Peran Bidan dalam Pelayanan Kesehatan Reproduksi Pada Situasi Bencana. ELISABETH A SIDABUTAR Humanitarian Programme Analyst - UNFPA

dokumen-dokumen yang mirip
Katalog Dalam Terbitan, Kementerian Kesehatan RI

PEDOMAN PRAKTIS KESEHATAN REPRODUKSI PADA PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA

Integrasi Program PPIA (PMTCT ) di Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

HASIL LOKAKARYA REVIEW PENANGGULANGAN HIV & AIDS PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan, persalinan, dan menyusukan anak merupakan proses alamiah

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

KESEHATAN REPRODUKSI. Fatmalina Febry, SKM.,M.Si Gizi Masyarakat FKM Universitas Sriwijaya

PENTINGNYA ISU GENDER PADA PENANGGULANGAN BENCANA. Rosilawati Anggraini UNFPA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA sudah mencapai tahap terkonsentrasi pada beberapa sub-populasi berisiko

Kegiatan Subdit Kesehatan Usia Reproduksi T.A 2017

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan populasi yang besar dari penduduk dunia. Menurut World

KEBIJAKAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP) DALAM JAMPERSAL

9 Kebutuhan dan Rekomendasi Utama Orang Muda (Young People) Indonesia terkait ICPD PoA

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan

ASK Laporan Analisis Kebijakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pelayanan Kesehatan adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dari 189 negara yang menyepakati

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. resiko penularan HIV melalui hubungan seksual (The United Nations High

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

SITUASI EPIDEMI HIV DAN AIDS SERTA PROGRAM PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI DKI JAKARTA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI DKI JAKARTA 2015

O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perempuan ingin menghadapi kelahiran dengan aman dan nyaman. Continuity

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA. By : Basyariah Lubis, SST, MKes

BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun tersebut usia produktif penduduk Indonesia paling banyak dengan usia

MASALAH KEBIDANAN DI KOMUNITAS

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV AIDS DISUSUN OLEH TIM

1 BAB I PENDAHULUAN. pernyataan direktur eksekutif UNFPA Dr. Babatunde Osotimehin (Syarief, 2011).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikatakan ibu hamil risiko tinggi bila pada pemeriksaan ditemukan satu atau lebih

URAIAN PROGRAM PUSKESMAS

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

BAB 1 PENDAHULUAN. terdapat kemungkinan suatu keadaan yang dapat mengancam jiwa ibu dan

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur dan

Sgmendung2gmail.com

KEBIJAKAN PENGELOLAAN MASALAH PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG KESEHATAN

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Menurunnya AKI dari 334

BAB 1 PENDAHULUAN. program kesehatan reproduksi. Sebaik apapun program yang dilakukan

PERCEPATAN PENCAPAIAN MDGs GOAL 5 DI PROVINSI BENGKULU

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

Informasi Umum Pendidikan Bencana Gempabumi di SD

BAB I PENDAHULUAN. bayi (AKB) 32/1.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatus (AKN) meninnggal setiap 1 jam (Profil Kesehatan Indonesia, 2014).

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

Katalog BPS: KESEHATAN SEKSUAL DAN REPRODUKSI DALAM PEMBANGUNAN: Yang Harus Diperbuat oleh Wakil Rakyat

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

Berbincang Kesehatan Reproduksi PKBI DIY

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2014 TENTANG

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Filosofi. Mendekatkan Akses pelayanan kesehatan yg bermutu kepada masyarakat. UKM_Maret

KULONPROGO BANGKIT TANGGULANGI AIDS

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga memunculkan masalah-masalah sosial (sosiopatik) atau yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prawirohardjo (2010; h. 55) kehamilan, persalinan, nifas,dan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah perempuan yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan. Realita yang ada saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa

BAB I PENDAHULUAN. hamil atau dalam 42 hari setelah persalinan, keguguran atau terminasi

BAB I PENDAHULUAN. dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya. (Depkes, 2010)

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang sangat penting dalam rangka mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tingginya AKI di suatu negara menunjukkan bahwa negara tersebut

BAB I PENDAHULUAN. salah satu penyebab mendasar dari timbulnya berbagai masalah. Mulai dari

Peran dan Tanggung Jawab Perawat dalam Pencapaian Kesehatan Perempuan. Setyowati

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN LOKAKARYA KLASTER NASIONAL KESEHATAN Jakarta, 2 Oktober 2014

Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Indikator

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah kependudukan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU

BAB I PENDAHULUAN. Profil Kesehatan RI (2015) mengalami penurunan. Tercatat tahun 2012 sebanyak

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

LAPORAN TENTANG PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS KE JAKARTA TANGGAL 17 SEPTEMBER 21 SEPTEMBER 2017

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB 1 PENDAHULUAN. berkesinambungan. Masalah reproduksi di Indonesia mempunyai dua dimensi,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

TUJUAN 5. Meningkatkan Kesehatan Ibu

KEPALA DESA KALIBENING KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DESA KALIBENING KECAMATAN DUKUN NOMOR 07 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang

Transkripsi:

Peran Bidan dalam Pelayanan Kesehatan Reproduksi Pada Situasi Bencana ELISABETH A SIDABUTAR Humanitarian Programme Analyst - UNFPA

Saatnya Bidan Dan Perempuan Bersatu, Bergerak Bersama Untuk Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak menuju Indonesia Maju

Daerah Rawan Bencana INDONESIA Lokasi Indonesia terletak diantara 3 lempeng dunia : Eurasian, Indo-Australia dan Pasifik, dan berada di Pacific Ring of Fire Total penduduk lebih dari 270 juta jiwa 97% dari total penduduk tinggal di daerah rawan bencana Tsunami Aceh, Desember 2004 Gempa Lombok, 2018 Gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah 2018 9.391 bencana alam terjadi di tahun 2019; 5.3 juta orang terdampak dan mengungsi 1,607 bencana alam di 2020 (sampai dengan 31 Mei); 534,000 penduduk terdampak dan mengungsi

Perempuan sebagai pusat 1. Keluarga dan masyarkat terpisah 2. Mekanisme perlindungan dan pelayanan kesehatan, pendidikan dan keamanan terganggu/tidak berfungsi 3. Mekanisme dukungan masyarakat tidak berfungsi 4. Perempuan lebih rentan daripada laki-laki 5. Kondisi normal 1 diantara 3 perempuan mengalami kekerasan (SPHPN, 2016) 6. Kekerasan terhadap perempuan meningkat situasi krisis

Hak Perempuan dan Remaja Perempuan Situasi Krisis meningkatkan resiko hal yang sudah beresiko Kurangnya perawatan dan layanan kebidanan meningkatkan kematian ibu. Meningkatnya resiko komplikasi kehamilan dan persalinan karena kurangnya asupan dan gizi Gangguan pelayanan kesehatan dan perpindahan penduduk menunjukkan bahwa persalinan dapat terjadi dimana saja Meningkatnya perlilaku beresiko dapat meningkatkan resiko penularan penyakit menular seksual dan HIV Keterbatasan metode keluarga berencana meningkatkan resiko kehamilan yang tidak direncanakan/diinginkan Kurangnya informasi dasar tentang kesehatan seksual dan reproduksi Meningkatnya kekerasan berbasis gender, termasuk kekerasan dalam keluarga

Paket Pelayanan Awal Minimum 1. Koordinator Layanan Kesehatan Reproduksi 2. Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Berbasis Gender 3. Pencegahan penularan penyakit menular seksual termasuk HIV 4. Layanan dan Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja dan Pelibatan Orang Muda 5. Mencegah meningkatkanya kesakitan dan kematian maternal dan neonatal 6. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan melalui pelayanan KB pregnancy through FP service 7. Perencanaan Integrasi layanan Kespro komprehensif 8. Ketersediaan logistis esensial untuk PPAM termasuk kit kebutuhan perempuan

Kesiagsiagaan Adaptasi International Minimum Initial Service Package (MISP) / PPAM sejak 2003 Pedoman Operasional Paket Pelayanan Awal Minimum Pedoman Logistik PPAM Pedoman PPAM Remaja Penguatan kapasitas Sub Klaster Kespro Integrasi PPAM kedalam Bahan Ajar Kebidanan Kepemimpinan dan komitmen koordinator Sub Klaster Kespro Penguatan Sub Klaster Perlindungan Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender Komitmen koordinaor Sub Klaster PP KBG Mekanisme deployment

PERAN BIDAN DALAM PENANGANAN KESEHATAN REPRODUKSI SAAT BENCANA

1 Aktifasi Koordinasi Kesehatan Reproduksi Peran Bidan: Melaporkan isu-isu dan data terkait kesehatan reproduksi, ketersediaan sumber daya serta logistic Memastikan ketersediaan dan pendistribusian logistik kebidanan Koordinator Kespro Penanggung jawab masing2 objectif PPAM Persiapan deployment tim siaga kespro Koordinasi langsung oleh pusat dengan pembinaan intens dilapangan Shifting peran koordinasi ke Provinsi atau Kabupaten terdampak Dukungan Teknis berkelanjutan Dukungan data dan pengelolaan informasi Advokasi untuk keberlanjutan fungsi koordinasi dan kesiapsiagaan

2 Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Berbasis Gender Edukasi Kesehatan Reproduksi termasuk KB kepada perempuan tedampak Memberikan informasi dan layanan penanganan Kekerasan Seksual Menyediakan pelayanan medis bagi korban Pemberian profilaksis pasca pajanan dan kontrasepsi darurat (dalam 72 jam) Dukungan psikologis awal (PFA) bagi penyintas perkosaan Mekanisme rujukan kesehatan Penguatan Kapasitas (Bidan dan Volunteer ruang ramah perempuan) Front liner 10

3 Pencegahan penularan penyakit menular seksual dan HIV Pemberian informasi ketersediaan layanan ARV Menerapkan kewaspadaan standar Pemberian profilaksis pasca pajanan Memastikan ketersediaan kondom 11

4 Adolescent inclusion and youth engagement Informasi Mekanisme rujukan Edukasi Kespro remaja Nara sumber radio dll (jika memungkinkan)

5 Mencegah meningkatkanya kesakitan dan kematian maternal dan neonatal Pelayanan 24/7 kesehatan reproduksi di tenda/pos kespro Deployment bidan untuk intervensi pelayanan dalam situasi bencana Memberikan layanan pertolongan persalinan dan kegawatdaruratan maternal dan neonatal Melaporkan ketersediaan alat kontrasepsi dan obat2an yang mencukupi Mengetahui mekanisme rujukan Menerapkan kewaspadaan standar

6 Pencegahan Kehamilan yang tidak diinginkan layanan KB Pemberian layanan KB di dalam tenda/pos kespro Melakukan outreach (jika diperlukan dan jika memungkinkan) Memfasilitasi pelibatan masyarakat Melaporkan ketersediaan alkon

Perencanaan Integrasi layanan Kespro komprehensif Penguatan mekanisme Penguatan intervensi pelokalan Keberlanjutan kegiatan Integrasi layanan kespro komprehensive Penguatan ketahanan masyarakat Kesempatan perbaikan mekanisme

Pembelajaran untuk penguatan pelayanan Bidan dalam situasi bencana Penguatan kapasitas terhadap pencapaian PPAM Tata laksana klinis korban kekerasan dalam situasi bencana Maternal Neonatal Pelayanan Klinis dan Kewaspadaan Standar Dll Care for care providers Penguatan mekanisme deployment Monitoring dan pelaporan Penguatan mitra kerja dan penguatan pelokalan (Kemenkes, BKKBN, IBI, IDI, POGI, UNFPA, Yayasan Pulih, PKBI, Americares, LSM dan institusi lokal lainnya)

TERIMA KASIH Ms. Elisabeth Sidabutar Humanitarian Programme Analyst, sidabutar@unfpa.org @unfpaindonesia UNFPA Indonesia Unfpaindonesia