PENGARUH KEDALAMAN GEOTEKSTIL TERHADAP KAPASITAS DUKUNG MODEL PONDASI TELAPAK BUJURSANGKAR DI ATAS TANAH PASIR DENGAN KEPADATAN RELATIF (Dr) = ± 23%



dokumen-dokumen yang mirip
KORELASI KAPASITAS DUKUNG MODEL PONDASI TELAPAK BUJUR SANGKAR DENGAN LUAS PERKUATAN GEOTEKSTIL (STUDI LABORATORIUM) Muhammad. Riza.

PENGARUH BENTUK DASAR MODEL PONDASI DANGKAL TERHADAP KAPASITAS DUKUNGNYA PADA TANAH PASIR DENGAN DERAJAT KEPADATAN TERTENTU (STUDI LABORATORIUM)

STUDI KAPASITAS DUKUNG MODEL PONDASI DANGKAL DI TEPI LERENG PASIR TRASS DENGAN DR = 50%

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

STUDI PENGARUH DIAMETER PONDASI TIANG TERHADAP PEMANCANGAN PADA TANAH PASIR ABSTRAK

PENGARUH KEDALAMAN MODEL PONDASI TIANG PIPA BAJA TERTUTUP TUNGGAL TERHADAP KAPASITAS DUKUNG TARIK PADA TANAH PASIR DENGAN KEPADATAN TERTENTU

TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB III LANDASAN TEORI. Boussinesq. Caranya dengan membuat garis penyebaran beban 2V : 1H (2 vertikal

KORELASI CBR DENGAN INDEKS PLASTISITAS PADA TANAH UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL BANDUNG 2004 ABSTRAK

PENGARUH GEOTEKSTIL TERHADAP KUAT GESER PADA TANAH LEMPUNG LUNAK DENGAN UJI TRIAKSIAL TERKONSOLIDASI TAK TERDRAINASI SKRIPSI. Oleh

Karakteristik Kuat Geser Puncak, Kuat Geser Sisa dan Konsolidasi dari Tanah Lempung Sekitar Bandung Utara

Kalibrasi Erlenmeyer

KORELASI ANTARA HASIL UJI DYNAMIC CONE PENETROMETER DENGAN NILAI CBR

VII. Penurunan. Pertemuan XI, XII, XIII. VII.1 Pendahuluan

PENGARUH PERSENTASE KADAR BATU PECAH TERHADAP NILAI CBR SUATU TANAH PASIR (Studi Laboratorium)

BAB III LANDASAN TEORI

LANGKAH KERJA PERHITUNGAN PONDASI DANGKAL. Tanah dianggap homogen dengan mengambil karakteristik tanah pada lapisan γb N γ. =c ' N c.

LAMPIRAN 1 HASIL PENGUJIAN TRIAKSIAL UNCOSOLIDATED UNDRAINED (UU)

Bab 1 PENDAHULUAN. tanah yang buruk. Tanah dengan karakteristik tersebut seringkali memiliki permasalahan

PENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP KAPASITAS TARIK MODEL PONDASI TIANG BAJA UJUNG TERTUTUP PADA TANAH KOHESIF

BAB II TI JAUA PUSTAKA

Pengaruh Ukuran dan Kedalaman Geotekstil Teranyam Tipe HRX 200 terhadap Daya Dukung Ultimit dan Penurunan Tanah Lempung Lunak

STUDI PERENCANAAN HIDRAULIK PEREDAM ENERGI TIPE MDO DENGAN MODEL FISIK DUA DIMENSI

ANALISIS SISTEM PONDASI PILE RAFT PADA PEMBANGUNAN PROYEK SILOAM HOSPITAL MEDAN

STUDI PENGARUH SPASI VERTIKAL GEOTEKSTIL TERHADAP NILAI FAKTOR KEAMANAN SUATU KONSTRUKSI DINDING PENAHAN TANAH DENGAN GEOTEKSTIL

Pengujian Berat Jenis Tanah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UJI KONSOLIDASI CONSTANT RATE OF STRAIN DENGAN BACK PRESSURE PADA TANAH LEMPUNG DI DAERAH BATUNUNGGAL (BANDUNG SELATAN)

TANYA JAWAB SOAL-SOAL MEKANIKA TANAH DAN TEKNIK PONDASI. 1. Soal : sebutkan 3 bagian yang ada dalam tanah.? Jawab : butiran tanah, air, dan udara.

PENGARUH KADAR ABU BATU TERHADAP HASIL UJI KOMPAKSI SUATU TANAH PASIR

STUDI LABORATORIUM DALAM MENENTUKAN BATAS PLASTIS DENGAN METODE FALL CONE PADA TANAH BUTIR HALUS DI WILAYAH BANDUNG UTARA

KAPASITAS DUKUNG TIANG

TOPIK BAHASAN 8 KEKUATAN GESER TANAH PERTEMUAN 20 21

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Mendirikan bangunan di atas tanah lempung akan menimbulkan beberapa

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN ABSTRAKSI ABSTRACT KATA PENGANTAR

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kadar air menggunakan tanah terganggu (disturbed), dilakukan

TINJAUAN VARIASI DIAMETER BUTIRAN TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG KAPUR (STUDI KASUS TANAH TANON, SRAGEN)

KORELASI ANTARA HASIL UJI KOMPAKSI MODIFIED PROCTOR TERHADAP NILAI UJI PADA ALAT DYNAMIC CONE PENETROMETER

PENGEMBANGAN PETA BENCANA LONGSORAN PADA RENCANA WADUK MANIKIN DI NUSA TENGGARA TIMUR

ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH FONDASI DANGKAL BERDASARKAN DATA LABORATORIUM

KUAT GESER 5/26/2015 NORMA PUSPITA, ST. MT. 2

DESAIN PONDASI TELAPAK DAN EVALUASI PENURUNAN PONDASI ENDRA ADE GUNAWAN SITOHANG

MODUL 7 TAHANAN FONDASI TERHADAP GAYA ANGKAT KE ATAS

DAFTAR ISI. i ii iii. ix xii xiv xvii xviii

PERKUATAN TANAH LUNAK PADA PONDASI DANGKAL DI BANTUL DENGAN BAN BEKAS

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan yang berada pada

STUDI KORELASI ANTARA TIPE GEOTEKSTIL TERHADAP TANAH DASAR YANG MEMIKUL SUATU TIMBUNAN JALAN DENGAN BEBAN YANG BERBEDA

DAFTAR ISI. Halaman Judul Lembar Pengesahan Abstrak Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran Kata Pengantar

PERBANDINGAN HASIL ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG BOR MENGGUNAKAN METODE REESE, PILE DRIVING ANALYZER TEST, DAN PERANGKAT LUNAK NPILE

I. PENDAHULUAN. Tanah memiliki peranan yang penting yaitu sebagai pondasi pendukung pada

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung

BAB II LANDASAN TEORI

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PONDASI TELAPAK GABUNGAN

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENURUNAN TANAH PASIR TERHADAP LUASAN PONDASI BERBENTUK PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI ENAM

BAB III LANDASAN TEORI

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. : Perancangan Struktur Beton. Pondasi. Pertemuan 12,13,14

BAB III DATA PERENCANAAN

ANALISIS TIMBUNAN PELEBARAN JALAN SIMPANG SERAPAT KM-17 LINGKAR UTARA ABSTRAK

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH LAMA PERENDAMAN TERHADAP NILAI CBR SUATU TANAH LEMPUNG UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA LOKASI GEDUNG GRHA WIDYA (Studi Laboratorium).

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

perbedaan daya dukung tanah yang dihitung dengan metode Terzaghi dan

REKAYASA PONDASI 1 (PONDASI DANGKAL)

BAB III DAYA DUKUNG TANAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KARAKTERISASI BAHAN TIMBUNAN TANAH PADA LOKASI RENCANA BENDUNGAN DANAU TUA, ROTE TIMOR, DAN BENDUNGAN HAEKRIT, ATAMBUA TIMOR

I. PENDAHULUAN. Dalam perencanaan dan pekerjaan suatu konstruksi bangunan sipil tanah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MUKA AIR TANAH TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH DI BAWAH PONDASI DANGKAL

I. PENDAHULUAN. beban akibat konstruksi di atasnya, maka diperlukan perencanaan yang

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 4

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

PEMANFAATAN LIMBAH SLAG SEBAGAI ALTERNATIF AGREGAT PADA PONDASI PERKERASAN JALAN

ANALISIS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI DALAM DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KOMPUTER MATHCAD 12

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 2006/2007 BAB X KONSOLIDASI 1 REFERENSI

LABORATORIUM UJI BAHA JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

PENGARUH VARIASI JUMLAH LAPIS DAN JARAK ANTARLAPIS VERTIKAL GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN LERENG PASIR KEPADATAN 74%

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Seluruh muatan (beban) dari bangunan, termasuk beban-beban yang bekerja pada

STUDI PERENCANAAN HIDRAULIK PEREDAM ENERGI TIPE SCHOKLITSCH DENGAN MODEL FISIK DUA DIMENSI

DAFTAR ISI. Judul DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN 2

STUDI KAPASITAS DUKUNG PONDASI LANGSUNG DENGAN ALAS PASIR PADA TANAH KELEMPUNGAN YANG DIPERKUAT LAPISAN GEOTEKSTIL

PENENTUAN KOEFISIEN PERMEABILITAS TANAH TAK JENUH AIR SECARA TIDAK LANGSUNG MENGGUNAKAN SOIL-WATER CHARACTERISTIC CURVE

KAJIAN POTENSI KEMBANG SUSUT TANAH AKIBAT VARIASI KADAR AIR (STUDI KASUS LOKASI PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO)

GESER LANGSUNG (ASTM D

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Dosen pembimbing : Disusun Oleh : Dr. Ir. Ria Asih Aryani Soemitro,M.Eng. Aburizal Fathoni Trihanyndio Rendy Satrya, ST.

PENDAHULUAN TUJUAN TINJAUAN PUSTAKA Geogrid sebagai Material Perkuatan pada Tanah Gambar 1. Gambar 1. Gambar

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

Transkripsi:

PENGARUH KEDALAMAN GEOTEKSTIL TERHADAP KAPASITAS DUKUNG MODEL PONDASI TELAPAK BUJURSANGKAR DI ATAS TANAH PASIR DENGAN KEPADATAN RELATIF (Dr) = ± 23% Jemmy NRP : 0021122 Pembimbing : Herianto Wibowo, Ir, M.sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK Tanah selalu mempunyai peranan yang penting pada suatu lokasi pekerjaan konstruksi. Tanah adalah pondasi pendukung suatu bangunan itu sendiri seperti tanggul, jalan dan bendungan, atau kadang-kadang sebagai sumber penyebab gaya luar pada bangunan, seperti tembok/dinding penahan tanah. Mengingat hampir semua konstruksi bangunan dibuat di atas atau di bawah tanah, maka harus dibuat pondasi yang dapat memikul beban bangunan itu atau gaya yang bekerja pada bangunan tersebut. Bila beban yang diberikan terhadap pondasi melampaui kapasitas dukung tanah yang bersangkutan, maka akan terjadi penurunan yang berlebih atau keruntuhan dari tanah yang bersangkutan. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya dukung dan mengurangi besarnya penurunan tanah adalah dengan menggunakan lapisan geotekstil. Dari hasil pengujian pembebanan yang dilakukan dengan menggunakan model pondasi berbentuk bujur sangkar yang berukuran 10 x 10 x 0.5 cm 3 yang diletakkan pada permukaan tanah pasir dengan kepadatan relatif ± 23%, disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kapasitas dukung model pondasi dengan menggunakan lapisan geotekstil woven BW150 dengan ukuran 2B x 2B yang diletakan pada kedalaman 0.3B sebesar 196,67 kg (±122%) dibanding kapasitas dukung model pondasi tanpa menggunakan lapisan geotekstil. Sedangkan pada kedalaman 0.6B kapasitas dukung model pondasi meningkat sebesar 191,5 kg (±117%) dibanding kapasitas dukung model pondasi tanpa menggunakan lapisan geotekstil. Dan pada kedalaman 0.9B, kapasitas dukung model pondasi meningkat sebesar 183,33 kg (±108%) dibanding kapasitas dukung model pondasi tanpa menggunakan lapisan geotekstil. Berdasarkan hasil pengujian yang didapat, maka peningkatan kapasitas dukung model pondasi dengan menggunakan lapisan geotekstil woven BW150 dengan ukuran 2B x 2B yang diletakan pada kedalaman 0.3B lebih baik dibandingkan dengan kedalaman 0.6B dan 0.9B.

DAFTAR ISI Halaman SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR... SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR... i ii ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiv BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Maksud dan Tujuan... 2 1.3 Pembatasan Masalah... 2 1.4 Sistematika Penulisan... 4 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanah... 5 2.1.1 Ukuran Partikel Tanah... 6 2.1.2 Uji Indeks Tanah Laboratorium... 7 a. Kadar air w... 7 b. Batas Atterberg... 7 c. Ukuran Butir... 8

d. Berat satuan (γ)... 10 e. Kepadatan relative (Dr)... 11 f. Berat Jenis (Gs)... 12 g. Batas Susut (ws)... 13 h. Uji Geser Langsung... 13 2.1.3 Metode Klasifikasi Tanah Dalam Perancangan Pondasi... 19 2.1.4 Tegangan-tegangan pada Suatu Massa Tanah... 24 a. Tegangan-tegangan yang Diakibatkan oleh Beban Terpusat... 24 b. Tegangan Vertikal yang Diakibatkan oleh Beban Garis... 26 c. Tegangan Vertikal yang Diakibatkan oleh Beban Lajur (Lebar Terbatas dan Panjang Tak Terhingga)... 27 d. Tegangan Vertikal di bawah Titik Pusat Beban Merata Berbentuk Lingkaran... 31 e. Tegangan Vertikal yang Diakibatkan oleh Beban Berbentuk Empat Persegi Panjang... 33 2.2 Penjelasan Umum Pondasi... 36 2.3 Penurunan (Settlement)... 37 2.3.1 Penurunan konsolidasi (consolidation settlement)... 38 2.3.2 Penurunan Segera (immediate settlement)... 39 2.3.3 Perhitungan Penurunan Segera Berdasarkan Teori Elastis... 41 2.3.4 Daya Dukung Tanah Pasir Berdasarkan Besar Penurunan... 44 2.4 Keruntuhan Geser Tanah... 46

2.4.1 Daya dukung batas tanah untuk pondasi dangkal... 46 2.4.2 Persamaan Daya Dukung Batas Menurut Terzaghi... 48 2.4.3 Persamaan Daya Dukung Meyerhof... 53 2.4.4 Persamaan Daya Dukung Hansen... 55 2.4.5 Persamaan Daya Dukung Vesic... 57 2.4.6 Pertimbangan Pemilihan Rumus Daya Dukung... 58 2.5 Geotekstil... 60 2.5.1 Proses Pembuatan Geotekstil... 60 2.5.2 Type-type Geotekstil... 61 BAB 3 : PROSEDUR PERCOBAAN 3.1 Rencana Kerja Penelitian... 64 3.2 Percobaan Awal... 66 3.2.1 Pengujian Berat Jenis Tanah (Specific Gravity Test)... 66 3.2.2 Pengujian Berat Isi Tanah (γ maks dan γ min )... 70 3.2.3 Pengujian Kuat Geser Langsung (Direct Shear Test)... 72 3.2.4 Uji Saringan (Analisa Tapis)... 73 3.3 Pengujian Pembebanan... 76 BAB 4. PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Data Hasil Percobaan... 85 4.1.1 Berat Jenis Tanah (Gs)... 86 4.1.2 Berat Isi Tanah (γ maks dan γ min )... 86 4.1.3 Sudut Geser Tanah (φ )... 86

4.1.4 Analisa Saringan... 86 4.2 Hasil Percobaan Model Pondasi Telapak Bujur Sangkar... 87 4.2.1 Kalibrasi Proving Ring... 87 4.2.2 Hasil Pengujian Pembebanan... 88 BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 93 5.2 Saran... 94 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN A B Cc Cu c D 10 D 30 D 60 D Dr E Fs Gs I 1, I 2 = Luas potongan melintang = Lebar luasan yang dibebani = Koefisien gradasi = Koefisien keseragaman = Kohesi = Diameter butiran tanah yang bersesuaian dengan 10% dari butiran yang lolos ayakan (atau ukuran efektif) = Diameter butiran tanah yang bersesuaian dengan 30% dari butiran yang lolos ayakan (atau ukuran efektif) = Diameter butiran tanah yang bersesuaian dengan 60% dari butiran yang lolos ayakan (atau ukuran efektif) = Kedalaman pondasi = Kepadatan relatif tanah = Modulus Young = Angka keamanan = Berat spesifik (berat jenis) butiran tanah = Faktor pengaruh untuk tegangan L = 2 2 2 x + y + z ; atau panjang luasan empat persegi panjang m = B/z n = L/z N c, N q, N γ = Faktor daya dukung (keruntuhan-geser-menyeluruh) N c, N q, N γ = Faktor daya dukung (keruntuhan-geser-setempat) P = Beban titik q = Beban garis per satuan panjang; atau beban per satuan luas q ijin q ijin(net) q u q u(net) = Daya dukung gross yang diijinkan = Daya dukung netto yang diijinkan = Daya dukung batas gross = Daya dukung batas netto

R = Jari-jari luasan lingkaran yang menerima beban r = 2 x + y 2 ; atau jarak S = Penurunan konsolidasi primer S s S T W Ws Ww w x y z α β γ γ d γ d(max) γ d(min) γ sat p p x p y p z φ δ = Penurunan konsolidasi sekunder = Penurunan total = Berat total = Berat butiran tanah = Berat air = Kadar air = Jarak dalam arah sumbu x = Jarak dalam arah sumbu y = Jarak dalam arah sumbu z = Sudut = Sudut = Berat volume = Berat volume kering = Berat volume kering maksimum yang mungkin = Berat volume kering minimum yang mungkin = Berat volume jenuh = Kenaikan tegangan vertikal = Kenaikan tegangan dalam arah sumbu x = Kenaikan tegangan dalam arah sumbu y = Kenaikan tegangan dalam arah sumbu z = Sudut geser dalam = Sudut µ = Angka Poisson

DAFTAR GAMBAR halaman Gambar 2.1 Gradasi ukuran butir... 9 Gambar 2.2 Definisi kualitatif dari batas susut... 13 Gambar 2.3 Diagram susunan alat uji geser langsung... 15 Gambar 2.4 Alat uji geser langsung dengan cara regangan-terkendali... 16 Gambar 2.5 Diagram tegangan geser versus perubahan tinggi benda uji karena pergerakan menggeser untuk tanah pasir padat dan renggang (uji geser langsung)... 17 Gambar 2.6 Tegangan-tegangan pada suatu media elastis yang disebabkan oleh beban titik... 25 Gambar 2.7 (a) Beban garis di atas permukaan massa tanah yang semi-tak terhingga... 27 Gambar 2.7 (b) Grafik yang tidak berdimensi antara tegangan vertikal dengan x/z... 27 Gambar 2.8 Tegangan vertikal yang disebabkan oleh suatu beban lajur yang lentur... 29 Gambar 2.9 Isobar tegangan vertikal di bawah suatu beban lajur yang lentur.. 31 Gambar 2.10 Tegangan vertikal di bawah titik pusat suatu luasan lentur berbentuk lingkaran yang menerima beban merata... 32 Gambar 2.11 Tegangan vertikal di bawah titik ujung suatu luasan lentur berbentuk empat persegi yang menerima beban merata... 34 Gambar 2.12 Variasi I 2 terhadap m dan n... 35 Gambar 2.13 (a) Profil penurunan segera dan tekanan pada bidang sentuh pada lempung (Pondasi lentur)... 40 Gambar 2.13 (b) Profil penurunan segera dan tekanan pada bidang sentuh pada lempung (Pondasi kaku)... 40 Gambar 2.14 (a) Tekanan pada bidang sentuh pasir (Pondasi Lentur)... 41 Gambar 2.14 (b) Tekanan pada bidang sentuh pasir (Pondasi kaku)... 41 Gambar 2.15 Grafik kapasitas ijin per satuan luas pondasi... 44 Gambar 2.16 Keruntuhan model pondasi yang diletakkan pada tanah pasir... 47

Gambar 2.17 Bidang keruntuhan pondasi... 48 Gambar 2.18 (a) Pondasi dangkal dengan penentuan alas kasar. Persamaan Terzaghi dan Hansen pada tabel 2.13 mengabaikan geser pada cd... 51 Gambar 2.18 (b) interaksi tanah telapak secara umum untuk persamaanpersamaan daya dukung buat telapak, jalur-sebelah kiri untuk Terzaghi, Hansen, dan sebelah kanan untuk Mayerhof... 51 Gambar 3.1 Bak pasir... 77 Gambar 3.2 Geotekstil BW150 Produksi Bima Geoteks... 78 Gambar 3.3 Kalibrasi Proving ring... 79 Gambar 3.4 Proses Pembebanan... 81 Gambar 3.5 Sketsa Alat Pengujian Pembebanan... 82 Gambar 3.6 Sketasa Pengujian Pengaruh Kedalaman Geotekstil terhadap Kapasitas Dukung Model Pondasi Telapak Bujur Sangkar diatas Tanah Pasir... 84 Gambar 4.1 Grafik kalibarsi proving ring dial... 86 Gambar 4.2 Grafik distribusi tegangan akibat beban berbentuk bujur sangkar... 87 Gambar 4.3 Grafik Antara Beban vs Penurunan Tanpa Menggunakan Lapisan Geotekstil... 88 Gambar 4.4 Grafik Antara Beban vs Penurunan Menggunakan Lapisan Geotekstil Dengan Luas 2Bx2B pada kedalaman 0,3B... 89 Gambar 4.5 Grafik Antara Beban vs Penurunan Menggunakan Lapisan Geotekstil Dengan Luas 2Bx2B pada kedalaman 0,6B... 90 Gambar 4.6 Grafik Antara Beban vs Penurunan Menggunakan Lapisan Geotekstil Dengan Luas 2Bx2B pada kedalaman 0,9B... 91 Gambar 4.7 Grafik hasil percobaan pembebanan... 92

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Batasan-batasan Ukuran Golongan Tanah... 6 Tabel 2.2 Ukuran saringan yang dipakai untuk pasir dan lanau... 9 Tabel 2.3 Harga-harga yang umum dari sudut geser internal kondisi drained untuk pasir dan lanau... 14 Tabel 2.4 Klasifikasi Tanah Terpadu (USCS)... 21 Tabel 2.5 Nilai-nilai empiris untuk φ, Dr, dan berat satuan tanah berbutir berdasarkan SPT pada kedalaman sekitar 6 m dan terkonsolidasi normal... 23 Tabel 2.6 Konsistensi tanah kohesif jenuh... 23 Tabel 2.7 Variasi I 1... 25 Tabel 2.8 Variasi p/q terhadap 2z/B dan 2x/B*... 30 Tabel 2.9 Variasi p/q terhadap z/r... 33 Tabel 2.10 Faktor Pengaruh untuk Pondasi... 42 Tabel 2.11 Harga Modulus Young... 42 Tabel 2.12 Harga-harga Angka Poisson... 43 Tabel 2.13 Persamaan daya dukung menurut beberapa peneliti yang ditunjukan... 52 Tabel 2.14 Faktor daya dukung untuk persamaan Terzaghi... 53 Tabel 2.15 Faktor-faktor bentuk, kedalaman dan kemiringan untuk persamaan daya dukung Meyerhof... 54 Tabel 2.16 Faktor-faktor daya dukung untuk persamaan daya dukung Meyerhof, Hansen, Vesic... 56 Tabel 2.17 Faktor-faktor bentuk, kedalaman, tanah dan alas untuk dipakai pada persamaan daya dukung... 59 Tabel 2.18 Technical Specification of Woven Geotextile BIMA GEOTEKS. 63 Tabel 4.1 q ult dalam berbagai kondisi... 92