ANALISIS PERAN ZAKAT PRODUKTIF TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO MUSTAHIK (Studi Pada LAZ el-zawa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang)

dokumen-dokumen yang mirip
ZAKAT PRODUKTIF DAN PERANNYA TERHADAP PERKEMBANGAN UMKM (Studi pada LAZ el-zawa UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang)

BAB 1 PENDAHULUAN. itu juga berfungsi sebagai dana masyarakat yang dimanfaatkan untuk kepentingan

A. Ringkasan atau Isi Penting dari Artikel

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap

yang diwajibkan Allah kepada orang-orang yang berhak. mensucikan orang yang mengeluarkannya dan menumbuhkan pahala. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang

BAB I PENDAHULUAN. kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam. Menurut Aziz

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 238 Juta Jiwa. Dengan jumlah mayoritas muslim mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Namun, pada kenyataannya, masih ada yang tidak mendapat bagian. Inilah yang

RINGKASAN SKRIPSI A. ABSTRAK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam memahami zakat masih sedikit di bawah shalat dan puasa.

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad M. Saefuddin, Ekonomi dan Masyarakat dalam Perspektif Islam, (Jakarta: CV Rajawali, 1987), h.71.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min

BAB I PENDAHULUAN. harta dan dilarang untuk memubazirkan dan menyia-nyiakannya, karena

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan sangat erat, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu ibadah kepada Allah SWT setelah manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan hal yang terpenting bagi setiap Negara,

PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. (Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat L-ZIS Assalaam Solo)

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENDISTRIBUSIAN ZAKAT UNTUK HOME INDUSTRI DI PT. BPRS DAYA ARTHA MENTARI BANGIL

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang bercorak sosial-ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan ibadah yang mengandung dua dimensi yaitu dimensi hablum minallah atau

Di dalam al-quran telah disebutkan bahwa zakat diperuntukkan kepada 8 as{na>f, sebagaimana surah al- Taubah ayat 60 berikut;

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEJAHTERAAN MUSTAHIK PENERIMA ZIS PRODUKTIF (Studi pada Lagzis Baitul Ummah Malang)

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban dan tanggung jawab moral umat Islam dalam upaya menghapus

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu kewajiban yang bersifat dogmatis dan hanya mengandung

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan rukun Islam ketiga yang menjadi salah satu fondasi penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. diwajibkan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada mustahik yang telah

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam perannya pada aspek sosial-ekonomi yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. Zakat secara demografik dan kultural, sebenarnya memiliki potensi. yang layak dikembangkan menjadi salah satu instrumen pemerataan

HAK ZAKAT BAGI PENGUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. yang berlawanan dengan semangat dan komitmen Islam terhadap. yang sejahtera dan baik yang menjadi tujuan utama mendirikan Negara.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menciptakan. Manifestasi dari kesadaran tersebut, bagi manusia akan tercapai

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Salah satu problematika

BAB I PENDAHULUAN. terencana yang dilakukan secara sadar oleh masyarakat atau pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah di banyak negara,

BAB I PENDAHULUAN. zakat sebagai salah satu rukun Islam (Al-Ba'ly, 2006:1). Hakzakat di berikan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan juga berarti akses yang rendah dalam sumber daya dan aset produktif untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk kesejahteraan masyarakat, selain itu juga dapat berupa shodaqoh

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu serta menjadi unsur dari Rukun Islam, sedangkan Infaq dan Shodaqoh

BAB I PENDAHULUAN. penelitian ini adalah usaha mikro. Lokasi penelitian terpilih adalah Kota. fakta ini tergambar dalam tabel berikut: Tabel 1.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga banyak

BAB I PENDAHULUAN. bentuk ibadah yang juga termasuk dalam rukun Islam yang ketiga. Adapun

BAB VI PENUTUP. 1. Pengelolaan zakat mal di BAZIS desa Slumbung dan LAZ Desa Bedug.

BAB I PENDAHULUAN. jelas dan tegas dari kehendak Tuhan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun. ternyata mampu menjadi solusi bagi kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghilangkan kesenjangan sosio-ekonomi masyarakat. 1

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PENDISTRIBUSIAN DAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT

BAB I PENDAHULUAN. kajiannya. Lebaga ini berdiri berdasarkan SK Rektor No.Un.3/Kp.07.6/104/2007 tanggal

BAB I PENDAHULUAN. etimologis, zakat memiliki arti kata berkembang (an-namaa), mensucikan (atthaharatu)

BAB II PENDISTRIBUSIAN DAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT

BAB IV ANALISIS FAKTOR MINAT MASYARAKAT MENJADI MUZAKKI DI LAZ MASJID AL AKBAR SURABAYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Subosukawonosraten Provinsi Jawa Tengah periode , maka. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan yang bersifat spritual. Firman Allah QS. Al-Māidah/5: telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-ku, dan telah Ku-ridhai

BAB I PENDAHULUAN. akademis serta bermunculannya lembaga perekonomian islam di Indonesia. Begitu

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kemiskinan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan adalah kurangnya atau terbatasnya barang-barang dan jasa-jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan tantangan utama yang dihadapi negara-negara. Asia-Afrika. Jika menggunakan indikator Bank Dunia, yang mematok

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PROGRAM MICROFINANCE SYARI AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DAN MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan praktik Lembaga Keuangan Syariah, baik dalam lingkup

BAB IV ANALISIS ZAKAT PADA PRODUK WADI <AH (TABUNGAN HAJI) DI BANK BPRS BAKTI MAKMUR INDAH KRIAN

Secara bahasa, zakat berarti tumbuh (numuww) dan bertambah (ziyadah). Jika diucapkan, zaka al-zar artinya adalah tanaman itu tumbuh dan bertambah.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berlaku secara universal dengan dua ciri dimensi, yaitu

PENGARUH BANTUAN ZAKAT PRODUKTIF OLEH LEMBAGA AMIL ZAKAT TERHADAP PENDAPATAN MUSTAHIK (Studi Pada LAZIS Sabilillah dan LAZ El Zawa Malang)

BAB I PENDAHULUAN. Zakat adalah salah satu rukun islam yang bercorak social-ekonomi dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang pemilihan judul

BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997 telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi unsur pokok

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan masalah kemiskinan berarti membicarakan suatu masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. satu ajaran islam yang mengatur pola kesejahteraan dan kemakmuran adalah pemberdayaan

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

BAB V PEMBAHASAN. berpengaruh terhadap minat membayar zakat di Badan Amil. Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Gresik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan yang sering dihadapi oleh negara berkembang dalam

BAB III PENERAPAN PAJAK DAN ZAKAT DI KALANGAN PNS UIN MALIKI MALANG PERSPEKTIF YUSUF QARDHAWI DAN MASDAR FARID MAS UDI

BAB I PENDAHULUAN. Yusuf Qaradhawi, Spektrum Zakat, Zikrul Hakim Jakarta, 2005, hlm. 24

KEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER)

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang begitu pesat membuat perusahaan harus mampu mengelola sumber. politik, lingkungan sekitar dan kondisi ekonomi makro.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Badan Perencana Pembangunan (Bappenas) menyatakan bahwa jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. secara layak. Menurut Siddiqi mengutip dari al-ghazali dan Asy-Syathibi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam menjaga kelangsungan hidup organisasi pengelola zakat

BAB I PENDAHULUAN. Zaman sekarang bentuk pendapatan yang paling menonjol adalah

2016, No menetapkan Peraturan Badan Amil Zakat Nasional tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Badan Amil Zakat Nasiona

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari yang sering kita sebut dengan muamalah. Muamalat secara bahasa

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Ditulis oleh Prof. Dr. DUSKI SAMAD, M.Ag./ Dekan dan Guru Besar Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang Rabu, 06 Agustus :11

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemiskinan merupakan bahaya besar bagi umat manusia dan tidak

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 14 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT berfirman pada QS At Taubah : 60

Transkripsi:

ANALISIS PERAN ZAKAT PRODUKTIF TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO MUSTAHIK (Studi Pada LAZ el-zawa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang) JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Miftahul Khairani 135020501111012 Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2017

THE ROLE OF PRODUCTIVE ZAKAT IN THE RECIPIENTS MICRO BUSINESS DEVELOPMENT (A Study AT The ZAKAT Agency EL-ZAWA OF UIN Maulana Malik Ibrahim Malang) SCIENTIFIC JOURNALS By: Miftahul Khairani 135020501111012 Submitted in Partial Fulfillment of the Requirements for the Attainment of the Degree of Bachelor of Economics DEPARTMENT OF ECONOMICS FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS UNIVERSITY OF BRAWIJAYA MALANG 2017

ANALISIS PERAN ZAKAT PRODUKTIF TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO MUSTAHIK (Studi Pada LAZ el-zawa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang) Miftahul Khairani Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Khairanimiftahul535@gmail.com Abstrak Kertas kerja ini merupakan tinjauan teoritis dan empiris peran zakat produktif terhadap perkembangan usaha mikro mustahik. Data sekunder dikumpulkan dengan metode dokumentasi dari literaturliteratur baik berupa buku maupun jurnal. Dari kajian tersebut diperoleh hipotesis bahwa jumlah zakat produktif, lama usaha, frekuensi kehadiran dalam pembinaan, usia, dan jenis kelamin berpengaruh terhadap perkembangan usaha mikro mustahik. Penelitian ini dilakukan pada mustahik laz el-zawa uin maulana malik ibrahim malang. Kata kunci: Zakat produktif, perkembangan usaha mikro mustahik Abstract This paper is a theoretical and empirical review of the role of productive zakat to the development of a mustahic micro enterprise. Secondary data was collected by documentation method from literature either in book or journal. From this study obtained the hypothesis that the number of productive zakat, length of business, the frequency of attendance in coaching, age, and gender influence on the development of micro business mustahik Keyword: Productive Zakah, The development of a mustahic micro enterprise A. TINJAUAN TEORITIS Pengertian Zakat Zakat berasal dari kata zaka yang berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Sedangkan secara terminologi syariat, zakat adalah sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat tertentu yang diwajibkan oleh Allah untuk dikeluarkan dan diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu. Zakat merupakan Rukun Islam yang ketiga yang menjadi unsur pokok bagi penegakan syari at Islam. Hukum menunaikan zakat adalah wajib bagi seorang Muslim dewasa yang waras, merdeka, dan memiliki kekayaan dalam jumlah tertentu dengan syariat-syariat tertentu pula. Istilah yang digunakan untuk orang yang wajib menunaikan zakat adalah muzaki, sedangkan orang yang berhak menerima zakat adalah mustahik. Terdapat delapan golongan ( asnaf) yang berhak menerima zakat, sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surat At-Tawbah ayat 60, yang artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu allaf yang dibujuk hatinya, untuk hamba sahaya, untuk orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana Bentuk-Bentuk Penditribusian Dana Zakat Bentuk distribusi dana zakat dalam Buku Pedoman Zakat yang diterbitkan Ditjen Bimas Islam dan Urusan Haji Depertemen Agama (2002) adalah sebagai berikut: 1. Distribusi bersifat konsumtif tradisional, yaitu zakat dibagikan kepada mustahik untuk dimanfaatkan secara langsung, seperti zakat fitrah yang diberikan kepada fakir miskin untuk memenuhi kebutuan sehari-hari dan zakat mal diberikan kepada para korban bencana alam.

2. Distribusi bersifat konsumtif kreatif, yaitu zakat yang diberikan dalam bentuk alat-alat sekolah atau beasiswa. 3. Distribusi bersifat produktif tradisional, yaitu zakat diberikan dalam bentuk barang produktif seperti kambing dan sapi. Pemberian ini diberikan untuk menciptakan suatu usaha yang membuka lapangan kerja bagi fakir miskin. 4. Distribusi bersifat produktif kreatif, zakat diwujudkan dalam bentuk permodalan baik untuk membangun proyek sosial atau menambah modal pedagang pengusaha kecil. Distribusi Dana Zakat Secara Produktif Tujuan Zakat Produktif Zakat produktif dapat diartikan sebagai dana zakat yang dikelola dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga bisa mendatangkan manfaat bagi mustahik dalam jangka panjang (Asnaini, 2008). Dampak dari zakat produktif tidak dapat dirasakan dalam jangka waktu yang singkat. Secara bertahap mustahik diharapkan memiliki kemandirian ekonomi agar dapat berubah menjadi muzakki. Zakat Produktif dalam Perspektif lslam Pendayagunaan zakat secara produktif masih menjadi kontroversi di berbagai kalangan, terutama para ulama dari ahli hukum Islam. Mereka tidak secara langsung menolak pendayagunaan secara produktif, sebab distribusi zakat secara produktif ini pernah terjadi pada zaman Rasulullah SAW. Dikemukakan dalam hadist riwayat Imam Muslim dari Salim bin Abdillah bin Umar dari ayahnya, Bahwa Rasulullah telah memberikan zakat kepadanya lalu menyuruhnya untuk dikembangkan atau disedekahkan lagi Dalam rangka memberdayakan ekonomi umat, dana zakat juga disalurkan dalam bentuk kredit untuk usaha produktif. Seperti yang diungkapkan Qaradhawi (2011), hal tersebut pernah terjadi pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Khalifah Umar memberi pengarahan, Carilah orang yang bisa membayar jizyah dan kharaj. Kalau ada yang kekurangan modal, berilah mereka pinjaman agar mampu mengolah tanahnya. Jadi, mustahik diberi jangka waktu dalam mengelola dana zakat agar mustahik tidak lagi kekurangan modal. Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output (Sugiarto, et.al, 2002). Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan di antara tingkat produksi suatu barang dan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut (Sukirno, 2005). Untuk melihat analisis teori produksi digunakan bantuan kurva produktivitas marginal. Produksi marginal adalah tambahan produksi karena penambahan penggunaan satu unit faktor produksi (Nicholson, 1995) Gambar 2.3 Menurunkan Produktivitas Rata-rata dan Produktifitas Marginal Tenaga Kerja dari Kurva Produksi Total Kurva ini menunjukkan bagaimana produksi rata-rata dan produksi marginal untuk tenaga kerja dapat diturunkan dari kurva produksi total. Kurva TP L dalam (a) mewakili hubungan antara masukan tenaga kerja dan keluaran, dengan asumsi bahwa semua masukan lain dipertahankan

konstan. Seperti dalam kurva (b), kemiringan kurva TP L merupakan produksi marginal tenaga kerja (MP L), dan kemiringan kurva yang menggabungkan titik asal dengan satu titik di kurva TP L menghasilkan produksi rata-rata tenaga kerja AP L (Nicholson, 1995) Keuntungan (Laba) Salah satu sumber pendanaan usaha dalam aktivitas produksi berupa modal dalam bentuk zakat produktif, merupakan salah satu cara penyaluran dana zakat dalam bentuk pinjaman modal usaha. Pada fungsi produksi sederhana, faktor-faktor produksi seperti modal (K) dan tenaga kerja (L) merupakan faktor yang menentukan tingkat output (Q) adalah sebagai berikut: Q = f(k,l) Fungsi produksi tersebut menunjukkan jumlah maksimum sebuah barang yang dapat diproduksi dengan kombinasi alternatif antara modal dan tenaga kerja (Nicholson, 2002). Melalui bantuan modal (K), mustahik (L) dapat memulai atau menggembangkan usaha mereka sehingga keuntungan mustahik akan meningkat. Dikatakan memperoleh keuntungan atau laba kalau nilai positif dimana laba adalah pendapatan total (TR) dikurangi deng an biaya total (TC) (Samuelson, 2001). Menurut Rahardja dan Manurung, (2010) ada tiga pendekatan dalam menghitung laba maksimum, yaitu: 1. Pendekatan totalitas 2. Pendekatan rata-rata 3. Pendekata marginal. Usaha Mikro Beberapa definisi usaha mikro, antara lain sebagai berikut: 1. UU No. 20 Tahun 2008, Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. 2. Bank Indonesia, Usaha Mikro yaitu usaha yang dijalankan oleh rakyat miskin, dimiliki keluarga, sumber daya lokal dan menggunakan teknologi sederhana. Lapangan usaha mudah untuk exit dan entry, usaha menengah asset 5 miliyar untuk sektor non industri. Asset Rp 600 juta selain tanah dan bangunan untuk sektor non industri manufacturig. Omzet tahunan Rp 3 miliyar. Usaha Mikro sangat penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia, karena Usaha Mikro dapat menyerap tenaga kerja dari kalangan pendidikan paling bawah sampai atas. Peran Usaha Mikro menurut Bank Indonesia antara lain: 1. Jumlah Usaha Mikro terdapat dalam tiap-tiap sektor ekonomi 2. Menyerap banyak tenaga kerja 3. Memiliki kemauan untuk memanfaatkan bahan baku lokal yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat luas dengan harga yang terjangkau UKM di Indonesia masih perlu ditingkatkan agar kondisi kesejahteran semakin membaik. Menurut Tambunan (2002) masalah inti yang ada dalam usaha mikro adalah: 1. Keterbatasan Sumber daya Manusia (SDM) 2. Keterbatasan Finansial. B. PENELITIAN TERDAHULU Penelitian yang dilakukan oleh Muhamat dan Jaafar (2013) dalam Journal of Financial Reporting and Accounting, dengan judul An appraisal on the business success of enterepreneurial asnaf, An empirical study on the state zakat organization (the Selangor Zakat Board or Lembaga Zakat Selangor) in Malaysia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengukur model bisnis dan organisasi kesejahteraan negara dalam membantu dan memastikan keberhasilan bisnis pengusaha atau penerima zakat. Metodologi yang digunakan yaitu kuantitatif deskriptif dengan survei/kuesioner. Alat analisis data berupa regresi berganda. Para responden setuju bahwa variabel untuk studi yaitu modal, kursus atau pelatihan dan pengetahuan yang penting bagi penerima zakat dalam membantu keberhasilan usaha asnaf. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya variabel modal dan pengetahuan yang signifikan dalam menentukan keberhasilan usaha asnaf, sedangkan variabel pelatihan tidak signifikan dalam menentukan keberhasilan usaha asnaf.

Penelitian Multifiah (2008) berjudul Peran ZIS Terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga Miskin (Studi Penanggulangan Kemiskinan Melalui Bantuan Modal, Pendidikan dan Kesehatan di daerah Malang). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel bantuan modal, bantuan beasiswa, bantuan biaya kesehatan, dan lama menerima bantuan ZIS berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (RTMM). Tetapi secara parsial hanya variabel lama menerima bantuan ZIS saja yang berpengruh signifikan, sedangkan variabel bantuan modal, bantuan beasiswa, dan bantuan kesehatan berpengaruh tidak signifikan. Penelitian Rakhma (2014) berjudul Analisis Faktor -Faktor Yang Mempengaruhi Kesejahteraan Mustahik Penerima ZIS Produktif (Studi pada Lagzis Baitul Ummah Malang). Hasil dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh jumlah ZIS produktif, pendampingan usaha, lama usaha, jumlah anggota keluarga, frekuensi ZIS Produktif, dan umur mustahik terhadap kesejahteraan mustahik Lagzis Baitul Ummah Malang. secara persial, variabel jumlah ZIS Produktif, pendampingan usaha, lama usaha, dan jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesejahteraan mustahik. Sedangkan variabel frekuensi ZIS Produktif dan umur berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan mustahik. Kajian Fajrin (2015) berjudul Pengaruh Dana Zakat Produktif Terhadap Keuntungan Usaha Mikro Mustahiq (Studi Kasus LAZ el-zawa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui besarnya variabel-variabel dalam mempengaruhi tingkat keuntungan usaha mikro mustahiq LAZ el-zawa UIN Maliki Malang. Variabel-variabel yang dianalisis meliputi modal usaha mikro, total output, dan keaktifan mustahiq dalam kegiatan kelompok. Variabel-variabel tersebut disusun menjadi sebuah model yang diestimasi menggunakan analisis regresi. Dari hasil model regresi berganda dapat diketahui bahwa ada pengaruh signifikan total output, dan modal usaha mikro terhadap keuntungan usaha mikro mustahiq. Sedangkan variabel keaktifan mustahiq tidak berpengaruh signifikan terhadap keuntungan usaha mikro mustahiq. Penelitian Fathullah (2016) berjudul Pengaruh Bantuan Zakat Produktif Oleh Lembaga Amil Zakat Terhadap Pendapatan Mustahik (Studi Pada LAZIS Sabilillah dan LAZ el -Zawa Malang). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui besarnya variabel-variabel dalam mempengaruhi pendapatan mustahik pada LAZIS Sabilillah dan LAZ el-zawa UIN Maliki Malang. Variabel-variabel yang dianalisis meliputi bantuan modal usaha, pelatihan usaha, pendampingan usaha, dan lama usaha. Hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa secara simultan bantuan modal usaha, pelatihan usaha, pendampingan usaha, dan lama usaha berpengaruh signifikan terhadap pendapatan mustahik. Secara parsial, bantuan modal usaha, pelatihan usaha, pendampingan usaha, dan lama usaha berpengaruh signifikan terhadap pendapatan mustahik. Kajian Septin dan Wida (2014) berjudul Analisis Faktor -Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Pendapatan Pada Usaha Mikro (Pedagang Kaki Lima Di Alun-Alun Besuki Kabupaten Situbondo). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pengalaman berdagang, jam kerja, jenis kelamin, status perkawinan, dan status usaha terhadap peningkatan pendapatan pada usaha mikro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman berdagang, jam kerja, jenis kelamin, status perkawinan, dan status usaha memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan pendapatan pada usaha mikro. Sedangkan variabel dummy (jenis kelamin, status perkawinan, serta status usaha) berpengaruh negatif terhadap peningkatan pendapatan pada usaha mikro. Penelitian Mutia dan Zahara (2013) berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesejahteraan Ekonomi Mustahik Melalui Pemberdayaan Zakat (Studi Pada Penyaluran Zakat Produktif Modal Usaha pada Baznas Kota Jambi). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variabel jumlah zakat yang diterima, jumlah anggota rumah tangga, usia, dan pendidikan mustahik terhadap peningkatan pendapatan mustahik penerima zakat produktif/modal usaha. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa variabel jumlah zakat pengaruh zakat yang diterima dan jumlah anggota rumah tangga berpengaruh signifikan terhadap kenaikan pendapatan. Sedangkan usia dan pendidikan tidak berpengaruh terhadap pendapatan. Ketujuh penelitian terdahulu tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan penulis dalam melakukan penelitian dengan judul Analisis Peran Zakat Produktif Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Mustahik (Studi pada LAZ el-zawa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang). Dari beberapa penelitian tersebut terdapat persamaan dan pebedaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Dari segi tujuan, serupa dengan penelitian-penelitian sebelumnya, penulis juga akan meneliti mengenai pengaruh zakat produktif terhadap perkembangan usaha mikro mustahik. Sedangkan perbedaannya terletak pada variabel-variabel yang akan digunakan sebagai faktor penentu perkembangan mustahik. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, masih jarang yang

memasukkan variabel frekuensi kehadiran dalam pembinaan dan jenis kalamin sebagai faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha mikro mustahik. Oleh karena itu, variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu jumlah zakat produktif, lama usaha, frekuensi kehadiran dalam pembinaan, usia, dan jenis kalamin. C. KERANGKA PIKIR Suatu penelitian, diperlukan suatu kerangka berpikir agar tujuan penelitian dapat berjalan secara sistematis. Penelitian ini mencoba untuk menganalisis tentang bagaimana bentuk pendistribusian dan pendayagunan zakat oleh LAZ el-zawa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, bagaimana pengaruh dana zakat produktif yang disalurkan LAZ el-zawa UIN Maulana Ibrahim Malik Malang terhadap Perkembangan Usaha Mikro Mustahik. Gambar 2.6 Kerangka Pikir ZAKAT Zakat Produktif Zakat Konsumtif Usaha Mikro. Faktor Internal: - Lama Usaha (X 2) - Usia (X 3) - Frekuensi Kehadiran Dalam Pembinaan (D 1) - Jenis Kelamin (D 2) Faktor External: - Jumlah Zakat Produktif (X 1) Perkembangan Usaha Mikro Mustahik (Y) Sumber: Ilustrasi Penulis, 2016 D. HIPOTESIS PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2010), hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Berdasarkan latar belakang, uraian pada penelitian terdahulu serta kerangka pemikiran teoritis, maka hipotesis dari penelitian ini adalah Diduga jumlah zakat produktif, lama usaha, frekuensi kehadiran dalam pembinaan, usia, dan jenis kalamin merupakan variabel-variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan usaha mikro mustahik. Penjelasan masing masing variabel adalah : 1. Pengaruh Jumlah Zakat Produktif terhadap Perkembangan Usaha Mikro Mustahik. Jumlah zakat produktif yang diberikan kepada mustahik akan digunakan sebagai modal usaha. Faktor modal memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan produksi. Semakin besar jumlah zakat produktif yang diperoleh mustahik, maka skala produksi yang dihasilkan akan semakin besar sehingga akan berpengaruh terhadap perkembangan usaha mikro. 2. Pengaruh Lama Usaha terhadap Perkembangan Usaha Mikro Mustahik Lama usaha adalah lamanya usaha yang dijalankan mustahik. Asumsi yang menyatakan bahwa semakin lama seseorang bekerja, maka pengalaman yang dimiliki akan lebih banyak sehingga lebih mengetahui strategi apa yang harus dilakukan agar usahanya lebih maju dan berkembang. 3. Pengaruh Frekuensi Kehadiran dalam Pembinaan terhadap Perkembangan Usaha Mikro Mustahik. Apabila mustahik rutin hadir dalam pembinan, akan lebih sering memperoleh pengetahuan baru yang diharapkan bermanfaat bagi perkembangan usaha mustahik. 4. Pengaruh Usia Mustahik terhadap Perkembangan Usaha Mikro Mustahik Usia seseorang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Usia produktif antara usia 15-64 tahun, sedangkan usia anak-anak (di bawah 15 tahun) dan usia tua (di atas 65 tahun) dikatagorikan sebagai usia non produktif. Usia mustahik yang berada pada usia produktif akan mempengaruhi kemampuan mustahik dalam mengelola usaha, sehingga usahanya semakin berkembang dan keuntungan pun ikut meningkat. 5. Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Perkembangan Usaha Mikro Mustahik Jenis kelamin akan berpengaruh terhadap usaha mustahik dalam menjalankan usahanya. Bidang-bidang usaha tertentu dipengaruhi oleh jenis kelamin seperti usaha makanan, pakaian dan kerajinan lebih sesuai untuk wanita sedangkan untuk laki-laki usaha diantaranya dalam bidang percetakan dan bengkel. E. KESIMPULAN Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu maka dapat disimpulkan bahwa faktor internal lama usaha, Usia, Frekuensi kehadiran dalam pembinan, dan Jenis kelamin serta faktor eksternal jumlah zakat produktif berpengaruh terhadap perkembangan usaha mikro mustahik. Variabel jumlah zakat produktif, Lama usaha, usia, dan frekuensi kehadiran dalam pembinaan berpengaruh positif terhadap perkembangan usaha mikro mustahik. Sedangkan variabel jenis kelamin bisa berpengaruh positif atau negatif terhadap perkembangan usaha mikro mustahik. SARAN Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini masih terbatas pada beberapa faktor saja. Oleh karena itu, untuk penelitian selanjutnya diharapkan melakukan pengembangan model penelitian dengan menggunakan sampel yang lebih besar serta variabel-variabel lain di luar model dalam penelitian ini sehingga diperoleh hasil yang lebih akurat. DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur an dan Terjemahan Surat Al-Taubah Ayat 60, (online), ( http://alquran.pro/.), Diakses 20 Oktober 2016 Asnaini. 2008. Zakat Produktif dalam Perspektif Hukum Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Ditjen Bimas Islam Dan Urusah Haji Depertemen Agama. 2002. Pedoman Pendistribusian Zakat, (Online), (https://simbi.depag.go.id), Diakses Pada 20 Oktober 2016 Fajrin, Stefani Fitra Osika. 2015. Pengaruh Dana Zakat Produktif Terhadap Keuntungan Usaha Mikro Mustahik (Studi kasus LAZ el-zawa UIN Maliki Malang). Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Program Sarjana UB Malang Fathullah, Haikal Luthfi. 2016. Pengaruh Bantuan Zakat Produktif Oleh Lembaga Amil Zakat Terhadap Pendapatan Mustahik (Studi Pada Lazis Sabilillah Dan Laz el -Zawa Malang). Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Brawijaya Muhamat, Amirul Afif dan Jaafar, Norlida. 2013. An Appraisal On The Business Success Of Entrepreneurial Asnaf, An Empirical Study On The State Zakat Organization (The Selangor Zakat Board Or Lembaga Zakat Selngor) In Malaysia. Journal Of Financial Reporting And Accounting. Vol. 11 No. 1, 2013 Pp. 51-63. Indonesia. Multifiah. 2008. Peran ZIS Terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga Miskin (Studi Penanggulangan Kemiskinan Melalui Bantuan Modal, Pendidikan, dan Kesehatan di Daerah Malang). Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Program Pascarjana UB Malang Mutia, Agustina dan Anzu Elvia Zahara. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesejahteraan Ekonomi Mustahik Melalui Pemberdayaan Zakat (Studi Pada Penyaluran Zakat Produktif Modal Usaha Pada Baznas Kota Jambi). Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam Vol. II, No. 1, Juli 2010 Nicholson, Walter. 1995. Teori Mikroekonomi Prinsip Dasar dan Perluasan. Edisi ke-5. Jakarta: Binarupa Aksara Nicholson, Walter. 2002. Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya. Edisi ke-8. Jakarta: Binarupa Aksara Qaradhawi, Yusuf. 2011. Hukum Zakat. Bogor: Pustaka Litera AntarNusa Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung. 2010. Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar Edisi 4. Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI Rakhma, Annisa Nur. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesejahteraan Mustahik Penerima ZIS Produktif (Studi pada Lagzis Baitul Ummah Malang). Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Program Sarjana UB Malang Samuelson, Paul A. 2001. Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga Septin, Tri dan Wida Purwidianti. 2014. Analisis faktor-faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Pendapatan Pada Usaha Mikro (Pedagang Kaki Lima Di Alun -Alun Besuki Kabupaten Situbondo). Jurnal Ilmiah Manajemen. Jember: Universitas Jember (UNEJ) Sukirno, Sadono. 2005. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sugiarto, et.al. 2002. Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian (Cetakan ke-16). Bandung: Alfabeta

Tambunan, Tulus. 2002. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Beberapa Isu Penting. Jakarta: PT. Salemba Empat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah