umat Islam terhadap praktek keuangan yang tidak sesuai dengan syari ah perbankan konvensional yang diidentikkan dengan riba. 1 Dengan demikian,



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. keadilan sesama dalam persaingannya didunia ekonomi. Hal tersebut sudah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta: Ekonomi, 2005, h Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari ah, Cet. III, 2 Ibid. h. 96.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan syariah pada tahun Salah satu uji coba yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. dengan aktifitas lembaga keuangan secara halal. kemanfaatan yang sesuai dengan prinsip syari ah 1. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Diterbitkannya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahunn 2003 yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syari ah mapun lembaga keuangan syari ah pada akhir-akhir

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu lembaga yang sah dan memiliki kewenangan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. namun perkembangannya mulai marak pada dekade 90-an. Ekonomi syariah

BAB I BAB V PENUTUP PENDAHULUAN. Bab ini merupakan bab penutup yang berisi. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sangat penting dalam suatu penelitian, berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB III DESKRIPSI FAKTOR PERPINDAHAN ANGGOTA KOPERASI SERBA USAHA MDJI AGUNG SYARIAH KENDAL KE LEMBAGA KEUANGAN KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh ke Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii

BAB I PENDAHULUAN. amanah dari Allah SWT dan fungsi sebagai generasi penerus kehidupan di

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia perbankan hendaknya memberikan dampak positif dalam

BAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah juga merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai moraldan prinsip-prinsip syari ah Islam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ekonomi syariah merupakan ajaran yang mengedepankan nilai - nilai

BAB I PENDAHULUAN. Nur Rianto Al Arif, LembagaKeuanganSyariah, CV PustakaSetia, Bandung,2012, hlm. 198.

BAB I PENDAHULUAN adalah Bank Muamalat (BMI). Walaupun perkembangannya agak. terlambat bila dibandingkan dengan Negara-negara muslim lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian nasional. Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. oleh sektor hukum, yakni dilandasi dengan keluarnya peraturan perundangundangan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. mikro ini tampil dalam bentuk Baitul Maal Wa Tamwil (BMT). Lembaga ini secara

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN. oleh umat Islam yang memenuhi kriteria istitha ah, antara lain mampu

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang ada di Indonesia yang menurut UU No.13 tahun 1968

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dengan dilahirkannya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis terdiri dari beragam

BAB I PENDAHULUAN. Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syari ah, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2015, hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta, 2002, hlm Subagyo, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah, Baitul Maal wat Tamwil sangat dibutuhkan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kaitan dengan Muamalah, sebenarnya syariat Islam cukup terbuka dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Lembaga Keuangan Syari ah (LKS) yang pesat, dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang datanya ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Fondasi perekonomian suatu negara berada didalam dunia lembaga

BAB I PENDAHULUAN. bank syariah dan Unit Usaha Syariah belum banyak seperti sekarang.

BAB I PENDAHULUAN. pesat, dimana Perbankan Syari ah mendapatkan respon yang positif oleh

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pembinaan dan pendanaan yang berdasarkan sistem syari ah. Peran

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia. Masyarakat mulai mengenal dengan apa yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjang pertumbuhan ekonomi negara. Hukum perbankan adalah

BAB I PENDAHULUAN. pula kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan pendanaan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. syariah prinsipnya berdasarkan kaidah al-mudharabah. Berdasarkan prinsip

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pelayanan yang baik merupakan sesuatu hal yang harus

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. memegang peran penting dan strategis dalam kaitannya penyediaan modal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah. Bank Syariah adalah bank

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.

BAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit pula hambatan yang harus dihadapi, terutama dalam hal. Adanya perkembangan dalam industri perbankan serta terbukanya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sebab sering dijumpai ada anggota masyarakat yang melakukan jual

BAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Bank yang diteliti adalah Bank Muamalat Indonesia Cabang Kota Malang, yang beralamat di Jl. Kawi Atas No. 36A Malang.

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah pertama yang berdiri `di Indonesia adalah Bank Muamalat

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keimanan dan ketakwaan melahirkan krisis politik sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN MULTI JASA DENGAN AKAD IJARAH DI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI'AH (BPRS) MITRA HARMONI SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bagi konsumen (customer value) yang nantinya akan membentuk sikap konsumen. yang baik pada produk atau jasa layanan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan bersama. 1 Diantara anugrah

BAB I PENDAHULUAN. Islam, Jakarta: RajawaliPers, 2007, h Adiwarman Azwar Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dalam merebut nasabah serta mempertahankan pangsa pasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan. Perusahaan yang berada dalam lingkungan bisnis tertentu harus

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat. Fenomena ini disebabkan oleh semakin banyaknya lembaga-lembaga

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ini, telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan system usaha

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. sebutan Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) An-Nuur merupakan salah satu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya di negara-negara teluk sejak setengah abad yang lalu, mulai

BAB I PENDAHULUAN. Istilah bank berasal dari kata Italia banco yang berarti kepentingan

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund).

BAB I PENDAHULUAN. peranan sangat penting dalam sebuah perguruan tinggi Islam yaitu IAIN

BAB III METODE PENELITIAN. sosial dalam suasana yang berlangsung secara wajar atau alamiah, bukan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Ekonosia, 2003, h Heri Sudarsono, Bank dan lembaga keuangan Syariah, Yogyakarta:

DAFTAR PUSTAKA. Antonio, Muhammad Syafi i Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani.

BAB III METODE PENELITIAN

MEKANISME PEMBIAYAAN KOPERASI AGRO NIAGA INDONESIA SYARIAH JAWA TIMUR CABANG PEMBANTU NGANTANG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Agar perusahaan unggul dalam persaingan, selain berwawasan

BAB I PENDAHULUAN. M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah), PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang berkelebihan untuk kemudian di salurkan kepada pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Pres, cet-ke 1, 2004, h Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil, Yogyakarta: UII

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu kegiatan guna mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. yang dahulu. Namun prinsip-prinsip pertukaran barang dan pinjam-meminjam

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebab utama kemunculan dan keberadaan lembaga keuangan syari ah di Indonesia adalah untuk menghindarkan dan menghilangkan kekhawatiran umat Islam terhadap praktek keuangan yang tidak sesuai dengan syari ah Islam. Asumsi tersebut muncul terkait dengan keberadaan unsur bunga dalam perbankan konvensional yang diidentikkan dengan riba. 1 Dengan demikian, kehadiran lembaga keuangan berbasis syari ah sangat diharapkan mampu menggantikan peran lembaga keuangan konvensional yang telah lebih dahulu hadir dan dikenal oleh masyarakat, lebih khususnya umat Islam. Sejak diluncurkan pada dekade 90-an, lembaga keuangan syari ah telah banyak memberikan perubahan dalam dunia perbankan di Indonesia. 2 Indikasi sederhana dari pembahan tersebut adalah semakin banyaknya pendirian lembaga keuangan syari ah yang mana diiringi 1 Selain aspek bunga, ada juga beberapa aspek yang dilarang syari at Islam yang ditengarai terkandung dalam produk perbankan konvensional yakni kegiatan maisir (spekulasi), dan gharar (ketidakjelasan). Lihat lebih jelas dalam Muhammad, Manajemen Bank Syari ah, Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN, hlm. 13. 2 Mengenai sejarah perkembangan lembaga keuangan syari ah di Indonesia dijelaskan dalam Muhamad Syafi Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Jakarta: Gema Insani, cet-i, 2001; Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah : Suatu Pengenalan Umum, Jakarta. Tazkia Institute, 1999; Adiwarman Karim, Bank Islam (Analisis Fiqih dan Keuangan), Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006.

dengan kepercayaan nasabah untuk bermitra dengan lembaga keuangan syari ah tersebut. Idealnya, perkembangan jumlah lembaga keuangan syari ah harus seimbang dan seiring dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan kepada para nasabah. Pelayanan kepada nasabah merupakan aspek yang penting dalam membangun citra sebuah produk atau merek. Pelayanan tersebut dapat berbentuk pelayanan yang terkandung dalam atribut produk maupun sarana- sarana yang menjadi pendukung pemanfaatan sebuah produk. 3 Dengan adanya pelayanan yang maksimal dari suatu produk atau merek akan dapat memunculkan kepuasan nasabah yang nantinya akan semakin memupuk kepercayaan nasabah terhadap pelayanan suatu produk. Dalam lingkup perusahaan, kepercayaan terhadap produk secara otomatis akan mempengaruhi kepercayaan nasabah terhadap suatu lembaga keuangan sy ari ah. 4 Namun pada kenyataannya, tidak semua lembaga keuangan syari ah mengupayakan atau bahkan memiliki sarana pendukung yang dapat dijadikan sebagai media bersaing dengan lembaga keuangan konvensional. Akibat dari keterbatasan sarana tersebut adalah kemungkinan terjadinya ketidakpuasan nasabah yang berdampak pada laju perpindahan nasabah kepada lembaga keuangan yang lainnya, terlebih lagi lembaga keuangan konvensional. 3 Mengenai permasalahan terkait dengan pelayanan produk dapat dilihat dalam Philip Kotler, Dasar-dasar Pemasaran, terj. A. Sindoro, Jakarta: Prenhallindo, 1997, hlm. 83. 4 Mengenai hubungan antara pelayanan suatu produk dengan kepercayaan nasabah (konsumen) dapat dilihat dalam Ema Ferrinadewi, Merek dan Psikologi Konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008, hlm. 146.

Fenomena perpindahan nasabah tersebut bukan isapan jempol semata melainkan telah terjadi. Salah satu lembaga keuangan yang mengalami hal itu adalah KSU Muji Agung Syari ah Kendal. KSU Muji Agung Syari ah Kendal dapat disebut sebagai lembaga keuangan yang unik. Keunikannya terletak pada aspek perkembangan nasabah. Pada masa awai berdirinya, tahun 2009, KSU Muji Agung Syari ah hanya memiliki 45 nasabah. Jumlah tersebut kemudian meningkat tajam pada tahun berikutnya, yakni 105 nasabah. Jadi terdapat kenaikan sebanyak 60 orang atau lebih dari 100% dari jumlah nasabah awai. Namun di sisi lain, perkembangan jumlah nasabah di KSU juga diikuti dengan laju perpindahan nasabah. Pada tahun 2009, terdapat perpindahan nasabah sebanyak 3 orang. Jumlah tersebut juga mengalami kenaikan dengan adanya perpindahan nasabah sebanyak 5 orang pada tahun 2010. 5 Menurut salah satu nasabah yang telah pindah, yakni keluarga dari Bapak Suroto (Alm) menyatakan bahwa sebenarnya sejak tahun 2009 KSU telah berjanji untuk meningkatkan kualitas layanan transfer antar bank. khususnya dalam menangani transfer intemasional. Namun pada kenyataannya tidak juga dilaksanakan hingga tahun 2010. Akhimya Bapak Suroto memutuskan untuk memindahkan tabungannya ke lembaga keuangan konvensional yang memiliki fasilitas transfer intemasional. 6 5 Wawancara dengan 6 Wawancara dengan Bu Suroto, istri Bapak Suroto (alm), nasabah KSU Muji Agung Syari ah Kendal, tanggai 27 Maret 2011.

Apabila melihat jumlah nasabah yang melakukan perpindahan memang terlihat sedikit (kecil). Namun jika hal itu tidak segera diantisipasi dengan melakukan perbaikan-perbaikan pelayanan dan sarana pendukung, maka akan dapat memberikan dampak yang lebih besar. Bahkan bisa jadi akan menurunkan kepercayaan nasabah akibat kurang maksimalnya fasilitas maupun pelayanan KSU Muji Agung Syari ah Kendal. Berdasarkan penjelasan di atas, maka perlu diadakannya penelitian terkait dengan fakt r-faktor yang menjadi pendorong perpindahan nasabah secara lebih detail. Dengan adanya penelitian ini nantinya diharapkan akan mampu menjawab permasalahan terkait dengan problematika manajemen pelayanan lembaga keuangan syari'ah berskala kecil dan menengah dalam menghadapi persaingan dengan lembaga keuangan konvensional. Dengan demikian, nantinya akan dapat meminimalisir peningkatan perpindahan nasabah. Penelitian yang akan dilakukan ini disandarkan pada tema dan judul sebagai berikut: Analisis Faktor Perpindahan Nasabah Lembaga Keuangan Syari ah ke Lembaga Keuangan Konvensional di KSU Muji Agung Syari ah Kendal B. Rumusan Masalah Untuk memfokuskan analisa penelitian serta membatasi lingkup kajian penelitian, maka dalam penelitian ini penulis memusatkan pada dua permasalahan dengan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan perpindahan nasabah dari KSU Muji Agung Syari ah ke Lembaga Keuangan Konvensional?

2. Bagaimana solusi (problem solving) KSU Muji Agung Syari ah dalam mengatasi permasalahan perpindahan nasabah? 8. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini tidak lain adalah untuk menjawab permasalahan yang telah diajukan. Jadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan perpindahan nasabah dari KSU Muji Agung Syari ah ke Lembaga Keuangan Konvensional. 2. Untuk mengetahui solusi {problem solving) KSU Muji Agung Syari ah dalam mengatasi permasalahan perpindahan nasabah. Sedangkan manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat sebagai tolok ukur dari wacana keilmuan yang selama ini penulis terima dan pelajari dari institusi pendidikan tempat penulis belajar, khususnya di bidang penelitian dan wacana tentang lembaga keuangan syari ah. 2. Sedangkan ditinjau dari khasanah keilmuan, hasil penelitian penelitian ini bermanfaat sebagai penambah ataupun pembanding teori-teori yang telah ada yang berkaitan dengan manajemen konsumen di lembaga keuangan syari ah. D. Kajian Pustaka Setelah dilakukan penelusuran kepustakaan di lingkup IAIN Walisongo, ternyata belum ditemukan hasil penelitian yang meneliti tentang

perpindahan nasabah. Sedangkan hasil penelitian yang mempunyai keterkaitan

atau menjadi salah satu aspek yang dapat mencegah atau menimbulkan perpindahan nasabah dapat ditemukan, di antaranya adalah sebagai berikut: Pertama, hasil penelitian yang dilakukan oleh Alex Abdan Syakuro dengan judul penelitian Pengaruh Peningkatan Pelayanan dengan Prinsip Syari ah pada Rumah Sakit terhadap Kepuasan PelangganHasil penelitian itu menunjukkan hasil bahwa peningkatan pelayanan dengan prinsip syari ah memiliki pengaruh sebesar 30% yang ditunjukkan dengan signifikansi sebesar 0,30. Hasil penelitian ini sekaligus menunjukkan bahwa peningkatan pelayanan kepada konsumen memiliki peranan terhadap kepuasan pelanggan. Kedua, hasil penelitian Sri Mar atun Nafisah dengan judul Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Motivasi Menabung pada Tabungan Mudharabah'Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi untuk menabung pada Tabungan Mudharabah. Berdasarkan hasil penelusuran penulis tentang kajian pustaka di atas, maka dapat diketahui bahwasanya - sepanjang penelusuran penulis - belum ada penelitian-penelitian terdahulu yang meneliti tentang perpindahan nasabah. E. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif, maksud dari penelitian lapangan yakni penelitian yang datanya penulis peroleh dari lapangan, baik berupa data lisan maupun data tertulis

(dokumen) sedang maksud dari kualitatif adalah penelitian ini bersifat untuk mengembangkan teori, sehingga menemukan teori baru dan dilakukan sesuai dengan kaidah non statistik. 7 2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini terbagi ke dalam dua jenis sumber data dengan penjelasan sebagai berikut: a. Sumber data primer, yakni sumber yang dapat memberikan informasi secara langsung, serta sumber data tersebut memiliki hubungan dengan masalah pokok penelitian sebagai bahan informasi yang dicari. 8 Dalam penelitian ini yang masuk ke dalam sumber data primer adalah pengurus KSU Muji Agung Syari ah Kendal dan mantan nasabah yang telah pindah. b. Sumber data sekunder, yakni sumber-sumber yang menjadi gahan penunjang dan melengkapi dalam melakukan suatu analisis, selanjutnya data ini disebut juga data tidak langsung atau data tidak asli. 9 Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah sumber yang dapat memberikan informasi terkait dengan data sekunder yang meliputi teori tentang manajemen pelayanan konsumen dan perpindahan nasabah. 7 Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002, 8 Safiudin Azwar, Metodolog Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998, hlm. 91. 9 IbidL ٠hlm. 92.

3. Metode Pengumpulan Data Proses pengumpulan data penelitian ini menggunakan metodemetode sebagai berikut: a. Metode Wawancara Metode wawancara adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan percakapan dengan sumber informasi secara langsung (tatap muka) untuk memperoleh keterangan yang relevan 10 dengan penelitian ini. Obyek wawancara penelitian ini pengurus KSU Muji Agung Syari ah Kendal dan nasabah yang telah pindah. b. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data berupa sumber data tertulis, yang berbentuk tulisan yang diarsipkan atau di kumpulkan. Sumber data tertulis dapat dibedakan menjadi dokumen resmi, buku,,majalah, arsip ataupun dokumen pribadi dan juga foto. 11 Data yang akan dikumpulkan melalui metode dokumentasi meliputi profil KSU Muji Agung Syari ah serta teori-teori tentang manajemen pelayanan konsumen. 4. Analisa Data Proses analisa data merupakan suatu proses penelaahan data secara mendalam. Menurut Lexy J. Moloeng proses analisa dapat dilakukan pada saat yang bersamaan dengan pelaksanaan pengumpulan data meskipun 10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta 1998, him. 145. 11 Ibid him 145.

pada umumnya dilakukan setelah data terkumpul. 1212 Guna memperoleh gambaran yang jelas dalam memberikan, menyajikan, dan menyimpulkan data, maka dalam penelitian ini digunakan metode analisa deskriptif kualitatif, yakni suatu analisa penelitian yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan suatu situasi tertentu yang bersifat faktual secara sistematis dan akurat. 13 Penggunaan metode deskriptif kualitatif memfokuskan pada adanya usaha untuk menganalisa seluruh data (sesuai dengan pedoman rumusan masalah) sebagai satu kesatuan dan tidak dianalisa secara terpisah. Sedangkan pendekatan analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan manajemen konsumen. Melalui pendekatan ini, data yang telah diperoleh akan dikaji dalam konteks manajemen konsumen. Dengan demikian, nantinya akan diperoleh perbandingan antara realitas di lapangan dengan ketentuan manajemen konsumen secara teoritis. Proses analisa data akan dipaparkan pada bab IV dan hasil simpulannya akan dipaparkan pada bab V. F. Sistematika Penulisan Penulisan hasil laporan penelitian yang penulis laksanakan terdiri dari tiga bagian dengan penjelasan sebagai berikut: Bagian awai yang isinya meliputi halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, 12 Lexy J. Moleong, op. cit., hlm. 103. 13 Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung: CV Pustaka Setia, 2002, hlm. 41

halaman deklarasi, halaman kata pengantar, halaman abstrak, dan halaman daftar isi. Bagian isi yang merupakan bagian utama dari laporan hasil penelitian. Bagian ini berisikan lima bab dengan penjelasan sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Bab ini isinya meliputi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kajian Pustaka, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan. Bab II : Konsep Koperasi dan Faktor-faktor Perpindahan Konsumen Bab ini merupakan landasan teoritis yang memaparkan teori koperasi dan factor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya perpindahan konsumen. Bab III : Deskripsi Perpindahan Nasabah Di KSU Muji Agung Syari ah Kendal Bab ini terdiri dari tiga sub bab yakni Profil KSU Muji Agung Syari ah Kendal, Profil Perkembangan Nasabah

KSU Muji Agung Syari ah Kendal, dan Faktor-faktor Perpindahan Nasabah KSU Muji Agung Syari ah Kendal. Bab IV : Analisis Faktor-faktor Perpindahan Nasabah KSU Muji Agung Syari ah Kendal Bab ini merupakan proses analisis penulis yang terdiri dari dua sub bab, yakni Analisis Faktor-faktor Perpindahan Nasabah KSU Muji Agung Syari ah Kendal dan Analisis Problem Solving KSU Muji Agung Syari ah Kendal. Bab V : Penutup Bab ini isinya meliputi Simpulan, Saran-saran, dan Penutup Bagian ketiga atau bagian akhir isinya meliputi Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, dan Biografi Penulis.