Peran Bidan dalam Pelayanan Kesehatan Reproduksi Pada Situasi Bencana ELISABETH A SIDABUTAR Humanitarian Programme Analyst - UNFPA
Saatnya Bidan Dan Perempuan Bersatu, Bergerak Bersama Untuk Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak menuju Indonesia Maju
Daerah Rawan Bencana INDONESIA Lokasi Indonesia terletak diantara 3 lempeng dunia : Eurasian, Indo-Australia dan Pasifik, dan berada di Pacific Ring of Fire Total penduduk lebih dari 270 juta jiwa 97% dari total penduduk tinggal di daerah rawan bencana Tsunami Aceh, Desember 2004 Gempa Lombok, 2018 Gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah 2018 9.391 bencana alam terjadi di tahun 2019; 5.3 juta orang terdampak dan mengungsi 1,607 bencana alam di 2020 (sampai dengan 31 Mei); 534,000 penduduk terdampak dan mengungsi
Perempuan sebagai pusat 1. Keluarga dan masyarkat terpisah 2. Mekanisme perlindungan dan pelayanan kesehatan, pendidikan dan keamanan terganggu/tidak berfungsi 3. Mekanisme dukungan masyarakat tidak berfungsi 4. Perempuan lebih rentan daripada laki-laki 5. Kondisi normal 1 diantara 3 perempuan mengalami kekerasan (SPHPN, 2016) 6. Kekerasan terhadap perempuan meningkat situasi krisis
Hak Perempuan dan Remaja Perempuan Situasi Krisis meningkatkan resiko hal yang sudah beresiko Kurangnya perawatan dan layanan kebidanan meningkatkan kematian ibu. Meningkatnya resiko komplikasi kehamilan dan persalinan karena kurangnya asupan dan gizi Gangguan pelayanan kesehatan dan perpindahan penduduk menunjukkan bahwa persalinan dapat terjadi dimana saja Meningkatnya perlilaku beresiko dapat meningkatkan resiko penularan penyakit menular seksual dan HIV Keterbatasan metode keluarga berencana meningkatkan resiko kehamilan yang tidak direncanakan/diinginkan Kurangnya informasi dasar tentang kesehatan seksual dan reproduksi Meningkatnya kekerasan berbasis gender, termasuk kekerasan dalam keluarga
Paket Pelayanan Awal Minimum 1. Koordinator Layanan Kesehatan Reproduksi 2. Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Berbasis Gender 3. Pencegahan penularan penyakit menular seksual termasuk HIV 4. Layanan dan Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja dan Pelibatan Orang Muda 5. Mencegah meningkatkanya kesakitan dan kematian maternal dan neonatal 6. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan melalui pelayanan KB pregnancy through FP service 7. Perencanaan Integrasi layanan Kespro komprehensif 8. Ketersediaan logistis esensial untuk PPAM termasuk kit kebutuhan perempuan
Kesiagsiagaan Adaptasi International Minimum Initial Service Package (MISP) / PPAM sejak 2003 Pedoman Operasional Paket Pelayanan Awal Minimum Pedoman Logistik PPAM Pedoman PPAM Remaja Penguatan kapasitas Sub Klaster Kespro Integrasi PPAM kedalam Bahan Ajar Kebidanan Kepemimpinan dan komitmen koordinator Sub Klaster Kespro Penguatan Sub Klaster Perlindungan Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender Komitmen koordinaor Sub Klaster PP KBG Mekanisme deployment
PERAN BIDAN DALAM PENANGANAN KESEHATAN REPRODUKSI SAAT BENCANA
1 Aktifasi Koordinasi Kesehatan Reproduksi Peran Bidan: Melaporkan isu-isu dan data terkait kesehatan reproduksi, ketersediaan sumber daya serta logistic Memastikan ketersediaan dan pendistribusian logistik kebidanan Koordinator Kespro Penanggung jawab masing2 objectif PPAM Persiapan deployment tim siaga kespro Koordinasi langsung oleh pusat dengan pembinaan intens dilapangan Shifting peran koordinasi ke Provinsi atau Kabupaten terdampak Dukungan Teknis berkelanjutan Dukungan data dan pengelolaan informasi Advokasi untuk keberlanjutan fungsi koordinasi dan kesiapsiagaan
2 Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Berbasis Gender Edukasi Kesehatan Reproduksi termasuk KB kepada perempuan tedampak Memberikan informasi dan layanan penanganan Kekerasan Seksual Menyediakan pelayanan medis bagi korban Pemberian profilaksis pasca pajanan dan kontrasepsi darurat (dalam 72 jam) Dukungan psikologis awal (PFA) bagi penyintas perkosaan Mekanisme rujukan kesehatan Penguatan Kapasitas (Bidan dan Volunteer ruang ramah perempuan) Front liner 10
3 Pencegahan penularan penyakit menular seksual dan HIV Pemberian informasi ketersediaan layanan ARV Menerapkan kewaspadaan standar Pemberian profilaksis pasca pajanan Memastikan ketersediaan kondom 11
4 Adolescent inclusion and youth engagement Informasi Mekanisme rujukan Edukasi Kespro remaja Nara sumber radio dll (jika memungkinkan)
5 Mencegah meningkatkanya kesakitan dan kematian maternal dan neonatal Pelayanan 24/7 kesehatan reproduksi di tenda/pos kespro Deployment bidan untuk intervensi pelayanan dalam situasi bencana Memberikan layanan pertolongan persalinan dan kegawatdaruratan maternal dan neonatal Melaporkan ketersediaan alat kontrasepsi dan obat2an yang mencukupi Mengetahui mekanisme rujukan Menerapkan kewaspadaan standar
6 Pencegahan Kehamilan yang tidak diinginkan layanan KB Pemberian layanan KB di dalam tenda/pos kespro Melakukan outreach (jika diperlukan dan jika memungkinkan) Memfasilitasi pelibatan masyarakat Melaporkan ketersediaan alkon
Perencanaan Integrasi layanan Kespro komprehensif Penguatan mekanisme Penguatan intervensi pelokalan Keberlanjutan kegiatan Integrasi layanan kespro komprehensive Penguatan ketahanan masyarakat Kesempatan perbaikan mekanisme
Pembelajaran untuk penguatan pelayanan Bidan dalam situasi bencana Penguatan kapasitas terhadap pencapaian PPAM Tata laksana klinis korban kekerasan dalam situasi bencana Maternal Neonatal Pelayanan Klinis dan Kewaspadaan Standar Dll Care for care providers Penguatan mekanisme deployment Monitoring dan pelaporan Penguatan mitra kerja dan penguatan pelokalan (Kemenkes, BKKBN, IBI, IDI, POGI, UNFPA, Yayasan Pulih, PKBI, Americares, LSM dan institusi lokal lainnya)
TERIMA KASIH Ms. Elisabeth Sidabutar Humanitarian Programme Analyst, sidabutar@unfpa.org @unfpaindonesia UNFPA Indonesia Unfpaindonesia