ISSN (Cetak) 3231 ISSN (Online)

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRACT. Keywords : Budgeting participation, government officials performance, organizational commitment. vii. Universitas Kristen Maranatha

UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN KESIAPAN UNIT PELAKSANA TEKNIS KESEHATAN MASYARAKAT DI KABUPATEN GIANYAR DALAM MENGHADAPI AKREDITASI TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PENGALAMAN KERJA TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK

HUBUNGAN PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. UNISEM BATAM TUGAS AKHIR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

ABSTRAK. Kata Kunci: carbon accounting, akuntansi manajemen lingkungan, kinerja managerial, dan kinerja perusahaan. vii. Universitas Kristen Maranatha

Pengaruh Penerapan Total Quality Management terhadap Kinerja Bisnis

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

Abstract. Key words: organizational culture, organizational commitment, employee performance. vii. Universitas Kristen Maranatha

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Konsep Akreditasi Pelayanan Kesehatan

TESIS. Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI

Hubungan Pengetahuan Pasien dan Praktik Petugas Pasien BPJS Dengan Waktu Pelayanan Rawat Jalan Diloket Di RSUD Dr. Adhyatma, MPH Semarang Tahun 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

ABSTRAK. Wendi Nurfandi, 2012 Pembimbing I : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes. Pembimbing II : Winsa Husin, dr. M.Sc., M.Kes.

HUBUNGAN ANTARA TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS BAHU 2016 Yahya Tametaka*, Ardiansa A.T. Tucunan*, Febi K.

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

ABSTRACT. Keywords : work-life balance, organizational commitment, turnover intention, Y generation. ix Universitas Kristen Maranatha

dr. H R Dedi Kuswenda, MKes Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Ditjen Bina Upaya Kesehatan

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

Dewi et al., Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management...

ABSTRAK. Kata Kunci : partisipasi penyusunan anggaran, kinerja manajerial, komitmen organisasi, dan gaya kepemimpinan. viii

The Influence of Communication Supervisor on Job Satisfaction and Affective Commitment Organization. Abstract

: BRIGGIE PETRONELLA ANGRAINIE

SKRIPSI. PERAN PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS DALAM CAPAIAN PHBS RUMAH TANGGA DENGAN IBU NIFAS (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Porong)

GAMBARAN PELAKSANAAN RUJUKAN RAWAT JALAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PUSKESMAS SE-KABUPATEN TABANAN TAHUN 2015

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PENGADILAN NEGERI KLAS 1B RABA BIMA

SKRIPSI PEMAHAMAN KODE ETIK AKUNTAN DI KALANGAN MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI DI KOTA MEDAN OLEH :

Kata Kunci: Kualitas, Pelayanan Obat, Assurance

ANALISIS KOMPARASI PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN OLAHAN TERIGU DI KABUPATEN BANTUL SKRIPSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAPUAS,

ANALISI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RSIA CICIK PADANG. Oleh: KHARISMA ROSA BP

EKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK DAERAH

PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PEMAKAIAN AKDR PADA AKSEPTOR KB DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I DENPASAR BARAT

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).

rendah. Kepuasan dan ketidakpuasan kerja pada pegawai ini sudah menjadi sorotan penting bagi BPK. Tujuan dari penelitian ini adalah (1)

vii Universitas Kristen Maranatha

Relationship of Emotional Intelligence with the Transformational Leadership. Abstract

ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI AFEKTIF DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTIONS DENGAN PERSON ORGANIZATION FIT SEBAGAI PEMODERASI

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN BERBASIS KEWIRAUSAHAAN STUDI KASUS PT PAYA PINANG PENELITIAN PROYEK AKHIR. Oleh: MUFTI ARDIAN NIM :

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA JALANAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI KOTA DENPASAR TAHUN 2015

PERAN BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN, DAN PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH BOYOLALI TESIS

Kata kunci : perilaku hidup sehat dan outcome expectancies

HUBUNGAN MINAT MASUK PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KONSEP KEBIDANAN

Dewi, et al., Identifikasi Pelayanan Promotif pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: komitmen organisasional, dan kinerja karyawan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS TINGKAT PERTAMA

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SMA TENTANG BAHAYA ROKOK DI KOTA DENPASAR PASCA PENERAPAN PERINGATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

ABSTRAK. Kata Kunci : Kepemimpinan, Kinerja, Motivasi

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH METAKOGNITIF DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MATA KULIAH DOKUMENTASI KEPERAWATAN TESIS

KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA SERTA PENGGUNAAN GARAM BERIODIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II DENPASAR BARAT

HUBUNGAN SUMBER INFORMASI DAN SIKAP TENTANG SADARI PADA REMAJA PUTRI

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 1 DENPASAR SELATAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

ABSTRACT. Keywords: Management Control System, Intellectual Capital, Simple regression Method. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

OLEH: CHATERINE

UNIVERSITAS UDAYANA. Oleh: Ni Putu Dewi Tata Arini NIM : PROGRAM STUDI KESEHATANMASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRACT. Keywords: Marketing, Channel Marketing, Margin, Copra

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN KUALITAS KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PETUGAS DI PUSKESMAS TAMALANREA MAKASSAR

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS LAPANGAN KELUARGA BERENCANA DI KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2015

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

ABSTRAK. Kata Kunci: nilai hasil belajar mata pelajaran produktif, efikasi diri, nilai Praktik Kerja Lapangan, kesiapan kerja

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SD ADVENT DI KOTA MEDAN TAHUN Oleh : SUNTHARA VIGNES MOOGAN

Kata Kunci: Kualitas Jasa, Perbaikan layanan, SERVQUAL, Importance Performance Analysis (IPA), Kano, Integrasi IPA-Kano. xvi

ABSTRACT. Keywords: Operational Audit, Effectiveness, Health Care, Inpatient, Hospital. viii. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI KESEHATAN RONGGA MULUT DENGAN KESEHATAN PERIODONTAL IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS X BANDUNG ABSTRAK

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KESUNGGUHAN (CONSCIENTIOUSNESS) DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI: STUDI KORELASIONAL TERHADAP SISWA KELAS X MIPA DI SMA NEGERI 38 JAKARTA

PENGARUH METODE PENYULUHAN (KIE) TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN BER-KB DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN

PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN SIA, PEMANFAATAN, DAN KESESUAIAN TUGAS PADA KINERJA KARYAWAN

Universitas Kristen Maranatha

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

MOTIVASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TATA HIDANG DI JURUSAN PKK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MANADO

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PT.

SKRIPSI PENGARUH KAMPANYE AKU BANGGA AKU TAHU TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV/AIDS DI SMA DHARMA PRAJA DENPASAR

Transkripsi:

ISSN 1978-3787 (Cetak) 3231 IMPLEMENTASI ORGANIZATIONAL LEARNING TERHADAP PERBAIKAN AKREDITASI PUSKESMAS DI KABUPATEN BULELENG-BALI Oleh I Gede Purnamawan 1), I Nyoman Subanda 3) & Luh Ayu Purnami 3) 1,2 Program Magister Administrasi Publik, Universitas Pendidikan Nasional (UNDIKNAS) Denpasar 3 Program S1 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Buleleng Email: 1 gedepurnamawan14@gmail.com Abstrak This study aims to determine the implementation of organizational learning towards improving the accreditation of Puskesmas in Buleleng Regency. This research uses a mix method that involves 5 puskesmas. Data were collected through in-depth interviews and distribution of questionnaires to 100 respondents taken by purposive sampling. Data analysis was processed descriptively and tested using chi square test. Based on the results of the study note that the implementation of organizational learning has not been implemented optimally in the Buleleng District Health Center. This is evident that not all Puskesmas have achieved Main and Full Accreditation. While 40% of puskesmas accreditations are still at the intermediate level, 40% at the primary level and 10% at the plenary level. The results of the analysis of 100 respondents stated that organizational learning was in the good category. In addition, there is a positive and significant relationship between organizational learning and the achievement of puskesmas accreditation in Buleleng Regency. Keywords: Learning Organization, Accreditation & Puskesmas. PENDAHUALUAN Akreditasi merupakan upaya peningkatan mutu suatu instansi yang dinilai oleh tim penilai eksternal. Akreditasi Puskesmas adalah pengakuan yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri setelah memenuhi standar pelayanan minimal. Akreditasi diberlakukan sejak diterbitkannya Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi. Menurut Permenkes Nomor 46 tahun 2015. Tujuan utama akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan peningkatan mutu dan kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan dan program, serta penerapan manajemen risiko, dan bukan sekedar penilaian untuk mendapatkan sertifikat akreditasi. Kebijakan tentang akreditasi Puskesmas juga diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional. Pada pasal 6 tentang persyaratan yang harus dipenuhi untuk bisa bekerjasama dengan BPJS Kesehatan ayat 2, disebutkan bahwa seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) harus sudah terakreditasi. Pasal 41 ayat 2, menyatakan bahwa FKTP diberi waktu sampai dengan tahun 2019 untuk mempunyai status akreditasi sesuai standar yang telah ditetapkan. Unsur yang dinilai dalam pelaksanaan akreditasi Puskesmas terdiri dari tiga kelompok, yaitu: 1) Administrasi dan Manajemen (Admen), 2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan 3) Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). Ketiga unsur tersebut masing-masing terdiri dari tiga bab, yang dibagi dalam 776 Elemen Penilaian (EP). Sebelum dilakukan survey akreditasi, Puskesmas harus melakukan self assessment untuk mengevaluasi kesiapan Puskesmas tersebut untuk dilakukan survei akreditasi.. http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/mbi Vol.14 No.9 April 2020

3232 ISSN No. 1978-3787 (Cetak)... Salah satu sasaran rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng adalah terwujudnya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan profesional. Target sasaran cakupan fasilitas kesehatan dasar sesuai standar atau terakreditasi paripurna adalah 100% pada tahun 2019. Semua Puskesmas di Kabupaten Buleleng telah berproses untuk persiapan survei akreditasi mulai tahun 2015. Pencapaian nilai akreditasi, baik hasil survei maupun penilalian sendiri oleh Puskesmas (self assessment) merupakan gambaran capaian kinerja dari proses akreditasi yang telah dilaksananakan oleh Puskesmas. Nilai rata-rata capaian self assessment dari kelompok Administrasi Manajemen adalah sebesar 84%, kelompok UKM 70%, sedangkan kelompok UKP sebesar 79%. Nilai rata-rata capaian total (gabungan kelompok Administrasi manajemen, UKM dan UKP) adalah sebesar 77%. Kriteria akreditasi paripurna adalah apabila capaian nilai untuk semua kelompok (Admen, UKM, dan UKP) adalah minimal sebesar 80%, sehingga masih didapatkan selisih (gap) sebesar 3%. Sementara rata-rata pencapaian akreditasi di Puskesmas di Kabupaten Buleleng sebesar 69% dari nilai minimal akreditasi paripurna berdasarkan data tersebut. Kondisi ini memerlukan upaya peningkatan pencapaian akreditasi melalui Organizational learning. Sebuah manajemen ogranisasi pembelajaran untuk memanajemen diri sendiri, kelompok, waktu dan pekerjaan. Bisa diukur dalam dua faktor yaitu organizational learning capability dan organizational learning proces. Organizational learning capability adalah karakteristik (faktor organisasi) dan manajerial yang memfasilitasi proses pembelajaran organisasi atau mengizinkan sebuah organisasi untuk belajar, mengidentifikasi lima faktor penting yang memfasilitasi pembelajaran organisasi, yaitu: experimentation, risk taking, interaction with the external environment, dialogue and participative decision making. Organizational Learning Process lebih menekankan pada proses pembelajaran dalam suatu organisasi Maka aspek Vol.14 No.9 April 2020 yang ditekanan di Puskesmas terkait Organizational Learning adalah: (1) Kepemimpinan (2) SDM (3) Struktur Organisasi (4) Fasilitas (5) Kebijakan (6) Pedoman (7) Program dan (8) SOP. Implementasi Organizational Learning sangat berpengaruh pada perbaikan mutu yang berkelanjutan, seperti pada pencapaian akreditasi Puskesmas. Berdasarkan penelitian lain yang dilakukan oleh Kumar, et al. (2016), menyatakan adanya perbedaan bermakna pada kapasitas Learning Organization pada beberapa profesi yang berbeda. Penelitian ini membandingkan kapasitas Learning Organization pada dokter, perawat dan teknisi medis menggunakan instrumen Dimension of Learning Organization Questionnaire (DLOQ) yang diciptakan oleh Watkins dan Marsick (1991). Hasil dari penelitian ini dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Leufven et al. (2015), yang juga menggunakan instrumen yang sama. Empat dimensi (dari tujuh dimensi yang ada), memiliki hasil yang hampir sama, sedangkan tiga lainnya mempunyai hasil yang cukup berbeda. Kedua penelitian ini menunjukkan bahwa learning organization memang ada di organisasi publik yang bergerak di sektor kesehatan seperti rumah sakit dan Puskesmas. Permasalahan yang muncul di Dinas Kabupaten Buleleng adalah rendahnya rerata selisih nilai capaian akreditasi terhadap nilai akreditasi paripurna pada Puskesmas di Kabupaten Buleleng tahun 2019 yaitu sebesar 69% bila dibandingkan dengan nilai standar akreditasi paripurna yaitu sebesar 80%. Maka tujuan penelitian ini adalah untuk enganalisis implementasi organizational learning terhadap perbaikan akreditasi Puskesmas di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain penelitian Mixmetode yaitu menggabungkan jenia penelitian kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui implemetasi Organizational learning yang diterapkan pada puskesmas di Kabupaten Buleleng dengan melibatkan 5 orang http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/mbi

ISSN 1978-3787 (Cetak) 3233 informan yaitu kepala-kepala Puskesmas dan 100 responden yang diambil secara Purvosive Sampel pada seluruh Puskesmas. Instrument penelitian menggunakan checklist dokumen dan kuesioner baku Dimension of Learning Organization Questionnaire (DLOQ) yang diciptakan oleh Watkins dan Marsick (1993) digunakan untuk mengukur variabel Learning Organization. Instrument lain yang digunakan adalah Pedoman wawancara mendalam dan terstruktur yang dibuat peneliti yang digunakan untuk mewancarai kepala Puskesmas. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Buleleng Analisis data diolah secara deskritif dan di uji menggunakan uji chi square. Penelitian ini telah melalui Uji etik di KEPK STIKES Buleleng. HASIL DAN PEMBAHASAN Implementasi Organizational Learning belum diterapkan dengan maksimal dan merata, hal ini ditunjukan dari hasil analisis kuesioner yang dibagikan bahwa didapat penerapan kinerja organisasi untuk data capaian akreditasi Puskesmas yang dilihat dari hasil self assessment akreditasi Puskesmas di Kabupaten Buleleng pada tahun 2019 menyatakan bahwa capaian akreditasi dikategorikan baik sebanyak 98 responden (98%) dan hanya sebagian kecil menyatakan tidak baik sebanyak 2 responden (2%). Hasil kuesioner menyatakan bahwa organizational learning dikategorikan baik sebanyak 62 responden (62%) dan hanya sebagian kecil organizational learning dalam kategori tidak baik sebanyak 38 responden (38%). Berdasarkan data dari kuesioner yang dijawab baik oleh informan atau responden pada dimensi organizational learning capability menunjukan nilai berkisar antara 80-98% yang berarti bahwa organizational learning disimpulkan baik atau bagus digunakan dalam upaya pencapaian akreditasi karena berdasarkan jumlah jawaban responden yang tinggi. Pencapaian akreditasi di Puskesmas Buleleng hanya satu (1) Puskesmas (20%) yang sudah mencapai paripurna, 40% masih Madya dan tingkat Utama. Hal ini menunjukan dengan responden meliputi Kepala Puskesmas, ketua dan anggota dari masing-masing kelompok kerja akreditasi Puskesmas (administrasi manajemen, UKM dan UKP) yang mengetahui kondisi Organizational Learning di Puskesmas dengan sebagian besar paling banyak berpendidikan Diploma III sebanyak 33 responden (33%). Sedangkan jumlah terendah berpendidikan diploma II sebanyak 5 orang (5%). Bahwa pencapaian akreditasi yang dimaksud bertujuan meningkatan mutu Puskesmas itu sendiri. Upaya melalui organizational learning adalah metode yang dapat diterapkan pada puskesmas dengan sebanyak 62 responden (62%) menyatakan baik dan hanya sebagian kecil organizational learning dalam kategori tidak baik sebanyak 38 responden (38%). Berdasarkan landasan teori konsep Learning Organization yang dikaitkan dengan inovasi dan kinerja di organisasi dalam beberapa penelitian (Power & Waddle, 2004; Watkins dan Marsick 1993) merupakan kemampuan untuk berubah dan melaksanakan upaya continuous improvement untuk mengatasi tantangan dari lingkungan, dimana organisasi beroperasi sesuai dengan kemampuan organisasi untuk belajar (Foley, 2003; Senge, 1990). Organisasi yang mengalami proses pembelajaran akan mampu setara dengan pengembangan dan perbaikan yang ada di lingkungan kerja yang dimaksud (pesaing/kompetitor) untuk menuju ke arah kesuksesan. Watkins dan Marsick (1993), mengenalkan sebuah model Learning Organization yang terintegrasi dengan tujuh dimensi yang saling terkait pada tiga level yaitu individu, kelompok, dan level organisasi yang sejalan antara orang dan struktur. Model organisasi pembelajaran yang dikembangkan oleh Watkins dan Marsick (1993) memiliki beberapa keunggulan. Setiap keunggulan akan dimiliki oleh masing-masing puskesmas contoh saja Puskesmas Kubutambahan 1 yang merupakan berdasarkan hasil penelitian dan wawancara daerah dengan slot pembinaan Stunting dan http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/mbi Vol.14 No.9 April 2020

3234 ISSN No. 1978-3787 (Cetak)... Puskesmas Sawan 1 dengan daerah slot binaan pencegahan HIV/AIDS. Keunggulan yang dimiliki oleh setiap puskesmas ini menjadi Puskesmas harus memiliki pengorganisasian yang bagus dalam menuntaskan setiap permasalah pada daerah binaan masing-masing. Tujuan memiliki keunggulan adalah puskesmas dapat membuat pemetaan mengenai permasalah kesehatan yang harus mendapatkan penyelesaian secara skala prioritas. Berdasarkan hasil tabel 1.4 bahwa pencapaian akreditasi pada puskesmas di Kabuapten Buleleng yang didapat dari analisis kuesioner Kinerja organisasi untuk data capaian akreditasi Puskesmas yang dilihat dari hasil self assessment akreditasi Puskesmas di Kabupaten Buleleng pada tahun 2019 dengan jumlah responden atau informan adalah sebanyak 100 responden menyatakan bahwa capaian akreditasi dikategorikan baik sebanyak 98 responden (98%) dan hanya sebagian kecil menyatakan tidak baik sebanyak 2 responden (2%). Akreditasi Puskesmas yang sepenuhnya paripurna merupakan pencapaian tidak mudah karena apa untuk pada kondisi tersebut tidak mudah. Berdasarkan teori Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 menyatakan bahwa akreditasi Puskesmas adalah pengakuan terhadap Puskesmas yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggaraan akreditasi setelah dinilai bahwa Puskesmas telah memenuhi standar pelayanan Puskesmas yang telah ditetapkan oleh Menteri untuk meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas secara berkesinambungan. Puskesmas wajib diakreditasi secara berkala paling sedikit tiga tahun sekali untuk upaya peningkatan mutu pelayanan. Akreditasi Puskesmas ini perlu dilakukan karena adanya variasi kualitas penyelenggaraan Puskesmas, yang disebabkan perbedaan proses pengukuran, monitoring, pengendalian, pemeliharaan, penyempurnaan dan pendokumentasian. Ditambah lagi adanya perbedaan sumber daya manusia dan sarana prasarana yang di Puskesmas yang dapat menyebabkan proses pelayanan dan kualitas Vol.14 No.9 April 2020 pelayanan menjadi berbeda. Banyaknya perbedaan tersebut membuat perlu adanya sebuah proses pengukuran, monitoring, pengendalian, pemeliharaan penyempurnaan dan pendokumentasian yang terstandar. Harapannya, dengan segala sesuatu yang terstandar maka akan dihasilkan proses dan kualitas mutu pelayanan yang baik serta terstandar. Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan pada tabel 5 bahwa terdapat hubungan yang erat atau antara pengaruh organizational learning terhadap pencapaian akreditasi puskesmas di Kabupaten Buleleng. Dengan nilai p-value 0,047 yang berati lebih kecil dari α 0,05 sehingga disimpulkan ada pengaruh organizational learning terhadap pencapaian akreditasi puskesmas di Kabupaten Buleleng tahun 2019. Kemudian dilanjutkan dengan analisis multivariate pada penelitian adalah mencari faktor utama dan faktor lain yang mempengaruhi ada pengaruh organizational learning terhadap pencapaian akreditasi puskesmas di Kabupaten Buleleng tahun 2019. Sehingga peneliti menggunakan uji Regresi Logistik untuk mengetahui hubungan variabel luar terhadap pencapaian akreditasi. Bahwa tidak terdapat hubungan yang erat antara pendidikan dan pengetahuan informan terhadap pencapaian akreditasi puskesmas di Kabupaten Buleleng. Dimana nilai p-value 0,538 yang berati lebih besar dari α 0,05 sehingga disimpulkan tidak ada pengaruh pendidikan dan pengetahuan informan atau responden terhadap pencapaian akreditasi puskesmas di Kabupaten Buleleng tahun 2019. Sesungguhnya Kinerja organisasi dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari efek Organizational Learning. Beberapa penelitian telah menyatakan adanya hubungan antara Organizational Learning Process ataupun Organizational Learning Capability terhadap kinerja organisasi (contohnya, Bontis et al., 2002; Tippins & Sohi, 2003; Lopis Sanchez et al., 2010; Bhatnagar, 2006; Jyothibabu et al., 2010). Pengetahuan yang terakumulasi melalui organizational learning, menghasilkan dasar bagi pengetahuan dalam level yang lebih tinggi, http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/mbi

ISSN 1978-3787 (Cetak) 3235 yang bisa dikaitkan dengan high performances pada level organisasi (Curado, 2006; Senge, 1990; Garvin, 1998). Hubungan antara organizational learning dengan kinerja organisasi bersifat kompleks, tetapi dengan menggunakan sistem manajemen yang baik maka akan memperbesar kemungkinan untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa implementasi organizational learning belum diterapkan secara maksimal di Puskesmas Kabupaten Buleleng. Hal ini terlihat jelas belum semua Puskesmas mencapai akreditasi Utama dan Paripurna. Sedangkan 40% akreditasi puskesmas masih berada pada tingkat madya, 40% tingkat utama dan 10% tingkat paripurna. Hasil analisis dari 100 orang responden menyatakan bahwa organizational learning sudah berada pada kategori baik. Selain itu, ada hubungan yang positif dan signifikan antara organizational learning terhadap pencapaian akreditasi puskesmas di Kabupaten Buleleng. DAFTAR PUSTAKA [1] Aghaei, N., Ziaee, A. & Shahrbanian, S. (2012). Relationship between learning organization and organizational commitment among employees of Sport and Youth Head Office of Western Provinces of Iran. European Journal of Sports and Exercise Science, 1(3), 59-69. [2] Alegre, J. & Chiva, R. (2009). Entrepreneurial orientation, organizational learning capability and performnace in the ceramc tle industry. WP-EC, 08, L26-L61. [3] Argyris, C. & Schoen, G. (1978). Organizational learning: A theory of action perspective. Reading, MA: Addison-Wesley Publishing Co. [4] Atak, M. & Erturgut, R. (2010). An empirical analysis on the relation organizational commitment. Procedia Social and Behavioral Sciences, 2, 3472-3476. [5] Azwar, A. & Prihatono, J. (2003). Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Binarupa Aksara. [6] Blackler, F., M. Reed, & Whitaker, A. (1993). Editorial introduction: Knowledge workers and contemporary organizations. Journal of Management Studies, 30(6), 851-861. [7] Bierly, P., & Chakrabarti, A. (1996). Generic knowledge strategies in the US pharmaceutical industry. Strategic Management Journal, 17 (Winter Special Issue), 123-135. [8] Brown, J. S., & Duguid, P. (1991). Organizational learning and communities of practice: toward a unified view of working, learning, and innovation. Organizational Science, 2, 40-57 [9] Chajnacki, G. M. (2007). Characteristics of Learning Organizations and Multi-Dimensional Orgaizational Performance Indicators: a Survey of Large. Publicly-Owned Companies. (Thesis, The Pennsylvania State University). [10] Marsick, V. J. & Watkins, K. E. (2003). Demonstrating the Value of an Organization,s Learning Culture: The Dimensions of the Learning Organization Questionnaire. Developing Human Resources, 5, 132-151. [11] Senge, P. M. (1990). The Fifth Discipline: The Art and Practice of the Learning Organization. New York: Currency Doubleday. [12] Watkins, K. E. & Marsick, V. J. (1993). Sculpting the Learning Organization: Lessons in the Art and Science of Systemic Change. San Fancisco: Jossey- Bass. between learning organization and http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/mbi Vol.14 No.9 April 2020

3236 ISSN No. 1978-3787 (Cetak)... HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN Vol.14 No.9 April 2020 http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/mbi