Rancang Bangun Sistem Konveyor Berbasis Internet Of Thing (IOT)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KONTROL KECEPATAN FAN DAN MONITORING ONLINE SUHU PADA RAK SERVER POLITEKNIK NEGERI BATAM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram blok alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

RANCANG BANGUN SISTEM INKUBATOR PENETAS TELUR AYAM MELALUI PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN DENGAN KENDALI PID. Tugas Akhir

REALISASI OTOMASI SISTEM MANAJEMEN STOK BARANG DENGAN PEMBACA BARCODE MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK OPEN SOURCE ABSTRAK

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

Perancangan Model Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89C51

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Flowchart

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

Oleh : Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU KEMACETAN LALU LINTAS BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

ROBOT MOBIL PENCARI RUTE TERPENDEK MENGGUNAKAN METODE STEEPEST ASCENT HILL CLIMBING

Kampus PENS-ITS Sukolilo, Surabaya

KONTROL LEVEL AIR DENGAN FUZZY LOGIC BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC

BAB IV. PERANCANGAN. Blok diagram menggambarkan cara kerja semua sistem E-dump secara keseluruhan yang terdiri dari beberapa komponen:

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

ABSTRAK. Kata Kunci : Robot Line Follower

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT

PENGEMBANGAN APLIKASI USER INTERFACE ANDROID UNTUK PENGUKUR JARAK BERBASIS ARDUINO DAN BLUETOOTH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No.2 (2017), hal ISSN : X

ABSTRAK. Kata kunci: Arduino, Switch, Access Point, LED, LCD, Buzzer, . i Universitas Kristen Maranatha

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI

PERANCANGAN DAN MONITORING MODEL PINTU AIR OTOMATIS PADA ALIRAN SUNGAI BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB II LANDASAN TEORI...

BAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: komunikasi data serial, ATMega 32. Universitas Kristen Maranatha

PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU GARASI MENGGUNAKAN SMS

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM OTOMATISASI PEMOTONGAN GETHUK DENGAN PANJANG YANG BERVARIASI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

PERANCANGAN TIMBANGAN DAN PENGUKUR DIAMETER KAWAT TEMBAGA PADA MESIN GULUNG KAWAT TEMBAGA DENGAN MIKROKONTROLER ATmega328 ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

ALAT PENGHITUNG KECEPATAN MOTOR DENGAN SISTEM DIGITAL ABSTRACT

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah remote control

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SMART PARKING BERBASIS ARDUINO UNO

Realisasi Perangkat Color Object Tracking Menggunakan Raspberry Pi

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dewasa ini,

Perancangan Robot Pengikut Garis Sederhana Sebagai Perangkat Pelatihan Tingkat Pemula

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

ABSTRAK. air, dalam hal ini mesin yang dipakai untuk melakukan suatu proses produksi

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

REMOTE CONTROL INFRARED DENGAN KODE KEAMANAN YANG BEROTASI. Disusun Oleh : Nama : Yoshua Wibawa Chahyadi Nrp : ABSTRAK

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Ektraktor Madu Menggunakan Kontroler PID

ANALISIS PENGGERAK PADA SISTEM PENGAMAN PINTU BER-PASSWORD

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Pada bab III ini menjelaskan mengenai konsep perancangan alat Monitoring Arus dan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PERANCANGAN ALAT

MOUSETRAP BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR PIR

PENDAHULUAN. Dalam otomasi industri ini dibutuhkan adanya sistem pengawasan kendali untuk. serta manajemen informasi yang cepat dan akurat.

PEMBUATAN SOFTWARE MONITORING JUMLAH PRODUKSI KERUPUK MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.0

MODEL SISTEM OTOMATISASI SORTASI BERDASARKAN UKURAN DAN WARNA MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK DAN TCS3200 BERBASIS ARDUINO UNO

Interupsi Bagian Memori ROM (Read Only Memory) RAM (Random Access Memory) Komuniksai Serial...

Transkripsi:

Prosiding Nasional RekayasaTeknologi Industri dan Informasi XIV Tahun 2019 (ReTII) November 2019, pp. 228~235 ISSN: 1907-5995 228 Rancang Bangun Sistem Konveyor Berbasis Internet Of Thing (IOT) Tugino 1, Edmund U.A 2, Arif Basuki 3, Joko Prasojo 4 1,2,3,4 Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Nasional Yogyakarta Korespondensi :tugino@itny.ac.id ABSTRAK Perkembangan teknologi elektronika terutama dalam dunia industri memegang peranan penting dalam proses produksi. Saat ini telah banyak mesin penghitung jumlah barang produksi yang telah dibuat. Namun mesin penghitung hanya mampu menghitung jumlah barang tanpa menyimpan banyaknya jumlah barang yang telah diproduksi serta masih ada yang tidak dilengkapi dengan sistem monitoring. Pekerja harus membuat sebuah laporan untuk banyaknya barang yang telah diproduksi. Hal ini dapat mempengaruhi proses produksi yang akan bertambah lama dan juga sangat bergantung pada keterbatasan tenaga manusia. Perancangan sistem conveyor menggunakan Raspberry pi model B dan Arduino sebagai sistem kontrol dan HMI. Sensor Optocoupler dimanfaatkan untuk menghitung jumlah rotasi ketika motor dc penggerak conveyor sudah mulai beroperasi. Data yang diperoleh kemudian akan ditampilkan pada lcd touchscreen oleh Raspberry pi dan juga akan dikirimkan ke server agar bisa dipantau secara online. Selain ditampilkan, user dapat mengontrol kecepatan konveyor dan juga memberikan setpoint penghitungan barang. Hasil penelitian ini adalah Sistem Konveyor yang dapat dipantau secara online ataupun offline. Pengaturan kecepatan motor juga dapat dilakukan dengan cara memberikan pwm ke pin enable driver motor. Pembacaan RPM motor dengan memanfaatkan optocoupler juga mempunyai error yang sangat sedikit, sebesar 4,1%. Kata kunci: Konveyor, RPM, PWM, HMI, Internet ABSTRACT The development of electronic technology, especially in the industrial world plays an important role in the production process. Currently there are many machines that calculate the number of manufactured goods. But the counting machine is only able to count the number of items without storing the large number of items that have been produced and there are still those that are not equipped with a monitoring system. Workers must make a report for the amount of goods that have been produced. This can affect the production process which will grow longer and is also very dependent on the limitations of human labor. Conveyor system design uses Raspberry pi model B and Arduino as a control system and HMI. The Optocoupler sensor is used to calculate the number of rotations when the conveyor drive dc motor has started operating. The data obtained will then be displayed on the LCD touchscreen by Raspberry Pi and will also be sent to the server so that it can be monitored online. Besides being displayed, the user can control the speed of the conveyor and also provide setpoints for goods count. The results of this study are the Conveyor System which can be monitored online or offline. Motor speed regulation can also be done by giving pwm to enable motor driver pin. The reading of the motor RPM by using the optocoupler also has very little error, at 4.1%. Keywords: Conveyor, RPM, PWM, HMI, Internet 1. PENDAHULUAN Kebutuhan manusia seiring bertambahnya hari semakin meningkat, berkembang dan bervariasi. Guna memenuhi kebutuhan tersebut suatu pabrik harus melakukan produksi secara inovatif dan berkelanjutan. Setiap perusahaan membutuhkan suatu manajemen operasi yang bertujuan mengatur penggunaan faktorfaktor produksi (resources) yang ada baik berupa bahan, tenaga kerja mesin-mesin dan perlengkapan, sedemikian rupa sehingga proses produksi dapat berjalan efektif. Efektif berarti, dengan resources yang ada dapat diperoleh hasil yang sebesar-besarnya, dalam arti jumlah output yang dihasilkan bertambah besar. Hal ini dapat pula berarti produktivitas bertambah, disamping dalam hal tersebut efektif berarti pula bahwa output yang dihasilkan memiliki mutu dan kualitas yang lebih baik. [1] Perkembangan teknologi elektronika terutama dalam dunia industri memegang peranan penting dalam proses produksi. Seiring dengan lajunya percepatan teknologi, membuat orang semakin termotivasi untuk membuat sesuatu hal yang baru, sesuatu yang dapat dikendalikan otomatis dengan menggunakan suatu sistem Prosiding homepage: http://journal.itny.ac.id/index.php/retii

ReTII ISSN: 1907-5995 229 yang praktis dan mudah dioperasikan. Otomasi mesin-mesin produksi dalam dunia industri diperlukan agar mesin dapatmenghasilkan produk dalam jumlah yang besar, presisi dan dengan mutu yang baik yang pada akhirnyamemenuhi kebutuhan manusia. Sistem otomasi sudah banyak dipergunakan pada saat ini karena dapat memudahkan dan menghemat waktu pengerjaan. [2]. Sistem otomasi sangat berkaitan dengan mikrokontroler/komputer yang merupakan salah satu perangkat elektronik yang sangat luas sekali penggunaannya di era modern seperti saat ini. Saat ini telah banyak mesin penghitung jumlah barang produksi yang telah dibuat. Namun mesin penghitung hanya mampu menghitung jumlah barang tanpa menyimpan banyaknya jumlah barang yang telah diproduksi serta masih ada yang tidak dilengkapi dengan sistem monitoring. Pekerja harus membuat sebuah laporan untuk banyaknya barang yang telah diproduksi. Hal ini dapat mempengaruhi proses produksi yang akan bertambah lama dan juga sangat bergantung pada keterbatasan tenaga manusia. Untuk menyelesaikan permasalahan diatas dapat dilakukan dengan proses penyajian yang terkomputasi secara otomatis dengan menggunakan sistem kendali dan monitoring sehingga produktivitas pabrik lebih cepat dan efisien. Penambahan database sebagai penyimpanan jumlah barang yang telah diproduksi dan sistem IoT (Internet of Thing) untuk monitoring jarak jauh juga dapat dilakukan sehingga pekerja tidak perlu repot untuk membuat sebuah laporan dan memantau dari jauh [3]. 2. METODE PENELITIAN Dalam Penelitian ini, dianalisis kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi agar sistem dapat bekerja dengan seharusnya. Sistem Konveyor ini dibuat menggunakan Aluminium dengan panjang 50 cm sebagai rangka konveyor. Rangka tersebut kemudian menggunakan penyangga filamen yang dicetak menggunakan 3d printer. Bed conveyor menggunakan bahan sponati. Penggerak konveyor menggunakan motor dc dan gearbox yang juga didesain sedemikian rupa dan dicetak menggunakan 3d printer. Secara keseluruhan, Gearbox menggunakan sensor optocoupler dengan Atmega328 sebagai kendalinya. Data sensor tersebut akan dikirimkan ke pengendali utama menggunakan komunikasi serial. Pengendali utama mengontrol kecepatan putar motor dc dengan menggunakan driver motor L298D dan juga sebagai input-an photosensor pada konveyor. Pengendali utama mengirimkan data-data sensor ke raspberry dan juga menerima data yang dikirimkan dari raspberry melalui komunikasi serial. Pada raspberry, terdapat sebuah lcdtouchscreen yang berfungsi sebagai HMI. Raspberry juga akan mengirimkan data berkala ke server yang nantinya dapat di pantau dari website secara online. Secara keseluruhan, sistem akan digambarkan dengan blok diagram seperti pada gambar 1. Gambar 1. Block Diagram Sistem Kontrol 2.1.Perancangan Perangkat Keras Untuk memenuhi kebutuhan sistem yang dikehendaki, maka dilakukanlah perancangan perangkat keras. Salah satu komponen yang penting adalah gear dan konveyor. Bentuk gear dan jumlah gerigi pada gear sangatlah mempengaruhi kinerja konveyor saat beroperasi. Gear ini menggunakan bahan filamen tipe PLA, yang dicetak dengan 3d printer. Desain gear motor berdiameter 20 mm dan mempunyai 20 gerigi dengan panjang 5mm. Sedangkan untuk gear pada konveyor, mempunyai diameter 15 mm dan 32 gerigi dengan panjang 5 mm. Desain 3d menggunakan aplikasi 123d autodesk. Pembuatan desain Box motor juga menggunakan 3d printer dengan filamen bertipe PLA. Box ini digunakan sebagai wadah motor dc dan juga tempat sensor optocoupler. Tampilan hasil perangkat keras terlihat pada Gambar 2. Rancang Bangun Sistem Konveyor Berbasis Internet Of Thing (IOT) (Tugino)

230 ISSN:1907-5995 Tempat motor dc Gear conveyor Gear motor dc HMI Gambar 2. Desain perangkat keras sistem konveyor 2.2. Diagram elektronis Selain perancangan mekanik dan box konveyor, terdapat pula perancangan elektronis yang meliputi skematik yang dirancang, berupa shield Arduino nano + L293D sebagai pengontrol utama, Sistem minimum + Optocoupler sebagai sensor speed dan juga rangkaian Photosensor. Pada schematic shield arduino nano + L293D, terdapat 3 pin inputan untuk photosensor dan juga 2 pin Serial untuk komunikasi dengan sistem minimum. Skematik shield arduino nano + L293D dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 3. SchematicShield Arduino nano + L293d Skematik Sistem minimum dan Optocoupler menggunakan Atmega 328 sebagai pemroses data optocoupler. Data optocoupler dikuatkan dengan transistor agar dapat terbaca pada mikrokontrokler. Rangkaian ini pun menggunakan 2 led sebagai indikator kondisi sensor. Skematik Sistem minimum dapat dilihat pada gambar 4. ReTII November 2019 : 228 235

ReTII ISSN: 1907-5995 231 Gambar 4. Schematic Sistem minimum dan Optocoupler 2.2. Perancangan Perangkat Lunak Perangkat keras yang telah dirangkai dapat dijalankan fungsinya apabila didukung dengan perangkat lunak, perangkat lunak yang dimaksud adalah pemrograman yang telah digunakan untuk menjalankan sistem. Perangkat lunak yang ditanamkan pada mikrokontroler Arduino berfungsi untuk mengakses sensor-sensor serta memberikan algoritma untuk mengolah masukan tersebut sebagai keluaran dari sistem konveyor. Pada penelitian ini, pemrograman kontroler difokuskan pada algoritma sistem komunikasi serial dikarenakan banyaknya komunikasi serial yang digunakan dan juga algoritma untuk menghubungkan kontrol motor, pembacaan optocoupler dan photosensor. Pemrogaman dilakukan dengan bahasa C Arduino mengunakan ArduinoIDE (Integrated Development Environment). Arduino merupakan bahasa turunan dari C++ sehingga kebanyakan fungsi C++ dan C, bisa berjalan pada Arduino. Pemograman Arduino ini dipilih karena memadai untuk perhitungan matematis dan bersifat open source. IDE bersifat freeware, sifatnya yang open source membuat banyak library yang dikembangkan oleh personal atau komunitas diluar developer Arduino. pemrograman inilah yang digunakan untuk mengontrol sistem keseluruhan melalu Arduino. Fungsi utama yang dilakukan oleh Arduino adalah membuat konveyor dapat beroperasi sesuai dengan yang diinginkan, mulai dari pengaturan rpm pada motor, pembacaan photosensor dan komunikasi serial. Setelah semua sensor dan kontroler dapat berkomunikasi dengan baik, data akan dikirimkan ke raspberry melalui komunikasi serial. Raspberry berfungsi sebagai HMI pada user dan conveyor. Pembuatan HMI menggunakan bahasa pemograman python dan juga bahasa pemograman PHP, Javascript, Html dan SQL sebagai HMI pada website. Perancangan software dilakukan beberapa tahapan, merancang software pada kontroler arduino sebagai pengontrol motor dc, pembacaan photosensor dan juga komunikasi serial. Alur pemograman keseluruhan pada kontroler arduino dapat dilihat pada gambar 5. (a) Gambar (b) 5 (a). Flowchart arduino keseluruhan (b).flowchart arduino sub program setup Pada Alur pemograman keseluruhan, terdapat 2 subprogram yaitu voidsetup dan void loop. Pada sub program voidsetup terdapat setting-an untuk pin digital dan juga setting-an untuk memulai komunikasi serial. Setingan baudrate pada komunikasi serial digunakan untuk menentukan kecepatan komunikasi data antara sistem dengan satuan char per detik. Setingan untuk pin L293D sebagai OUTPUT dan pin rangkaian photo sensor sebagai input. Flowchart sub program void setup dapat dilihat pada gambar 5(a). Pada sub program loop, arduino melakukan proses penerima data serial dari sistem minimum dan raspberry. Jika ada data dari sistem minimum, akan dimasukkan ke dalam variabel rpm dan dikirimkan ke raspberry. Sedangkan, jika ada data dari raspberry, data tersebut dipisah menjadi data speed konveyor dan data jumlah barang yang akan dideteksi. Data tersebut digunakan untuk mengatur kecepatan putar motor konveyor. Setelah itu, arduino mengecek logika RISING pada pin photosensor. Logika RISING ialah logika dimana terjadinya perpindahan nilai dari 0 ke 1. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah Rancang Bangun Sistem Konveyor Berbasis Internet Of Thing (IOT) (Tugino)

232 ISSN:1907-5995 ada barang yang melewati photosensor atau tidak. Flowchart arduino sub program loop dapat dilihat pada gambar 6. (a) Gambar (b) 6. (a) Flowchart arduino sub program loop (b) Flowchart sistem minimum Selain Perancangan software pada arduino sebagai pengontrol motor dc, adapun perancangan software untuk sistem minimum dengan optocoupler. Tampilan Program dapat dilihat pada gambar 7. ReTII November 2019 : 228 235

ReTII ISSN: 1907-5995 233 Gambar 7. Tampilan Program 3. HASIL DAN ANALISIS Rangkaian sistem Konveyor berbasis IoT menggunakan HMI ini dibuat melalui serangkaian pengujian setiap bagian sebelum semua rangkaian dijadikan satu sebagai satu kesatuan rangkaian alat yang utuh. Dari masing-masing pengujian tersebut pada bab ini akan diuraikan hasilnya berikut analisa mengenai hasil tersebut. Pengujian akhir dari alat adalah menguji kinerja alat setelah semua bagian rangkaian dijadikan satu dan program yang dibuat diintegrasikan kedalam mikrokontroler. Pengujian alat secara keseluruhan ini merupakan juga pengujian perangkat lunak yang dibuat, apakah sesuai dengan yang direncanakan atau tidak. Dibawah ini adalah uraian lengkap mengenai tahapan-tahapan pengujian yang dilakukan pada alat yang dibuat. 3.1. Pengujian sistem minimum dan optocoupler Pengujian Sistem minimum dan Optocoupler dilakukan dengan cara membaca nilai keluaran rangkaian Optocoupler. Optocoupler merupakan rangkaian gabungan dari phototransistor dan inframerah yang posisi infla merahnya terpasang mengarah pada photosensor. Skema Optocoupler bisa dilihat pada Gambar 8. Gambar 8. Pengujian Optocoupler Ketika slot terhalang oleh benda, maka output yang dikeluarkan rangkaian Optocoupler akan bernilai impedansi rendah dikarenakan cahaya inframerah yang harusnya mengarah ke phototransistor terhalang. Ketika cahaya terhalang, posisi kolektor dan emitor pada phototransistor tidak terhubung dan mengakibatkan arus dari kolektor tidak akan mengalir ke emitor. Ketika tidak ada halangan pada slot, kolektor dan emitor pada phototransistor akan terhubung dan arus dari kolektor akan mengalir ke emitor. Pembacaan Optocoupler dilakukan dengan menghubungkan pin Output rangkaian optocoupler dan pin interupsi pada Atmega328. Pembacaan input interupsi dengan mode rising ataupun falling digunakan untuk menghitung pergantian halangan benda yang melewati slot optocoupler. Halangan benda ini berbentuk sebuah piringan dengan 20 buah penghalang. Ketika terjadi pergantian logika 0 ke 1, maka program akan menghitung jumlah tiap pergantian logika yang terjadi. Jumlah pergantian ini akan dibandingkan dengan satuan waktu pada Atmega328 dan dikonversi menjadi nilai RPM. Pengujian Optocoupler ini dilakukan dengan membandingkan waktu pembacaan arduino dengan stopwatch dan membandingkan output keluaran rpm dengan rumus. Pengujian dilakukan menggunakan motor dc 100rpm dan diberikan tegangan konstan sebesar 12v. Hasil pengujian sensor ini dapat dilihat pada Tabel 1. No Tabel 1. Hasil pengujian sensor Optocoupler pada sistem minimum Waktu pembacaan (detik) Perubahan logika yang terhitung RPM perhitungan sismin RPM perhitungan rumus dengan waktu sesungguhnya 1 10 340 104 102 2 20 660 100 99 3 30 1000 102 100 4 40 1340 105 100.5 5 50 1680 107 100.8 6 60 1820 107 91 Rancang Bangun Sistem Konveyor Berbasis Internet Of Thing (IOT) (Tugino)

234 ISSN:1907-5995 3.2. Komunikasi rangkaian sistem minimum dengan shield arduino Data yang diproses oleh Sistem minimum dikirimkan ke Shield Arduino melalui komunikasi serial. Pengiriman data sistem minimum ke Shield arduino di program dengan variasi kecepatan baudrate 9600 dan 115200 dalam waktu selama 1 detik tiap pengiriman. Kecepatan data pengiriman diambil sebanyak 6 kali percobaan. Data hasil percobaan dapat dilihat pada Tabel 2 dan pada Gambar 9. Waktu seharusnya (milliseconds) Tabel 2. Hasil pengujian pengiriman data Sistem minimum ke Arduino Waktu pengiriman pada baudrate 9600 (milli seconds) Selisih (waktu baudrate 9600) Waktu pengiriman pada baudrate 115200 Selisih (waktu baudrate 115200) 1000 1200 200 1200 200 1000 1450 450 1200 200 1000 1430 430 1100 100 1000 1400 400 1110 110 1000 1250 250 1140 140 1000 1330 330 1100 100 Gambar 9. Grafik perbandingan waktu seharusnya dengan waktu variasi baudrate Dari hasil pengamatan menyatakan bahwa nilai baudrate pada komunikasi serial sangat berpengaruh pada kecepatan proses pengiriman data serial. Pemilihan baudrate terbaik yaitu pada nilai 115200 dengan rata-rata selisih 141 milliseconds. 3.3. Rangkaian shield arduino dan rangkaian photosensor Rangkaian photosensor dibuat dengan mengikuti cara kerja dari Optocoupler. Terdapat 2 rangkaian untuk photosensor, yaitu rangkaian transmitter dan rangkaian receiver. Pada rangkaian transmitter, hanya terdapat sebuah led sebagai pemancar cahaya ke rangkaian receiver. Pada rangkaian receiver, terdapat photodioda yang diseri dengan resistor agar mendapatkan variasi tegangan linear dengan fluks cahaya yang diserap photodiode. Input-an pin digital Arduino memiliki range 2,5 v sampai 5 v untuk logika 1, dan dibawah 2,5 v untuk logika 0. Pemasangan photodiode yang di pull-up dengan resistor 20k ohm dengan jarak 5 cm menghasilkan output 3 V ketika rangkaian transmitter berhasil menembakkan cahaya ke rangkaian receiver photosensor. Dan menghasilkan 0 V ketika cahaya dari transmitter ke rangkaian receiver terhalang oleh benda. Dengan keadaan tersebut, dapat dipastikan rankaian photosensor dapat berjalan dengan baik pada sistem konveyor. 4. KESIMPULAN Berdasarkan perancangan, pengujian serta pembahasan hasil pengujian dari rancang bangun sistem konveyor berbasis Internet of Things (IoT) menggunakan HMI, maka dapat disumpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Telah berhasil dibuat sistem konveyor berbasis IoT menggunakan HMI dan bekerja seperti yang diharapkan. ReTII November 2019 : 228 235

ReTII ISSN: 1907-5995 235 2. Pada Sistem konveyor berbasis Internet of Things (IoT) menggunakan HMI, Kecepatan koneksi internet sangat mempengaruhi kinerja pengiriman data ke server. 3. Semakin besar baudrate yang digunakan pada saat melakukan komunikasi serial maka semakin besar pula kecepatan saat berkomunikasi. UCAPAN TERIMAKASIH Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada Rektor ITNY Yogyakarta, Ketua Jurusan Teknik Elektro ITNY dan semua pihak yang telah membantu penelitian ini dari awal hingga akhir. Ucapan terimakasih juga diberikan kepada laboran Jurusan Teknik Elektro ITNY Yogyakarta yang telah membantu memperlancar penelitian yang dilakukan. DAFTAR PUSTAKA [1] Sonjaya, Ujang, 2014, Rancang Bangun Sistem Kontrol Konveyor Penghitung Barang Menggunakan PLC Omron CPM1A 20 CDR, Universitas Gunadarma, Depok. [2] Setiyawan, Haris, 2015, Purwarupa Penghitung Barang Hasil Produksi Dengan Menggunakan HMI Berbasis LabView, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. [3] Pramudya, Isma, 2016, Rancang Bangun Konveyor Pemilah Berdasarkan Warna dan Ukuran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. [4] Dwi, Triyanto, 2017, Penghitung dan Penyeleksi Barang Berdasarkan Level Ketinggian menggunakan PLC Omron CPM1A, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. [5].., Data Sheet Armega 328p, Atmel Corporation, www.atmel.com [6].., Data Sheet, www.alldatasheet.com Rancang Bangun Sistem Konveyor Berbasis Internet Of Thing (IOT) (Tugino)