PELUANG GOAL SHOOTING TEKNIK FLYING SHOT DAN STANDING THROW SHOT PADA PERMAINAN BOLA TANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani,

2015 PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SHOOTING

I. PENDAHULUAN. dengan baik dan menarik perhatian para penontonya. keterampilan tersebut. dapat berupa keterampilan dasar serta keterampilan khusus.

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

Kemampuan One Hand Set Shoot Dengan Jump Shoot Terhadap Efektifitas Mencetak Skor Dalam Permainan Bola Basket di SMA N 1 Pengasih Kulon Progo

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dengan

TINGKAT KEMAMPUAN TEKNIK DRIBBLE DAN PENALTY STROKE PESERTA UNIT KEGIATAN MAHASISWA HOKI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk shooting yang paling sering digunakan dalam

BOLA TANGAN. Materi Bola Tangan Kelas XI 1 design by Bramasto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang berkualitas. Tingkat pencapaian prestasi olahraga bola basket dapat

BAB I PENDAHULUAN. basket terbuka antar klub di setiap wilayah yang rata-rata pemainnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMP KARTIKA 1-7 PADANG

TINGKAT KETERAMPILAN GERAK DASAR PASSING

BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lufty Bella Dina Hakiky, 2014

( Studi Deskriptif pada Unit Kegiatan Mahasiswa Bola Basket Universitas Siliwangi Tahun Ajaran 2014/2015 ) NANANG KUSNADI 1) IMAN RUBIANA 2)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Rezha, 2014

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. beberapa kejuaraan cabang olahraga basket baik untuk kalangan pelajar ataupun club-club

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR

BAB I PENDAHULUAN. hingga dewasa manusia terus di didik agar mendapat kondisi terbaik yang berguna

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

Oleh: Ferry Himawan E. P. P., Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. A. DESKRIPTIF PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLATANGAN di

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

TINGKAT KETERAMPILAN LAY UP SHOOT SISWA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA N 1 JEPON BLORA JAWA TENGAH E-JOURNAL

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33)

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan

MODEL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA DI SD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga yang sedang popular dan banyak diminati oleh

PENGARUH LATIHAN WALLPASS TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING PERMAINAN SEPAKBOLA PADA MAHASISWA PENJASKESREK. (Jurnal) Oleh CHOIRUL UMAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SURVEI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SEPAK BOLA DI KELAS XI SMAN 1 MEMPAWAH HILIR

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PERBANDINGAN HASIL TEMBAKAN ANTARA DRIBBLE JUMP SHOOT DENGAN PASSING JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

SKRIPSI OLEH : GABRI ZELA CYNTIA NOVITASARI NPM:

BAB I PENDAHULUAN. kesegaran jasmani dan berpengaruh pula pada peningkatan prestasi pada cabang

PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKAT KEMAMPUAN SHOOTING KE GAWANG PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA JURNAL. Oleh GATOT WIDYA ANGGARA

Tingkat Keterampilan Dasar Melempar, Menangkap dan Mem... (Ahmad Ubaidilah)

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

Diah Pitaloka PJKR JPOK FKIP Unlam Abstrack

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Apriandi Mauliate Mangaratua Sinaga,2014. Konstruksi Tes Ball Handling Dalam Cabang Olahraga Bola Basket

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KEMAMPUAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PADA PEMAIN USIA 16 TAHUN

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol. 4 No 2 September 2017 ISSN (p) (e)

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

gawang agar terhindar dari PENDAHULUAN kemasukan bola. Oleh karena itu teknik Permainan Bola Tangan di Indonesia pada masa sekarang ini belum

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang memiliki aspek yang

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

A. TEKNIK DASAR SEPAK BOLA (LANJUTAN)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rafdlal Saeful Bakhri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi bangsa Indonesia dibidang olahraga saat ini belum dapat memberikan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KLASIKAL DENGAN INDIVIDU TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP. (Jurnal) Oleh I PUTU WISNU OCTAVERNANDA

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEDIUM SHOOT PESERTA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA NEGERI 2 KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, shooting, controlling, dan heading. Untuk memperoleh

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA PERKUMPULAN SEPAKBOLA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

HUBUNGAN KOORDINASI, KESEIMBANGAN, DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING FUTSAL MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI PADA OLAHRAGA FUTSAL.

Transkripsi:

PELUANG GOAL SHOOTING TEKNIK FLYING SHOT DAN STANDING THROW SHOT PADA PERMAINAN BOLA TANGAN Wiwik Susanti, Andika Triansyah, Mimi Haetami Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP Untan Pontianak Email: wiwiksusanti50599@gmail.com Abstract The problem in this research is flying shot technique and standing throw shot are the most used technique to create goals, but both of this techniques can often be failed by the opponents and there are no statistical records regarding the opportunity for goals using the flying shot technique and standing throw shot. This research aims to determine the opportunities for goal shooting in handball playing by using flying shot technique and standing throw shot. This researh is a research that use quantitative descriptive method, with survey research. This research uses several steps, that are data collection and data calculation. The sample in this research were handball athletes in West Kalimantan Province who supported by 0 people. The results of the goal scoring obtained in the standing throw tehnique were 4,44% while using the flying shot technique were 2,%, compared to the standing shot technique and flying shot, the flying shot technique was more likely to create a goal, that was 6,67%. So it can be conclude that flying shot technique more likely to create goals than the standing throw shot. Keywords: Goal shooting, Handball PENDAHULUAN Permainan bola tangan adalah permainan beregu yang dimainkan oleh enam pemain dengan satu penjaga gawang, dengan berusaha memasukan bola kegawang lawan. Dimana cara bermainnya mirip dengan basket namun untuk mencetak angka atau gol harus melewati garis gawang seperti gawang futsal. Dalam permainan bola tangan ada beberapa teknik yang harus dikuasai seperti menangkap bola, mengumpan, menembak (Shooting), mengiring bola dengan tangan, gerakan menyerang dan bertahan. Teknikteknik dasar tersebut merupakan hal yang harus di pelajari oleh seorang atlet sebagai syarat untuk memainkan permainan bola tangan. Tujuan permainan bola tangan adalah untuk mencetak gol sebanyakbanyaknya, dalam hal ini teknik yang diperlukan untuk mencetak gol adalah tehnik shooting. Kemampuan Lemparan yang baik dari seorang pemain akan memberikan dampak yang signifikan bagi tim dalam memenangkan sebuah pertandingan. Kemampuan lemparan pemain sangat diperlukan meliputi kemampuan kekuatan/kecepatan lemparan, maupun akurasi lemparan dalam mencetak gol, (Lusiana, 205:66). Menembak atau shooting merupakan salah satu teknik terpenting dalam permainan bola tangan karena teknik ini lah yang menentukan keberhasilan atau kemenangan suatu tim. Berdasarkan hasil pengamatan teknik shooting di pertandingan Porprov Kalimantan Barat ke XII, teknik flying shot dan standing throw shot merupakan teknik shooting yang sering dilakukan untuk menciptakan gol, namun kedua teknik ini

seringkali dapat di gagalkan lawan dan belum ada rekaman statistik yang menyangkut tentang peluang gol menggunakan teknik flying shot dan standing throw shot. Dari latarbelakang yang di jelaskan diatas maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul Peluang goal Shooting Teknik Flying Shot dan Standing Throw Shot Pada Permainan Bola Tangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata peluang berarti Kesempatan. Menurut Welly Yanti (206: 58) Teori peluang terkait dengan cara menentukan hubungan antara sejumlah kejadian khusus dengan jumlah kejadian sembarang yang memungkinkan kita untuk menyediakan suatu dasar bagi pembentukan model yang terkait dengan fenomenafenomena yang mengandung unsur ketidak pastian. Sedangkan menurut Supranto (200: 09) peluang ialah suatu nilai yang di gunakan untuk mengukur tingkat terjadinya suatu kejadian acak. Berdasarkan pendapat diatas dapat di simpulkan bahwa peluang adalah suatu nilai untuk menentukan hubungan antara sejumlah kejadian khusus dengan kejadian sembarangan yang digunakan untuk mengukur dasar bagi pembentukan model terkait dengan unsur ketidak pastian. Sebagaimana Nur Fitranto (207: 20) menyatakan Gol adalah istilah untuk beberapa cabang olahraga yang mengarah kepada peristiwa masuknya bola ke dalam gawang. Tujuan gol antara lain untuk menambah point untuk memenangkan suatu pertandingan. Jadi peluang gol adalah suatu kesempatan yang diciptakan oleh seseorang untuk memperoleh kemenangan dalam suatu pertandingan olahraga. Tujuan permainan bola tangan adalah memasukan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan, tim yang berhasil memasukan bola terbanyak akan keluar sebagai pemenang (Teguh Sutanto, 206: 80). Bola tangan adalah permainan beregu dengan masing-masing 7 pemain (6 pemain dan penjaga gawang) yang dimainkan menggunakan tangan yang hampir mirip dengan beberapa cabang olahraga lainnya. Menurut Sujarwo & Arif (205: 6) garis besarnya teknik dasar permaian bola tangan terdiri dari mengoper bola (Passing), menggiring bola (Dribbling), menangkap bola (Catch), menembak bola (Shooting). Shooting merupakan salah satu teknik terpenting dalam permainan bola tangan karena teknik inilah yang menentukan keberhasilan atau kemenangan suatu tim dalam mencetak gol. Menurut Leo Sugianto, Iyakrus (208 : 55) Ada beberapa faktor dapat mempengaruhi keberhasilan shooting dalam permainan bola tangan, seperti teknik dasar, akurasi, power dan lain-lain. Dalam pertandingan bola tangan teknik shooting yang sering di gunakan adalah teknik flying shot dan teknik standing throw shot. Flying shot merupakan teknik tembakan yang dilakukan dalam posisi melayang diudara saat melepaskan bola kearah gawang. kelebihan dalam teknik ini adalah saat berada di udara memiliki ruang tembak yang bebas dan memperdekat jarak tembak ke gawang sedangkan kelamahanya teknik ini sulit dilakukan dan ketika menembak harus berfikir dengan cepat saat melepaskan tembakan. Gambar. Teknik Standing Throw Shot Sumber : Muhlisin dan Joko (206:) Standing throw shot merupakan teknik menembak bola dengan sikap berdiri. Kelebihan teknik ini adalah mudah di lakukan dan memiliki waktu yang lebih lama saat mengambil keputusan saat melepaskan tembakan, sedangkan kekuranganya adalah teknik ini dapat dengan mudah di gagalkan oleh lawan saat mau menembak. Gambar 2.Teknik Flying Shot Sumber :Muhlisin dan Joko (206:2) 2

METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan bentuk penelitian survei. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet-atlet Proprov handball Kalimantan Barat yang berjumlah 44 atlet. Dalam penelitian pengambilan sampel menggunakan sampling purposive. Menurut Sugiyono (20:24) Teknik sampel sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah atletatlet handball Prapon Provinsi Kalimantan Barat yang berjumlah atlet yang merupakan atlet hasil seleksi dari pertandingan Proprov Kalimantan Barat, yang terdiri dari 0 pemain dan penjaga gawang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya peluang gol shooting dengan menggunakan teknik standing throw shot dan teknik flying shot pada permainan bola tangan. Subjek penelitian yang digunakan adalah atlet-atlet Prapon Provinsi Kalimantan Barat tahun 209 yang berjumlah 0 pemain. Peneltian ini Gambar. Instrumen Tes Peluang Gol Teknik analisi data menggunakan rumus deskriptif presentase. Dp= n N x 00% Keterangan: Dp = Deskriptif presentase n = jumlah nilai yang diperoleh N = jumlah seluruh nilai dilaksanakan di lapangan futsal perdana Pontianak pada tanggal 29 Agustus 209. Berikut ini adalah pemaparan hasil data penelitian tentang peluang goal shooting pada permainan bola tangan dengan dan teknik flying shot, atlet-atlet Prapon Provinsi Kalimantan Barat sebagai berikut: Nama Skor gol Standing throw shot Tabel.Hasil Penelitian Persentase Peluang gol Skor gol flying shot Persentase Peluang gol FS 4 0,77% 5 26,% YS 2,07% 5,79% NK 7,69% 5,26% TT 0 0% 2 0,52% SB 7,69% 2 0,52% EP 0 0% 5,26% AB 2 5,9% 5,26% RD 7,69% 0 0% OB 0 0% 5,79% YD 7,69% 5,26% Jumlah 00% 9 00%

Jumlah Gol Diatas merupakan data terciptaanya gol penelitian atlet-atlet Prapon bola tangan Kalimantan Barat, dimana setiap atlet memiliki kesempatan shooting sebanyak 9 kali setiap teknik standing throw shot atau flying shot di tiga area. Dari data diatas dapat dilihat bahwa atlet masih kurang dalam melakukan shooting, dimana di data paling tinggi hanya bisa menciptakan 5 gol sedangkan paling rendahnya atlet tidak menciptakan gol sama sekali pada teknik standing throw shot atau teknik flying shot. Apabila di tampilakan hasil shooting yang menciptakan gol sebagai berikut: 6 5 5 4 4 2 2 2 2 0 Nama Atlet 0 0 0 0 FS YS NK TT SB EP AB RD OB YD Standing throw shot Flying shot Gambar. Gol yang Tercipta Menggunakan Teknik Standing Throw Shot dan Flying Shot Berdasarkan data di atas dapat kita lihat terjadi perbedaan perbandingan gol shooting dan teknik flying shot. Apabila di lihat dari peluang gol shooting bola tangan hanya sebagai berikut: Tabel. 2. Peluang Gol Menggunakan Standing Throw Shot Teknik standing Skor Persentase throw shot Jumlah Gol 4,44% Jumlah Tidak Gol 77 85,56% Jumlah 90 00% Berdasarkan dari tabel dapat diketahui peluang teciptanya gol shooting bola tangan jumlah total keseluruhanya atlet-atlet melakukan 90 shooting. Dimana berhasil menciptakan gol sebanyak gol sedangkan jumlah yang tidak gol adalah 77 gol. Dimana jika di persentasekan shooting yang 4

menciptakan gol sebesar 4,44%, sedangkan shooting yang tidak menciptakan gol sebesar 85,56%. Jadi dari data diatas peluang gol yang tercipta menggunakan teknik flying shot atlet Prapon Provinsi Kalimantan Barat sangat rendah, hal ini bisa terjadi karena kemampuan fisik dan teknik dasar shooting atlet-atlet yang kurang. Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram, maka Peluang gol Shooting sebagai berikut Gol 4,44% Tidak Gol 85,56% Gol Tidak Gol Gambar 4. Peluang Gol Menggunakan Teknik Standing Throw Shot Dari data diatas dapat dilihat bahwa peluang gol yang tercipta menggunakan teknik standing throw shot dikategorikan rendah. Apabila di lihat dari peluang gol hanya menggunakan teknik flying shot sebagai berikut: Tabel. Gol Shooting Teknik Flying Shot Teknik flying shot Skor Persentase Jumlah Gol 9 2,% Jumlah Tidak Gol 7 78,89% Jumlah 90 00% Berdasarkan dari tabel dapat diketahui peluang gol menggunakan teknik flying shot jumlah total keseluruhanya atlet-atlet melakukan 90 shooting. Dimana berhasil menciptakan gol sebanyak 9 gol sedangkan jumlah yang tidak gol adalah 7 gol. Dimana jika di persentasekan shooting yang menciptakan gol sebesar 2,%, sedangkan shooting yang tidak menciptakan gol sebesar 78,89%. Jadi dari data diatas peluang gol yang tercipta menggunakan teknik flying shot rendah dalam menciptakan gol. Hal ini bisa disebabkan oleh atlet yang kurang menguasai teknik shooting dan kurangnya kemampuan fisik atlet terutama kekuatan otot lengan yang berpengaruh besar dalam kemampuan atlet. Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram, maka Peluang gol Shooting menggunakan teknik flying shot sebagai berikut: 5

Gol 2,% Tidak Gol 78,89% Gol Tidak Gol Gambar 5. Peluang Gol yang Tercipta Menggunakan Teknik Flying Shot Berdasarkan dari hasil penelitian flying shot dan standing throw shot, menunjukan teknik flying shot lebih banyak menciptakan gol dibandingkan dengan. Jika dilakukan perbandingan peluang gol shooting antara teknik standing throw shot dan flying shot sebagai berikut: Tabel 4. Perbandingan Peluang Terjadinya Shooting No. Nama Teknik Jumlah gol Gol Ideal Persentase. Standing throw shot 90 4,44% 2. Flying shot 9 90 2,% Jumlah 2 Dari tabel di atas gol ideal diperoleh dimana setiap atlet memiliki 9 kali kesempatan untuk melakukan shooting di setiap teknik dengan area shooting yang berbeda. Dalam penelitian ini sampel penelitian yang digunakan adalah 0 atlet. Jadi jika semua atlet mampu menciptakan gol di setiap shooting maka gol idealnya adalah 90 gol. Dari gol ideal lalu melakukan perhitungan dengan rumus persentase deskriptif jadi persentase peluang shooting adalah 4,44% sedangkan menggunakan teknik flying shot adalah 2,%. jika di bandingakan kedua teknik ini hanya berselisih 6,67%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik flying shot lebih berpeluang gol dari pada teknik standing throw shot walau pun perbandingannya tidak teralu besar dan kemampuan atlet dalam kedua teknik ini masih dikatagorikan rendah. Hal ini bisa disebabkan oleh atlet yang kurang menguasai teknik shooting dan kurangnya kemampuan fisik atlet terutama kekuatan otot lengan yang berpengaruh besar dalam kemampuan atlet Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram, maka peluang terjadinya gol pada permainan bola tangan dengan menggunakan teknik standing throw shot dan teknik flying shot sebagai berikut: 6

Persentase peluang gol 25,00% 2,% 20,00% 5,00% 4,44% 0,00% 5,00% Standing Throw shot Flying shot 0,00% Standing Throw Flying shot shot Teknik Shooting Gambar 6. Perbandingan Peluang Goal Shooting Pembahasan Standing throw shot merupakan salah satu teknik shooting dalam permainan bola tangan yang dilakukan dengan cara sikap tubuh berdiri. dalam melakukan teknik ini didahului dengan mendribble bola kemudian menangkap dengan kedua tangan dan sedikit membungkukkan badan ke kanan (pelempar tangan kanan) kemudian bola di shooting dengan keras lewat samping kepala sambil membuka kaki agak lebar, dan kaki kanan sedikit agak terangkat dengan bertumpu oleh kaki kiri serta tangan kaki rileks di samping badaan (Sujarwo & Arif, 205:7). Teknik ini seperti melakukan lemparan bola kedepan, namun untuk menciptakan gol butuh konsentrasi, kekuatan lemparan tangan dan keakuratan lemparan. Dalam pengambilan data teknik shooting ini sampel lebih sering melakukan gerakan ke arah samping saat akan melakukan tembakan ke arah gawang dimana hal ini digunakan untuk menghindari dari penjagaan tim bertahan. Teknik flying shot merupakan tembakan dengan posisi tubuh seolah-olah terbang (melayang) dimulai dengan berlari, bawa bola setinggi bahu langkah ketiga kuat dan lebar di udara, pinggang sebaiknya di tarik ke belakang bersamaan dengan lengan lemparan (Sujarwo & Arif, 205:7). Teknik shooting yang sering digunakan dalam suatu pertandingan bola tangan dari pada teknik shooting lainya karena teknik ini memiliki beberapa keunggulan dari teknik lainnya yaitu teknik ini memiliki ruang gerak yang bebas saat berada di udara. Namun teknik flying shot ini tidak mudah untuk dilakukan membutuhkan latihan dan kemampuan dalam melakukanya. Dalam pengambilan data pada teknik ini sampel melakukan gerakan melayang ke arah atas saat melakukan tembakan ke arah gawang hal ini digunakan untuk menghidari tepisan atau penghadang dari tim lawan. Dari hasil penelitian ini memperoleh hasil menunjukan bahwa peluang untuk melakukan gol shooting pada permainan bola tangan dengan menggunakan teknik flying shot di dapat persentase sebesar 2,%, sedangkan peluang gol shooting pada permainan bola tangan teknik standing throw shot di dapat persentase sebesar 4,44%. Ini membuktikan bahwa penggunaan teknik flying shot lebih memungkinkan untuk dapat teciptanya gol. Faktor penyebab teknik flying shot mempunyai presentase cukup tinggi diakibatkan oleh beberapa faktor diantaranya atlet Prapon pada saat 7

pengambilan data penelitian, atlet baru pertama kali mendapatkan latihan teknik shooting selama melakukam latihan menuju Prapon, sebelumnya mereka adalah atletatlet Porprov Kalbar dimana saat pertandingan mereka lebih banyak menggunakan teknik flying shot dari pada menggunakan teknik lain. Kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut, kelincahan dan konsentrasi secara bersama-sama (simultan) mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap ketepatan shooting bola tangan, (Ainul Ghurri, 208:). Sedangkan menurut Leo Sugianto, Iyakrus (208 : 55) Ada beberapa faktor dapat mempengaruhi keberhasilan shooting dalam permainan bola tangan, seperti teknik dasar, akurasi, power dan lainlain. Jadi dapat disimpulakan bahwa keberhasilan shooting pada permainan bola tangan dapat dipengarahui oleh beberapa faktor yaitu kemampuan fisik atlet seperti kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut, kelincahan, akurasi, power dan kemampuan teknik dasar permainan bola tangan. Menurut Nur Ardian (208: ) kekuatan otot peras tangan, kekuatan otot tungkai dan power otot lengan berpengaruh terhadapan ketepatan shooting teknik flying shot. Sedangkan Menurut Astarina Erfani Putri (208:906) Power otot lengan, kekuatan otot tungkai, kekuatan otot perut dan fleksibilitas pergelangan tangan berpengaruh terhadap kemampuan flying shot. jadi dapat disimpulkan untuk menciptakan peluang gol menggunakan teknik flying shot dipengaruhi oleh kekuatan otot peras tangan, kekuatan otot tungkai, power otot lengan, kekuatan otot perut dan fleksibilitas atlet. Dalam permainan bola tangan pada umumnya penggunaan teknik flying shot sangat berperan penting untuk menciptakan peluang gol. Dimana setelah peneliti mendapatkan hasil dari atlet Prapon Provinsi Kalimantan Barat, umumnya atlet-atlet tersebut lebih nyaman dan sering menggunakan teknik flying shot dari pada teknik standing throw shot. Untuk itu dalam hal ini pelatih dapat memberikan kontribusi pelatihan yang lebih dominan untuk memperkuat teknik flying shot. Dalam proses latihan handball perlu juga adanya pengenalan terhadap teknik-teknik dalam permainan handball, sehingga teknik seperti standing throw shot juga dapat digunakan semaksimal mungkin oleh atlet-atlet, karna setiap teknik mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ini juga dapat menjadi masukan untuk pelatih dalam proses pengajaran yang diterapkan dengan tidak hanya menitikberatkan pada latihan teknik flying shot saja, tetapi latihan teknik standing throw shot juga dapat dikombinasikan dalam latihan sehari-hari. Untuk itu, peluang terciptanya goal shooting bisa digunakan dengan berbagai teknik yang terdapat dalam bola tangan sehingga atlet tidak terfokus hanya dari penggunaan salah satu teknik. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang berjudul Peluang Goal Shooting pada Permainan Bola Tangan (Studi Survei Teknik Flying shot dan Standing Throw Shot) dapat disimpulkan bahwa shooting menggunakan teknik flying shot sebesar 2,% sedangkan sebesar 4,44% dan kemampuan atlet dalam sampel penelitian ini dalam melakukan shooting masih dikatagorikan kurang, ini dibuktikan dengan peluang gol yang tercipta masih rendah. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti merumuskan saran kepada pihak-pihak sebagai berikut hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan pelatih dalam memperbaiki proses peningkatan kemampuan shooting atlet. Dimana pada saat latihan shooting seorang pelatih tidak lupa memberikan latihan teknik shooting flying shot. Bagi atlet dengan adanya penelitian ini diharapkan lebih giat berlatih meningkatkan kemampuan teknik shooting flying shoot. Teknik yang harus bisa dikuasi oleh seorang atlet bola tangan adalah teknik flying shot karena teknik ini 8

sangat efektif dalam menciptakan peluang gol, sehingga memungkinkan untuk memenangkan suatu pertandingan. Namun seorang atlet juga tidak mengabaikan teknik shooting lainya. Teknik lainya juga harus dikuasai karena teknik-teknik tersebut dapat berperan sesuai dengan situasi permainan. Diharapkan Penelitian lebih lanjut pada aspek kajian yang lebih luas dan mendalam tentang teknik-teknik shooting dalam permaianan bola tangan yang menciptakan peluang gol. Oleh karena itu, peneliti menganjurkan agar peneliti selanjutnya dapat mengadakan penelitian lebih lanjut untuk menganalisis peluang gol shooting dalam suatu pertandingan resmi dan menambah jumlah sampel yang diteliti. DAFTAR RUJUKAN Ardian, Nur. (208). Kontribusi Kekuatan Otot Peras Tangan, Kekuatan Otot Tungkai Dan Power Otot Lengan Terhadap Ketepatan Flying Shoot Atlet Bola Tangan Kabupaten Gresik. (): -5. Fitranto, N. (208). Analisis Gol Tim Futsal Putri Universitas Negri Jakarta Pada Liga Futsal Wanita Profesional Tahun 207. 2 (): 7-0. Ghurri, A. (208). Kontribusi Kekuatan Otot Lengan, Kekuatan Otot Perut, Kelincahan Dan Konsentrasi Terhadap Ketepatan Shooting Atlet Bola Tangan Putra Jawa Timur. (): -5. Lusiana. (205). Faktor Pengaruh Kemampuan Lemparan (Shooting) pada Atlet Handball Putri Jawa Barat. 2(2): 65-68. Muhlisin. & Joko A, P. (206) Metode dan Dasar-Dasar Handball. Semarang: CV Presisi Cipta Mediam Putri, A,E. (208). Kontribusi Power Otot Lengan, Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Perut, Dan Fleksibilitas Pergelangan Tangan Terhadap Kemampuan Flying Shoot Bola Tangan. (): 90-908. Sugianto,L. & Iyakrus. (208). Latihan Medicine Ball Pull-Over Pass Terhadap Hasil Shooting Atlet Putra Bola Tangan. 7() : 54-59 Sugiyono. (20). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sujarwo. & Arif, M. (205). Teori dan Praktek Olahraga Permainan Bola Tangan. Jakarta: LPP Press Universitas Negri Jakarta. Supranto. (200). Statistik Teori dan Aplikasi. Erlangga: Jakarta. Sutanto, Teguh. (206). Buku Pintar Olahraga. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Yanti, W. Hartono, Y. & Somakin. (206) Desain Pembelajaran Peluang dengan Pendekatan PMRI Menggunakan Kupon Undian Untuk Siswa Kelas VII. 2(): 56-7. 9