Oleh: Ayu Permata, Amd. FT

dokumen-dokumen yang mirip
Hasil Evaluasi Nyeri Tekan Menggunakan Skala VDS

Oleh: dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO

Pengantar Cedera Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menghambat aktivitas kegiatan sehari-hari, di Jerman persentase

BAB I PENDAHULUAN. maupun mental. Akan tetapi, olahraga yang dilakukan tanpa mengindahkan

2

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal sesuai dengan Undang-Undang No. 23

BAB I PENDAHULUAN. lain olahraga dan pekerjaan maupun aktivitas sehari-hari. Dalam olahraga

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada usia di bawah 40 dan 65 tahun. Frozen shoulder sering dijumpai

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASKA OPERASI HERNIA NUCLEUS PULPOSUS DI VERTEBRA L5-S1 DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. atau permukaan rawan sendi. Karena tulang dikelilingi oleh struktur jaringan

TUGAS SISTEM INTEGUMEN I STANDART PROSEDUR OPERASIONAL KOMPRES

Kelompok 6 (adri, diah, yuyun, irfan, rama)

NEONATUS BERESIKO TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. modern. Hal ini mengakibatkan dampak yang positif tetapi juga bisa

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fungsional sehari-hari. Dimana kesehatan merupakan suatu keadaan bebas

BAB I PENDAHULUAN. menyangga tubuh. Bisa dibayangkan apabila tidak jeli untuk menjaga kesehatan

3. besarnya gaya yang bekerja pada benda untuk tiap satuan luas, disebut... A. Elastis D. Gaya tekan B. Tegangan E. Gaya C.

BAB III PELAKSANAAN STUDI KASUS. A. Pengkajian Fisioterapi. fisioterapi pada kasus carpal tunnel syndrome perlu dilakukan beberapa tahapan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat

BAB I PENDAHULUAN. penting. Penurunan kapasitas fungsi dapat menyebabkan penurunan. patologi morfologis maupun patologi fungsional.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI LOW BACK PAIN ET CAUSA MYOGENIK DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

CEDERA OLAHRAGA. By : Faidillah Kurniawan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DENGAN MODALITAS SHORT WAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya pusat rehabilitasi di Surakarta menuntut pengetahuan lebih

BAB I PENDAHULUAN. merupakan keadaan dinamis dan dapat ditingkatkan sehingga manusia dapat

CEDERA OLAHRAGA PADA SENAM DAN UPAYA P3K. Oleh: Dr. Sugeng Purwanto Dosen PJKR FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. memajukan pembangunan dibidang kesehatan. Dalam pembukaan UUD 1945

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental murni. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dimana dijumpai beraneka ragam jenis keluhan antara lain gangguan neuromuskular,

BAB III PROSES FISIOTERAPI

MEKANICAL CERVICAL & LUMBAR TRACTION. Oleh: Sugijanto

Asfiksia. Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur

SOP RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas sehari-hari. Gangguan pada kaki bisa menghambat aktivitasnya.

BAB I PENDAHULUAN. gangguan pada tubuh kita, misalnya pada saat melakukan aktivitas olahraga,

BAB I PENDAHULUAN. untuk hiduplebih maju mengikuti perkembangan tersebut. Untuk memenuhi tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. fungsional. Banyak faktor yang dapat menimbulkan gangguan aktifitas

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. deformitas sendi progresif yang menyebabkan disabilitas dan kematian dini

TEPID WATER SPONGE BATH

BAB I PENDAHULUAN. jaman. Termasuk ilmu tentang kesehatan yang di dalamnya mencakup. manusia. Selama manusia hidup tidak pernah berhenti menggunakan

SMP kelas 8 - FISIKA BAB 5. TEKANANLatihan Soal 5.2

PENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS POST OPERASI FRACTURE COLLES DISERTAI DISLOKASI ULNA DEXTRA DI RST Dr.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya aktifitas masyarakat diluar maupun didalam ruangan. melakukan atifitas atau pekerjaan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. barang, mencuci, ataupun aktivitas pertukangan dapat mengakibatkan

Obat Penyakit Diabetes dan Berbagai Komplikasi Neuropati

Gambar 5. Skematik Resindential Air Conditioning Hibrida dengan Thermal Energy Storage

Obat Alami Diabetes Dapat Mencegah Amputasi Pada Diabetesi

BAB I PENDAHULUAN. Cita cita bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam. pembukaan Undang Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah WaterBirth 2.2 Pengertian WaterBirth

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup. Sebagian aktivitas dan pekerjaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Olahraga merupakan kebutuhan yang tidak asing lagi.

Kecap Asin/Manis CARA MEMBUAT:

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

Gerakan yang dapat dilakukan sepenuhnya dinamakan range of motion (ROM) Untuk mempertahankan ROM normal, setiap ruas harus digerakkan pada ruang

BAB 1 PENDAHULUAN. Reumatoid Arthritis (RA) merupakan suatu penyakit autoimun yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keluhan dan gangguan. Hal ini terjadi karena kurangnya

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan produktif dibutuhkan status kesehatan yang tinggi dan. peningkatan sistem pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang. merokok dan minum-minuman keras. Mereka lebih memilih sesuatu yang

Modul Praktikum. Elektro Fisika dan Sumber Fisis I. Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul MUTHIAH MUNAWWARAH

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

BAB 1 PENDAHULUAN. langsung dan tidak langsung, kesehatan masyarakat juga perlu. With Low Back Pain : A Randomized Controllled Trial Bukti juga

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tingkat derajad kesehatan masyarakat secara makro. Berbagai

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DI RUMKITAL dr. RAMELAN SURABAYA

PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang penting dalam kehidupan kita, karena

BAB I PENDAHULUAN. subyektif, setiap orang memiliki arti sehat masing-masing. Berdasarkan

Tindakan keperawatan (Implementasi)

BAB I PENDAHULUAN. secara adil, dan termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna untuk

BIOFISIKA 2 BIOENERGETIKA

EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya aktifitas masyarakat diluar maupun didalam ruangan.

KATA PENGANTAR. Singaraja, Oktober Penyusun

KEDARURATAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

LUKA BAKAR Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dengan dunia luar. Hal ini memungkinkan kita untuk menyentuh,

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual

BAB I PENDAHULUAN. trauma atau aktifitas fisik dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada. dan terjadi fraktur radius 1/3 (Thomas, 2011).

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN

BAB III PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI. dilakukan pada tanggal 5 Februari 2016 secara auto anamnesis yaitu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam studi kasus ini, seorang pasien perempuan dengan inisial Ny. NF

- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah

IV-138 DAFTAR ISTILAH

FISIKA TERMAL Bagian I

BAB I PENDAHULUAN. kesemuanya adalah merupakan satu kesatuan untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

PERBEDAAN TERAPI MICRO WAVE DIATHERMY

BAB I PENDAHULUAN. nyeri tak tertahankan, mempengaruhi tangan, punggung, leher, lengan, bahkan

FISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto

Blanko Kuisioner Neck Disability Index (NDI)

PETUNJUK PENGGUNAAN KOMPOR GAS (FREESTANDING COOKER) DAN KARTU GARANSI

PENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASCA GIPS FRAKTUR RADIUS 1/3 DISTAL SINISTRA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

TEKNIK KOMPRES DENGAN HOTPACK UNTUK MENURUNKAN DEMAM PADA KLIEN DHF DI RUANG ACACIA RUMAH SAKIT EKA BSD TANGERANG

MENGGUNAKAN LPG - SECARA AMAN

Transkripsi:

Oleh: Ayu Permata, Amd. FT

Hidroterapi adalah salah satu modalitas fisioterapi dengan menggunakan zatcair sebagai sarana pengobatan. Berasal dari kata Yunani, yaitu Huder berarti air, dan therapia berarti pengobatan. Asal Kata Definisi Hukum Hisdostatis Tekanan Hidrostatis disemua titik yang berada dalam satu bidang datar dan satu jenis zat cair berada dalam keadaan seimbang. Hukum Pascal Tekanan yang dikenakan pada satu jenis zat cair akan diteruskan kemana-mana kesegala arah dengan sama rata. Hukum Archimedes Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan mendapat gaya ke atas sebesar berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut. Hukum- Hukum Fisika

Pembagian Hidroterapi Berdasarkan Manfaat Penggunaan Hidrokinetik Hidrothermal, Hidrochemis Memanfaat kan gerakan air (mekanis). Memanfaat kan temperatur zat cair atau air (fisis). Memanfaat kan bahan yang terlarurut (chemis).

Pembagian Hidroterapi Berdasarkan Metode Aplikasi Kompres Cryotherapy / Ice Therapy Rendaman / Water Bath Hubbard Tank Douches/semprotan Whirl Pool Bath Pool Therapy / Pool Exercise / Under Water Exercise

1. Kompres Berdasarkan temperature kompres dapat dibagi menjadi 2 macam: a. Kompres panas (hot pack) b. Kompres dingin (cold pack) Alat-alat yang digunakan untuk kompres dapat menggunakan: 1. Hydroclator pack yang dipanaskan dalam hot pack unit. 2. Cold Pack yang didinginkan dalam cold pack unit. 3. Kompres sederhana dengan menggunakan kain/handuk yang direndam dalam air panas atau air dingin, setelah di peras baru dipakai.

Kompres Panas Dingin Indikasi: Tindakan sebelum latihan, kondisi stain dan sprain kronis, LBP, Arthritis kronis Indikasi: Sprain dan strain akut, bursitis, dan kapsulitis akut. Kontraindikasi: Gangguan sensibilitas kulit, gangguan peredaran darah arteri dan perifer. Kontraindikasi: Gangguan sensibilitas kulit, gangguan peredaran darah arteri dan perifer.

a. Kompres Panas / Hot Pack Kompres panas / hot pack 1. Hydroclator pack Hydrocolator pack terdiri dari kantong kanvas yang berisi silica gel. Hydrocolator pack tersedia dalam berbagai ukuran dan bentuk, antara lain: untuk daerah cervical, knee, atau shoulder, dll. Bila alat ini diberi panas, dapat mempertahankan panas selama 20-30 menit. 2. Kompres sederhana Kain / handuk terlebih dahulu di rendam dalam air panas dengan temperature 55 derajat celcius, kemudioan diperas hingga kering, baru digunakan. Komres ini dibalutkan pada ekstremitas dengan otot-otot yang spasme atau oedem. Setelah terasa dingin, perlu dipanaskan lagi atau diganti setiap 5 menit. Waktu total pengobatan: 20-30 menit.

b. Kompres Dingin / Cold Pack 1. Hydroclator pack Dapat menggunakan cold pack yang didinginkan dalam cold pack unit. Apabila terasa tidak dingin lagi, perlu didinginkan kembali. 2. Kompres sederhana Menggunakan peralatan kain / handuk yang direndam dalam air dingin / air es dengan temperature 55-65 derajat Fahrenheit (13-18 derajat celcius), setelah diperas baru digunakan. Apabila terasa tidak dingin lagi, perlu didinginkan kembali. Waktu total pegobatan 10-30 menit.

Teknik pemberian kompres panas dan kompres dingin. 1. Persiapan alat Siapkan bentuk/macam hydrocolator pack atu cold pack unit. Jika menggunakan kompres sederhana, rendaman handuk harus sempurna, dimana semua bagian handuk harus betul-betul basah. Jika menggunakan Hydrocolator pack atau cold pack, periksa terlebih dahulu hot pack unit dan atau cold pack unit. Sediakan lat-alat lain yang diperlukan seperti Baskom, handuk kering, perlak, plastic, elastic bandage.

2.Persiapan penderita Periksa keadaan sensasi kulit penderita sebelum dan sesudah pemberian kompres. Letakkan kompres baik panas maupun dingin selama beberapa menit pertama untuk dirasakan oleh penderita. Agar diketahui toleransi penderita terhadap rasa panas / dingin. Bila telah dilakukan kompres penderita tidak boleh merubah posisi atau letak kompres, tanpa sepengetahuan terapis. Memberi tahu penderita agar segera memberitahukan terapis bila timbul hal-hal tidak enak yang dirasakan.

3. Pelaksanaan Pengobatan dengan kompres baik kompres panas maupun dingin sebaiknya menggunakan system 3 lapis: a. Bila menggunakan hydrocolator pack atau cold pack Lapisan pertama : handuk kering Lapisan kedua : hydrocolator pack atau cold pack Lapisan ketiga : protektor (boleh menggunakan handuk kering) b. Bila menggunakan kompres sederhana Lapisan pertama : handuk / kain yang telah direndam dalam air panas air dingin langsung diletakkan di atas kulit penderita. Lapisan kedua : lapisan isolator, misalnya: plastic karet, perlak yang luasnya lebih besar dari lapisan I, sehingga menutupi seluruh lapisan I. Lapisan ketiga : Lapisan protektor, lapisan ini juga dibuat lebih luas dari lapisan ketiga dan berguna supaya temperature panas/dingin dapat dipertahankan lebih lama.

2. Cryotherapy / Ice Therapy / Terapi Es Dry Ice Pack / Kompres Es Kering Pecahan Es kecil-kecil dibungkus dengan handuk kering kemudian diletakkan pada daerah yang diterapi dengan waktu 5-20 menit Ice Towel / Handuk Es Handuk yang telah direndam di dalam air dicampur dengan potongan es denagn suhu 16 derajat Celcius. Handuk yang telah direndam tsb diperas dan dibalutkan pada daerah yang diterapi dengan waktu 15-20 menit Imersion / Pencelupan Pecahan-pecahan Es dimasukkan ke dalam air, kemudian anggota tubuh yang sakit direndam di dalamnya selama 10-20 menit. Terapi ini bertujuan untuk mengontrol oedem. Ice Massage Pemberian massgae dengansebelumnya menggunakan media Es pada daerah yang permukaannya luas dan datar (misalnya: punggung, bahu, otot Quadricep. Waktu pelaksanaan: 20-30 menit. Bentuk Es yang digunakan adalah kubus atau slndris.

3. Rendaman / Water Bath Metode rendaman ini menggunakan efek Hydrothermal atau dapat digabungkan dengan memanfaatkan efek Hidrochemis. Susuai temperature, media yang digunakan bentuk rendaman ini dapat berupa cold bath, neutral bath, atau hot bath. Atau dapat menggunakan Cold dan Hot bath secara bergantian, disebut Kontras bath. Cold bath Neutral Bath Hot Bath Kontras Bath Parafin Bath

1. Cold Bath Metode dilakukan secara lokal, seperti pada Imersion Cryotherapy. Gunakan tabung dari Steinless steel dengan ukuran cukup untuk merendam ekstremitas. Tabung Stein less steel diisi dengan air dingin (air es) dengan temperatur antara 55-65 derajat Fahreinheit (sekitar 13-18 derajat celcius). Waktu total pengobatan 10-30 menit. 2. Neutral Bath Rendaman ini menggunakan air dengan temperatur antara 92-96 0 F (34-36 0 C). Dimaksudkan untuk menimbulkan efek sedatif, rileksasi otot, dan vasodilatasi umum.

3. Hot Bath Tabung stein less steel diisi dengan air panas dengan temperatur 98-104 0 F (37-40 0 C) Waktu total pengobatan 10-30 menit. 4. Contras Bath Contras Bath adalah perendaman anggota tubuh kedalam air panas dan air dingin secara bergantian dalam waktu yang teratur dan dilakukan dengan cepat. Perendaman ini diawali dan diakhiri dengan perendaman air panas. Tujuan kontras bath adalah untuk merangsang sirkulasi darah perifer anggota tubuh. Pelaksanaan Contras Bath

Pelaksanaan: Gunakan 2 tabung stein less steel/bak/ember untuk merendam ekstremitas yang diobati. Temperatur air panas: 98-104 0 F (37-40 0 C) Temperatur air dingin: 55-65 0 F (13-18 0 C) Lama Pengobatan: Perendaman dimulai dengan air panas selama 3-5 menit. Kemudian diselingi dengan perendaman ke dalam air dingin selama 1-2 menit. Kontras bath dilakukan bergantiganti selama 5-8 kali.

5. Parafin Bath Pengobatan dengan parafin Bath, terdiri dari 2 cara: a. Merendam anggota tubuh dalam parafin yang telah meleleh. b. Menggunakan kuas atau sikat yang dicelupkan pada parafin yang meleleh, kemudian dioleskan pada anggota tubuh. Nb: Parafin khusus yang digunakan adalah parafin yang telah dipanaskan hingga meleleh pada suhu 130 0 F (60 0 C).

Cara Penggunaan: 1. Persiapan alat Panaskan parafin hingga cair sempurna. Tunggu beberapa menit sampai terdapat selapis tipis parafin beku pada permukaannya. Alat lain yang harus dipersiapkan: timer, handuk, plastik untuk protektor. 2. Periksa keadaan sensasi kulit yang akan diobati, bersihkan bagian yang diobati lalu keringkan. 3. Berikan keterangan mengenai efek hangat dari parafin. 4. Posisi pasien rileks / comfortable. 5. Perendaman diulangi 6-12 kali, hingga terbentuk selubung parafin kira-kira setebal ½ cm. Setelah parafin beku (kering) ditutup dengan protektor plastik. 6. Lama waktu pengobatan 10-30 menit. 7. Jika penggunaan dengan kuas, parafin dioleskan pada tubuh dengan menggunakan kuas. Proses ini diulang sebnyak 4-5 kali, hingga terbentuk selubung parafin setebal ½ cm., disiamkan sampai suhunya menurun sendiri. Kemudian parafin dilepaskan.

4. Hubbard Tank Merupakan alat untuk melakukan under water exercise berupa bak yang dirancang khusus dengan bentuk spesifik seperti lubang kunci atau berbentuk kupu-kupu. Hubbard Tank dilengkapi dengan agitator / aerotor sebagai efek mekanik (under water massage). Temperatur air yang digunakan 35,5 39 derajat celcius.

Indikasi intervensi Hubbard Tank: Arthritis kronis, Conbutio, kondisi orthopaedi, kelumpuhan saraf motorik, post polio. Kontraindikasi Hubbard Tank: Penyakit jantung, gangguan sistemn sirkulasi, penyakit kulit infeksi, luka terbuka, epilepsi, perempuan yang sedang menstruasi.

5. Douches / Semprotan Pancaran air yang dikenakan pada tubuh penderita, pancaran air tersebut dikontrol temperatur dan tekanannya. Dapat digunakan sebagai sarana membersihkan tubuh ataupun tujuan terapi. Macam-macam Douches: Hot Jet Douches Cold Jet Douches Temperatur 37,5 44 derajat celcius 15-27 derajat celcius Tekanan Air 10-15 pon 15-20 pon Lama Terapi 12 40 detik 3 10 detik

Indikasi dan Kontraindikasi Douches Indikasi: Sciatica kronis, perlengketan jaringan, kelelahan karena posisi tubuh yang menetap dalam waktu yang lama. Kontraindikasi: Kelainan jantung, Hypertensi, dan demam.

6. Whirl Pool Bath Merendam anggota tubuh baik lokal maupun general ke dalam tabung bak yang berisi air hangat dengan menggunakan efek thermal dan mekanik air yang di setting dapat berputar. General: 32-37 derajat celcius Lokal: 37-39 derajat celcius Lama Terapi: 20 30 menit Indikasi: Trauma kronik, arthtritis, sprain, strain, sebelum massage, cedera tungkai yang masih NWB. Kontraindikasi: Gangguan sensibilitas Kulit dan gangguan peredaran darah.

7. Pool Therapy Latihan di dalam air dengan memanfaatkan hukumhukum fisika dasar terhadap benda di dalam air. Menggunakan kolam khusus. (Lebar: 3,6-4,5 m, Panjang: 6-7,2 m, Kedalaman: 135-150 cm) Bermanfaat bagi penderita karena tekanan dari air mengangkat tubuh dan mengurangi efek dari gravitasi.

Indikasi: arthritis, nyeri punggung dan fibromyalgia, fraktur, stroke, osteoporosis. Kontraindikasi: Pasien dengan gangguan/penyakit jantung,demam, infeksi atau bladder/bowel inkontinensia.

Regio Exercise Shoulder Horizontal Abduksi dan Hosrizontal Adduksi (Elbow Esktensi) Abduksi dan Adduksi (Elbow Ekstensi) Flexion and Extension melakukan gerakan tersebut searah gravitasi pada permukaan air. melakukan gerakan tersebut melawan gravitasi di dalam air. melakukan gerakan tersebut searah gravitasi pada permukaan air. Upper Body Pendulum : Clockwise and Side-to-Side melakukan gerakan tersebut melawan gravitasi di dalam air. Elbow Fleksi dan Ekstensi melakukan gerakan tersebut melawan gravitasi di dalam air. Arm Pronasi dan Supanasi melakukan gerakan tersebut searah gravitasi pada permukaan air. melakukan gerakan tersebut melawan gravitasi di dalam air.

Regio Exercise Upper Body Wrist Dorsal dan Pallmar Fleksi Radial and Ulnar Deviation melakukan gerakan tersebut searah gravitasi pada permukaan air. melakukan gerakan tersebut melawan gravitasi di dalam air. melakukan gerakan tersebut searah gravitasi pada permukaan air. melakukan gerakan tersebut melawan gravitasi di dalam air. Finger Finger Fleksi dan Ekstensi Thumb to Fingertips Finger melakukan gerakan tersebut searah gravitasi pada permukaan air. melakukan gerakan tersebut melawan gravitasi di dalam air. melakukan gerakan tersebut searah gravitasi pada permukaan air. melakukan gerakan tersebut melawan gravitasi di dalam air.

Regio Exercise Abduksi dan Adduksi (Knee Ekstensi) melakukan gerakan tersebut searah gravitasi pada permukaan air. melakukan gerakan tersebut melawan gravitasi di dalam air. Hip Abduksi dan Adduksi (Elbow Ekstensi) melakukan gerakan tersebut melawan gravitasi di dalam air. Lower Body Flexion and Extension Pendulum : Clockwise and Side-to-Side melakukan gerakan tersebut searah gravitasi pada permukaan air. melakukan gerakan tersebut melawan gravitasi di dalam air. Knee Fleksi dan Ekstensi melakukan gerakan tersebut melawan gravitasi di dalam air. melakukan gerakan tersebut searah gravitasi pada permukaan air.