PANDUAN ANALISIS LANJUT RISET KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN 2014
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat karunia dan rahmat- Nya, Buku Pedoman Analisis Lanjut Riset Kesehatan Nasional Tahun 2014 dapat diselesaikan dengan baik. Buku ini disusun sebagai pedoman dalam pelaksanaan Analisis Lanjut Riset Kesehatan Nasional sehingga dapat menghasilkan tulisan ilmiah yang sesuai dengan tujuan, prioritas, dan sasaran program kesehatan. Analisis Lanjut Riset Kesehatan Nasional Tahun 2014 merupakan kegiatan menganalisis data lebih detil dan mendalam dari riset kesehatan nasional, dibandingkan semua laporan yang sudah diterbitkan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Analisis lanjut tersebut diharapkan menghasilkan pengetahuan baru yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan perumusan kebijakan program kesehatan. Kepada seluruh pihak yang telah bersungguh-sungguh melaksanakan kegiatan analisis lanjut ini, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesarbesarnya. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan karunia, kekuatan dan memberikan petunjuk kepada kita semua dalam melaksanakan kegiatan penulisan ilmiah dalam rangka mendukung penelitian dan pengembangan kesehatan yang bermanfaat untuk perumusan kebijakan program kesehatan. ii
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR.. ii DAFTAR ISI. iii I. PENDAHULUAN 1 II. TUJUAN... 1 III. PENGERTIAN... 2 IV. SUMBER DATA.. 2 V. DASAR HUKUM..... 3 VI. OUTPUT/LUARAN.. 3 VII. UNSUR PENILAIAN... 4 VIII. PENGAJUAN PROPOSAL....... 4 IX. PRIORITAS TOPIK ANALISIS LANJUT.. 5 X. SYARAT SYARAT...... 5 XI. PEMBIAYAAN...... 6 XII. LANGKAH KEGIATAN....... 6 XIII. JADWAL.... 7 XIV. SYARAT PERMINTAAN DATA.... 8 XV. PENYUSUNAN LAPORAN HASIL ANALISIS LANJUT... 8 XVI PERTANGGUNGJAWABAN ADMINISTRASI KEUANGAN... 8 LAMPIRAN... iii
I. PENDAHULUAN Data Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) yang dikelola oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan meliputi Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Riset Fasilitas Kesehatan (Risfakes), serta data yang dihasilkan BPS terkait bidang kesehatan adalah Susenas dan Podes. Pengelolaan data tersebut bertujuan untuk mendukung penyediaan indikator status kesehatan dan faktor risikonya. Data Riskesnas telah banyak dimanfaatkan oleh Peneliti dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan maupun dari Lembaga Penelitian Pusat atau Daerah (Balitbangda Provinsi/ Kabupaten/ Kota), mahasiswa program Sarjana (S-1), Paska Sarjana (S-2), dan program Doktoral (S-3). Disamping itu sudah banyak juga digunakan dalam perumusan kebijakan program kesehatan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan telah menyelenggarakan Analisis Lanjut Riset Kesehatan Nasional sejak tahun 2009. Tahun 2014 ini merupakan periode ke-3 pelaksanaan Analisis Lanjut Riset Kesehatan Nasional. Analisis lanjut merupakan kegiatan pengolahan data bukan hanya deskriptif terhadap data Riset Kesehatan Nasional yang ada dengan ulasan yang lebih detil dibandingkan dengan laporan dasar yang telah diterbitkan Badan Litbangkes. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan memberikan kesempatan kepada para peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan maupun dari luar Kementerian Kesehatan (Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian di Luar Kemenkes, Balitbangda) untuk berpartisipasi melakukan analisis lanjut riset kesehatan nasional agar membuka wacana ilmiah yang lebih luas. II. TUJUAN A. TUJUAN UMUM Diperolehnya hasil analisis yang lebih tajam dan mendalam dari data riset kesehatan berskala nasional, yang mampu memberikan kontribusi bermakna dalam mewujudkan visi, misi dan sasaran pembangunan kesehatan B. TUJUAN KHUSUS 1. Melakukan analisis data riset kesehatan berskala nasional dan penulisan ilmiah dengan topik sesuai prioritas pembangunan kesehatan 1
2. Menghasilkan tulisan ilmiah dalam rangka pengembangan kebijakan dan program kesehatan 3. Menghasilkan publikasi ilmiah yang bertaraf Nasional dan Internasional 4. Meningkatkan kemampuan peneliti, mahasiswa, dan dosen dalam melakukan analisis data dan penulisan ilmiah 5. Meningkatkan jejaring antar peneliti dan antar lembaga penelitian termasuk perguruan tinggi III. PENGERTIAN 1. Analisis lanjut adalah analisis terhadap data berskala nasional yang telah ditentukan (Riskesdas, Rifaskes, Susenas, Podes) dengan menggunakan teknik statistik yang tepat. 2. Panel Pakar adalah sekumpulan orang yang menekuni dan telah diakui kepakarannya dalam disiplin ilmu tertentu di bidang Kesehatan. Panel Pakar bertugas menyeleksi dan menilai proporsal dan protokol analisis lanjut. 3. Peer Reviewer adalah para pakar yang memiliki kompetensi dan keahlian, khususnya tentang permasalahan, metodologi, dan hasil penelitian dari suatu proposal tertentu yang diminta untuk menyumbangkan pendapat dan sarannya. Peer reviewer dipilih di luar panel pakar dan berasal dari luar Badan Litbangkes 4. Tim Pengarah adalah Tim yang memberikan arahan, kebijakan dan keputusan pokok bagi kegiatan analisis lanjut riset kesehatan nasional yang kompetitif yang beranggotakan pimpinan Badan Litbangkes, Kepala Pusat, Kepala Balai Besar, Sekretaris Badan Litbangkes, dan Ketua Panel Pakar. IV. SUMBER DATA Sumber data inti yang dapat digunakan adalah data yang dihasilkan oleh Badan Litbangkes dari hasil wawancara: Riskesdas 2007 dan 2013 kabupaten/ provinsi/ nasional Riskesdas 2010 provinsi/ nasional Rifaskes 2011 kabupaten Detail variabel yang digunakan dapat dilihat pada kuesioner yang dapat diunduh di http://labdata.litbang.depkes.go.id Data inti lain yang dihasilkan Badan Litbangkes berdasarkan pemeriksaan laboratorium: Data pemeriksaan laboratorium Riskesdas 2013 nasional 2
Gula darah, kolesterol, hemoglobine, dan malaria (RDT) Data pemeriksaan laboratorium Riskesdas 2010 nasional Malaria (RDT) dan TB Paru Data biomedis Riskesdas 2007 nasional khusus wilayah perkotaan Gula darah, kolesterol, dan hemoglobine Data pendukung lain berasal dari Badan Pusat Statistik yang dapat digunakan adalah: Podes kabupaten/ provinsi/ nasional Susenas kabupaten/ provinsi/ nasional Hasil analisis dapat dilengkapi dengan tambahan informasi dari data primer yang dikumpulkan melalui penelitian kualitatif atau penelitian kuantitatif yang bersifat konfirmasi informasi dari data sekunder yang digunakan. Dalam melaksanakan penelitian tambahan tersebut, pengusul wajib mengajukan ijin etik ke Komisi Etik Badan Litbangkes setelah proposal dinyatakan lulus seleksi. Ijin etik juga diperlukan jika pengusul memerlukan identitas responden untuk kunjungan ulang ke responden Riskesdas atau Rifaskes. V. DASAR HUKUM 1. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 1995 tentang Litbangkes 3. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1179a Th. 1999 tentang Kebijakan Nasional Litbangkes 4. Instruksi Presiden No 4 th 2003 tentang Pengkoordinasian Perumusan dan Pelaksanaan Kebijakan Strategis Pembangunan Nasional Iptek 5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 6. Millennium Development Goals (MDGs) 2015 7. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010-2014 8. Arah Pembangunan Kesehatan serta Prioritas Pembangunan Kesehatan Tahun 2009-2014 VI. OUTPUT/LUARAN: Hasil atau luaran yang diharapkan dari kegiatan Analisis Lanjut Riset Kesehatan Nasional tahun 2014, terutama : 1. Publikasi ilmiah dalam Jurnal Nasional terakreditasi maupun Internasional atau presentasi ilmiah dalam konferensi, atau seminar ilmiah nasional maupun internasional 3
2. Hasil yang dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan (industri, swasta, pemerintah, masyarakat ilmiah) 3. Terciptanya suasana dan lingkungan ilmiah yang memacu perkembangan litbang bidang kesehatan 4. Pengembangan jejaring peneliti dan institusi penelitian di bidang kesehatan. VII. UNSUR PENILAIAN Originalitas Kejelasan perumusan masalah Keterkaitan antara metode dan teknik analisis dengan tujuan Keterkaitan hasil analisis dengan manfaat Tingkat ketajaman dan ketepatan teknik analisis. VIII. PENGAJUAN PROPOSAL 1. Pengajuan proposal analisis lanjut diawali dengan pengumuman undangan proposal (call for proposal) kepada yang berminat melalui laman (website) Badan Litbang Kesehatan. 2. Proposal harus ditulis mengikuti panduan yang sudah diterbitkan Badan Litbang Kesehatan Tahun 2014 yang dapat diakses melalui website: http://www.litbang.depkes.go.id atau http://labdata.litbang.depkes.go.id 3. Pengajuan proposal harus disertai dengan surat resmi dari pimpinan institusi pengusul 4. Informasi tentang kuesioner Riskesdas 2007, 2010, 2013 dan Rifaskes dapat diperoleh melalui halaman website Laboratorium Manajemen Data Badan Penelitiaan dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan dengan alamat: http://labdata.litbang.depkes.go.id 5. Proposal dikirimkan dalam bentuk hardcopy dan softcopy. Jumlah proposal awal dan proposal perbaikan yang harus diserahkan masing-masing sebanyak 3 (tiga) eksemplar yang sudah diberi cover kertas warna kuning. Proposal dalam bentuk softcopy dikirimkan ke Sekretariat Analisis Lanjut dengan alamat email: analisislanjut@gmail.com 6. Alur pengajuan proposal dapat dilihat pada Lampiran. 4
IX. PRIORITAS TOPIK ANALISIS LANJUT Diprioritaskan pada analisis lanjut yang mempunyai kaitan dengan RPJMN, RPJP, MDGs, post MDGs, JKN, PHC, Equity dan 12 Fokus prioritas pembangunan kesehatan. X. SYARAT-SYARAT 1. Peserta yang dapat mengikuti analisis lanjut data riset kesehatan berskala nasional: a. Peneliti Badan Litbangkes, yang sudah dan masih mempunyai jabatan fungsional peneliti (peneliti aktif) b. Peneliti kesehatan dari Balitbangda Provinsi/ Kabupaten/ Kota c. Dosen pada Institusi Pendidikan/ Perguruan Tinggi Kesehatan Negeri dan Swasta d. Organisasi Profesi Kesehatan (Apkesi, IDI, PDGI, IAI, IAKMI, PAEI, JEN, IBI, PPNI dsb) e. Mahasiswa Pascasarjana (S2 dan S3) dari Indonesia yang belajar di dalam negeri. 2. Dilakukan secara tim yang terdiri dari 1 orang Ketua Pelaksana, 1-2 orang Peneliti dan 1 orang Tenaga Administrasi. 3. Pengajuan proposal analisis lanjut harus mencantumkan pernyataan dari seluruh anggota tim dan persetujuan atasan yang berwenang, atau dekan/direktur pascasarjana bagi mahasiswa 4. Proposal Analisis Lanjut dalam bentuk hardcopy dikirim ke: Bagian Informasi, Publikasi dan Diseminasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Jl. Percetakan Negara 29 Jakarta 10560 Kotak Pos 1226 Telepon (021) 4261088 Faksimili (021) 4243933 5. Proposal analisis lanjut yang mempunyai judul dan/ atau isi materi yang sama, maka akan dipilih salah satu dengan pertimbangan ilmiah 6. Judul atau topik yang sudah pernah diajukan oleh pengusul sebelumnya, tidak diproses lebih lanjut (tidak diterima) 7. Pengusul tidak sedang dalam proses analisis menggunakan data Badan Litbangkes dan/atau belum menyelesaikan kewajibannya menyerahkan hasil analisisnya 8. Pengusul yang pernah mendapat dana penelitian DIPA Badan Litbangkes (tahun 2011-2013), sudah menyerahkan seluruh kewajibannya (laporan, raw data, dan manuskrip) kepada bagian Perencanaan dan Anggaran Badan Litbangkes 5
9. Pengusul (Principal Investigator) hanya boleh mengajukan 1 (satu) judul proposal 10. Satu nama maksimal hanya terlibat dalam 2 proposal analisis lanjut. XI. PEMBIAYAAN 1. Total maksimum jumlah proposal yang dibiayai Badan Litbangkes sebanyak 90 judul 2. Biaya yang disediakan maksimum 25.000.000,-(dua puluh lima juta rupiah) per proposal 3. Komponen pembiayaan sebagai berikut : a. Belanja honor, maksimal 25% dari total anggaran Honor hanya diberikan untuk penunjang penelitian seperti pengolah data, pembantu peneliti, dan sekretariat. b. Belanja bahan maksimal 15% dari total anggaran Meliputi belanja ATK, penggandaan, bahan komputer (CD/DVD, tinta printer) dan biaya transport dalam kota. c. Belanja non operasional, sebesar 30% dari total anggaran Meliputi biaya permintaan set data, biaya pengurusan ijin etik, dan bahan kontak penelitian. d. Belanja perjalanan, maksimal sebesar 30% dari total anggaran. Meliputi belanja perjalanan untuk pengumpulan data primer (misalnya indepth interview), biaya perjalanan untuk pengurusan ijin, biaya perjalanan untuk konsultasi ke tim teknis dan biaya penginapan/akomodasi. 4. Tim reviewer berhak melakukan usulan revisi anggaran dari proposal yang diajukan 5. Pencairan dana dilakukan dengan sistem reimburs dalam 3 (tiga) tahap setelah pekerjaan dan SPJ rampung. Pencairan dana tahap akhir akan diberikan setelah perbaikan laporan akhir diterima Sekretariat Analisis Lanjut. 6. Penjelasan lebih lanjut mengenai pembiayaan dapat dilihat pada panduan administrasi Analisis Lanjut 2014. XII. LANGKAH KEGIATAN 1. Persiapan : Penentuan Tim Panel Pakar sesuai dengan bidang kepakaran Penerimaan proposal 2. Seleksi administrasi 6
Telaah proposal analisis lanjut yang masuk, terhadap analisis yang pernah dilakukan oleh pengusul-pengusul sebelumnya. Seleksi administrasi dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya duplikasi atau plagiarisme Hasil seleksi administrasi menghasilkan 2 (dua) kategori: a) Proposal diterima tanpa perbaikan administrasi, diteruskan ke seleksi selanjutnya b) Proposal diterima dengan perbaikan atau perlu dilengkapi Pengelompokan proposal sesuai topik kesehatan 3. Seleksi oleh Panel Pakar Semua proposal analisis lanjut yang sudah memenuhi syarat administrasi akan dibahas oleh Tim Panel Pakar sesuai dengan kepakarannya Untuk mendapatkan penilaian yang lebih objektif semua proposal analisis lanjut diseleksi oleh Tim Panel Pakar dengan ketentuan satu proposal direview oleh 2 reviewer yang sesuai dengan kepakarannya dengan sistem blind. Proposal yang lolos dari seleksi oleh Panel Pakar tetapi ditemukan tidak memenuhi syarat yang ditentukan maka akan dinyatakan gugur. Keputusan tim panel pakar tidak dapat diganggu gugat XIII. JADWAL KEGIATAN Pengumuman via web Badan Litbang dan milis jaringan 6 Mei 2014 Penyusunan proposal oleh peneliti 6-12 Mei 2014 Seleksi proposal internal satker (untuk Badan Litbang oleh PPI) 12 19 Mei 2014 Batas akhir proposal diterima panitia analisis lanjut 20 Mei 2014 Penilaian oleh panel pakar 25 Mei 5 Juni Rapat panel pakar 10-11 Juni 2014 Pengumuman proposal yang diterima 12 Juni 2014 Batas akhir penerimaan protocol 18 Juni 2014 Presentasi protokol 20-25 Juni 2014 Perbaikan protokol dan permintaan set data 30 Juni 2014 Pembuatan set data 1-12 Juli 2014 Pelaksanaan analisis lanjut & administrasi 13 Juli s/d 12 September 2014 Pembinaan 13 Juli s/d 12 September 2014 Batas akhir penerimaan laporan analisis 30 September 2014 Seminar dan penyusunan artikel siap terbit 1-15 Oktober 2014 Evaluasi 16-31 Oktober 2014 7
XIV. SYARAT PERMINTAAN DATA 1. Permintaan variabel harus sesuai dengan kerangka teori dan kerangka konsep yang disetujui. Tidak diijinkan untuk pengajuan penggunaan total data baik secara nasional, provinsi atau Kabupaten/ Kota. Tim manajemen data berhak mengurangi variabel yang tidak sesuai dengan kerangka teori dan kerangka konsep yang disetujui. 2. Data Susenas dan/atau Podes hanya dapat diperoleh jika berkaitan dengan data inti Litbangkes (Riskesdas/ Rifaskes). 3. Formulir permintaan data dapat diunduh melalui http://labdata.litbang.depkes.go.id di bawah menu download dan diajukan kepada Sekretariat Analisis Lanjut bersamaan dengan penyerahan protokol final. 4. Tim Manajemen Data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan akan memproses permintaan data bagi proposal yang lulus seleksi. XV. PENYUSUNAN LAPORAN HASIL ANALISIS LANJUT 1. Laporan Hasil Analisis Lanjut harus ditulis mengikuti panduan yang diterbitkan oleh Badan Litbang Kesehatan dan dikirimkan kepada Sekretariat Analisis Lanjut untuk direview lebih lanjut oleh Tim Penilai. 2. Perbaikan laporan hasil analisis lanjut diserahkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan mengikuti persyaratan yang berlaku. 3. Harus disertai surat pengantar dari institusi/ satker terkait. 4. Menyerahkan laporan sebanyak 3 (tiga) eksemplar, cover kertas warna kuning. 5. Menyerahkan artikel ilmiah yang siap diterbitkan sebanyak 3 (tiga) eksemplar. 6. Laporan akhir dan artikel ilmiah diserahkan dalam bentuk softcopy dalam media CD kepada Sekretariat Analisis Lanjut. XVI. PERTANGGUNGJAWABAN ADMINISTRASI KEUANGAN A. Belanja Honor Pembayaran honorarium hanya diberikan kepada tim peneliti yang tidak mempunyai jabatan fungsional Peneliti, dengan ketentuan/bukti-bukti SPJ sebagai berikut : a. Surat Keputusan (SK) Kepala Badan Litbangkes tentang pelaksanaan Analisis Lanjut 2014. b. Daftar pembayaran honor, potongan pajak (PPh Pasal 21) PNS Golongan I dan II dan Pensiunannya (0%) PNS Golongan III dan Pensiunannya (5%) PNS Golongan IV dan Pensiunannya (15%) 8
Khusus Non PNS pendapatan Upah/Uang Saku Harian, Mingguan, Satuan, Borongan dikenakan tarif pasal 17 (5%) Lampiran 2 dan 3 c. Bukti pemotongan PPh Psl 21 dibuat oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Badan Litbangkes d. Fotokopi NPWP penerima honor. e. Pembayaran honor mengikuti ketentuan yang berlaku yaitu Peraturan Menteri Keuangan No. 72/PMK.02/2013 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2014 (merupakan batas maksimal). B. Belanja Bahan dan Belanja Barang Non Operasional Belanja Bahan digunakan untuk belanja ATK (Alat Tulis Kantor), penggandaan, dan bahan komputer (CD/DVD, tinta sprinter) serta transport dalam kota. Sedangkan Belanja Non Operasional digunakan untuk pembayaran biaya permintaan set data, pembayaran pengurusan ijin etik, dan bahan kontak penelitian. 1. Pengadaan bahan dan barang non operasional yang nilainya sampai dengan 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) dengan ketentuan/bukti SPJ sebagai berikut: a. Nota pembelian atau bon kontan dengan cap dan tanda tangan penjual/toko, rincian barang yang dibeli dengan tanda terima barang yang ditandatangani oleh peneliti. b. Belanja sewa dikenakan pajak (PPN 10% dan PPh Psl 23 sebesar 2%). c. Belanja pemeriksaan dikenakan pajak (PPh Psl 23 sebesar 2%). 2. Pengadaan bahan dan barang non operasional yang nilainya di atas 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) sampai dengan 1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan ketentuan/bukti SPJ sebagai berikut: a. Kuitansi pembayaran dan materai 3.000,- (nama dan alamat perusahaan harus jelas). Lampiran 4 b. Faktur/nota, rincian barang/jasa yang dibeli dengan tanda terima barang/jasa yang ditandatangani oleh peneliti. Lampiran 5 c. Belanja sewa dikenakan pajak (PPN 10% dan PPh Psl 23 sebesar 2%). d. Belanja pemeriksaan dikenakan pajak (PPh Psl 23 sebesar 2%). e. Surat Setor Pajak (SSP) dibuat diatas blanko resmi yang dikeluarkan oleh penyedia barang/jasa (NPWP penyedia barang/jasa) ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran Sekretariat Badan Litbangkes sebagai wajib pungut. 9
f. Penyedia barang/jasa wajib memiliki NPWP atau tidak diperbolehkan lagi menggunakan NPWP Bendahara Pengeluaran Sekretariat Badan Litbangkes. 3. Pengadaan barang/jasa belanja barang non operasional yang nilainya di atas 1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan ketentuan/bukti SPJ sebagai berikut: a. Nota pemesanan barang dari penanggung jawab kegiatan kepada penyedia barang yang disetujui oleh PPK b. Kuitansi pembayaran dan materai 6.000,- (nama dan alamat perusahaan harus jelas). Lampiran 4 c. Faktur/nota, rincian barang/jasa yang dibeli. Lampiran 5 d. Surat Setor Pajak (SSP) dibuat diatas blanko resmi yang dikeluarkan oleh penyedia barang/jasa (NPWP penyedia barang/jasa) ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran Sekretariat Badan Litbangkes sebagai wajib pungut. e. Penyedia barang/jasa wajib memiliki NPWP atau tidak diperbolehkan lagi menggunakan NPWP Bendahara Pengeluaran Sekretariat Badan Litbangkes. f. Faktur standar pajak (kertas NCR) yang dikeluarkan oleh penyedia barang/jasa. Lampiran 6 g. Surat pemberitahuan kode seri faktur pajak yang dikeluarkan oleh kantor pajak. Lampiran 7 h. Pembelian di atas 1.000.000,- (satu juta rupiah) dikenakan pajak, untuk pengadaan barang (PPN 10%), belanja jasa (PPN 10% dan PPh pasal 23 sebesar 2%), belanja sewa (PPN 10% dan PPh pasal 23 sebesar 2%), dan belanja pemeriksaan (PPh Psl 23 sebesar 2%). i. Surat Setor Pajak (SSP) harus dilegalisir oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan setempat dan diketahui oleh PPK. 4. Pengadaan barang/jasa belanja barang non operasional yang nilainya di atas 5.000.000,- (lima juta rupiah) dengan ketentuan/bukti SPJ sebagai berikut: a. Nota dinas pengajuan pembelian barang/jasa dari PPK Analisis Lanjut b. Kuitansi pembayaran dan materai 6.000,- (nama dan alamat perusahaan harus jelas). Lampiran 4 c. Faktur/nota, rincian barang/jasa yang dibeli. Lampiran 5 d. Surat Setor Pajak (SSP) dibuat diatas blanko resmi yang dikeluarkan oleh penyedia barang/jasa (NPWP penyedia barang/jasa) ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran Sekretariat Badan Litbangkes sebagai wajib pungut. 10
e. Penyedia barang/jasa wajib memiliki NPWP atau tidak diperbolehkan lagi menggunakan NPWP Bendahara Pengeluaran Sekretariat Badan Litbangkes. f. Faktur standar pajak (kertas NCR) yang dikeluarkan oleh penyedia barang/jasa. Lampiran 6 g. Surat pemberitahuan kode seri faktur pajak yang dikeluarkan oleh kantor pajak. Lampiran 7 h. Pembelian di atas 1.000.000,- (satu juta rupiah) dikenakan pajak, untuk pengadaan barang (PPN 10%), belanja jasa (PPN 10% dan PPh pasal 23 sebesar 2%), belanja sewa (PPN 10% dan PPh pasal 23 sebesar 2%), dan belanja pemeriksaan (PPh Psl 23 sebesar 2%). i. Faktur pembelian dibubuhi tandatangan pejabat penerima barang/jasa dan diketahui pejabat pengadaan Sekretariat Badan Litbangkes. j. Surat Setor Pajak (SSP) harus dilegalisir oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan setempat dan diketahui oleh PPK. C. Belanja Perjalanan Peng-SPJ-an Perjalanan Dinas dengan ketentuan/bukti SPJ sebagai berikut: a. Kerangka Acuan / TOR (Term of Reference) b. Surat Tugas. Lampiran 8 c. Surat Perjalanan Dinas (SPD) Badan Litbangkes. Lampiran 9 d. Asli Tiket pergi pulang (untuk perjalanan dengan pesawat udara dilampirkan boarding pass dan airport tax) e. Kuitansi/rincian perhitungan biaya. Lampiran 10 dan 11 f. Kuitansi hotel/penginapan. Lampiran 12 g. Laporan hasil perjalanan dinas. Keterangan: 1) Pembayaran uang harian, dan uang hotel mengikuti ketentuan yang berlaku yaitu Peraturan Menteri Keuangan No. 72/PMK.02/2013 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2014 (merupakan batas maksimal). Lampiran 13 dan 14 2) Perjalanan dinas tidak boleh untuk aktifitas pertemuan penyusunan proposal/protokol/laporan/naskah publikasi/manajemen data 3) Pembayaran transport ke tempat tujuan disesuaikan dengan keadaan daerah masing-masing (at cost). 4) Surat tugas ditandatangani oleh Pejabat berwenang di institusi masing-masing. 11
5) Surat Perjalanan Dinas (SPD) harus ditandatangani oleh PPK Analisis Lanjut Riskesnas. 6) Tanda tangan SPD sampai dan berangkat kembali di/dari tempat tujuan dilakukan oleh Pejabat berwenang di instansi pemerintah yang dituju dan atau yang terdekat. 7) Selesai melakukan perjalanan dinas wajib membuat laporan hasil perjalanan dinas selambat-lambatnya 5 hari setelah pelaksanaan kegiatan. 5. Lain-lainnya Biaya lain-lain (uang transport, penggandaan, dll) dilakukan dengan memperhatikan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. Bukti-bukti SPJ meliputi: a. Penggantian transport lokal dalam rangka pengambilan sampel : 1) Surat tugas. Lampiran 8 2) Kuitansi pembayaran. Lampiran 15 3) Daftar pembayaran. Lampiran 16 b. Bahan kontak penelitian: 1) Undangan. Lampiran 17 2) Daftar hadir. Lampiran 18 3) Kuitansi pembayaran. Lampiran 19 4) Daftar pembayaran. Lampiran 20 c. Biaya penggandaan: 1) Kuitansi pembayaran. Lampiran 21 2) Bon kontan dari toko yang dibubuhi stempel dan tanda tangan. d. Rekap Belanja Bahan Persediaan: 1) Bahan ATK. Lampiran 22 2) Bahan Penelitian. Lampiran 23 12
Lampiran 1 ALUR KEGIATAN ANALISIS LANJUT 2014 Langkah-langkah sebagai berikut : 1. Proposal yang telah dibuat sesuai dengan panduan pembuatan proposal dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (termasuk daftar variable yang dibutuhkan) bersama dengan surat pengantar dari Institusi atau satuan Kerja dapat dikirimkan ke Sekretariat Analisis Lanjut. 2. Sekretariat Analisis Lanjut akan meneruskan berkas proposal kepada Laboratorium Manajemen Data (Lab Mandat) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan untuk seleksi duplikasi judul dan analisis: a) apabila ada duplikasi dengan analisis yang sudah dilakukan sebelumnya, Sekretariat Analisis Lanjut akan mengirimkan surat pemberitahuan penolakan proposal kepada Pengusul. b) proposal yang tidak duplikasi selanjutnya akan diteruskan kepada Tim Panel Pakar untuk telaah substansi proposal. Jika ditemui proposal yang sama dengan sesama pengusul maka akan dipilih proposal yang lebih baik dalam aspek substansi termasuk kelayakan uji analisis yang digunakan dan usulan dana yang diajukan. 3. Hasil telaah akan disampaikan kepada Pengusul melalui Sekretariat Analisis Lanjut Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 4. Proposal yang sudah diterima atau lulus seleksi, pengusul wajib melakukan presentasi protokol untuk mendapatkan masukan dari tim panel pakar. 5. Protokol yang telah diperbaiki sesuai masukan dikirim ke sekretariat Analisis Lanjut dan diteruskan kepada Lab Mandat untuk pembuatan subset data sesuai dengan proposal yang disetujui. Khusus proposal dengan tambahan penelitian primer (kualitatif/ kuantitatif) harus mengajukan dulu ijin etik ke Komisi Etik Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan untuk mendapatkan persetujuan etik dan selanjutnya akan dikirim ke Lab Mandat untuk pembuatan subset data sesuai proporsal. 6. Pengusul yang sudah mengirimkan perbaikan protokol dan daftar variabel yang dibutuhkan dapat menghubungi Lab Mandat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan untuk konfirmasi waktu pengambilan sub set datat. Alamat Lab Mandat di Jl. Percetakan Negara No. 29 Telp. (021) 4261088 pesawat 202. Pengusul dapat mengambil subset data set setelah menandatangani surat pernyataan penggunaan data dan membayar biaya subset data sesuai dengan aturan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). 7. Pengusul diberikan waktu kurang lebih selama 2 (dua) bulan untuk melakukan analisis dan penulisan, termasuk pengumpulan data primer (bila diperlukan) serta pembinaanpembinaan oleh tim pakar.
8. Laporan awal atau hasil analisis sementara akan dipresentasikan untuk mendapatkan masukan dan perbaikan dari Panel Pakar dan Narasumber lainnya. 9. Draft laporan akhir merupakan hasil yang sudah lengkap tetapi masih bersifat sementara, dipresentasikan untuk mendapatkan masukan dan perbaikan dari Panel Pakar dan Narasumber lainnya, sebelum menjadi laporan final 10. Laporan final yang sudah dilengkapi dengan perbaikan dan draft artikel diserahkan kepada Sekretariat Analisis Lanjut, disertai file elektronik data primer (cth: transkrip dan matriks untuk data kualitatif), serta laporan keuangan/administrasi. Laporan akhir dan dokumen kelengkapannya dalam bentuk file elektronik juga harus dikirimkan ke Sekretariat Analisis Lanjut bersamaan dengan hardcopy sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku dalam pedoman analisis lanjut. Bagan Alur Analisis Lanjut 2014
Lampiran 2 KEMENTERIAN KESEHATAN R.I. TA :. BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Nomor Bukti :.. KESEHATAN Mata Anggaran :.. KUITANSI Sudah terima dari : Pejabat Pembuat Komitmen Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Jumlah uang : Rp.. Terbilang : Untuk pembayaran : Biaya Belanja Honor Penelitian... dalam rangka Analisis Lanjut 2014 periode Bulan... 2014 Sesuai tanda bukti terlampir.,. 2014 Yang Menerima (Nama Jelas) Setuju dibebankan pada mata anggaran berkenaan, a.n. Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pembuat Komitmen Lunas dbayar tgl. Bendahara Pengeluaran Pembantu Bambang P. Cadrana, SKM, MKM Reni Fitriani, SE NIP. 196902051994031003 NIP. 198712262010122002
Lampiran 3 Daftar Penerimaan Honor Tidak Tetap Penelitian (Judul Penelitian) Fakultas... Universitas... Periode : Bulan April, Mei, Juni 2014 No. Nama Golongan Jabatan dalam tim Jumlah honor PPh Jumlah dibayar Tanda Tangan 1. III Koordinator Peneliti 3 bulan x 420.000,- = 1.260.000,- 63.000 1.197.000 2. III Sekretariat Peneliti 3 bulan x 300.000,- = 900.000,- 45.000 855.000 Jumlah 2.160.000 108.000 2.052.000 Terbilang : Dua juta lima puluh dua ribu rupiah Mengetahui Dekan Fakultas... Universitas... Bandung Yang membayarkan, (Nama Lengkap) (Nama Peneliti) Keterangan: PPh Gol III = 5% PPh Gol IV = 15%
Lampiran 4 cv. Sinarmas Perdagangan umum - Alat Teknik - Mekanikal - Komputer - Barang cetakan Jl. Surakarta No.31 A, Jakarta Pusat Kuitansi Sudah diterima dari : Pejabat Pembuat Komitmen Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Uang sejumlah : Untuk pembayaran :... Jumlah.., 2014 cv. Sinarmas (nama lengkap) Direktur
Lampiran 5 cv. Sinarmas Perdagangan umum - Alat Teknik - Mekanikal - Komputer - Barang cetakan Jl. Surakarta No.31 A, Jakarta Pusat Kepada Yth,... Faktur No. :.. No. Nama Barang Banyaknya Harga Satuan Jumlah JUMLAH Yang Menerima Barang., 2014 cv. Sinarmas (Nama Peneliti) (TTD, cap, Nama Lengkap)
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8 Kop instansi Nomor : S U R A T T U G A S Yang bertanda tangan di bawah : Nama : N I P : Pangkat/Gol : Jabatan : menugaskan kepada : Nama : N I P : Pangkat/Gol : Jabatan : Untuk melaksanakan : Kegiatan... Tempat : Tanggal : Pembebanan biaya : DIPA Sekretariat Badan Litbangkes TA 2014 Demikian surat tugas ini dikeluarkan untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dikeluarkan di :... Pada tanggal :... 2014 Kepala... (Nama Jelas) NIP
Lampiran 9 KEMENTERIAN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN Jl. Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560 Kotak Pos 1226 Telepon: (021) 4261088 Faksimile: (021) 4243933 E-mail: sesban@litbang.depkes.go.id, Website: http://www.litbang.depkes.go.id Lembar ke : Kode No. : Nomor : SURAT PERJALANAN DINAS 1 Pejabat Pembuat Komitmen Bambang P. Cadrana, SKM, MKM 2 Nama / NIP Pegawai yang melaksanakan perjalanan dinas 3 a. Pangkat dan golongan a. b. J a b a t a n / Instansi b. c. Tingkat Biaya Perjalanan Dinas c. 4 Maksud Perjalanan Dinas 5 Alat angkutan yang dipergunakan 6 a. Tempat berangkat a. b. Tempat tujuan b. 7 a. Lamanya perjalanan dinas a. b. Tanggal berangkat b. c. Tanggal harus kembali / tiba di c. tempat baru *) Pengikut : Nama Tanggal Lahir Keterangan 8 1...... 2...... 9 Pembebanan Anggaran a. Instansi a. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan b. Akun b. 10 Keterangan lain-lain coret yang tidak perlu Dikeluarkan di : Tanggal : Pejabat Pembuat Komitmen, Bambang P. Cadrana, SKM, MKM NIP. 196902051994031003
Lampiran 10 KEMENTRIAN KESEHATAN R.I. BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS Lampiran SPD Nomor Tanggal : : No Perincian Biaya Jumlah Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah : Terbilang : Telah dibayar sejumlah.. Bendahara Pengeluaran Pembantu.., 2014 Telah menerima jumlah uang sebesar Yang Menerima, Reni Fitriani, SE ( Nama Jelas. ) NIP. 198712262010122002 NIP.. PERHITUNGAN SPD RAMPUNG Ditetapkan sejumlah Yang telah dibayar semula Sisa kurang / lebih :. :. :. Pejabat pembuat komitmen Bambang P. Cadrana, SKM, MKM NIP. 196902051994031003
Lampiran 11 KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN JL.PERCETAKAN NEGARA NO.29 TELP.(021) 4261088 DAFTAR PENGELUARAN RIIL Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama NIP :. :. Jabatan :. Berdasarkan Surat Perjalanan Dinas (SPD) Nomor.tanggal,dengan ini kami menyatakan dengan sesungguhnya bahwa : 1. Biaya transportasi pegawai dan/atau biaya penginapan di bawah ini yang tidak dapat diperoleh bukti-bukti pengeluarannya, meliputi : No Uraian Jumlah Jumlah 2. Jumlah uang tersebut pada angka 1 di atas benar-benar dikeluarkan untuk pelaksanaan Perjalanan Dinas dimaksud dan apabila dikemudian hari terdapat kelebihan atas pembayaran, kami bersedia untuk menyetorkan kelebihan tersebut ke Kas Negara. Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui/menyetujui :..,... 2014 Pejabat Pembuat Komitmen, Pelaksana SPD, Bambang P. Cadrana, SKM, MKM NIP. 196902051994031003. NIP
Lampiran 12 KOP HOTEL KUITANSI No. II 0171 Sudah terima dari Sejumlah Untuk Pembayaran : Dr. Rahmadiputri : Delapan ratus ribu rupiah : Biaya penginapan Tanggal 19 s.d. 21 Juli 2014 (2 malam X 400.000,- = 800.000,-) Total 800.000,- Bogor, 21 Juli 2014 Accounting & Finance Dept (Nama Terang & Stempel)
Lampiran 13
Lampiran 14