KEGIATAN BELAJAR LUAR JARINGAN TEKNIK AUDIO-VIDEO TA Dasar Listrik dan Elektronika (DLE)

dokumen-dokumen yang mirip
AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk

Rangkaian Listrik. Modul Praktikum. A. AVO Meter

PENERAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR MULTIMETER PADA PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

BAB 7 ALAT-ALAT UKUR. 7.1 Alat Ukur Mekanik Pengaris Jangka Sorong

PENGGUNAAN ALAT UKUR ANALOG

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

Materi Peggunaan Alat Ukur Listrik

1. OSILOSKOP. Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

Pembacaan skala dan hasil pengukuran hambatan listrik =

MAKALAH PENGUKURAN LISTRIK VOLTMETER

Penggunaan Alat Bantu dan Alat Ukur Sederhana

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER

AVOMETER PENGUKURAN LISTRIK : PUTU RUSDI ARIAWAN NIM : FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

PENGANTAR TEKNIK ELEKTRO LABORATORIUM

Percobaan PENGGUNAAN MULTIMETER DAN OSILOSKOP (CRO) (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY)

LAPORAN PRAKTIKUM ALAT UKUR DAN PENGUKURAN MENGUKUR TEGANGAN AC DAN DC DENGAN OSILOSKOP. 13 Desember 2012

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK

I. MODUL PRAKTIKUM I RESISTOR

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO UNIVER SITAS ISL AM K ADI R I PENDAHULUAN

PERTEMUAN 14 ALAT UKUR OSILOSKOP (LANJUTAN)

1. Multimeter sebagai Ohmmeter

PENGANTAR TEKNIK ELEKTRO LABORATORIUM

Pengukuran dengan Osiloskop dan Generator Sapu

CRO (Cathode Ray Oscilloscope)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET INSTRUMENTASI

PENGENALAN ALAT UKUR DAN PENGUKURAN. Laporan Praktikum. yang diampu oleh Drs. Agus Danawan, M.Si

DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR LISTRIK PENGUKURAN ARUS PADA RANGKAIAN SERI PARALEL

Alat Ukur dan Teknik Pengukuran

Pengukuran dan Alat Ukur. Rudi Susanto

MODUL 01 DASAR PENGUKURAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat

BAB VI RANGKAIAN & PENGUKURAN

Alat Ukur dan Teknik Pengukuran

PENGUKURAN & RANGKAIAN LISTRIK

SMK NEGERI 3 WONOSARI Bid. Keahlian : Dasar

Alat Ukur Listrik. Modul 1 PENDAHULUAN

TRANSFORMATOR DAN PENYEARAHAN GELOMBANG LISTRIK

Instruksi Kerja LABORATORIUM SISTEM KONTROL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Percobaan VI PENGGUNAAN CATHODA RAY OSCILLOSCOPE ( CRO )

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

MENGUKUR TRANSISTOR. melalui pengukuran tahanannya. 3) Mampu menentukan kaki Basis, Kolektor, dan Emiter dari sebuah transistor.

1. Gambar 1 menunjukkan batas pengukuran Alat untuk mengukur besarnya tegangan listrik adalah. A. voltmeter

Multimeter. NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : Kelas : C2=2014. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Lompat ke: navigasi, cari

Tujuan Mempelajari penggunaan instrumentasi Multimeter, Osiloskop, dan Pembangkit Sinyal Mempelajari keterbatasan penggunaan multimeter Mempelajari ca

Bab 5. Pengujian Sistem

3. Menggunakan Insulation Tester untuk mengukur tahanan isolasi listrik di atas Ω (1 MΩ) serta tegangan listrik sampai dengan 600 Volt.

JUSUSAN AKUNTAN INSTRUKSI KERJA LABORATORIUM JURUSAN FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PERCOBAAN I KARAKTERISTIK SINYAL AC

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengisian dan Pengosongan Kapasitor dan Induktor

PENGENALAN ALAT UKUR DAN KOMPONEN ELEKTRONIKA: OSCILOSCOP

LISTRIK DINAMIS FIS 1 A. PENDAHULUAN B. HUKUM OHM. ρ = ρ o (1 + αδt) C. NILAI TAHANAN RESISTOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Listrik Dinamis FIS 1 A. PENDAHULUAN. ρ = ρ o (1 + αδt) B. HUKUM OHM C. NILAI TAHANAN RESISTOR LISTRIK DINAMIS. materi78.co.nr. c.

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

BAB III LANDASAN TEORI

Diunduh dari BSE.Mahoni.com

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Fontana, dalam R.D. Mandasari (2010:8), belajar adalah proses

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG

ALAT UKUR LISTRIK. Berikut ini adalah macam-macam alat ukur listrik dan elektronika yang harus kita kenal :

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart

MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN MELAKUKAN PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

Osiloskop (Gambar 1) merupakan alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang diukur akan tergambar pada layer tabung sinar katoda.

PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG

Penggunaan Osciloscope Dalam Pengukuran

JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING

TPI 440 SCOPE PLUS. 2. Ruang Lingkup Prosedur ini mencakup penggunaan, perawatan dan kalibrasi TPI 440 Scope Plus

JOB SHEET 6 LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR KONDENSATOR. OLEH: MOCH. SOLIKIN, M.Kes IBNU SISWANTO, M.Pd.

Kelompok 7. Anggota : 1. Sajaroh Tuduhri 2. Tati Mayasari 3. Triana Rahayu 4. Windi Mei Santi SOAL

Pengenalan Multimeter

Pengukuran Arus, Tegangan dan Hambatan

PENGGUNAAN MULTIMETER DAN OSILOSKOP (CRO)

BAB 2 DASAR-DASAR KELISTRIKAN

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS X TITIL MATA DIKLAT : MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN (011/DK/02) JUMLAH SOAL : 25 SOAL PILIHAN GANDA

Blok Diagram Sebuah Osiloskop

b. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab akibat

MAKALAH LISTRIK CLAMPMETER OLEH : MARIANI DWI ARTHA N. D3 ELEKTRO INDUSTRI

ALAT-ALAT UKUR LISTRIK

A. Kompetensi Mengenal peralatan-peralatan dan alat-alat ukur di laboratorium dasar listrik.

Praktikum Elektronika Dasar dan Pengukuran

Rsh. Vsh = Vm (paralel) Ish. Rsh = Im. Rm

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA

INSTRUKSI KERJA Penggunaan Multimeter Digital

1.KONSEP SEGITIGA DAYA

EFEK PEMBEBANAN Cara membuat Voltmeter

LAPORAN ALAT UKUR DAN PENGUKURAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

A. Dasar Pengendalian Posisi Blok diagram kendali posisi kita adalah sebagai berikut

Review Hasil Percobaan 1-2

SCOPE METER 700S PENGENALAN TOMBOL

IDENTIFIKASI KELAYAKAN ALAT PRAKTEK INSTALASI LISTRIK SUB ALAT UKUR AVOMETER UNTUK MENDUKUNG TUJUAN KURIKULUM DI SMK N 5 SEMARANG SKRIPSI

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 13. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. stand dari pengapian ac dan pengisian dc yang akan di buat. Dalam metode

Gambar Rangkaian seri dengan 2 buah resistor

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Transkripsi:

MATAPELAJARAN KELAS MATERI KOMPETENSI DASAR KEGIATAN BELAJAR LUAR JARINGAN TEKNIK AUDIO-VIDEO TA. 2020-2021 Dasar Listrik dan Elektronika (DLE) X TAV Alat alat Ukur Listrik Dan Elektronika 3.4.Menjelaskan pemakaian alatalat ukur listrik dan elektronika LANDASAN TEORI TEKNIK ALAT UKUR A. Tujuan Setelah menyelesaikan materi pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat: 1. Menggunakan alat ukur Multimeter dengan benar, 2. Menggunakan alat ukur Osciloscope (khusus Audio Video) dengan benar. B. Uraian Materi 1. Penggunaan Alat Ukur Multimeter a. Persiapan Awal Menggunakan Multimeter Multimeter atau Avometer adalah Alat ukur Listrik yang memungkinkan kita untuk mengukur besarnya Besaran listrik yang ada pada suatu rangkaian baik itu Tegangan, Arus, maupun Nilai Hambatan/Tahanan. AVOmeter adalah singkatan dari Ampere Volt Ohm Meter, jadi hanya terdapat 3 komponen yang bisa diukur dengan AVOmeter sedangkan Multimeter, dikatakan multi sebab memiliki banyak besaran yang bisa di ukur, misalnya Ampere, Volt, Ohm, Frekuensi, Konektivitas Rangkaian (putus ato tidak), Nilai Kapasitif, dan lain sebagainya. Terdapat 2 (dua) jenis Multimeter yaitu Analog dan Digital, yang Digital sangat mudah pembacaannya disebabkan karena Multimeter digital telah menggunakan angka digital sehingga begitu melakukan pengukuran Listrik, Nilai yang diinginkan dapat langsung terbaca asalkan sesuai atau benar cara pemasangan alat ukurnya.

Gambar 1. Bagian-Bagian Multimeter Sumber: https://dikin26.wordpress.com/2013/10/03/cara-membaca- multimeter-avometer-analog/ Keterangan : 1. SEKRUP PENGATUR JARUM, Sekrup ini dapat di putar dengan Obeng atau plat kecil, Sekrup ini berfungsi mengatur Jarum agar kembali atau tepat pada posisi 0 (NOL), terkadang jarum tidak pada posisi NOL yang dapat membuat kesalahan pada pengukuran, Posisikan menjadi NOL sebelum digunakan. 2. TOMBOL PENGATUR NOL OHM. Tombol ini hampir sama dengan Sekrup pengatur jarum, hanya saja bedanya yaitu Tombol ini digunakan untuk membuat jarum menunjukkan angka NOL pada saat 3. Saklar pemilih di posisikan menunjuk SKALA OHM. Saat saklar pemilih pada posisi Ohm biasanya pilih x1 pada skala Ohm kemudian Hubungkan kedua ujung TERMINAL (Ujung terminal Merah bertemu dengan Ujung terminal Hitam) dan Lihat pada Layar penunjuk, Jarum akan bergerak ke KANAN (Disitu terdapat angka NOL (0), Putar tombol pengatur Nol Ohm sampai jarum menunjukkan angka NOL). Proses ini dinamakan KALIBRASI OhmMeter. Hal ini Muthlak dilakukan sebelum melakukan pengukuran tahanan (OHM) suatu komponen atau suatu rangkaian. 4. SAKLAR PEMILIH. Saklar ini harus di posisikan sesuai dengan apa yang ingin di UKUR, misalnya bila ingin mengukur tegangan AC maka atur/putar saklar

hingga menyentuh skala AC yang pada alat ukur tertulis ACV, Begitu pula saat mengukur tegangan DC, cari yang tertulis DCV, begitu seterusnya. Jangan Salah memilih Skala Pengukuran. Pada setiap bagian SKALA PENGUKURAN yang dipilih dengan Saklar Pemilih, terdapat Nilai-nilai yang tertera pada alat ukur, Misalnya Pada Skala Tegangan AC (tertulis ACV pada alat ukur) tertera skala 10, 50, 250, dan 750 begitu pula pada Skala Tegangan DC (tertulis DCV pada alat ukur) tertera skala 0.1, 0.25, 2.5, 10, dst. Persiapan awal yang perlu Anda lakukan sebelum menggunakan Multimeter adalah : Baca dengan teliti buku petunjuk penggunaan (manual instruction) Multimeter yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya. 1. Multimeter adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan (Multimeter sebagai Volt-meter), mengukur Arus (Multimeter sebagai Amperemeter), mengukur Resistans/Tahanan (Multimeter sebagai Ohm-meter). 2. Sebelum dan sesudah Multimeter digunakan, posisi saklar jangkauan ukur harus selalu berada pada posisi ACV dengan batas ukur (range) 250ACV atau lebih. 3. Kabel probe multimeter selalu berwarna merah dan hitam. Masukkanlah kabel yang berwarna merah ke lubang probe yang bertanda (+) atau out, dan kabel yang berwarna hitam ke lubang probe yang bertanda (-) atau common. 4. Pada saat akan melakukan pengukuran dengan Perhatikan apakah jarum penunjuk sudah berada pada posisi angka nol. Jika belum lakukanlah peneraan dengan cara memutar sekrup pengatur posisi jarum (preset) dengan obeng minus (-). 5. Posisi saklar jangkauan ukur harus pada posisi yang sesuai dengan besaran yang akan diukur. Jika akan mengukur tegangan listrik bolak balik (ACV) letakkan saklar pada posisi batas ukur (range) yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur. Jika mengukur tegangan bolak balik 220V/220 ACV, letakkan saklar pada posisi batas ukur (range) 250 ACV. Hal yang sama juga berlaku untuk pengukuran tegangan listrik searah (DCV), kuat arus (DCmA-DCμA), dan tahanan/resistan (resistance). 6. Pada pengukuran DCV, kabel probe warna merah (+) diletakkan pada kutub positip, kabel probe warna hitam (-) diletakkan pada kutub negatip dari tegangan yang akan diukur. 7. Jangan sekali-kali mengukur kuat arus listrik, kecuali kita sudah dapat memperkirakan besarnya kuat arus yang mengalir.

8. Untuk mengukur tahanan/resistan (resistance), letakkan saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) Ω atau kω (kilo Ohm), pertemukan ujung kedua kabel probe, tera jarum penunjuk agar berada pada posisi angka nol dengan cara memutar-mutar tombol pengatur jarum pada posisi angka nol (zero adjustment). 9. Berhati-hatilah jika akan mengukur tegangan listrik setinggi 220 ACV menggunakan multimeter. b. Pengkalibrasian Multimeter Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak pecah). Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0), bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu dilakukan Pengaturan Sekrup. Lakukan Kalibrasi alat ukur (diatas mengenai Tombol Pengatur Nol OHM). Posisikan Saklar Pemilih pada SKALA OHM pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel Terminal negatif (hitam) dan positif (merah). Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan Tombol pengatur Nol Ohm. Setelah Kalibrasi Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala OHM yang diinginkan yaitu pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k, Maksud tanda x (kali /perkalian) disini adalah setiap nilai yang terukur atau yang terbaca pada alat ukur nntinya akan di KALI kan dengan nilai Skala OHM yang dipilih oleh saklar Pemilih. Adapun langkah melakukan kalibrasi pada Ohmmeter adalah sebagai berikut: 1. Memposisikan saklar pemilih multimeter pada kedudukan Ω dengan batas ukur x 1. 2. Menghubungkan Test lead merah dan test lead hitam (dengan tangan kiri), 3. Mengatur tombol pengatur kedudukan jarum pada posisi nol pada skala Ω. Jika jarum penunjuk meter tidak dapat diatur pada posisi nol, berarti baterainya sudah lemah dan harus diganti dengan baterai yang baru. 4. Menghubungkan kedua ujung test lead pada ujung-ujung resistor yang akan diukur resistansinya. 5. Membaca penunjukan jarum meter sedemikian rupa sehingga mata kita tegak lurus dengan jarum meter dan tidak terlihat garis bayangan jarum meter. b. Pengaturan range Multimeter Menggunakan Multimeter untuk mengukur resistansi: Yang mesti diketahui saat pengukuran tahanan ialah JANGAN PERNAH MENGUKUR

NILAI TAHANAN SUATU KOMPONEN SAAT TERHUBUNG DENGAN SUMBER. Ini akan merusak alat ukur. Pengukurannya sangat mudah yaitu tinggal mengatur saklar pemilih ke posisi Skala OHM dan kemudian menghubungkan terminal ke kedua sisi komponen (Resistor) yang akan di ukur. Gambar 2. Multimeter digunakan untuk mengukur tahanan Sumber: https://dikin26.wordpress.com/2013/10/03/cara-membaca-multimeter- avometeranalog/yang perlu di siapkan dan diperhatikan: Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak pecah). 1. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0), bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu dilakukan Pengaturan Sekrup. 2. Lakukan Kalibrasi alat ukur (Telah saya bahas diatas pada point 2 mengenai Tombol Pengatur Nol OHM). Posisikan Saklar Pemilih pada SKALA OHM pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel Terminal negatif (hitam) dan positif (merah). Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan Tombol pengatur Nol Ohm. 3. Setelah Kalibrasi Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala OHM yang diinginkan yaitu pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k, Maksud tanda x (kali /perkalian) disini adalah setiap nilai yang terukur atau yang terbaca pada alat ukur nntinya akan di KALI kan dengan nilai Skala OHM yang dipilih oleh saklar Pemilih. 4. Pasangkan alat ukur pada komponen yang akan di Ukur. (INGAT JANGAN PASANG ALAT UKUR OHM SAAT KOMPONEN MASIH BERTEGANGAN) 5. Baca Alat ukur. c. Multimeter digunakan untuk mengukur Tahanan Untuk membaca nilai Tahanan yang terukur pada alat ukur Ohmmeter sangatlah mudah.

Anda hanya perlu memperhatikan berapa nilai yang di tunjukkan oleh Jarum Penunjuk dan kemudian mengalikan dengan nilai perkalian Skala yang di pilih dengan sakelar pemilih. Misalkan Jarum menunjukkan angka 20 sementara skala pengali yang anda pilih sebelumnya dengan sakelar pemilih adalah x100, maka nilai tahanan tersebut adalah 2000 ohm atau setara dengan 2 Kohm. Gambar 3. Pembacaan nilai tahanan suatu Resistor Sumber: https://dikin26.wordpress.com/2013/10/03/cara-membaca-multimeter- avometer-analog/ Kemudian saklar pemilih menunjukkan perkalian skala yaitu x 10k maka nilai resistansi tahanan / resistor tersebut adalah: Nilai yang di tunjuk jarum = 26 Skala pengali = 10 k Maka nilai resitansinya = 26 x 10 k = 260 k = 260.000 Ohm. d. Multimeter digunakan untuk mengukur tegangan DC Pada saat mengukur tegangan baik itu teggangan AC maupun DC, maka Alat ukur mesti di pasang Paralel terhadap rangkaian. Maksud paralel adalah kedua terminal pengukur (Umumnya berwarna Merah untuk positif (+) dan Hitam untuk Negatif (-) harus membentuk suatu titik percabangan dan bukan berjejer (seri) terhadap beban. Pemasangan yang benar dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.Multimeter digunakan untuk mengukur tegangan DC Sumber: https://dikin26.wordpress.com/2013/10/03/cara-membaca-multimeter- avometer-analog/ e. Mengukur tegangan listrik (volt/voltage) DC Yang perlu di siapkan dan diperhatikan adalah: 1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak pecah). 2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0), bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu dilakukan Pengaturan Sekrup. 3. Lakukan Kalibrasi alat ukur (Tombol Pengatur Nol OHM). Posisikan Saklar Pemilih pada SKALA OHM pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel Terminal negatif (hitam) dan positif (merah). Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan Tombol pengatur Nol Ohm. 4. Setelah Kalibrasi Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala Tegangan yang anda ingin ukur DCV untuk tegangan DC (Searah). 5. Posisikan SKALA PENGUKURAN pada nilai yang paling besar terlebih dahulu seperti 1000 atau 750 jika anda TIDAK TAHU berapa nilai tegangan maksimal yang mengalir pada rangkaian. 6. Pasangkan alat ukur PARALEL terhadap beban/ sumber/komponen yang akan di ukur. 7. Baca Alat ukur.

Cara Membaca Nilai Tegangan yang terukur : 1. Misalkan Nilai tegangan yang akan diukur adalah 15 VOLT DC (Belum kita ketahui sebelumnya, itulah saya katakan Misalnya). 2. Kemudian Kita memposisikan saklar pemilih pada posisi DCV dan memilih skala paling besar yang tertera yaitu 1000. Nilai 1000 artinya Nilai tegangan yang akan diukur bisa mencapai 1000Volt. 3. Saat memperhatikan Alat ukur maka Dalam Layar penunjuk jarum tidak terdapat skala terbesar 1000 yang ada hanya 0-10, 0-50, dan 0-250. Maka Untuk memudahkan membaca perhatikan skala 0-10 saja. 4. Skala penunjukan 0-10 berarti saat jarum penunjuk tepat berada pada angka 10 artinya nilai tegangan yang terukur adalah 1000 Volt, jika yang di tunjuk jarum adalah angka 5 maka nilai tegangan sebenarnya yang terukur adalah 500 Volt, begitu seterusnya. 5. Kembali Pada Kasus no. 1 dimana nilai tegangan yang akan diukur adalah hanya 15 Volt sementara kita menempatkan saklar pemilih pada Posisi 1000, maka jarum pada alat ukur hanya akan bergerak sedikit sekali sehingga sulit bagi kita untuk memperkirakan berapa nilai tegangan sebenarnya yang terukur. Untuk itu Pindahkan Saklar Pemilih ke Nilai Skala yang dapat membuat Jarum bergerak lebih banyak agar nilai pengukuran lebih akurat. 6. Misalkan kita menggeser saklar pemilih ke Posisi 10 pada skala DCV. Yang terjadi adalah, jarum akan bergerak dengan cepat ke paling ujung kanan. Hal ini disebabkan nilai tegangan yang akan di ukur LEBIH BESAR dari nilai Skala maksimal yang dipilih. Jika Hal ini di biarkan terus menerus maka alat ukur DAPAT RUSAK, Jika jarum alat ukur bergerak sangat cepat ke kanan, segera pisahkan alat ukur dari rangkaian dan ganti Skala SAKLAR PEMILIH ke posisi yang lebih Besar. Saat saklar Pemilih diletakkan pada angka 10 maka yang di perhatikan dalam layar penunjukan jarum adalah range skala 0-10, dan BUKAN 0-50 atau 0-250. Gambar 5.Persiapan pengukurantegangan AC Sumber: https://dikin26.wordpress.com/2013/10/03/cara-membaca-multimeter- avometer-analog/

7. Telah saya jelaskan bahwa saat memilih skala 10 untuk mengukur nilai tegangan yang lebih besar dari 10 maka nilai tegangan sebenarnya tidak akan terukur / diketahui. Solusinya adalah Saklar Pemilih di posisikan pada skala yang lebih besar dari 10 yaitu 50. Saat memilih Skala 50 pada skala tegangan DC (tertera DCV), maka dalam Layar Penunjukan Jarum yang mesti di perhatikan adalah range skala 0-50 dan BUKAN lagi 0-10 ataupun 0-250. 8. Saat Saklar pemilih berada pada posisi 50 maka Jarum Penunjuk akan bergerak Tepat di tengah antara Nilai 10 dan 20 pada range skala 0-50 yang artinya Nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur bernilai 15 Volt. Gambar 6. Pengukurantegangan AC dan jarum skala penunjukannya Sumber: https://dikin26.wordpress.com/2013/10/03/cara-membaca-multimeter- avometer-analog/ 9. Untuk mengetahui berapa nilai tegangan yang terukur dapat pula menggunakan RUMUS: Skala yang dipilih saklar pemilih egangan terukur = x angka yang ditunjuk jarum Skala terbesar pada layar 10. Jadi misalnya, tegangan yang akan di ukur 15 Volt maka: Tegangan Terukur = (50 / 50) x 15 Nilai Tegangan Terukur = 15 Multimeter digunakan untuk mengukur tegangan AC Untuk mengukur Nilai tegangan AC anda hanya perlu memperhatikan Posisi Sakelar Pemilih berada pada SKALA TEGANGAN AC (Tertera ACV) dan kemudian memperhatikan Baris skala yang berwarna Merah pada Layar Penunjuk Jarum. Selebihnya sama dengan melakukan pengukuran Tegangan DC di atas.

Gambar 7. Multimeter digunakan untuk mengukur tegangan AC Sumber: https://dikin26.wordpress.com/2013/10/03/cara-membaca-multimeter- avometer-analog/ Adapun langkah pengukuran tegangan AC adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengukur tegangan AC dari suatu sumber listrik AC, saklar pemilih multimeter diputar pada kedudukan ACV dengan batas ukur yang paling besar misal 1000 V. 2. Kedua test lead multimeter dihubungkan ke kedua kutub sumber listrik AC tanpa memandang kutub positif atau negatif. 3. Selanjutnya caranya sama dengan cara mengukur tegangan DC di atas Multimeter digunakan untuk mengukur arus DC: Untuk melakukan pengukuran ARUS yang mesti diperhatikan yaitu Posisi terminal harus dalam kondisi berderetan dengan Beban, Sehingga untuk melakukan pengukuran arus maka rangkaian mesti di Buka / diputus / Open circuit dan kemudian menghubungkan terminal alat ukur pada titik yang telah terputus tersebut. Gambar 8. Multimeter digunakan untuk mengukur arus DC Sumber: https://dikin26.wordpress.com/2013/10/03/cara-membaca-multimeter- avometer-analog/

Yang perlu disiapkan dan diperhatikan: 1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak pecah). 2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0) 3. Lakukan Kalibrasi alat ukur 4. Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala Arus DCA 5. Pilih SKALA PENGUKURAN yang diinginkan seperti 50 Mikro, 2.5m, 25m, atau 0.25A. 6. Pasangkan alat ukur SERI terhadap beban/ sumber/komponen yang akan di ukur. 7. Baca Alat ukur (Pembacaan Alat ukur sama dengan Pembacaan Tegangan DC diatas). Penggunaan Alat Ukur Osciloscope a. Persiapan penggunaan Osciloscope (CRO) Sebelum menggunakan CRO perlu dilakukan persiapan awal atau setting-up procedure. Untuk melakukan setting-upkita perlu memahami dengan benar semua tombol kontrol serta fungsinya. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut : 1. Aturlah posisi tombol kontrol. 2. Pastikan tegangan kerja yang dipakai di laboratorium. Periksa apakah AC Voltage selector sudah pada posisi yang tepat. 3. Kalau sudah tepat maka putar tombol POWER searah putaran jarum jam sampai ON atau tekan tombol ON dan LED menyala. 4. Sumbu horizontal akan nampak. Bila tidak nampak pada pusat screen, maka atur POSITION, dan atur INTENSITY. Bila tetap kurang tajam maka atur FOCUS. CRO sekarang siap dipakai untuk melakukan pengukuran. Pasang tegangan input signal ke INPUT. Putar tombol VOLT/DIV searah jarum jam untuk mendapatkan ukuran bentuk gelombang yang dikehendaki. 5. Dengan menekan tombol LEVEL, fungsi free running dicabut, sehingga bentuk gelombang akan hilang bila tombol diputar searah jarum jam, dan akan nampak lagi pada posisi mendekati tengah (MID). Gelombang akan hilang lagi kalau tombol diputar kearah kebalikan jarum jam dari posisi MID. 6. Bila komponen signal DC yang diukur, atur tombol AC-GND-DC pada posisi DC. Bila signal positip maka signal akan bergerak naik, dan sebaliknya bila signal negative maka akan bergerak turun. Titik referensi tegangan 0 diperiksa pada posisi

GND. Kalau meleset dari titik NOL maka bentuk signal dapat ditepatkan pada posisi NOL. Pengkalibrasian Osciloscope Sebelum menggunakan CRO pada penggunaan pengukuran harus dilakukan pengkalibrasian terlebih dahulu. Kalibrasi yang dilakukan dengan langkah sebagai berikut : Kalibrasi tegangan Kalibrasi tegangan dilakukan apabila CRO akan dipakai untuk mengukur tegangan signal dari bentuk gelombang tertentu. Langkah kerjanya dilakukan sebagai berikut : 1. Siapkan CRO dengan prosedur setting-up seperti di atas. 2. Siapkan probe CRO (PC-21 atau yang sesuai ) atur perbandingan input pada posisi 1 : 1. 3. Atur VOLT/DIV Switch pada posisi 1 V / div. Variable Control diputar searah jarum jam penuh sampai posisi CAL. 4. Kaitkan ujung probe ke terminal CAL 1 Vp-p (nilai terkalibrasinya CRO). Dan pada layar akan nampak bentuk signal kotak dengan tegangan 1 Vp-p. Bila signal tidak berhenti bergerak atur LEVEL control pada posisi PULL Auto Switch sampai signal mudah dibaca. 5. CRO selanjutnya siap dipakai untuk mengukur tegangan, jangan mengubah posisi Variable Control. Artinya tetap pada posisi CAL. Kalibrasi waktu Untuk keperluan pengukuran frekuensi dan periode harus dilakukan kalibrasi waktu. Langkah kerjanya adalah sebagai berikut : 1. Siapkan CRO seperti pada prosedur setting-up. 2. Siapkan probe CRO ( PC-21 atau yang sesuai ) atur perbandingan input pada posisi 1 : 1. 3. Atur VOLT/DIV Switch pada posisi 1 V / div. Variable Control diputar searah jarum jam penuh sampai posisi CAL. 4. Kaitkan ujung probe ke terminal CAL 1 Vp-p. Dan pada layar akan nampak bentuk signal kotak dengan tegangan 1 Vp-p. Bila signal tidak berhenti bergerak atur LEVEL control pada posisi PULL Auto Switch sampai signal mudah dibaca. 5. Atur SWEEP TIME / DIV Switch pada posisi 1 ms. Atur Variable Control pada posisi CAL ( putar kanan maksimum).

6. Pada layar CRO akan nampak gelombang kotak dengan tinggi tegangan 1 Vp-p. Periodenya adalah 20 ms. Berarti frekuensinya adalah f = 1 / 20 X 1000 Hz=50 Hz. 7. Selanjutnya CRO siap dipakai untuk mengukur frekuensi atau periode dengan tidak boleh mengubah posisi Variable Control dari SWEEP TIME / DIV Switch pada posisi CAL. Prosedur penggunaan Osciloscope Pada saat menggunakan osiloskop perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 1. Tentukan skala sumbu Y (tegangan) dengan mengatur posisi tombol Volt/Div pada posisi tertentu. Jika sinyal masukannya diperkirakan cukup besar, gunakan skala Volt/Div yang besar. Jika sulit memperkirakan besarnya tegangan masukan, gunakan attenuator 10 x (peredam sinyal) pada probe atau skala Volt/Div dipasang pada posisi paling besar. 2. Tentukan skala Time/Div untuk mengatur tampilan frekuensi sinyal masukan. 3. Gunakan tombol Trigger atau hold-off untuk memperoleh sinyal keluaran yang stabil. 4. Gunakan tombol pengatur fokus jika gambarnya kurang fokus. 5. Gunakan tombol pengatur intensitas jika gambarnya sangat /kurang terang. Penggunaan Oscilocope sesuai dengan fungsi Osiloskop pada dasarnya dapat digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur besaran tegangan AC dan Frekuensinya dengan cara menampilkan bentuk gelombang dari pengukuran tersebut. Tegangan AC yang diukur akan menampilkan bentuk gelombang sinus yang kemudian dengan gelombang sinus tersebut kita hitung frekuensinya berdasarkan Perioda gelombang yang ditampilkan. Gambar 9. Pengukuran Tegangan AC dan Frekuensinya dengan CRO Sumber: http://teknikelektronika.com/cara-mengukur-tegangan-ac-dan-menghitung-frekuensi-dengan-osiloskop/

Mengukur Tegangan AC dengan Osiloskop Tegangan AC (Alternating Current) sering dikenal juga dengan Tegangan Bolak Balik merupakan listrik yang arah arusnya selalu berubah-ubah atau bolak-balik. Pada umumnya Tegangan AC berbentuk gelombang Sinus. Dengan menggunakan Osiloskop, kita dapat mengukur Tegangan AC tersebut dan juga dapat melihat tampilan gelombang AC-nya. Sebelum melakukan pengukuran Tegangan AC pada Osiloskop, lakukan persiapan dengan mengatur berikut ini : 1. ON-kan Osiloskop. 2. Sakelar TIME/DIV diputar ke 5msec (5 mili detik) 3. Sakelar VOLT/DIV diputar ke 5 Volt (artinya 1 kotak atau 1 Div pada layar Osiloskop adalah 5 Volt). 4. Pasangkan Probe pada terminal yang ingin diukur. 5. Hitung Tegangan AC berdasarkan gelombang yang ditampilkan. Contoh seperti gelombang dibawah ini : Gambar 10. Tampilan Tegangan AC pada Osiloskop Sumber: http://teknikelektronika.com/cara-mengukur-tegangan-ac-dan-menghitung-frekuensi-dengan-osiloskop/ 6. Tegangan puncak adalah 2 kotak atau 2 DIV, Sakelar VOLT/DIV yang kita setting adalah 5 Volt maka hasil perhitungannya adalah 10 Volt ( 2 DIV x 5 Volt = 10 Volt). 7. Sedangkan Tegangan puncak ke puncaknya adalah 20 Volt dengan perhitungan sebagai berikut : 4 DIV x 5 Volt = 20 Volt. Maka hasil pengukuran tegangan AC tersebut adalah 20 Volt

Mengukur Frekuensi dengan Osiloskop Pada dasarnya Frekuensi adalah jumlah siklus gelombang dalam satu detik yang biasanya dilambangkan dengan simbol F. Satuan dari Frekuensi adalah Hertz (Hz). Untuk mengukur Frekuensi pada Osiloskop, kita perlu mengetahui Perioda sebuah gelombang Sinus dengan cara melihatnya dari layar Osiloskop. Yang dimaksud dengan Perioda adalah Waktu yang dibutuhkan satu siklus pengulangan secara lengkap. Perioda biasanya dilambangkan dengan T, satuan Perioda adalah detik (second). Dari gelombang sinus yang ditampilkan osiloskop seperti pada gambar diatas ini, kita dapat menghitung Frekuensinya. Rumus menghitung Frekuensi : Dimana : F = Frekuensi (dalam satuan Hz) T = Periode (dalam satuan second atau detik), Cara perhitungan Perioda (T) adalah mengalikan jumlah divisi satu siklus gelombang dengan nilai waktu yang disetting pada sakelar TIME/DIV. F = 1 / (5ms x 4 Div) F = 1 / 20ms (harus dikonversi ke second) F = 1 / 0.02 second F = 50 Hz

LEMBARAN KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Alat alat Ukur Listrik Dan Elektronika Lembar Kerja Peserta Didik Nama : Tanggal : Kelas : Waktu : Jurusan : A. KOMPETENSI DASAR 3.4. Menjelaskan pemakaian alatalat ukur listrik dan elektronika. B. TUJUAN 1. Setelah Mempelajari jenis-jenis alat ukur listrik dan elektronika Peserta didik dapat menyebutkan jenis alat ukur dengan tepat. 2. Setelah diberikan LKPD Peserta didik dapat Menggunakan alat multimeter pada rangkaian elektronika dengan tepat 3. Setelah Mempelajari penggunaan alat ukur multimeter pada rangkaian listrik Peserta didik dapat mendiagnosis kondisi komponen elektronika pada rangkaian listrik dengan baik. C. Kerjakan soal-soal berikut dengan baik dan benar! 1. Sebutkanlah fungsi utama multimeter, baik yang analog maupun digital! 2. Jelaskan cara pengukuran kuat arus listrik! 3. Jelaskan cara pengukuran tegangan listrik! 4. Jelaskan cara pengukuran tahanan! 5. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan efek pembebanan pada voltmeter 6. Tuliskan cara menghitung besar tegangan puncak ke puncak pada osciloscope 7. Tuliskan cara menghitung besar Perioda pada osciloscope Jawaban

Tgl. Pemberian Tugas:... Tanda Tangan Orang Tua Tabel Monitoring Tugas NILAI Tgl. Penilaian Tugas:... Guru Pengampu......