Revitalisasai dan Pola Penataan Masa Bangunan pada SMP Negeri 3 Batu Provinsi Jawa Timur. Enggal Chairyadi Mulyono

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama yang mutlak dari setiap individu-individu di bumi ini.

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan saat ini sudah sangat menghawatirkan dengan berbagai

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. ibid 3 Profil Universitas Darussalam Gontor, Jawa Timur Dalam Angka 2013, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur.

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Latar Belakang Judul Proyek

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul. Jakarta merupakan salah satu kota besar yang memiliki perkembangan cukup

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN. Foto I.1.1. Wisma Atlet Fajar - Senayan. Sumber : Dokumentasi pribadi

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Kebutuhan akan merancang memerlukan beberapa aspek data dan metode

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang Proyek.

UTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan. Penelitian tentang upaya Perancangan Kembali Pasar Karangploso

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN.

DAFTAR ISI. R. Arry Swaradhigraha, 2015 MUSEUM SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BANDUNG

III. METODOLOGI. 2). Waktu penelitian sejak pelaksanaan hingga pembuatan laporan hasil studi berlangsung selama 9 bulan (Februari 2011-Oktober 2011).

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

tetap akan memberikan kontribusi besar terhadap penurunan konsumsi energi secara nasional. Bangunan merupakan penyaring faktor alamiah penyebab

BAB III METODE PERANCANGAN. mengembangkan ide rancangan dan pencarian data. Adapun metode perancangan

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU

BAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan Pasar Wisata Holtikultura Batu dijelaskan sebagai berikut:

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

BAB III METODE PERANCANGAN. Pembahasan yang dikemukakan dalam bagian bab ini ditujukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB III METODE PERANCANGAN. daksa yang dapat menerima segala umur dan kelas sosial, memudahkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Proyek

TUGAS AKHIR 118 PEREMAJAAN RUMAH SUSUN PEKUNDEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

masjidlah Rasulullah membina generasi pertama Islam. Maka pertanyaan tentang keterlibatan masjid kampus dalam pusat perkembangan Islam, adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

BAB III METODE PERANCANGAN. Perancangan Tempat Pemrosesan Akhir(TPA) tentunya membutuhkan beberapa metode guna

Pengembangan RS Harum

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah bidang bangunan. Pembangunan gedung-gedung saat ini

BAB I PENDAHULUAN GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SEMARANG LP3A TUGAS AKHIR 138

BAB III. Metode Perancangan. Perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. atas permasalahan dan potensi yang bersumber dari dari data data dan isu-isu

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Agria Tri Noviandisti, 2012 Perencanaan dan Perancangan Segreen Apartment Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia sekarang ini semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. Pengembangan Seni Rupa Kontemporer di Kota Malang ini menggunakan

BAB III METODE PERANCANGAN. untuk mencapai tujuan penelitian dilaksanakan untuk menemukan,

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

2016 BANDUNG SPORTS CLUB

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE

BAB V KONSEP PERANCANGAN. kemudian memunculkan ide dasar dalam perancangan sekolah alam Junrejo batu, lebih ide dasar konse dari perancangan akan

BAB III METODE PERANCANGAN. seseorang pernah melakukan hal yang berkaitan dengan rancang-merancang, tentu

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam

BAB I PENDAHULUAN. mendasar yang harus diwujudkan untuk melangsungkan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

Perkembangan golf yang signifikan tidak terlepas dari pembangunan lapangan golf yang berkelanjutan di Indonesia. 2 Jumlah peminat golf dari tahun ke t

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SOLO INTERNATIONAL SCHOOL Dengan Tema Arsitektur Hijau

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

STASIUN MRT BLOK M JAKARTA DENGAN KONSEP HEMAT ENERGI BAB I PENDAHULUAN

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan ialah merupakan metode dalam sebuah perancangan. Yang hal ini bisa

1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH DI KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

SAINS ARSITEKTUR II ARTIKEL ILMIAH TENTANG BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS.

BAB III METODE PERANCANGAN. Berdasarkan obyek yang akan dirancang yaitu Perancangan Pusat

METODOLOGI Waktu dan Tempat

BAB 1 PENDAHULUAN. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. (LKPP) adalah Lembaga Pemerintah yang dibentuk untuk mengatur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan adalah sustainable architecture

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Proses kajian yang dipergunakan dalam merancang Perpustakaan Islam di

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Sumber:

BAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan

KONSEP dan TEKNIK PENYAJIAN GAMBAR PADA PROYEK ARSITEKTUR KOTA (URBAN DESIGN)

Transkripsi:

Revitalisasai dan Pola Penataan Masa Bangunan pada SMP Negeri 3 Batu Provinsi Jawa Timur Enggal Chairyadi Mulyono Universitas Nahdlatul Ulama Blitar, Indonesia Email: enggal.chairyadi@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/in dex.php/briliant Sejarah Artikel Diterima pada 30 Oktober 2019 Disetujui pada 29 November 2019 Dipublikasikan pada 30 November 2019 Hal. 594- Kata Kunci: Revitalisasi, Penataan-Massa, Lingkungan DOI: http://dx.doi.org/10.28926/briliant.v 4i4.378 Abstrak: Pengembangan Sarana prasarana dalam dunia pendidikan merupakan salah satu upaya yang penting untuk diperhatikan dalam menunjang dan meningkatkan proses pembelajaran di sekolah. Melihat kondisi tersebut, dipandang perlu dan segera untuk memenuhi kebutuhan sarana pendidikan berwawasan lingkungan baik ditingkat regional, nasional maupun internasional. Maksud dan tujuan dari kegiatan Perencanaan Revitalisasi Kawasan Lingkungan Pendidikan SMPN 03 Berwawasan Lingkungan, meningkatkan mutu kinerja sekolah, Mendukung terciptanya Kota Batu sebagai kota pendidikan, memberikan tempat belajar, menyediakan, melengkapi dan memperbarui fasilitas dan bangunan pendidikan. Hasil perencanaan yang telah dikaji ini akan menjadi konsep yang sesuai. PENDAHULUAN Pengembangan Sarana prasarana dalam dunia pendidikan merupakan salah satu upaya yang penting untuk diperhatikan dalam menunjang dan meningkatkan proses pembelajaran di sekolah. Peningkatan dalam pendayagunaan dan pengelolaannya menjadi acuan penting untuk tercapainya tujuan. Pengelolaan sarana prasarana, lingkungan, fasilitas sekolah dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Manajemen sarana prasarana pendidikan tidak lepas dari sebuah perencanaan dan pengembangan. Seiring dengan berjalannya waktu dan adanya otonomi daerah, sekolah dituntut mandiri dalam mengatur kebutuhan sekolah dengan tetap mengacu pada peraturan dan undang undang pendidikan nasional (Darmawan, 2014) Dengan berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi dunia ini membawa pengaruh terhadap dunia pendidikan. Pemerintah memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan untuk menciptakan sekolah yang sehat dan asri guna meningkatkan kualiatas SDM didalamnya. Salah satu upaya yang perlu diperhatikan adalah pembangunan sarana prasarana dan fasilitas sekolah dapat mendukung program pendidikan dalam proses belajar mengajar. Sarana dan Prasarana pendidikan menjadi tolak ukur mutu dalam meningkatkan kualitas sekolah dan perlu secara terus menerus melakukan peningkatan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Sinta, 2019). 594 BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual

Dalam melakukan pengembangan sekolah salah satu aspek penting yang perlu dilakukan adalah sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan inilah yang nantinya akan menjadi acuan pelaksanaan pengembangan sekolah dapat dilakukan. Sebuah perencanaan atau pembangunan tidak akan lepas dari ide konsep dan desain arsitektur dengan memperhatikan lingkungan asli dan sekitarnya (Sugiyarto, 2017). Salah satu aspek yang kurangnya diperhatikan dalam dunia pembangunan adalah penataan energi. Kurangnya perhatian dalam pengelolaan sumber energi tak terbaharui mendorong arsitek untuk peduli dalam pemanfaatannya sehingga sumber tersebut beralih ke sumber energi yang terbaharui dalam mengembangkan bangunan yang hemat energi (Simbolon, 2017). Pendekatan konsep desain berwawasan lingkungan sangat perlu dilakukan untuk menghadapi global warming. Diharapkan dengan adanya pendekatan ini dapat menyeimbangkan alam guna menjaga dan mengurangi pemanasan secara global. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan yang dapat memilihara kelestarian lingkungan dengan meningkatkan sumber energi dan sumber alam yang hampir rusak (Ervianto, 2012) Prasarana menjadi kebutuhan pokok yang perlu dipertimbangan dalam pengembangannya, dengan melakukan penataan ulang menjadi tahap perencanaan untuk mengembangan mutu di dunia pendidikan. Salah satu sekolah yang mendapat perhatian dalam pengembangan sarana dan prasarananya untuk segera dikaji adalah SMP Negeri 03 Batu, Jawa Timur berwawasan lingkungan. Kebutuhan sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung yang memadai dikawasan ini terus meningkat seiring dengan laju perkembangan daerah sekitar guna tercapai kenyamanan dalam kegiatan belajar mengajar. Perencanaan pembangunan harus dibangun secara jelas atau memiliki fungsi, dimana dapat menampung segala aktivitas dan kebutuhan yang ada. Untuk memenuhi kebutuhan sarana pendidikan yang lebih baik yaitu sehat dan arsi perlu dilakukannya pendekatan pembangunan dan revitalisasi yang berwawasan lingkungan. Sehingga menjadi motivasi bagi siswa dalam menimba ilmu dan skill/keahlian untuk mencetak generasi yang bisa bersaing baik ditingkat regional, nasional maupun internasional. Dari pembahasan diatas maka perlu dilakukannya kegiatan Perencanaan Revitalisasi Kawasan Lingkungan Pendidikan SMP Negeri 03 Batu, Jawa Timur Berwawasan Lingkungan dengan melakukan pendekatan konsep perencanaan yang ramah lingkungan dan hemat energi : Merencanakan Sarana Prasarana yang lebih asri guna meningkatkan mutu sekolah untuk mempersiapkan lulusan yang berkualitas dan mendukung terciptanya Kota Batu sebagai kota pendidikan dan kota pariwisata yang mencerminkan profil ekonomi Kota Batu. merencanakan tempat belajar yang lebih nyaman dan sehat bagi mendukung aktifitas belajar. Merencanakan fasilitas dan bangunan pendidikan yang ada di SMP Negeri 03 Batu untuk menciptakan sekolah atau lembaga pendidikan yang memenuhi kebutuhan beraktifitas dan dapat tetap menjaga keseimbangan lingkungan sekitar dan kelestarian alam sekitar. Perencanaan Revitalisasi Kawasan Lingkungan Pendidikan SMP Negeri 3 Batu, Jawa Timur Berwawasan Lingkungan diharapkan menjadi acuan sekolah lainnya sebagai cerminan fisik yaitu perwujudan visualisasi perencanaan. Menjadikan sarana dan prasarana SMP Negeri 03 Batu, Jawa Timur yang berwawasan lingkungan tersebut dapat mendukung dan meningkatkan aktifitas belajar siswa. Dan proses akhir dari BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual 595

pelaksanaan Perencanaan Revitalisasi Kawasan Lingkungan Pendidikan SMP Negeri 03 Batu, Jawa Timur ini dapat Melestarikan lingkungan sekitar. METODE Penelitian ini menggunakan metode survei, studi obyek/lapangan dan studi literatur. Dalam penelitian ini penulis mengambil obyek kajian pada SMP Negeri 03 Batu, Jawa Timur dengan batasan obyek yang dikaji adalah perencanaan pagar, landscape dan ruang belajar. Instrument penelitian meliputi: survei dan pengukuran, penentuan tata letak, analisa tapak, desain arsitek, penentuan tahap pelaksanaan pembangunan dengan skala prioritas. Tahap pengumpulan data: pada tahap ini perencana melakukan pengumpulan data dengan dua cara yaitu denga melakukan observasi dan pengumpulan data tertulis. o Observasi Pada metode ini perencana mengumpulkan data awal dengan melakukan eset (survei awal) yaitu memantau kondisi lapangan existing dengan menampung informasi yang ada dilapangan, melakukan evaluasi kondisi lahan, misalnya kondisi ruang, daya tampung ruang, pola-pola aktivitas dalam ruangan maupun antar ruangan, pola-pola sirkulasi sesuai pola-pola pergerakan atau aktivitas dan sebagainya. o Pengumpulan Data Tertulis Pada metode ini perencana mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan statistik atau angka-angka, standar-standar khusus bagi perkantoran, standarstandar sesuai ketentuan atau peraturan yang berlaku, termasuk data mengenai peralatan yang dibutuhkan dan kemungkinan penambahan peralatan. Tahap analisa: pada tahap ini perencana melakukan analisa dalam menyusun konsep dengan penerapan arsitektur berwawasan lingkungan dengan tahapan sebagai berikut: analisa tapak, analisa kebutuhan ruang, analisa bentuk, analisa sistem struktur bangunan, analisa sistem utilitas bangunan. Tahap Konsep: pada tahap ini merupakan tahap perencanaan konsep menerjemahkan informasi, analisa dan keinginan pengguna dan permasalahan yang adala dilokasi existing. Tahap Desain: pada tahap ini merupakan tahap lanjutan dari ide konsep atau pra desain menjadi desain gambar proporsional denga melakukan pengembangan pada gambar-gambar kerja sebelumnya. Tahap Gambar Rancangan/dokumen perencanaan: pada tahap ini merupakan tahap akhir berupa gambar kerja terskala setelah melewati tahap pengujian sehingga ide konsep dan sketsa desain tersebut menjadi tolak ukur dan patokan untuk gambar detail perencanaan. Gambar Perencanaan terskala meliputi, Rencana induk, rencana tapak, denah, tampak, potongan, detail struktur dan elektrikal mekanikal. HASIL Hasil revitalisasi dan pola penataan massa banguna pada kawasan lingkungan pendidikan SMP Negeri 03 Batu, Jawa Timur ini adalah merencanakan kawasan yang berwawasan lingkungan dengan menggunakan bahan produksi dalam negeri untuk menjamin mutu dan standar yang dibutuhkan 596 BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual

untuk klasifikasi bangunan gedung Negara. Perencanaan menggunakan kualitas bahan Standart Nasional Indonesia (SNI), Pola penataan disesuaikan dengan kondisi eksisting. Memperhatikan fungsi kegiatan dan kebutuhan ruang serta sinar matahari secara langsung. Strategi perencanaan/perancangan dilakukan melalui metode perancangan arsitektur (architectural programming donna duerk) dan di simulasi dengan software ecotect. peran arsitektur berwawasan lingkungan yang hemat energy dapat terealisasi dengan baik, Penanaman vegetasi di area revitalisasi lingkungan pendidikan. Gambar 1. Konsep Tata Massa Lingkungan SMP Negeri 03 Batu, Jawa Timur. Gambar 1 merupakan konsep tata massa lingkungan SMP Negeri 03 Batu, Jawa Timur. Dimana kawasan tersebut merupakan zonasi existing kawasan lingkungan sekolah yang akan dikembangan. Dari analisa tapak kawasan ini perlu dilakukan revitalisasi untuk melestarikan kembali keasrian kawasan ini dengan memanfaatkan vegetasi dengan melakukan penghijauan pada spot yang sudah ditentukan Strategi perencanaan/perancangan dilakukan melalui metode perancangan arsitektur (architectural programming donna duerk) dan di simulasi dengan software ecotect. Peran arsitektur berwawasan lingkungan yang hemat energi dapat terealisasi dengan baik, penanaman vegetasi di area revitalisasi lingkungan pendidikan, yang dapat dilihat dari hasil perencanaan pada Gambar 2 sebagai berikut : BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual 597

Gambar 2. Spot Terbuka Hijau atau taman terbuka Pada Gambar 2 diatas terlihat zona tersebut merupakan zona area terbuka hijau yang difungsikan untuk berkumpulnya dan berinteraksi para siswa. Zona tersebut menjadi vocal point pada kawasan sekolah ini. Penerapan konsep ini bertujuan agar siswa dapat bersatu dengan alam dan termotivasi untuk melestarikan lingkungan sekolah. Konsep perencanaan, pada hakekatnya perencanaan suatu bangunan didasarkan atas prediksi perkembangan hingga kurun waktu tertentu, dalam hal ini perencanaan revitalisasi kawasan lingkungan pendidikan SMPN 3 Batu berwawasan lingkungan dibuat untuk perkembangan hingga sepuluh tahun yang akan datang. Penerapan dan pendekatan konsep desain berwawasan lingkungan ini direncakanan disetiap zona yang telah ditentukan untuk dilakukannya pengembangan. Hasil desain tersebut dapat dilihat pada Gambar 3 sebagai berikut: Gambar 3. Spot Parkir PEMBAHASAN Proses dan tahap perencanaan pada kawasan SMP Negeri 3 Batu, Jawa Timur berwawasan lingkungan ini dilakukan secara bertahap atau berkelanjutan. Tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan dalam pengembangan sekolah ini adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan Teknis Pada tahap ini perencana membuat rencana tapak, pra rencana, dan gambar kerja. 2. Penyusunan Rencana / Rancangan Teknis Pelaksanaan Pada tahap ini perencana membuat konsepsi perencanaan/perancangan teknis secara keseluruhan dengan meninjau dan melaraskan sistem didalamnya; 598 BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual

menyiapkan sistem konstruksi dan struktural bangunan serta instalasi teknis; menjelaskan bahan bangunan yang akan digunakan. 3. Perencanaan Keputusan Desain Pada tahap ini perencana dapat mengilustrasikan dan menrjemahkan hasil dari analisa desain dengan menyaring, melakukan tahap pengujian dan evaluasi desain. Melakukan review kembali, verifikasi dan membuat skala prioritas dan menyiapkan beberapa alternatif desain. 4. Dokumen Pelaksanaan Pada tahap ini perencana membuat laporan akhir berupa dokumen pelaksanaan secara detail tentang rencana arsitektur dan struktur yang digunakan. Membuat dokumen administrasi dan persyaratan umum serta khusus. Dan terakhir melengkapi dan menyiapkan gambar kerja dan detail perencanaan. Gambar 4. Gedung Kelas 3d Gambar 4 merupakan visualisasi gedung siswa dalam bentuk tiga dimensi atau perspektif mata burung. Terlihat pada perencanaan gedung ini menerapkan kearifan lokal yaitu menjaga konsep gedung dengan merencakan gedung yang tropis untuk bertahan dari iklim indonesia, keasrian dengan adanya bunga disekitar kelas dan pemagaran untuk memberikan area batas atau zona privasi sekolah dengan lingkungan luar. Gambar 5. Masterplan 3d Pada Gambar 5 terlihat area putih merupakan kawasan zona gedung kelas dan pagar sedangkan area berwarna merupakan spot atau vocal point yang BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual 599

merupakan konsep penting dalam pengembangan kawasan SMP Negeri 3 Batu, Jawa Timur ini. Dengan adanya area parkir dan area terbuka hijau ini diharapkan dapat mengembalikan kelesatarian alam dilingkungan sekolah, menjadi contoh masyarakat sekitar dan siswa untuk lebih peduli dengan lingkungan, dan menjadi wadah untuk mahasiswa lebih mengenal alam dalam melakukan aktifitas mereka di dunia pendidikan guna meningkatkan mutu pendidikan dan kegiatan belajar mengajar. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil perencanaan yang telah dilakukakan yaitu Revitalisasi dan Pola Penataan Masa Bangunan pada SMP negeri 03 Batu, Jawa Timur dengan tahapan tahapan desain yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan antara lain: 1) Untuk mendapatkan perencanaan gedung berwawasan lingkungan perencanaan harus menerapkan dan melakukan pendekatan kawasan yang berkelanjutan dimana perlu dilakukakannya penyegaran atau pelestarian pada kawasan sekitar dengan memanfaatkan penanaman vegetasi kembali pada kawasan lingkungan sekolah. 2) Hasil perencanaan yang telah dihasilkan dari perencanaan ini menjadi penerapan konsep yang sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh Pengguna Anggaran dengan merealisasikan cita-cita pengguna untuk meningkatkan mutu pendidikan pada sekolah ini dengan mengembangkan sarana dan prasarana yang berkonsep sehat dan asri. 3) Revitalisasi Kawasan Lingkungan Pendidikan SMPN 03 Batu, Jawa Timur ini menerapkan konsep desain arsitektur berwawasan lingkungan untuk pembelajaran kepada para siswa dan masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga lingkungan, juga dalam wujud pengurangan global warming. SARAN Revitalisasi kawasan lingkungan pendidikan SMPN 03 Batu, Jawa Timur merupakan suatu konsep yang dipengaruhi banyak aspek seperti arsitektur, landscape, struktur, pemanfaatan ruang luar, dan eksterior desainnya. Diharapkan dengan adanya pengembangan sarana prasarana yang berwawasan lingkungan ini warga sekolah dapat tetap menjaga kelestarian lingkungan sekolah. Pelaksanaan setelah perencanaan ini perlu pendampingan secara berkala dalam pembangunannya yaitu : tahap awal untuk dilakukan pemagaran dan pembaharuan pagar, tahap kedua yaitu perluasan area parkir, tahap ketiga yaitu pembaharuan atau renovasi gedung sekolah, dan tahap akhir yaitu penghijauan kembali, area terbuka hijau atau taman. Pada tahap akhir tersebut ditujukan pada akhir perencanaan agar warga sekolah dalam pelaksanaan nantinya dapat berpatisipasi dalam pengembangan, perawatan dan pelestariannya. DAFTAR RUJUKAN Darmawan, B. (2014). Manajemen Sarana dan Prasarana Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan. Jurnal Pelopor Pendidikan, 6(2), 93 102. Retrieved from http://www.stkippgrismp.ac.id/jurnal-pelopor-pendidikan-4/ Ervianto, W. I., Soemardi, B. W., Abduh, M., & Surjamanto. (2012). Kajian Reuse Material Bangunan Dalam Konsep Sustainable Construction di Indonesia. Jurnal TEKNIK SIPIL, 12(1), 18 27. 600 BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual

Simbolon, H., & Nasution, I. N. (2017). Desain Rumah Tinggal Yang Ramah Lingkungan Untuk Iklim Tropis. Educational Building, 3(1). Https://Doi.Org/10.24114/Eb.V3i1.7443 Sinta, I. M. (2019). Manajemen Sarana Dan Prasarana. Jurnal Isema : Islamic Educational Management, 4(1), 77 92. Https://Doi.Org/10.15575/Isema.V4i1.5645 Sugiyarto, B. (2017). Kajian Jaringan Drainase Kampus UNNES Menuju Sistem Drainase Berwawasan Lingkungan. Jurnal Teknik Sipil Dan Perencanaan, 19(2), 136 142. https://doi.org/10.15294/jtsp.v19i2.11281 BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual 601