PENENTUAN PERISAI RADIASI MESIN BERKAS ELEK- TRON 350 kev/20 ma DI P3TM-BATAN YOGYAKARTA



dokumen-dokumen yang mirip
RANCANGAN AWAL PERISAI RADIASI MESIN BERKAS ELEKTRON DUET

PERANCANGAN RUANGAN RADIOGRAFI MEDIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNIK NUKLIR

Desain Ulang Shielding Ruangan Linear Accelerator (Linac) untuk Keselamatan Radiasi Di Gedung 14 PSTA-BATAN Yogyakarta

PERANCANGAN PERISAI RADIASI PADA KEPALA SUMBER UNTUK PESAWAT RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN CO-60 PADA POSISI BEAM OFF

PERANCANGAN PERISAI RADIASI PADA KEPALA SUMBER UNTUK PESAWAT RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN CO-60 PADA POSISI BEAM OFF

PENENTUAN TEBAL PERISAI RADIASI PERANGKAT RADIOTERAPI EKSTERNAL Co-60 UNTUK POSISI PENYINARAN

OPTIMASI SHIELDING NEUTRON PADA THERMALIZING COLUMN REAKTOR KARTINI

PERANCANGAN RUANGAN RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN SUMBER Co-60

PERANCANGAN RUANGAN RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN SUMBER Co-60

PENGUKURAN LAJU DOSIS PAPARAN RADIASI EKSTERNAL DI AREA RADIOTERAPI RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG. Diterima: 6 Juni 2016 Layak Terbit: 25 Juli 2016

PRIMA Volume 8, Nomor 1, Juni 2011 ISSN : DESAIN PINTU RUANG PESAWAT SINAR-X DARI BAHAN KOMPOSIT KARET ALAM TIMBAL OKSIDA

TEORI DASAR RADIOTERAPI

Perancangan Keselamatan Ruangan Radiologi Pesawat Sinar-X Di PSTA BATAN Yogyakarta

EVALUASI TEBAL DINDING RUANGAN PESAWAT LINEAR ACCELERATOR (LINAC) SINAR-X DI INSTALASI RADIOTERAPI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN

RENCANA PROGRAM KEGIATAN. Prasyarat : 1. Deteksi Dan Pengukuran Radiasi 2. Fisika Atom Dan Inti

1BAB I PENDAHULUAN. sekaligus merupakan pembunuh nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular. World

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

IDENTIFIKASI ARUS BERKAS ELEKTRON PADA PRA KOMISIONING MESIN BERKAS ELEKTRON (MBE) LATEKS

SIMULATION FOR RADIATION SHIELDING DESIGN OF EBM-LATEX USING MCNP5

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PENENTUAN KEMBALI KOMPOSISI KOMPOSIT KARET ALAM TIMBAL OKSIDA SEBAGAI PERISAI RADIASI SINAR-X SESUAI KETENTUAN BAPETEN

PELURUHAN GAMMA ( ) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ( ).

BAB II Besaran dan Satuan Radiasi

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN TUGAS... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

PERANCANGAN KONSUL UNTUK OPERATOR PADA PEREKAYASAAN PESAWAT SINAR-X MAMOGRAFI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

adukan beton, semen dan airmembentuk pasta yang akan mengikat agregat, yang

PENGUKURAN DOSIS RADIASI RUANGAN RADIOLOGI II RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT (RSGM) BAITURRAHMAH PADANG MENGGUNAKAN SURVEYMETER UNFORS-XI

METODA PENENTUAN DAYA SERAP PERISAI RADIASI UNTUK GONAD DARI KOMPOSIT LATEKS CAIR TIMBAL OKSIDA

PENENTUAN DOSIS SERAP BERKAS ELEKTRONUNTUK PENGOLAHAN GAS BUANGMENGGUNAKAN MESIN BERKAS ELEKTRON (MBE)

PENENTUAN NILAI KOEFISIEN SERAPAN BAHAN PADA BESI, TEMBAGA DAN STAINLESS STEEL SEBAGAI BAHAN PERISAI RADIASI

PENGUKURAN DOSIS PAPARAN RADIASI DI AREA RUANG CT SCAN DAN FLUOROSKOPI RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG. Novita Rosyida

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMODELAN d ALEMBERT PADA PERHITUNGAN KETEBALAN PERISAI BETON SISTEM AKSELERATOR ELEKTRON: RADIASI ELEKTRON DAN SINAR-X

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Suparno, Anda Sanusi - PENENTUAN WAKTU PENYINARAN RADlOGRAFllr-192 MENGGUNAKAN PERSAMAAN DOSIS RADIASI

SIMULASI SISTEM INTERLOCK PENGAMAN OPERASI MESIN BERKAS ELEKTRON (MBE) DENGAN PERANGKAT LUNAK BASCOM 8051

PEMETAAN DOSIS RADIASI GAMMA DI FASILITAS KALIBRASI PTNBR UNTUK SUMBER 60 Co 400 GBq DENGAN MCNP5

STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG NUKLIR

BAB II RADIASI PENGION

OPERASI MESIN BERKAS ELEKTRON (MBE) PTAPB BATAN TIPE BA 350 kev / 10 ma

ANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN PERISAI RADIASI PERANGKAT RIA IP10.

PELURUHAN RADIOAKTIF

PENGUKURAN DAN EVALUASI KESELAMATAN TERHADAP BAHAYA RADIASI EKSTERNA DI PTAPB-BATAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UJI KESESUAIAN PESAWAT CT-SCAN MEREK PHILIPS BRILIANCE 6 DENGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN NOMOR 9 TAHUN 2011

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 10, Oktober 2007

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

SIMULASI KURVA EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM UNTUK SINAR GAMMA ENERGI RENDAH DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

KAJIAN LAJU PAPARAN RADIASI PADA TITIK PENGUKURAN DI REAKTOR KARTINI SEBAGAI DASAR PENENTUAN KONDISI BATAS OPERASI (KBO)

EVALUASI METODE PERHITUNGAN KETEBALAN PERISAI PADA RUANG DIGITAL RADIOGRAFI

PENENTUAN DOSIS RADIASI EKSTERNAL PADA PEKERJA RADIASI DI RUANG PENYINARAN UNIT RADIOTERAPI RUMAH SAKIT DR.KARIADI SEMARANG

BAB V Ketentuan Proteksi Radiasi

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Bab 2. Nilai Batas Dosis

VII. PELURUHAN GAMMA. Sub-pokok Bahasan Meliputi: Peluruhan Gamma Absorbsi Sinar Gamma Interaksi Sinar Gamma dengan Materi

ISSN PERHITUNGAN HARGA BUILD UP FAKTOR BETON NORMAL, BETON BARIT, BETON TERAK TANUR TINGGI SEBAGAI PERISAI RADIASI SINAR Y

ANALISIS PERHITUNGAN BERAT KONTAINER SUMBER Ir-192 AKTIVITAS 10 Ci UNTUK BRAKITERAPI HDR

PENENTUAN KEDALAMAN PENETRASI BERKAS ELEKTRON 800 kev DALAM GAS BUANG PLTU PADA SISTEM PENGOLAHAN GAS BUANG MENGGUNAKAN MESIN BERKAS ELEKTRON

Analisa Kualitas Sinar-X Pada Variasi Ketebalan Filter Aluminium Terhadap Dosis Efektif

PENENTUAN DOSIS RADIASI MENGGUNAKAN DOSIMETER FRICKE

BAB III BESARAN DOSIS RADIASI

SIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

PENGUNGKUNGAN SUMBER 85 Kr, 133 Xe, 198 Au, DAN 24 Na PASCA IRADIASI

Partikel sinar beta membentuk spektrum elektromagnetik dengan energi

PELURUHAN SINAR GAMMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN KONTAINER PERALATAN BRAKITERAPI MDR UNTUK TERAPI KANKER LEHER RAHIM

ANALISIS PAPARAN RADIASI LINGKUNGAN RUANG RADIOLOGI DI RUMAH SAKIT DENGAN PROGRAM DELPHI

PREDIKSI DOSIS PEMBATAS UNTUK PEKERJA RADIASI DI INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL

PENGUJIAN SISTEM VAKUM MBE 350keV/10 ma PASCA PENGGANTIAN POMPA TURBOMOLEKUL

ANALISIS DOSIS SERAP RELATIF BERKAS ELEKTRON DENGAN VARIASI KETEBALAN BLOK CERROBEND PADA PESAWAT LINEAR ACCELERATOR

PENGARUH PERUBAHAN ENERGI RADIASI TERHADAP RESPON ENERGISURVEYMETER Anda Sanusi (Pusdiklat - Badan Tenaga Nuklir Nasional;

ANALISIS DOSIS RADIASI PADA KOLAM AIR IRADIATOR GAMMA 2 MCi MENGGUNAKAN MCNP

BAB. I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Penelitian. bersinggungan dengan sinar gamma. Sinar-X (Roentgen) mempunyai kemampuan

CROSS SECTION REAKSI INTI. Sulistyani, M.Si.

Interaksi Radiasi dengan Materi. Sulistyani, M.Si.

SISTEM MANAJEMEN DOSIS PADA PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF DENGAN KENDARAAN DARAT

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION

KAJIAN PENENTUAN KEDALAMAN PENETRASI BERKAS ELEKTRON 350 kev PADA HIDROGEL UNTUK PEMBALUT LUKA

Sinar x memiliki daya tembus dan biasa digunakan dalam dunia kedokteran. Untuk mendeteksi penyakit yang ada dalam tubuh.

EVALUASI FLUKS NEUTRON THERMAL DAN EPITHERMAL DI FASILITAS SISTEM RABBIT RSG GAS TERAS 89. Elisabeth Ratnawati, Jaka Iman, Hanapi Ali

PENGUKURAN RADIASI. Dipresentasikan dalam Mata Kuliah Pengukuran Besaran Listrik Dosen Pengajar : Dr.-Ing Eko Adhi Setiawan S.T., M.T.

X. ADMILNISTRASI. 1. Konsep satuan-satuan radiasi. Besaran-besaran radiologis yang banyak digunakan dalam proteksi radiasi adalah :

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

OPTIMALISASI PE EMPATA KEMASA LIMBAH RADIOAKTIF AKTIVITAS RE DAH DA SEDA G DALAM REPOSITORI

Paparan radiasi dari pekerja radiasi sejak tahun berdasarkan kriteria dan lama kerja

PENGARUH RADIASI HAMBUR TERHADAP KONTRAS RADIOGRAFI AKIBAT VARIASI KETEBALAN OBYEK DAN LUAS LAPANGAN PENYINARAN MUHAMMAD SYARIF BODDY

Suparno, Makmur Rangkuty-PEMBUATAN KURVA PENYINARAN RADIOGRAFI IR-I92 MENGGUNAKAN PERSAMAAN DOSIS

Oleh ADI GUNAWAN XII IPA 2 FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS

PEREKAYASAAN PERISAI RADIASI TIROID MENGGUNAKAN KOMPOSIT LATEKS CAIR TIMBAL OKSIDA DENGAN TEKNOLOGI ULTRA SONIK DAN SUHU SUPER KRITIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KESELAMATAN PESAWAT SINAR-X DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN YOGYAKARTA

ANALISIS KUALITAS RADIASI DAN KALIBRASI LUARAN BERKAS FOTON 6 DAN 10 MV PESAWAT PEMERCEPAT LINIER MEDIK VARIAN CLINAC CX 4566 ABSTRAK

KAJIAN PENERIMAAN DOSIS RADIASI PADA PEKERJA D.A.LAM PROSES DISMANTLIN(3 SUMBER BEKAS

PEMANTAUAN DOSIS PERORANGAN DI PUSAT TEKNOLOGI NUKLIR BAHAN DAN RADIOMETRI - BATAN BANDUNG

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

PENENTUAN PERISAI RADIASI MESIN BERKAS ELEK TRON 350 kev/20 ma DI P3TMBATAN YOGYAKARTA Rany Saptaaji, Elisabeth Supriyatni, Sutadi Pusat Peneltian dan Pengembangan TeknologiMaju. Badan Tenaga Nuklir Nasional ABSTRAK PENENTUAN PER/SAI RADIASI MESIN BERKAS ELEKTRON 350 kev/20 ma DI P3TMBATAN YOGY AKARTA. Telah dilakukan kajian penentuan perisai radiasi mesin berkas elektron (MBE) 350 kev/20 InA. Dengan beroperasinya mesin berkas elektron, maka akan timbul sinar X akibat interaksi antara berkas e/ektron dengan bahan yang diradiasi maupun terhadap beam stopper. Sinar X tersebut dapat membahayakan kese/amatan dan kesehatan man usia, apabi/a me/ebihi dosis tertentu. a/ell karef,a itu perlu dikaji kemampuan perisai radiasi yang akan digunakan untuk MBE demi keselamatan pekerja radiasi. Perisai radiasi berfungsi untuk Inenahan/mengurangi sinor X yang diterima pekerja radiasi. Perisai radiasi rnang MBE dibuat dari bahan belon normal dengan leba/ be/on 45 cm dan 100 cm dengan densitas beton 2,35.loJ kglmj. Untuk batas laju dosis yang diijinkan sebesar 2,5 mremljam, ketebalan dinding perisai radiasi rllang MBE yang ada sekarang sudah memenuhi syarat keselamatan. Namun jika batas laju dosis yang diijillkan 1 mre//lljam, maka ketebalan didillg perisai radiasi ruang MBE sebe/ah barat don timur perlu ditambah 2,75 cm. Kala kunci:sinar x. perisai radiasi, mesin berkas eleklron ABSTRACT DETERMINATION OF RADIATION SHIELDING FOR ELECTRON BEAM MACHINE (EBM) 350 kevi20 ma IN P3TMBATAN YOGY AKARTA. The radiation shielding determination for electron beam machine 350 ke VI20 nla has been studied. When electron beam machine is in operation. the X ray will be produced as the result of interaction between electron beam with materials to be irradiated such as with beam stopper. If the X rays is over than permisible dose it is dangerous to the health and personal safety. Therefore it is necessary to study the ability of radiation shielding to be used in EBM to protect the radiation personel. The function of radiation shielding is to shield or to reduce X rays which will be accepted by radiation personel. The radiation shielding of EBM room is constructed with concret density of 2.35./ oj kg/mj and has thickness of 45 cm and /00 cm. For the permisible dose rate of 2.5 mremlhour. the thickness of EBM room shielding is satisfied to safety. Otherwise if the permisible dose rate limitation is reduced to / mremlhour, the thickness of EBM room shielding has to be increased especially at western and eastern side by 2.75 cm of thickness respectively. Key words: X ray. radiation shielding, electron beam machine PENDAHULUAN P ada saat ini Mesin Berkas Elektron (MBE) mulai banyak dirnanfaatkan untuk teknik radiasi terhadap bahan dengan menggunakan berkas elektron yang dipercepat. Proses iradiasi dengan menggunakan MBE merupakan jenis teknologi yang barn apabila dibandingkan proses termal konvensional atau proses kimia. Mesin ini menghasilkan berkas elektron yang dipercepat oleh beda potensial. Berkas elektron tersebut akan diarahkan pada suatu bahan (target), sehingga akan terjadi interaksi antara berkas elektron dengan target rnaupun terhadap penutup berkas (beam stopper). Dari basil interaksi ini akan menghasilkan sinar X yang dapat membahayakan keselarnatan dan kesehatan manusia. Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Teknologi Akselerator dan Aplikasinya Vol. 5, No. J. Oktober 2003.. 158 165 Pada akhir taboo 2003, rekayasa MBE 350 kev/20 ma yang ada di P3TMBATAN diharapkan sudah dapat beroperasi. Sesuai dengan rencana MBE ditempatkan di salah satu ruangan yang ada di Bidang Akselerator. Untuk menjarnin keselamatat pekerja perlu dikaji kemampuan perisai radiasl untuk menahan radiasi sinar X yang ditimbulkat akibat beroperasinya MBE. Ketebalan pensa: radiasi dibuat agar mampu menahan sinar X dai: dihitung berdasarkan besamya energi dan aiu! berkas elektron maksimum yang dihasilkan old MBE. Sinal X akan terbentuk apabila zarah ringar berrnuatan, rnisalnya elektron oleh pengaruh ga)'1 inti atom bahan mengalp.rni perlambatan. Sinar X yang tidak lain adalah gelombang elektromagile:" IS!

Volume 5, Nomor I, Oktober 2003 /SSN /4///349 yang terbentuk melalui proses ini disebut sinar X bremstrahlung. Sinar X yang terbentuk dengan cara demikian mempunyai energi paling tinggi sarna dengan energi kinetik zarah bermuatan pada waktu terjadinya perlambatan. Pada proses brernstrahlung sinar X mempunyai kemungkinan dipancarkan ke segala arab. Jenis radiasi yang mempunyai potensi bahaya bila berada di luar ttlbuh (ekstemal) adalah radiasi neutron, sinar gamma clan sinar X, sebab mempunyai jangkauan yang panjang, daya tembus besar clan bersifat pengion meski secara tak langsung. Radiasi pengion adalah radiasi yang apabila melintasi bahan atau jaringan biologi dapat mengionisasi bahan atau sel jaringan. Proses ionisasi selalu mengubah atom atau molekul, sehingga dapat mengubah struktur molekul yang mengandung atom itu. Jika molekul yang terpengaruh ada dalam sel yang hidup, kadangkadang sel itu dapat rusak, baik secara langsung, yaitu jika molekul memegang peran menentukan bagi gel, maupun secara tidak langsung melalui perubahan kirnia yang terjadi dalam molekul di dekatnya, rnisalnya melalui terbentuknya radikal bebas. Manusia menerima paparan radiasi yang berasal dari alam (sinar kosrnik), sumber radiasi untuk medik (kcdokteran), industri dan pekerjaan yang melibatkan pemakaian zat radioaktif dan atau sumber radiasi. Dosis radiasai sekecil apapun sudah dianggap mempunyai efek terhadap jaringan tubuh, meskipun efek terse but barn terlihat hila dosisnya melebihi dosis ambang. Karena hal tersebut maka proteksi radiasi mempunyai filosofi dasar adanya as as manfaat, asas optimasi dan asas lirnitasi. Untuk sumber radiasi yang mempunyai potensi bahaya ekstemal penerimaan radiasai dapat dikurangi dengan pengendalian sebagai berikut: pembatasan jangka waktu kerja, pembatasan jarak terhadap surnber radiasi, dan penggunaan perisai radiasi Penggunaan perisai radiasi yang diten.patkan di antara surnber radiasi dan orang, adalah suatu cara untuk menekan penerimaan dosis agar tidak melebihi ketentuan yang telah ditetapkan (Nilai Batas Dosis). Pernakaian perisai radiasi di ruang MBE merupakan salah satu syarat mutlak dalam pngopersaian MBE, guna melindungi pekerja dari bahaya radiasi sinar X. Untuk itu perlu dikaji kemampuan perisai radiasi yang sudah ada dengan dilakukan perhitungan berdasarkan pada energi dan arus maksirnal yang dihasilkan oleh MBE. TEOR! Prinsip perisai radiasi adalah mengurangi fluks radiasi di balik perisai. Pengurangan ini dapat terjadi karena terjadinya interaksi antara radiasi PENENTUAN PER/SAI RADIASI MES/N BERKAS ELEK. TRON 350 kevi20 ma DIP3TMBATAN YOGYAKARTA Rany Saptaaji, dkk. dengan bahan perisai. Dalam kaitannya dengan bahan perisai untuk radiasi sinar X, umurnnya dipakai bahan yang mempunyai densitas tinggi seperti beton clan timbal, karena bahan tersebut cukup efektif untuk menyerap radiasi gamma clan sinar XII], Perisai radiasi yang dipakai disini barns mampu menahan radiasi sinar X yang timbul akibat beroperasinya MBE, sehingga tidak membahayakan bagi pekerja yang berada di luar rnang MBE Syarat agar pekerja radiasi tidak menerima dosis melebihi batas maksimum yang diijinkan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nasional, yaitu 50 msv/tahun, maka laju dosis di luar rnang MBE barns 25 Sv/jam (2,5 mrem/jam). Namun untuk perkembangan nantinya sesuai dengan rekomendasi ICRP No. 60 tahun 1990 nilai batas dosis (NBD) akan ditekan menjadi 20 msv/tahun atau 10 Sv/jam (1 mrem/jamy2j. Agar nilai terse but tercapai, maka ketebalan perisai radiasi ditentukan berdasarkan rumus sebagai berikur3); H S Do B x T m.",5'.12 (1,67 x Bx? (1,67 X 105 )r (2) Dn T dengan Bx = rasio transmisi perisai untuk sinar X d Hm = batas laju dosis rnaksimum yang digunakan (mremjam'l) = jarak antara sumber sinar X dengan titik yang ditinjau Do = indeks laju dosis terserap pada jarak acuan T standar 1 m dan sumber sinar X (rad m2 menit1 = faktor pernakaian dengan: n = banyaknya TVL n = log (l/bx) (3) TVL = Tenth Value Layer bahan Sehingga tebal perisai radiasi dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : S = Ti + (n. Te (4) 159

dengan: Ti = TVL pertama yang langsung berhadapan dengan sumber Te = TVL berikutnya (setelah Ti) S = tebal perisai Untuk lebih amannya tebal perisai radiasi (S) direkomendasikan untuk ditambah I Half Value Layer (HVLy4). Untuk harga Do,Ti, Te dan HVL dapat diperoleh dengan cara melihat/membaca kurva pada Gambar 1, 2, 3 dan Tabel 1. trlampir. Do dapat dihitung dengan membaca l..urva pada Gambar 1. Ti clan Te dapat dihitung dengan membaca kurva pada Gambar 2 clan 3. Sedangkan HVL dapat dilihat pada Tabel 1. 1071 II'. I 106 FOR'IARO DIRECTION /0.). I). J f:,.".. 105 'S E '<t = '" "Ij 0... 1 0 rs 10'; O3c.' ': O (4 t;!a ".1.! r 10 0.51,..".ji""" 1 ;s. ; 2 5 5 O.t 1.0 10. 10:0200 ELECTRON ENERGY (MeV) Gambar 1. XRay Emission Rates from HighZ Targets!3]. S! Prosiding Pertemuan dan Presentasi J/miah Teknologi Akselerator dan Aplikasinya Vol. 5. No. I. Oktober 2003.. /58 /65 160

Volume 5, Nomor J, Oktober 2003 ISSN 14111349.G ' > (.D Ct: W Z W.cJ I 2 I 0 a:: I I O U W 1 _I W } ' Z :i W, 0.5 z I I '4 (3) \ ()" /,,//.;...,3) Z I 0 _ w J. c::(... > S O5 0 w.1.0 10 I 00 TNCillENT ELECTRON ENERGY (MeV) Gambar 2. Equivalcnt Incidcnt Elcctron Encrgics[3J, f INCIDENT ELECTRON ENERGY (MeV) Gambar 3. DoseEquivalent Index TenthValue Layers for BroadBeam X Rays in Concrete[3]. PENENTUAN PER/SA/ RAD/AS/ MES/N BERKAS ELEK TRON 350 kevi20 ma D/ P3TMBATAN YOGYAKARTA Rany Saptaaji. dkk. \6\

Tabell. Half.Value and TenthValue Layers(4J, Attenuation material Peak Voltage (kv) Lead (mm) Concrete (cm) Iron (cm) 70 100 125 150 200 250 300 400 500 1000 2000 3000 4000 6000 8000 10000 HVL 0.17 0.27 0.28 0.30 0.52 0.88 1.47 2.5 3.6 7.9 12.5 14.5 16 16.9 16.9 16.6 TVL 0.52 0.88 0.93 0.99 1.7 2.9 4.8 8.3 11.9 26 42 48.5 53 56 56 55 HVL 0,84 1.6 2.0 2.24 2.5 2.8 3.1 3.3 3.6 4.4 6.4 7.4 8.8 10.4 11.4 11.9 TVL 2.8 5.3 6.6 7.4 6.4 9.4 10.4 10.9 11.7 14.7 21 24.5 29.2 34.5 37.8 39.6 HVL 2.7 3.0 3.1 3.2 TVL 9.1 9.9 10.3 10.5 Cs137 Co60 6.5 12 21.6 40 4.8 6.2 15.7 20.6 1.6 2.1 5.3 6.9 TATAKERJA DAN PEMBAHASAN dibangun, maka dapat dihitung kemampuan setiap Di dalam penentuan perisai radiasi untuk ruang MBE ada beberapa hal yang menjadi petimbangan supaya dapat berfungsi dengan baik antara lain: 1. Perisai radiasi hams rnampu menahan radiasi sinar X yang ditimbulkan oleh MBE, sehingga orang yang bekerja di luar ruang MBE tetap an1an selarna berlangsungnya operasi MBE 2. Perisai radiasi dibuat dari bahan beton, karena bahan beton cukup efektif untuk menyerap radiasi sinar X. Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, n1aka perisai radiasi dibuat dari bahan beton dengan ketebalan tertentu, sehingga rnampu menahan sinar X yang timbul akibat beroperasinya MBE pada energi clan arus berkas rnaksirnal. Perisai radisi yang sudah ada terbuat dari bahan beton normal (p = 2,35.103 kg/m3) dengan ketebalan dinding perisai radiasi pada sebelah selatan 100 cm dan sebelah timur, barat clan utara rnasingrnasing 45 cm. Berdasarkan pada perisai radiasi yang sudah ada clan posisi MBE yang perisai radiasi berdasarkan pada jarak antara MBE sebagi sumber radiasi sinar X dengan perisai radiasi. Perhitungan ini dilakukan dengan ketentuan bahwa batas laju dosis yang boleh diterima pekerja radiasi S 2,5 mrem/jam dad berkas elektron berinteraksi dengan beam stopper yang terbuat dari bahan alumunium, maka ketebalan perisai radiasi dihitung sebagai berikut: Perhitungan Tebal Perisai Radiasi Mesin Berkas Elektron 350 kev/20 ma, dengan E = 350 key, J = 20 ma, d (90 ) = 4,7 m (lihat Gambar 4.), T = 1, Hm = 2,5 mrem/jam. Perhitungan indeks laju dosis serap pada jarak 4,7 m dati sumber radiasi sinar X sebagai berikut: Dari kurva pada Gambar 1 diperoleh: Do (900, W) = 4 fad m2 ma I min! Untuk arus berkas 20 ma, rnaka: Do (900, W) = 20 x 4 fad m2 min1 = 80 fad m2 mini Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Teknologi Akselerator dan Aplikasinya Vol. 5, No. J, Oktober 2003: 158165 162

Karena berkas elektron berinteraksi dengan beam stopper yang terbuat dari alumuniurn, maka besamya laju dosis (Do) dapat dihitung sebagai berikurjj: Do (90, AI)/Do (90, W) = 0,3 Do (90, AI) = 0,3 x Do (90, W) Do (90, AI) = 0,3 x 80 fad m2 mini = 24 Tad m2 mini W = Tungsten AI = Alumunium Menghitung Bx pada arah 900 terhadap arah berkas elektron : Ti = 4,9 inchi = 12,446 cm Ti = TVL pertama yang menghadap sumber Te = 3,3 inchi = 8,382 cm Te = TVL berikutnya (setelah Ti) Dengan menggunakan persamaan 4, dapat dihitung besarnya tebal perisai radiasi (S) sebagai berikut: S = Ti + (n.1) Te S = tebal perisai radiasi = 12,446 + (4,416 1) 8,382 = 41,078 cm Rekomendasi : S' = S + HVL HVL beton pada E = 350 key = 3,3 cm[4] S' = 41,078 + 3,3 = 44,378 cm Bx 2: 3,8427 x los n = log (1IBx) n = banyaknya TVL = log (1/3,8427.10.s) = 4,416 Dari kurva pada Gambar 2 da:l 3 diperoleh: Jadi tebal perisai radiasi pada jarak 4,7 m dari sumber adalah 44,378 Cm, dengan bahan dari beton normal p = 2,35.103 kg/m3. Dengan cara yang sarna dapat dihitung besarnya tebal perisai beton untuk berbagai jarak antara sumber sinar X dengan posisi yang ditinjau. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 2. Gambar 4. Skema perisai radiasi MBE. PENENTUAN PERISAI RADIASI MESIN BERKAS ELEK. TRON 350 kev/20 ma DI P3TMBATAN YOGYAKARTA Rany Saptaaji, dkk. 163

Y!!lume 5, Nomor 1, Oktober 2003 ISSN 141 IlJ Dari basil perhitungan ketebalan perisai radiasi dengan berdasar pacta energi clan ares berkas maksimal MBE yaitu 350 kev/20 ma, clan laju dosis maksimal untuk pekerja radiasi 2,5 m rem/jam, maka ketebalan perisai radiasi yang dibutuhkan untuk perisai radiasi bagian selatan adalah 48,685 cm (lihat Gambar 4.), pads hal tebal perisai radiasi yang acta 100 cm. Jadi dalam ha1 ini perisai radiasi bagian selatan sudah memenuhi syarat keamanan. Sedangkan ketebalan perisai radiasi yang dibutuhkan untuk bagian timur, barat clan utara masingrnasing: 44,378 Cm, 44,071 Cm, clan 38,084 cm. Namun ketebalan perisai radiasi yang ada untuk bagian timur, barat clan utara masingmasing 45 cm, sehingga perisai radiasi yang sudah ada cukup memenuhi syarat kearnanan. Dari Tabel 2 clan Gambar 4, dapat dilihat untuk batas laju dosis maksimum yang diijinkan 2,5 mren1/jam (laju batas dosis yang berlaku untuk pekerja radiasi pada saat ini), rnaka ketebalan dinding perisai radiasi ruang MBE sudah memenuhi syarat. Tetapi apabila 1aju batas dosis maksimum yang diijinkan adalah sebesar 1 rnrern/jam (laju batas dosis yang berlaku pada saat yang akan datang), rnaka ketebalan dinding perisai radiasi ruang MBE sebelah barat clan timur perlu ditambah 2, 75 cm. KESIMPULAN Telah dilakukan penentuan perisai radiasi untuk ruang MBE 350 kev/20 ma. Dari hasil perhitungan diperoleh ketebalan untuk dinding sebelah selatan, timur, barat clan utara masingmasing: 48,685 Cm, 44,378 Cm, 44,071 cm clan 38,084 cm. Dari basil pengkajian diketahui bahwa ketebalan dinding perisai yang ada adalah 1oO cm untuk bagian selatan dan 45 cm untuk bagian timur, barat dan utara. Sehingga ketebalan dinding perisai radiasi yang ada sudah memenuhi syarat untuk batas laju dosis yang diijinkan sebesar 2,5 rnrem/jam. Apabila batas laju dosis yang diijinkan adalah sebesar 1 rnrem/jam, rnaka ketebalan aiding perisai radiasi ruang MBE sebelah barat dan timur perlu ditambah 2,75 cm. Perisai radiasi ini berfungsi untuk menahan/mengurangi sinar X yang diterirna pekerja radiasi, sehingga dapat melindungi pekerja radiasi dari bahaya sinar X yang timbul akibat beroperasinya mesin berkas elektron. ACUAN [1] SUWARNO WIRYOSIMIN. Mengenal Asas Proteksi Radiasi. Penc;rbit ITB Bandung, 1995. [2] ANNALS OF THE ICRP, Recomendations of The International Commision on Radiological Protection, 1990. [3] NCRP Report No. 51, Radiation Protection Design Guidenlines for O. J J 00 Me V Particle Accelerator Facilities, Issued, March 1977. [4] BATANJAERI, Radiation Shielding Design For XRay Room, Training Course on Radiation Protection, Jakarta, 2001 [5] SUDJA TMOKO, dkk, Perancangan Mesjn Berkas Elektron 350 ke 20 ma, Seminar Sehari Perancangan Mesin Berkas Elektron 500keV/10mA, PPNYBATAN, Yogyakarta, 1996.

TANYAJAWAB yang ada untuk energi 350 key sudah terlalu kritis kearnanannya. Sayono Bagaimana apabila energi MBE dinaikkan lebih dari 350 key, apakah perlu renovasi dinding ruangan tersebut agar mampu menahan paparan radiasi dan sinar X yang timbul? Karena dinding Rany Perlu dihitung kembali ketebalan dinding perisai radiasi yang diperlukan sesuai dengan besarnya energi clan arus berkas elektron yang digunakan, sehingga ketebalan perisai radiasi harus dibuat sesuai dengan basil perhitungan terse but. PENENTUAN PER/SAI RADIASI MESIN BERKAS ELEK TRON 350 kev/20 ma DI P3TMBATAN YOGYAKARTA Rany Sap,aaji, dkk. 165