LAPORAN HASIL PENELITIAN LANJUT DI THAILAND



dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN KINERJA JALAN ARTERI PRIMER DI SIMPUL JALAN TOL JATINGALEH KOTA SEMARANG (Studi Kasus : Penggal Ruas Jalan Setia Budi)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dari hasil survei inventaris jalan didapat data-data ruas Jalan Pintu Satu Senayan. Panjang. ( m )

BAB I PENDAHULUAN. Islam di Thailand adalah Thailand Selatan. Kawasan ini memiliki panjang

BAB I PENDAHULUAN. lalu lintas yang ada. Hal tersebut merupakan persoalan utama di banyak kota.

Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Kewajiban Siswa

GEREJA HKBP DI SEMARANG

Drs. H. Imam Sujarwo, M.Pd NIP MAN P

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

diajarkan oleh pendidik yang seagama. Serta mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjatuhkan sanksi. Sanksi hanya dijatuhkan pada warga yang benar-benar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan ( trip) antara asal ( origin) dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2017 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang

01 Bahasa Indonesia Untuk orang tua/wali murid Daftar isi

PEMERINTAH KOTA MALANG KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM DAN ARSIP KOTA MALANG

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Konversi agama merupakan suatu fenomena agama yang tidak

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang majemuk secara etnik, agama, ras dan golongan.

PANDUAN KEGIATAN OUTDOOR STUDY KELAS VII RABU, 23 MARET

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Inspektorat Kabupaten Bantul. PELAYANAN UMUM. PRASARANA. Hari. Kawasan. Bebas Kendaraan Bermotor.

BAB IV GAMBARAN UMUM KONDISI MASYARAKAT DESA GEDANGAN. Arteri Sekunder (jalan provinsi) yang cukup startegis membujur arah Utara-

Belajar toleransi di Jerman

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Latarbelakang Pengadaan Proyek

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

P E N G U M U M A N Nomor : 145/2.02/PD1-BSI/X/2011

BUKU PENGHUBUNG KELOMPOK BERMAIN PAUD JATENG SEMARANG

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN MEI 2017

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2015

Manfaatkanlah MIA! Berperanlah di MIA!

PETUNJUK EVALUASI PENCAPAIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2016/2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergerakan lalu lintas regional dan intra regional dalam keadaan aman,

ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR KHUSUS TERHADAP INTENSITAS PARKIR DI KAWASAN SIMPANG LIMA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Tidak hanya menyebarkan di daerah-daerah yang menjadi

MENUMBUHKAN RASA SOLIDARITAS ANTARA UMAT BERAGAMA DALAM KONTEKS SOSIAL TERBUKA. Disusun Oleh: Universitas Airlangga 2012/2013

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lebih lambat dari pertumbuhan lalu lintas menyebabkan tingginya angka

1) Identitas Sekolah

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TUGAS AKHIR. Oleh: RICO CANDRA L2D

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA CIPETE KEC. PINANG KOTA TANGERANG BANTEN

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil analisis dan pembahasan terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

Penumbuhan Budi Pekerti

BAB 4 KARAKTERISTIK DAN PREFERENSI PENGGUNA POTENSIAL KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN TRANSPORTASI PENERBANGAN KOMERSIAL

P E N G U M U M A N Nomor : 039/2.02/PD1-BSI/IV/2011

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya, pembangunan jalan diharapkan mampu untuk memenuhi

BAB III DESKRIPSI PROYEK

ISLAMIC CENTRE DI KABUPATEN DEMAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

KAJIAN KARAKTERISTIK RUANG PARKIR SEPEDA MOTOR RODA DUA UNISKA MAB BANJARMASIN

機車標誌 標線 號誌選擇題 印尼文 第 1 頁 / 共 12 頁 題號答案題目圖示題目. (1) Tikungan ke kanan (2) Tikungan ke kiri (3) Tikungan beruntun, ke kanan dahulu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Klewer Solo merupakan sebuah pasar tradisional di kota Solo dengan

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU

II. TINJAUAN PUSTAKA. berupa jalan aspal hotmix dengan panjang 1490 m. Dengan pangkal ruas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. a. Riwayat Sekolah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

IV. HASIL DAN ANALISIS DATA PROFIL MAGISTER AKUNTANSI UKSW

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. berpenduduk di atas 1-2 juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang 1

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 3 MRANGGEN NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG


KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN NOMOR: / -Dispend/2016 KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN JULI 2017

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL. A. Persiapan Praktek Pengalaman Lapangan

BAB III PRAKTEK PERPARKIRAN DI KABUPATEN KENDAL. A. Keadaan Sosial, Ekonomi, Budaya dan Keagamaan serta Letak

IV. GAMBARAN UMUM. Kampung Sidoarjo Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PROGRAM STUDI S1 JURUSAN KIMIA FMIPA UNIVERSITAS ANDALAS. Prosedur Operasional Standar Ujian Akhir

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 40 Tahun 2016 Seri E Nomor 29 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN MARET 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2016

Pedoman Pendaftaran. Kansai University of International Studies. Japanese Language Course

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan jumlah penduduknya. Pesatnya pertumbuhan penduduk ini

Transkripsi:

LAPORAN HASIL PENELITIAN LANJUT DI THAILAND Oleh : Dra. Hj. Maryatin, M.Pd A. Pendahuluan Perjalanan ke Thailand dimulai ketika penulis mendapatkan SK tentang keikutsertaan dalam penelitian lanjut, namun demikian tujuan pertama adalah ke Brunai Darussalam. Akan tetapi karena hal-hal yang bersifat teknis maka kemudian tujuan penelitian dialihkan ke Thailand, hal ini disebabkan travel tour tujuan ke Brunai dalam jangka waktu kurang lebih dua bulan belum memberikan jawaban tentang kepastian kunjungan ke perguruan tinggi, sekolah/madrasah, dan pesantren yang dituju. Oleh karena itu kebetulan untuk tujuan Thailand sudah memberikan jawaban dan kepastian tujuan perguruan tinggi dan sekolah yang dituju maka kemudian tujuan penelitian lanjut dialihkan ke Thailand. Adapun agenda persiapan keberangkatan antara lain sudah dijadwalkan oleh P3M, sedangkan rapat persiapan pemberangkatan diagendakan dua kali. Rapat yang pertama terlaksana pada hari Selasa, 7 Juni 2011di Aula lantai 3 kampus 2, materi rapat antara lain (1) Ucapan selamat kepada Bpk/Ibu dosen yang terpilih sebagai penerima hibah penelitian lanjut tahun 2011. (2) Penelitian lanjut tahun 2011 akan dilaksanakan dalam bentuk kunjungan ke lembaga pendidikan di Thailand meliputi perguruan tinggi, sekolah/madrasah dan pesantren.(3) Penelitian lanjut akan dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 21-24 Juni 2011. (4) Rencana take off dari Yogjakarta tanggal 21 Juni jam 06.00 dan landing tanggal 24 Juni jam 20.00 WIB. (5) Bpk/Ibu peserta penelitian lanjut agar mengumpulkan foto copy passport paling lambat hari jum at 10 Juni 2011. (6) Sebagai syarat 1

mengikuti penelitian lanjut peserta agar menulis paper tentang Islam di Asia Tenggara dengan font time new roman 12 dan spasi double sebanyak 12 s/d 15 halaman kuarto. (7) Foto copy paspor dan paper beserta file-nya dikumpulkan paling lambat tanggal 13 Juni 2011. Disamping ketentuan yang berlaku di atas sebelumnya juga sudah ada pemberitahuan dari P3M tentang syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi dosen yang terpilih penelitian lanjut. Akan tetapi lebih dipertegas lagi pada pertemuan terakhir sebelum keberangkatan yakni pada hari Sabtu, 19 Juni 2011diperjelas mengenai berkas administrasi yang harus dipersiapkan selama perjalanan disamping bekal yang harus dibawa selama di Thailand. Pada agenda rapat persiapan terakhir dikemukakan bahwa jadual keberangkatan tidak melalui bandara Adi Sucipto, akan tetapi dialihkan ke bandara Ahmad Yani Semarang yang semula take off seharusnya jam 06.00 diundur menjadi jam 06.40 menit. Demikian pula segala agenda kunjungan ke Thailand semua telah diagendakan oleh P3M. Koordinasi kepulangan yang semula dijadualkan pada hari jum at, 24 Juni 2011 jam 20.00 WIB, ternyata karena ada gangguan teknis dari maskapai penerbangan Garuda maka didelayed menjadi hari Minggu/Ahad, 25 Juni 2011 di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta lending jam 10.00 WIB. Adapun rute perjalanan dari awal adalah bahwa pada hari Senin, 20 Juni 2011 jam 10.00 peserta penelitian lanjut dilepas oleh ketua STAIN Salatiga. Acara berlangsung di ruang rapat lantai 3 kampus 1. Pada hari selasa dini hari peserta berangkat dari rumah masing-masing kumpul di kampus 1 jam 04.00 WIB menuju bandara A. Yani Semarang dan take of jam 07,45 terbang menuju Jakarta transit kurang lebih selama satu setengah jam kemudian melanjutkan penerbangan ke 2

Thailand yang ditempuh selama 3 jam dan sampai di bandara jam 12.20 mengurus keimigrasian dan naik bus menuju kota Bangkok kurang lebih selama 2 jam. Di kota Bangkok peserta menginap semalam untuk mengadakan kunjungan kekomunitas muslim, pesantren dan perguruan tinggi serta sekolah di Thailand. B. Hasil Kunjungan di Thailand Kota Bangkok merupakan kota yang sangat indah dengan gedung-gedung yang menjulang tinggi dengan arsitektur indah dan tertata sangat rapi, ada kesamaan dengan kota Jakarta, yaitu kemacetan lalu lintas terjadi pada setiap penjuru kota. Perbedaan yang menonjol adalah kedewasaan para penduduknya yang terlihat sangat dapat mengendalikan emosi dimanapun ia berada. Contoh; ketika terjadi kemacetan maka setiap pengguna jalan sabar antri di jalan raya tanpa ada yang membunyikan tlakson mobil. Apabila ada pejalan kaki yang mau menyeberang maka dapat dengan mudah menyeberang dengan menekan tombol merah pada lampu lalu lintas, maka secara otomatis lampu merah akan menyala dan pejalan kaki dapat menyeberang dengan aman. Mengapa keamanan dapat terjaga dengan tertib dan rapai? Hal demikian didukung adanya fasilitas Cicy TV yang dipasang pada setiap jalur keramaian, atau bahkan dimanapun tempatnya semua ada kamera pengintainya. Jalur lalu lintas tertata rapi disamping pengguna jalan patuh pada peraturan lalu lintas, akan tetapi pada setiap jalan tidak ada mobil yang berhenti dengan sengaja di setiap ruas jalan karena tempat parkir disediakan pada tempat tersendiri. Apabila pengemudi tidak patuh pada aturan yang ada maka ia akan kena tilang atau diperingatkan dengan thai box sing. 3

Hal lain yang menarik bagi penulis adalah bahwa di sepanjang kota Bangkok hampir tidak ada kendaraan roda dua yang melintas di jalan raya, karena menurut guide bahwa masyarakat Thailand sangat bergengsi sehingga mereka tidak mau naik kendaraan roda dua, melainkan memilih sabar dengan kemacetan lalu lintas menggunakan jenis mobil tertentu yakni mobil sedan. Bagi orang punya duit maka berangkat kerja dengan mobil sedang yang tidak punya duit berangkat kerja dengan naik bus umum atau tuk-tuk Thailand. Jam kerja mereka yakni masuk jam 09.00 dan pulang jam 17.00, namun demikian pemerintah Thailand mensiasati dengan membangun jalan tol khusus(perkiraan jarak tempuh waktu perjalanan tepat waktu) untuk mobil guna mengantisipasi kemacetan lalu lintas yang ada. Kesederhanaan lain yang terlihat adalah baik dari siswa TK, SD bahkan sampai tingkat perguruan tinggi juga para dosennya menggunakan seragam yang sama yakni warna hitam putih (atas warna putih dan bawahan gelap). Banyak hal yang tidak bisa penulis sajikan dalam laporan ini, akan tetapi penulis berusaha untuk membatasi laporan pada pendidikan sejarah yang berlaku di Thailand dan lebih spesifik pada perkembangan sejarah agama yang berkembang di Thailand khususnya tentang perkembangan dakwah Islam di Thailand. C. Pendidikan di Thailand Lembaga sekolah yang ada di Thailand sama yaitu ditangani oleh pemerintah dalam bentuk sekolah negeri sedang lembaga pendidikan yang lain ditangani oleh swasta. Kurikulum yang berlaku di sekolah Thailand dari jenjang terendah sampai pada perguruan tinggi semua hampir sama utamanya pada pendidikan wajar (wajib belajar selama 9 4

tahun) yang telah diberlakukan di Thailand. Sekolah negeri merupakan sekolah gratis bagi para warganya dengan fasilitas yang sangat memadai. Bahkan apabila ada orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya, maka orang tuanya ditangkap dan tidak segan-segan orang tua tersebut dipenjara. Sebagai contoh adalah sekolah negeri kota Pattaya 7 ini merupakan lembaga pendidikan yang disediakan oleh pemerintah yang terdiri dari TK negeri 7, SD negeri 6, dan SMP negeri 3. Lembaga ini berdiri pada lahan 26 Ha dengan fasilitas pembelajaran yang sangat memadai baik dari fisik bangunan ruang kelas, sarpras yang lain seperti ruang perpustakaan, kantin gratis, tempat bermain, lahan parkir, taman untuk bersantai dengan pohon yang tumbuh rimbun sebagi tempat pembelajaran siswa. Sekolah ini menampung 2250 siswa dengan 105 tenaga pengajar. Kurikulum yang diberlakukan adalah dari pusat memberikan beberapa pilihan spesifikasi sekolah dalam bidang ketrampilan, akan tetapi dalam memilih disesuaikan dengan keadaan setempat. Kebetulan sekolah ini memilih spesifikasi tentang pengolahan limbah lingkungan. Bahan limbah berasal dari keluarga dan tempat lain (khususnya dari kantin sekolah dan yang diproduksi sendiri) konsumsi yang dikoordinir sehingga menjadi limbah organik (dibuat menjadi pupuk kompos) dan limbah non organik khususnya yang kemudian diolah dan dimanfaatkan menjadi kerajinan tangan. Mata pelajaran yang diajarkan di sekolah meliputi materi bahasa Thailand menjadi bahasa ibu, matematika, seni, olah raga, teknik, dan bahasa asing pada sekolah menengah serta materi pelajaran social yang termasuk didalamnya adalah sejarah dan mata pelajaran agama. Semua siswa juga diwajibkan praktek belajar di lapangan baik di rumah 5

masing-masing siswa maupun di lingkungan sekolah, bahkan sampai membersihkan pantai secara berkala. Sedangkan limbah WC diupayakan untuk pupuk pertanian yang nantinya dimanfaatkan untuk konsumsi para siswanya. Tujuan wajib belajar 9 tahun bagi warga Negara Thailand antara lain; (1) Anak menjadi baik. (2) Mempunyai rasa cinta tanah air. (3) Menjaga lingkungan dengan baik. (4) Anak mempunyai ketrampilan kerja, dan ketika lulus siap kerja. (5) Sebagai contoh anak membawa barang bekas dari rumah kemudian dibuat kerajinan tangan dan dijual di sekolahan. (6) Setahun sekali bertepatan pada hari ulang tahun ratu dijadikan sebagai hari social untuk menyantuni siswa yang miskin. Pada setiap jenjang sekolah materi pelajaran bahkan mata kuliah sejarah selalu diberikan dengan tujuan agar para siswa cinta pada tanah air dan faham akan bangsanya sendiri. Lebih lanjut pembelajaran sejarah selalu dikaitkan dengan bahasa ibu yang pertama diajarkan kepada semua siswa di Thailand. Bahkan pemerintah berupaya keras dengan menerapkan aturan bahwa setiap warga Negara (laki-laki) ketika sudah berusia 20 tahun maka wajib menjadi biksu selama dua bulan. Apabila selama 2 bulan mau langsung melanjutkan sebagai biksu maka semua biaya ditanggung oleh Negara, sebaliknya apabila setelah 2 bulan kemudian berhenti menjadi biksu maka tidak mendi masalah. D. Sejarah agama yang berkembang di Thailand Di Thailand, Negeri yang mayoritasnya beragama Budha, terdapat kurang lebih 6,5 juta umat Islam, atau 10% dari seluruh populasi penduduk Thailand yang berjumlah 65 juta orang. Penduduk muslim Thailand sebagian besar berdomisili di bagian selatan Thailand, 6

seperti di propinsi Pha Nga, Songkhla, Narathiwat dan sekitarnya yang dalam sejarahnya adalah bagian dari Daulah Islamiyyah Pattani. Dengan jumlah umat yang menjadi minoritas ini, walau menjadi agama ke-dua terbesar setelah Bhuda, umat Islam Thailand sering mendapat serangan dari umat Bhuda (umat Budha garis keras), intimidasi, bahkan pembunuhan masal. Seperti yang kita ketahui, Budha adalah agama terbesar di Thailand, karena resmi menjadi agama kerajaan. Kehidupan Bhuda telah mewarnai hampir seluruh sisi kehidupan di Thailand, dalam pemerintahan (kerajaan), sistem dan kurikulum pendidikan, hukum, dan lain sebagainya. Namun, Selain agama Bhuda, di Thailand juga terdapat agama-agama lain. Di antaranya yang penulis ketahui adalah Islam, Kristen, Confucius, Hindu, dan Sikh. Islam, sikap masyarakat non-muslim (pemerintah) terhadap agama Islam. Dalam sebuah website Thailand untuk promosi wisata, keberagaman agama diangkat menjadi komoditi untuk dijual kepada masyarakat dunia. Nampaknya isu pluralisme juga berkembang di Thailand. Hal ini bisa kita lihat dari cara pandang beberapa kalangan tentang keberagaman agama di Thailand. Pemerintah, dalam hal ini kerajaan, memberi kesempatan bagi warga muslim untuk beribadah dan menganut kepercayaan masingmasing. Bahkan, Raja Thailand juga menghadiri perayaan acara dan hari-hari penting dalam Islam. Kabar baiknya, pemerintah membantu penerjemahan Al Quran ke dalam bahasa Thai, juga membolehkan warga muslim mendirikan masjid dan sekolah muslim. Kurang lebih tercatat terdapat 2000 masjid (100 masjid berada di Bangkok) dan 200 sekolah muslim di Thailand. Umat islam di Thailand bebas mengadakan pendidikan dan acara-acara keagamaan. 7

Kristen, agama ini dikenalkan pertama kali ke Thailand oleh misionaris dari Eropa pada abad ke-16 dan ke-17. Kristen Katolik pertama datang ke Thailand disusul oleh Kristen Protestan, bahkan beberapa sekte juga berkembang di sana, seperti Advent. Umat Kristen Thailand pada umumnya adalah imigran dari Cina. Sedangkan warga pribumi siam hanya sedikit yang berpindah agama dari Budha ke Kristen. Justru yang terjadi adalah seorang siam beragama Kristen tapi tetap menyembah Sang Budha. Kongfusius, agak sama dengan Kristen. Agama ini dianut oleh imigran dari Cina. Karena agama ini bersifat ajaran-ajaran filsafat hidup dan etika Cina kuno. Maka, pemeluknya pun kadang beragama Kristen, berajaran kongfusius, dan yang keturunan pribumi tetap menyembah Sang Budha. Hindu, hampir 20.000 orang India menetap di Thailand. Jumlah mereka terbagi menjadi dua, Hindu dan Sikh. Umat Hindu berpusat di Bangkok. Mereka beribadah di pure-pure. Mereka juga menjalankan pendidikan sendiri, akan tetapi sistem pendidikannya didasarkan pada sistem pendidikan nasional Thailand. Sikh, agama Sikh juga berpusat di Bangkok. Terbagi menjadi dua kelompok dan beribadah di pure yang berbeda juga. Secara bersama, mereka mendirikan sekolah-sekolah gratis untuk anak-anak miskin. Secara garis besar, Kerajaan menjamin sepenuhnya keberagaman agama di Negri Gajah Putih ini. Dengan catatan dalam satu kesatuan nasionalisme Siam. Jadi, yang keluar dari nasionalisme atau dianggap keluar maka akan berurusan dengan kerajaan. Seperti yang terjadi pada warga muslim, ada yang diserang militer, bahkan dibunuh. E. Pengembangan Dakwah Islam di Thailand 8

Ternyata Pemerintah memahami betul bahwa upaya pemerintah untuk menciptakan perdamaian dengan kekuatan militer tidak terlalu membuahkan hasil. Bahkan memperparah keadaan dan melahirkan gerakan perlawanan yang lainnya. Maka, untuk menciptakan perdamaian di Thailand selatan, pemerintah membuat terobosan baru, yakni dengan jalur pendidikan. Sebagai contoah dalam majalah Gatra bertanggal 2 September 2007, terdapat sebuah laporan yang menyebutkan upaya pemerintah dalam mendamaikan konfilk yang terjadi di Thailand Selatan. Dalam laporan disebutkan bahwa Perdana Menteri Surayud Chulanont, mengumumkan bahwa pemerintahnya akan memasukan pelajaran Agama Islam dalam sistem pendidikan di negara yang berpenduduk mayoritas Budha itu. Saya telah menugaskan Departemen Luar Negeri untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Malaysia serta mempelajari jenis silabus pendidikan apa yang perlu diperbaiki untuk pendidikan dasar di negara kita, kata Chulanont, dalam pernyataan, seperti dikutip kantor berita Thailand. Chulanont mengatakan pelajaran Agama Islam boleh diajarkan di sekolah-sekolah mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi di provinsi-provinsi di bagian selatan untuk jangka panjang. Ia mengatakan, pemerintahnya sedang mempertimbangkan untuk memperkerjakan para sarjana untuk mengajar Agama Islam di sekolah-sekolah negeri. Kurangnya mata pelajaran Agama Islam di sekolah-sekolah negeri di Thailand Selatan telah mendorong warga muslim mendaftarkan anak-anak mereka pada sekolah-sekolah Islam swasta. Chulanont kembali mengulangi himbauannya untuk menciptakan perdamaian di provinsi-provinsi bergejolak itu. Perdana menteri yang 9

mendapat dukungan militer itu mengatakan pemerintahnya akan berusaha sebaik mungkin untuk menciptakan pengertian yang lebih baik antara warga muslim dan Budha untuk membantu mengurangi apa yang ia sebut sebagai perpecahan. Kenyataan yang berkembang di masyarakat Thailand khususnya pada masyarakat muslim, mereka mendapatkan kebebasan dari pemerintah dalam pengembangan dakwah Islam. Hanya saja dakwahnya secara individual, banyak pula umat Islam yang sekolah/ kuliah dengan memakai jilbab dan wajar saja dalam arti tidak mendapatkan tekanan dari pemerintah. Di kota Bangkok berdiri Islamic Center sebagai pusat pengembangan dakwah Islam di Thailand. Pengembangan dakwah Islam disamping melalui individu dikembangkan pula melalui komunitas muslim melalui peringatan hari besar Islam, pada setiap masjid terdapat tempat untuk kajian keagamaan maupun BTA yang sifatnya rutin dengan dikoordinir oleh Islamic center yang berada di pusat kota Bangkok bahkan beberapa pengurusnya menduduki jabatan penting di Perguruan Tinggi Kasim Bandit university. Sementara Kasem Bundit University membuka 2 program doctoral, 11 program master, dan 11 fakultas dengan berbagai jurusan serta keunggulan sarana dan prasarana kampus yang tersedia. F. Kesimpulan Sangat jauh berbeda system yang berlaku antara di Thailand dan di Indonesia, kesiapan pemerintah Thailand dalam memberdayakan SDM dan memberlakukan manajemen kelembagaan pendidikan dengan baik sehingga tidak menimbulkan ketimpangan dari berbagai unsur masyarakat yang ada. Bahkan masyarakat miskin mendapatkan tempat 10

dihati pemerintah untuk diperlakukan secara adil sebagai warga Negara. Pada sisi lain umat muslim yang merupakan penduduk minoritas dapat dengan eksis menunjukkan jati dirinya sebagai warga muslim, walau dalam banyak hal mendapatkan perlakuan yang diskriminatif dalam segala hal. Alangkah ironisnya bahwa masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim justru banyak yang tidak eksis dalam memperjuangkan Islam yang sebenarnya. G. Rekomendasi Adapun rekomendasi yang diberikan dalam penelitian ini Bahwa kesempatan yang diberikan Kasem bundit University untuk pertukaran mahasiswa mohon ditindak lanjuti dengan baik. (2) Demikian pula pertukaran/permintaan guru/dosen bahasa Indonesia melalui KBRI ada tindak lanjutnya. (4) Memberikan koreografi sesuai permintaan untuk menampilkan seni budaya Indonesia pada pentas seni di Thailand yang selalu dikunjungi banyak orang.(5) Memberikan resep pengolahan daun singkong untuk memanfaatkan hasil budidaya masyarakat Thailand dengan baik. 11