ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAKSANAAN PRAKTIKUM FISIKA DI SMAN 9 MAKASSAR

dokumen-dokumen yang mirip
Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 PURWOREJO PADA PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR 5E

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 MAJENE

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, ISSN:

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DI KELAS VII.B SMP NEGERI 10 KOTA BENGKULU

PERANAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 21 MAKASSAR

KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI ASAM BASA KELAS XI DI SMAN PLOSO JOMBANG

PENGARUH STARTER EXPERIMENT APPROACH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DI SMA/SMK KELAS X

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 06 No. 03, September 2017, ISSN:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Keywords: phenomenon-based learning model, conventional learning model, critical thinking skill, learning outcome.

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 01 Tahun 2013, 20-25

PENGEMBANGAN ASESMEN PEMBELAJARAN SESUAI TUNTUTAN KURIKULUM 2013 PADA MATERI FOTOSINTESIS DI SMP

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN LABORATORIUM TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK SMPN 3 PALAKKA KABUPATEN BONE

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMP

Diana Puspitasari, Eko Swistoro dan Eko Risdianto

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI HIDROLISIS GARAM

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES MAHASISWA PGMI MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA MI

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Ermei Hijjah Handayani*, Elva Yasmi Amran**, Rini***

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Yang Berorientasi Pada Kurikulum 2013 Dengan Materi Fluida Statis Di Kelas X SMA Negeri 1 Krian Sidoarjo

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERUMUSKAN DAN MENGUJI HIPOTESIS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN METODE PRAKTIKUM

Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Materi Dinamika Gerak Partikel Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Project Based Learning

Unnes Physics Education Journal

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah

Tengku Idris * Pendidikan Biologi, Universitas Negeri Riau *Corresponding author, HP: ,

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

STUDENT ACADEMIC SKILLS THROUGH PROJECT BASED LEARNING IN CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL BABUSSALAM

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

[53] Jurnal Biotik, ISSN: , Vol. 2, No. 1, Ed. April 2014, Hal ABSTRAK

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS LKPD SEL DI SMA NEGERI KOTA BEKASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA PADA MATERI LAJU REAKSI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

Unesa Journal of Chemical Education ISSN Vol. 5, No. 2, pp May 2016

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 TINGGARSARI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

Elsa Camelia 1, Edrizon 1

Yosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

Chemical Education Study Program Teachers Training and Education Faculty University of Riau

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI SUHU DAN KALOR BERBASIS SCIENTIFIC METHOD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

(Artikel) Oleh KHOIRUNNISA

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. *Corresponding author, telp: ,

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN DISCOVERY-INQUIRY DI SMA

PERWUJUDAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENGEMBANGKAN KNOWLEDGE, SKILL, DAN ATTITUDE PESERTA DIDIK SMA

Penerapan Pendekatan Ilmiah Terhadap Kemampuan Merancang Percobaan dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X MIA MAN 2 Model Makassar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENGARUH PENGGUNAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA. (Artikel) Oleh Wana Ginandi Putra

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TERPADU TIPE CONNECTED DALAM RANGKA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK SMP NEGERI 29 SATAP MALAKA KAB.

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN (POE)

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

Vol. 3 No. 3(2014) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 : Hal Neka Amelia Putri 1), Yarman 2), Yusmet Rizal 3) Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

Kata Kunci: PBL, Berbasis Lingkungan, Keterampilan Proses Sains, Komponen Ekosistem.

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DISERTAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAN 4 JEMBER.

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Pendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak

Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor Siswa SMA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMA

MODEL PEMBELAJARAN INSTRUCTION, DOING, DAN EVALUATING (MPIDE) DENGAN MODUL SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Abstrak. Kata kunci : LKS berbasis analisis wacana fisika, metode eksperimen, aktivitas belajar siswa, hasil belajar fisika.

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Rosdiani SMA Negeri I Sigli Jl. Banda Aceh-Medan, Tijue Kabupaten Pidie Abstrak

JPPMS, Vol. 1, No. 1, 2017 Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 1 Januari 2012 Halaman

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 MA RANG

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

ABSTRACT. PBI s model subject material of rigid body balance on class XI Science of Senior

PERCEPTIONS OF STUDENTS ON THE APPLICATION OF SCIENTIFIC APPROACHES TO BIOLOGY LEARNING X SMA CLASS SENIOR HIGH SCHOOL 12 PEKANBARU

IDENTIFIKASI PELAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 KELAS VIII SEMESTER GENAP DI SMP SWASTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

Septi Lilis Suryani dan Eko Hariyono Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya. Key Words : academic skill, guided discovery, learning output, heat

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENERAPAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA KONSEP TEKANAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Transkripsi:

Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika (JSPF) Jilid 16, No 02, Agustus 2020 Hal. 1-6 pissn :1858 330X eissn : 2548-6373 Laman Webiste : http://ojs.unm.ac.id/jspf ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAKSANAAN PRAKTIKUM FISIKA DI SMAN 9 MAKASSAR * Frafti Rejeki S Universitas Negeri Makassar fraftirejeki14@gmail.com Usman Universitas Negeri Makassar usman@unm.ac.id Aisyah Azis Universitas Negeri Makassar aisyahazis@unm.ac.id *koresponden author Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran keterampilan proses sains (KPS) pada pelaksanaan praktikum fisika peserta didik di SMAN 9 Makassar. Variabel dalam penelitian ini adalah keterampilan proses sains dengan lima indikator yang akan diukur yaitu mengamati, menyusun hipotesis, merencanakan percobaan, menginterpretasi data dan mengomunikasikan. Sampel penelitian adalah peserta didik kelas X MIA 9 yang berjumlah 23 orang. Data hasil penelitian diperoleh dengan melakukan tes kinerja pelaksanaan praktikum fisika materi getaran harmonis sederhana kemudian memberikan tes tertulis dalam bentuk uraian. Teknik analisis data yaitu analisis deskriptif dengan menggunakan persentase skor. Berdasarkan hasil analisis data tes tertulis diperoleh bahwa rata-rata perolehan skor keterampilan proses sains peserta didik termasuk dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 71.56%. Hasil tersebut diperkuat dengan hasil analisis data tes kinerja keterampilan proses sains peserta didik pada pelaksanaan praktikum fisika yang juga termasuk dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 61.30%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa peserta didik sudah mampu menerapkan keterampilan proses sains pada pelaksanaan praktikum fisika. Kata Kunci : Keterampilan, sains, praktikum, fisika, proses. Abstract This study aimed to know the students science process skill (SPS) in physics experiment at SMAN 9 Makassar. The variable of this study was science process skill that consisted of five Indicators that were observing, hypothezing, planning an experiment, data interpreting, and communicating. The sample in this study was 23 students at class X MIA 9. Data of research got by observation while the students experimenting simple harmonic motion then doing the written test by essay questions. The data were analyzed descriptively using percentages. Based on the data analysis and discussion, it s showed that the student s science process skill in physics experiment based on written test was good with 71.56% average score. In addition the observation result showed the same result with 61.30% average score. So it was concluded that implementation of students science process skill in physics experiment at SMAN 9 Makassar overall was good. Keywords : Skill, Science, Process, Physics, Experiment Frafti,dkk. Analisis Keterampilan Proses Sains 1

A. PENDAHULUAN Pembelajaran sains khususnya fisika merupakan kombinasi dua unsur yaitu proses dan produk yang tidak terpisahkan. Pembelajaran sains sebagai proses meliputi keterampilan proses dan sikap ilmiah yang diperlukan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan, sedangkan sains sebagai produk berupa kumpulan pengetahuan yang meliputi fakta, konsep, prinsip, teori dan hukum. Dengan demikian, pada hakikatnya sains merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah (Zubaidah, dkk., 2017). Kurikulum 2013 menekankan pada penggunaan pendekatan saintifik ( scientific approach) yang sejalan dengan metode ilmiah dalam pembelajaran sains. Proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik terdiri atas lima pengalaman belajar yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Prosedur ilmiah tersebut melatih peserta didik untuk menggunakan keterampilan proses sains (KPS) dalam kegiatan belajarnya. KPS sangat penting untuk pembelajaran sains yang bermakna karena dapat mendorong peserta didik untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga peserta didik harus mampu menemukan, menginterpretasi dan mencari bukti untuk setiap kondisi berbeda yang dihadapi (Karamostafaoglu, 2011). Kurikulum 2013 menjelaskan bahwa penilaian kinerja peserta didik dalam proses pembelajaran berhubungan dengan kemampuan berpikir mereka. Kemampuan berpikir peserta didik untuk membangun konsep baru dalam pembelajaran sains dapat dilatih melalui pengembangan keterampilan proses sains. The American association for the advancement of Science (AAAS) mengatakan bahwa KPS sangat sesuai untuk pembelajaran sains, dan pembelajaran sains harus diarahkan pada pembelajran yang membuat peserta didik lebih aktif, memberikan mereka pengalaman langsung, dan melatih kemampuan berpikir mereka (Ratnasari, dkk. 2018). Penerapan kurikulum 2013 di SMAN 9 Makassar telah berjalan dengan baik. Idealnya, pada pelaksanaan pembelajaran fisika dengan pendekatan saintifik melibatkan keaktifan peserta didik dan melibatkan guru sebagai fasilitator dan mitra belajarnya. Namun dalam proses pembelajaran fisika, peserta didik masih monoton pada penjelasan guru di kelas dan kurang termotivasi untuk membaca buku dan dan sumber belajar lain terkait materi yang dipelajari. Hal tersebut mengurangi kebermaknaan pembelajaran sains yang bukan hanya mencari tahu dan memahami fakta, konsep, prinsip dan hukum tetapi juga berupa penemuan. Selain itu fasilitas dan sumber belajar yang menunjang pembelajaran seperti laboratorium fisika masih kurang optimal dalam pemberdayaannya. Cukup banyak alat dan bahan praktikum yang tidak tersedia maupun rusak. Hal ini menghambat jalannya proses praktikum yang dapat berujung pada kurangnya pengalaman langsung peserta didik untuk mengembangkan keterampilan proses yang dimiliki. Berdasarkan hal tersebut jelas bahwa, ilmu pengetahuan alam khususnya fisika bukan hanya produk tetapi juga proses. Frafti,dkk. Analisis Keterampilan Proses Sains 2

Keberhasilan suatu proses yang dicapai dapat diukur dan dievaluasi melalui tes hasil belajar peserta didik sehingga tingkat keberhasilan belajar akan diketahui. Menurut Harlen (1999), KPS tanpa penilaian akan membuat pembelajaran tidak berarti. KPS juga harus diterapkan pada bidang yang lainnya selain sains karena inti dari pembelajaran adalah pemahaman baik dalam pendidikan formal maupun kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu penilaian KPS menjadi penting dilakukan. B. METODE Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dimana data yang diperoleh dikategorikan secara deskriptif. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2018/2019 di SMA Negeri 9 Makassar, Jalan Karunrung Raya No. 37, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar. Sampel dalam penelitian ini adalah 23 orang peserta didik kelas X MIA 9. Variabel penelitian ini adalah keterampilan proses sains. Definisi keterampilan proses sains ialah ialah perolehan skor keterampilan proses sains peserta didik dalam pelaksanaan praktikum fisika yang diukur dari lima indikator, yaitu mengamati, menyusun hipotesis, merencanakan percobaan, menginterpretasi data, dan mengomunikasikan. Instrumen yang digunakan adalah lembar tes kinerja dan instrument tes yang terdiri dari 13 soal uraian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penilaian kinerja praktikum dan tes tertulis. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data secara deskriptif. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis keterampilan proses sains peserta didik kelas X MIA 9 di SMAN 9 Makassar dimulai dengan penilaian kinerja praktikum fisika pada saat pelaksanaan praktikum dan melalui LKPD kemudian dilanjutkan dengan memberikan tes tertulis dalam bentuk soal uraian. Skor peserta didik diperoleh berdasarkan rubrik penilaian masing-masing instrumen yang telah ditetapkan sebelumnya. a. Hasil analisis data tes kinerja praktikum Tabel 1. Perolehan Skor Keterampilan Proses Sains berdasarakan Hasil Analisis Data Tes Kinerja Praktikum Peserta Didik di SMAN 9 Makassar. Interval Persentase Kategori Frekuensi Skor 0-4 Sangat Rendah 0 0 5-8 Rendah 0 0 9-12 Cukup 10 43.47 13-16 Tinggi 13 56.52 17-20 Sangat Tinggi 0 0 Jumlah 23 100 Frafti,dkk. Analisis Keterampilan Proses Sains 3

Tabel 2. Gambaran Keterampilan Proses Sains Hasil Tes Kinerja Peserta Didik di SMAN 9 Makassar. Indikator KPS Ratarata Kategori Mengamati 75.00 Tinggi Menyusun Hipotesis 41.30 Cukup Merencanakan 68.48 Tinggi Percobaan Menginterpretasi data 56.52 Cukup Mengomunikasikan 65.22 Tinggi Rata-rata Keseluruhan 61.30 Tinggi b. Hasil analisis data tes tertulis Tabel 3. Perolehan Skor Tes Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Hasil Tes Tertulis di SMAN 9 Makassar Interval Persentase Kategori Frekuensi Skor 0-10 Sangat Rendah 0 0 11-21 Rendah 0 0 22-32 Cukup 2 8.69 33-43 Tinggi 19 82.61 44-54 Sangat Tinggi 2 8.69 Jumlah 23 100 Tabel 4. Gambaran Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Hasil Tes Tertulis di SMAN 9 Makassar Indikator KPS Rata-rata Kategori Menyusun Hipotesis 61.23 Tinggi Menginterpretasi data 77.72 Tinggi Mengomunikasikan 75.72 Tinggi Rata-rata Keseluruhan 71.56 Tinggi Berdasarkan hasil analisis data tes kinerja praktikum dan tes tertulis keterampilan proses sians peserta didik di SMAN 9 Makassar diperoleh bahwa rata-rata skor perolehan keterampilan proses sains peserta didik berada dalam kategori tinggi. Berdasarkan frekuensi dan persentase kategori skor perolehan KPS hasil tes kinerja praktikum peserta didik pada tabel 1, terlihat bahwa sebanyak 13 orang peserta didik yang memiliki keterampilan proses sains yang tinggi dengan persentase 56.52%. Perolehan tertinggi peserta didik ada pada indikator mengamati. Hasil ini menunjukkan bahwa pembelajaran melalui metode praktikum dapat meningkatkan keterampilan mengamati peserta didik dengan baik karena peserta didik benar-benar dihadapkan pada objek nyata yang Frafti,dkk. Analisis Keterampilan Proses Sains 4

mengoptimalkan penggunaan pancaindera. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurshinta (2018) yang memperoleh hasil yang sama. Adapun frekuensi dan persentase kategori skor perolehan KPS hasil tes tertulis peserta didik pada tabel 3, terlihat bahwa sebanyak 19 orang peserta didik yang memiliki keterampilan proses sains yang tinggi dengan persentase sebesar 82.61%. Perolehan tertinggi peserta didik ada pada indikator mengomunikasikan yang menunjukkan bahwa peserta didik sudah mampu mengomunikasikan data hasil penelitian dalam bentuk grafik ataupun tabel. Perolehan terendah pada tes kinerja dan tertulis keduanya ada pada indikator menyusun hipotesis. Hasil ini menunjukkan bahwa peserta didik masih kesulitan dalam berpikir secara hipotesis dalam pelaksanaan praktikum dan pemecahan masalah. Hasil analisis tersebut membuktikan bahwa perolehan persentase skor KPS yang tinggi pada proses pembelajaran dapat mempengaruhi hasil tes peserta didik. Perolehan skor pada hasil analisis data tes kinerja praktikum berada dalam kategori tinggi begitupun dengan hasil analisis data tes tertulis. Ketika peserta didik sering menerapkan keterampilan proses sains dengan tepat, mereka akan menguasai keterampilan proses yang berakibat meningkatnya hasil tes tertulis mereka. Pengetahuan dapat diukur melalui tes tertulis KPS dan keterampilan dapat diukur melalui tes kinerja/pengamatan dari kegiatan KPS. Hasil ini menunjukkan bahwa penilaian KPS lebih baik menggunakan berbagai macam metode untuk memaksimalkan perbaikan KPS peserta didik (Azizah, dkk. 2018). D. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses sains peserta didik kelas X MIA 9 di SMAN 9 Makassar termasuk dalam kategori tinggi. Hasil tes kinerja peserta didik menunjukkan bahwa keterampilan mengamati, merencanakan percobaan, dan mengomunikasikan berada pada kategori tinggi sedangkan menyusun hipotesis dan menginterpretasi data berada dalam kategori cukup. Adapun hasil tes tertulis menunjukkan bahwa keterampilan menyusun hipotesis, menginterpretasi data, dan mengomunikasikan berada dalam kategori tinggi. DAFTAR RUJUKAN Azizah, K. N., Ibrahim, M., & Widodo, W. (2018). Process Skill Assessment Instrument: Innovation to Measure Students' Learning Holistically. Journal of Physics: Conference Series (pp. 1-5). Indonesia: IOP Publishing. Djamarah, S. B., & Azwan, Z. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Harlen, W. (1999). Purposes and Procedures for Assesing Science Process Skills. Assessment in Education, 6(1),129-144. Karamostafaoglu, S. (2011). Improving The Science Process Skill Ability of Science Student Teacher Using I Diagrams. Eurasian Journal of Physics and Chemistry Education, 3(1), 26-38. Frafti,dkk. Analisis Keterampilan Proses Sains 5

Mundilarto. (2002). Kapita Selekta Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Nurshinta, E. (2018). Analisis Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning di SMAN 1 Labuanhaji. Banda Aceh: UIN Ar-Raniry. Ozgelen, S. (2012). Students' Science Process Skills within a Cognitive Domain Framework. Eurasian Journal of Mathematics, Science and Technology Education, 8(4), 283-292. Ratnasari, D., Sukarmin, Suparmi, & Harjunowibowo, D. (2018). Analysis of Science Process Skill of Summative Test Items in Physics Physics of Grade X in Surakarta. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 7(1),34-40. Tawil, M., & Liliasari. (2 014). Keterampilan-Keterampilan Sains dan Implementasinya dalam Pembelajaran IPA. Makassar: Badan Penerbit UNM. Zamista, A. A., & Kaniawati, I. (2015). Pengembangan Tes Keterampilan Proses Sains Materi Fluida Statis Kelas X SMA/MA. Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015 (pp. 5-10). Jakarta: Universitas Negeri Jakarta. Zubaidah, S., Mahanal, S., Yuliati, L., Dasna, I. W., Pangestuti, A. A., Puspitasari, D. R.,... Sholihah, M. (2017). Pendidikan dan Kebudayaan Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Kementrian Frafti,dkk. Analisis Keterampilan Proses Sains 6