REPUBLIK INDONESIA PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

dokumen-dokumen yang mirip
2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

BPKP. Auditor. Jabatan fungsional. Perpindahan Jabatan. Perlakukan Khusus. Pengangkatan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemb

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR LAMPIRAN. : Surat Usulan Pengangkatan ke Dalam JFA melalui Perpindahan Jabatan dengan Perlakuan Khusus untuk APIP Pusat

2017, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah Tahun ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Penyesuaian/Inpassing Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Bidang Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

2017, No Indonesia Nomor 5949); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Re

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-709/K/JF/2009

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN (INPASSING) JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

- 1 - PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN MELALUI INPASSING

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

-4- MEMUTUSKAN: Pasal 1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 5 - (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1692).

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia N

2014, No

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8

2017, No Cara Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keahlian melalui Penyesuaian/I

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perub

2017, No Keuangan dan Pembangunan Nomor PER-1633/K/JF/2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengangkatan dan Sertifikasi Pejabat Struktural ke dal

PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

iv. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Tata Cara

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lemb

-2- Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Un

2016, No Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPEGAWAIAN

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Kementerian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 322); 2. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organis

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Penyesuaian (Inpassing); Mengingat : 1

PEDOMAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUMAS

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

2016, No Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENYESUAIAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keterampilan melalui Penyesuaian/Inpassing di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Ma

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN BATAS USIA PENSIUN BAGI PEJABAT FUNGSIONAL SANDIMAN

2017, No KEP/58/M.PAN/6/2004 tentang Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat dan Angka Kreditnya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan seb

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang. Fungsional melalui Penyesuaian/ Inpassing, perlu

PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

2017, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terak

NOMOR : 12 TAHUN 2OL7 TANGGAL z 27 JULI 2OL7 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA. TATA CARA PENYESUAIAN/ IIVPASSIiVG,

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL,

Transkripsi:

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN SALINAN PERATURAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 219 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR MELALUI PENYESUAIAN/ INPASSING DENGAN RAH MAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, Menimbang bahwa untuk melaksanakan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 42 Tahun 218 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian/Inpassing, perlu menetapkan Peraturan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Auditor melalui Penyesuaian/ Inpassing-, Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 214 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 214 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

- 2-2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 217 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 217 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 637); 3. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 214 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 214 Nomor 4); 4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/22/M.PAN/7/28 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 51 Tahun 212 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/22/M.PAN/7/28 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 212 Nomor 863A); 5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 218 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian/Inpassing (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 218 Nomor 1274); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR MELALUI PENYESUAIAN/ TNPASSING.

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Badan ini, yang dimaksud dengan: 1. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan peijanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. 2. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. 3. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu. 4. Auditor adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pengawasan pada instansi pemerintah. 5. Jabatan Fungsional Auditor yang selanjutnya disingkat JFA adalah jenis jabatan fungsional profesional PNS yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan di bidang pengawasan intern pemerintah. 6. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang selanjutnya disingkat APIP adalah instansi pemerintah dan/atau unit kerja yang dibentuk dengan tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah, yang terdiri atas Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, inspektorat jenderal/inspektorat/ unit pengawasan intern pada kementerian, inspektorat utama/inspektorat/unit pengawasan intern pada lembaga pemerintah non kementerian, kesekretariatan lembaga negara,

- 4 - inspektorat provinsi/kabupaten/kota, dan unit pengawasan intern pada instansi pemerintah lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 7. Pejabat Pembina Kepegawaian yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian pegawai ASN dan pembinaan manajemen ASN di instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 8. Pejabat yang Berwenang yang selanjutnya disingkat PyB adalah pejabat yang mempunyai kewenangan melaksanakan proses pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian pegawai ASN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 9. Menteri adalah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 1. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang selanjutnya disingkat BPKP merupakan instansi pembina JFA. 11. Instansi Pemerintah adalah Instansi Pusat dan Instansi Daerah. 12. Instansi Pusat adalah kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, kesekretariatan lembaga negara, dan kesekretariatan lembaga nonstruktural. 13. Instansi Daerah adalah perangkat daerah provinsi dan perangkat daerah kabupaten/kota yang meliputi sekretariat daerah, sekretariat dewan perwakilan rakyat daerah, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah. 14. Penyesua.mn/Inpassing adalah proses pengangkatan PNS dalam jabatan fungsional guna memenuhi kebutuhan organisasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan dalam jangka waktu tertentu. 15. Rekomendasi pengangkatan adalah rekomendasi yang didasarkan pada hasil uji kompetensi yang menyatakan tingkatan keterampilan/keahlian PNS pada Jabatan Fungsional Auditor yang ditetapkan oleh Kepala BPKP dengan mempertimbangkan kebutuhan yang telah

- 5 - ditetapkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan peta jabatan. 16. Uji Kompetensi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan profesi atas keahlian/keterampilan seseorang di bidang pengawasan intern pemerintah menurut disiplin keilmuan, keterampilan, kefungsian, dan/atau keahlian di bidang pengawasan intern pemerintah. 17. Usulan pengangkatan adalah dokumen yang dijadikan dasar untuk melakukan verifikasi pemenuhan persyaratan, penetapan peserta uji kompetensi dan pemberian rekomendasi pengangkatan. 18. Kebutuhan JFA adalah jumlah dan susunan Jabatan Fungsional Auditor yang diperlukan oleh unit APIP agar dapat melaksanakan tugas pengawasan secara profesional dalam jangka waktu tertentu. BAB II PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING Bagian Kesatu Umum Pasal 2 (1) PNS yang dapat diangkat dalam JFA melalui penyesuaian Iinpassing adalah: a. pejabat pelaksana yang telah dan/atau masih menjalankan tugas di bidang JFA di lingkungan APIP berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang; b. pejabat pelaksana yang masih menjalankan tugas jabatan sesuai dengan formasi JFA dan telah mendapatkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi;

-6- c. pejabat pimpinan tinggi, pejabat administrator dan pejabat pengawas di lingkungan APIP yang memiliki kesesuaian atau keterkaitan dengan bidang tugas JFA di lingkungan APIP; atau d. PNS yang dibebaskan sementara dari JFA, karena dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat terakhir tidak dapat memenuhi angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi. (2) Pengangkatan PNS dalam JFA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk pengangkatan dalam jenjang jabatan: a. Auditor Terampil; dan b. Auditor Ahli. (3) Jenjang jabatan Auditor Terampil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a terdiri atas: a. Auditor Pelaksana; b. Auditor Pelaksana Lanjutan; dan c. Auditor Penyelia. (4) Jenjang jabatan Auditor Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b terdiri atas: a. Auditor Pertama; b. Auditor Muda; dan c. Auditor Madya. (5) Pelaksanaan penyesuaian/ inpassing harus didasarkan pada kebutuhan JFA yang telah ditetapkan oleh Menteri dan peta jabatan. Bagian Kedua Persyaratan Pengangkatan Pasal 3 (1) PNS yang dapat diangkat dalam Jabatan Auditor Terampil harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. berijazah paling rendah Diploma III atau yang sederajat sesuai dengan persyaratan kualifikasi pendidikan dari jabatan yang akan diduduki;

- 7 - b. pangkat paling rendah pengatur, golongan ruang II/c sesuai dengan persyaratan kepangkatan dari jabatan yang akan diduduki; c. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang JFA di lingkungan APIP paling kurang 2 (dua) tahun; d. mengikuti dan lulus uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikat auditor sesuai dengan persyaratan sertifikasi dari jabatan yang akan diduduki, atau telah memiliki sertifikat auditor sesuai dengan persyaratan sertifikasi dari jabatan yang akan diduduki; e. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; f. berusia paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun pada saat pengangkatan dalam jabatan; g. tidak pernah diberhentikan dari JFA karena mengundurkan diri dari jabatan atau tidak memenuhi persyaratan jabatan; dan h. tidak pernah dibebaskan sementara dari JFA selain karena dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat terakhir tidak dapat memenuhi angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi. (2) PNS yang dapat diangkat dalam Jabatan Auditor Ahli harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. berijazah paling rendah Diploma IV atau Strata Satu atau sederajat dari pendidikan tinggi yang terakreditasi sesuai dengan persyaratan kualifikasi pendidikan dari jabatan yang akan diduduki; b. pangkat paling rendah penata muda, golongan ruang III/a sesuai dengan persyaratan kepangkatan dari jabatan yang akan diduduki; c. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang JFA di lingkungan APIP paling kurang 2 (dua) tahun;

- 8 - d. mengikuti dan lulus uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikat auditor sesuai dengan persyaratan sertifikasi dari jabatan yang akan diduduki, atau telah memiliki sertifikat auditor sesuai dengan persyaratan sertifikasi dari jabatan yang akan diduduki; e. nilai prestasi kerja paling kurang bemilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; f. usia paling tinggi pada saat pengangkatan dalam jabatan: a) 56 (lima puluh enam) tahun bagi yang akan diangkat dalam jabatan Auditor Pertama dan Auditor Muda; dan b) 58 (lima puluh delapan) tahun bagi pejabat yang akan menduduki jabatan Auditor Madya; g. tidak pemah diberhentikan dari JFA karena mengundurkan diri dari jabatan atau tidak memenuhi persyaratan jabatan; dan h. tidak pemah dibebaskan sementara dari JFA selain karena dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam jabatan/ pangkat terakhir tidak dapat memenuhi angka kredit untuk kenaikan jabatan/ pangkat setingkat lebih tinggi. Bagian Ketiga Tata Cara Pasal 4 Tahapan pelaksanaan pengangkatan PNS dalam JFA melalui penyesuaian/ inpassing adalah: a. penyusunan kebutuhan JFA dan peta jabatan oleh Instansi Pemerintah; b. penyampaian usulan penyesuaian/ inpassing termasuk usulan kebutuhan JFA oleh Instansi Pemerintah kepada BPKP; c. verifikasi dan validasi dokumen usulan penyesuaian/ inpassing oleh BPKP;

- 9 - d. penyampaian rekomendasi hasil verifikasi dan validasi kebutuhan JFA oleh Kepala BPKP kepada Menteri sebagai bahan pertimbangan penetapan kebutuhan JFA dan kepada Instansi Pemerintah sebagai bahan pengusulan penetapan kebutuhan JFA kepada Menteri; e. penetapan peserta uji kompetensi oleh BPKP; f. pelaksanaan uji kompetensi oleh BPKP; g. penetapan rekomendasi pengangkatan dalam JFA oleh BPKP; h. pengangkatan dalam JFA oleh PPK; i. pelaporan pelaksanaan pengangkatan dalam JFA dari Instansi Pemerintah kepada Menteri dengan tembusan disampaikan kepada Kepala BPKP; j. pelaporan pelaksanaan pengangkatan dalam JFA dari Kepala BPKP kepada Menteri. Pasal 5 (1) Tata cara penyusunan kebutuhan JFA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a diatur dengan Peraturan Kepala Pusat Pembinaan JFA. (2) Hasil penyusunan kebutuhan JFA oleh Instansi Pemerintah disampaikan kepada BPKP bersamaan dengan dokumen usulan penyesuaian/ inpassing. (3) Penetapan peserta uji kompetensi oleh BPKP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf e dilakukan dengan memperhatikan penetapan kebutuhan JFA dari Menteri. Pasal 6 Dokumen yang diperlukan untuk pengusulan pengangkatan PNS dalam JFA melalui penyesuaian/ inpassing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b meliputi: a. fotokopi ijazah terakhir yang sudah diakui secara kedinasan atau tercantum dalam surat keputusan kepangkatan terakhir; b. fotokopi surat keputusan pengangkatan CPNS; c. fotokopi surat keputusan kepangkatan terakhir;

- 1 - d. fotokopi surat keputusan pengangkatan dalam jabatan di unit APIP atau surat pemyataan melaksanakan tugas pada unit APIP; e. fotokopi surat keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir; f. fotokopi sertifikat lulus diklat pembentukan/ penjenjangan auditor sesuai dengan jabatan yang akan diduduki bagi PNS yang telah mengikuti dan lulus diklat JFA; g. fotokopi penilaian prestasi kerja dua tahun terakhir; h. surat pemyataan dari PPK, atau PyB, atau pimpinan APIP, yang menyatakan bahwa PNS yang bersangkutan tidak pernah diberhentikan dari JFA karena mengundurkan diri atau tidak memenuhi persyaratan jabatan; i. surat pemyataan kesanggupan diangkat dalam JFA yang ditandatangani calon auditor dan diketahui pimpinan APIP; j. surat pemyataan bersedia mengangkat dalam JFA yang ditandatangani oleh PPK; dan k. surat pembebasan sementara dari JFA dan penetapan angka kredit terakhir bagi auditor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf d. Pasal 7 (1) PPK atau PyB mengajukan usulan pengangkatan kepada Kepala BPKP melalui Kepala Pusat Pembinaan JFA dengan tembusan disampaikan kepada Menteri. (2) Kepala Pusat Pembinaan JFA menetapkan batas waktu penerimaan usulan pengangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Usulan pengangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan format yang tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini.

- 11 - (4) Usulan pengangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai dengan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6. Pasal 8 (1) Pelaksanaan verifikasi dan validasi usulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c meliputi: a. verifikasi dan validasi dokumen usulan sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 6; dan b. verifikasi dan validasi terhadap kebutuhan JFA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2). (2) Hasil verifikasi dan validasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b disampaikan kepada Menteri sebagai bahan pertimbangan penetapan kebutuhan JFA melalui Penyesuaian/ Inpassing. (3) Ketentuan mengenai tata cara verifikasi dan validasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Peraturan Kepala Pusat Pembinaan JFA. diatur dengan Pasal 9 Kepala Pusat Pembinaan JFA menetapkan peserta uji kompetensi berdasarkan hasil verifikasi dan validasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf a serta Penetapan Kebutuhan JFA oleh Menteri. Bagian Keempat Pelaksanaan Uji Kompetensi Pasal 1 (1) PNS yang akan diangkat dalam JFA melalui penyesuaian/ inpassing wajib mengikuti dan lulus uji kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf f untuk mendapatkan sertifikat auditor sesuai dengan jenjang jabatan yang akan didudukinya.

- 12 - (2) Uji kompetensi bagi PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan ijazah dan golongan ruang terakhir yang dimiliki, yaitu: a. Ijazah Diploma III atau yang sederajat 1) golongan ruang II/c Il/d jabatan Auditor Pelaksana, mengikuti uji kompetensi Auditor Pelaksana; 2) golongan ruang III/a - Ill/b jabatan Auditor Pelaksana Lanjutan, mengikuti uji kompetensi Auditor Pelaksana Lanjutan; 3) golongan ruang III/c - Ill/d jabatan Auditor Penyelia, mengikuti uji kompetensi Auditor Penyelia; b. Ijazah minimal Diploma IV/Strata Satu atau yang sederajat 1) golongan ruang III/a - III/b jabatan Auditor Pertama, mengikuti uji kompetensi Auditor Pertama; 2) golongan ruang III/c- Ill/d jabatan Auditor Muda, mengikuti uji kompetensi Auditor Muda; 3) golongan ruang IV/a - IV/c jabatan Auditor Madya, mengikuti uji kompetensi Auditor Madya. Pasal 11 Tata cara, waktu, tempat dan materi pelaksanaan uji kompetensi diatur dengan Peraturan Kepala Pusat Pembinaan JFA. Pasal 12 BPKP menerbitkan sertifikat bagi peserta yang lulus uji kompetensi. Pasal 13 (1) Dalam hal PNS yang diusulkan telah memiliki sertifikat lulus diklat pembentukan/penjenjangan auditor sesuai dengan jenjang jabatan yang akan diduduki, maka PNS yang dimaksud tidak perlu mengikuti uji kompetensi.

- 13 - (2) Sertifikat lulus diklat pembentukan/penjenjangan auditor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang telah dimiliki dapat digunakan untuk pengusulan pengangkatan dalam JFA melalui penyesuaian/ inpassing. Bagian Kelima Penetapan Rekomendasi dan Pengangkatan Pasal 14 (1) Pusat Pembinaan JFA menyiapkan rekomendasi pengangkatan dalam JFA melalui penyesuaian/inpassing yang ditandatangani oleh Kepala BPKP. (2) Rekomendasi pengangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat data PNS yang memenuhi syarat untuk diangkat meliputi pangkat, jabatan, besarnya angka kredit, dan besarnya tunjangan JFA. (3) Pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan sesuai dengan surat keputusan kepangkatan terakhir yang dimiliki oleh PNS yang bersangkutan. (4) Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan sesuai sertifikat yang dimiliki. (5) Besarnya angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan sesuai dengan yang tercantum dalam Lampiran III dan Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini. (6) Besarnya tunjangan JFA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (7) PNS yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf d diberikan jabatan dan angka kredit sesuai dengan jabatan terakhir yang diduduki dan angka kredit terakhir yang dimiliki.

- 14 - Pasal 15 (1) Pengangkatan PNS dalam JFA melalui penyesuaian/ inpassing dilakukan oleh PPK setelah memperoleh rekomendasi pengangkatan dari Kepala BPKP dengan menggunakan formulir yang tercantum dalam Lampiran V dan Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini. (2) Pengangkatan PNS dalam JFA melalui penyesuaian/ inpassing sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lambat pada tanggal 6 April 221. Pasal 16 PNS yang telah mendapatkan rekomendasi pengangkatan, namun sampai dengan tanggal 6 April 221 belum diangkat dalam JFA oleh PPK, berlaku ketentuan sebagai berikut: a. rekomendasi pengangkatan dalam JFA melalui penyesuaian/ inpassing dinyatakan tidak berlaku; dan b. sertifikat yang diperoleh melalui uji kompetensi dalam rangka penyesuaian/ inpassing dinyatakan tidak berlaku. BAB III KENAIKAN PANGKAT DAN JABATAN SETELAH PENYESUAIAN/INPASSING Pasal 17 (1) PNS yang telah diangkat dalam JFA melalui penyesuaian/ inpassing, berlaku ketentuan kenaikan pangkat dan jabatan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan mengenai JFA. (2) Dikecualikan sebagaimana tersebut pada ayat (1) bagi PNS yang dibebaskan sementara sebagaimana Pasal 2 ayat (1) huruf d kenaikan pangkat berikutnya paling kurang 2 (dua) tahun setelah ditetapkan surat keputusan penyesuaian/ inpassing PNS yang bersangkutan dalam JFA yang diduduki.

- 15 - Pasal 18 PNS yang naik pangkat setingkat lebih tinggi setelah mendapatkan rekomendasi pengangkatan dan diangkat dalam JFA setelah kenaikan pangkat dimaksud, berlaku ketentuan sebagai berikut: a. pengangkatan dalam JFA sesuai dengan pangkat yang terakhir; dan b. jabatan dan jumlah angka kredit sesuai dengan rekomendasi pengangkatan. BAB IV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 19 (1) PNS yang telah diberikan persetujuan teknis pengangkatan dalam JFA melalui penyesuaian/ inpassing berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 216 dan Peraturan Kepala BPKP Nomor 6 Tahun 217 dan sampai dengan 31 Desember 218 belum diangkat dalam JFA oleh PPK, dapat langsung diangkat dalam JFA paling lambat 31 Desember 219. (2) Dalam hal PNS sebagaimana ayat (1) sampai dengan tanggal 31 Desember 219 belum diangkat dalam JFA berlaku ketentuan sebagai berikut: a. rekomendasi pengangkatan dalam JFA melalui penyesuaian/ inpassing dinyatakan tidak berlaku; dan b. sertifikat yang diperoleh melalui uji kompetensi dalam rangka penyesuaian/ inpassing dinyatakan tidak berlaku.

- 16 - BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 2 Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 6 Tahun 217 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Auditor melalui Penyesuaian/Inpassing (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 217 Nomor 439) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 21 Peraturan Badan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 17 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Badan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 Juni 219 KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. ARDAN ADIPERDANA Diundangkan di Jakarta pada tanggal 15 Juli 219 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 219 NOMOR 768 Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biro'Hukum dan Komunikasi rkaj /SYAIFUDIN TAGAMAL

- 18 - LAMPIRAN I PERATURAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 219 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR MELALUI PENYESUAIAN/ INPASSING [Kop Surat Instansi Pengusul] Nomor Lampiran Hal Pengusulan Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Auditor melalui Penyesuaian/ Inpassing 219 Yth. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan melalui Kepala Pusat Pembinaan JFA di Jakarta Bersama ini kami sampaikan nama-nama berikut kelengkapan persyaratannya (terlampir) untuk mendapatkan rekomendasi pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Auditor melalui penyesuaian/ inpassing sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 218 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian/ Inpassing. Berdasarkan hasil seleksi, penilaian, dan pertimbangan kami, Pegawai Negeri Sipil dengan nama-nama terlampir dinilai cakap dan memenuhi persyaratan untuk diangkat dalam Jabatan Fungsional Auditor dan telah

- 19 - sesuai dengan kebutuhan serta ketersediaan anggaran untuk pembiayaan diklat dan pembayaran tunjangan jabatannya. Atas perhatian dan keija sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. (PPK atau PyB) Cap ttd (nama pejabat) Tembusan: 1. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di Jakarta 2. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi di 3. KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. ARDAN ADIPERDANA Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biroÿfukum dan Komunikasi SYA/FUDIN TAGAMAL

- 2 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR9 TAHUN 219 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR MELALUI PENYESUAIAN/ INPASSING DAFTAR USULAN NAMA PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG AKAN DIANGKAT DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING No. Nama/NIP/ Tanggal Lahir Pangkat/ Gol. Jabatan Pendidikan Sertifikasi Pengalaman Jabatan Ruang/ TMT /TMT Sekolah Auditor pada Unit APIP Nilai Kinerja Dua Tahun Terakhir Ket. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Diisi sesuai dengan Diisi nama, NIP, dan Diisi pangkat, Diisi jabatan Diisi jenjang pendidikan Diisi nomor, tanggal dan Diisi riwayat jabatan/ pelaksanaan Diisi nilai kinerja dua Diisi keterangan urutan tanggal lahir gol. ruang, dan TMT terakhir yang tahun tugas di bidang JFA tahun yang

- 21 - prioritas dan TMT sesuai dimiliki dan sertifikat pada unit APIP terakhir diperlukan pengangkatan sesuai dengan jurusan Auditor yang (mulai... s.d ) (Amat Baik, dengan SK SK sesuai dengan pernah paling kurang 2 (dua) Baik, Cukup pangkat Jabatan gelar yang diikuti tahun berdasarkan Kurang) terakhir diakui secara SK kedinasan 2 (PPK atau PyB), { nama jelas NIP KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA ttd. ARDAN ADIPERDANA Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Ba/fflukum dan Komunikasi SYAIFUDIN TAGAMAL

- 22 - LAMPIRAN III PERATURAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 9 TAHUN 219 REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR MELALUI PENYESUAIAN/ INPASSING ANGKA KREDIT UNTUK PENYESUAIAN/ INPASSING BAGI JABATAN AUDITOR TERAMPIL No. Angka Kredit Golf Masa Ijazah Jabatan Ruang Kepangkatan Pendidikan Pengembangan Pengawasan Penunjang Jumlah Sekolah Profesi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 II/c Sarjana Auditor < 1 Th 6 6 (sejak Pelaksana 1 Th 6 4,8,2 65 CPNS Muda/ Dill 2 Th 6 9,5,5 7 II/c) 3 Th 6 14,2,8 75 > 4 Th 6 18 1 79

- 23 - No. Angka Kredit Gol/ Masa Ijazah Jabatan Ruang Kepangkatan Pendidikan Pengembangan Pengawasan Penunjang Jumlah Sekolah Profesi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 II/ d Sarjana Auditor < 1 Th 6 19 1 8 Pelaksana 1 Th 6 23,8 1,2 85 Muda/ Dill 2 Th 6 27,5 1,5 3 Th 6 32,2 1,8 > 4Th 6 37 2 99 3 III/a Sarjana Auditor < 1 Th 6 38 2 1 Pelaksana 1 Th 6 49,5 2,5 112 Muda/ Dill Lanjutan 2 Th 6 6 3 123 3 Th 6 7,5 3,5 134 > 4Th 6 82 4 146 4 Ill/b Sarjana Auditor < 1 Th 6 86 4 15 Pelaksana 1 Th 6 98,5 4,5 163 III/c Muda/ Dill Lanjutan 2 Th 6 19 5 174 3 Th 6 119,5 5,5 > 4 Th 6 131 6 197 5 Sarjana Auditor < 1 Th 6 134 6 2 Muda/ DIII Penyelia 1 Th 6 156 7 223 2 Th 6 178 8 3 Th 6 21 9 27 89 94 185 246

- 24 - No. Gol/ Ruang Ijazah Jabatan Masa Kepangkatan Pendidikan Sekolah Pengawasan Angka Kredit Pengembangan Profesi 1 2 3 4 5 6 7 8 Penunjang > 4 Th 6 222 1 292 6 Ill/d Sarjana Auditor < 1 Th 6 23 1 3 Penyelia 1 Th 6 23 1 3 Muda/ Dill 2 Th 6 23 1 3 Th 6 23 9 1 > 4 Th 6 23 1 Jumlah 1 3 3 3 Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biro Hukum dan Komunikasi KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. ARDAN ADIPERDANA SVAIFUDIN TAGAMAL

- 25 - LAMPIRAN IV PERATURAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 219 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING ANGKA KREDIT UNTUK PENYESUAIAN/ INPASSING BAGI JABATAN AUDITOR AHLI No. Gol/ Ruang Ijazah Jabatan Angka Kredit Masa Kepangkatan Pendidikan Pengembangan Pengawasan Penunjang Jumlah Sekolah Profesi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 III/a Sl/DIV Auditor < 1 Th 1 1 (sejak CPNS Pertama 1 Th 1 5,3,7 16 2 Th 1 16,6 1,4 3 Th 1 27,9 2,1 118 13

- 26 - No. Gol/ Ruang Ijazah Jabatan Masa Kepangkatan Pendidikan Sekolah Pengawasan Angka Kredit Pengembangan Profesi Penunjang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 III/a) > 4 Th 1 39 3 142 2 Auditor < 1 Th 1 47 3 15 Ill/b Sl/DIV Jumlah Pertama 1 Th 1 5,3 3,7 154 2 Th 1 6,6 4,4 3 Th 1 72,9 5,1 178 > 4 Th 1 84 6 19 S2 Auditor < 1 Th 15 15 Pertama 1 Th 15 4,3,7 155 2 Th 15 16,6 1,4 3 Th 15 28,9 2,1 > 4 Th 15 42 3 195 3 Auditor < 1 Th 1 94 6 2 III/c Sl/DIV Muda 214 8 1 Th 1 16 2 Th 1 127 1 3 Th 1 149 12 > 4 Th 1 171 14 285 S2 Auditor < 1 Th 15 47 3 2 Muda 1 Th 15 59 5 214 2 Th 15 82 7 165 168 181 237 261 239

- 27 - No. 1 Gol/ Ruang Ijazah Jabatan Masa Kepangkatan Pendidikan Sekolah Pengawasan 2 3 4 5 6 7 Angka Kredit Pengembangan Profesi 3 Th 15 15 9 Penunjang 8 9 Jumlah 1 264 > 4 Th 15 129 11 29 S3 Auditor < 1 Th 2 2 Muda 1 Th 2 14 2 216 2 Th 2 37 4 241 3 Th 2 62 6 268 > 4 Th 2 86 8 294 4 Auditor < 1 Th 1 186 14 3 Ill/d Sl/DIV Muda 1 Th 1 193 16 2 Th 1 214 18 3 Th 1 236 2 > 4Th 1 258 22 38 S2 Auditor < 1 Th 15 139 11 3 Muda 1 Th 15 147 13 2 Th 15 169 15 3 Th 15 192 17 39 332 356 31 334 359 > 4 Th 15 216 19 385 S3 Auditor < 1 Th 2 92 8 3 Muda 1 Th 2 11 1 311 2 Th 2 124 12 336

- 28 - No. 1 Gol/ Ruang 2 Ijazah Jabatan 3 4 Sl/DIV Masa Kepangkatan 5 Pendidikan Sekolah 6 Pengawasan 3 Th 2 149 7 Angka Kredit Pengembangan Profesi 8 14 Penuryang > 4 Th 2 174 16 39 5 Auditor < 1 Th 1 278 22 4 IV/a 9 Jumlah Madya 1 Th 1 289,3 25,7 415 2 Th 1 32,6 3 Th 1 352,8 > 4Th 1 385 37 522 S2 Auditor < 1 Th 15 231 19 4 Madya 1 Th 15 243,3 22,7 416 2 Th 15 276,6 3 Th 15 39,8 > 4Th 15 343 Auditor < 1 Th 2 184 16 4 Madya 1 Th 2 198,3 19,7 418 S3 2 Th 2 232,6 23,4 3 Th 2 29,4 33,2 26,4 3,2 34 266,8 27,2 > 4 Th 2 31 31 532 6 Auditor < 1 Th 1 413 37 55 IV/ b Sl/DIV 1 Th 1 417,3 4,7 1 363 45 486 453 49 527 456 494 558

- 29 - No. 1 Gol/ Ruang Ijazah Jabatan Masa Kepangkatan Pendidikan Sekolah Pengawasan Angka Kredit Pengembangan Profesi Penunjang Jumlah 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Madya 2 Th 1 448,6 44,4 593 3 Th 1 48,8 48,2 > 4Th 1 513 52 665 S2 Auditor < 1 Th 15 366 34 55 Madya 1 Th 15 371,3 37,7 559 2 Th 15 43,6 41,4 3 Th 15 436,8 45,2 > 4 Th 15 471 49 67 S3 Auditor < 1 Th 2 319 31 55 Madya 1 Th 2 325,3 34,7 56 2 Th 2 359,6 38,4 3 Th 2 393,8 42,2 629 595 632 598 636 > 4Th 2 428 46 674 7 Auditor < 1 Th 1 548 52 7 IV/ c Sl/DIV Madya 1 Th 1 546 52 2 Th 1 571,6 59,4 3 Th 1 61,8 63,2 > 4 Th 1 631 67 798 S2 Auditor < 1 Th 15 51 49 7 698 731 765

No. Gol/ Ruang Ijazah Jabatan Masa Kepangkatan Pendidikan Sekolah - 3 - Pengawasan Angka Kredit Pengembangan Profesi Penunjang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Madya 1 Th 15 5 49 699 Salinan sesiud dengan aslinya, Kepala Biro Hukum dan Komunikasi 2 Th 15 526,6 56,4 3 Th 15 557,8 6,2 Jumlah > 4 Th 15 589 64 83 S3 Auditor < 1 Th 2 454 46 7 Madya 1 Th 2 454 46 7 2 Th 2 481,6 53,4 3 Th 2 513,8 57,2 > 4 Th 2 546 61 733 768 735 771 87 KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. ARDAN ADIPERDANA ;YA/FUDIN TAGAMAL

- 31 - LAMPIRAN V PERATURAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 219 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR MELALUI PENYESUAIAN/ INPASSING KEPUTUSAN MENTERI/ KEPALA LEMBAGA/SEKRETARIS JENDERAL LEMBAGA NEGARA/ GUBERNUR/ BUPATI/WALIKOTA*) NOMOR: TENTANG PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT MENTERI/ KEPALA LEMBAGA/SEKRETARIS JENDERAL LEMBAGA NEGARA/ GUBERNUR/ BUPATI/ WALIKOTA*) Menimbang : a. bahwa Pegawai Negeri Sipil dengan nama-nama dan Nomor Induk Pegawai yang tercantum dalam lampiran surat keputusan ini terhitung mulai tanggal dalam lampiran tersebut telah melaksanakan tugas/kegiatan pengawasan pada Inspektorat ; b. bahwa Pegawai Negeri Sipil dengan nama-nama dan Nomor Induk Pegawai yang tercantum dalam lampiran surat ini dianggap cakap dan mampu untuk menduduki Jabatan Fungsional Auditor; c. bahwa sebagai pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 218 dipandang perlu menetapkan Keputusan Lembaga/Sekretaris Negara/Gubernur/ Bupati/ Jenderal Menteri/ Walikota*) Kepala Lembaga tentang

- 32 - Mengingat Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Auditor Lingkungan Inspektorat... : a. Undang-undang Nomor 5 Tahun 214 tentang Aparat Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 214 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); b. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 217 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 217 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 637); c. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 214 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Auditor (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 214 Nomor 26); d. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/22/M.PAN/7/28 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 51 Tahun 212 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara PER/ 22/M.PAN/7/28 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 212 Nomor 863A); di Nomor e. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 218 tentang Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian/ Inpassing (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 218 Nomor 1274); f. Peraturan Bersama Kepala BPKP dan Kepala BKN Nomor PER-131/K/JF/28 dan Nomor 24 Tahun 28 tentang Petunjuk Pelaksanaan JFA dan Angka Kreditnya; g. Peraturan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Nomor 9 Tahun 219 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Auditor melalui Penyesuaian/Inpassing (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 219 Nomor 768);

- 33 - Memperhatikan: Surat Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor tanggal tentang Rekomendasi Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Auditor melalui Penyesuaian/ Inpassing; MEMUTUSKAN: Menetapkan PERTAMA : Terhitung mulai tanggal Pegawai Negeri Sipil dengan nama-nama dan Nomor Induk Pegawai yang tercantum dalam lampiran keputusan ini diangkat dalam Jabatan Fungsional Auditor sebagaimana tercantum dalam lampiran. KEDUA KETIGA KEEMPAT Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. ASLI Petikan Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di pada tanggal. MENTERI/ KEPALA LEMBAGA/SEKRETARIS LEMBAGA JENDERAL NEGARA/ GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA*>.. TEMBUSAN: 1. Kepala Badan Kepegawaian Negara/ Kantor Regional BKN yang bersangkutan; *) 2. Kepala Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor BPKP;

-34-3. Kepala BKD Provinsi/Kabupaten/Kota atau Biro/Bagian Kepegawaian Instansi yang bersangkutan; *) 4. Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit; 5. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/ Kepala Biro/Bagian Keuangan Daerah yang bersangkutan; *) 6. Pejabat instansi lain yang berkepentingan. *) Coret yang tidak perlu KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. ARDAN ADIPERDANA Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala BiroÿHukum dan Komunikasi JYAIFUDIN TAGAMAL

- 35 - LAMPIRAN Vi PERATURAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 219 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR MELALUI PENYESUAIAN/ INPASSING DAFTAR NAMA PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DIANGKAT DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR PADA INSPEKTORAT

- 36 - No. 1 Angka Kredit Pangkat/ TMT Jabatan Pendi Unit Jabatan Tunjangan Pengem Nama NIP Gol. Kepang Sebelum Pendidikan dikan Kerja Auditor JFA Pengawasan bangan Ruang katan nya Sekolah Profesi 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 Jumlah 13 14 Keterangan 15 LEMBAGA NEGARA/GUBERNUR/ BUPATI/ WALIKOTA*) ( nama jelas ) NIP Petunjuk Pengisian : 1. Kolom 1, disi nomor urut. 2. Kolom 2, diisi nama sesuai dengan SK pangkat terakhir saat pengusulan. 3. Kolom 3, diisi NIP sesuai dengan SK pangkat terakhir saat pengusulan. 4. Kolom 4, diisi pangkat & golongan ruang sesuai dengan SK pangkat terakhir saat pengusulan.

- 37-5. 6. 7. 8. 9. Kolom 5, diisi TMT pangkat sesuai dengan SK pangkat terakhir saat pengusulan. Kolom 6, diisi pendidikan yang dimiliki dan diakui secara kedinasan sesuai dengan SK pangkat terakhir. Kolom 7, diisi jabatan yang diduduki sebelum diusulkan pengangkatan dalam JFA. Kolom 8, diisi unit kerja sebelum diusulkan pengangkatan dalam JFA. Kolom 9, diisi jabatan auditor sesuai dengan surat rekomendasi pengangkatan. 1. Kolom 1, diisi besamya tunjangan JFA sesuai ketentuan Perpres Nomor 5 Tahun 214. 11. Kolom 11, diisi angka kredit (AK) pendidikan sekolah sesuai dengan surat rekomendasi pengangkatan. 12. Kolom 12, diisi AK pengawasan sesuai dengan surat rekomendasi pengangkatan. 13. Kolom 13, diisi AK pengembangan profesi sesuai dengan surat rekomendasi pengangkatan. 14. Kolom 14, diisi jumlah AK pendidikan sekolah, pengawasan, dan pengembangan profesi sesuai dengan surat rekomendasi pengangkatan. 15. Kolom 15, diisi nomor dan tanggal surat rekomendasi pengangkatan. *) Coret yang tidak perlu KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. ARDAN ADIPERDANA Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biro Hukum dan Komunikasi SY1IFUDIN TAGAMAL