADAP KEMAMPUAN FUNGSIONAL BAHU PASIEN CAPSULITIS ADHESIVE

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, mobilitas manusia menjadi. semakin tinggi. Dengan dampak yang diakibatkan, baik positif maupun

LAMPIRAN SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien. Stroke Non Hemoragik

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FROZEN SHOULDER DEXTRA AKIBAT CAPSULITIS ADHESIVE DI RSUD KARANGANYAR

PENGARUH LATIHAN SANDBAG DAN LATIHAN SEPEDA STATIS TERHADAP AKTIFITAS FUNGSIONAL PENDERITA OSTEOARTHRITIS LUTUT

BAB I PENDAHULUAN. memajukan pembangunan dibidang kesehatan. Dalam pembukaan UUD 1945

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. bisa bertambah dengan munculnya kelemahan otot quadriceps dan atropi otot.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS. FROZEN SHOULDER e / c Ca MAMAE. DI RSUP. Dr SARDJITO YOGYAKARTA

PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN ISOMETRIK PADA INTERVENSI ULTRASOUND TERHADAP PENINGKATAN AKTIFITAS FUNGSIONAL PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS LUTUT

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN STROKE HEMORAGE DEXTRA DI RSUD PANDANARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. atau permukaan rawan sendi. Karena tulang dikelilingi oleh struktur jaringan

BAB I PENDAHULUAN. Brachial Plexus (pleksus brachialis) adalah pleksus saraf somatik yang

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST OPERASI FRAKTUR CAPUT RADIUS SINISTRA DENGAN PEMASANGAN SCREW

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN PASKA STROKE NON HEMORAGIK DEKSTRA STADIUM AKUT

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang

MAHASISWA AKADEMI FISIOTERAPI WIDYA HUSADA SEMARANG

dan komplikasinya (Kuratif), upaya pengembalian fungsi tubuh

BAB 1 PENDAHULUAN. karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada siapa saja

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ringan atau berat sehingga dalam proses penyembuhan pasien. buruk dari rawat inap atau long bed rest.

Pengaruh Teknik Hold Relax terhadap Penambahan Jarak Gerak Abduksi Sendi Bahu pada Frozen Shoulder di Ratulangi Medical Centre Makassar

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI DENGAN TERAPI LATIHAN DAN INFRA RED (IR) PADA KONDISI POST DISLOKASI SENDI ACROMIOCLAVICULAR DEXTRA

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh: ILSA ROVIATIN AGUSTINA J Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang berupa pergerakan sendi,

BAB I PENDAHULUAN. Osteoartritis (OA) penyakit sendi degeneratif atau artritis hipertropi.

BAB I PENDAHULUAN. dengan makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh sejak awal kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia sampai tahun ini mencapai 237,56 juta orang (Badan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tubuh secara biologis maupun psikologis sehat, dalam arti bahwa tubuh dapat

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran sehingga dapat memperbaiki kualitas kesehatan para penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci : secondary questions, akuisisi tacit knowledge, transfer tacit knowledge, pengembangan pelatihan, assessor assessment center.

PENGARUH MULLIGAN EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI LUTUT PADA LANJUT USIA

KEEFEEKTIFAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS PADA PASIEN STROKE

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STIFFNESS ELBOW JOINT DEXTRA DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. gangguan peredaran darah otak yang tejadi secara mendadak dan. menimbulkan gejala sesuai daerah otak yang terganggu (Bustaman MN,

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Tempat Tanggal Lahir : Serang, 08 Desember : Komp. Grya Gemilang Sakti II Blok A2 No.4

BAB I PENDAHULUAN. keluhannya seringkali rancu, sehingga pasien selalu menduga panyakitnya ada di

BAB I PENDAHULUAN. Plexus Brachialis Injury adalah salah satu plexus saraf somatik yang

Transkripsi:

WORKSHOP PEMBERIAN CODMAN PENDULAR EXERCISE DAN MULLIGAN MOBILIZATION WITH MOVEMENT TERHADAP PENINGKATAN RANGE OF MOTION PADA PENDERITA FROZEN SHOULDER Timbul Siahaan 1, Rian Apriansyah 2, Ricky Cornelius Siringo-ringo 3 1 Program Studi Fisioterapi, Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam 2 Program Studi Fisioterapi, Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam 3 Program Studi Fisioterapi, Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam Jln. Sudirman No.38 Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara Indonesia *email korespondensi author: Abstrak Dalam kehidupan sehari hari sebagian aktivitas yang kita lakukan kita sering melibatkan lengan dan tangan khususnya sendi bahu untuk melakukan suatu aktivitas. Teknik Mulligan mobilization with movement suatu teknik mobilisasi yang dikembangkan oleh Mulligan untuk menangani kasus frozen shoulder. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pemberian Mulligan Mobilization With Movement Terhadap Peningkatan Range Of Motion Pada Penderita Frozen Shoulder. Teknik Mulligan Mobilization With Movement sangat efektif dalam peningkatan range of motion dimana teknik ini berfungsi untuk memobilisasi atau merenggangkan kapsul sendi yang mengalami perlengketan pada kasus frozen shouler. Fisioterapis harus memiliki kemampuan dalam meningkatkan range of motion pada pasien frozen shouldier. Kata kunci: Pengetahuan; Fisioterapis; Range of Motion; Frozen Shouldier Abstract In daily life some of the activities that we do we often involve the arms and hands, especially the shoulder joint to carry out an activity. Mulligan mobilization with movement technique is a mobilization technique developed by Mulligan to handle frozen shoulder cases. Based on the results of the research that has been done, it was found that there was a significant effect between the provision of Mulligan Mobilization With Movement to the Increased Range of Motion in Frozen Shoulder Sufferers. The Mulligan Mobilization With Movement technique was very effective in increasing the range of motion where this technique serves to mobilize or loosen the joint capsule that has adhesions in the case of frozen shouler. Physiotherapists must have the ability to increase the range of motion in frozen shouldier patients. Keywords: Knowledge; physioterapist; range of motion; frozen shouldier 1. Pendahuluan Dalam kehidupan sehari hari sebagian aktivitas yang kita lakukan kita sering melibatkan lengan dan tangan khususnya sendi bahu untuk melakukan suatu aktivitas. Sendi bahu adalah penggerak utama untuk melakukan pekerjaan ataupun aktivitas oleh sebab itu jika bahu mengalami keterbatasan ataupun nyeri maka akan mengganggu aktivitas kita sehari hari (Neumann, 2010). Sebagai negara berkembang maka perubahan yang terjadi memberikan pengaruh pada semua aspek kehidupan. Salah satu perubahan

yang mulai terasa adalah beraneka ragamnya aktifitas yang dilakukan masyarakat. Masyarakat dalam melakukan aktivitasnya tidak pernah terlepas dari proses gerak, sebab tidak ada kehidupan tanpa adanya gerak. Gerak merupakan elemen essensial bagi kesehatan individu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal, gerak yang ada pada tubuh manusia merupakan dari tingkat mikro sampai tingkatan makro yang mulai dari tingkatan molekuler, sel, jaringan, organ, sistem dan individu (Winaya, 2011). Menurut Goyal (2013) Teknik Mulligan mobilization with movement suatu teknik mobilisasi yang dikembangkan oleh Mulligan pada tahun 1993 untuk menangani kasus frozen shoulder. Teknik ini sudah di di teliti kembali oleh Hafiz, dkk, tahun 2015 dan hasil dari penelitiannya ampuh untuk meningkatkan ROM pada penderia frozen shoulder. Menurut Akademi Ahli Bedah Ortopedi Amerika kondisi ini sebagai suatu kondisi dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda yang ditandai dengan perkembangan bertahap dari keterbatasan gerakan bahu aktif dan pasif dimana tidak ada temuan radiografi selain osteopenia (Guha, 2019). Frozen shoulder umumnya terkena pada pasien berusia 40 hinggan 60 tahun dengan insiden lebih tinggi pada wanita. Mobilitas sendi glenohumeral yang terbatas dapat disebabkan oleh trauma mikro, osteoarthritis dan imobilisasi yang berkepanjangan atau dari penyebab yang tidak diketahui atau frozen shoulder idiopatik. Frozen shoulder indentik dengan rasa nyeri dimana rasa nyeri dapat menyebabkan pasien takut untuk mengangkat bahunya sehingga bahu akan mengalami kekakuan (Minerva et al., 2016). Menurut Journal of Orthopaedic and Sports Physical Therapy (2013) kondisi ini mempengaruhi antara 2% sampai 5% dari populasi di beberapa titik dalam kehidupan dan biasanya terjadi pada orang dewasa antara 40 dan 60 tahun masalahnya biasanya berlangsung 1 hingga 2 tahun. Insiden Frozen shoulder mencapai 2-4% dan 30% terjadi pada penderita diabetes (Makwana & Shah, 2015). Kejadian kumulatif frozen shoulder diperkirakan 2,4 per 1000 populasi per tahun. Frozen shoulder pertama kali dideskripsikan pada tahun 1875 oleh French Pathologist Duplay yang disebut peri-arthrite scapula-humerale kemudian ahli bedah Amerika EA Codman mengusulkan nama frozen shoulder pada tahun 1934 (Rangan et al., 2015). Peran fisioterapi sebagai salah satu pelaksana pelayanan kesehatan ikut berperan dan bertanggung jawab dalam peningkatan derajat kesehatan, terutama yang berkaitan dengan objek disiplin ilmunya yaitu mengembangkan, memelihara, dan memulihkan maksimalisasi gerak dan fungsi (DEPKES, 2008). Di Indonesia prevalensi dari frozen shoulder dilaporkan sekitar 2% dengan prevalensi 11% padapenderita diabetes. Penderita diabetes biasanya lebih sering terkena frozen sholder dikarenakan peredaran darah akan lambat masuk ke jaringan sehingga jaringan mengalami perlengketan. Frozen shoulder dapat mengenai kedua bahu, baik secara bersamaan atau berurutan, dengan prevalensi sebanyak 16% pasien (Bruno, 2019). Berdasarkan survey yang dilakukan di Poli Fisioterapi Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam tercatat jumlah pasien fisioterapi pada tahun 2019 sebanyak 7857 pasien dan pasien frozen shoulder tercatat dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember Tahun 2019 sebanyak 150 pasien dan pada bulan januari pada Tahun 2020 pasien frozen shoulder tercatat ada 20 pasien.

Adapun intervensi fisioterapi yang digunakan untuk menangani kasus frozen shoulder untuk peningkatan ROM dapat diberikan teknik Mulligan mobilization with movement. Mulligan mobilization with movement merupakan intervensi atau teknik yang sering digunakan oleh fisioterapi untuk meningkatkan Range of Motion (ROM) pada penderita frozen shoulder (Alagesan, 2018). Teknik Mulligan Mobilization With Movement sangat efektif dalam peningkatan range of motion dimana teknik ini berfungsi untuk memobilisasi atau merenggangkan kapsul sendi yang mengalami perlengketan pada kasus frozen shouler. Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan fisioterapis sehingga membantu pasien frozen shouldier dalam meningkatkan range of motion. 2. Metode Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode ceramah, Tanya jawab dan demonstrasi. Dalam memberikan materi menggunakan metode ceramah tentang Mulligan mobilization with movement, range of motion dan frozen shouldier. Langkahlangkah yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah sebagai berikut 1. Langkah 1 Pengabdi melakukan proses perijinan di RS setempat dengan membawa surat tugas dari Ketua LPPM Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam 2. Langkah 2 Pengabdi melakukan sosialisasi terkait kegiatan pengabdian kepada fisiterapis 3. Langkah 3 Pengabdi melakukan skrining pengetahuan dan kemampuan tentang penatalaksanaan pada pasien frozen shouldier. 4. Langkah 4 Pengabdi dan peserta melakukan simulasi tentang tehnik Mulligan mobilization with movement dalam meningkatkan range of motion. 5. Langkah 5 Pengabdi melakukan evaluasi proses dan bertanya kepada peserta 6. Langkah 6 Pengabdi memberikan rencana dan program tindak lanjut kepada kepala ruangan 3. Hasil dan Pembahasan Kegiatan pengabdian pada masyarakat tentang peningkatan range of motion pada pasien frozen shouldier. Peserta tidak dipungut biaya dan pengabdi sebagai nara sumber tidak mendapatkan honor atas tugas yang telah dilakukan. Secara garis besar hasil kegiatan yang telah tercapai dalam pengabdian masyarakat ini adalah sebagai berikut: 1. Materi yang disampaikan dapat diterima dan dapat dipahami, serta mendapat respon dari peserta yang ditandai dengan adanya pertanyaan-pertanyaan yang muncul 2. Secara umum peserta memahami dan mampu mengaplikasikan teknik Mulligan mobilization with range of motion pada pasien frozen shouldier. Kegiatan pengabdian masyarakat di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam mendapatkan respon baik dari fisioterapis dengan sangat antusias. Secara umum hasil pengabdian meliputi beberapa aspek pencapaian yaitu : 1. Ketercapaian tujuan kegiatan Ketercapaian tujuan kegiatan pengabdian masyarakat tentang peningkatan kemampuan fisiterapis dalam memahami penggunaan teknik Mulligan mobilization with range of motion dengan benar sudah baik, semua persiapan dan materi yang direncanakan dapat tersampaikan dan didukung dengan hasil pembuktian evidence based yang dilakukan pengabdi secara langsung. 2. Ketercapaian target materi yang

direncanakan Ketercapaian target materi pada kegiatan pengabdian masyarakat ini baik, karena materi telah dapat disampaikan secara keseluruhan. 3. Kemampuan peserta dalam menguasai materi Kemampuan peserta dilihat dari pemahaman penggunaan teknik Mulligan mobilization with range of motion pada pasien frozen shouldier yang diberikan oleh narasumber. Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat terdapat faktor pendukung dan penghambat kegiatan pengabdian pada masyarakat: 1. Faktor pendukung a. Adanya dukungan baik dari pihak Rumah sakit serta fisioterapis dalam pelaksanaan kegiatan sosilaisasi penggunaan teknik Mulligan mobilization with range of motion pada pasien frozen shouldier. b. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai 2. Faktor penghambat Dalam pelaksanaan kegiatan evaluasi tidak dapat dilakukan untuk pendampingan fisioterapis secara langsung kepada pasien frozen shouldier sehubungan dengan keterbatasan waktu. Selain itu situasi pandemi covid-19 memberikan ruang yang terbatas dalam pemberian informasi secara luas. 4. Kesimpulan Pelaksanaan pengabdian masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan fisioterapis rumah sakit dalam meningkatkan range of motion pada pasien frozen shouldier dapat disimpulkan berhasil sampai tahap kemampuan untuk mengaplikasikan. Keberhasilan ini ditunjukkan antara lain: a. Adanya kesesuaian materi dalam mengatasi masalah di Rumah sakit dimana mayoritas pasien tidak mampu menahan nyeri, b. Adanya respon yang positif dari peserta yang ditunjukkan dengan pertanyaan dan tanggapan yang diberikan selama pengabdian c. Sebagian besar (95%) peserta mengalami peningkatan nilai post test dibandingkan dengan nilai pre test. Kelebihan dari kegiatan ini dapat memenuhi kebutuhan rumah sakit akan informasi mengenai teknik yang dibutuhkan fisioterapis dalam meningkatkan range of motion pada pasien frozen shouldier. Sedangkan kekurangan dari kegiatan ini adalah keterbatasan yang disebabkan karena pandemi covid-19 sehingga ada keterbatasan waktu dan jumlah peserta. Untuk kedepannya diharapkan dapat dilakukan kegiatan yang dilakukan dalam beberapa sesi untuk dapat menjangkau lebih banyak peserta. 5. Ucapan Terima Kasih Pengabdi menyampaikan ucapan terima kasih kepada: a. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam b. Direktur Rumah Sakit Granmed Lubuk Pakam 6. Daftar Pustaka Alagesan, J. (2018). Comparative Study of Effects of Maitland Technique and Mulligan Technique in Adhesive Capsulitis of Shoulder. International Journal of Medical Research & Health Sciences, 7(5), 1 10. www.ijmrhs.com Bruno, L. (2019).Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689 1699. https://doi.org/10.1017/cbo97811 07415324.004 (diakses 26 januari 2019) Depkes RI, 2008. Pedoman pelayanan Fisioterapi di sarana kesehatan. Kepmenkes RI No.376/Menkes/SK/III?2008. Jakarta. Goyal, M., Bhattacharjee., Goyal, K. 2013. Combined Effect Of And

Range Mobilization (ERM) Mobilization With Movement (MWM) Techniques On Range Of Motion And Disability In Frozen Shoulder Patiens: Randomized Clinical. Journal Of Exersice Science And Physiotherapy (JESP); 9 (2): 74-82. Guha, K. (2019). Physiotherapy of adhesive capsulitis : A review. 6(2), 12 16. Makwana, D., & Shah, N. (2015). Effect of End Range Mobilization and Mobilization With Movement in Patients With Adhesive Capsulitis. International Journal of Recent Scientific Research, 6(12), 7992 7996. http://www.recentscientific.com/sit es/default/files/4071.pdf Minerva, R. K., Kumar Alagingi, N., Apparao, P., Graduate Student, P., professor, A., Principal, V., & Author, C. (2016). To Compare the Effectiveness of Maitland versus Mulligan Mobilisation in Idiopathic Adhesive Capsulitis of Shoulder. International Journal of Health Sciences & Research (Www.Ijhsr.Org), 6(2), 236. www.ijhsr.org Neumann, D.A Djohan Aras. (2010). penatalaksanaan fisioterapi pada frozen shoulder. ujung padang Akfi. Rangan, A., Gibson, J., Brownson, P., Thomas, M., Rees, J., & Kulkarni, R. (2015). Frozen Shoulder. Shoulder and Elbow, 7(4), 299 307. https://doi.org/10.1177/175857321 5601779