Identifikasi Ras Fisiologi Nematoda Radopholus similis Cobb. yang Menyerang Tanaman Kopi



dokumen-dokumen yang mirip
Sebaran Populasi Nematoda Radopholus similis dan Pratylenchus coffeae Pada Lahan Perkebunan Kopi

UJI KETAHANAN BEBERAPA NOMER KENTANG (Solanum tuberosum Linn.) TERHADAP SERANGAN NEMATODA SISTA KENTANG (Globodera rostochiensis Woll.

Identifikasi Spesies Nematoda Parasit Kopi Arabika pada Beberapa Areal Calon Lahan di Jawa Barat. Soekadar Wiryadiputra 1)

ABSTRAK. : Capsicum annuum L, Chromoloena odorata L, Lantana camara L. Meloidoyne spp dan Piper betle L.

SINERGI ANTARA NEMATODA

Seminar dan Kongres Nasional Ke XXII Perhimpunan Fitopatologi Indonesia

CARA APLIKASI Trichoderma spp. UNTUK MENEKAN INFEKSI BUSUK PANGKAL BATANG (Athelia rolfsii (Curzi)) PADA BEBERAPA VARIETAS KEDELAI DI RUMAH KASSA

Komasti, Varietas Komposit Kopi Arabika Tahan Penyakit Karat Daun. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118

TEKNIK PENGAMATAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN (PNH 3162, SKS 2/1) A. SILABUS

DAN CABANG PADA ENAM KLON KARET ABSTRACT

PEMULIAAN K ETAHANAN TANAMAN K OPI TERHADAP NEMATODA PARAS IT

PERAKITAN KEDELAI UNGGUL BARU BERDAYA HASIL TINGGI, BERUMUR GENJAH, DAN TAHAN HAMA UTAMA KEDELAI (ULAT GRAYAK)

PENGARUH JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH DAN UKURAN BAHAN STEK TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN NAGA SKRIPSI

Hulupi, Nasrullah, dan Soemartono

Pengaruh Waktu Inokulasi dan Jumlah Inokulum Terhadap Patogenisitas Phytophthora nicotianae pada Bibit Tembakau

A. LAPORAN HASIL PENELITIAN

PENGENDALIAN BIOLOGI NEMATODA PURU AKAR ( Meloidogyne spp. ) PADA TANAMAN TOMAT ( Lycopersicum esculentum Mill ) SKRIPSI. Oleh

DUA NEMATODA DESTROYER AKAR KOPI

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN KERTAS UNTUK PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN KEDELAI DENGAN SISTEM TANPA OLAH TANAH

SKRIPSI. Oleh Rahadian Pribadi NIM

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

TINJAUAN PUSTAKA. sekunder, cabang kipas, cabang pecut, cabang balik, dan cabang air

SKRIPSI OLEH : HONDY HARTANTO

BAHAN DAN METODE. Bahan

PRAKATA. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan. hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang merupakan

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN MOL BONGGOL PISANG DAN GIBGRO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ARTEMISIA (Artemisia annua L.)

PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) PADA MEDIA GAMBUT DENGAN PEMBERIAN URINE SAPI

PENGARUH KEMATANGAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L).Merrill)

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Penyiapan tanaman uji

HOST PATHOGEN INTERACTION (PART II)

Efikasi Isolat Cendawan Mikoriza Arbuskula Indigenous Pisang terhadap Nematoda Radopholus similis pada Pisang Ambon Hijau

SELEKSI NEMATODA PARASIT SERANGGA DARI TANAH DIPERTANAMAN KAKAO DI LABORATORIUM SKRIPSI

KONSEP, DIAGNOSIS, DAN KLASIFIKASI PENYAKIT TANAMAN

Pengaruh Beauveria bassiana terhadap Mortalitas Semut Rangrang Oecophylla smaragdina (F.) (Hymenoptera: Formicidae)

Pemanfaatan Teknik Kultur In Vitro Untuk Mendapatkan Tanaman Pisang Ambon Tahan Penyakit Fusarium

(QlYC JNI MAX (l) MERR) KULTIYAR ORBA DAN LOKON

UJI EFISIENSI PUPUK MAJEMUK DAN PUPUK TUNGGAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena, L) PADA TANAH GAMBUT DAN MINERAL

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penyiapan Tanaman Uji Pemeliharaan dan Penyiapan Suspensi Bakteri Endofit dan PGPR

III. BAHAN DAN METODE

Dwi Kiswanti, Suryanti*, dan Christanti Sumardiyono

SKRIPSI PENGUJIAN ISOLAT VIRUS YANG DILEMAHKAN DENGAN PEMANASAN UNTUK MELINDUNGI KACANG PANJANG TERHADAP INFEKSI VIRUS MOSAIK

EFEKTIFITAS METABOLIT Trichoderma spp. UNTUK MENGENDALIKAN Ganoderma spp. SECARA In Vitro SKRIPSI OLEH : NI MAL HAMDI BM AGROEKOTEKNOLOGI

SKRIPSI KELIMPAHAN POPULASI WERENG BATANG COKLAT PADA BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN PEMBERIAN ZEOLIT DAN PENERAPAN KONSEP PHT

RESPON KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) TERHADAP KONSENTRASI GARAM NaCl SECARA IN VITRO

PENGARUH PENYINARAN ULTRA VIOLET TERHADAP PATOGENITAS Fusarium moniliforme PENYEBAB PENYAKIT POKAHBUNG PADA TANAMAN TEBU SKRIPSI.

Fusarium sp. ENDOFIT NON PATOGENIK

SKRIPSI. PENGARUH PEMBERIAN ABU SERBUK GERGAJI DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KAKAO (Theobroma Cacao L.)

Abstract. Thesis (2010), Master s program In Biology, School of Live Sciences and Technology-ITB,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian

BEBERAPA HASIL INOKULASI PADA CAKRAM DAUN KOPI DENGAN HEMILEIA VASTATRIX DI LABORATORIUM

The Role of Mycorrhyza, Rhizobium and Hurnic Acid on The Growth and Nutrient Content of Several Legrune Cover Crop Species

DAN PEMBERIAN ARANG BATOK KELAPA SEBAGAI PENGENDALIAN HAYATI PENYAKIT LANAS

UJI KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT BULAI (Peronosclerospora maydis)

SKRIPSI. PENGARUH PEMBERIAN PUPUK UREA DAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON (Anthocephalus cadamba Miq)

SKRIPSI. PENGARUH PEMBERIAN 2,4-D DAN BAP TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) Oleh Nurul Mufidah H

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG DIBERI PUPUKKANDANG AYAM DENGAN KERAPATAN TANAM BERBEDA

PENDAHULUAN. Kopi (Coffea sp.) sebagai salah satu komoditi non migas. Kopi memiliki

Respon Pemberian Zeolit Terhadap Peningkatan Efisiensi Pemupukan Amonium Sulfat Pada Bibit Tanaman Kakao (Theobroma Cacao L.

PENGARUH ASAL BAHAN DAN BENTUK PANGKAL BATANG TERHADAP PERTUMBUHAN STEK UBI KAYU SKRIPSI. Oleh. Novidatul Ratnasari NIM

UJI DAYA TUMBUH BIBIT TEBU YANG TERSERANG HAMA PENGGEREK BATANG BERGARIS (Chilo sacchariphagus Bojer.)

ABSTRACT ABSTRAK. Danar Dono dkk. : Pengaruh Rokaglamida dan Parasitoid...

PADA TANAMAN KEDELAI DI JEMBER

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian Penyediaan Isolat Fusarium sp. dan Bakteri Aktivator

STUDI KOMPARATIF PENGARUH JENIS NAUNGAN TERHADAP POPULASI HAMA KUTU DOMPOLAN

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

Nasrun, Nurmansyah, Herwita Idris, dan Burhanudin

UJI PENGARUH BEBERAPA HERBISIDA TERHADAP Trichoderma sp SECARA IN VITRO SKRIPSI MUHAMMAD MAJID

PERANAN JUMLAH BIJI/POLONG PADA POTENSI HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) F6 PERSILANGAN VARIETAS ARGOMULYO DENGAN BRAWIJAYA

LAJU PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KOPI ARABIKA ( Coffea arabika ) YANG BERASOSIASI DENGAN BAKTERI FOTOSINTETIK Synechococcus sp.

POTENSI Bacillus sp. SEBAGAI AGEN BIOKONTROL PENYAKIT LAYU BAKTERI YANG DISEBABKAN OLEH Ralstonia sp. PADA CABAI (Capsicum annuum L.

HIDROPONIK TANAMAN SAWI BEDA VARIETAS DENGAN FORMULASI NUTRISI AB MIX DAN FORMULASI RACIKAN SKRIPSI OLEH : VYVIAN W. SIAGIAN / AGROTEKNOLOGI

PREVALENSI NEMATODA PARASIT PADA PERTANAMAN PISANG DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PENGGUNAAN PERANGKAP WARNA TERHADAP POPULASI HAMA LALAT PENGGOROK DAUN (Liriomyza huidobrensis) PADA TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna unguiculata (L.

I. PENDAHULUAN. penting di antara rempah-rempah lainnya (king of spices), baik ditinjau dari segi

KEMAMPUAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescent L.) DI LAHAN GAMBUT

VIRULENSI NEMATODA PARASIT SIPUT PADA HAMA KEONG MAS (Pomacea canaliculata Lamarck)

PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI

PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.) Wilczek) PADA KADAR AIR YANG BERBEDA

SKRIPSI Disusun oleh : Rifqi Maulana NIM : PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit

TINJAUAN PUSTAKA Syarat Tumbuh Tanaman Pisang Sistem Perakaran Tanaman Pisang Sistem Bercocok Tanam Pisang

STUDI PENGARUH JUMLAH FORMULASI RAGI INOKULUM DAN WAKTU FERMENTASI TERHADAP MUTU BIJI KOPI

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK UREA TERHADAP KETERSEDIAAN N TOTAL PADAPERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

PERAN DAUN CENGKEH TERHADAP PENGENDALIAN LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT

DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009

PERBANDINGAN EFEK KOPI ARABIKA

Teknik Pengujian In Vitro Ketahanan Pisang terhadap Penyakit Layu Fusarium Menggunakan Filtrat Toksin dari Kultur Fusarium oxysporum

SKRIPSI OLEH: M. ZAHRIN SARAGIH HPT

IDENTIFIKASI DAN UJI PATOGENISITAS ISOLAT FUNGI PENYEBAB MIKOSIS PADA ULAT BULU SKRIPSI

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

RESPON PERTUMBUHAN STUMPKARET

Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Daya Tumbuh Bibit Kakao Cabutan

PERTUMBUHAN BIBIT BEBERAPA KULTIVAR PISANG (MUSA SPP.) IN VITRO PADA SISTEM HIDROPONIK SUBSTRAT DENGAN KEPEKATAN N BERBEDA SKRIPSI

EFEKTIVITAS BEBERAPA JENIS JAMUR TERHADAP GULMA Chromolaena odorata L. PADA TANAMAN KAKAO SKRIPSI. Oleh Fransisca Agustin NIM.

PENGENDALIAN KIMIA DAN KETAHANAN Colletotrichum spp. TERHADAP FUNGISIDA SIMOKSANIL PADA CABAI MERAH

Mahasiswa S1 Reguler PENGARUH MEDIA DAN FORMULA NUTRISI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BUAH NAGA MERAH DENGAN SISTEM HIDROPONIK SUBSTRAT

PENGARUH LAMANYA INOKULASI

ANALISIS KERAPATAN POPULASI NEMATODA PARASITIK PADA TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) ASAL KABUPATEN SIGI BIROMARU

ARDIAN HALOMOAN SIPAHUTAR PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Transkripsi:

Pelita Perkebunan 2006, 22(3), Identifikasi 213 221 ras fisiologi nematoda R. silimis cobb. yang menyerang kopi Identifikasi Ras Fisiologi Nematoda Radopholus similis Cobb. yang Menyerang Tanaman Kopi Identification of Physiological Race Nematode, Radopholus similis Cobb. that Attack Coffee Trees Retno Hulupi 1) Ringkasan Sampai saat ini penelitian ras fisiologi nematoda Radopholus similis Cobb. yang menyerang kopi Arabika belum pernah dilaporkan, sedangkan dua ras fisiologi yang telah dikenali pada R. similis adalah ras pisang dan ras jeruk. Apabila ras yang menyerang kopi adalah salah satu di antaranya, maka penggunaan pisang maupun jeruk sebagai tanaman diversifikasi dengan tanaman kopi perlu diwaspadai karena dapat meningkatkan populasi nematoda serta menghambat upaya pengendaliannya. Uji ras fisiologi R. similis telah dilakukan dengan cara uji inokulasi silang di rumah kasa Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Penelitian dirancang secara acak lengkap tiga ulangan, dengan isolat berasal dari pisang, jeruk, serta kopi yang menunjukkan gejala serangan. Tiga macam isolat tersebut diinokulasikan pada tiga varietas bibit pisang (Cavendish, Ambon Kuning dan Raja), bibit jeruk (bibit batang bawah jeruk Siam Kintamani) serta bibit kopi Arabika (). Timbulnya virulensi dari tiga macam isolat terhadap pisang, jeruk dan kopi yang diuji dianggap sebagai inang yang sesuai, sedangkan ras yang paling virulen menyerang kopi ditetapkan sebagai ras fisiologi R. similis kopi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ras yang menyerang kopi adalah ras pisang dan bukan ras jeruk. Kemungkinan lain bahwa ras yang menyerang kopi merupakan ras tersendiri namun dapat menyerang pisang, ataupun merupakan inang yang saling sesuai tidak dapat dibuktikan dalam penelitian ini. Sebagai penerapan hasil penelitian ini penggunaan jeruk Siam sebagai penaung ataupun tanaman diversifikasi pada kopi tidak memiliki risiko sebagai inang lain yang sesuai bagi nematoda tersebut, tetapi penggunaan pisang sebagai tanaman sela pada kopi akan menimbulkan risiko yang dapat meningkatkan populasi nematoda dalam areal pertanaman kopi. Summary Physiological races of Radopholus similis Cobb., the burrowing nematode that attack coffee trees have never been reported yet, while two physiological races have been identified, i.e. banana and citrus races. Banana and 1) Peneliti (Researcher); Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. P.B. Sudirman 90, Jember 68118, Indonesia. 213

Hulupi citrus are commonly used as the shading trees or crop diversification in coffee plantation. Therefore, both races have to be analyzed whether the same as the race that attacking the coffee plants. Research to investigate the physiological race of R. similis Cobb. had been conducted in the screen house at Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute, Jember. The experiment was arranged in randomized complete design with three replications, while cross inoculation tests were used as race identification method, by using three isolates from banana, citrus and Arabica coffee as the control. Tested host plants were banana Cavendish, Ambon Kuning and Raja varieties, rootstock of citrus Siam from Kintamani and Arabica coffee variety. The expression of virulence of three nematode isolates against banana, citrus or arabica coffee tested to be considered as favorable host, while the most virulent isolate attacked coffee could be decided as physiological race of coffee. Results showed that banana isolate penetrated and attacked the roos of arabica coffee. The isolate of R. similis from citrus could not attack both coffee and banana varieties. Therefore, the physiological race of coffee was considered similar with the banana race. It was possible that the physiological race was specific race but it could attacke banana as other favorable host, however, it could not be proven in this results. Based on this results, the use of Musa sp. as intercrop or shade tree in coffee plantation has more risk to nematode attack than that of Citrus sp. Key words : physiological race, Radopholus similis, coffee, banana, citrus, nematode. PENDAHULUAN Hubungan parasitisme antara inang dengan patogen diekspresikan dalam bentuk ketahanan atau kerentanan, sedangkan timbulnya reaksi ketahanan tanaman oleh Roberts et al. (1998) dipilah menjadi dua, yaitu jika ketahanan sudah ada sebelum infeksi (pre-infection) serta ketahanan baru terbentuk sesudah infeksi (post-infection). Suatu tanaman menunjukkan reaksi tahan salah satu penyebabnya karena memiliki penangkal berupa kandungan senyawa kimia atau tanaman memiliki struktur jaringan yang berfungsi menghambat reproduksi patogen (Sijmons, 1993; Williamson & Hussey, 1996; Collingborn et al. 2000). Menurut Kumar (1991), ketahanan ataupun kerentanan inang terhadap parasit erat kaitannya dengan sifat kesesuaian dan ketidaksesuaian hubungan di antara keduanya. Bentuk hubungan nematoda R. similis dengan inangnya selama ini banyak dipelajari pada pisang, lada dan jeruk, yang akhirnya melahirkan istilah ras fisiologi pada R. similis. Secara umum pengertian ras fisiologi menurut Crowder (1986) adalah keragaman dari suatu patogen yang dibedakan berdasarkan sifat fisiologi dan patogenisitas atau virulensinya terhadap tanaman inang. Beberapa pustaka menyebutkan bahwa R. similis diduga memiliki dua ras fisiologi, yaitu ras pisang dan ras jeruk (Williams & Siddiqi, 1973; Kumar, 1980; Gonzaga & Lordello, 1986). Ras pisang dilaporkan hanya menyerang pisang, 214

Identifikasi ras fisiologi nematoda R. silimis cobb. yang menyerang kopi sedangkan ras jeruk selain menyerang jeruk juga menyerang pisang (Kumar, 1980; Gonzaga & Lordello, 1986). Meskipun demikian sampai sekarang belum diketahui ras yang menyerang kopi apakah ras pisang atau ras jeruk. Sementara itu pengujian R. similis yang diidentifikasi sebagai ras pisang dilakukan terhadap 244 inang, termasuk di dalamnya adalah tanaman jagung, sayuran, rumput, dan gulma, kecuali kopi dan tanaman tahunan lainnya (Williams & Siddiqi, 1973). Menurut Dropkin (1988), ras fisiologi pada fitonematologi dideskripsi karena perbedaaan kemampuannya untuk melakukan reproduksi pada anggota kelompok inang pembeda, sedangkan inang pembeda ras fisiologi R. similis adalah jenis tanaman, maka pengertian ras fisiologi R. similis adalah keragaman patogenisitas atau virulensi R. similis yang berasal dari isolat jenis tanaman tertentu terhadap jenis tanaman lain. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa nematoda R. similis yang menyerang kopi mempunyai tanaman inang lain yang beragam, baik berupa gulma setaria, tanaman pisang maupun tanaman penaung, Tephrosia vulgare (Schenck & Schneck, 1994; Kusno-Amidjojo, 1995; Wiryadiputra & Priyono, 1995; Elsen et al., 2002). Sebagaimana diketahui, pola penanaman kopi pada perkebunan rakyat tidak dilakukan secara monokultur, melainkan ditanam di antara tanaman produktif lainnya, sedangkan tanaman penaung juga difungsikan sebagai tanaman diversifikasi yang dapat menambah penghasilan di samping tanaman pokok. Namun pemilihan tanaman sela maupun penaung produktif sering berdampak merugikan, karena dapat berfungsi sebagai inang lain bagi patogen. Apabila hal ini dikaitkan dengan kebiasaan penggunaan pisang sebagai penaung atau jeruk sebagai usaha diversifikasi kopi Arabika di lahan tinggi, kedua ras tersebut kemungkinan mempunyai peluang sama besarnya sebagai ras yang menyerang kopi ataupun hanya sebagai inang yang sesuai. Penelitian ras fisiologi R. similis yang menyerang kopi dilakukan dengan cara mempelajari kesesuaian beberapa isolat R. similis terhadap kopi, pisang dan jeruk. Diharapkan hasil penelitian yang diperoleh akan bermanfaat dalam mengoreksi sistem diversifikasi antara kopi dengan pisang dan jeruk, berkaitan dengan rekomendasi pengendalian nematoda tersebut secara kultur teknis, seperti misalnya anjuran agar tidak menggunakan penaung yang juga merupakan inang. BAHAN DAN METODE 1. Preparasi Isolat R. similis Sebagai Inang Pembeda Untuk mengidentifikasi ras fisiologi R. similis yang menyerang kopi, diperlukan inang pembeda (differential host). Hasil penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi adanya dua ras fisiologi R. similis, yaitu ras pisang dan ras jeruk. Untuk mengenali bahwa ras fisiologi yang menyerang kopi adalah ras pisang, ras jeruk atau bahkan ras kopi yang berbeda dengan kedua ras yang telah dikenali sebelumnya, maka pada penelitian ini yang dianggap sebagai inang pembeda diatur sebagai berikut : 215

Hulupi 1). Pisang yang terserang R. similis, selanjutnya R. similis yang diisolasi dari akar pisang tersebut dianggap sebagai ras pisang. 2). Jeruk yang terserang R. similis, selanjutnya R. similis yang diisolasi dari akar jeruk tersebut dianggap sebagai ras jeruk. 3). Untuk mengenali ras fisiologi R. similis kopi bukan merupakan kedua ras tersebut, melainkan ras yang berbeda dengan keduanya, diuji pula isolat kopi, yaitu R. similis yang diisolasi dari akar kopi Arabika terserang. Pengujian ras fisiologi dilakukan dengan metode inokulasi silang menggunakan tiga isolat, yaitu pisang, jeruk, serta isolat kopi (sebagai pembanding). Isolatisolat tersebut diinokulasikan pada bibit pisang, bibit jeruk serta bibit kopi Arabika. Berdasarkan macam isolatnya, pengujian ras fisiologi R. similis dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : 1. Pengujian menggunakan isolat R. similis yang menyerang pisang Ambon Kuning. Isolat dari pisang Ambon Kuning diinokulasikan pada bibit kopi Arabika varietas dan bibit jeruk Siam. Sebagai pembanding serta menguji patogenisitas isolat pisang, inokulasi juga dilakukan terhadap bibit pisang Ambon kuning. 2. Pengujian menggunakan isolat R. similis yang menyerang jeruk Siam Kintamani. Dilakukan terhadap bibit kopi Arabika varietas serta bibit pisang Ambon Kuning. Inokulasi terhadap bibit jeruk Siam merupakan pembanding sekaligus sebagai kontrol patogenisitas isolat tersebut. 3. Pengujian menggunakan isolat R. similis yang menyerang tanaman kopi Arabika varietas. Pengujian ini dimaksudkan untuk membandingkan virulensi dua isolat sebelumnya terhadap bibit kopi yang diuji, sekaligus membuktikan bahwa ras fisiologi R. similis pada kopi merupakan ras spesifik yang kemungkinan hanya menyerang kopi. Inokulasi dilakukan pada bibit tanaman pisang (Cavendish, Ambon Kuning, Raja) dan bibit jeruk Siam, serta bibit kopi Arabika itu sendiri. 2. Preparasi Bibit Pengujian Penyiapan bibit pisang, bibit jeruk dan bibit kopi dilakukan dengan rincian sebagai berikut : Bibit pisang asal kultur jaringan, terdiri dari varietas Cavendish, Ambon Kuning dan Raja, ditanam dalam polibeg ukuran 25 cm x 40 cm yang berisi campuran media tanah steril (volume tanah ± 6400 ml) dan telah memiliki 3 4 pelepah daun muda. Bibit jeruk batang bawah yang siap disambung dengan batang atas jeruk Siam Tejakula asal Kintamani (Bali), ditanam dalam polibeg berukuran 12 cm x 20 cm yang telah berisi campuran media tanah steril. Bibit kopi Arabika varietas ditanam dalam polibeg berukuran 15 cm x 25 cm yang telah berisi campuran media tanah steril serta telah memiliki 3 pasang daun. 216

Identifikasi ras fisiologi nematoda R. silimis cobb. yang menyerang kopi 3. Inokulasi dan Masa Inkubasi Inokulum disiapkan dengan cara ekstraksi akar dari tanaman yang menunjukkan gejala serangan. Ekstraksi akar dilakukan sehari sebelum inokulasi, yaitu dengan cara menghaluskan sejumlah akar untuk dibuat larutan dengan konsentrasi 10 g akar/100 cc air dengan cara pengendapan dan pengetapan volume air selama lebih dari 10 jam. Penghitungan populasi nematoda dalam larutan dilakukan dengan cara menghitung setiap 10 cc larutan menggunakan pipet dan meletakkannya ke dalam cawan penghitung nematoda (counting dish nematode), untuk selanjutnya diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 75-100 kali. Pengamatan diulang sebanyak 3 kali, hasil rataan merupakan jumlah nematoda untuk setiap 10 cc larutan. Untuk mendapatkan kerapatan populasi nematoda sesuai kebutuhan setiap bibit, yaitu ± 50 100 ekor/10 cc, maka apabila populasi nematoda lebih banyak, larutan diencerkan dengan menambah sejumlah air sedemikian rupa sehingga kerapatan mendekati populasi yang dikehendaki untuk setiap 10 cc larutan. Sebaliknya jika konsentrasi nematoda kurang dari 50 ekor/ 10 cc cuplikan, maka dilakukan pengurangan volume larutan dengan cara mengendapkan kembali selama 2 jam kemudian ditap sampai volume tinggal separuh dari volume sebelumnya. Dalam pengujian ini banyaknya inokulum untuk setiap bibit kopi yang ditanam dalam media polibeg berukuran 1400 adalah 50 80 ekor dengan masa inkubasi 3 4 bulan, sedangkan jumlah inokulum untuk bibit pisang serta lama masa inkubasi sesuai metode Marin et al. (2000), yaitu setiap bibit diinokulasi dengan 200 ekor nematoda, dengan masa inkubasi enam bulan. Jumlah inokulum untuk pengujian bibit jeruk sesuai metode O Bannon (1977) yaitu sebanyak 100 ekor untuk setiap bibit dengan masa inkubasi enam bulan pula. Pengujian dirancang secara acak lengkap tiga ulangan, bibit yang diuji lima macam, yaitu pisang Cavendish, Ambon Kuning, Raja, jeruk Siam Tejakula dan kopi Arabika. Setiap kombinasi perlakuan diuji 22 bibit, dua bibit di antaranya tidak diinokulasi, digunakan sebagai kontrol pertumbuhan bibit normal. Timbulnya virulensi dari isolat-isolat tersebut terhadap pisang, jeruk dan kopi yang diuji dianggap sebagai inang yang sesuai. Ras yang paling virulen menyerang kopi dari kedua isolat tersebut selanjutnya dianggap sebagai ras fisiologi R. similis kopi. Sebagai tolok ukur kesesuaian antara nematoda dengan tanaman inang adalah virulensinya, yang diukur dalam bentuk nilai reproduksi (R). Sebagaimana yang dilakukan Wiryadiputra & Priyono (1995) dalam menilai ketahanan beberapa kultivar pisang terhadap nematoda P. coffeae, interpretasi kesesuaian inang diukur berdasarkan nilai R, yaitu nilai R< 1 = bukan inang (non host) ; 1 < R < 2 = inang kurang sesuai ( poor host); 2 < R < 5 = inang yang sesuai (favorable host) ; R 5 = inang sangat sesuai (very favorable host). 217

Hulupi HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengujian Menggunakan Isolat R. similis yang Menyerang Pisang Ambon Kuning Beberapa pustaka menjelaskan bahwa beberapa varietas pisang dikenal rentan terhadap nematoda R. similis sehingga dianggap memiliki ras tersendiri (Collingborn et al., 2000; Declerck et al., 1998; Elsen et al., 2002). Dalam penelitian ini, hasil pengujian menggunakan R. similis yang diisolasi dari akar pisang Ambon kuning menunjukkan virulen terhadap bibit kopi Arabika Kartika yang diuji, namun tidak demikian terhadap bibit jeruk. Bahkan berdasarkan nilai reproduksi, dari ketiga macam pisang tersebut, pisang Raja merupakan varietas yang menunjukkan gejala paling rentan (Tabel 1). Oleh sebab itu besar kemungkinan bahwa ras R. similis yang menyerang kopi adalah ras pisang. 2. Pengujian Menggunakan Isolat R. similis yang Menyerang Jeruk Siam Kintamani Hasil uji inokulasi silang menggunakan isolat dari akar jeruk menunjukkan bahwa R. similis isolat jeruk bukan merupakan ras yang sesuai untuk kopi maupun tiga jenis pisang yang diuji (Tabel 2), sehingga dapat dikatakan bahwa R. similis yang menyerang kopi bukan ras jeruk. Tabel 1. Table 1. Jumlah nematoda R. similis dalam akar dan tanah serta reproduksi pada beberapa tanaman inang lain dan interpretasi kesesuaiannya jika diinokulasi dengan isolat dari pisang Number of R. similis nematode in root and soil and reproduction at the other hosts and its compatibility interpretation when it was inoculated by banana isolate Isolat R. similis Isolate of R. similis Jumlah nematoda dalam akar dan tanah serta (reproduksi =R ) beberapa inang pembeda (Number of nematode in roots and soils and (reproduction =R) on some differential host) Kopi Arabika Arabica coffee, Pisang Cavendish, Banana Cavendish Pisang Ambon kuning (Banana yellow Ambon) Pisang Raja Banana Raja Jeruk Siam Kintamani (Citrus, Siam Kintamani) Pisang Ambon 1670 3145 1965 6000 0 Kuning (Banana (22.27) (15.72) (9.82) (30.0) (0) Ambon kuning Interpretasi Inang sangat Inang sangat Inang sangat Inang sangat Bukan inang Interpretation sesuai sesuai sesuai sesuai non host very favorable very favorable very favorable very favorable host host host host Keterangan (Notes) : Angka-angka dalam kurung adalah reproduksi (R), R< 1 = bukan inang; 1 < R < 2 = inang kurang sesuai; 2 < R < 5 = inang yang sesuai; R > 5 = inang sangat sesuai (The numbers in the brackets are reproduction (R), R< 1 = non host ; 1 < R < 2 = poor host ; 2 < R < 5 = favorable host ; R > 5 = very favorable host). 218

Identifikasi ras fisiologi nematoda R. silimis cobb. yang menyerang kopi Tabel 2. Table 2. Jumlah nematoda R. similis dalam akar dan tanah serta faktor reproduksi pada beberapa tanaman inang lain dan interpretasi kesesuaiannya apabila diinokulasi dengan isolat dari jeruk Number of R. similis nematode in root and soil and reproduction factor on several other hosts and its compatibility interpretation when it was inoculated by citrus isolate Isolat R. similis Isolate of R. similis Jumlah nematoda dalam akar dan tanah serta (reproduksi =R ) beberapa inang pembeda (Number of nematode in roots and soils and (reproduction =R) on some differential host) Kopi Arabika Arabica coffee, Pisang Cavendish, Banana Cavendish Pisang Ambon kuning (Banana yellow Ambon) Pisang Raja Banana Raja Jeruk Siam Kintamani (pembanding), Citrus, Siam Kintamani (Control) Jeruk, Siam Kintamani 0 0 0 0 247 Citrus, Siam Kintamani (0) (0) (0) (0) (4.94) Interpretasi Bukan inang Bukan inang Bukan inang Bukan inang Inang, sesuai Interpretation non host non host non host non host favorable host Keterangan (Notes) : Angka-angka dalam kurung adalah reproduksi (R), R< 1 = bukan inang; 1 < R < 2 = inang kurang sesuai; 2 < R < 5 = inang yang sesuai; R > 5 = inang sangat sesuai (The numbers in the brackets are reproduction (R), R< 1 = non host ; 1 < R < 2 = poor host ; 2 < R < 5 = favorable host ; R > 5 = very favorable host). 3. Pengujian Menggunakan Isolat R. similis yang Menyerang Kopi Arabika Berdasarkan hasil uji inokulasi silang, R. similis yang diisolasi dari akar kopi Arabika varietas ternyata juga virulen terhadap ketiga varietas pisang yang diuji, yaitu Cavendish, Ambon kuning dan Raja, namun tidak virulen terhadap bibit jeruk Siam Kintamani yang rentan R. similis (Tabel 3). Sebelumnya, Wiryadiputra dan Priyono (1995) menguji virulensi P. coffeae yang diisolasi dari akar kopi Robusta terhadap beberapa kultivar pisang dan menyimpulkan bahwa semua kultivar pisang yang diuji merupakan inang yang sesuai bagi perkembangan P. coffeae. Oleh sebab itu, pisang selain rentan terhadap P. coffeae juga rentan R. similis. Dengan melihat kesamaan kesesuaian antara inang pisang dan kopi dengan tiga macam isolat yang diuji, maka dapat disimpulkan bahwa ras fisiologi R. similis yang menyerang kopi adalah ras pisang dan bukan ras jeruk. Adanya kemungkinan ras yang menyerang kopi merupakan ras tersendiri tidak dapat dibuktikan melalui pengujian ini, sehingga diperlukan pengujian lebih lanjut. Akan tetapi jika terbukti berbeda, maka kemungkinan antara kopi dan pisang merupakan inang yang saling sesuai. Berdasarkan hasil pengujian ini, penggunaan jeruk Siam Kintamani sebagai penaung ataupun tanaman diversifikasi pada kopi tidak memiliki risiko sebagai inang lain yang sesuai bagi nematoda tersebut. Sebaliknya penggunaan pisang sebagai tanaman sela pada kopi akan menimbulkan 219

Hulupi Tabel 3. Table 3. Jumlah nematoda R. similis dalam akar dan tanah serta reproduksi pada beberapa tanaman inang lain dan interpretasi kesesuaiannya apabila diinokulasi dengan isolat dari kopi. Number of R. similis nematode in root and soil and reproduction at some other hosts and their compatibility interpretation when it was inoculated by coffee isolate Isolat R. similis Isolate of R. similis Jumlah nematoda dalam akar dan tanah serta (reproduksi =R ) beberapa inang pembeda (Number of nematode in roots and soils and (reproduction =R) on some differential host) Kopi Arabika Arabica coffee, Pisang Cavendish, Banana Cavendish Pisang Ambon kuning (Banana yellow Ambon) Pisang Raja Banana Raja Jeruk Siam Kintamani (Citrus, Siam Kintamani) Pisang Ambon 1090 4415 2971 4345 19 Kuning (Banana (14.53) (22.07) (14.85) (21.72) (0.25) Ambon kuning Interpretasi Inang sangat Inang sangat Inang sangat Inang sangat Bukan inang Interpretation sesuai sesuai sesuai sesuai non host very favorable very favorable very favorable very favorable host host host Keterangan (Notes) : Angka-angka dalam kurung adalah reproduksi (R), R< 1 = bukan inang; 1 < R < 2 = inang kurang sesuai; 2 < R < 5 = inang yang sesuai; R > 5 = inang sangat sesuai (The numbers in the brackets are reproduction (R), R< 1 = non host ; 1 < R < 2 = poor host ; 2 < R < 5 = favorable host ; R > 5 = very favorable host). risiko sebagai inang lain yang dapat meningkatkan populasi nematoda dalam areal tersebut. KESIMPULAN 1. Ras fisiologi R. similis yang menyerang tanaman kopi adalah ras pisang. 2. R. similis isolat jeruk bukan merupakan inang yang sesuai untuk kopi maupun tiga jenis pisang yang diuji. 3. Penggunaan pisang sebagai tanaman sela pada kopi akan menimbulkan risiko sebagai inang lain yang dapat meningkatkan populasi nematoda dalam areal pertanaman kopi dan tidak demikian halnya jika jeruk Siam digunakan sebagai penaung maupun tanaman diversifikasi pada kopi. DAFTAR PUSTAKA Collingborn, F. M. B, S.R. Gowen & I. Mueller-Harvey (2000). Investigations in to the Biochemical basis for Nematode-resistance in roots of three Musa cultivars in response to Radopholus similis infection. J. Agric. Food Chem., 48, 5297 5301. Crowder, L.V. (1986). Genetika Tumbuhan. Diterjemahkan oleh : L. Kusdiarti, Soetarso (eds.) Gadjah Mada University Press. Declerck, S., S. Laloux, J.L. Sarah & B. Delvaux (1998). Application of a flowing solution culture technique to study the parasitic fitness of the nematode Radopholus similis on banana planlets under two different nitrogen nutrient regimes. Plant Pathology, 47, 580 585. 220

Identifikasi ras fisiologi nematoda R. silimis cobb. yang menyerang kopi Dropkin, V.H. (1988). The Concept of Race in Phytonematology. Ann. Rev. Phytopathol, 26,145 161. Elsen, A., R. Stoffelen, N.T. Tuyet, H. Baimey, H.D. de Boulois, D. de Waele (2002). In vitro Screening for resistance to Radopholus similis in Musa spp. Plant Science, 163, 407 416. Gonzaga, L. & E. Lordello (1986). Plant-parasitic nematodes that attack coffee. p. 33 41. In : J. Román (ed.), Plant Parasitic Nematodes of Bananas, Citrus, Grapes and Tobacco, Kumar, A.C. (1980). Studies on nematodes in coffee soils of South India : 3. A Report on R. similis and description of R. colbrani n.sp. J. Coffee Res., 10, 43 46.. (1991). Host-parasitic relationship between certain plantation crops and the two races of the coffee nematode, Pratylenchus coffeae. J. Coffee Res., 21, 103 108. Kusno-Amidjojo, M. (1995). Setaria plicata, inang Pratylenchus coffeae dan peranannya di tanah bera bekas tanaman kopi. Pelita Perkebunan, 11, 31 37. Marin, D.H., K.R.Barker, D.T. Kaplan, T.B. Sutton, & C.H. Opperman (2000). Development and evaluation of a standard method for screening for resistance to Radopholus similis in bananas. Plant Disease, 84, 689 693. O Bannon J.H., V. Chew, A.T. Tomerlin (1977). Comparison of five populations of Tylenchulus semipenetrans on citrus, poncirus, and their hybrids. J. Nematol., 9, 162 165. Roberts, P.A, W.C. Matthews & J.C. Veremis (1998). Genetic mechamisms of hostplant resistance to nematodes, p. 209 238. In : Barker K.R., G.A. Pederson & G.L. Windham (eds.) Plant and Nematode Interactions. Agronomy Monograph no. 36. Madison, Wisconsin, USA. Schenck, S & D. Schneck (1994). Determination of a management strategy for nematode pests of Hawaiian coffee. Intern. Jour. of Pest Management, 40, 283 285. Sijmons, P.C. (1993). Plant nematode interactions. Plant Molecular Biology, 23, 917 931. Williams, K.J.O. & M.R. Siddiqi (1973). Radopholus similis, Descriptions of plant parasitic nematodes, Set 2, 4 p. Williamson, V.M. & R.S. Hussey (1996). Nematode pathogenesis and resistance in plants. The Plant Cell, 8, 1735 1745. Wiryadiputra,S. & R. Hulupi (1995). Uji ketahanan varietas kopi Arabika introduksi terhadap nematoda P. coffeae. Makalah Konggres Nasional XIII dan Seminar Ilmiah Perhimpunan Fitopatologi Indonesia. Mataram, 25 27 September 1995, 8 p. Wiryadiputra, S. & Priyono (1995). Kajian penggunaan pisang (Musa sp.) sebagai penaung pada kopi dan kakao V. Perkembangan Pratylenchus coffeae pada beberapa kultivar pisang asal kultur jaringan. Pelita Perkebunan, 11, 132 139. ********* 221