Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) Desain Dermaga General Cargo dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pulau Kalukalukuang Provinsi Sulawesi Selatan



dokumen-dokumen yang mirip
Daya Dukung Tanah LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Bab 7

BAB XI PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG

BAB 4 ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

Perancangan Dermaga Pelabuhan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Beban Leteral yang Bekerja Pada Tiang Tunggal. Gaya tahanan maksimum dari beban leteral yang bekerja pada tiang tunggal

Pasir (dia. 30 cm) Ujung bebas Lempung sedang. Lempung Beton (dia. 40 cm) sedang. sedang

KAJIAN KEDALAMAN MINIMUM TIANG PANCANG PADA STRUKTUR DERMAGA DECK ON PILE

BAB IV PERENCANAAN PONDASI. Dalam perencanaan pondasi ini akan dihitung menggunakan dua tipe pondasi

Gambar 5.83 Pemodelan beban hidup pada SAP 2000

PENGARUH BENTUK DAN RASIO KELANGSINGAN PADA TIANG PANCANG YANG DIBEBANI LATERAL

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 5

Bab 6 DESAIN PENULANGAN

BAB 4 ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB IV PERENCANAAN PONDASI. Berdasarkan hasil data pengujian di lapangan dan di laboratorium, maka

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan.

PENGARUH BENTUK, KEDALAMAN, DAN RASIO KELANGSINGAN TERHADAP KAPASITAS DUKUNG LATERAL DAN DEFLEKSI PADA TIANG PANCANG BAJA ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya

TATA LETAK DAN DIMENSI DERMAGA

BAB IV ALTERNATIF DESAIN DAN ANALISIS PERKUATAN FONDASI

Lateral tiang pancang.

PENGARUH DIMENSI, KEDALAMAN, DAN RASIO KELANGSINGAN TERHADAP KAPASITAS DUKUNG LATERAL DAN DEFLEKSI PADA TIANG PANCANG SPUN PILE ABSTRAK

Modifikasi Struktur Jetty pada Dermaga PT. Petrokimia Gresik dengan Metode Beton Pracetak

Output Program GRL WEAP87 Untuk Lokasi BH 21

Perhitungan Struktur Bab IV

SOAL A: PERENCANAAN PANGKAL JEMBATAN DENGAN PONDASI TIANG. 6.5 m

III. LANDASAN TEORI. Gaya-gaya yang bekerja pada dermaga dapat dibedakan menjadi gaya lateral dan

Bab IV TI T ANG G MENDUKU K NG G BE B BA B N LATERAL

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. : Perancangan Struktur Beton. Pondasi. Pertemuan 12,13,14

PENGARUH DIAMETER TERHADAP KAPASITAS DUKUNG LATERAL TIANG TUNGGAL ABSTRAK

n ,06 mm > 25 mm sehingga tulangan dipasang 1 lapis

ABSTRAK. Kata kunci : pondasi, daya dukung, Florida Pier.

PENGARUH BENTUK, KEDALAMAN, DAN RASIO KELANGSINGAN TERHADAP KAPASITAS BEBAN LATERAL TIANG PANCANG BETON ABSTRAK

KAJIAN PEMILIHAN PONDASI SUMURAN SEBAGAI ALTERNATIF PERANCANGAN PONDASI

BAB 4 PERHITUNGAN DAN ANALISIS

PRE-DRIVING ANALYSIS MENGGUNAKAN TEORI GELOMBANG UNTUK PEMANCANGAN OPTIMAL. David E. Pasaribu, ST Ir. Herry Vaza, M.Eng.Sc

PERBANDINGAN DAYA DUKUNG AKSIAL TIANG PANCANG TUNGGAL BERDASARKAN DATA SONDIR DAN DATA STANDARD PENETRATION TEST

II. TINJAUAN PUSTAKA

Beban ini diaplikasikan pada lantai trestle sebagai berikut:

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 4

TUGAS AKHIR ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI KELOMPOK MINI PILE PABRIK PKO PTPN III SEI MANGKEI DISUSUN OLEH DEBORA NAINGGOLAN

Analisis Daya Dukung Lateral Fondasi Tiang Tunggal Menggunakan Metode Elemen Hingga

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

5ton 5ton 5ton 4m 4m 4m. Contoh Detail Sambungan Batang Pelat Buhul

BAB 3 DATA TANAH DAN DESAIN AWAL

Pembangunan Gedung Kampus Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (MM-UGM) Jakarta Selatan menggunakan pondasi tiang pancang berbentuk persegi deng

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. paling bawah dari suatu konstruksi yang kuat dan stabil (solid).

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI KELOMPOK MINI PILE PABRIK PKO PTPN III SEI MANGKEI

ANALISIS PENURUNAN BANGUNAN PONDASI TIANG PANCANG DAN RAKIT PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN SURABAYA CENTRAL BUSINESS DISTRICT

BAB I PENDAHULUAN. menerima dan menyalurkan beban dari struktur atas ke tanah pada kedalaman

BAB VII PENUTUP. Dari analisa Perencanaan Struktur Dermaga Batu Bara Kabupaten Berau Kalimantan Timur, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

STUDI PENGARUH JARAK TIANG PANCANG PADA KELOMPOK TIANG TERHADAP PERUBAHAN DIMENSI PILE CAP

Berat sendiri balok. Total beban mati (DL) Total beban hidup (LL) Beban Ultimate. Tinjau freebody diagram berikut ini

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

BAB IV PERMODELAN STRUKTUR

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN

Perhitungan momen pada pile cap tunggal juga dilakukan secara manual sebagai berikut: Perhitungan beban mati : Berat sendiri pilecap.

ANALISA PENGARUH KETEBALAN PILE CAP DAN JARAK ANTAR TIANG TERHADAP KAPASITAS KELOMPOK PONDASI DENGAN MENGGUNAKAN PLAXIS 3D

ANALISA KAPASITAS DAYA DUKUNG TIANG PANCANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIJUNJUNG

BAB 3 ANALISIS PERHITUNGAN

= tegangan horisontal akibat tanah dibelakang dinding = tegangan horisontal akibat tanah timbunan = tegangan horisontal akibat beban hidup = tegangan

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 6.

ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITIS DAN ELEMEN HINGGA

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Pondasi merupakan bagian dari struktur bangunan yang paling dasar yang

PEMILIHAN JENIS DAN SPESIFIKASI PONDASI (STUDI KASUS: FLYOVER PETERONGAN, JOMBANG, JAWA TIMUR) Abstrak

STUDI KAPASITAS LATERAL PONDASI TIANG UJUNG BEBAS DENGAN VARIASI DIAMETER DAN JARAK BEBAN SAMPAI MUKA TANAH PADA TANAH PASIR DI LABORATORIUM

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG

ANALISA TAHANAN LATERAL DAN DEFLEKSI FONDASI GRUP TIANG PADA SISTEM TANAH BERLAPIS DENGAN VARIASI JUMLAH TIANG DALAM SATU GRUP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya beban diatasnya. Pondasi dibuat menjadi satu kesatuan dasar

BAB III PEMODELAN DAN ANALISIS STRUKTUR

PERENCANAAN PONDASI TIANG BOR PADA PROYEK CIKINI GOLD CENTER

TOPIK 1 : DESAIN PONDASI PELAT FLEKSIBEL

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN STUKTUR

ANALISA LENDUTAN DAN DISTRIBUSI GAYA LATERAL AKIBAT GAYA LATERAL MONOTONIK PADA PONDASI TIANG KELOMPOK

KONTRIBUSI DAYA DUKUNG FRIKSI DAN DAYA DUKUNG LACI PADA PONDASI TIANG TONGKAT

BAB 4 PENGUJIAN LABORATORIUM

BAB VII PERENCANAAN PERLETAKAN ( ELASTOMER )

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Kolom. Pertemuan 14, 15

BAB V ANALISIS KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG BOR

BAB III DASAR TEORI. BAB II Tinjauan Pustaka 32

JURNAL TEKNIK SIPIL USU ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Bangunan yang berdiri di atas permukaan tanah terbagi menjadi 2 bagian

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH SMP SMU MARINA SEMARANG

BAB IV PEMODELAN STRUKTUR

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERPAJAKAN PUSAT KOTA SEMARANG

PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG HOTEL 8 LANTAI DI JALAN AHMAD YANI 2 KUBU RAYA

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BERATURAN TAHAN GEMPA BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

ANALISA KAPASITAS KELOMPOK TIANG PANCANG TERHADAP BEBAN LATERAL MENGGUNAKAN METODA FINITE DIFFERENCE

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK OCBC NISP JALAN PEMUDA SEMARANG

BAB IV ANALISA STRUKTUR

DESAIN STRUKTUR SLAB ON PILE

Analisis Struktur Dermaga Deck on Pile Terminal Peti Kemas Kalibaru 1A Pelabuhan Tanjung Priok

PERENCANAAN TIANG PANCANG UNTUK MOORING DOLPHIN PADA DERMAGA

ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG SECARA ANALITIS PADA PROYEK GBI BETHEL MEDAN

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

Bagaimana menentukan spesifikasi kantung udara yang efektif dengan memvariasikan ukuran tongkang, spesifikasi airbag dan jarak antar airbag?

Transkripsi:

Bab 7 DAYA DUKUNG TANAH Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) Desain Dermaga General Cargo dan Trestle Tipe Deck On ile di ulau Kalukalukuang rovinsi Sulawesi Selatan 7.1 Daya Dukung Tanah 7.1.1 Dasar Teori erhitungan Salah satu jenis pondasi dalam yang digunakan adalah pondasi tiang pancang. Sistem tiang diasumsikan sebagai pile group untuk mentransfer beban-beban horizontal dan vertikal pada dermaga ke lapisan tanah keras yang lebih dalam agar dapat dicapai daya dukung tanah yang lebih baik. Untuk menahan gaya lateral akibat beban berthing dan mooring kapal juga gaya gempa diasumsikan ditahan oleh tiang miring dan tiang tegak untuk menahannya. 7.1. Daya Dukung Aksial Tiang ancang Daya dukung pondasi tiang pancang terdiri atas daya dukung ujung (end bearing) dan daya dukung friksi. Dalam laporan tugas akhir ini daya dukung dihitung berdasarkan data N-ST dengan menggunakan rumus Meyerhof (1976) sebagai berikut : Berdasarkan data N-ST: τ q N p = πr lτ + A = 0.N = 40N < 1600 t / m N1 + N = p Daya dukung dihitung sebagai berikut : ( ) all = dimana : (-) all SF q p = daya dukung imate (ton) = daya dukung tekan yang dikan(ton) A p = luas penampang tiang (m ) BAB 7 DAYA DUKUNG TANAH 7-1

N 1 = nilai rata-rata N sepanjang 10D di atas ujung tiang N τ SF = nilai rata-rata N sepanjang 4D di bawah ujung tiang = total friksi pada kedalaman tiang = faktor keamanan erhitungan kapasitas aksial tiang pancang yang digunakan sebagai pondasi dermaga ulau Kalukalukuang dihitung berdasarkan data tanah hasil survei mekanika tanah di ulau Kalukalukuang. Berikut ini merupakan perhitungan kapasitas aksial tiang pancang yang digunakan sebagai pondasi dermaga dan trestle di ulau Kalukalukuang. Data perhitungan : Diameter tiang = 45,7 cm Ketebalan dinding = 1, cm Luas penampang tiang (Ab) = 1640,9 cm Tiang pancang direncanakan dipancang sampai terdapat lapisan tanah keras yaitu pada kedalaman -14 m dari seabed. Langkah langkah perhitungan daya dukung aksial tiang pancang adalah seperti berikut : 1. erhitungan N 1 Nilai qc rata-rata sepanjang 10D di atas ujung tiang dihitung mulai kedalaman 9.5 meter sampai dengan 14 meter. Berdasarkan hasil N-ST mulai kedalaman 9.5 meter sampai 14 meter nilai N rata-rata adalah 49.. erhitungan N Nilai qc rata-rata sepanjang 4D dari ujung tiang bawah dihitung mulai kedalaman 14 meter sampai dengan kedalaman 16 meter. Berdasarkan hasil N-ST mulai kedalaman 14 meter sampai 16 meter nilai N rata-rata adalah 6. Daya dukung ujung dihitung sebagai berikut : N 1 + N π 0.457 49 + 6 ujung = Ap 40 = 40 4 ujung = 364, 8 ton 3. erhitungan daya dukung friksi Data-data yang digunakan dalam perhitungan daya dukung friksi dapat dilihat pada Tabel 7.1 berikut ini. BAB 7 DAYA DUKUNG TANAH 7-

= πr lτ friksi friksi Tabel 7.1 Input perhitungan daya dukung friksi ( ) ( Kedalaman (m) l (m) N-ST τ = 0.N 0-13.6-4 14.8 4-6 16 3. 6-8 9 5.8 8-10 36 7. 10-1 49 9.8 1-14 6 1.4 friksi = π 0,5 0,457,6+,8+3,+5,8+7,+9,8+1,4 = 15,8 ton 4. erhitungan imate imate dihitung berdasarkan rumus berikut ini : = + ujung friksi = 364, 8 +15,8 = 490, 08 ton 5. erhitungan = ;SF=,5 SF 490,08 =,5 ) = 196,03 ton 6. engecekan Tiang ancang Dermaga Berdasarkan hasil analisis struktur menggunakan SA000 didapat nilai reaksi perletakan pada arah vertikal maksimum di struktur dermaga sebesar 11,37 ton. Sedangkan berat tiang pancang sepanjang 1,7 meter (didapat dari panjang total) adalah sebagai berikut : erhitungan berat pile : W=γ Volume Baja Tiang Baja π(0,457-0,433 W=7,85 ton/m 3 m 1,7 m 4 W =, 86 ton Total beban pada tiang pancang adalah ( Total ) = 11,37 +,86 = 14, 3 ton BAB 7 DAYA DUKUNG TANAH 7-3

Nilai ini merupakan penjumlahan dari reaksi perletakan arah vertikal dengan berat tiang pancang sendiri. Untuk pengecekan apakah kapasitas tiang pancang sesungguhnya tidak melebihi imate maka dibandingkan antara keduanya sebagai berikut : ( Total ) = 14,3 ton = 196,03 t on Nilai ( Total ) < beban yang bekerja. 7. engecekan Tiang ancang Trestle, sehingga pondasi tiang pancang dermaga mampu menahan Berdasarkan hasil analisis struktur menggunakan SA000 didapat nilai reaksi perletakan pada arah vertikal maksimum di struktur untuk struktur trestle sebesar 74,4 ton. Sedangkan berat tiang pancang sepanjang 1,4 meter (didapat dari panjang total) adalah sebagai berikut : erhitungan berat pile : W=γ Volume Baja Tiang Baja π(0,457-0,433 W=7,85 ton/m 3 m 1,4 m 4 W =, 8 ton Total beban pada tiang pancang adalah ( Total ) = 74, 4 +,8 = 77, 06 ton Nilai ini merupakan penjumlahan dari reaksi perletakan arah vertikal dengan berat tiang pancang sendiri. Untuk pengecekan apakah kapasitas tiang pancang sesungguhnya tidak melebihi imate maka dibandingkan antara keduanya sebagai berikut : ( Total ) = 77,06 ton = 196,03 t on Nilai ( Total ) < yang bekerja., sehingga pondasi tiang pancang trestle mampu menahan beban 7.1.3 Daya Dukung Lateral Tiang ancang Analisis gaya pada tiang yang tejadi akibat beban lateral merupakan permasalahan yang kompleks karena melibatkan interaksi antara elemen bangunan dengan elemen tanah di bawahnya dimana tiang akan mengalami deformasi baik bersifat elastis maupun plastis. erhitungan daya dukung lateral pada pondasi tiang pancang didasarkan pada kriteria daya dukung izin yang didapat melalui daya dukung batas dengan memperhatikan mekanisme keruntuhan pondasi tiang. Mekanisme keruntuhan pada tiang diklasifikasikan berdasarkan kekakuannya sebagai berikut : BAB 7 DAYA DUKUNG TANAH 7-4

a. Mekanisme keruntuhan rotasi pada short pile b. Mekanisme keruntuhan translasi pada short pile c. Mekanisme keruntuhan fraktur pada long pile Selain faktor kekakuan tiang, dalam analisis daya dukung lateral pada tiang juga diperhatikan jenis ikatan pada kepala tiang. Jenis ikatan pada kepala tiang dibedakan menjadi dua yaitu freehead dan fixedhead. Iluistrasi jenis ikatan pada tiang dapat dilihat pada Gambar 7.1 berikut ini. Gambar 7.1 Reaksi tanah dan momen tekuk pada tiang panjang di tanah non-kohesif (Broms) Sumber : ile Design and Construction ractice, M.J Tomlinson : Hal 31. Untuk perencanaan dermaga dan trestle di ulau Kalukalukuang, sistem ikatan tiang adalah freehead. Untuk mengetahui jenis tiang termasuk tiang pendek (short pile ) atau tiang panjang (long pile ) dilakukan perhitungan karakteristik panjang sistem tiang (T) sebagai berikut : EI T = 5 nh L > 4 = Long ile T L < 4 = Short ile T Sumber : ile Design and Construction ractice, M.J Tomlinson : Hal 4-5. BAB 7 DAYA DUKUNG TANAH 7-5

Keterangan : T = karakteristik panjang sistem tiang-tanah (m) E = modulus elastisitas tiang (Mpa) I = momen inersia tiang (m 4 ) nh = modulus variasi (kn/m 3 ), nilainya tergantung dari jenis tanah ( Tabel 7.). Tabel 7. Nilai nh ( modulus variasi) untuk tanah pasir Soil Type Dry or Moist Sand Submerged Sand nh (kn/m 3 ) Loose :1800-00 Medium : 5500-7000 Dense : 15000-18000 Loose :1000-1400 Medium : 3500-4500 Dense : 9000-1000 Sumber : rinciples of Foundation Engineering, Braja M.Das : Table 8.13 Hal 488 ada perencanaan pondasi dermaga dan trestle di ulau Kalukalukuang ini, lapisan tanah dimana tiang akan dipancang adalah pasir ( cohesionless soil). erhitungan analisis daya dukung lateral tiang pancang adalah sebagai berikut : Data erhitungan Dimensi Tiang ancang : Outside Diameter (OD) = 457, mm Wall thickness Inside Diameter (ID) fy = 400x10 3 kn/m E = 10000 Mpa Inersia enampang (I) = 1 mm = 433, mm π 4 4 I = ( OD ID ) = 41591,3 cm 64 Menghitung Z ( Modulus enampang) π = ( ) = 3OD 4 4 4 3 Z OD ID 1,819 10 m Data Tanah : C = 0 φ = 41,55 o γ = 1,695 t/m 3 4 BAB 7 DAYA DUKUNG TANAH 7-6

enentuan Jenis ondasi Tiang T= EI 5 =1,79m nh 14 = 7,8 > 4 long pile 1,79 erhitungan Daya Dukung Lateral Tanah erhitungan Mu Dalam perhitungan ini momen imate yang dipakai adalah momen imate pada penampang. SF = 3-3 3 M u = f y Z = 400 10 kn/m 1,8194 10 m M = 77,75 kn - m u erhitungan Kp ( Koefisien Tekanan Tanah asif) tan 45 Kp = + tan 45 Kp = + Kp = 4,94 φ ( ) 41,55 ( ) erhitungan Daya Dukung Lateral Ultimate (Hu) Untuk tiang dengan jenis ikatan freehead nilai e=0. Rumus perhitungan yang dipakai berdasarkan referensi ile Design and Construction ractice, M.J Tomlinson : Hal 4-5. H u M u 77,75 = = Hu Hu e + 0,54 0 + 0,54 γ OD Kp 16,95 0,457 4,94 Dari iterasi diperoleh Hu = 110,7 kn Daya Dukung Ijin Lateral H Hu 110,7 = = = 560,35 kn = 56,035 ton SF 7. Fixity oint Desain dermaga dengan tiang pancang vertikal dapat dibuat dengan menganalisa kerangka rigid dari tiang pancang dan konstruksi atas tanah. Dalam hal ini dapat diasumsikan bahwa tiang-tiang pancang ditetapkan pada 1 di bawah permukaan β dasar virtual. Ilustrasi fixity point dapat dilihat pada Gambar 7. berkut ini. BAB 7 DAYA DUKUNG TANAH 7-7

Gambar 7. Visualisasi fixity point. Adapun persamaan untuk menentukan letak jepitan tiang adalah: β = k 4 h D 4 EI Dan fixity point 1 Zr = β (Sumber: OCDI 1980 Hal 14 dan M.J Tomlinson, ile Design and Construction ractice; Hal 4). Zr = letak jepitan tiang (cm) Kh = koefisien sub grade reaction (kg/cm 3 ) = 0,15 N-ST permukaan dasar sampai kedalaman sekitar 1 β. E = modulus elastisitas (kg/cm ) I = momen inersia tiang (cm 4 ) D = diameter tiang pancang (cm) erhitungan fixity point diperlukan untuk pemodelan struktur dengan SA000, oleh karena itu dipakai data tanah di ulau Kalukalukuang (Lampiran A) sebagai input perhitungan, berikut ini adalah perhitungan fixity point untuk dermaga beton ulau Kalukalukuang : Diameter = 45,7 cm E =,1 *10 6 kg/cm I = 4161,33 cm 4 N-ST = 13 BAB 7 DAYA DUKUNG TANAH 7-8

Kh = 0,15 * 13 = 1,95 kg /cm 3 β = k 4 h D 4 EI β = 0,003996 1 Zr = β Zr =,5 m Diambil nilai fixity point sebesar,5 meter. BAB 7 DAYA DUKUNG TANAH 7-9