Kumpulan Panduan Pencegahan Penularan dan Penanganan Covid-19. Beserta Praktek-praktek Terbaik di Tempat Kerja

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN KEWASPADAAN UNIVERSAL BAGI PETUGAS KESEHATAN

Frequent Ask & Questions (FAQ) MERS CoV untuk Masyarakat Umum

RAPAT DENGAR PENDAPAT KEMENKES DENGAN PANJA KESEHATAN HAJI KOMISI IX DPR - RI

KESIAPSIAGAAN MENGAHADAPI MERS-CoV

INFO TENTANG H7N9 1. Apa virus influenza A (H7N9)?

Swine influenza (flu babi / A H1N1) adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae.

Pedoman Surveilans dan Respon Kesiapsiagaan Menghadapi Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-COV) untuk Puskesmas di Kabupaten Bogor

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

CHECKLIST KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT. Belum Terlaksana

Mengapa disebut sebagai flu babi?

Strategi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk Prosedur Khusus di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Jika tidak terjadi komplikasi, penyembuhan memakan waktu 2 5 hari dimana pasien sembuh dalam 1 minggu.

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

BAB II PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

BAB 1 PENDAHULUAN. langsung ataupun tidak langsung dengan mikroorganisme dalam darah dan saliva pasien.

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien

PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 4.3 ELEKTIF Topik 2.A KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20,

BAB I PENDAHULIAN. Tuberculosis paru (TB paru) adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman

PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI YUDHA

BAB I PENDAHULUAN. penyakit zoonosis yang ditularkan oleh virus Avian Influenza tipe A sub tipe

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. tanah lembab dan tidak adanya sinar matahari (Corwin, 2009).

BAB I DEFINISI. APD adalah Alat Pelindung Diri.

PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK

Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan Nasional Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (IPDI) Palembang, 17 Oktober 2014

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 311/MENKES/SK/V/2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus atau biasa disingkat MERS-

~ Kepada Para Lembaga Penerima Trainee & Trainee Praktek Kerja dari Luar Negeri ~

No. Kuesioner : I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan : 5. Pekerjaan : 6. Sumber Informasi :

Infeksi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas pada pasien rawat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. mikroorganisme dapat terjadi melalui darah, udara baik droplet maupun airbone,

PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu bagian dari kewaspadaan standar.

UNIVERSAL PRECAUTIONS Oleh: dr. A. Fauzi

PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

STANDAR PPI 1 PPI 1.1 PPI 2 PPI 3 PPI 4 PPI 5 PPI 6 PPI 6.1

BAB II CUCI TANGAN PAKAI SABUN UNTUK CEGAH PENYAKIT

DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT...

BAB IV ANCAMAN VIRUS MERS BAGI WARGA NEGARA INDONESIA DI ARAB SAUDI DAN UPAYA PEMERINTAH INDONESIA

#7 PENGELOLAAN OPERASI K3

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PASIEN PENYAKIT INFEKSI EMERGING TERTENTU

BAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs)

Laporan bulanan PPI Bulan September

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Penyakit TBC banyak menyerang usia kerja produktif, kebanyakan dari

KRONOLOGI DOKUMEN Penyesuaian dengan PP No 50 Tahun 2012 DAFTAR ISI

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencetuskan global patient safety challenge dengan clean care is safe care, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai spektrum penyakit dari tanpa gejala atau infeksi ringan

BAB I PENDAHULUAN. balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus dan bersifat zoonosis. Flu burung telah menjadi perhatian yang luas

PANDUAN PRATIKUM KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA

MEMBANGUN KEKEBALAN TUBUH, MENGHAPUS SERATUS PENYAKIT

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 tentang

PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT

BAB 1 PENDAHULUAN. kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh, hal ini

Analisis Kestabilan Model Matematika Penyebaran Infeksi Penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dengan Faktor Host dan Vaksinasi

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang pertanian pestisida merupakan sarana untuk membunuh hamahama

PPI TELUSUR SKO R 1 MATERI Pembentukan Tim PPI, pengorganisasian, operasional, program kerja, pelaksanaannya

Pengendalian infeksi

BAB 1 PENDAHULUAN. virus, bakteri, dan berbagai penyebab penyakit lainnya yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang ditunjukkan setelah pasien

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

BAB I PENDAHULUAN. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan

PANDUAN WAWANCARA. Analisis Kemampuan Perawat dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Umum Mitra Medika Medan

SAFII, 2015 GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU TERHADAP REGIMEN TERAPEUTIK DI PUSKESMAS PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. Pentingnya patient safety adalah a. Untuk membuat pasien merasa lebih aman b. Untuk mengurangi risiko kejadian yang tidak diharapkan Suatu

BAB I PENDAHULUAN. terakhir, tidak hanya menimbulkan kepanikan bagi masyarakat tetapi juga menjadi

LINDUNGILAH KELUARGA ANDA DARI PENULARAN BATUK DAN FLU DENGAN ETIKA BATUK YANG BAIK DAN BENAR

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KESIAPSIAGAAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DALAM CEGAH TANGKAL MERS-COV DI PINTU MASUK NEGARA

BAB 1 PENDAHULUAN. kepercayaan, kita dihadapkan lagi dengan sebuah ancaman penyakit dan kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2007 SERI E.5 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2007

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018

BAB I PENDAHULUAN. (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Saat ini, ISPA merupakan masalah. rongga telinga tengah dan pleura. Anak-anak merupakan kelompok


PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1991 TENTANG PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Larangan. Hewan Babi. Pencabutan.

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/405/2014 TENTANG

PANDUAN PENGGUNAAN APD DI RS AT TUROTS AL ISLAMY YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit TB dapat menyebar melalui droplet

BAB 1 PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya guna tercapainya negara yang kuat (Ratna, 2011).

PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN INFEKSI

BAB 1 PENDAHULUAN. bertambah, sedangkan insiden penyakit menular masih tinggi. Salah satu penyakit

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan pada usia muda atau usia produktif yaitu tahun,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1991 TENTANG PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT MENULAR

BAB I PENDAHULUAN. keinginan buang air besar, rasa tidak nyaman pada perianus dan inkontinensia

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PENDAHULUAN. dapat berasal dari komunitas (community acquired infection) atau berasal dari

No.1119, 2014 KEMENHAN. Krisis Kesehatan. Penanganan. Penanggulangan Bencana. Pedoman.

Transkripsi:

Kumpulan Panduan Pencegahan Penularan dan Penanganan Covid-19 Beserta Praktek-praktek Terbaik di Tempat Kerja 1

KUMPULAN PANDUAN PENCEGAHAN PENULARAN DAN PENANGANAN COVID-19 BESERTA PRAKTEK-PRAKTEK TERBAIK DI TEMPAT KERJA DAFTAR ISI Pendahuluan... 3 Pencegahan Penyebaran Covid-19... 4 1. Apakah COVID-19 itu?... 4 2. Apakah anjuran pemerintah mengenai hal-hal terkait upaya pencegahan penularan Covid-19 di tempat kerja?... 4 3. Jika ada pekerja atau supervisor yang datang dari negara/daerah outbreak dalam kurun waktu 14 hari sebelum kedatangan yang bersangkutan ke Indonesia atau apabila ada tenaga kerja asing dari negara/ daerah outbreak dalam waktu 14 hari sebelum kedatangan ke Indonesia, atau telah melakukan kontak dekat dengan kasus yang dicurigai, apa yang harus dilakukan pengusaha?... 5 Penanggulangan Penularan Wabah Covid-19 di Tempat Kerja... 6 1. Apa yang harus dilakukan jika pekerja sakit atau termasuk sebagai orang dalam pemantauan (ODP)?... 6 2. Apabila ada pekerja yang terdeteksi positif terjangkit virus Covid-19, kemudian apa yang harus dilakukan pengusaha sehubungan dengan pekerja tersebut dan opersional perusahaan?... 6 Praktek terbaik dan Sistem Manajemen... 7 1. Apa yang harus dilakukan perusahaan untuk meminimalisir dampak pada area manajemen sumber daya manusia... 7 2. Adakah praktek-praktek terbaik yang telah dan bisa dilakukan perusahaan untuk mengantisipasi penularan virus Covid-19 di tempat kerja?... 8 3. Adakah laman resmi untuk update situasi Covid-19 di daerah & di indonesia dan apakah ada nomor hotline yang bisa dihubungi?... 9 2

Pendahuluan Semenjak pertama kali di laporkan oleh Cina pada Desember 2019, virus Novelsi 2019 (ncov) yang kemudian berkembang menjadi penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19), telah menjadi darurat kesehatan masyarakat dan menyita perhatian internasional. Pada 11 Maret 2020, organisasi kesehatan dunia-world Health Organization (WHO) menetapkan kejadian ini sebagai pandemik. Saat diumumkan penyeberan kasus sudah terjadi di 114 negara dengan total orang terjangkit di seluruh dunia mencapai 118,000. Jumlah ini terus bertambah seiring dengan berjalannya waktu dan karakter penularan virus yang sangat cepat. Di Indonesia sendiri, angka Orang dalam Pantuan (ODP), pasien dalam perawatan (PDP) dan kasus positif Covid-19 terus bertambah sejak pertama kali diumumkan oleh Presiden RI di awal Maret 2020. Hal ini memicu pemerintah untuk menyatakan kondisi bencana nasional hingga mengeluarkan beberapa kebijakan baik itu pembatasan sosial, pembatasan fisik, kebijakan meliburkan sekolah, bisnis hingga pemberian insentif ekonomi terhaap dunia usaha dan masyarakat. Industri garmen dan alas kaki adalah industri yang sangat padat karya. Dalam menjalankan produksinya, ribuan pekerja harus berada di lokasi pabrik pada saat yang bersamaan. Tidak hanya itu, industri garmen dan alas kaki juga banyak mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri. Karenanya, risiko penularan yang dapat terjadi di industri ini harus dinilai dengan benar dan ditanggapi secara terkoordinasi. Selain itu, rantai pasokan global industri ini sangat terhubung secara global, tidak hanya soal pasokan bahan baku dan aksesori tapi juga jumlah permintaan barang yang berasal dari para pembeli internasional. Ini artinya jika situasi darurat kesehatan berlangsung lebih jauh, kinerja ekonomi dan pekerjaan di sektor garmen dan alas kaki akan terdampak sangat besar. Better Work Indonesia (BWI) menyusun kumpulan panduan mengenai pencegahan penularan dan penanganan Covid-19 berdasarkan bimbingan dari Kementerian Kesehatan Indonesia, Kementrian Tenaga Kerja serta Kementrian lain yang terkait, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan lembaga-lembaga lainnya. Panduan ini bertujuan untuk mendukung pabrik-pabrik BWI dalam konteks Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) dalam rangka mengurangi risiko terhadap penyebaran wabah dan memastikan keberlangsungan kegiatan operasional pabrik-pabrik di industri garmen dan alas kaki selama situasi darurat dengan tetap memperhatikan standar-standar K3. Selain itu panduan ini juga dilengkapi dengan praktekpraktek terbaik yang dilakukan oleh pabrik-pabrik anggota program BWI yang dapat dijadikan referensi dalam hal pencegahan dan penanganan pandemik Covid-19 di dunia kerja. 3

Pencegahan Penyebaran Covid-19 1. Apakah COVID-19 itu? Ini adalah virus jenis baru yang menyerang system pernafasan, pertama kali muncul di di Wuhan Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS- COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19). 1 Seseorang dapat terinfeksi dari penderita COVID-19 dari tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya. Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi COVID-19. Inilah sebabnya mengapa kita penting untuk menjaga jarak hingga kurang lebih satu meter dari orang yang sakit. 2 Tidak ada batasan usia untuk orang-orang dapat terinfeksi oleh coronavirus ini (COVID-19). Namun orang yang lebih tua, dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti asma, diabetes, penyakit jantung, atau tekanan darah tinggi) tampaknya lebih rentan untuk menderita sakit parah. 3 2. Apakah anjuran pemerintah mengenai hal-hal terkait upaya pencegahan penularan Covid-19 di tempat kerja? Untuk meminimalkan penularan di tempat kerja, perusahaan dianjurkan untuk, 4 1. Melaksanakan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dan menyediakan Pelayanan Kesehatan Kerja di tempat kerja 2. Mendorong setiap pimpinan perusahaan untuk segera membuat rencana kesiap-siagaan dalam menghadapi menghadapi pandemic Covid-19 dengan tujuan untuk memperkecil resiko terhadap pekerja dan kelangsungan usaha. 3. Membuat rencana kesiap-siagaan dalam menghadapi pandemic Covid-19 4. Membina pekerja/buruh untuk melaksanakan langkah-langkah pencegahan virus Covid-19 di tempat kerja. 5. Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam upaya pencegahan dan penyebaran virus Covid-19 di tempat kerja. 4

KUMPULAN PANDUAN PENCEGAHAN PENULARAN DAN PENANGANAN COVID-19 BESERTA PRAKTEK-PRAKTEK TERBAIK DI TEMPAT KERJA Dan Berikut adalah cara-cara sederhana mencegah penyebaran COVID-19 di tempat kerja yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan dan WHO 5 : 1. Pastikan tempat kerja bersih dan higienis, permukaan (seperti bangku dan meja) dan bendabenda perlu diseka dengan disinfektan secara berkala, Karena kontaminasi pada permukaan yang disentuh oleh pekerja atau tamu adalah salah satu cara utama penyebaran COVID-19 2. Dorong kebersihan pernapasan yang baik di tempat kerja. Ketika batuk dan bersin, tutup hidung dan mulut dengan tisu atau lengan atas bagian dalam (bukan dengan telapak tangan). 3. Untuk berkonsultasi dengan otoritas setempat sebelum melakukan perjalanan bisnis, Menunda perjalanan ke daerah/ negara dimana virus ini ditemukan. Menghindari bepergian ke luar rumah saat merasa kurang sehat. 4. Tidak masuk kerja dan tetap tinggal di rumah apabila sakit. 5. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar stamina tubuh tetap prima dan sistem imunitas / kekebalan tubuh meningkat. 6. Mencuci tangan secara teratur menggunakan air dan sabun atau handsrub berbasis alkohol. 7. Menghindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum. 8. Menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut (segitiga wajah). 9. Menggunakan masker penutup mulut dan hidung ketika sakit atau saat berada di tempat umum. 10. Membuang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah 11. Selalu memantau perkembangan penyakit COVID-19 dari sumber resmi dan akurat. 12. Ikuti arahan dan informasi dari petugas kesehatan dan Dinas Kesehatan setempat. 3. Jika ada pekerja atau supervisor yang datang dari negara/ daerah outbreak dalam kurun waktu 14 hari sebelum kedatangan yang bersangkutan ke Indonesia atau apabila ada tenaga kerja asing dari negara/daerah outbreak dalam waktu 14 hari sebelum kedatangan ke Indonesia, atau telah melakukan kontak dekat dengan kasus yang dicurigai, apa yang harus dilakukan pengusaha? Pengusaha wajib melakukan langkah-langkah yang sesuai dengan peraturan yang ditetapkan pemerintah mengenai penanganan bagi pihak-pihak yang memiliki riwayat perjalanan dari daerah outbreak baik untuk tenaga kerja asing maupun tenaga kerja Indonesia. Program yang telah disiapkan oleh pemerintah Indonesia mulai dari pengawasan perbatasan, pendeteksian suspek positif Corona, isolasi dan penanganan kasus awal, rumah sakit rujukan COVID 19, dan Call center darurat COVID-19; dimana Sebelum tiba di Indonesia, otoritas (imigrasi) melakukan pemeriksaan administratif mengenai surat keterangan sehat dari negara asal dan pernyataan bersedia untuk melakukan masa karantina selama 14 hari yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. 6 Ketentuan visa dan izin untuk tinggal dalam pencegahan penyebaran virus korona secara ditels dapat dilihat di Peraturan Mentri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2020 Tentang Pemberian Visa Dan Izin Tinggal Dalam Upaya Pencegahan Masuknya Virus Corona. 5

KUMPULAN PANDUAN PENCEGAHAN PENULARAN DAN PENANGANAN COVID-19 BESERTA PRAKTEK-PRAKTEK TERBAIK DI TEMPAT KERJA Penanggulangan Penularan Wabah Covid-19 di Tempat Kerja 1. Apa yang harus dilakukan jika pekerja sakit atau termasuk sebagai orang dalam pemantauan (ODP)? Yang harus dilakukan ketika pekerja sakit atau termasuk sebagai orang dalam pemantauan (ODP) diatur dalam Surat edaran kementrian kesehatan No. HK.02.01/MENKES/202/2020 mengenai Protokol isolasi diri sendiri dalam penanganan COVID-19. Berikut point-point utama dari Protokol Isolasi Diri Sendiri tersebut: 7 1. Jika sakit, tetap di rumah 2. Isolasi diri sendiri 3. Hal-hal yang dilakukan saat isolasi diri sendiri 4. Orang dalam pemantauan (ODP) 5. Hal-hal yang dilakukan saat pemantauan diri sendiri 6. Tindakan pencegahan 7. Saat perlu memakai masker dan cara penggunaanya 2. Apabila ada pekerja yang terdeteksi positif terjangkit virus Covid-19, kemudian apa yang harus dilakukan pengusaha sehubungan dengan pekerja tersebut dan opersional perusahaan? Pengusaha untuk segera melaporkan kasus tersebut ke dinas tenaga kerja dan dinas kesehatan setempat, dan memastikan terpenuhinya hak-hak pekerja yang bersangkutan seperti yang diatur dalam Surat Edaran Kementrian Tenaga Kerja No. M/3/HK.04/ III/2020 Tentang Perlindungan Pekerja/Buruh dan Kelangsungan Usaha Dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 8. Terkait dengan operasional perusahaan, khususnya departemen dimana pekerja yang dinyatakan positif terjangkit Covid-19 itu bekerja, perusahaan diarahkan untuk meminta petunjuk dari dinas kesehatan setempat terkait langkah-langkah lanjutan untuk mengantispasi penyebaran virus Covid-19 terhadap pekerja lainnya. Selanjutnya mekanisme apabila diperlukan adanya pembatasan kegiatan usaha guna pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di tempat kerja akan diulas di panduan terpisah terkait norma kerja. 6

Praktek terbaik dan Sistem Manajemen 1. Apa yang harus dilakukan perusahaan untuk meminimalisir dampak pada area manajemen sumber daya manusia Perusahaan direkomendasikan untuk menyusun kebijakan dan prosedur yang baik, untuk minimalisasi resiko gangguan pada operasional bisnis dari perusahaan, seperti berikut ini: 1. Menunjuk penanggung jawab atau membuat gugus tugas di tingkat perusahaan guna membuat dan mengkoordinasikan pelaksanaan rekomendasi dari otoritas terkait, termasuk: 2. Melakukan peninjauan rutin terhadap kebijakankebijakan perusahaan, misalnya absensi, cuti sakit untuk memastikan bahwa pekerja memiliki kesadaran yang lebih baik untuk lapor jika memiliki keluhan kesehatan dan memberikan layanan medis sesegera mungkin. 3. Memastikan semua pekerja diberikan layanan kesehatan di dalam perusahaan, termasuk ketika bekerja lembur dan ditanggung oleh perusahaan dan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. 4. Menyusun rencana untuk kelanjutan kepemimpinan dalam kondisi ketidakhadiran dari pimpinan/pengambil keputusan atau supervisor. 5. Untuk menghindari kesalah fahaman karena kurangnya komunikasi, perusahaan direkomendasikan untuk berkonsultasi dengan perwakilan/serikat pekerja untuk menyusun dan mensosialisasikan prosedur- prosedur terkait upaya-upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 di tempat kerja 7

KUMPULAN PANDUAN PENCEGAHAN PENULARAN DAN PENANGANAN COVID-19 BESERTA PRAKTEK-PRAKTEK TERBAIK DI TEMPAT KERJA 2. Adakah praktek-praktek terbaik yang telah dan bisa dilakukan perusahaan untuk mengantisipasi penularan virus Covid-19 di tempat kerja? Berikut ini langkah langkah praktek-praktek terbaik yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi penularan virus di tempat kerja: a. Kebijakan dan Prosedur 1. Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pekerja mengenai Covid-19, termasuk Memasang poster-poster/banner terkait pemahaman tentang Covid-19. 2. Perusahaan menghimbau karyawan untuk tidak melakukan kegiatan yang melibatkan orang banyak (arisan, pengajian, tablig akbar, dll) pada saat hari libur kerja 3. Tidak menyebarkan kepanikan kepada pekerja di perusahaan, tetapi memberikan informasi yang akurat 4. Membuat satuan tugas (satgas) COVID-19 di tempat kerja, untuk memonitor perkembangan COVID-19 dari pemerintah dan instansi terkait. 5. Bekerja sama dengan institusi terkait dalam memberikan pelatihan terkait Covid-19. 6. Membuat SOP terkait penerimaan barang, termasuk barang-barang dari luar negeri (wilayah endemik) 7. Menyusun SOP khusus dalam situasi Covid-19, termasuk jika terjadi kasus ODP/positif covid-19. 8. Mensosialisasikan nomor hot line dan rumah sakit rujukan untuk kasus COVID-19 b. Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja 1. Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala, khusus dan pengecekan kesehatan sebelum penempatan kerja kepada semua pekerja 2. Menyediakan fasilitas cuci tangan dengan air dan sabun & hand-sanitizer di tempat kerja 3. Melakukan pengecekan suhu kepada pekerja yang akan memasuki area perusahaan 4. Menyediakan dan menganjurkan pemakaian masker untuk pekerja dan tamu 5. Membuat garis antrian dengan jarak aman ketika pekerja melakukan absensi 6. Mesin absensi di sterilisasi secara berkala 7. Melakukan pembersihan dengan disinfectant di area area publik dan semua area kerja. 8. Melakukan penyemprotan disinfektan untuk kendaraan yang masuk dan keluar pabrik. 9. Tidak menggunakan karpet di mushola/masjid perusahaan, dan meminta pekerja membawa alat sholat masing-masing. 10. Pekerja tidak diperkenankan saling meminjam barang-barang pribadi 11. Anjuran untuk tidak menggunakan alat tulis atau peralatan kerja milik pekerja lainnya. 12. Melakukan modifikasi area makan menjadi ruang individu dengan memberikan penghalang atau memberikan batasan jarak area makan untuk masing-masing pekerja 13. Menyediakan waktu buat pekerja untuk berjemur sinar matahari disela-sela waktu kerja 14. Menyesuaikan tata letak mesin jahit sehingga memberikan jarak aman diantara para pekerja yang bekerja di bagian jahit. 8

KUMPULAN PANDUAN PENCEGAHAN PENULARAN DAN PENANGANAN COVID-19 BESERTA PRAKTEK-PRAKTEK TERBAIK DI TEMPAT KERJA c. Operasional 1. Membagi jam istirahat menjadi beberapa shift untuk menghindari banyaknya jumlah pekerja yang berkumpul pada waktu dan tempat yang sama secara bersamaan. 2. Merubah waktu kerja menjadi jam kerja shift 3. Mengganti sistem absensi dari finger print menjadi Bar-code system d. Aktivitas Eksternal dan Interaksi dengan Pihak dari luar Perusahaan 1. Mengganti system rapat dengan supplier/customer dari berhadapan langsung menjadi virtual meeting/teleconference. 2. Menghentikan dinas luar kota dan luar negeri 3. Membatasi kunjungan tamu dari luar, termasuk tidak memperbolehkan pekerja, tamu, pengunjung yang sakit (terutama deman dan flu untuk masuk ke area perusahaan) 4. Melakukan pengecekan riwayat perjalanan tamu melalui passport/interview 5. Melakukan pengecekan tamu yang akan memasuki area perusahaan 3. Adakah laman resmi untuk update situasi Covid-19 di daerah & di indonesia dan apakah ada nomor hotline yang bisa dihubungi? Apabila Pekerja atau perusahaan mengalami atau menemukan kasus yang berkaitan dengan Covid-19, segera lapor kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat nasional melalui hotline 119 ext. 9, (021) 5210411, 0812-1212-3119 atau ke nomor hotline otoritas lokal yang disediakan. Laman resmi: Nasional : https://www.covid19.go.id/ DKI Jakarta : https://corona.jakarta.go.id/ Jawa Barat : https://pikobar.jabarprov.go.id/ DIY : https://corona.jogjaprov.go.id/ Jawa Tengah : https://corona.jatengprov.go.id/ Hot Line: DKI Jakarta : 112 dan 0813-8837-6955 Provinsi Jawa Barat : 119 (darurat) dan Dinkes Jabar 0811-2093-306 Yogjakarta : (0274) 555585 atau 0811-276-4800 Jawa Tengah : (024) 3580713 Banten-call-centre : 0852-1577-9659 9

CATATAN AKHIR 1 https://covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/info-corona-virus/tanya-jawab-coronavirus-diseasecovid-19-qna-update-6-maret-2020/#apakah_coronavirus_dan_covid-19_itu 2 Ibid 3 Ibid & https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public 4 Surat Kementrian Tenaga Kerja Nomor. 5/193/A5.02.02/III/2020 tentang Kesiapsiagaan dalam menghadapi penyebaran Covid-19 di tempat kerja 5 https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/getting-workplace-ready-for-covid- 19-indonesian.pdf?sfvrsn=db8990c2_2 https://covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/info-corona-virus/tanya-jawab-coronavirusdisease-covid-19-qna-update-6-maret-2020/#apakah_coronavirus_dan_covid-19_itu 6 PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2020 TENTANG PEMBERIAN VISA DAN IZIN TINGGAL DALAM UPAYA PENCEGAHAN MASUKNYA VIRUS CORONA 7 SURAT EDARAN NOMOR HK.02.01/MENKES/202/2020, Protokol isolasi diri sendrin dalam penanganan COVID-19 8 Surat Edaran Kementrian Tenaga Kerja No. M/3/HK.04/III/2020 Tentang Perlindungan Pekerja/buruh dan Kelangsungan usaha dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 10