Struktur Kabel pada National Athletics Stadium Bruce, Australia



dokumen-dokumen yang mirip
STRUKTUR KABEL PADA NATIONAL ATHLETICS STADIUM BRUCE, AUSTRALIA

STRUKTURAL FUNICULAR: KABEL DAN PELENGKUNG

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR

ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN

Pendahuluan. Gambaran Umum Struktur Funicular

STRUKTUR BANGUNAN. Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tgs pokok dari mata kuliah Struktur bangunan

P=Beban. Bila ujung-ujung balok tersebut tumpuan jepit maka lendutannya / 192 EI. P= Beban

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

Kuliah ke-6. UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI FAKULTAS TEKNIK Jalan Sudirman No. 629 Palembang Telp: , Fax:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi,

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

Pengertian struktur. Macam-macam struktur. 1. Struktur Rangka. Pengertian :

STRUKTUR BENTANG LEBAR KABEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI

Meliputi pertimbangan secara detail terhadap alternatif struktur yang

2.5.c Konsep Selembar kertas tipis dan datar tidak dapat menahan beban sendiri.

BAB III PEMODELAN STRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Berkembangnya kemajuan teknologi bangunan bangunan tinggi disebabkan

berupa penuangan ide atau keinginan dari pemilik yang dijadikan suatu pedoman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II DASAR-DASAR DESAIN BETON BERTULANG. Beton merupakan suatu material yang menyerupai batu yang diperoleh dengan

STRUKTUR LIPATAN. Dengan bentuk lipatan ini,gaya-gaya akibat benda sendiri dan gaya-gaya luar dapat di tahan oleh bentuk itu sendiri

PERTEMUAN IX DINDING DAN RANGKA. Oleh : A.A.M

STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN IV

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS PERBANDINGAN PERILAKU STRUKTUR JEMBATAN CABLE STAYEDTIPE FAN DAN TIPE RADIALAKIBAT BEBAN GEMPA

1.2. ELEMEN STRUKTUR UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. Dinding ( wall ) adalah suatu struktur padat yang membatasi dan melindungi

MENGGAMBAR RENCANA PELAT LANTAI BANGUNAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRUKTUR PERMUKAAN BIDANG

STRUKTUR CANGKANG I. PENDAHULULUAN

Fasilitas Olah Raga dan Rekreasi di Jakarta BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meskipun istilah aliran lebih tepat untuk menyatakan arus lalu lintas dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II PERATURAN PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Desain struktur merupakan faktor yang sangat menentukan untuk menjamin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

struktur. Pertimbangan utama adalah fungsi dari struktur itu nantinya.

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

KEGAGALAN STRUKTUR DAN PENANGANANNYA

BETON PRA-CETAK UNTUK RANGKA BATANG ATAP

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan prasarana fisik di Indonesia saat ini banyak pekerjaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain : Struktur jembatan atas merupakan bagian bagian jembatan yang

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMALISASI DESAIN JEMBATAN LENGKUNG (ARCH BRIDGE) TERHADAP BERAT DAN LENDUTAN

Struktur Lipatan. Struktur Lipatan 1

03. Semua komponen struktur diproporsikan untuk mendapatkan kekuatan yang. seimbang yang menggunakan unsur faktor beban dan faktor reduksi.

BAB 4 Tegangan dan Regangan pada Balok akibat Lentur, Gaya Normal dan Geser

PERILAKU DAN SISTEM STRUKTUR RANGKA BAJA JEMBATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS MAHASISWA TENTANG

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergesekan lempeng tektonik (plate tectonic) bumi yang terjadi di daerah patahan

REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U

BAB I PENDAHULUAN. apartemen, perkantoran, sekolahan dan rumah sakit, ataupun untuk penggunaan ganda

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

Struktur dan Konstruksi II

Struktur dengan Bentuk yang Bertahan Sendiri

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PBI 1983, pengertian dari beban-beban tersebut adalah seperti yang. yang tak terpisahkan dari gedung,

Pertemuan V,VI III. Gaya Geser dan Momen Lentur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ada dua jenis tipe jembatan komposit yang umum digunakan sebagai desain, yaitu tipe multi girder bridge dan ladder deck bridge. Penentuan pemilihan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyilang sungai atau saluran air, lembah atau menyilang jalan lain atau

TEKNOLOGI BAHAN BUATAN YOYOGI NATIONAL GYMNASIUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada bangunan tinggi tahan gempa umumnya gaya-gaya pada kolom cukup besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pelat Pertemuan - 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERHITUNGAN SIMPANGAN STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT (STUDI KOMPARASI MODEL PEMBALOKAN ARAH RADIAL DAN GRID)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Umum. Pada dasarnya dalam suatu struktur, batang akan mengalami gaya lateral

BAB II STUDI PUSTAKA

ANALISA KOLOM STRUKTUR PADA PEKERJAAN PEMBANGUNAN LANTAI 1 KAMPUS II SD MUHAMMADIYAH METRO PUSAT KOTA METRO

STRUKTUR PELAT. 1. Definisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

BAB II TEORI DASAR. dengan bangunan adalah bahwa struktur merupakan sarana untuk menyalurkan

BAB III METODOLOGI. Berikut adalah bagan flowchart metodologi yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. . Gambar 3.1. Flowchart Metodologi

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II STUDI LITERATUR

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perencanaan desain struktur konstruksi bangunan, ditemukan dua

MODIFIKASI STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG GEDUNG TECHNO PARK UPN VETERAN JAWA TIMUR MENGGUNAKAN BALOK PRESTRESS TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN PERILAKU LENTUR PELAT KERAMIK BETON (KERATON) (064M)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia baik di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir

Transkripsi:

Struktur Kabel pada National Athletics Stadium Bruce, Australia Struktur Kabel pada National Athletics Stadium Bruce, Australia Hendro Trilistyo*) Abstraksi Dewasa ini banyak kita jumpai bangunan-bangunan dengan bentang yang sangat lebar. Untuk itu diperlukan sistem struktur yang tidak hanya mampu memikul beban bangunan tetapi juga bisa menambah nilai estetis bangunan tersebut. Yang tampak mencolok adalah struktur pada atap bangunan. Karena atap bangunan yang tinggi akan tampak walaupun dari jarak yang sangat jauh. Untuk mendesain atap yang indah dengan bentang bangunan lebar diperlukan struktur khusus yang dikenal dengan Advanced Struktur. Salah satunya adalah struktur kabel. Struktur kabel sudah lama dikenal oleh manusia. Hal ini dapat kita lihat dengan adanya jembatan gantung yang digunakan oleh manusia pada jaman dahulu. Bahan yang digunakan adalah bahan-bahan dari alam seperti rotan, akar pohon dan bambu. Sekarang ini penggunaan atap kabel banyak dipakai pada stadion-stadion olahraga yang mempunyai bentang yang sangat lebar. Kabel-kabel yang digunakan biasanya terbuat dari bahan baja. Penggunaan atap kabel pada stadion sangat efektif. Selain bisa menambah nilai estetis bangunan, struktur kabel tidak memerlukan kolom-kolom besar untuk memikul beban. Sehingga pandangan penonton tidak akan terganggu oleh kolom-kolom. Hal inilah yang menjadi salah satu keistimewaan struktur kabel dibandingkan dengan struktur yang lain. Kata Kunci : Struktur Kabel, Stadium, Bentang Lebar Pendahuluan Struktur kabel merupakan salah satu struktur furnicular, yaitu struktur yang hanya mendapatkan gaya tarik atau gaya tekan saja. Pada kasus struktur kabel hanya gaya tarik saja yang bekerja. Struktur kabel telah digunakan sejak abad pertama SM di China pada jembatan yang menggunakan rantai, kemudian sekitar tahun 70 SM struktur kabel digunakan sebagai atap amphitheatre Romawi. Kemudian di Eropa pada tahun 1218 struktur rantai tergantung pernah dibangun di Alpen, Swiss. Meskipun demikian teori mengenai struktur ini pertama kali dikembangkan tahun 1595, yaitu sejak Fausto Veranzio menerbitkan jembatan gantung. Selanjutnya pada tahun 1941 dibangun jembatan rantai di Durham County, Inggris. Jembatan ini merupakan jembatan gantung pertama di Eropa. Penggunaan kabel pada gedung tidak begitu cepat karena pada saat itu belum ada kebutuhan akan bentang yang sangat besar. Struktur paviliun pada pameran Nijny- Novgorod yang didesain oleh V. Shookhov pada tahun 1896 dianggap sebagai awal mulanya aplikasi kabel pada gedung modern. *) Ir. (UNDIP), Staf Pengajar Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang 1

Vol. 5 No. 1 - Juni 2005 MODUL ISSN 0853 2877 Struktur-struktur yang dibangun berikutnya adalah paviliun Lokomotif pada Chicago World s Fair pada tahun 1933 dan Livestock Judging Pavillion yang dibangun di Raleigh North Carolina sekitar tahun 1950. Sejak itu banyak dibangun gedung yang menggunakan struktur kabel. Pada masa sekarang struktur kabel banyak dipakai untuk menyelesaikan kasus-kasus bangunan dengan bentang lebar. Salah satu contoh bangunan yang banyak menggunakan struktur kabel adalah stadion yang mempunyai bentang sangat lebar dan diharapkan elemen struktur yang ada tidak menghalangi penonton ke tengah lapangan. Untuk itu penyelesaian dengan struktur kabel merupakan pilihan yang tepat. Sampai saat ini sudah banyak stadion yang menggunakan struktur kabel dalam penyelesaian struktur atapnya. Salah satunya adalah National Athletics Stadium yang terletak di Bruce Australian Capital Territory. Tinjauan Teori Dasar-dasar Struktur Kabel Struktur kabel bekerja berdasarkan gaya tarik, menggunakan sistem statis tertentu, dimana Σ M=0, ΣH=0, ΣV=0. pada sistem struktur dituntut sistem yang stabil dengan kabel yang tegang. Daya tarik tinggi dari baja dengan efisiensi tarik murni memungkinkan baja sebagai elemen struktur yang dapat membentangi jarak besar. Kabel adalah fleksibel karena ukurannya dari sisi kecil dibandingkan dengan panjangnya. Fleksibel menunjukkan daya lengkung yang terbatas. Karena tegangan-tegangan lengkung tidak sama, dapat diatasi oleh fleksibelnya kabel. Beban-beban yang dipikul oleh batang-batang tarik terbagi diantara kabel-kabel. Masingmasing kabel memikul beban dengan tegangan yang sama dan di bawah tegangan yang diperkenankan. Untuk dapat gambaran mengenai mekanisme kabel yang memikul beban vertikal, maka dijelaskan dengan gambar di bawah ini. 1. kabel dengan beban simetris 2. Penunjang kabel diperlukan Pada gambar tersebut terlihat suatu kabel yang ujung-ujungnya dipegang kuat oleh angkur pada tembok dan dibebani beban P ditengahnya. Karena beban P, kedua bagian kabel tertarik dan membentuk segitiga, setiap bagian kabel memikul ½ P. Bentuk segitiga yang terbentuk oleh kabel ada ciri khasnya pada lenturan, yaitu jarak vertikal antara landasan gantung sampai dengan titik terendah pada kabel. Kabel tanpa lenturan tak dapat memikul beban karena gaya tarik pada 2

Struktur Kabel pada National Athletics Stadium Bruce, Australia kabel yang mendatar tidak dapat mengadakan keseimbangan dengan gaya atau beban vertikal. Gaya tarik arah kedalam pada kedua landasan akibat melenturnya kabel dapat dibagi dalam dua bagian yang sama karena pembebanan simetri. Bilamana landasan perletakan tidak cukup kuat, maka kedua bagian kabel akan berimpit menjadi satu. Untuk mengatasi hal itu perlu dipasang batang penunjang mendatar antara kedua landasan. Lenturan yang besar menambah panjang kabel, tetapi tegangan menjadi lebih rendah sehingga dapat dipakai kabel dengan potongan lintang yang kecil. Sebaliknya apabila lenturannya kecil, panjang kabel dapat berkurang, tetapi tegangan menjadi lebih a besar, jadi diperlukan kabel dengan potongan lintang yang besar. Yang paling ekonomis adalah dengan mengambil lenturan dengan sudut 45. b Apabila beban diperbanyak, maka kabel-kabel dengan garis-garis lurus karena tegang membentuk segi banyak. Bentuk segi banyak itu disebut dalam bahasa inggris: funicular polygon dari bahasa latin: funis: tali dan dari bahasa Yunani: poly: banyak dan gonia: sudut. Kabel Sebagai Struktur Funicular Secara alami bentuk funicular akan diperoleh a b 1. Garis katenari pembebanan merata sepanjang kabel 2. Garis pada pembebanan horizontal merata 3. Garis parabola hampir berhimpitan dengan katenari 4. Polygon yang funikuler a. Beban terpusat : kumpulan bentuk funicular untuk beban tipikal. Apabila tinggi struktur funicular berkurang, maka gaya dalam akan bertambah, dan begitu pula sebaliknya. b. Kumpulan beban terdistribusi secara horizontal. 1 3 2 4 apabila kabel yang bebas berubah bentuk kita bebani. Kabel yang berpenampang melintang konstan dan hanya memikul berat sendirinya akan mempunyai bentuk katenari. Kabel yang memikul beban vertikal yang terdistribusi secara horizontal di sepanjang kabel, seperti beban utama pada jembatan gantung yang 3

Vol. 5 No. 1 - Juni 2005 MODUL ISSN 0853 2877 memikul dek horizontal, akan mempunyai bentuk parabola. Kabel yang memikul beban terpusat (dengan mengabaikan bentuk sendirinya) akan mempunyai bentuk segmen-segmen garis lurus. Kombinasi berbagai beban akan memberikan bentuk kombinasi dimana beban terbesar akan memberikan bentuk yang dominan. Bentuk pelengkung untuk beban yang sama merupakan kebalikan sederhana dari bentuk yang telah disebutkan di atas. Besar gaya yang timbul pada kabel bergantung pada tinggi relatif bentuk funicular dibandingkan dengan panjangnya. Selain itu, besarnya juga bergantung pada lokasi dan besar beban yang bekerja (lihat gambar di bawah). kabel juga bergantung pada parameterparameter tersebut. Reaksi ujung mempunyai komponen vertikal dan horizontal yang harus ditahan oleh pondasi atau elemen struktural lainnya, misalnya batang tarik. Struktur Atap Kabel dan Penunjang Atap tarik sederhana terdiri atas kabel-kabel yang digantung di atas kolom penunjang. Kabel menahan lengkung dan diberi angkur pada landasan di atas tanah. Balok-balok atau pelat-pelat lurus ditempatkan di atap-atap menghubungkan kabel-kabel yang sejajar dan dengan demikian terbentuklah atap dengan lengkungan barrel yang terbalik. Kesederhanaan dan murahnya biaya sistem jembatan gantung untuk atap menarik perhatian. Akan tetapi pelat-pelat lurus penghubung kabel beserta kabel-kabelnya berbobot ringan, sehingga atap mudah mengepak-ngepak seperti sayap (to flutter), terbalik melencong (to oscilate) dan menggetar (vibration effect), apabila terkena angin kencangan. Untuk mengatasi hal itu, maka bahan atap harus diambil yang agak berat atau kabel-kabel harus dibuat stabil dengan kabel sekunder atau kabelnya diberi pengaku. Semakin tinggi kabel, berarti semakin kecil gaya yang akan timbul dalam struktur, begitu pula sebaliknya. Gaya reaksi yang timbul pada ujung-ujung Struktur Kabel Tunggal Sistem Roda Sepeda (Single Layer System) Penutup atap terdiri dari pelat beton prafabrikasi berbentuk baja yang didukung oleh kabel-kabel radial. Ujungnya ditekuk ke atas pada tulangan pelat. Supaya stabil, pelat- 4

Struktur Kabel pada National Athletics Stadium Bruce, Australia pelat dibebani bata atau kantong-kantong berisi pasir sementara untuk memberi tarik tambahan pada kabel-kabel. Lubang-lubang di antara dua pelat sebagai cetakan diisi adukan beton. Bilamana beton mengering, atap menjadi pelat yang monolit dan merupakan bundaran. Struktur kabel Struktur kabel system double layer system double Jembatan gantung struktur kabel (double Sistem kabel berbagai panjang yang masing-masing dapat disetel. Sistem satu kabel (single Struktur kabel single layer dengan j Struktur kabel single Jadi atap beton yang melengkung ke bawah itu mendapat prategang dari kabelkabel, sehingga cukup kaku untuk menahan flutter effect. Struktur Kabel Dua Ganda Sistem Roda Sepeda (double layer system) Sistem kabel ganda terdiri atas dua susunan kabel yang letaknya tidak sebidang, tidak berpotongan tetapi bersilangan. Kedua susunana kabel ini merupakan struktur utama dari atap, susunan yang satu melengkung ke atas dan susunan yang lainnya melendut kebawah. Kedua susunan kabel dijaga supaya tetap pada tempatnya oleh penunjang-penunjang tekan dengan Efek Dinamis Angin terhadap Struktur Kabel Masalah kritis dalam desain setiap struktur atap yang menggunakan kabel adalah efek Struktur cable stayed dinamis yang diakibatkan oleh angin. Apabila angin bertiup di atas atap, akan timbul gaya isap. Apabila besar isapan akibat angin ini melampaui beban mati struktur atap itu sendiri, maka permukaan atap akan mulai naik. Pada saat atap mulai naik dan bentuknya menjadi sangat berubah, gaya di atas atap akan sangat berubah karena besar dan distribusi gaya angin pada suatu benda bergantung pada bentuk benda tersebut. Karena gaya angin berubah, maka struktur fleksibel tersebut akan berubah bentuk lagi sebagai respon terhadap beban yang baru ini. Proses ini akan berulang 5

Vol. 5 No. 1 - Juni 2005 MODUL ISSN 0853 2877 terus sehingga atap tidak mempunyai bentuk tetap, dan akan bergetar (flutter) selama ada gaya angin. Untuk mencegahnya dengan menggunakan permukaan atap yang berat sehingga flutter dapat dicegah oleh beban matinya atau dengan menggunakan sistem kabel menyilang (stayed cable). Studi Kasus Kasus yang kami ambil adalah penggunaan struktur kabel pada sebuah stadion olahraga. Builder (Leighton Contractors) Fungsi : tempat pertandingan nasional dan internasional dan sebagai markas tim Canberra Raiders ARL. Tahun : 1977 Lokasi : Bruce, Australian Capital Territory Tipe : Stadion Bentuk : Plan (denah): atap panjang 112m, lebar 20m,denah berbentuk segiempat. Tinggi sampai atap: 16-20 m Modul dasar atap : rectangular steel frame, with concrete topping Modul : 14 Lantai : 11.400 sq m Material : baja Tipe struktur atap : tipe cable suspended steel framed roof deck Motif surface arrangement Rangka atap baja ditarik oleh kabel-kabel yang dikaitkan pada tiang penggantung Struktur pendukung : Pin jointed masts dengan diameter kabel 36mm dan 52mm untuk kabel penarik di belakang. Nama : National Athletics Stadium (Bruce Stadium) Pondasi : rock tension anchors for the cables, piers to the main seating structure Tim proyek : Arsitek (Philip Cox, Taylor and Partners) Sipil (Bond James and Laron) Service engineers (Julius Poole and Gibson) Dirancang untuk menjadi bagian dari Institut Olahraga Australia. Diginakan sebagai tempat pelaksanaan kompetisi olahraga nasional dan internasional. Secara konsep, struktur utama dirancang khusus dalam penampilannya dan 6

Struktur Kabel pada National Athletics Stadium Bruce, Australia dapat terlihat jelas dari jarak yang jauh. Bangunan utama didesain untuk menampung 6000 tempat duduk yang terlindungi. oleh tiang-tiang baja runcing yang memberi dampak visual pada bangunan. Hal ini juga diperlukan untuk memberikan pandangan bebas kolom bagi para penonton. Struktur diletakkan seperti pada atap yang memiliki perlindungan maksimal dari angin yang sangat kuat di area. Sitepl Tampak bangunan Fasilitas bagi atlet terletak pada struktur dasar dari atap, memberi hubungan langsung ke arena. Fasilitas lainnya seperti toko perlengkapan, restoran dan bar, serta fasilitas perawatan juga terdapat pada dasar tersebut. Tempat duduk diatasnya memungkinkan seluruh penonton untuk mendapatkan pandangan penuh pada semua kegiatan. Atap tergantung pada kabel yang didukung Analisa Kabel Struktur Kabel struktur mendukung atap seluas 112x20 m. Terdapat 5 tiang struktur disepanjang atap. Tiang ini dihubungkan dengan tiga penggantung ke balok atap dan kolom baja yang runcing. Tiap kabel mendukung 650 titik beban pada atap. Atap kabel berdiameter 36 mm, kabel penggantung belakang berdiameter 52 mm yang dibuat dari 37x7mm kabel. Terdapat 2 penggantung belakang untuk setiap tiang struktur penggantung dan 9 kabel yang mendukung atap. Tiang-tiang digantung pada kaki tiang ke kolom yang dikaitkan di dinding belakang dari tiang, dengan demikian memungkinkan tiang untuk diputar dalam, sesuai bidang perpanjangan dari tempat berdirinya. Balok baja persegi kosong (tidak masif) yang membentuk atap dipasang pada ujung rangka beton dari tempat duduk. Slab beton 100mm kemudian diberi dek metal yang telah dibuat menjadi rangka atap dan bersifat permanen. Ini kemudian menjadi beban mati untuk menjadi penahan pada saat angin kencang. Sementara Hubungan tiang penggantung, kolom dan rangka atap 7

Vol. 5 No. 1 - Juni 2005 MODUL ISSN 0853 2877 itu, tiang dimiringkan ke depan, kemudian kabel penggantung belakang dipasang pada kepala tiang yang kemudian dikembalikan pada posisi akhirnya, memungkinkan ujung yang lebih rendah dari kabel penggantung belakang untuk dihubungkan pada angkur di tanah. Kabel penggantung belakang kemudian ditegangkan secara berpasangan yang menyebabkan atap kabel dapat memikul beban. Hinged Masts (tiang penggantung) Alir pembebanan gaya Panjang tiang penggantung 16 m dari ujung kepala hingga 3 way pin joint. Ini adalah baja runcing fabrikasi yang menjadi satu dengan cast element pada ujungnya yang memungkinkan hubungan kabel. Terdapat 5 tiang yang masingmasing diletakkan pada bagian belakang penyangga, kemudian dimiringkan dengan sudut 60º agar stabil. Tapered Columns (kolom runcing) Kolom-kolom runcing membentuk satu bagian dari 3 struktur baja utama. Kalomkolom ini bervariasi menurut ukuran panjangnya mulai dari 16m hingga 20m, tergantung pada posisi peletakan pada strukturnya. Kolom ini dihubungkan pada dua ujungnya untuk memungkinkan terjadinya rotasi perpendicular pada penyangganya. Roof Frame (rangka atap) Rangka atap terdiri dari balok baja utama yang membentang sekitar 20m dihubungkan dengan tiang dan kolom-kolom. Balok utama ini membentuk bagian pada kerangka atap baja yang menyangga dek metal yang mendukung beton penutup atas. Penetrasi yang menembus beton penutup atas memungkinkan terjadinya hubungan pada rangka atap baja supaya kabel yang tegang dapat menggantung atap. Tepi atap dijepit pada struktur beton untuk mengatasi gaya lateral dan gaya keatas. Beton tegak di tepi atap mengurangi kibaran atap. Tension Cables (kabel tegang) Kabel atap terdiri dari 19 X 7 mm kawat yang menyusun kabel berdiameter 36 mm. Terdapat 9 kabel atap untuk tiap tiang penyangga atap yang diseimbangkan Angkur batu dengan dua kabel penggantung belakang yang diangkurkan ke tanah. Kabel penggantung belakang disusun oleh kawat 37 X 7 mm, yang membentuk kabel berdiameter 52 mm. Ini dapat memikul beban hingga 600-700 kn. Kabel penyangga belakang dihubungkan ke angkur batu melalui cetakan yang mempunyai lubang runcing dan mengandung epoksi, serbuk besi (zinc dust), dan bola pemikul (ball bearings). 8

Struktur Kabel pada National Athletics Stadium Bruce, Australia Structural Action (Aksi Struktur) Beban lateral pada arah transversal disebabkan oleh dua efek. Yang pertama adalah beban terpusat yang disalurkan dari sistem struktur sekunder untuk dinding, yang akan menjadi bentuk beban terpusat pada tepi timur dan barat dari diagrid yang terbentuk pada setiap 12,6 m. Yang kedua adalah gaya tarik pada atap dan resultan komponen tekanan angin horisontal yang dihasilkan oleh beban angin tidak simetris. Hal ini sebagian besar dinetralkan oleh ikatan eksternal dan dinding penopang. Tiang penopang tepi menjadi subjek efek fleksural saat menyalurkan beban-beban tersebut ke titik-titik pendukung, disebabkan oleh gaya tekan dan daya regang pada bagianbagiannya. Diagrid juga akan membantu penyaluran beban ke pendukung dengan mengembangkan daya tegang dan gaya regang pada bagian-bagiannya. Beban lateral pada arah longitudinal disebabkan oleh dua efek yang serupa dengan yang terjadi pada arah transversal. Bebanbeban dibebankan secara singkat pada diagrid, yang kemudian disalurkan pada dinding penopang melalui tiang penopang tepi dan ikatan internal. Bagian-bagian diagrid akan mengembangkan gaya tekan dan gaya regang dalam menahan dan menyalurkan bebanbeban. Satu perangkat ikatan internal akan menjadi tegang untuk setiap beban lateral. Denah Kesimpulan Struktur kabel sangat cocok digunakan pada atap stadion. Struktur kabel tidak membutuhkan kolom-kolom yang besar untuk menyalurkan beban, sehingga pandangan penonton ke arena pertandingan tidak terganggu. Selain itu penggunaan struktur kabel pada atap stadion dapat menambah nilai estetis bangunan. 9

Vol. 5 No. 1 - Juni 2005 MODUL ISSN 0853 2877 Struktur kabel sebenarnya bisa digunakan di Indonesia, namun sampai saat ini belum dijumpai penggunaan struktur kabel pada atap stadion. 2. Schodek, Daniel L. 1998. Struktur. PT. Rafika Aditama. Bandung. 3. www. national_athletics_stadium. com Daftar Pustaka 1. Frick, Heinz.1998.Sistem bentuk struktur bangunan.kanisius.yogyakarta. 10