Identifikasi Miskonsepsi Siswa Pada Materi Kalor Dan Perpindahannya Di Kelas VII SMP Negeri 5 Sungai Kakap

dokumen-dokumen yang mirip
Daimul Hasanah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PADA MATERI POKOK WUJUD ZAT SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BAWANG TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan mata pelajaran biologi di Madrasah Aliyah (MA) adalah agar peserta didik

Keywords: Concepts, Misconceptions, Certainty Response Indeks (CRI).

THE EFFECT OF THE READING REFUTATION TEXT TO STUDENT S MISCONCEPTIONS REMEDIATION OF ACID BASE CONCEPT IN XI SCIENCES CLASS SMA NEGERI 4 PONTIANAK

DESKRIPSI MISKONSEPSI SISWA SMA SEKECAMATAN KAPUAS TENTANG GERAK MELINGKAR BERATURAN MENGGUNAKAN THREE-TIER TEST

ANALYSIS OF STUDENT MISCONCEPTIONS IN PHYSICS LEARNING OF STATIC FLUID MATERIALS USING CERTAIN OF RESPONSE INDEX (CRI) METHOD IN SMAN 7 PEKANBARU

ANALISIS MISKONSEPSI SISWA SMP DALAM MATERI PERBANDINGAN DENGAN MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI)

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MELALUI MODEL THINK-PAIR-SHARE BERBANTUAN WORD SQUARE PADA PERPINDAHAN KALOR DI SMP

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA POKOK BAHASAN RANGKAIAN ARUS SEARAH DI KELAS XII MAN 1 JEMBER. Risalatun Nur Rohmah

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

PENYEDIAAN BOOKLET UNTUK MEREMEDIASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GERAK LURUS DI MAN

Desain Sampul dan Tata Letak: Ridwan Efendi. Penerbit: Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA UPI

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DI SMP

REMEDIASI MISKONSEPSI HUKUM ARCHIMEDES DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN LEMBAR KERJA BERSTRUKTUR ARTIKEL PENELITIAN.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI LISTRIK STATIS DI KELAS XII SMA NEGERI 9 PONTIANAK

PROFIL MISKONSEPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA KONSEP LISTRIK DINAMIS. Skripsi Oleh: Isdiana Kurniawati NIM K

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fuji Hernawati Kusumah, 2013

Identifikasi Miskonsepsi Siswa SDN Kemayoran I Bangkalan pada Konsep Cahaya Menggunakan CRI (Certainty Of Response Index)

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN GENDER PADA MATERI BANGUN DATAR

2015 ID ENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PAD A MATERI TEKANAN MENGGUNAKAN THREE-TIER TEST

DESKRIPSI KESALAHAN MAHASISWA CALON GURU DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PEMBIASAN CAHAYA PADA LENSA TIPIS

Mustafa Ramadhan 1, Sunardi 2, Dian Kurniati 3

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA FISIKA BERBASIS MODEL EMPIRICAL INDUCTIVE LEARNING CYCLE DI SMA

MISKONSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA STKIP PGRI PONTIANAK PADA MATERI LISTRIK STATIS

REMEDIASI MISKONSEPSI MEMBACA GRAFIK GERAK LURUS DENGAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif. Menurut Nazir (2009:54) Metode deskriptif adalah suatu

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Biologi. Oleh

Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018

Identifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice

PROFIL KONSEPSI SISWA SMP DENGAN CRI TEST BERBASIS REVISED BLOOM S TAXONOMY PADA MATERI KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYA

REMEDIASI MISKONSEPSI MEMBACA GRAFIK GERAK LURUS DENGAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA TENTANG USAHA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSEPTUAL INTERAKTIF BERBANTUAN REFUTATION TEXT DI SMA

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP MISKONSEPSI FISIKA SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMK FARMASI JEMBER ARTIKEL

PENYEDIAAN BAHAN BACAAN BERUPA BUKU SAKU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 5 MONTERADO

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK UNTUK MENDETEKSI MISKONSEPSI MAHASISWA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI

Penerapan Instrumen Three-Tier Test untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi Siswa SMA pada Materi Keseimbangan Benda Tegar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IDENTIFIKASI MISKONSESPI SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG KELAS VIII DI MTsN RUKOH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Ketika konsepsi siswa ada yang berbeda dari yang biasa diterima, dalam Tan (2005) hal itu disebut alternative frameworks, misconceptions, student

PENGGUNAAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC TEST DISERTAI CRI UNTUK MENGANALISIS MISKONSEPSI SISWA

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMP/MTs PADA MATERI GERAK MENGGUNAKAN THREE-TIER TEST. Fita Fatimah 1)

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PADA MATERI HUKUM KIRCHOFF DI SMAN 1 MERANTI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gilarsi Dian Eka Pertiwi, 2013

PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA POKOK BAHASAN KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP DI KELAS VII SMP TUNAS BARU BATAM

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN READING INFUSION SQ3R UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA SMK TENTANG GERAK JATUH BEBAS ARTIKEL PENELITIAN OLEH

DESKRIPSI PENGUASAAN KONSEP VEKTOR DAN JENIS KESALAHANNYA DITINJAU DARI TINGKAT PENCAPAIAN KOGNITIF PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

ANALISIS MISKONSEPSI DAN TINGKAT KETERBACAAN BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XII PADA MATERI LISTRIK STATIS

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN MODEL TIPE NHT BERBANTUAN LKS PADA MATERI GLB DI SMP

INTEGRASI REMEDIASI MISKONSEPSI DALAM PEMBELAJARAN MODEL PROBLEM SOLVING MATERI SUHU DAN KALOR DI MAN ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

REMEDIASI MISKONSEPSI PADA PERPINDAHAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL DIRECT INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA ANIMASI DI MAN

QUANTUM TEACHING DENGAN KERANGKA TANDUR UNTUK MEREMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA MAN 1 KUBU RAYA

SKRIPSI. Oleh : SITI FATIMAH NIM K

PENGURANGAN MISKONSEPSI SISWA SMK TENTANG KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN REMEDIAL MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT

STUDI MISKO SEPSI PESERTA DIDIK KELAS IX SMP EGERI 1 MAKASSAR PADA

REMEDIASI MISKONSEPSI MATERI PEMANTULAN CAHAYA MENGGUNAKAN SIMULASI FLASH PADA SISWA SMP

PENERAPAN GUIDED DISCOVERY BERBANTUAN LKS UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR DI SMA

ANALISIS MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIC MULTIPLE CHOICE BERBANTUAN CRI (CERTAINTY OF RESPONSE INDEX)

PENYEDIAAN BACAAN BERBENTUK REFUTATION TEXT UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pembangunan di Indonesia antara lain diarahkan untuk

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI PADA KONSEP TERMODINAMIKA Aprilia Dwinta Karlina, Drs.Trustho Raharjo,M.Pd., Drs. PujayantoM.

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI (INQUIRY LEARNING) TERHADAP PENURUNAN MISKONSEPSI PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SMAN 2 JOMBANG

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON DI SMP

MENGGALI MISKONSEPSI SISWA SMA PADA MATERI PERHITUNGAN KIMIA MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX

Influence of Cooperative Learning Type Snowball Throwing

PROFIL MISKONSEPSI SISWA KELAS X SMKN 4 MATARAM PADA MATERI POKOK SUHU, KALOR, DAN PERPINDAHAN KALOR

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:

MISKONSEPSI SISWA KELAS VII SMP GEMBALA BAIK PONTIANAK TENTANG ASAM DAN BASA ARTIKEL PENELITIAN KARTIKA CITRA NIM: F

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

DESKRIPSI MISKONSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA IKIP PGRI PADA MATERI VEKTOR

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BOOKLET UNTUKMEREMEDIASI KESALAHAN SISWA PADA MATERI PEMUAIAN ZAT DI KELAS VII SMP NEGERI 1 TANGARAN KABUPATEN SAMBAS

DESKRIPSI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI GAYA GESEK DENGAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX TERMODIFIKASI ARTIKEL PENELITIAN. Oleh :

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA SMA KELASXI PADA MATERI DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR TAHUN AJARAN 2013/2014

MODEL PPE (PEMBIMBINGAN, PRESENTASI, EVALUASI) UNTUK REMEDI MISKONSEPSI IPA SISWA SMP

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

PENGEMBANGAN SOFTWARE PENDETEKSI MISKONSEPSI KIMIA SOFTWARE DEVELOPMENT FOR DETECTING CHEMICAL MISCONCEPTIONS. Abstract

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Namun biasanya penilaian ini lebih ditujukan hanya untuk mengetahui

Identifikasi Miskonsepsi Siswa SMA Pada Konsep Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA PADA MATERI RANGKAIAN LISTRIK

MISKONSEPSI SISWA KELAS RANGKAP SDN 47 SEKADAU PADA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA

PENGARUH TEKNIK SURVEY, QUESTION, READING, RECITE, REVIEW, TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

(SAVI) PADA MATERI SISTEM SARAF

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

PERSETUJUAN PEMBIMBING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENYEDIAAN REFUTATION TEXT UNTUK MEREMEDIASI KESALAHAN KONSEP SISWA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan serangkaian aktivitas yang terdiri dari

Fitria Sakinah dan Purwanto Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Transkripsi:

Identifikasi Miskonsepsi Siswa Pada Materi Kalor Dan Perpindahannya Di Kelas VII SMP Negeri 5 Sungai Kakap Nofani Sholy Safitri 1*, Tomo Djudin 2, Eka Trisianawati 3 1Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi, IKIP PGRI Pontianak 2Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tanjungpura Pontianak 3Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi, IKIP PGRI Pontianak *Email : nofanylovers@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi siswa pada materi kalor dan perpindahannya di kelas VII SMP Negeri 5 Sungai Kakap. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 5 Sungai Kakap yang terdiri dari 30 siswa dari 119 target populasi yang dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling (acak). Alat pengumpul data berupa Tes diagnostik 10 soal pilihan ganda dengan 3 alternatif jawaban disertai alasan terbuka. Dari enam konsep yang diungkap miskonsepsinya, soal nomor 1,2,3,4,7,8,9 dan 10 mengalami miskonsepsi sebesar 100%. kecuali untuk konsep soal nomor 5 tentang pengaruh kalor jenis terhadap kalor siswa mengalami miskonsepsi sebesar 83% dan untuk soal nomor 6 tentang menjelaskan peristiwa Asas Black siswa mengalami miskonsepsi sebesar 97%. Ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan proporsi miskonsepsi antara siswa laki-laki dan perempuan pada materi kalor dan perpindahannya. Kata kunci: identifikasi, miskonsepsi, kalor dan perpindahannya Abstract This study aims to determine the students' misconceptions of heat material and its transfer in class VII of SMP Negeri 5 Sungai Kakap. The form of research used in this study is a survey. The sample of this study was grade VII students of SMP Negeri 5 Sungai Kakap consisting of 30 students from 119 target populations selected using simple random sampling technique. Data collection tool in the form of diagnostic tests 10 multiple choice questions with 3 alternative answers with open reasons. Of the six concepts revealed misconceptions, questions number 1,2,3,4,7,8,9 and 10 experienced a misconception of 100% except for the concept of question number 5 about the effect of specific heat on the heat of students experiencing misconceptions of 83% and for questions number 6 about explaining the Asas Black event students experienced a misconception of 97%. This shows that there is no difference in the proportion of misconceptions between male and female students on the heat and displacement material. Keywords: identification, misconceptions, heat and displacement 1. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam perkembangan manusia. Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan manusia yang berkualitas pula. Pendidikan sains yang berkualitas dipengaruhi oleh lima ranah yaitu pemahaman konsep, keterampilan proses, kreativitas, pengembangan sikap dan penggunaan konsep dalam kehidupan sehari-hari [1]. Setiap konsep tidak berdiri sendiri, melainkan setiap konsep berhubungan dengan konsep-konsep yang lain. Maka setiap konsep dapat dihubungkan dengan banyak konsep lain dan hanya mempunyai arti dalam hubungan dengan konsep-konsep lain. Semua konsep bersama membentuk semacam jaringan pengetahuan di dalam pikiran manusia. Seringkali para siswa hanya menghapalkan definisi konsep tanpa memperhatikan ISSN: 2655-1373 1

hubungan antara satu konsep dengan konsepkonsep lainnya. Dengan demikian konsep baru tidak masuk jaringan konsep yang telah ada dalam pikiran siswa, tetapi konsepnya berdiri sendiri tanpa hubungan dengan konsep lainnya, sehingga konsep yang baru tersebut tidak dapat digunakan oleh siswa dan tidak mempunyai arti, sebab arti konsep berasal dari hubungan dengan konsep-konsep lain. Kesalahan siswa dalam pemahaman hubungan antar konsep seringkali menimbulkan miskonsespsi [1]. Hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan dalam dua dasawarsa terkahir ini dalam bidang pengajaran fisika, menunjukkan bahwa salah satu sumber kesulitan utama dalam pelajaran fisika adalah akibat terjadinya kesalahan konsep atau miskonsepsi pada diri siswa [2]. Adanya miskonsepsi ini jelas akan sangat menghambat pada proses penerimaan dan asimilasi pengetahuan-pengetahuan baru dalam diri siswa, sehingga akan menghalangi keberhasilan siswa dalam proses belajar lebih lanjut [2]. Beberapa penelitian sebelumnya banyak yang sudah meneliti terkait miskonsepsi. Namun, yang mengaitkannya dengan gender belum banyak. Sehingga penelitian ini dapat dikatakan berbeda dan mempunyai keunikan tersendiri. Peserta didik yang terdiri dari siswa laki-laki dan perempuan tentunya memiliki karakteristik yang berbeda baik secara fisiologis maupun psikologis. Secara fisiologis, perbedaan itu terkait perbedaan fisik, pancaindra dan sebagainya. Sedangkan secara psikologis, perbedaan itu terkait dengan minat, kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan kognitif dan sebagainya. Dimana semua ini akan mempengaruhi proses dalam mempelajari sains dan hasil belajarnya. Sugiarto dalam [3], memaparkan bahwa anak perempuan lebih cakap dalam mengerjakan tugas-tugas verbal, sedangkan anak laki-laki menunjukkan masalah-masalah Bahasa yang lebih banyak dibandingkan perempuan. Berdasarkan penelitian Rachmawati dalam [3] menyimpulkan bahwa perempuan lebih menguasai segala sesuatu yang menyangkut masalah kesehatan dan lingkungan, sedangkan siswa laki-laki dengan kecakapan spasialnya lebih unggul dalam matematika, fisika dan kimia. Miskonsepsi disebabkan oleh bermacammacam hal. Secara umum dapat disebabkan oleh siswa sendiri, guru yang mengajar, konteks pembelajaran, cara mengajar, dan buku teks. Penyebab dari siswa pun dapat bermacam-macam, seperti prakonsepsi siswa sebelum memperoleh pelajaran, lingkungan masyarakat di mana siswa tinggal, teman, pengalaman hidup terlebih pengalaman menangkap pengertian, dan juga minat siswa [4]. Menurut [4] salah satu alat deteksi yang sering digunakan para peneliti dan guru adalah Tes Diagnostik. Salah satunya yang digunakan didalam penelitian ini adalah Tes Multiple Choice dengan Reasoning terbuka. Amir dkk, 1987 dalam [4] menggunakan tes pilihan ganda (multiple choice) dengan pertanyaan terbuka di mana siswa harus menjawab dan menulis mengapa ia mempunyai jawaban seperti itu. Jawaban-jawaban yang salah dalam pilihan ganda ini selanjutnya dijadikan bahan tes berikutnya. Treagust, 1987 dalam [4], menggunakan pilihan ganda dengan alasan (reasoning). Dalam bagian alasan, siswa harus menulis mengapa ia memilih jawaban itu. Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui miskonsepsi siswa pada materi kalor dan perpindahannya di kelas VII SMP Negeri 5 Sungai Kakap, sehingga guru dapat mengambil tindakan dalam evaluasi proses pembelajaran. Selain itu dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengajaran dan usaha meningkatkan kegiatan belajar dan mengajar. Oleh karena itu penelitian ini dianggap penting karena dapat mengetahui siswa yang mengalami miskonsepsi. 2. Metodologi Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan bentuk penelitian survey. Tahapan penelitian yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari enam tahap penelitian, yaitu: (1) Menyiapkan soal tes diagnostic yang akan di validitasi isi; (2) Mengujicobakan tes diagnostic yang telah di validitasi isi; (3) Menganalisis soal tes diagnostik yang telah di validitasi isi; (4) Memberikan tes diagnostik kepada siswa yang dilibatkan dalam penelitian; (5) Menganalisis jawaban dan alasan siswa pada tes diagnostic yang telah diberikan serta mengelempokkan ISSN: 2655-1373 2

siswa berdasarkan jenis kelamin; dan (6) Menganalisis perbedaan miskonsepsi siswa dengan tes Chi Kuadrat 3. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil analisis tentang konsepsi siswa terhadap konsep-konsep kalor dan perpindahannya yang diperoleh maka profil miskonsepsi siswa yang mengalami miskonsepsi direkapitulasi pada Tabel 1, 2, dan 3. No. Soal Tabel 1. Analisis Miskonsepsi Siswa Berdasarkan Tiap Butir Soal Pilihan Benar Alasan Alasan Pilihan Salah Alasan Alasan Semua Pilihan Tanpa Alasan Miskonsepsi Benar Salah Benar Salah 1 0 26 (87%) 0 4 (13%) 0 30 (100%) 2 0 8 (27%) 0 21 (70%) 1 (3%) 30 (100%) 3 0 18 (60%) 0 11 (37%) 1 (3%) 30 (100%) 4 0 14 (47%) 0 16 (53%) 0 30 (100%) 5 5 (17%) 17 (57%) 0 8 (26%) 0 25 (83%) 6 1 (3%) 29 (97%) 0 0 0 29 (97%) 7 0 15 (50%) 0 15 (50%) 0 30 (100%) 8 0 17 (57%) 0 13 (43%) 0 30 (100%) 9 0 24 (80%) 0 6 (20%) 0 30 (100%) 10 0 24 (80%) 0 5 (17%) 1 (3%) 30 (100%) Rata-rata (98%) Keterangan : Pilihan benar alasan benar artinya siswa tidak mengalami miskonsepsi, selain itu semua dianggap miskonsepsi. L/ P L P Tabel 2. Miskonsepsi Siswa Dalam Materi Kalor dan Perpindahannya Miskonsepsi Siswa dalam Materi Kalor dan Perpindahannya Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 f0 14 14 14 14 12 14 14 14 14 14 fh 14.08 14.08 14.08 14.08 11.73 13.61 14.08 14.08 14.08 14.08 f0 16 16 16 16 13 15 16 16 16 16 fh 15.91 15.91 15.91 15.91 13.26 15.38 15.91 15.91 15.91 15.91 138 156 30 30 30 30 25 29 30 30 30 30 294 Tabel 3. Menghitung Chi Kuadrat Kelompok f0 fh f0- fh (f0- fh) 2 (f0- fh) 2 /fh L1 14 14.08-0.08 0.0064 0.0004545 L2 14 14.08-0.08 0.0064 0.0004545 L3 14 14.08-0.08 0.0064 0.0004545 L4 14 14.08-0.08 0.0064 0.0004545 ISSN: 2655-1373 3

L5 12 11.73 0.27 0.0729 0.0062148 L6 14 13.61 0.39 0.1521 0.0111756 L7 14 14.08-0.08 0.0064 0.0004545 L8 14 14.08-0.08 0.0064 0.0004545 L9 14 14.08-0.08 0.0064 0.0004545 L10 14 14.08-0.08 0.0064 0.0004545 P1 16 15.91 0.09 0.0081 0.0005091 P2 16 15.91 0.09 0.0081 0.0005091 P3 16 15.91 0.09 0.0081 0.0005091 P4 16 15.91 0.09 0.0081 0.0005091 P5 13 13.26-0.26 0.0676 0.005098 P6 15 15.38-0.38 0.1444 0.0093888 P7 16 15.91 0.09 0.0081 0.0005091 P8 16 15.91 0.09 0.0081 0.0005091 P9 16 15.91 0.09 0.0081 0.0005091 P10 16 15.91 0.09 0.0081 0.0005091 Jumlah 0.0395866 Terdapat 30 (100%) siswa yang mengalami miskonsepsi tentang pengertian kalor. 26 (87%) siswa yang memilih jawaban benar tetapi memberikan alasan salah, ada 4 (13%) siswa yang memilih jawaban salah dan memberikan alasan salah, sedangkan 0 % untuk siswa yang milih jawaban salah dan memilih jawaban tanpa memberikan alasan. Dengan jumlah siswa 30 yang tidak mengalami miskonsepsi sebanyak 0 siswa dan yang mengalami miskonsepsi sebanyak 30 siswa. miskonsepsi tentang pernyataan pengertian kalor. 8 (27%) siswa yang memilih jawaban benar tetapi memberikan alasan salah, ada 21 (70%) siswa yang memilih jawan salah dan memberikan alasan juga salah dan 1 (3%) siswa memilih jawaban salah tetapi tidak memberikan alasan. Dengan jumlah siswa 30 yang tidak mengalami miskonsepsi sebanyak 0 (0%) siswa dan yang mengalami miskonsepsi sebanyak 30 (100%) siswa. miskonsepsi tentang peristiwa perpindahan kalor. Ada 18 (60%) siswa yang memilih jawaban benar tetapi memberikan alasan salah, ada 11 (37%) siswa yang memilih jawban salah dan memberikan alasan juga salah dan ada 1 (3%) siswa yang memberikan jawaban salah tanpa alasan. Dengan jumlah siswa 30 dan yang mengalami miskonsepsi sebenyak 30 (100%) siswa. miskonsepsi tentang pengaruh warna terhadap penyerapan kalor. Ada 14 (47%) siswa yang alasan salah dan ada 16 (53%) siswa yang memilih jawaban salah dan memberikan alasan juga salah. Dengan jumlah siswa 30, siswa yang mengalami miskonsepsi sebanyak 30 (100%) siswa. Sebanyak 25 (83%) siswa yang mengalami miskonsepsi tentang Pengaruh kalor terhadap bahan isolator. Ada 17 (57%) siswa yang alasan salah dan ada 8 (26%) siswa yang memilih jawaban salah dan memberikan alasan juga salah. Dengan jumlah siswa 30 yang tidak mengalami miskonsepsi sebanyak 5 (17%) siswa dan yang mengalami miskonsepsi sebenyak 37 siswa Sebanyak 29 (97%) siswa yang mengalami miskonsepsi tentang Menjelaskan peristiwa Asas Black. Ada 29 (97%%) siswa yang alasan salah. Dengan jumlah siswa 30 yang ISSN: 2655-1373 4

tidak mengalami miskonsepsi sebanyak 1 (3%) siswa dan yang mengalami miskonsepsi sebenyak 29 (97%) siswa. miskonsepsi tentang Menjelaskan peristiwa perpindahan kalor. Ada 15 (50%) siswa yang alasan salah dan ada 15 (50%) siswa yang memilih jawaban salah. Dengan jumlah siswa 30 yang tidak mengalami miskonsepsi sebanyak 0 siswa dan yang mengalami miskonsepsi sebenyak 30 siswa. miskonsepsi tentang Pengaruh kalor terhadap massa Ada 17 (57%) siswa yang memilih jawaban benar tetapi memberikan alasan salah dan ada 13 (43%) siswa yang memilih jawaban salah dan memberikan alasan juga salah. Dengan jumlah siswa 30 yang tidak mengalami miskonsepsi sebanyak 0 siswa dan yang mengalami miskonsepsi sebenyak 30 siswa. miskonsepsi tentang Pengaruh warna terhadap penyerapan kalor. Ada 24 (80%) siswa yang alasan salah dan ada 6 (20%) siswa yang memilih jawaban salah dan memberikan alasan juga salah. Dengan jumlah siswa 30 yang tidak mengalami miskonsepsi sebanyak 0 (semua miskonsepsi) siswa dan yang mengalami miskonsepsi sebenyak 30 siswa. miskonsepsi tentang Pengaruh kalor terhadap massa Ada 24 (80%) siswa yang memilih jawaban benar tetapi memberikan alasan salah, ada 5 (17%) siswa yang memilih jawaban salah dan memberikan alasan juga salah, dan ada 1 (3%) siswa yang memilih jawaban tetapi tidak memberikan alasan. Dengan jumlah siswa 30 yang tidak mengalami miskonsepsi sebanyak 0 siswa dan yang mengalami miskonsepsi sebanyak 30 siswa. Berdasarkan hasil perhitungan Chi Kuadrat yang diperoleh, diperoleh X2 hitung (0.03) kurang dari X2 tabel (16,919), ini menunjukan bahwa tidak ada perbedaan proporsi miskonsepsi antara siswa laki-laki dan siswa perempuan pada materi kalor dan perpindahannya. Jadi antara aki-laki dan perempuan memiliki peluang yang sama mengalami miskonsepsi dalam mempelajari materi kalor dan perpindahannya. Penelitian perbedaan jenis kelamin dalam sains ini juga telah dilakukan beberapa tahun terakhir ini. Penelitian [5] menunjukan tidak ada perbedaan jumlah miskonsepsi antara siswa laki-laki dan siswa perempuan dalam materi gaya. 4. Kesimpulan Dari enam konsep yang diungkap miskonsepsinya, konsepsi yang menjelaskan pernyataan yang benar mengenai Pengertian kalor untuk soal nomor 1 dan nomor 2 siswa mengalami miskonsepsi sebesar 100% dan 100%, Menjelaskan peristiwa perpindahan kalor untuk nomor 3, 7 dan 8 siswa mengalami miskonsepsi sebesar 100%, 100% dan 100%, Pengaruh warna terhadap penyerapan kalor untuk soal 4 dan 9 siswa mengalami miskonsepsi sebesar 100% dan 100%, Pengaruh kalor jenis terhadap kalor untuk soal nomor 5 siswa mengalami miskonsepsi sebesar 83%, Menjelaskan peristiwa Asas Black Untuk Soal nomor 6 siswa mengalami miskonsepsi sebesar 97%, Pengaruh kalor terhadap massa Untuk soal nomor 10 siswa mengalami miskonsepsi sebesar 100%. Berdasarkan hasil perhitungan Chi Kuadrat menunjukan bahwa tidak ada perbedaan proporsi miskonsepsi antara siswa laki-laki dan siswa perempuan pada materi kalor dan perpindahannya. Daftar Pustaka [1] Mulyani, Sri, dkk.. Identifikasi Miskonsepsi Pada Materi Pokok Wujud Zat Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bawang. Jurnal Universitas Sebelas Maret, 1(1), 2012. [2] Hasanah, Daimul. Identifikasi Miskonsepsi Calon Guru Fisika Pada Materi Listrik Dinamis Menggunakan Instrumen EDCT (Electric Dynamic Concept Test) Dengan CRI (Certainty Of Response Index. Jurnal Universitas Sarjanawiyata, 3(1), 2017. [3] Wahyudi, Astriani, & Nurhayati. Penerapan Model Direct Intruction Terhadap Hasil Belajar Fisika Materi Pengukuran Ditinjau Dari Gender Pada Siswa. http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jipf /article/download/1809/754. (akses November 2019), 2014. [4] Suparno, P. Miskonsepsi & Perubahan Konsep Dalam Pendidikan Fisika. Jakarta : PT Grasindo, 2013. ISSN: 2655-1373 5

[5] Sari, Maya. Deskripsi Miskonsepsi Pada Materi Gaya Di Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Mujahidin Pontianak. Skripsi,IKIP PGRI Pontianak, 2015. ISSN: 2655-1373 6