BAHAN PAPARAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PENGISIAN LISTRIK DAN TARIF TENAGA LISTRIK UNTUK KENDARAAN BERMOTOR LISTRIK BERBASIS BATERAI

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA BADAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

2017, No Nomor 23 Tahun 2014, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya yang T

AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KETENAGALISTRIKAN

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

2014, No Nomor 5286); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tanggal 3 November 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara se

2016, No Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 33 Tahun 2014 ten

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 19 Tahun 2005 TENTANG

TATA CARA PERIZINAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK (BERDASARKAN PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 35 TAHUN 2013)

TATA CARA PERIZINAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK (Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 35 Tahun 2013)

PERMEN ESDM NO.2 TAHUN 2018 TENTANG PEMBERLAKUAN WAJIB STANDAR NASIONAL INDONESIA DI BIDANG KETENAGALISTRIKAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lemba

2 b. bahwa penyesuaian Tarif Tenaga Listrik Yang Disediakan Oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara sebagaimana dimaksud dala

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA

2012, No.28 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Usaha penyediaan tenaga listrik adalah pengadaan te

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik dan Sertifikasi Instalasi Tenaga Listrik

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Pengendalian. Pengguna. Bahan Bakar Minyak.

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KETENAGALISTRIKAN

Konversi BBM ke BBG: Belajar dari Pengalaman Sebelumnya

2015, No c. bahwa dalam rangka mendukung penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bidang Keuangan di Badan Koordinasi Penanaman Modal, perlu

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Perubahan Tata Cara Perizinan Usaha Ketenagalistrikan oleh Auraylius Christian

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. perhatian utama saat ini adalah terus meningkatnya konsumsi energi di Indonesia.

PENGHAPUSAN SUBSIDI LISTRIK MELALUI PENYESUAIAN TARIF TENAGA LISTRIK SECARA BERTAHAP UNTUK GOLONGAN TERTENTU

Tanya Jawab Seputar Tarif Tenaga Listrik 2015

Pengaturan Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Bangunan Dalam Kawasan Terbatas

oleh Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Jakarta, 10 Mei 2013

5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 10 TAHUN 1989 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

-2- Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TATA CARA PERIZINAN USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4956); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Tarif. Tenaga Listrik. PT. PLN.

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

2016, No Penilaian Kesesuaian dalam rangka Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia Pendingin Ruangan, Lemari Pendingin, dan Mes

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

SYARAT-SYARAT DAN TATA CARA PERIZINAN KETENAGALISTRIKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

2016, No Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Menetapkan: 2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lembar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Nomor : SK.2257/AJ.003/DRJD/2006. Tentang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANDAILING NATAL NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN USAHA KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 30

MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERMASALAHAN SAMPAH SAAT INI

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR...TAHUN... TENTANG USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

Izin Usaha Niaga LPG PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENERBITAN IZIN USAHA NIAGA UMUM LPG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan ( trip) antara asal ( origin) dan tujuan

2018, No Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usah

Izin Usaha Niaga Umum Bahan Bakar Gas (BBG/CNG) PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENERBITAN IZIN USAHA NIAGA UMUM BBG-CNG

2017, No b. bahwa berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu mengatur kembali penunjukan Lembaga Penilaian Kesesuaian

2 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4746); 3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara R

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Permohonan Izin. Pemanfaatan Tenaga Listrik. Telekomunikasi. Tata Cara. Pencabutan.

2016, No Pengawasan Standar Nasional Indonesia Baterai Primer secara Wajib; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustr

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BULUNGAN dan BUPATI BULUNGAN MEMUTUSKAN :

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 595/MPP/Kep/9/2004 TENTANG

Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS TENTANG

2014, No dalam huruf a telah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia sesuai hasil Rapat Kerja Komisi VII Dewan Perwakil

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambaha

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN RENDAH

PENATAAN DAN PENYEDERHANAAN REGULASI SUB SEKTOR KETENAGALISTRIKAN

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Menjadi Perusahaan Perser

STANDARD PELAYANAN PUBLIK (SPP) PELAYANAN PERIZINAN BIDANG KETENAGALISTRIKAN

PENGESAHAN RENCANA USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK (RUPTL) PT PLN (PERSERO)

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN SINGKAT KOMISI VI DPR RI B I D A N G PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM, BUMN, INVESTASI, BSN DAN KPPU

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM

Hybrid electric-petroleum vehicles. Mobil hybrid adalah mobil yang berjalan dengan dua sumber tenaga, yaitu ICE dan motor listrik.

GUBERNUR JAWA TENGAH, PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

2017, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 34); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan

Transkripsi:

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia BAHAN PAPARAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PENGISIAN LISTRIK DAN TARIF TENAGA LISTRIK UNTUK KENDARAAN BERMOTOR LISTRIK BERBASIS BATERAI disampaikan dalam acara Bedah Buku: Peluang dan Tantangan Pengembangan Mobil Listrik Nasional Jakarta, 6 Agustus 2020

PROGRAM PERCEPATAN KBL Target of Electric Vehicles in Indonesia 2025 2050 SPKLU 1.000 ± 10.000 Mobil Listrik 2.200 4,2 (Million) Mobil Hybrid 711,9 8,05 (thousand) Motor Listrik 2,13 13,3 (Million) (Million) (Million) Sumber: Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) Mengapa harus kendaraan listrik? 1 2 3 Alternatif energi bersih Hemat biaya Kemandirian energi dalam negeri 2

PROGRAM KENDARAAN BERMOTOR LISTRIK Status Implementasi Program Rencana tindak lanjut Perpres No.55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan Regulasi Turunan Penyusunan Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2020 untuk KBL BB (sebagai Kendaraan Dinas Pemerintahan) Penyusunan kebijakan pengalihan subsidi kepada pembeli KBL BB DJA PIC Kemenkeu, DEN Regulasi Turunan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun 2020 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 44 Tahun 2020 tentang Pengujian Tipe Fisik Kendaraan Bermotor dengan Motor Penggerak Menggunakan Motor Listrik PIC Kementerian Dalam Negeri Kementerian Perhubungan Kebijakan insentif kredit kepemilikan KBL BB (peraturan Bank Indonesia, OJK, adaptasi skema KUR) Kebijakan konversi mesin konvensional menjadi KBL BB Kebijakan roadmap transformasi kendaraan ICE menjadi KBL BB hingga tahun 2024 (roda 2/3 dan roda 4/lebih) Kebijakan standarisasi baterai untuk mendukung battery swap (ukuran dan voltase baterai) Kebijakan roadmap SPKLU hingga tahun 2024 (target Pemerintah dan target investasi swasta) Kebijakan tata kelola baterai bekas (trade in, Kerjasama distributor dengan industri recycle) Kebijakan insentif oleh pemerintah daerah Kebijakan tanda nomor khusus untuk KBL BB Pengusulan pencantuman KBL BB dalam e-catalog Sumber : Kemenkomarinves BI & OJK Kemenhub Kemenperin BSN, Kemenperin KESDM, BPPT, PLN, LEN KLHK, Kemenperin, Kemendag Kemendagri Kepolisian LKPP Peraturan Menteri Perindustrian terkait impor CBU sesuai jangka waktu dan jumlah tertentu, impor IKD (Incompletely Knock Down) maupun CKD (Completely Knock Down) untuk industri KBL BB, tata cara perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk KBL BB, dan spesifikasi khusus KBL BB Peraturan Menteri ESDM terkait Infrastruktur pengisian listrik, wajib memenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan, Tarif Tenaga Listrik, dan Pola Kerjasama dengan PT PLN (Persero) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait Penanganan Limbah dan Apresiasi terhadap kontribusi lingkungan hidup Peraturan Menteri Keuangan terkait insentif fiskal dan non fiskal KBL BB termasuk KBL BB bermerk nasional 3 Kementerian Perindustrian Kementerian ESDM Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Keuangan 3

WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB KEMENTERIAN ESDM Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) dan Area Bisnis Perusahaan Energi Milik Negara dan/atau badan usaha lainnya Penugasan awal untuk PLN PLN dapat bekerja sama dengan BUMN dan/atau badan usaha lainnya Fasilitas Pengisian Ulang Fasiltas Pertukaran Baterai STANDAR & KESELAMATAN Stasiun pengisian wajib memenuhi ketentuan Keselamatan Ketenagalistrikan LOKASI SPKLU KETENTUAN KETENAGALISTRIKAN (KESDM) Sertifikat Laik Operasi dari stasiun pengisian oleh Lembaga Inspeksi Teknik (KESDM) SPBU dan SPBG Kesesuaian standar produk dari stasiun pengisian oleh Lembaga Sertifikasi Produk (BSN dan KESDM) Pusat Perbelanjaan TARIF TENAGA LISTRIK Perkantoran Area Parkir Mudah dijangkau, menyediakan area parkir khusus, dan tidak mengganggu kemanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas Saat ini, tarif listrik KBL untuk konsumen akhir mengacu pada kategori L (Layanan Khusus) sebesar Rp. 1,650 / kwh x N, dimana N 1,5 (sesuai kesepakatan antara pelanggan dan PLN) Tarif listrik dari PT PLN (Persero) untuk Badan Usaha SPKLU mengacu pada tarif listrik untuk kebutuhan Massal dengan faktor pengali Q (707 Rp/kWH x Q), dengan 0,8 Q 2 (Peraturan Menteri ESDM No. 28 tahun 2016 tentang Tarif Listrik yang Disediakan oleh PT PLN (Persero)) 4

LATAR BELAKANG & POKOK POKOK BAB IV PERPRES No. 55 TAHUN 2019 TENTANG PERCEPATAN PROGRAM KENDARAAN BERMOTOR LISTRIK BERBASIS BATERAI (BATTERY ELECTRIC VEHICLE) UNTUK TRANSPORTASI JALAN Pasal 17 ayat (1) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah memberikan insentif untuk mempercepat program KBL BB untuk transportasi jalan. Pasal 17 ayat (3) Insentif diberikan kepada: f. perusahaan yang menyediakan penyewaan Baterai (battery swap) sepeda Motor Listrik; i. perusahaan yang menyediakan SPKLU dan/atau instansi atau hunian yang menggunakan instalasi listrik privat untuk melakukan pengisian listrik KBL BB; Pasal 22 ayat (3) Infrastruktur pengisian listrik untuk KBL Berbasis Baterai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan Pasal 23: Dalam melakukan penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) PT PLN (Persero) dapat bekerja sama dengan BUMN dan / atau Badan Usaha lainnya sesuai peraturan perundang undangan. Pasal 27: Tarif Tenaga Listrik yang diberlakukan pada pengisian listrik untuk KBL Berbasis Baterai ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan di bidang energi dan sumber daya mineral. RPM ESDM tentang Infrastruktur Pengisian Listrik dan Pengaturan Tarif Tenaga Listrik untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai POKOK POKOK PENGATURAN DALAM RPM ESDM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PENGISIAN LISTRIK DAN PENGATURAN TARIF TENAGA LISTRIK UNTUK KENDARAAN BERMOTOR LISTRIK BERBASIS BATERAI: (Terdiri dari 8 Bab, 33 Pasal, dan 5 Lampiran) 1. Infrastruktur Pengisian KBL Berbasis Baterai berupa SPBKLU dan SPKLU; 2. Badan Usaha SPBKLU adalah Badan Usaha yang memiliki NIB dan Pengesahaan Izin dari Kemenkum Ham; 3. Badan Usaha SPKLU adalah Badan Usaha pemegang IUPTL Terintegrasi atau IUPTL Penjualan yang memiliki Wilayah Usaha lintas provinsi; 4. Proses perizinan SPKLU dilayani melalui Online Single Submission (OSS); 5. Skema usaha SPBKLU dan SPKLU; 6. Kodefikasi nomor identitas SPBKLU dan SPKLU; 7. Tarif tenaga listrik untuk SPBKLU dan SPKLU; 8. Fasilitas keringanan untuk Badan Usaha SPBKLU dan SPKLU; dan 9. Keselamatan Ketenagalistrikan SPBKLU, SPKLU, dan Instalasi Listrik Privat. 5

KERANGKA DAN SISTEMATIKA (1) NAMA PERMEN ESDM Pertimbangan Kerangka Permen PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PENGISIAN LISTRIK DAN TARIF TENAGA LISTRIK UNTUK KENDARAAN BERMOTOR LISTRIK BERBASIS BATERAI Melaksanakan ketentuan Pasal 27 Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan, perlu mengatur tarif tenaga listrik dan penyediaan infrastruktur pengisian listrik untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai 8 Bab, 35 Pasal dan 5 Lampiran PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PENGISIAN LISTRIK DAN TARIF TENAGA LISTRIK UNTUK KENDARAAN BERMOTOR LISTRIK BERBASIS BATERAI Bab I. Ketentuan Umum (1 Pasal, yaitu Pasal 1) Memuat definisi (Pasal 1) Bab II. Infrastruktur Pengisian Listrik Untuk KBL Berbasis Baterai (18 Pasal, yaitu Pasal 2 s.d Pasal 20) Memuat: Infrastruktur pengisian listrik KBL BB: Pasal 2 s.d Pasal 5; Instalasi Listrik Privat (Pasal 6 s.d. Pasal 7); SPKLU (Pasal 8 s.d. Pasal 12); Fasilitas penukaran Baterai (Pasal 13 s.d. Pasal 18); Penugasan kepada PT PLN (Persero) (Pasal 19 s.d. Pasal 20). Bab III. Tarif tenaga listrik infrastruktur pengisian listrik untuk KBL Berbasis Baterai (5 pasal, yaitu Pasal 21 s.d Pasal 24) Memuat: Lingkup Tarif Tenaga Listrik infrastruktur pengisian listrik untuk KBL Berbasis Baterai (Pasal 21 s.d Pasal 23); Keringanan biaya penyambungan dan/ atau jaminan langganan tenaga listrik (Pasal 24). 6

KERANGKA DAN SISTEMATIKA (2) PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PENGISIAN LISTRIK DAN TARIF TENAGA LISTRIK UNTUK KENDARAAN BERMOTOR LISTRIK BERBASIS BATERAI Bab IV. Keselamatan Ketenagalistrikan Fasilitas Pengisian Listrik KBL Berbasis Baterai (2 Pasal, yaitu Pasal 25 s.d. Pasal 26) Memuat Infrastruktur pengisian listrik untuk KBL Berbasis Baterai wajib memenuhi keselamatan ketenagalistrikan (Pasal 25) penerbitan sertifikat produk, sertifikat kompetensi, SBU dan SLO (Pasal 26) Bab V. Pembinaan dan Pengawasan (2 Pasal, yaitu Pasal 27 s.d. 28) Memuat pembinaan (Pasal 27) dan pengawasan (Pasal 28) terhadap Badan Usaha SPKLU dan Badan Usaha SPBKLU. Bab VI Sanksi Administratif (2 Pasal, yaitu pasal 29 dan 30) Memuat Sanksi untuk Badan Usaha SPKLU, Badan Usaha SPBKLU, atau pemilik Instalasi Listrik Privat (Pasal 29 dan Pasal 30), Bab VII. Ketentuan Peralihan (4 Pasal, yaitu Pasal 31 s.d. Pasal 34) memuat penyesuaian pengaturan Usaha SPKLU, pemilik Instalasi Listrik Privat, dan Badan Usaha SPBKLU (Pasal 30 dan Pasal 31) ketentuan mengenai pengesahan RUPTL untuk kegiatan usaha SPKLU (Pasal 32) Bab VIII. Penutup (1 Pasal, yaitu Pasal 35) Memuat pernyataan mulai berlakunya peraturan LAMPIRAN I. LAMPIRAN II. LAMPIRAN III. LAMPIRAN IV. LAMPIRAN V. SISTEM PENGISIAN ULANG PADA SPKLU FORMAT SURAT PENYAMPAIAN DATA SKEMA DAN LOKASI SPKLU FORMAT KODIFIKASI NOMOR IDENTITAS SPKLU FORMAT SURAT PENYAMPAIAN DATA SKEMA DAN LOKASI SPBKLU FORMAT KODIFIKASI NOMOR IDENTITAS SPBKLU 7

INFRASTRUKTUR PENGISIAN LISTRIK KBL BERBASIS BATERAI Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Battery Swap Charging Izin Usaha SPBKLU: 1. Nomor Induk Berusaha (NIB); dan 2. Pengesahaan Pendirian Badan Usaha dari Kemenkumham Izin Usaha SPKLU: 1. Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) Terintegrasi; atau 2. Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) Penjualan. 1. Untuk pertama kali, penyediaan infrastruktur pengisian listrik untuk KBL berbasis Baterai dilaksanakan melalui penugasan kepada PT PLN (Persero); 2. Dalam melaksanakan penugasan PT PLN (Persero) dapat bekerja sama dengan BUMN dan / atau Badan Usaha lainnya. 8

VIDEO ILUSTRASI SPBKLU 9

VIDEO ILUSTRASI SPBKLU 10

ROADMAP STASIUN PENUKARAN BATERAI KENDERAAN LISTRIK UMUM (SPBKLU) 25.000 15.625 22.500 5.000.000 4.500.000 20.000 4.000.000 10.000 3.500.000 15.000 3.000.000 10.000 4.000 2.500.000 2.000.000 5.000 Battery Swap 1.500.000 1.000.000 500.000 2020 2025 2030 2035 Jumlah Motor Listrik 800.000 2.000.000 3.125.000 4.500.000 Investasi SPBKLU (Rp M) Tenaga kerja (org) 0 4.000 10.000 15.625 22.500 342 885 1.336 1.924 400 1.000 1.563 2.250 Lokasi SPBKLU antara lain: Pusat Perbelanjaan, Mall, Area Perkantoran, SPBU, Apartemen, dan Pasar Swalayan Sumber: BPPT 0 11

ROADMAP STASIUN PENGISIAN KENDERAAN LISTRIK UMUM (SPKLU) 7.146 6.082 4.146 4.894 Charging 2.465 3.273 180 390 693 1.030 1.558 Investasi (Rp M) Kebutuhan SPKLU Investasi SPKLU (Rp Milyar) Tenaga kerja (org) 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 309 180 669 390 1.188 693 1.766 1030 2.672 1558 4.227 2465 5.613 3273 7.110 4146 8.393 4894 10.431 6082 12.255 7146 216 468 832 1.236 1.870 2.958 3.928 4.975 5.873 7.298 8.575 Lokasi SPKLU antara lain: Pusat Perbelanjaan, Mall, Area Perkantoran, Bandara, SPBU, Apartemen, dan Pool Taksi Sumber: PT PLN (Persero) 12

INFRASTRUKTUR CHARGING STATION DI INDONESIA (UPDATE MEI 2020) PLN BPPT PLN telah membangun 16 SPKLU pada 10 lokasi di Jakarta, Bandung, Tangerang, Semarang, Surabaya dan Bali. 2020 AEON Mall - Serpong PLN Kantor Pusat PLN UID Jaya (2 lokasi) Senayan City PLN UID Jawa Barat PLN UID Bali Tangerang City Mall PLN UID Jawa Tengah dan DIY PLN ULP Embong Wungu BPPT telah membangun 3 Unit SPKLU di kantor BPPT Thamrin dan Serpong serta di kantor PT LEN di Bandung. PLN HQ - Jakarta Blue Bird PLN Disjaya - Jakarta AEON Mall - Serpong PLN UP3 Bali Selatan PLN UP3 Bandung PERTAMINA Perusahaan Taksi Blue Bird telah membangun 15 unit Stasiun Pengisian Khusus di Pool Blue Bird. Secara total telah dibangun 57 Unit Charging Station di 35 Lokasi Mercedes dan BMW Mercedes dan BMW telah memiliki masingmasing 1 dan 2 unit Stasiun Pengisian Khusus di 3 lokasi dealer resmi. Mitsubishi Mitsubishi telah memiliki 17 unit Stasiun Pengisian Khusus di 16 lokasi dealer resmi Mitsubishi. Pertamina telah membangun 2 Unit SPKLU di SPBU Pertamina Kuningan. Angkasa Pura II Angkasa Pura II telah membangun 1 unit SPKLU di Termnal 3 Bandara Soekarno-Hatta. 13

SKEMA USAHA SPBKLU BPCO (Battery Provider, Cabinet Owner) Battery Swap BU Catatan: Tidak memerlukan Izin Usaha khusus SPBKLU BPCL (Battery Provider, Cabinet Lease) 14

SKEMA USAHA SPKLU (1) 1. Skema Usaha SPKLU untuk Pemegang IUPTL Terintegrasi Wilayah Usaha (TWU) Lintas Provinsi (LP) POSO (Provider, Owner, Self Operated) SO by IUPTL IUPTL-TWU LP POPO (Provider, Owner, Privately Operated) PO by IUJPTL PPOO (Provider, Privately Owned & Operated) PO by IUJPTL PLSO (Provider, Lease, Self Operated) SO by IUPTL PLPO (Provider, Lease, Privately Operated) PO by IUJPTL 15

SKEMA USAHA SPKLU (2) 2. Skema Usaha SPKLU untuk Pemegang IUPTL Penjualan Wilayah Usaha (PWU) Lintas Provinsi membeli tenaga listrik dari Pemegang IUPTL - TWU LP dan Pemegang IUPTL - TWU Non Lintas Provinsi (LNP) IUPTL-TWU LP IUPTL-PWU LP ROSO (Retailer, Owner, Self Operated) ROPO (Retailer, Owner Privately Operated) RPOO (Retailer, Privately Owned & Operated) SO by IUPTL PO by IUJPTL PO by IUJPTL IUPTL-TWU NLP RLSO (Retailer, Lease, Self Operated) RLPO (Retailer, Lease, Privately Operated) SO by IUPTL PO by IUJPTL 16

NOMOR IDENTITAS SPBKLU & SPKLU SPBKLU : 01.BPCO.1.3275.030 PT. PLN (Persero) Lokasi di Kota Bekasi, Jawa Barat Skema Usaha Terdapat Fasilitas Penukaran Baterai SPKLU ke-10 di Kota Bekasi, Jawa Barat SPKLU : 01.POSO.20.3275.010 PT. PLN (Persero) Lokasi di Kota Bekasi, Jawa Barat Skema Usaha Ke-20, PT. ABC sebagai IUJPTL Ops SPKLU ke-10 di Kota Bekasi, Jawa Barat 17

PERBANDINGAN TARIF FAST CHARGING DI BEBERAPA NEGARA GDP/Capita (US$) 62.641 46.124,7 9.770,8 51.512,9 GDP/Capita (US$) Indonesia: 3.893,6 81.838,9 & 22.927,7 Sumber: https://data.worldbank.org/indicator/ny.gdp.pcap.cd 48.195,6 42.491,4 54.112,0 41.463,6 60.595,6 52.978,4 81.807,2 18 18

PENGATURAN TARIF TENAGA LISTRIK (1) Rp Tarif Tenaga Listrik untuk pengisian ulang KBL Berbasis Baterai sesuai dengan tarif tenaga listrik PT PLN (Persero): 1. TTL untuk Instalasi Listrik Privat angkutan umum, SPBKLU dan SPKLU menggunakan Tarif Curah; 2. TTL untuk pengisian KBL BB di SPKLU menggunakan Tarif Layanan Khusus; 3. Biaya sewa baterai di SPBKLU sudah termasuk biaya isi ulang dan biaya investasi SPBKLU. BU Tarif sebesar 0,8 Q 2 dimana Q = 707 Rp/kWh Tarif sebesar 0,8 Q 2 dimana Q = 707 Rp/kWh Tarif sebesar N 1,5 dimana N = 1.650 Rp/kWh Battery Swap Rp Biaya sewa baterai: biaya isi ulang + investasi SPBKLU 19

PENGATURAN TARIF TENAGA LISTRIK (2) 28000 27000 26000 25000 24000 23000 22000 21000 20000 20000 19000 18000 17000 16000 15000 14000 13000 12000 11000 10000 9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 Charging EV Surplus Daya pukul 22.00-04.00 Relatif Tinggi Charging EV 01 02 03 04 05 06 07 8 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1. SPBKLU, SPKLU, dan Instalasi Listrik Privat untuk pengisian ulang KBL Berbasis Baterai yang mengajukan penyambungan baru atau perubahan daya diberikan keringanan: a. Biaya Penyambungan (BP); dan b. Jaminan Langganan. 2. Badan Usaha SPKLU dibebaskan dari kewajiban Rekening Minimum selama 2 (dua) tahun pertama operasi. 3. Diskon tarif tenaga listrik pada Pukul 22:00 sd 04:00. 20

PENGATURAN TARIF TENAGA LISTRIK (3) No Subjek Tarif Tenaga Listrik 1 SPKLU milik PLN KBL BB: Layanan Khusus, N max 1,5 2 3 SPKLU milik Pemegang IUPTL terintegrasi/usaha penjualan SPKLU milik badan usaha Kerjasama dengan PLN (IUPTL nya masih PLN) KBL BB: Layanan Khusus, N max 1,5 Dari PLN: Curah dengan Q= 0,8 s.d 2 KBL BB: Layanan Khusus, N max 1,5 Dari PLN: Curah dengan Q= 0,8 s.d 2 4 Instalasi Privat biasa Dari PLN: Sesuai golongan tarif 5. Instalasi Privat untuk kepentingan publik (Taksi, Damri, Transjakarta) Dari PLN: Curah dengan Q= 0,8 s.d 2 6. Badan Usaha SPBKLU Dari PLN: Curah dengan Q= 0,8 s.d 2 21

TIPE PENGISIAN KBL BB Deskripsi Level 1 (Pengisian Lambat/ Slow Charging) Level 2 (Pengisian Menengah/ Medium Charging) Level 3 (Pengisian Cepat/ Fast Charging) Level 4 (Pengisian Sangat Cepat/ Ultra Charging) Lokasi Instalasi Khusus (Rumah) Instalasi Khusus (Kantor) SPKLU (Stasiun Pengisian) SPKLU (Stasiun Pengisian) Arus Keluaran Maksimum (A) Daya Keluaran (kw) Jenis Konektor Plug-in Waktu Pengisian 16 AC 63 AC 100 AC/250 DC 300 AC/500DC Tipe 1 dan 2 (IEC 62196-2) Tipe 2 (IEC 62196-2) Tipe Pengisian Gabungan (Combined Charging Type) CSS dan Chademo (IEC 62196-3) Tipe Pengisian Gabungan (Combined Charging Type) CCS2 dan Chademo (IEC 62196-4) 8 jam 4 jam 30 menit 15 menit Sumber: PT PLN (Persero) 22

SEBARAN STANDAR CHARGING SYSTEM Sumber: InsideEVs 23

TIPE PLUG SOCKET-OUTLETS SPKLU (1) 24

TIPE PLUG SOCKET-OUTLETS SPKLU...(2) Telah dilaksanakan tiga kali rapat dengan para stakeholders untuk membahas tipe plug socketoutlets SPKLU di Ditjen Ketenagalistrikan ESDM: 1. Rapat tanggal 9 Agustus 2019; 2. Rapat tanggal 24 Februari 2020; dan 3. Rapat tanggal 30 April 2020 Usulan tipe plug socket-outlets SPKLU yang akan diusulkan dalam Rancangan Permen: A. Type 2 AC Charging. B. DC Charging CHAdeMO. C. DC Charging Combo Type CCS2. A B C 25

LINGKUP TEKNIS FASILITAS PENGISIAN KBL BERBASIS BATERAI : Sertifikasi Laik Operasi (SLO) : Sertifikat Produk / SPPT SNI / Tanda S SISTEM INSTALASI SUPPLY SYSTEM SISTEM INSTALASI PRODUK SUPPLY SYSTEM PRODUK HOME / PRIVATE PUBLIC 26

STANDARDISASI CHARGING STATION (SPKLU) Infrastruktur Kategori Sistem Charging Konektor Charging Antarmuka Komunikasi Deskripsi Mobil SNI IEC 61851-1:2017 (Ditetapkan oleh BSN tahun 2019) SNI IEC 61851-23:2014 Sistem charging konduktif (Ditetapkan oleh BSN tahun 2019) SNI IEC 61851-24:2014 (Ditetapkan oleh BSN tahun 2019) Persyaratan keselamatan untuk charger baterai rumah tangga SNI IEC 60335-2-29:2012 Wireless power transfer Standar SNI/ISO/IEC Sepeda Motor / Moped IEC 61980-1 IEC 61980-2 IEC 61980-3 ISO 19363 IEC 61851-3 (series) (dalam pengembangan) Persyaratan keselamatan koneksi ke Power supply eksternal ISO 17409 ISO 18246 EMC (On-board) SNI IEC 61851-21-1:2017 (Ditetapkan oleh BSN tahun 2019) EMC (Off-board) IEC 61851-21-2 IEC 62840-1 IEC TS 61851-3-3 Sistem Battery Swap IEC 62840-2 (dalam pengembangan) In-cable control IEC 62752 SNI IEC 62893-1:2017 (Ditetapkan oleh BSN tahun 2019) Kabel Charging SNI IEC 62893-2:2017 (Ditetapkan oleh BSN tahun 2019) SNI IEC 62893-3:2017 (Ditetapkan oleh BSN tahun 2019) SNI IEC 62196-1:2014 (Ditetapkan oleh BSN tahun 2019) SNI IEC 62196-2:2016 IEC TS 62196-4 Konektor Charging (Ditetapkan oleh BSN tahun 2019) SNI IEC 62196-3:2014 (Ditetapkan oleh BSN Tahun 2019) Identifikasi IEC 62831 (dalam pengembangan) Kendaraan ke Jaringan ISO 15118 (bagian 1 s.d 8) Layanan Roaming IEC 63119-1:2019 27

STANDARD UMUM PADA CHARGING STATION SNI IEC 62196-1:2014 Steker, stopkontak, konektor kendaraan dan inlet kendaraan Pengisian konduktif kendaraan listrik Bagian 1: Persyaratan umum. SNI IEC 62196-2:2016 Steker, stopkontak, konektor kendaraan dan inlet kendaraan Pengisian konduktif kendaraan listrik Bagian 2: Kompatibilitas dimensi dan persyaratan kemampusalingtukaran untuk pin a.b dan lengkapan tabung kontak. SNI IEC 62196-3:2014 Steker, stopkontak, konektor kendaraan dan inlet kendaraan Pengisian konduktif kendaraan listrik - Bagian 3: Kompatibilitas dimensi dan persyaratan kemampusalingtukaran untuk pin a.s. dan a.b./a.s. dan kopler tabung-kontak kendaraan. SNI IEC 61851-1: 2017 Sistem pengisian konduktif kendaraan Iistrik Bagian 1: Persyaratan umum. SNI IEC 61851-21-1: 2017 Sistem pengisian konduktif kendaraan listrik - Bagian 21-1: Persyaratan EMC pengisi di dalam kendaraan listrik untuk hubungan konduktif ke suplai a.b./a.s. SNI IEC 61851-23: 2014 Sistem pengisian konduktif kendaraan Iistrik Bagian 23: Stasiun pengisian kendaraan listrik a.s. SNI IEC 61851-24:2014 Sistem pengisian konduktif kendaraan listrik Bagian 24: Komunikasi digital antara stasiun pengisian kendaraan listrik a.s. dan kendaraan Iistrik untuk kendali pengisian a.s. Sumber: CharIn 28

TERIMA KASIH

HASIL RAPAT PEMBAHASAN DENGAN TRANSJAKARTA DAN ADB TERKAIT BUS LISTRIK Roadmap Implementasi Bus Listrik Transjakarta Hasil rapat dengan Transjakarta sebagai berikut: a. PT Transjakarta berencana membangun charging station khusus bus listrik sebanyak 15 unit dengan total daya sebesar 2.160 kw ditahun 2020, dan saat ini sedang dilakukan pengadaan bus listrik dengan target sebanyak 100 unit ditahun 2020 dan akan bertambah sampai total menjadi 11.511 unit ditahun 2025; b. PT Transjakarta mengharapkan dukungan dari Kementerian ESDM seperti pembebasan dari Biaya Penyambungan (BP) dan Uang Jaminan Langganan (UJL) serta penerapan tarf listrik sebesar Rp. 700/kWh tanpa ada pembatasan waktu; c. PT Transjakarta akan memberikan hasil kajian pengembangan charging station bus listrik Transjakarta kepada Ditjen Ketenagalistrikan, hasil kajian ini juga diperlukan oleh PT PLN untuk perencanaan dukungan pengembangan kendaraan listrik Hasil rapat dengan Asian Development Bank (ADB) sebagai berikut: a. ADB sedang mengerjakan Sustainable and Inclusive Energy Program dengan target => meningkatkan penggunaan KBL di Indonesia. Salah satu programnya ialah Electricity Tariff For E-Buss dengan objek kajian ialah Bus Damri dan Bus Transjakarta. Untuk bus Damri, 3 (tiga) rute bus bandara dipilih dalam kajian ini; b. Tema kajian tersebut adalah konsumsi listrik harian dan tahunan per rute berdasarkan jenis charging station dan jumlah charging station. Hasil kajian bahwa dibutuhkan intensif dari Pemerintah untuk pengembangan Electric Bus ini seperti: tarif khusus bus listrik, pembebasan pajak untuk impor peralatan charging station dan standardisasi teknis charging station yang akan digunakan di Indonesia; 30