ADAB MARAH. Penyusun : Majid bin Su'ud al-usyan. Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430



dokumen-dokumen yang mirip
???????????????????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Dan kemarahan itu sering menimbulkan perkara-perkara negatif, berupa perkataan maupun perbuatan yang haram.

: : :

E٤٢ J٣٣ W F : :

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :


Mempraktikkan Akhlak Terpuji Dalam Kehidupan

Ramadhan dan Taubat Kepada Allah

Adab di Dalam Rumah. Penyusun : Majid bin Su'ud al- Ausyan. Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Adab Bertetangga. Penyusun : Majid bin Su'ud al- Ausyan. Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Diantara perintah Allah Azza wa Jalla kepada kita adalah perintah agar kita mengikuti Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

Adab Menjenguk Orang Sakit

[ Indonesia Indonesian

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

ADAB MEMINTA IZIN. Penyusun : Majid bin Su'ud al-usyan. Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Motivasi Agar Istiqomah

Memahami Maksud dan Tujuan Persaudaraan Seiman

E١١٧ J١٠٩ W F : :

ADAB MEMBERIKAN HADIAH


ADAB MEMBERIKAN SELAMAT DAN KABAR GEMBIRA

Bukti Cinta Kepada Nabi

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Jangan Mudah Melaknat dan Mencela

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM

*** Tunaikanlah Amanah

Kasih Sayang Nabi Muhammad? Kepada Umatnya

: : :

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

E٧٠ J٦٥ W F : :

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

Khutbah Jum'at. Memaafkan Sesama Sebelum Ramadhan Tiba. Bersama Dakwah 1

Macam-Macam Dosa dan Maksiat

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong)

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan urusan kami (tidak ada contohnya) maka (amalan tersebut) tertolak (Riwayat Muslim)

Renungan Pergantian Tahun

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

DIANTARA AMALAN UNTUK MEMAKMURKAN RAMADHAN

Mengusir Asap? Allah Yang Meniupkan Angin dan Menurunkan Hujan

Tauhid Yang Pertama dan Utama

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Metode Bijak Memperbaiki Aib

: : :

Bismillahirrahmaanirrahiim MUDAH MARAH

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

SIFAT MALU (Al Haya) Editor: Nunung NS Disajikan Oleh: M. Rofiqi Redi Sofiadi Rika Siti Syahidah

Haji dan Tawakkal. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr. Terjemah : Ahmad Zawawi Editor : Abu Ziyad Eko Haryanto

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Iman Itu Naik dan Turun

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

Akhlak Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam

: : :

: :

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Tafsir Surat Al-Kautsar

Selain itu hukum wajib atas Khutbah Jum'at, dikarenakan Nabi tidak pernah meninggalkannya. Hal ini termasuk dalam keumuman hadits:

Jadilah Pembuka Pintu Kebaikan

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

Betapa Bahayanya Mengejek Syariat

Kematian Lebih Baik Bagi Seorang Mukmin

Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga

Tuduhan Bahwa Berpegang Terhadap Agama Penyebab Kemunduran Kaum Muslimin

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

P e n t i n g n y a T a b a y y u n

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

Bahaya Minuman Keras. Khutbah Pertama:

Mengimani Kehendak Allah

Tipu Daya Setan Terhadap Manusia

Orang yang Terakhir Masuk Surga dan yang Paling Rendah

Syafaat Kubra. Abu Ishaq al-huwaini al-atsari. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Motivasi Untuk Bertaubat

Allah Itu Maha Indah dan Mencintai Keindahan

Berkawan dengan Orang Shalih

Al-Matiin, Yang Maha Kokoh

Merasakan Manisnya Keimanan

Hari Kiamat, Hari Pembalasan

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali

Syariat Adalah Amanah

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu

E٧٦ J٧٣ W F : :

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

Rasulullah saw. memotong tangan pencuri dalam (pencurian) sebanyak seperempat dinar ke atas. (Shahih Muslim No.3189)

Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci

Menahan Amarah. Menahan Marah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ????????????????????????????????????????????

Aku telah meminta hujan dengan Majaadiihus Samaa yang dengannya hujan diturunkan.

Betapa Ngerinya Neraka

: : :

Transkripsi:

ADAB MARAH [ Indonesia Indonesian ] Penyusun : Majid bin Su'ud al-usyan Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430

: : : 2009-1430 2

ADAB MARAH Al Jurjani berkata: Marah adalah perubahan yang terjadi saat darah yang ada di dalam hati bergejolak sehingga menimbulkan kepuasan di dalam dada. Marah adalah gejolak yang timbulkan oleh setan. dia mengakibatkan berbagai bencana dan malapetaka yang tak seorangpun mengetahuinya melainkan Allah Subhanhu Wa Ta'ala. Al Ghozali rahimahullah berkata: Manusia berbeda-beda dalam tingkat gejolak kemarahannya, dan dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu: Kurang marah, marah yang melewati batas, dan marah yang stabil. Kurang marah adalah hilangnya kekuatan gejolak marah atau gejolak amarahnya tersebut lemah. Marah yang berlebih-lebihan adalah mendominasinya sifat amarah hingga mengalahkan kendali akal, agama dan ketaatan, sehingga tidak ada bagi orang seperti ini suatu kesadaran, fikiran dan inisiatif. marah yang stabil adalah marah yang terpuji, terwujud setelah ada isyarat dari akal dan agama untuk melampiaskan kemarahan. Al Ghozali rahimahullah berkata saat menjelaskan tentang sebabsebab marah (Di antara sebab-sebab timbulnya marah adalah: kezuhudan, bangga diri, bercanda, main-main, mengejek, mengolok-olok, berbantah-bantahan, saling bermusuhan, berkhianat, mengejar kelebihan harta duniawi dan pangkat, dan sebab yang paling banyak menimbulkan kemarahan adalah pengelabuan orang yang bodoh dengan menyebut kemarahan itu sebagai keberanian, kejantanan, harga diri dan semangat yang tinggi. Marah itu ada yang terpuji dan ada yang tercela (yang diharamkan) dan ada yang diperbolehkan: Marah yang terpuji adalah apabila marah itu bersumber dari Allah, seperti marah karena Allah terhadap musuhmusuhnya dari golongan Yahudi dan orang-orang sepertinya, baik orang-orang kafir dan munafik. Marah yang terpuji jika tatkala aturan-aturan Allah dihinakan, motivasinya karena Allah sebagaimana firman Allah : (148) (149),, 3

(150) (151) (152) (153) (154) "Dan kaum Musa setelah kepergian Musa ke gunung Thur membuat dari perhiasan-perhiasan emas mereka anak lembu yang bertubuh dan bersuara. Apakah mereka tidak mengetahui bahwa anak lembu itu tidak dapat berbicara dengan mereka dan tidak dapat pula menunjukkan jalan kepada mereka?. Mereka menjadikannya sebagai sesembahan dan mereka adalah orang-orang yang zalim(148) Dan setelah mereka sangat menyesali perbuatannya dan mengetahui bahwa mereka telah sesat, merekapun berkata: "Sungguh jika Tuhan kami tidak memberikan rahmat kepada kami dan tidak mengampuni kami maka kami menjadi orang-orang yang merugi (149)Tatkala Musa telah kembali kepada kaumnya dengan marah dan sedih hati, berkatalah dia:alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan sesudah kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu, Dan musapun melemparkan luh luh taurat itu dan memegang rambut kepala saudaranya (Harun) sambil menariknya ke arahnya. Harun berkata: wahai anak ibuku sesungguhnya kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir-hampir merka membunuhku. Sebab itu janganlah kamu menjadikan musuh-musuh gembira melihatku. Dan janganlah kamu memasukkan aku ke dalam golongan orang-orang yang dzalim (150) Musa berkata:ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukanlah kami ke dalam rahmat-mu dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara yang penyayang (151) Sesunguhnya orang-orang yang menjadikan anak lembu (sebagai sembahannya) kelak akan menimpa mereka kemurkaan dari Tuhan mereka dan kehinaan di dalam kehidupan dunia. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang membuat-buat kebohongan (152) Orang-orang yang mengerjakan kejahatan kemudian bertaubat setelah itu dan beriman, sesungguhnya tuhan-mu setelah taubat yang disertai dengan iman adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (153)Sesudah amarah Musa reda, lalu diambilnya kembali luh-luh taurat; dan dalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang takut pada Tuhan-Nya.(154) 1 1 QS. Al A'raf 148-154 4

jadi marah yang terpuji adalah marah yang bisa dikendalikan oleh pelakunya secara santun. 2 Di antara marah yang tercela adalah marah karena fanatisme terhadap suku. Marah yang diperbolehkan adalah marah yang bukan pada maksiat kepada Allah sebagaimana firman-nya: "Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, maka sesungguhnya hal demikian itu termasuk keteguhan yang kuat". 3 Di antara obat marah adalah niat yang benar dengan berharap kepada Allah semoga Dia menghilangkan kemarahan yang ada pada dirinya. Berdo'a kepada Allah semoga Dia menjauhkan dirinya sifat marah ini. Ingatlah bahwa Rasulullah pernah dipancing untuk marah, yaitu ketika seorang badui menarik selendang dari leher beliau, walau demikian beliau tidak memaki dan membencinya. Melatih jiwa untuk tidak marah. Beberapa terapi syara' untuk mengobati marah: 1. Berlindung (kepada Allah ) dari godaan syaitan yang terlaknat, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Sulaiman bin Shord, beliau berkata: Aku duduk bersama Nabi dan di hadapannya ada dua orang yang saling mencela, salah satu dari kedua orang tersebut telah memerah wajahnya dan urat lehernya tegang, maka Rasulullah bersabda: : "Aku mengetahui satu kalimat seandainya dia ucapkanniscaya akan hilanglah gejolak yang ada pada dirinya, seandainya ia membaca: ( א ) "Aku berlindung pada Allah dari syaitan" niscaya hilanglah amarahnya)". 4 5 2. Diam tidak berbicara. 3. Apabila mampu meninggalkan tempat itu maka berdirilah lalu pergi. 4. Bersikap tenang, yaitu duduk apabila sedang berdiri, atau tidur terlentang bilamana sedang duduk. Rasulullah bersabda: 2 Adab Ad Dunnya wa Ad Din hal. 250 3 QS. As Syura':43 4 Oleh karena itu sebagian ulama berpendapat bahwasanya bilamana seseorang sedang marah maka janganlah mengatakan kepadanya: Ingtlah Allah sebab hal tersebut terkadang menjadikan dia lebih buruk, disebutkan dalam akhir hadits ini bahwasanya seseorang diingatkan: dia menjawab: Aku tidak gila. 5 HR.Bukhari Muslim, Al fath juz 6 hal 337, Al Kalam At Tayyib 227. 5

, "Apabila salah seorang diantara kalian marah sedangkan dia berdiri maka hendaklah dia duduk, agar kemarahannya hilang, apabila masih beleum mereda maka hendaklah dia berbaringlah" 6 Perawi hadits ini adalah Abu Dzar radhiallahu anhu, beliau menceritakan sebuah peristiwa yang pernah terjadi pada dirinya: Bahwasannya ia telah mengambil air minum untuk dituangkan pada telaga miliknya, kemudian sekelompok orang datang dan berkata: "Siapakah orang yang mampu mendatangkan air untuk Abu Dzar sambil menghitung rambut kepalanya?". Seorang laki-laki menjawab: "Saya", maka datanglah lelaki tersebut dan mengambil air dari telaga itu, namun dia meleburkannya, merusaknya, atau menghancurkannya. Maksudnya adalah Abu Dzar meminta pertolongan dari lelaki tersebut untuk memberi minum untanya dari telaga itu, namun tiba-tiba orang itu berlaku buruk terhadapnya dan menyebabkan telaga itu hancur. ketika itu Abu Dzar berdiri kemudian duduk selanjutnya berbaring. Dikatakan kepadanya wahai Abu Dzar kenapa engkau duduk kemudian berbaring? Dia menjawab bahwasannya Rasulullah bersabda:.. kemudian beliau membacakan hadits diatas 5. Berwudlu, sebagaimana sabda Nabi : "Marah itu adalah bara api maka padamkanlah dia dengan berwudlu". 7 6. Melaksanakan sholat, sebagaimana dijelaskan dalam sebuah Atsar:" Penghapus setiap perselisihan adalah dua raka'at (shalat sunnah)". 8 7. Menjaga wasiat Rasulullah sebagaimana hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah radhiallahu anhu" Bahwa seorang lelaki berkata kepada Nabi :, : "Berilah aku wasiat beliau berkata: "Janganlah marah" Beliau mengulangi wasiat itu, Nabi mengatakan: "Janganlah marah". 9 8. "Janganlah marah maka bagimu adalah surga". 10 Jika engkau mengingat apa-apa yang dijanjikan oleh Allah bagi orang-orang yang bertaqwa, yaitu orang-orang yang menjauhi sebab-sebab munculnya amarah baik bagaimana menahan amarah dan 6 HR. Abu Daud no:4000 7 HR.Al Baihaqi dan sebagian ulama yang lain menghasankannya 8 HR.Silsilah hadits shahihah 9 HR. Bukhari Fath Al Bari juz 10 hal 456 10 Hadits shahih, shahih al Jami' no:7374 dan Ibnu Hajar menisbatkan hadits ini pada At Tabrani lihat Al Fath juz 4 hal 465 shahih at Targib no:2747 6

menolaknya, makahal ini sebagai tindakan yang paling besar yang membantu seseorang dalam memadamkan api kemarahan, juga mendapat pahala yang besar, sebagaimana dalam sabda Rasulullah :, "Barang siapa yang menahan kemarahannya sedangkan ia mampu untuk melakukannya maka Allah azza wa jalla akan menyeru dia di hadapan seluruh manusia pada hari kiamat untuk dipilihkan baginya bidadari yang dikehendakinya". 11 9. Mengetahui derajat yang tinggi dan kedudukan istimewa yang akan diberikan kepada orang yang bisa menahan dirinya dari marah. Rasulullah bersabda: "Bukanlah kuat itu dengan mengalahkan musuh saat bergulat, akan tetapi kuat itu adalah orang yang bisa menguasai dirinya tatkala marah". 12 Dari Anas radhiallahu anhu bercerita bahwa Nabi melewati sekelompok kaum yang saling bergulat, maka Rasulullah bertanya: Apakah ini? mereka menjawab: "Dia pegulat yang ulung tidaklah seorangpun yang bergulat dengannyakecuali dia mengalahkannya kemudian beliau berkata:tidakkah aku tunjukkan pada kalian yang lebih orang yang lebih kuat darinya, yaitu seorang yang dizalimi namun dia menahan kemarahanya kemudian dia mengalahkan orang yang menzaliminya dan mengalahkan syaitan diri serta mengalahkan syaitan saudaranya". 13 10. Mengikuti petunjuk Nabi ketika marah. Dari Anas radhiallahu anhu berkata: Aku berjalan bersama Rasulullah, saat itu beliau memakai kain dari Najran yang kasar pinggirnya kemudian seorang badui' datang menghampirinya dan menarik kain itu dengan tarikan yang sangat kuat, sampai aku melihat pada leher Rasulullah di mana tarikan itu sampai membekas karena kuatnya tarikan tersebut, kemudian ia berkata: "Wahai Muhammad perintahkanlah (kepada kaummu untuk membagikan kepadaku harta dari Allah yang ada di padamu, kemudian Nabi meliriknya sambil tersenyum lalu beliau memerintahkan untuk diberikan bagian tertentu baginya" 14 Dan di antara petunjuk Nabi adalah menjadikan 11 HR. Abu Daud no:4777 dan yang lainnya dan dihasankan oleh Al Albani dalam shahih Al Jami' no:6518 12 HR.Bukhari Muslim dan Imam Ahmad juz 2 hal 236 shahih Al Adab 989 13 HR Al Bazzar dan Ibnu Hajar berkata:sanadnya hasan juz 10 hal 519 silsilah shahihah no:3295 14 HR Bukahri- Muslim,Fath Al Bari juz 1 hal 375 7

amarah tersebut hanya karena Allah yaitu bilamana tuntunan Allah dilanggar inilah marah yang terpuji. 11. Mengetahui bahwasanya menahan amarah adalah ciri orang yang bertakwa, hal itu sebagaimana firman Allah : "Yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya secara sembunyi dan terang-terangan dan orang yang menahan kemarahan serta memaafkan manusia, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik". 15 12. Sadar ketika di ingatkan, sebagaimana dalam sebuah atsar yang diriwayatkan Ibnu Abbas : Sesungguhnya seseorang meminta izin pada Umar radhiallahu anhu maka dia mengizinkannya dan ia berkata: "Wahai Ibnul Khattab demi Allah engkau tidak memberiku dengan pemberian yang banyak, tidak juga berhukum kepada kami dengan adil, seketika itu Umar radhiallahu anhu marah sehingga dia hendak memukulnya, namun Al Harb bin Qais (seorang teman duduk Umar) berkata: Wahai Amirul mu'minin sesungguhnya Allah telah berfirman kepada Nabi : "Jadilah engkau pmaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh". 16 "Sebab, sesungguhnya dia termasuk orang yang bodoh, demi Allah Umar radhiallahu anhu tidak meremehkan ayat tersebut saat dibacakan kepadanya ayat tersebut dan dia teguh dalam tuntunan kitab Allah. 17 13. Mengetahui akibat buruk sikap marah, sebagaimana hadits yang diriwayatkan Al Qomah bin Wail dari bapaknya radhiallahu anhu beliau bercerita kepadanya: Aku duduk bersama Nabi, tiba-tiba datanglah seseorang membawa orang yang sedang diborgol lalu dia berkata: "Ya Rasulallah dia telah membunuh saudaraku kemudian Rasulullah bertanya kepada lelaki yang diborgol tersebut: "Apakah engkau telah membunuhnya?", "Ya saya membunuhnya". Jawabnya. Beliau berkata: "Bagaimana engkau membunuhnya?" Orang itu menjawab: "Aku bersamanya mengambil dedaunan dari pohon untuk makanan ternak, kemudian ia mencelaku hingga membuatku marah kemudian aku memukulnya dengan kapak tepat pada batang lehernya akhirnya dia mati, 18 15 QS.Ali Imran:2:134 16 QS.Al A'raf:199 17 HR.Bukhari juz 4 hal 403 18 HR.Muslim 8

14. Mengambil sikap diam, hal ini sebagai mana sabda Nabi : " Apabila salah seorang d iantara kalian marah maka hendaklah dia diam". 19 15. Hal yang dapat menahan kemarahan adalah do'a dan dari do'a Nabi : "Ya Allah aku memohon kepadamu perkataan yang hak di waktu marah dan Ridho". 20 16. Mengingat ayat atau hadits yang menceritakan keagungan menahan kemarahan serta keutamaan memberikan maaf dan berbuat bijaksana. 17. Menjauhkan dirinya dari akibat permusuhan dan dendam serta berfikir tentang keburukan rupanya tatkala dia marah. 18. Selalu berdzikir kepada Allah : "Ketahuilah bahwa hanya dengan mengingat Allah maka hati tentram". 21 19. Memberikan hak badan untuk beristirahat. 19 HR. Imam Ahmad dalam kitab Al Musnad juz 1 hal 329 shahih al Jami' 693 20 Didalamnya ada Abu Bakr dia Ibnu Maryam dan itu da'if ( Al Albani) 21 QS.Ar Ra'ad:28 9