Strategi Guru dalam Menumbuhkan Nilai Kebersamaan pada Pendidikan Multikultural di Sekolah Dasar

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP UANG PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MASALAH SOSIAL DI KELAS IV SD

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Kata kunci: pendekatan saintifik, pembelajaran, siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1

PENERAPAN MODEL COMPLETE SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS III SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

DESKRIPSI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING SISWA KELAS VIII.1 SMP KARTIKA 1-7 PADANG ABSTRACT

PENERAPAN QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

Keywords: bamboo dancing, visual media, persatuan dan kesatuan negeriku

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

INTERNALISASI NILAI SOFT SKILL DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN 2016/2017

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN

Pertama Diterima: 27 April 2017 Bukti Akhir Diterima: 06 Mei 2017

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKORINI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS V SDN BALONGGEMEK 1 JOMBANG

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 KEDAWUNG

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN NILAI KARAKTER BANGSA SISWA

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE BERBASIS LKS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA

PROBLEM BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

BAMBOO DANCING. Dyah Tri Wahyuningtyas Pendidikan Guru Sekalah Dasar Universitas Kanjuruhan Malang

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL. Oleh

PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANFERRING (REACT)

PELAKSANAAN BIMBINGAN BELAJAR DI KELAS I SD NEGERI KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2015/ 2016

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

diartikan sebagai praktik menularkan informasi atau pengajaran. Untuk menjadikan pengajaran efektif, pembelajar hendaknya dipahami sebagai seseorang

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No10 ISSN X. Darmiah SD Inpres Perumnas, Palu, Sulawesi Tengah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PKN KELAS V SDS MUHAMMADIYAH HUTABANGUN

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN SIKAP PERCAYA DIRI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh LENI SETIYAWATI RAPANI ASMAUL KHAIR

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

PENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP MOTIVASI PENGENALAN DUNIA KERJA PADA SISWA SMA NEGERI COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Oleh: Vica Aji Ayu Wardani

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

*Keperluan korespondensi, HP: ,

Hariadi PW SMP Negeri 10 Surakarta ABSTRACT

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN USAHA KONFEKSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUHING BAHASA JAWA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS 5 SD MUHAMMADIYAH PK BOYOLALI

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI I TRUCUK DENGAN MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F

Diajukan Oleh: LINTANG OEN NURROHMAH A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PEDNDIDIKAN

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH

Machthumah et al., Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing...

MEMINIMALKAN KESULITAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI SMP NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) DAN SCAFFOLDING- NYA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

Transkripsi:

Research Article Strategi Guru dalam Menumbuhkan Nilai Kebersamaan pada Pendidikan Multikultural di Sekolah Dasar Syahrial, Agung Rimba Kurniawan, Alirmansyah, Arahul Alazi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP, Universitas Jambi, Jambi, Indonesia Article Information Reviewed : Nov 29, 2019 Revised : Dec 20, 2019 Available Online : Dec 30, 2019 Keyword Strategy, Mutual Value, Multicultural Education Corespondence e-mail : syahrialzakariyya@yahoo.com.au ABSTRACT Based on observations at SDN 47 / IV Jambi City, there are various Malay, Minang, Batak, Javanese and Betawi cultures. Although different students are not different from each other in the learning process or in groups, students help each other if there is a group that is experiencing difficulties in the learning process. This study aims to describe the teacher's strategy in growing togetherness for students in multicultural education in elementary schools. Suggestions used are qualitative ethnographic types. The research informants were IVC grade teachers. Research instruments: observation, interview and documentation. After the data is obtained it will be analyzed using the Miles and Huberman technique (reduction, display, verification). The results of the study are teacher strategies in growing togetherness values in multicultural education, namely 1). Introducing the background of each student, 2). Bring students' familiarity through interviewing students to get to know each other better with one another 3). Placing sitting in class by changing 4). Form discussion groups from different ethnic groups. 5). Getting used to mutual cooperation in class or outside the classroom. DOI : https://doi.org/10.22437/gentala.v4i2.8455 PENDAHULUAN Kebersamaan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena dengan bersama dapat mempermudah kita dalam segala hal. Kebersamaan tidak bisa dibangun secara instan atau cepat tetapi melalui didikan atau pembiasaan agar anak terbiasa untuk menerapkan nilai kebersamaan dalam kehidupannya. Pembentukan nilai kebersamaan secara tidak langsung akan dapat membentuk karakter anak. Untuk menerapkan nilai kebersamaan, khususnya di sekolah guru harus memiliki strategi-strategi tersendiri agar nilai kebersamaan dapat dipahami dan diterapkan oleh siswa. Salah satu aspek pendidikan abad 21 ialah kolaborasi. Untuk utu perlu dibangun sejak dini karakter kebersamaan pada peserta didik tanpa membedakan status suku maupun agama. 232 P a g e

Agar kelak mereka memiliki keterampilan berkolaborasi. Sebelumnya telah dijelaskan keterampilan abad 21 seperti komunikasi, Kolaborasi, berpikir kritis dan pemecahan masalah, Kreatif dan inovatif. Tentunya, sebagai guru tentu harus kreatif dalam menciptakan kegiatan pemecahan masalah, mengingat pemecahan masalah merupakan salah satu aspek yang harus dimiliki siswa pada abad 21. (Arsil, 2019). Selanjutnya guru juga perlu menggunakan strategi-strategi khusus agar pembelajaran dapat diterima peserta didik. Pada era revolusi industri 4.0 dan university 5.0 maka dibutuhkan keterampilan yang memadai. (Kurniawan, 2019) Strategi dapat diartikan sebagai cara atau usaha yang dibuat serta di rancang untuk mensiasati suatu proses yang akan dilaksanakan dengan maksud untuk mencapai tujuan yang di inginkan. Didalam proses pembelajaran tentunya juga sangat diperlukan strategi untuk membantu mesukseskan proses pembelajaran dalam mencapai tujuan. Menurut Djamar dan Zain (Hamiyah dan Jauhar, 2014:8) strategi pembelajaran merupakan suatu konsep atau gambaran secara garis besar untuk melakukan tindakan didalam suatu proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi pembelajaran masih banyak yang terpusat pada pendidik, maka saat ini harus diarahkan pada siswa (student centered). Dengan perubahan model atau metode belajar yang kita lakukan, dengan sendirinya mengharuskan pendidik untuk kembali menekuni metode pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan zaman (Idrus, 2011:64). Maka dari itu guru harus bisa merubah model atau metode pembelajaran yang di ikututi zaman sekarang sehingga strategi guru dalam pembelajaran bisa efektif dalam hal mengajar peserta didik. Disinilah peran guru sebagai pendidik dan pengajar sangat diperlukan. Menurut Husaini (Rusmini, 2012:4) peran guru dalam proses pembelajaran peserta didik 1. Guru sebagai perencana 2. Guru sebagai pelaksana 3. Guru sebagai penilai. Jadi guru harus memahami 3 tiga point penting peran guru dalam proses pembelajaran. Menurut Sardiman (dalam Widya, 2013:5) Peran guru sebagai komunikasi, sahabat yang dapat memberikan nasehat-nasehat, motivasi sebagai pemberi inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam pengemangan sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai orang yang menguasai bahan yang diajarkan. Jadi guru harus bisa menjadi sahabat ke peserta didik dan guru juga bisa memberikan dorongan dan motivasi ke peserta didik pentingnya proses pembelajaran. 233 P a g e

Penerapan strategi pembelajaran yang baik terdapa siswa maka nilai kebersamaan juga akan lebih mudah dipahami, sehingga siswa akan dapat bersikap yang baik dengan lingkungan yang multikultural. Pendidikan multikultural sangat diperlukan di sekolah dasar, hal ini karena sekolah dasar merupakan jenjang pertama dalam dunia pendidikan anak. Zainiyati (2007:136) secara termilogi, pendidikan multikultural berarti proses pengemangan seluruh potensi manusia yang menghargai pluraritas dan heterogenitasnya sebagai konsekwensi keragamaan budaya, etnis, suku dan aliran (agama). Menurut (Mi ftakhuddin, 2001:108) mengatakan pendidikan multikultural memerlukan pengenalan terhadap beragam kebudayaan yang dimiliki oleh umat manusia dari beragam suku bangsa, ras atau etnik, dan agama. Dengan beradanya perbedaan suku ras dan agama yang ada disekolah membuat guru harus terlibat aktif di dalam proses pembelajaran untuk mampu mengajarkan pendidikan multikultural dengan nilai kebersamaan.. Di SDN 47/IV Kota Jambi, peneliti mengamati di kelas IV C, di Kelas IV C terdapat beberapa perbedaan baik agama maupun budaya peserta didik. Walaupun berbeda peserta didik tidak membedakan satu sama lain baik agama dan budaya teman satu kelasnya, terlihat peserta didik saling mengargai satu sama lain. Dalam proses belajar dan bermain peserta didik saling membantu temannya jika mengalami kesulitan dan proses belajar. Peneliti menemukan guru telah mengajarkan nilai kebersamaan kepada peserta didik dan saling menghargai perbedaan. Senada dengan hal tersebut, penelitian ini didukung oleh penelitian relevan yang dilakukan oleh Arifudin (2007) dengan judul penelitianya Urgensi implementasi pendidikan multikultural di sekolah. Hasil analisanya menyarankan menyarankan pendidikan multikultural harus diterapkan pada proses pembelajaran di sekolah. Itu tidak harus menjadi pelajaran yang terpisah, tetapi dapat diintegrasikan ke setiap pelajaran. Pendidikan multikultural adalah proses menumbuhkan sikap untuk saling menghormati, jujur, dan toleran terhadap keanekaragaman budaya yang keluar dari masyarakat majemuk. Dengan pendidikan multikultural kami berharap ada ketangguhan dan kelenturan bangsa ini untuk menghadapi benturan konflik sosial. Selanjutnya, wahyudi (2018) dalam penelitianya tentang implementasi pendidikan multikultural di lembaga pendidikan islam (studi multi kasus di mi negeri paju ponorogo dan mi terpadu bina putera cendekia ponorogo) yaitu Hasil penelitian mengenai model pendidikan multikultural di lembaga madrasah menunjukkan komponen 234 P a g e

pertama dalam pendidikan multikultural menimbulkan kesadaran / pandangan paradigmatik terhadap pendidikan multikultural. Komponen kedua adalah kurikulum yang menawarkan nilai-nilai multikultural untuk diterapkan. Dan komponen-komponen dari budaya yang dikembangkan untuk memenangkan ragam perbedaan yang ada di sekitar peserta didik dan masyarakat. Berkaitan dengan proses pendidikan multikultural di madrasah, dapat diwujudkan dengan proses pembelajaran di kelas yang merepresentasikan nilai kebersamaan, kerukunan, dan saling menghargai materi berwawasan multikultural, tata kelola kelas, strategi pembelajaran kooperatif dan bimbingan konseling. Sementara proses di luar kelas diwujudkan dengan beragam kegiatan yang dapat dipertontonkan kepada peserta didik makna dari multikulturalisme seperti: kegiatan ekstrakurikuler di luar kelas yang mendukung kontribusi kerja sama dan bantuan menolong peserta didik serta kegiatan-kegiatan sosial yang disediakan oleh madrasah sebagai budaya madrasah. Sebagai implikasi dari pendidikan multikultural terhadap kebijakan sosial peserta didik dengan kebijakan keseharian peserta didik di lingkungan madrasah yang menunjukkan nilai-nilai multikulturalisme seperti: kerukunan, kebersamaan, dan persaudaraan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik mengkaji lebih dalam mengenai strategi guru dalam menumbuhkan nilai kebersamaan kepada peserta didik pada pendidikan multikultural di sekolah dasar. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan strategi guru dalam menumbuhkan nilai kebersamaan kepada peserta didik pada pendidikan multikultural di sekolah dasar. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis etnografi. Menurut Emzir (2012:18) etnografi adalah ilmu penulisan tentang suku bangsa, menggunakan bahasa yang lebih kontemporer, Etnografi dapat diartikan sebagai penulisan tentang kelompok budaya. Menurut Creswell (2012:462) Ethnographic designs are qualitative research procedures for describing, analyzing, and interpreting a culture-sharing group s shared patterns of behavior, beliefs, and language that develop over time. penelitian ini bermaksud memahami strategi guru dalam pembelajaran multikultural, apa yang dialami subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan 235 P a g e

bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah di SDN 47/IV Kota Jambi kelas IV C yang berjumlah 28 orang yang berbeda agama dan beragaman kebudayaan. Penelitian ini di laksanakan selama 3 bulan pada tahun ajaran 2018/2019. Teknik Sampling Dalam penelitian ini digunakan teknik sampling yang sering digunakan yaitu purposive sampling. Parposive sampling merupakan pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pada purposive sampling terdapat kriteria pemiliham sampel. Dalam penelitian ini peneliti menetapkan kriteria sebagai berikut: 1. Kepada sekolah SDN 47/IV Kota Jambi. 2. Guru kelas IV C SDN 47/IV Kota Jambi 3. Siswa SDN 47/IV Kota Jambi Teknik Pengumpulan Data dokumentasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan Instumen Penelitian Menggunakan lembar observasi dan lembar wawancara Teknik Analisis Data Analisis data pada penelitian ini menggunakan model Miles and Hubeman yang meliputi reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Uji Validitas Data Uji validitas data yang dilakukan adalah trianggulasi. Sesuai pendapat Sugiono, (2015:330) mengemukakan bahwa triagulasi adalah suatu penggabungan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah tersedia. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknis analisis data deskriptif kualitatif. Adapun cara 236 P a g e

pengumpulan data dari masalah yang diteliti mengenai presfektif guru dalam menggunakan strategi guru dalam nilai kebersamaan berbasis pendidikan multikultural. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Data Hasil Observasi Berdasar hasil observasi dilakukan pada tanggal 10,14,15,17,18 januari 2019 nilai kebersamaan pendidikan multikultural. Tahap awal dilakukan dengan melihat nilai kebersamaan peserta didik yang dilakukan guru kelas IV C dengan observasi secara bertahap. Pengamatan yang digunakan meliputi beberapa aspek dalam strategi guru dalam mengajarkan nilai kebersamaan pendidikan multikultural dapat berjalan dengan baik. Tahap awal dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran yang di ajarkan guru kelas IV C. Pada proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas IV C peneliti melihat dan mengamati dengan secara langsung proses pembelajaran di kelas IV C. Berdasarkan hasil peneliti dengan mengunkan observasi langkah-langkah startegi guru yang telah peneliti uraikan, maka dapat dijelaskan bahwa strategi guru dalam mengajarkan nilai kebersamaan dan saling menghargai satu sama lain baik agama dan kebudayaan, cara yang guru ajarkan ke peserta untuk menumbuhkan nilai kebersamaan kepada peserta didik, seperti sebelum menjelaskan nilai kebersamaan guru bertanya kepada peserta didik apa itu nilai kebersamaan terlebih dahulu, disini peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan yang guru berikan apa itu nilai kebersamaan dan peserta didik banyak mengangkat tangan dan menjawab pertanyan yang guru berikan selanjutnya guru menjelaskan apa itu nilai kebersamaan kepada peserta didik. 1. Bertanya Mengenai Apa Itu Nilai Kebersamaan Guru masih menannya tentang apa itu nilai kebersamaan dan meminta peserta didik menjawab dan menggakat tangan, bermacam-macam jawaban peserta didik menjawab pertannyan dari guru. Selanjutnya guru meluruskan kembali dan menjelaskan apa itu nilai kebersamaan, setelah guru menjelaskan apa itu nilai kebersamaan guru pun menambah kebudayaan yang ada di indonesia dan guru menjelaskan kembali kepada peserta didik pentingnya saling menghargai teman walaupun berbeda agama dan kebuayaan. Selanjutnya guru mengaitkan kembali tentang pertanyaan nilai kebersamaan yang saling menghargai satu sama lain walaupun berbeda agama dan kebudayaan kita tidak boleh membedakannya dan 237 P a g e

guru menjelakan kan ke peserta didik bahwa nilai kebersamaan harus peduli satu sama lain dan kita tidak boleh membedakan agama dan budaya. 2. Memperkenalkan Budaya Peserta Didik Straregi selanjutnya guru menanya ke pada siswa tentang agama yang ada di indonesia dan kebudayaan yang ada di indonesia, sebelum menanya guru terlebih dahulu memperkenalkan diri nama, agama dan kebudayaan. Setelah guru mempraktekan terlebih dahulu maka guru meminta satu perwakilan ke depan untuk memperkenalkan diri seperti guru tadi, dari peneliti amati sewaktu observasi peserta didik sudah mengatahui agamanya dan kebudayaannya masing-masing jadi peserta didik tidak merasa bingung waktu menanya agamanya dan apa budayanya. 3. Memberi Tugas Kelompok Strategi selanjutnya guru Selanjutnya guru sudah mengatur kelompok sebelum masuk kelas, karena posisi duduk siswa sudah diatur berkelompok sebelum proses pembelajaran di mulai. Setiap ketua kelompok maju ke depan ke meja guru untuk memberikan penjelasan dan tugas tentang menulis nama angota kelompok apa budayanya apa agamnya dan menjelaskan apakah penting nilai kebersamaan dan saling menghargai temannya walaupun berbeda agama dan kebudayaan. Selanjutnya ketua kelompok kembali kelompok masingmasing, setiap kelompok berdiskusi setiap kelompok masing-masing. Setalah semua kelompok. 4. Presentasi Kelompok Selesai yang didiskusikan antar kelompok tadi guru mempinta tampil di depan kelas dan membacakan hasil diskusinya bersama, setalah membaca hasil diskusi antar kelompok. Dalam memberikan pengutan dilakukan dengan tepuk tanggan semua yang berani maju ke depan. Guru menjelskan kembali tentang nilai kebersamaan pentingnya saling menghargai satu sama lain walau berbeda agama dan kebudayaan, jadi peserta didik tau apa kebudayaan temannya setelah melakukan tugas kelompok dan diskusi bersamama teman kelompok. Jadi peserta didik tau pentingnya nilai kebersamaan saling menghargai satu sama lain, jadi guru memberi tugas kelompok berikutnya peserta didik tidak lagi membedakan anggota kelompoknya karna di kelas IV C nilai kebersmaan dan saling peduli sudah di ajarkan oleh guru kelas IV C dan peserta didik bergaul semama teman kelasnya jadi baik saling membantu sama lain dan tidak membedakan temannya. 238 P a g e

5. Evaluasi Strategi selanjutnya guru memberikan tugas buku tema 6 mengenai keragaman budaya, tugas tersebut bertujuan untuk memperkuat dan lebih memahami keragaman budaya, sehingga peserta didik bisa memahami budaya temannya yang ada dalam satu kelas. Tugas yang diberikan guru masih tugas kelompok dalam mengerjakan supaya peserta didik bisa berkomunikasi dengan teman satu kelompok dengan baik. Deskripsi Wawancara Adapun hasil data observasi dilakukan pada mengamati peserta didik 28 orang untuk mengatahui krakter masing-masing peserta didik nilai kebersamaan berbasis pendidikan multikultural pada kelas IV C. Hasil Wawancara yang dilakukan oleh peneliti dimulai pada tangan 21 januari 2019 sampai 28 Januari 2019. Wawancara pertama dilakukan pada tangal 20 januari dengan kepala sekolah, guru dan siswa SDN 47/IV Kota Jambi mengatakan nilai kebersamaan program sekolah yang juga tiap itu terutama menanam kebersamaan kepada anak-anak sehingga diya tumbuh, bahwa anak 47 ini harus mengenal, harus tau memahami peserta didik saling bersaudara apa itu ikatan bersaudara karna mareka satu sekolah dan mengatahui budaya di indonesia. Hasilnya adalah sebagai berikut: Dari hasil wawancara kepala sekolah SDN 47/IV C Kota Jambi mengatakan nilai kebersamaan peserta didik sudah di ajarkan startegi yang mengunakan banyak program karena dari hasil wawancara cara menumbuh kan nilai kebersamaan harus banyak program contohnya program adiwiata mengajarkan lingkungan dan tanaman jadi nilai kebersamaan, dalam menumbuhkan nilai kebersamaan peserta didik harus ada rancangan dan program untuk menumbuhkan nilai kebersamaan. Berdasarkan hasil wawancara guru wali kelas IV C mengatakan dari nilai kebersamaan peserta didik di kelas IV C sudah sangat baik dan sudah diajarkan melalui proses pembelajaran berdasarkan hasil wawancara di atas peserta didik sudah peduli satu sama lain dan saling membantu satu sama lain. Berdasarkan wawancara di atas Startegi guru mengajarkan nilai kebersamaan kepada peserta didik dengan : 1). Mengenalkan latar belakang masing-masing peserta didik, 2). Membentuk keakraban siswa melalui mewajibkan siswa untuk mengenal lebih dalam antar teman yang satu dengan teman yang lain 3). 239 P a g e

Mengatur posisi duduk di kelas dengan berganti-gantian 4). Membentuk kelompok diskusi yang anggotanya berasal dari suku yang berbeda. 5). Membiasakan gotong royong di kelas ataupun di luar kelas. Berdasarkan hasil wawancara ke 3 peserta didik mengenai budaya, ke 3 peserta didik tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dalam memahami keragaman budaya peserta didik sudah mengatahui agama peserta didik sendiri dan budaya, dan juga sudah memahi atau mengatahui kebudayaan temannya karena waktu pembelajaran yang telah guru ajarkan peserta didik sudah di tugaskan untuk mengenal keragaman kebudayaan temannya, dan peneliti menanyakan ke tiga peserta didik. Deskripsi hasil Dokumentasi Berdasarkan hasil dokumentasi dan analisis mengenai Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu IV C Sekolah Dasar Negeri 47/IV Kota Jambi telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang dibuat, selain itu guru membuat RPP yang dibuat sudah cukup lengkap dengan membuat kompoten-kompoten yang seharusnya ada, seperti kompoten identitas RPP sudah ada, mulai dari nama sekolah, kelas, semester, semester, tema dan subtema, pembelajaran ke, lokasi waktu dan fokus pembelajaran. Kemudian pada bagian langkah-langkah kegiatan pembelajaran sudah terlihat kegiatan pendahuluan kegiatan inti dan penutup pada kegiatan pendahuluan dimulai dengan salam, do a, apersepsi dan pengendisian suasana belajar yang menyenangkan mengaitkan materi pembelajaran terlihat bahwa peserta didik bersama guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan, menyimpulkan pembelajaran, pemberian umpan balik, penyampaian tindak lanjut dan peyampaian materi pada pertemuan selanjutnya. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian, adapun yang menjadai pembahasan adalah sebagai berikut Menurut (Miftakhuddin, 2001:108) mengatakan pendidikan multikultural memerlukan pengenalan terhadap beragam kebudayaan yang dimiliki oleh umat manusia dari beragam suku bangsa, ras atau etnik, dan agama. Dengan beradanya perbedaan suku ras dan agama yang ada disekolah membuat guru harus terlibat aktif di dalam proses pembelajaran untuk mampu mengajarkan pendidikan multikultural dengan nilai kebersamaan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yaitu 1). Guru Mengenalkan latar belakang masing-masing 240 P a g e

peserta didik, 2). Membentuk keakraban siswa melalui mewajibkan siswa untuk mengenal lebih dalam antar teman yang satu dengan teman yang lain 3). Mengatur posisi duduk di kelas dengan berganti-gantian 4). Membentuk kelompok diskusi yang anggotanya berasal dari suku yang berbeda. 5). Membiasakan gotong royong di kelas ataupun di luar kelas. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah strategi guru dalam mengajarkan pembelajaran nilai kebersamaan berbasis pendidikan multikultural pada Kelas IV C guru mempunyai strategi khusus atau langkah-langkah dalam mengajarkan agar peserta didik saling mengahargai satu sama lain baik berbeda agama dan budaya. Seperti : 1). Mengenalkan latar belakang masingmasing peserta didik, 2). Membentuk keakraban siswa melalui mewajibkan siswa untuk mengenal lebih dalam antar teman yang satu dengan teman yang lain 3). Mengatur posisi duduk di kelas dengan berganti-gantian 4). Membentuk kelompok diskusi yang anggotanya berasal dari suku yang berbeda. 5). Membiasakan gotong royong di kelas ataupun di luar kelas. Implikasi 1. Bagi Guru Penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk guru dalam mengajarkan nilai kebersamaan ke pada peserta didik agar saling menghargai satu sama lain baik agama dan keragaman kebudayaan. 2. Bagi Siswa Peserta didik tidak ada lagi dalam memilih teman dan tidak ada melihat dari mana asal temannya dari agama dan kebudayaan, dan peserta didik saling membantu satu sama lain. 3. Bagi Peneliti Agar peneliti lain dapat mengaji ulang penelitian ini dengan menggunakan pendidikan multikultural penelitian dan tempat penelitian yang berbeda. Selain itu untuk dapat 241 P a g e

melengkapi kekurangan yang ada dalam penelitian ini dan semakin memperkaya perkembangan ilmu yang sudah ada. 4. Bagi Pembaca Hendaknya dengan mengatahui nilai kebersamaan pendiikan multikultural peserta didik pembaca dapat mengamil makna dari penelitian ini, agar dapat dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari. DAFTAR PUSTAKA Adisusilo, Sutarjo J.R. (2014). Pembelajaran Nilai Karakter: Konstruktivisme dan VCT Sebagai Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta: Rajawali Afriyadi, M.M (2016) Implementasi Pendidikan Multi Kultural Dalam Meningkatkan Etika Siswa Di Kelas VII MtsN Denanyar Jombang. Repository Universitas Islam Negerimaulana Malik Ibrahim Malang Ardianto, A (2016) Strategi Guru Pendidikan Agama islam (GPAI) Dalam Meningkatkan Religiusitas Siswa Muslim di Smp Taman Harapan Malang. Universitas Islam NegerinMaulana Ibrahim Malang Arifudin, I. (2007). Urgensi implementasi pendidikan multikultural di sekolah. Insania, 12(2), 220-233. Arsil, A. (2019). Implementasi Model Problem Based Learning Berbantuan Multimedia Di Sekolah Dasar. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 4(1), 1-9. https://doi.org/10.22437/gentala.v4i1.6905 Butet, S. Saryono, D. & Dermawan, T. 2018. Konstruksi Pengetahuan Multikultural dalam Buku Tematik Terpadu untuk SD/MI Kelas IV. Jurnal Pendidikan, Vol 3. No 3. Chan, F., Kurniawan, A. R., Herawati, N., Efendi, R. N., & Mulyani, J. S. (2019). Strategi Guru Dalam Mengelola Kelas di Sekolah Dasar. International Journal of Elementary Education, 3(4), 439-446. Erawati,D. 2017. Peranan Sosialisasi Nilai Kebersamaan Dalam Upaya Meneggulangi Konflik Beragama Dalam Kehidupan Bermasyarakat Di Kota Palangka Raya. Vol 2. No 1. Dewika, Yuliasma, Iriani. (2013). Strategi Guru Dalam Mengajarkan Kreativitas Siswa Pada Pembelajaran Seni Tari Di SMA Negeri 3 Payakumbuh. Vol 2. N0 1. E-Jurnal Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang Djamar, M (2015). Paradigma Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar Hariandi, A. (2019). STRATEGI GURU DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA ALQURAN SISWA DI SDIT AULIA BATANGHARI. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 4(1), 10-21. 242 P a g e

Heruningsih, (2015) Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar 2 Candiwulan Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Institut Tinggi Agama Islam Negeri Purwokerto Indus, M (2011). Strategi Pembelajaran Tanpa Kekerasan. Vol. 4. No. 1. Program studi pendidikan agama islam FIAI UII yogyakarta Islamiyah (2015). Implementasi Pendidikan Multikultural di SMA Selamat Pagi Indonesia Batu.Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibraahim Malang. Kotten, NB (2005). Upaya Pengembangan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar No. 1 Jurnal Ilmu Pendidikan Kusumatuti, (2016). Pendidikan multikultural oleh guru beda agama dalam menanamkan kompetensi spritual siswa di SMP N1 Kasihan Bantul. Program studi Pendidikan Islam Konsentrasi Pendidikan Agama Islam. Kurniawan, A. R., Noviyanti, S., & Arsil, A. (2019). Optimasi Model Problem Based Learning Berbantuan Multimedia untuk Meningkatkan Keterampilan Kerja Tim di Sekolah Dasar. ELSE (Elementary School Education Journal): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 3(2), 7-16. Miftakhuddin, M (2011). Pendidikan multikultural pada pendidikan bahasa dan budaya. Vol 1. No 2. Lensa Moleong. L.J (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyadi, A (2011) Kontribusi Kompetensi Pedagogik Dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Guru. Vol. 7, No. 1 Lensa Pontoh, WP (2013). Peranan Komunikasi Interpersonal Guru Dalam Meningkatkan Pengatahuan Anak. Vol. 1. N0. 1. Jurnal Acta Diurna Purwasito, (2015). Komunikasi Multikultural. Yogyakarta:PT. Pustaka Pelajar. Rodiah, I (2008). Pengaruh Nilai Kebersamaan Budaya Lokal, Lingkungan Kerja, Dan Motivasi Terhadap Kreativitas Kerja Pengawai Di Badan Kepegawaian Kabupaten Sidoarjo. Vol 1. No. 1 Kalamsiasi Rokhaniawati, Z (2017). Strategi Guru Dalam Proses Pembelajaran Pada Kelas Inkluksi Di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Yogyakarta. Vol. 3. No. 3. Trihayu Jurnal Pendidikan Ke-SD-An Saliman,Wulandari,Mukminin, (2013). Model Pendidikan Multikultural Pada Sekolah Pembauran. UniversitasNegeri Yogyakarta. Sanjaya, (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Suhandi, A. (2017). Strategi Guru dalam Menumbuhkan Minat Belajar Sains di Sekolah Dasar. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 2(2), 1-17. 243 P a g e

Sugiono, (2015). Metode Pendidikan (kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta Cv Sugiyono, (2016). Metode Penelitian Kominasi. Bandung Alfabeta. Suratno, Rusdi, Soedarta. (2010). Evaluasi Kinerja Guru Profesional (Studi Kasus Guru Sekolah Dasar Di Kota Jambi). Vol 12. No 1. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora Suryana, Rusdiana (2015). Pendidikan Multikultural. Bandung: Cv Pustaka Setia Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT. Bumi Aksara 244 P a g e