PELUANG PENGEMBANGAN HIDROGEN SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
STRATEGI KEN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Generation Of Electricity

2 Di samping itu, terdapat pula sejumlah permasalahan yang dihadapi sektor Energi antara lain : 1. penggunaan Energi belum efisien; 2. subsidi Energi

1 BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, listrik telah menjadi salah satu kebutuhan

BAB I. bergantung pada energi listrik. Sebagaimana telah diketahui untuk memperoleh energi listrik

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dua, yaitu energi terbarukan (renewable energy) dan energi tidak

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian utama saat ini adalah terus meningkatnya konsumsi energi di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di era yang serba modern seperti saat ini, energi merupakan salah satu hal penting

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. UU Presiden RI Kegiatan Pokok RKP 2009: b. Pengembangan Material Baru dan Nano Teknologi

ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA (PLH), DIESEL DAN ENERGI TERBARUKAN DI PULAU MANDANGIN, SAMPANG, MADURA MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER

ANALISIS INDUSTRI GAS NASIONAL

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

PERSIAPAN SUMATERA UTARA DALAM MENYUSUN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED)

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Sementara tingginya kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN

PEMENUHAN SUMBER TENAGA LISTRIK DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara.

renewable energy and technology solutions

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, (PGN) merupakan perusahaan

OPTIMASI SUPLAI ENERGI DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK JANGKA PANJANG DI INDONESIA

Tulisan ini adalah catatan yang dapat dibagikan dari hasil pertemuan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Potensi Sumber Daya Energi Fosil [1]

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Harry Rachmadi (12/329784/TK/39050) ` 1 Zulfikar Pangestu (12/333834/TK/40176) Asia/Pasific North America Wesern Europe Other Regions 23% 33% 16% 28%

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemanfaatan potensi..., Andiek Bagus Wibowo, FT UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

1. PENDAHULUAN PROSPEK PEMBANGKIT LISTRIK DAUR KOMBINASI GAS UNTUK MENDUKUNG DIVERSIFIKASI ENERGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manajemen baik dari sisi demand maupun sisi supply energi. Pada kondisi saat ini

APLIKASI HIDROGEN (Continued) Ramadoni Syahputra

MEMASUKI ERA ENERGI BARU TERBARUKAN UNTUK KEDAULATAN ENERGI NASIONAL

ARTIKEL TUGAS INDUSTRI KIMIA ENERGI TERBARUKAN. Disusun Oleh: GRACE ELIZABETH ID 02

diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengatasi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan bahan bakar minyak yang ketersediaannya semakin

Kebijakan. Manajemen Energi Listrik. Oleh: Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. daya yang berpotensi sebagai sumber energi. Potensi sumber daya energi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Arief Hario Prambudi, 2014

DIRECTORATE GENERAL OF NEW RENEWABLE AND ENERGY COSERVATION. Presented by DEPUTY DIRECTOR FOR INVESTMENT AND COOPERATION. On OCEAN ENERGY FIELD STUDY

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya alam tersebut adalah batubara. Selama beberapa dasawarsa terakhir. kini persediaan minyak bumi sudah mulai menipis.

BAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat.

ANALISIS PEMANFAATAN ENERGI PADA PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DI INDONESIA

PERANAN MIGAS DALAM MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. batasan, asumsi, dan sistematika penulisan laporan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan energi merupakan persoalan yang terus berkembang di

BAB I PENDAHULUAN. Demikian juga halnya dengan PT. Semen Padang. PT. Semen Padang memerlukan

Ringkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009

Konservasi Energi: Melalui Aplikasi Teknologi Kogenerasi

BAB I PENDAHULUAN. panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanik, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

ENERGI BIOMASSA, BIOGAS & BIOFUEL. Hasbullah, S.Pd, M.T.

BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI SEL BAHAN BAKAR

KEBIJAKAN PEMANFAATAN PANAS BUMI UNTUK KELISTRIKAN NASIONAL

SUMBERDAYA ENERGI. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

BAB I PENDAHULUAN. bahan bakar fosil sebagai bahan bakar pembangkitannya. meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus-menerus meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan energi akan semakin meningkat bersamaan dengan. perkembangan teknologi dan pertumbuhan penduduk. Saat ini sebagian besar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEMATIKA PENYUSUNAN RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL, RENCANA UMUM ENERGI DAERAH PROVINSI, DAN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH KABUPATEN/KOTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi transportasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

Dr. Unggul Priyanto Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kebijakan Pemerintah Di Sektor Energi & Ketenagalistrikan

ANALISIS PEMBANGUNAN PLTU MADURA KAPASITAS 2 X 200 MW SEBAGAI PROGRAM MW PT. PLN BAGI PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PULAU MADURA

Sepeda Motor Listrik Tenaga Matahari dengan Metode Wireless Energy Transfer

BAB I PENDAHULUAN. l.1 LATAR BELAKANG

2015, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi

KONVERSI ENERGI DI PT KERTAS LECES

Soal-soal Open Ended Bidang Kimia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Energi adalah salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi umat manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Indonesia masih menghadapi persoalan untuk mencapai target

Peran dan Strategi Dunia Usaha dalam Implementasi NDC Sektor Energi Dr. Ir. Surya Darma, MBA

Efisiensi PLTU batubara

TUGAS ESSAY EKONOMI ENERGI TM-4021 POTENSI INDUSTRI CBM DI INDONESIA OLEH : PUTRI MERIYEN BUDI S

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Perencanaan Strategis Bidang Energi Tahun Di DIY

Prarancangan Pabrik Karbon Aktif Grade Industri Dari Tempurung Kelapa dengan Kapasitas 4000 ton/tahun BAB I PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sosialisasi ARN 2016 Komisi Teknis Bidang Energi. Samarinda, 20 Desember 2016 Dr. Ir. Arnold Soetrisnanto Ketua Komtek Energi Dewan Riset Nasional 1

Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia

1 Universitas Indonesia

IDENTIFIKASI SUMBER EMISI DAN PERHITUNGAN BEBAN EMISI

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama penyebab meningkatnya kebutuhan energi dunia. Berbagai jenis

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Potensi Pengembangan Bio-Compressed Methane Gases (Bio-CMG) dari Biomassa sebagai Pengganti LPG dan BBG

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PELUANG PENGEMBANGAN HIDROGEN SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF DI INDONESIA Kurniawan*, Nur Endah Eny Sulistyawati, Abdul Hamid Budiman Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE) dipresentasikan pada Seminar Nasional Teknologi Bahan dan Barang Teknik 2020 26-27 Agustus 2020 diselenggarakan oleh:

PENDAHULUAN Gas Minyak Bumi Batubara Tujuan penelitian ini adalah memperkenalkan hidrogen sebagai salah satu sumber energi alternatif di Indonesia. Energi Baru dan Terbarukan Hidrogen dapat digunakan sebagai energy storage dan juga sebagai sumber energi untuk kendaraan. H2 2

SUPLAI DAN KONSUMSI ENERGI 3

4 KONDISI KELISTRIKAN INDONESIA Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 79/2014, Kebijakan Energi Nasional (KEN) dan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 22/2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional mendorong pengembangan energi baru terbarukan sehingga target energi terbarukan adalah 23 % dari campuran energi nasional pada tahun 2025 dan menjadi 31% pada tahun 2050. Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi dan penduduk, serta peningkatan target rasio elektrifikasi menjadi 100% pada tahun 2025, permintaan listrik negara diproyeksikan meningkat lebih dari 6 kali lipat dari 226 TWh pada tahun 2017 menjadi 1.471 TWh pada tahun 2050.

5 HIDROGEN Sebagai unsur paling melimpah di alam semesta, Hidrogen ditemukan di banyak senyawa kimia, tetapi sebagai gas, hidrogen jarang terjadi secara alami. Hidrogen memiliki dua aspek: Pertama hidrogen digunakan dalam berbagai proses industri, dan produksi hidrogen menghasilkan emisi karbon dioksida. Memproduksi hidrogen dengan metode rendah karbon berpotensi mengurangi emisi tersebut. Kedua, menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar yang tidak menghasilkan karbon dioksida, dan dapat digunakan untuk menggerakkan transportasi dan mendekarbonisasi beberapa bagian sistem energi termasuk sebagai pemanas di beberapa negara.

6 PRODUKSI HIDROGEN Mayoritas hidrogen dihasilkan dari metana, menggunakan steam methane reformers (SMRs) yang blasting natural gas dengan suhu tinggi dan steam bertekanan tinggi. Teknologi Proton Exchange Membran (PEM) Electrolyser dapat diintegrasikan dengan jaringan dengan cara menyalakan dan mengkonsumsi daya selama pasokan daya berlebih disiang hari, seperti tenaga angin dimalam hari, sehingga dapat mendukung stabilitas jaringan sambil menghasilkan hidrogen dengan cara ekonomis berbiaya rendah.

7 PRODUKSI HIDROGEN Electrical power Hydrogen Storage Electrolizer Fuelcell Renewable energy supply Electrical demand Surplus Deficit Time Gambar di atas menggambarkan bagaimana hidrogen dihasilkan dari listrik berlebih untuk segera digunakan, disimpan dan didistribusikan.

8 Hydrogen Storage Solusi dengan kapasitas penyimpanan dalam terawatt-jam saat ini belum tercapai atau belum optimal. Battery energy storage system (BESS) memang bagus tetapi mereka bergantung pada sumber daya yang pada akhirnya langka dan mahal. Penyimpanan hidrogen dalam waktu lama adalah sesuatu yang dapat dilakukan baik dalam skala kecil maupun besar, dengan menggunakan teknologi yang ada saat ini.

Hydrogen Storage 9

10 DISTRIBUSI DAN PASAR HIDROGEN Penggunaannya meliputi: Pengguna industri langsung yang membutuhkan gas hidrogen dalam produksinya, Lalu ada generator berbasis hidrogen yang bisa menjadi generator pusat atau pembangkit terdistribusi atau sebagai bahan bakar transportasi untuk kendaraan berbasis hidrogen (FCEV) Pada 2012 Audi memulai pembangunan e-gas-nya yang menghasilkan metana sintetis dari karbon dioksida dan hidrogen. Pembangkit turbin gas siklus gabungan (CCGT) skala besar yang digunakan untuk pembangkit listrik dari gas alam, pada tahun 2010 Italia meresmikan CCTG berbahan bakar hidrogen murni 12 MW 100% di Fusina.

11 Integrated Energy Network Terakhir dan tidak kalah penting adalah jaringan energi yang terintegrasi, di mana ketersediaan dan permintaan saling berkomunikasi dan menyelaraskan ketersediaan dan permintaan untuk menghasilkan operasi yang efektif dan efisien. Kedepannya peran teknologi informasi (TI) dan juga kecerdasan buatan (AI) sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut (gambar dibawah). PLN atau industri energi masa depan akan memasang smart meter di setiap rumah dan konsumen bisnis. Pengukur pintar, baterai skala kecil, dan perangkat pintar yang terhubung dengan internet of things (IoT).

12 Integrated Energy Network CYBER SECURITY SYSTEM OPERATION SYSTEM OPERATION SYSTEM OPERATION MICROGRID Peran IoT dan AI dapat mengelola dan berinteraksi sistem energi dengan cara yang lebih cerdas dan lebih efisien yang akan membantu menekan biaya produksi energi. TRANSMISSION DISTRIBUTION ELECTRICITY TIDAL, HYDRO, SOLAR FARM, WIND, COAL ELECTROLYIS LARGE INDUSTRY HYDROGEN CHP WASTER TO ENERGY PLANT STEAM METHANE REFORMER NATURAL GAS BIO METHANE PRODUCTION GAS THERMAL POWER CCGT EXPORT/IMPORT ELECTRICITY SOLAR PANELS, DATA CENTER, STORAGE, TRANSPORT: FUELCELL CAR, PHEV, EV, ELECTRIC POWERED PUBLIC TRANSPORT HEAT NETWORK THERMAL STORAGE

13 Summary and Challenges Other challenges to be solved are: Keputusan untuk menentukan lokasi produksi, penyimpanan, dan penggunaan akhir hidrogen akan bergantung pada teknologi yang digunakan di setiap area. Infrastruktur produksi hidrogen terpusat dan terdesentralisasi akan membawa pendekatan yang berbeda. Penyebaran off-grid akan cenderung ke arah penggunaan energi terbarukan dengan fasilitas produksi di lokasi. Biaya modal elektroliser harus serendah mungkin untuk mewujudkan ekonomi berbasis hidrogen. Diperlukan inovasi, riset dan inovasi berkelanjutan yang didukung oleh kebijakan dan strategi jangka panjang.

14 Thank You Hydrogen Makes Solution not Pollution