Penerapan Model Blended Learning untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika di SDN Pisangan 01

dokumen-dokumen yang mirip
BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Ahmad HeruWibowo NIM

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

MENINGKATKAN KETERAMPILAN HITUNG PENJUMLAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BUJUR SANGKAR AJAIB KELAS II SD 1 PEDES ARTIKEL JURNAL

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

JURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017

PUBLIKASI ILMIAH AFRINA NUR BAITI A

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR K3LH MELALUI PEMBERIAN KUIS PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MARE KABUPATEN BONE

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENGGUNAAN POHON FAKTOR PADA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Penerapan Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Entrepreneurship

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

Tarmini 1 SDN Maribaya 01, Kec. Kramat, Kab. Tegal Kata Kunci: Aktivitas Siswa, Hasil Belajar, Media Gelas Fakel

Meningkatkan Aktivitas, Respon, dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Nagari et al., Penerapan Metode Course Review Horay... 1

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

Briandika Doni Arnanda Dr. T.Sulistyono, M.Pd., MM. Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KASEGERAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Matematika materi

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INDUKTIF PADA SISWA KELAS IV

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CBSA PADA PESERTA DIDIK KELAS V.A SDN 18 LEMBAH MELINTANG Arjuni 1)

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TEROPONG KELAS IV SD

IMPROVEMENT OF SCIENCE LEARNING OUTCOMES THROUGH GROUP INVESTIGATION IN VB

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

IMPROVING COMPREHENSION READING SKILL THROUGH PICTURE STORIES FOR ELEMENTARY STUDENTS

ABSTRACT. Keywords: Cooperative, Listening Team, Learning Outcomes

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT GAUN BAYI DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

ABSTRAK. Kata kunci: Metode Pembelajaran Index Card Match, Hasil Belajar Aqidah Akhlak

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara kolaboratif dan

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

ISSN Oleh. (I Dewa Made Warnita) Guru Mata Pelajaran Fisika SMA Negeri 1 Selemadeg

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS V SD N 1 KAYUMAS KECAMATAN JATINOM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

ABSTRAK. Kata Kunci : Kooperatif, Numbered Heads Together, Hasil Belajar.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

Oleh: Yanuar Andaris Pembimbing: M. Nur Rokhman, M.Pd.

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION OUTDOOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVA SDN BANDUNGREJOSARI 2 MALANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN

PENGGUNAAN italc SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH PURWOREJO

TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN PERMAINAN KARTU SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SD NEGERI JARAKAN

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI

PENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VII F SMP 1 BANGUNTAPAN

Rusdel Syam, Rini Dian Anggraini, Jalinus No. HP.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

Keywords: RME, paper folding media, fraction

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

Transkripsi:

Penerapan Model Blended Learning untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika di SDN Pisangan 1 Adiyati Fathu Roshonah¹, *, Sutihat², *, Adi Alam³, * ¹Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jl. KH. Ahmad Dahlan Ciputat Cirendeu, 15419. ²Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jl. KH. Ahmad Dahlan Ciputat Cirendeu, 15419. ³Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jl. KH. Ahmad Dahlan Ciputat Cirendeu, 15419. *E-mail : adiyati.19@gmail.com, sutihat99@gmail.com, adi.alam@umj.ac.id ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika kompetensi FPB dan KPK dengan menggunakan model pembelajaran Blended learning yang akan menjadikan peserta didik memiliki keleluasaan untuk mempelajari materi atau bahan ajar dengan memanfaatkan bahan ajar yang tersimpan secara online. Di dalam pelaksanaan pembelajaran matematika pada saat ini ditemukan masalah seperti peserta didik merasa bosan, peserta didik kesulitan dalam memahami materi, peserta didik selalu dihadapkan dengan soal-soal dan juga rumus-rumus, karena dalam proses pembelajaran tidak menggunakan model yang bervariasi. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di SDN Pisangan 1 kelas IVAyang diterapkan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 (empat) empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan (Observasi) dan tahap refleksi, dengan teknik pengambilan data kualitatif melalui wawancara dan data kuantitatif melalui tes prestasi belajar. Berdasarkan hasil penelitian, hasil yang di capai pada setiap siklus mengalami peningkatan. Pada siklus I presentase ketuntasan peserta didik dalam mencapai KKM 75 adalah 72% dengan rata-rata kelas. Pada siklus II presentase ketuntasan peserta didik dalam mencapai KKM 75 adalah 94% dengan rata-rata kelas 96. Dengan demikian dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran Blended Learning dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Matematika materi FPB dan KPK kelas IVA di SDN Pisangan 1. Kata Kunci : Prestasi Belajar, Matematika, Model Blended Learning. ABSTRACT The purpose of this study is to improve the learning achievement of students in mathematics subjects competency FPB and KPK by using blended learning model that will make students have the freedom to learn materials or teaching materials by utilizing teaching materials stored online. In the implementation of mathematics learning at this time there are problems such as students getting bored, students have difficulty in understanding the material, students are always faced with questions and also formulas, because in the learning process do not use a varied model. This research uses Class Action Research (PTK) at SDN Pisangan 1 IVA class applied in 2 (two) cycles. Each cycle consists of 4 (four) four stages namely the planning stage, the stage of implementation of the action, the observation stage (Observation) and the reflection stage, with qualitative data retrieval techniques through interviews and quantitative data through learning achievement tests. Based on the results of the study, the results achieved in each cycle improved. In cycle I the percentage of students' completeness in reaching KKM 75 was 72% with an average grade of. In cycle II the percentage of students' completeness in reaching KKM 75 was 94% with an average grade of 96. Thus it can be known that the application of Blended Learning learning model can improve the learning achievement of students in mathematics subjects fpb material and KPK class IVA at SDN Pisangan 1. Keyword : Learning Achievement, Mathematics, Model Blended Learning. SEMINAR NASIONAL PENELITIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA, 7 OKTOBER 156 UMJ - PAI

1. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting bagi kehidupan. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya serta mengembangkan kemampuan berpikirnya sehingga menjadi manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di era global.era Pandemi Covid-19 telah menggeser paradigma dalam dunia pendidikan. Proses pembelajaran yang semula dilakukan secara tatap muka kini berubah menjadi daring atau lebih dikenal dengan pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran yang dilakukan secara daringmemanfaatkan teknologi informasi sebagai media untukpelaksanaan pembelajaran. Namun, perubahan prosespembelajaran yang dilakukan secara tiba-tiba ini tidak jarang membuat guru, peserta didik, maupun orangtua kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran.adanya perubahan ini mengharuskan guru merespon dengan sikap dan tindakan untuk mau belajarhal-hal baru. Pemanfaatan teknologi harus menjadi acuanbagi guru untuk mampu menghadirkan prosespembelajaran yang memberikan ruang gerak bagi peserta didik agar mampu bereksplorasi, memudahkan interaksi sertakolaborasi antar peserta didik maupun peserta didik dengan guru. Matematika sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan di lembaga pendidikan formal dan merupakan salah satu ilmu yang banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Hampir di setiap aspek kehidupan ilmu matematika diterapkan. Pembelajaran matematika adalah suatu kegiatan belajar ilmu pengetahuan menggunakan nalar dan memiliki rencana terstruktur dengan melibatkan pikiran serta aktifitas dalam mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan menyampaikan suatu informasi atau gagasan (Wandini dan Banurea, 19). Menurut Solichin (6) prinsip belajar matematika ada tiga. Pertama, yaitu perhatian dan motivasi sebagai pendorong aktivitas belajar peserta didik. Kedua, yaitu keaktifan sebagai sikap positif dan daya penggerak peserta didik untuk berinisiatif melakukan aktifitas belajar. Ketiga, yaitu perlu terlibat langsung dan berpengalaman supaya anak dapat membangun pengetahuannya sendiri melalui aktifitas yang ada. Pembelajaran matematika di sekolah dasar tidak hanya berorientasi pada penguasaan materi matematika saja, melainkan materi matematika diposisikan sebagai alat serta sarana bagi peserta didik dalam mencapai sebuah kompetensi. Pembelajaran matematika pada dasarnya memiliki karakteristik yang abstrak, serta konsep dan prinsipnya yang berjenjang. Hal ini menyebabkan banyak peserta didik yang merasa kesulitan dalam belajar pembelajaran matematika sehingga prestasi belajar matematika pun rendah. Beberapa fenomena yang lazim dijumpai dalam pembelajaran matematika diantaranya : peserta didik merasa bosan dan merasa kesulitan dalam memahami materi pelajaran dan peserta didik selalu dihadapkan dengan soal-soal serta rumusrumus. Keberhasilan pembelajaran matematika di sekolah dasar ditunjukkan oleh dikuasainya materi oleh peserta didik. Salah satu faktor keberhasilan dalam proses pembelajaran, yaitu kemampuan guru untuk merencanakan serta melaksanakan pembelajaran, apalagi di masa pandemi ini. Menurut National Research Council(NRC) (dalam Surya & Syahputra, 17), bahwa Failures in school mathematics are largely associated with teaching traditions that are not in accordance with the way most students learn yang artinya bahwa kegagalan dalam matematika sekolah sebagian besar terkait dengan tradisi pengajaran yang tidak sesuai dengan cara kebanyakan peserta didik belajar. Dari persoalan-persoalan tersebut maka sebagai guru harus mampu memberikan solusi atau cara untuk peserta didik agar lebih mudah memahami persoalan matematika dalam segi apapun dan menjadikan pembelajaran daring sebagai kesempatan mengadaptasikan pendidikan kita. Salah satu metode pembelajaran ideal di masa pandemi ini adalah metode blended learning. Blended learning pada dasarnya mengombinasikan aspek positif dari dua jenis lingkungan belajar, yaitu pembelajaran di kelas dan e-learning (Bonk dan Graham, 2

6). Sesuai dengan yang dikemukakan Noord et al (7), pembelajaran blended learning adalah suatu kombinasi dari berbagai modus pembelajaran daring, luring dan tatap muka (in-person learning).blended learning merupakan proses mempersatukan beragam metode belajar yang dapat dicapai dengan penggabungan sumber-sumber virtual dan fisik. Driscool & Carliner(5:234) mendefinisikan: blended learning integrates or blends-learning programs in different formats to achieve a common goal. artinya blended learning mengintegrasikan atau menggabungkan- program belajar dalam format yang berbeda dalam mencapai tujuan umum. Blended learning merupakan sebuah kombinasi dan berbagai strategi di dalam pembelajaran. Sehingga dapat dikatakan bahwa blended learning adalah metode belajar yang menggabungkan dua atau lebih metode dan strategi dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan dari proses pembelajaran tersebut. Blended learning memberikan dua metode yang ideal dengan gagasan sistem pendidikan oleh Mendikbud Nadiem Makarim di tengah pandemi ini. Dalam hal ini guru melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah dengan menjelaskan materi kepada peserta didik, di samping agar tetap menjaga jarak aman, guru dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk pengumpulan tugas atau penunjang media pembelajaran seperti whatsapp grup, google classroom, google form,padlet, powerpoint interaktif dan juga video animasi yang dapat menjadi partner atau dapat saling melengkapi dengan pembelajaran konvensional di kelas. Namun menurut Lewis (2), satu hal yang perlu ditekankan dan dipahami yakni blended learning tidak dapat sepenuhnya menggantikan kegiatan pembelajaran konvensional di kelas. Blended learning bahkan menjadi komplemen besar terhadap model pembelajaran di kelas atau sebagai alat yang ampuh untuk program pengayaan. Husamah (14) juga berpendapat bahwa penggabungan berbagai keunggulan pembelajaran berbasis internet, berbasis multimedia dan pemanfaatan teknologi mobile (mobile learning) dengan pembelajaran tatap muka (face-to-face) pada akhirnya diharapkan meningkatkan kreativitas peserta didik. Blended learning terbukti efektif meningkatkan kualitas hasil belajar. Meta analisis dilakukan oleh Means terhadap publikasi keefektivan blended learning terbit periode publikasi tahun1996-3 dan 4-8, rata-rata hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran online lebih baik daripada mereka yang menerima pembelajaran tatap muka (Means, Toyoma, Murphy & Baki, 13). Dalam pembelajaran Sains, blended learning dilaporkan memberikan dampak positif hasil belajar keterampilan, sikap dan hasil belajar hingga dapat mencapai level tertinggi (Almasaeid, 14). Adapun kelebihan Blended Learning yaitu, Pembelajaran terjadi secara mandiri dan konvensional, yang keduanya memiliki kelebihan yang dapat saling melengkapi, Pembelajaran lebih efektif dan efisien, Meningkatkan aksesbilitas. Dengan adanya Blended Learning maka peserta belajar semakin mudah dalam mengakses materi pembelajaran. Pada kesempatan ini diambil blended learning sebagai inovasi strategi pembelajaran matematika di era industri 4.. dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika. Dari latar belakang permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan Model Blended Learning untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika di SDN Pisangan 1 2. METODE PENELITIAN Penerapan model Blended Learning untuk meningkatkan prestasi belajar matematika ini dilaksanakan melalui penelitian Penelitian Tindakan Kelas. Tujuan utama dari Penelitian Tindakan Kelas yaitu untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Model Kemmis dan Mc Taggart (1988) yang dikenal dengan model spiral (Suharsimi Arikunto, 6). Kemmis dan Mc Tagart mengatakan bahwa penelitian tindakan adalah suatu siklus spiral yang terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan (observasi) dan tahap refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti 3

dengan siklus spiral berikutnya. Siklus1 dimulai dengan tahap perencanaan yaitu peneliti mengajukan permohonan izin kepada pihak sekolah, kemudian peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas untuk menemukan masalah, selanjutnya merancang tindakan yang akan dilakukan seperti merencanakan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), media pembelajaran, LKS (Lembar Kerja Siswa) dan lembar observasi. Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan pembelajaran berdasarkan rancangan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan media pembelajaran yang telah disiapkan. Gambar 1. Video pembelajaran siklus 1 Gambar 2. Power point siklus 1 Tahap pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran. Hal yang dicatat dalam kegiatan pengamatan ini antara lain proses tindakan yang disengaja maupun tidak disengaja, situasi tempat dan tindakan, dan kendala yang dihadapi selama proses penerapan tindakan. Selanjutnya refleksi merupakan bagian akhir dari siklus yang sangat penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses hasil pembelajaran yang telah terjadi yang dilakukan dengan : (a) memikirkan dan melakukan analisa terhadap tindakan yang telah, dan (b) merancang kembali tindakan yang akan dilakukan di siklus lanjutan agar tercapai target yang ditentukan. Siklus II dilaksanakan atas dasar hasil refleksi siklus I apabila pada siklus I belum memenuhi KKM (Kriteria Minimal) yakni 75. Apabila indikator belum tercapai pada siklus II maka dilaksanakan siklus berikutnya dengan alur yang sama. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV A SDN Pisangan 1 tahun pelajaran /21 semester ganjil yang berjumlah 32 peserta didik terdiri dari 17 perempuan dan 15 laki-laki. Objek penelitian ini adalah prestasi belajar Matematika menggunakan model Blended Learning dengan media video animasi dan powerpoint interaktif bagi peserta didik kelas IV A SDN Pisangan 1. Pengembangan langkah-langkah pembelajaran yang menerapkan Blended Learning jugaperlu dirancang dengan baik, sehingga dalam pelaksanaan pembelajarannya pesertadidik tidak merasa kesulitan secara teknis. Oleh karena itu, peneliti perlumempersiapkan terlebih dulu segala hal yg dibutuhkan, seperti materimateri yang akandisampaikan atau dibahas, platform yang akan digunakan dalam pembelajaran denganblended Learning, tutorial penggunaan platform yang digunakan dalam pembelajarandengan menerapkan Blended Learning. Langkah-langkahmodel Blended Learning pada pembelajaran siklus 1 sebagai berikut: 1) Peneliti menguploadmateri pembelajaran, tugas-tugas pada google drive, materi di sampaikan dalam bentuk video pembelajaran dan power point 2) Peneliti menginformasikan kepada peserta didik untuk mempelajari materi yang sudah di-uploud 3) Peneliti mengecekkehadiran peserta didik, 4) Dalam video peneliti menjelaskan materi ajaran dengan memaparkan tujuanpembelajaran yang akan dicapai peserta didik 5) Peneliti memotivasi danmembimbing peserta didik untuk mendapatkan informasi tambahan, serta memberikan jawabandari masalah yang sulit dimengerti kegiatan ini di lakukan di dalam whatsapp grup dan personal chat, 4

6) Peneliti mengapresiasikan keberhasilan dan keaktifan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran, 7) Peneliti memberikan evaluasidalam membentuk kuis maupun essay yang telah dipersiapkan. Gambar 4. Proses evaluasi hasil pekerjaan peserta didik Gambar 3. Proses pembelajaran via google meet Atas dasar hasil refleksi Siklus I yaitu terdapat peningkatan dari data awal yang peneliti dapatkan tetapi belum sesuai dengan harapan peneliti selanjutnta peneliti masuk ke dalam Siklus II dengan memvariasikan media pembelajaran yang telah diberikan pada Siklus I. Adapun langkah-langkahmodel Blended Learning pada pembelajaran siklus 2 sebagai berikut: 1) Peneliti menguploadmateri pembelajaran, tugas-tugas pada google drive, materi di sampaikan dalam bentuk power point interaktif 2) Peneliti menginformasikan kepada peserta didik untuk mempelajari materi yang sudah di-uploud 3) Peneliti mengecekkehadiran peserta didik, 4) Dalam power point interaktif peneliti menjelaskan materi ajaran dan latihan soal untuk menguji pemahaman peserta didik 5) Peneliti memotivasi danmembimbing peserta didik untuk mendapatkan informasi tambahan, serta memberikan jawabandari masalah yang sulit dimengerti kegiatan ini di lakukan di dalam whatsapp grup dan personal chat, 6) peneliti mengapresiasikan keaktifan dan keberhasilan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran, 7) peneliti memberikan evaluasidalam membentuk kuis maupun essay yang telah dipersiapkan. Metode pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah wawancara, tes dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis deskripsi kualitatif melalui wawancara dan deskripsi kuantitatif melalui tes prestasi belajar. Keberhasilan dalam proses pembelajaran diukur dengan menggunakan KKM (Kriteria Minimal) yaitu 75 dengan menggunakan model pembelajaran Blended Learning diharapkan % Peserta didik mencapai ketuntasan di KKM 75. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil wawancara dengan orangtua peserta didik ditemukan bahwa terdapat beberapa faktor yang membuat peserta didik kesulitan dalam mengikuti pembelajaran daring ini sehingga menyebabkan peserta didik kesulitan dalam memahami materi pembelajaran, diantaranya yaitu orang tua kesulitan dalam membimbing anaknya belajar seperti waktu yang terbatas karena harus bekerja, anak susah fokus karena diajarkan oleh orang tua sendiri, sarana dan prasarana yang tidak memadai untuk mengikuti proses pembelajaran daring, tidak tersedianya wifi sehingga peserta didik harus menggunakan kuota yang mengeluarkan biaya banyak untuk mengakses materi pembelajaran, alat komunikasi yang harus dipakai bergantian sehingga peserta didik sering terlambat dalam mengikuti pembelajaran. Faktorfaktor tersebut sangat mempengaruhi prestasi peserta didik khususnya pada mata pelajaran matematika yang tidak hanya berorientasi pada penguasaan materi 5

matematika saja, melainkan materi matematika diposisikan sebagai alat serta sarana bagi peserta didik dalam mencapai sebuah kompetensi. Pembelajaran matematika pada dasarnya memiliki karakteristik yang abstrak, serta konsep dan prinsipnya yang berjenjang. Data awal yang peneliti anggap sebagai pedoman awal melakukan penelitian yaitu menggunakan hasil tes pertama saat peneliti praktik. Data tersebut nantinya digunakan sebagai patokan awal sebelum dilakukan tindakan. Penelitian ini dimulai dengan observasi dan wawancara dengan guru kelas IV. Berdasarkan wawancara dan observasi, permasalahan yang terjadi di dalam kelas tersebut diantaranya adalah guru belum menggunakan media pembelajaran secara optimal dan belum menggunakan metode yang bervariasi. Hal tersebut menyebabkan peserta didik kurang antusias dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik kesulitan dalam memahami materi. Hal inilah yang menyebabkan prestasi belajar Matematika kurang optimal. Adapun data awal sebelum tindakan adalah sebagai berikut Tabel 1. Data Pra Siklus Jumlah Siswa Rata-rata Belum Kelas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas 11 21 34% 66% 68 Berdasarkan data di atas dapat dijabarkan sebagai berikut, dari 32 peserta didik sebanyak 11 peserta didik yang tuntas atau 34% sudah tuntas atau mencapai KKM, sebanyak 21 peserta didik belum tuntas atau belum mencapai KKM rata-rata kelas sebesar 68. Pra Siklus 1 Minimum Maksimum 68 Rerata 34 Gambar 5. Data Pra Siklus Sedangkan dari data yang diperoleh pada siklus 1 masih terdapat peserta didik yang belum mencapai ketuntasan di KKM 75 pada materi FPB dan KPK. Adapun rincian dan nilai-nilai tersebut yaitu : Tabel 2. Hasil Belajar Siklus 1 Jumlah Siswa Rata-rata Belum Kelas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas 23 9 72% 28% 6

Berdasarkan data di atas dapat dijabarkan sebagai berikut, dari 32 peserta didik sebanyak 23 peserta didik yang tuntas atau 72% sudah tuntas atau mencapai KKM, sebanyak 9 peserta didik belum tuntas atau belum mencapai KKM rata-rata kelas sebesar 5 Minimum Hasil Belajar Siklus 1 Maksimum Rerata 72 Gambar 6. Data Hasil Belajar Siklus 1 Rata-Rata Kelas Pra Siklus Siklus 1 Tabel 3. Daftar Hasil Belajar Pra Siklus dengan Siklus I Pra Siklus Siklus 1 Pra Siklus Siklus 1 T BT T BT T BT T BT 68 11 21 23 9 34% 66% 72% 28% Keterangan : T : Tuntas BT : Belum Tuntas 1 Peningkatan Hasil Belajar Pra Siklus- Siklus 1 5 Minimum Maksimum 68 Rerata 34 72 Pra Siklus Siklus 1 Gambar 7. Peningkatan Hasil Belajar Pra Siklus-Siklus 1 Kegiatan penutup dilakukan dengan pelaksanaan evaluasi yang dilakukan oleh siswa untuk mengukur sejauh mana ketercapaian pembelajaran yang telah dilakukan. Prestasi belajar peserta didik pada siklus II mengalami peningkatan dari pengerjaan soal evaluasi diperoleh nilai siklus II. Adapun dari nilai-nilai tersebut yaitu : 7

Tabel 4. Hasil belajar Siklus 2 Jumlah Siswa Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Rata-rata Kelas 3 2 94% 6% 96 Berdasarkan tabel di atas dapat dijabarkan sebagai berikut, dari 32 peserta didik sebanyak 3 peserta didik yang tuntas atau 94% sudah tuntas atau mencapai KKM, sebanyak 2 peserta didik belum tuntas atau belum mencapai KKM rata-rata kelas sebesar 96. Hasil Belajar Siklus 2 7 96 94 Minimum Maksimum Rerata Gambar 8. Hasil Belajar Siklus 2 Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5. Daftar Hasil Belajar Siklus I dengan Siklus II Rata-Rata Kelas Siklus Siklus Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2 1 2 T BT T BT T BT T BT 96 23 9 3 2 72% 28% 94% 6% Keterangan : T :Tuntas BT : Belum Tuntas 8

Peningkatan Hasil Belajar Siklus 1- Siklus2 96 94 7 72 5 Siklus1 Siklus 2 Minimum Maksimum Rerata Gambar 9. Peningkatan Hasil Belajar Siklus 1-Siklus 2 Adapun peningkatan hasil belajar dari Pra Siklus - siklus I - siklus II, dapat dilihat pada diagram berikut ini: Peningkatan Hasil Belajar Pra Siklus- Siklus 1- Siklus 2 96 94 7 68 72 Pra Siklus 5 Siklus1 34 Siklus 2 1 Minimum Maksimum Rerata Gambar 1. Peningkatan Hasil Belajar Pra Siklus- Siklus 1-Siklus 2 Dengan demikian model pembelajaran Blended Learning, telah berhasil meningkatkan prestasi belajar peserta didik. 4. KESIMPULAN Pembelajaran Matematika dengan menggunakan model pembelajaran Blended Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IVA SDN Pisangan 1. Meningkatnya prestasi belajar peserta didik dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas pada pra siklus yaitu 68, kemudian nilai rata-rata kelas siklus I yaitu dan pada siklus II ratarata kelas mencapai 96. SARAN Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut : 9

1. Bagi guru diharapkan untuk menggunakan model dan media pembelajaran yang bervariasi seperti menjadikan model blended learning sebagai suatu alternatif model pembelajaran yang digunakan dalam mengajarkan materi FPB dan KPK. Mengingat ketersediaan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi yang memadai di Indonesia khususnya kota-kota besar maka penerapan strategi blended learning merupakan salah satu alternatif strategi pembelajaran masa depan untuk meningkatkan hasil belajar matematika. 2. Dalam menenerapkan model pembelajaran Blended Learning peran guru sebagai fasilitator sangat penting sehingga diharapkan guru memahami langkah-langkah model pembelajaran Blended Learning. 3. Guru diharapkan memiliki keterampilan untuk mempersiapkan model pembelajaran Blended Learning agar dapat mendukung terpenuhinya kebutuhan variasi pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik. DAFTAR PUSTAKA Supandi, Widya Kusamaningsih, dan Lilik Aryanto.16. Keefektifan Pembelajaran Blended Learning Berbasis Kearifan Lokal pada Pembelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 23(1),64-65. Nugraha,Putra,Agung,Gede,Dewa, Wayan, Puja, Astawa dan Made Ardana.19.Pengaruh model pembelajaran blended learning terhadap pemahaman konsep dan kelancaran prosedur matematis.jurnalriset Matematika,6(1)77. Pendidikan Darma,Ketut, Gede,Made,Karma dan Made Anom Santiana.. Blended Learning, Inovasi Strategi Pembelajaran Matematika di Era Revolusi Industri 4. Bagi Pendidikan Tinggi.Jurnal Prisma, 3.529 Hasbullah.14. Blended Learning, Trend Strategi Pembelajaran Matematika Masa Depan.Jurnal Formatif,4(1),66-67 Wiryanto.. Proses Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar Di Tengah Pandemi COVID-19. Jurnal Review Pendidikan Dasar.6(2),4. Rachmati Nur Imami,7. Pengumpulan DataDalam Penelitian Kualitatif : Wawancara. Jurnal Keperawatan Indonesia. 11(1).39-. Widianingtias, Mijil.13. Meningkatkan Hasil Belajar IPS Menggunakan Media Gambar Bagi Siswa Kelas IV MI Al-Fatah Kemutug Wadaslintang Wonosobo Jawa Tengah Tahun Ajaran 12/13.(Skripsi). Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Negeri Yogyakarta,Yogyakarta. Widiati,Ani. 8. Penelitian Tindakan Kelas. Jurnal Pendidikan Akutansi Indonesia. 6(1).88-89 Riadi, Muchlisin.16.Penelitian Tindakan Kelas. (https://www.kajianpustaka.com/ 19/3/penelitian-tindakankelas-ptk.html). diakses pada 25 September. 1