Hukum Sebab Dan Akibat, Serta Bergantung Kepada Sebab



dokumen-dokumen yang mirip
Hukum Mencela Ulama. Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Seorang Bapak Tidak Boleh Memaksa Putrinya Menikah

Syarat-Syarat Wajib Zakat

Pengertian Wasathiyah (Moderat) Dalam Agama

Apakah Hukum Isbal Hanya Untuk Orang Sombong?

Hukum Wanita Safar Sendirian Dengan Pesawat

Hukum Berkabung Atas Kematian Raja dan Pemimpin

Hal-Hal Yang Mewajibkan Mandi

Hukum Khitan. Syaikh Muhammad bin Shalih al-'utsaimin - rahimahullah Dan Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmu Dan Fatwa

Hukum Menunduk Dan Mencium Tangan

Hukum Bersumpah Atas Nama Nabi Muhammad shalallahu alihiwasallam

10 Pembatal Keislaman

Hukum Mandi Hari Jum'at

Azal Dan Hukumnya. Penyusun : Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa

Menjampi Air Termasuk Ruqyah Yang Syar'i

Hukum Banyak Bergerak dalam Shalat

Hukum Asuransi Dalam Islam

Hukum Poligami. Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Memelihara Jenggot

Hukum Memakai Gelang Untuk Pengobatan Rematik

Hukum Sodomi Terhadap Istri

Hukum Bersalaman Dengan Wanita Bukan Mahram

Syarat-Syarat Orang yang Meruqyah dan yang Diruqyah

Hukum Nikah Dengan Niat Talak

Hikmah Perkawinan Nabi Muhammad salallahu alaihiwassalam

Hukum Bergantung Kepada Para Wali

Hukum-Hukum Wasiat. Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Adab Khilaf Di Antara Para Da i

Hukum Menipiskan Alis, Memanjangkan Kuku Dan Memakai Kuteks

Apakah Hukumnya Bila Suami Masuk Islam Dan Bagaimana Bila Sebaliknya?

Jalan Keluar Bagi Suami Istri Sebelum Cerai

Dokter Mengetahui Jenis Janin, Apakah Kontradiksi Dengan Al-Qur`an?

Haji dan Tawakkal. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr. Terjemah : Ahmad Zawawi Editor : Abu Ziyad Eko Haryanto

Keutamaan Menghapal Al-Qur`an

Hukum Menghina Agama

Hukum Seorang Muslim Mengambil Kewarganegaraan Negara Kafir

Menggugurkan Kandungan (Aborsi) dan Hukum-Hukum Terkait

Hukum Anasyid Islam. Penyusun : Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmu Dan Fatwa. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hakikat Jin, Pengaruh Dan Cara Pengobatan Kesurupan

Hukum Memerankan Sosok Para Nabi, Sahabat Dan Tabi'in

Hukum Meminta Pertolongan Jin Untuk Mengetahui Perkara Gaib Dan Untuk Hipnotis

Ramadhan Bulan Kesabaran

Cara Bersuci dan Shalat Orang yang Sakit

Hukum Asuransi Jiwa Dan Harta

Ramadhan Bulan Pembebasan dari Api Neraka

Adab Makan. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Ziarah Kubur: Antara Sunnah Dan Bid'ah

Tidak Boleh Tinggal di Negeri Kufur Kecuali Untuk Berdakwah

Dosa Merupakan Penyebab Siksa dan Hilangnya Berkah

Hukum Cerai Tanpa Sebab

Dakwah Kepada Allah. Syaikh Shalih bin Fauzan al-fauzan hafizhahullah. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Kedudukan Puasa Ramadhan

Ramadhan Bulan Produktifitas

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Keutamaan Bersegera Menunaikan Shalat

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

Hukum Berbangga Dengan Nasab

Merenungi Peristiwa Wafatnya Abu Thalib

Kiat-Kiat Agar Selalu Berlapang Dada

Apakah Boleh Bekerja di Bank Kovensional?

Beberapa Kesalahan Dalam Shalat

Hukum Mahar Dan Apakah Ada Batasannya?

Haji dan Pendidikan Jiwa

Hukum Menyuap Dan Menerimanya حكم دفع الرشوة و أخذها

Hukum Merokok Dan Menjualnya

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Lailatul Qadar. Muhammad Ibn Syâmi Muthâin Syaibah. Terjemah : Ahmad Zawawy Editor : Eko Abu Ziyad

Pakaian Ihram dan (Mengingat) Kain Kafan. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr. Terjemah : Ahmad Zawawi Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Foto dan Gambar

Umrah di Bulan Ramadhan Menyamai Pahala Haji

Haji dan Memenuhi Panggilan Allah

Beberapa Kesalahan Dalam Bersuci

Apakah Tasbih Termasuk Bid'ah?

Keutamaan Puasa Ramadhan

Fatwa Tentang Hakikat Sihir

Kritik Terhadap Hadits Dha'if Tentang Kondisi Ahli Kubur

Hukum Mengubah Nazar

Hukum Menyuap Dan Menerimanya

Siksa Kubur dan Kenikmatannya

Menundukkan Pandangan

Bantahan Terhadap Propaganda Ikhtilath (Bercampurnya Pria dan Wanita) dalam Pendidikan

Menyambung Silaturrahim

Hukum orang yang memanfaatkan Islam untuk kepentingan pribadi

Bahaya Hasad. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Keutamaan Berdakwah Kepada Allah

Keutamaan Shalat Subuh

Merenungi Firman Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. alam yang dimilikinya, untuk itu diperlukan spesialisasi. Jika tidak memiliki

Apakah Wanita yang Dicerai Mendapat Warisan Dari Mantan Suaminya yang Wafat?

Perhatikanlah Puasamu!

Keutamaan Membaca dan Menghafal al-qur`an

Makna Kalimat Tauhid

Kiat Berpegang Teguh Dengan Agama Allah

Apakah Masjidil Haram Sama Dengan Masjid-Masjid Lainnya Di Tanah Haram?

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

Shalat Jamaah. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Anjuran Untuk Mencintai dan Membenci Karena Allah

Waspada Terhadap Riba

Hukum Menanam Saham Di Sebagian Perusahaan

Transkripsi:

Hukum Sebab Dan Akibat, Serta Bergantung Kepada Sebab بالا سبا حكعلق ملسببا لا سبا [ Indonesia Indonesian ند نيn ] Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin rahimahullah Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2010-1431

بالا سبا حكعلق ملسببا لا سبا» باللغة لا ند نيسية «لشيخ حممد بن صالح لعثيمني محه الله تعاىل ترمجة: حممد قبا محد غز يل مر جعة: بو يا يكو ها يانتو 2010-1431 ٢

بسم الله لرمحن لرحيم Hukum Sebab Dan Akibat Syaikh Muhammad bin Shalih al -'Utsaimin Pertanyaan: Ada orang yang menyandarkan cuaca sangat dingin atau sangat panas kepada faktor-faktor iklim atau lapisan ozon atau peredaran bola dunia, bolehkan penafsiran ini? Jawaban: Tidak diragukan lagi bahwa cuaca sangat panas dan sangat dingin karena adanya sebab-sebab alamiyah yang sudah diketahui, dan keberadaannya dengan sebab-sebabnya termasuk kesempurnaan hikmah Allah. Dan penjelasannya bahwa Allah menciptakan makhluk di atas kesempurnaan tatanan, dan ada beberapa sebab yang majhul (tidak diketahui), kita tidak mengetahuinya, seperti sabda Rasulullah : ت جگ ا ىل ش ت ك ن ع ضا ع ك ل ن ت: ي ا ه ا ف ق ال ب س ىف لش ت ا ا ب ن ف س ني غ ف ىف لص ي ف ف ا ل ر )) م ن لز م ه ر ي جت د ه. )) س غ ف ه و ش د ف م ن د م ا جت ا حل ر ش د م "Neraka mengadu kepada Rabb-nya seraya berkata: 'Ya Rabb, sebagian kami memakan yang lain. Maka Dia mengijinkan baginya dengan dua napas, napas di musim dingin dan napas di musim panas. Maka ia melebihi yang kamu dapatkan dari rasa panas dan melebih yang kamu dapatkan dari zamharir." 1 Ini adalah sebab yang tidak bisa diketahui kecuali lewat jalur wahyu. Tidak mengapa manusia menyandarkan sesuatu kepada sebab yang sudah diketahui secara indera atau syara', namun setelah memastikan bahwa ia adalah sebab yang sebenarnya. Dan jika ia merupakan sebab yang masih waham (dugaan, ilusi) atau sebab yang bersandar kepada teori yang tidak ada dasarnya maka tidak boleh menyandarkannya, karena menetapkan berbagai peristiwa atau kejadian kepada sebab yang tidak diketahui tidak lewat jalur syara' dan tidak lewat jalur hissy (indera)- termasuk dalam kategori yang dilarang oleh Allah dalam firman-nya: 1 Al-Bukhari 537 dan Muslim 617. ٣

( 4 ä. yš#xσà ø9$#uρ u Çt7ø9$#uρ yìôϑ 9$# βî) íοù=ïæ ϵÎ/ y7s9 } øšs9 $tβ ß#ø)s? Ÿωuρ : ( : ) Zωθä ó tβçµ Ψtã tβ%x. y7í s9'ρé& Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya. (QS. al-isra`36) Pertanyaan: Apakah hukumnya bergantung kepada sebab? Jawaban: Bergantung dengan sebab ada beberapa bagian: Bagian Pertama, yang menafikan tauhid secara mendasar, yaitu manusia bergantung kepada sesuatu yang tidak mungkin memberi pengaruh padanya dan ia berpegang atasnya secara menyeluruh lagi berpaling dari Allah. Seperti bergantungnya para penyembah kubur dengan mayat yang ada di dalamnya saat terjadinya musibah. Ini merupakan syirik besar yang mengeluarkan dari agama, dan hukum pelakunya adalah yang disebutkan Allah dalam firmannya: ô ÏΒš ÏϑÎ= à=ï9$tβuρ â $ Ψ9$# çµ1uρù'tβuρ sπ Ψyfø9$# ϵø n=tã ª!$# tπ ym ô s)sù «!$Î/ õ8î ô³ç tβ çµ ΡÎ) : ( : ) 9 $ ÁΡr& Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (QS. al-maidah:72) Bagian Kedua, ia berpegang kepada sebab syar'i yang sah disertai lupa kepada yang menciptakan sebab, yaitu Allah. Ini termasuk salah satu jenis syirik, namun tidak mengeluarkannya dari agama, karena ia berpegang kepada sebab dan lupa kepada yang memberi sebab, yaitu Allah. Bagian ketiga, ia bergantung kepada sebab sebagai ketergantungan semata-mata karena ia merupakan sebab saja, disertai pegangannya yang asli hanya kepada Allah. Ia meyakini bahwa sebab ini berasal dari Allah, dan sesungguhnya jika Allah menghendaki Dia memutuskannya dan jika Dia menghendaki niscaya Dia menetapkannya, dan sesungguhnya tidak ada pengaruh bagi sebab dalam kehendak Allah. Ini tidak menafikan tauhid sedikitpun, tidak pada dasarnya dan tidak pula pada kesempurnaannya. ٤

Disamping adanya sebab-sebab secara syar'i yang shahih, tidak sepantasnya manusia menggantungkan dirinya kepada sebab, akan tetapi ia menggantungkannya kepada Allah. Maka pegawai (karyawan) yang hatinya bergantung dengan gajinya dengan ketergantungan sempurna disertai lupa terhadap pemberi sebab, yaitu Allah. Maka ini termasuk salah satu jenis syirik. Adapun bila ia meyakini bahwa gajinya hanyalah sebab dan pemberi sebab adalah Allah, maka ini tidak menafikan tawakal. Rasulullah pun mengambil sebab di samping berpegangnya beliau kepada pemberi sebab, yaitu Allah. Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin Fatawa Aqidah hal. 303-304.. ٥