PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI BENGKAYANG



dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SINJAI BUPATI SINJAI,

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 64 TAHUN TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PADA BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 10 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI PULANG PISAU PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 19 TAHUN 2015

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG PENGELOLAAN DAN PENANDATANGANAN PERIZINAN

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 2 TAHUN 2009 T E N T A N G

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH. PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 10 "A TAI-lUri c2.017 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG KEWENANGAN PENYELENGGARAAN PERIZINAN

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI KARIMUN PERATURAN BUPATI KARIMUN NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI REJANG LEBONG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA LUBUKLINGGAU, PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 4 TAHUN2015 TENTANG

BUPATI ROTE NDAO PERATURAN BUPATI ROTE NDAO NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 9 TAHUN 2016

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK BIDANG PERIZINAN

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA UTARA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

B U P A T I T A N A H L A U T PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 5 TAHUN 2007 T E N T A N G

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU BUPATI MADIUN,

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2007

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WATIKOTA LANGSA NOMOR 9 TAHUN 2O1O TENTANG BIS MIL LAH IRRAH MANIRRAH IM WALIKOTA LANGSA,

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BANDA ACEH PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 27 TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 1 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN KATINGAN

PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

BUPATI GARUT, PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA BINJAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN WALIKOTA BINJAI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LAMANDAU RANCANGAN PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG

17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1419/MENKES/PER/X/2005 tentang Penyelenggaraan Praktik Dokter dan Dokter Gigi; 18.

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH RANCANGAN PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BELITUNG TIMUR

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 026 TAHUN 2014

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

GUBERNUR SULAWESI SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 20 TAHUN 2011 SERI : D NOMOR : 2

BUPATI ACEH BARAT DAYA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR SUMATERA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Per/20M.PAN/2006 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Publik;

BUPATI PACITAN PROVINSIJAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 26/Permentan/HK.140/4/2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

GUBERNUR SULAWESI BARAT

QANUN KABUPATEN ACEH SINGKIL NOMOR 3 TAHUN 2012

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 1 TAHUN 2010

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERIZINAN PADA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN KOTA KEDIRI

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 09 TAHUN 2007 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN PADA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI PERDESAAN MELALUI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP)

PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG TAHAPAN PEMBERIAN IZIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 09 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI BENGKAYAHli PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR IS TAHUN 2014 TENTANG PELIMPAHAN KEWENANGAN PENANDATANGANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN KEPADA KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2013, ditegaskan dalam pelaksanaan pelayanan perizinan, dan non Perizinan di tingkat Kabupaten/Kota Bupati/Walikota untuk segera melimpahkan sepenuhnya kewenangan pemberian pelayanan perizinan dan non perizinan di bidang penanaman modal yang menjadi urusan pemerintah Kabupaten/Kota kepada PPTSP; b. bahwa berdasarkan Surat Edaran Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 570/3727/SJ.SE/08/M.PAN-RB/9/2010 tentang Sinkronisasi Pelaksanaan Tempat Pelayanan Penanaman Modal di Daerah dan ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 356/8429/SJ, Tanggal 28 Nopember 2013 tentang Panduan Penyusunan, Pelaksanaan, dan Pelaporan Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (Aksi PPK) Pemerintah Daerah Tahun 2014; c. bahwa dalam rangka upaya mewujudkan pelayanan publik di bidang Perizinan dan Non Perizinan secara cepat, murah, mudah, transparan, pasti dan terjangkau serta guna meningkatkan hak-hak masyarakat terhadap pelayanan publik yang prima, dipandang perlu untuk melimpahkan wewenang penandatanganan Perizinan dan Non Perizinan kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Bengkayang;

-2- d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c maka perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkayang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3823); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pedoman Pemberian Insentif dan Pemberian Kemudahan Penanaman Modal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4861); 7. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara;

-3-9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 13. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 11 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal; 14. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman dan Tata Cara Permohonan di Bidang Penanaman Modal; 15. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 13 Tahun 2009 tentang Pedoman dan Tata Cara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 509); 16. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 14 Tahun 2009 tentang Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan; 17. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 69 Tahun 2009, Nomor M.THt-08-AH-01.01, Nomor 60/MDAG/Per/12/ 2009; Nomor 30/MEN/XII/ 2009; Nomor 10 Tahun 2009 tentang Percepatan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan untuk Memulai Usaha; 18. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah ; 19. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

-4-20. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bengkayang, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2012 tentang Peubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah ; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PELIMPAHAN KEWENANGAN PENANDATANGANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN KEPADA KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BENGKAYANG BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah daerah. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah. 4. Bupati adalah Bupati Bengkayang. 5. Perangkat Daerah Kabupaten adalah unsur pembantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah. 6. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) adalah bagian perangkat daerah yang mempunyai kewenangan di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan di. 7. Kepala Badan adalah Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT). 8. Izin adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah berdasarkan peraturan daerah atau peraturan lainnya yang merupakan bukti legalitas, menyatakan sah atau diperbolehkannya seseorang atau Badan untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu di wilayah. 9. Perizinan adalah pemberian legalitas kepada orang atau pelaku usaha/kegiatan tertentu, baik dalam bentuk Izin maupun tanda daftar usaha. 10. Non Perizinan adalah pemberian legalitas kepada orang atau pelaku usaha/kegiatan tertentu, yang tidak dalam bentuk izin maupun daftar usaha namun dalam bentuk tanda pengenalan.

-5-11. Penyederhanaan pelayanan adalah upaya penyingkatan terhadap waktu, prosedur, dan biaya pemberian perizinan dan non perizinan. 12. Penyelenggaraan pelayanan terpadu adalah kegiatan penyelenggaraan perizinan dan non perizinan yang proses pengelolaannya mulai dari tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dilakukan secara terpadu dalam satu pintu dan satu tempat. 13.Jenis Pelayanan adalah pelayanan-pelayanan yang dikelola oleh unit penyelenggara pelayanan. 14. Persyaratan adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Maksud Pelimpahan Wewenang Penerbitan Perizinan dan Non Perizinan adalah untuk memperoleh pelimpahan kewenangan Bupati kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) dalam memproses pelayanan administrasi, menandatangani dokumen, menerbitkan dokumen perizinan dan non perizinan, menangani pengaduan masyarakat dan indeks kepuasan masyarakat yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten sesuai dengan Peraturan Perundangundangan; (2) Tujuan Pelimpahan Wewenang Penerbitan Perizinan dan Non Perizinan adalah penyerahan tugas, hak, kewajiban dan tanggung jawab dalam memproses pelayanan administrasi, menandatangani dokumen, menerbitkan dokumen perizinan dan non perizinan, menangani pengaduan masyarakat, dan indeks kepuasan masyarakat di lingkungan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten sesuai dengan Peraturan Perundangan-undangan. BAB III KEWENANGAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU PERIZINAN DAN NON PERIZINAN Pasal 3 (1) Penyelenggaraan pelayanan terpadu perizinan dan non perizinan dilaksanakan oleh unit penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT), atas dasar pelimpahan kewenangan penerbitan perizinan dan non perizinan kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) ;

-6- (2) Melimpahkan kewenangan kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) untuk memproses pelayanan administrasi, menandatangani dokumen, menerbitkan dokumen perizinan dan non perizinan, menangani pengaduan masyarakat dan indeks kepuasan masyarakat yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan; Pasal 4 (1) Penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) meliputi: a. melaksanakan administrasi pelayanan perizinan dan non perizinan; b. mengkoordinasikan penyelenggaraan administrasi pelayanan perizinan dan non perizinan. (2) Dalam menyelenggarakan administrasi perizinan dan non perizinan, Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) bertanggung jawab kepada Bupati. Pasal 5 Pemberian dan penolakan perizinan dan non perizinan di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) dilaksanakan dan ditandatangani oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT). BAB IV TIM TEKNIS Pasal 6 (1) Dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) dibantu oleh Tim Teknis; (2) Tim Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari perwakilan SKPD terkait yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati; (3) Perwakilan SKPD terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan Kepala SKPD terkait dibantu oleh pelaksana teknis yang mempunyai kompetensi dan kemampuan sesuai bidang tugasnya; (4) Staf SKPD terkait yang duduk dalam anggota Tim Teknis sebagaimana pada ayat (3) ditetapkan melalui Keputusan Kepala SKPD sesuai bidang tugasnya yang merupakan satu kesatuan dari Peraturan Bupati; (5) Kepala SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan Ketua Tim Teknis dalam memproses perizinan dan non perizinan sesuai bidang tugasnya.

-7- BAB V JENIS PERIZINAN DAN NON PERIZINAN Pasal 7 (1) Jenis Perizinan yang diselenggarakan pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) sebagaimana tertuang dalam Lampiran Peraturan Bupati. (2) Jenis Non Perizinan yang diselenggarakan pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) sebagaimana tertuang dalam Lampiran Peraturan Bupati. Pasal 8 (1) Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) dengan menggunakan Standar Operasional Prosedur (SOP); (2) Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. BAB VI PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN Pasal 9 (1) Pembinaan atas penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dilakukan oleh Bupati; (2) Pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan teknis perizinan dan non perizinan secara fungsional dilakukan oleh pejabat SKPD teknis yang bersangkutan; (3) Pembinaan, pengawasan dan pengendaliaan secara administrasi terhadap pelayanan perizinan dan non perizinan dilakukan oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT). BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 (1) Pada saat diberlakukannya Peraturan Bupati ini maka Keputusan Bupati Bengkayang Nomor 101/BPMPPT/Tahun 2013 tentang Kewenangan Pelimpahan Sebagian Kewenangan Perizinan dan Non Perizinan Kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(2) Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah. Ditetapkan di Bengkayang pada tanggal 1 JuLi 2014 /@ BUPATI BENGKAYANG,4 @ \ VSURYADMAN GIDOT Diundangkan di Bengkayang pada tanggal 2. JuU 2014 SEKRETARIS DAERAWKSByPATEN BENGKAYANG, /- \ QtfKRisTDfluyjjftNmM" BERITA DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG TAHUN 2014 NOMOR IS

LUMPIRAN PERATURAN BUPATT BENGKAYANG NOMOR : [8 TAHUN 2014 TANGGAL : 1 JU H 2014 TENTANG j PEUMPAHAN KEWENANGAN PENANDATANGANAN PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN KEPADA BAI3AN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADII KABUPATEN BENGKAYANG. JENIS PELAYAHAH PELAYANAN PERIZINAlf TERPADU KABUFATEN BENGKAYANG. SKPDASAL JEN1S PERIZINAH Pelayanan Perizinj Kantor Lingkungan Hidup Dinas Pekerjaan Umum Dinas Kebudayaan, Pariw Pemuda Dan Otah Raga Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian Dan Perdagangan Dinas Perhubungan.Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Bengkayang Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkayang Izin Gangguan (HO). i Layak Hygiene Sanitasi. Izin PcmgcloVaan Limbah Cair. Izin Pemanfaataj Ketahanan. Air Limbah Untuk Aplikasi Izin Fenyimpanan Sementara Limbah B3. Izin Pengumpulan Limbah B3. Izin Mendirikan Bangunan (1MB). Izin Usaha Jasa Konstruksi {UJJK}. Izin Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum Izin Usaha Hotel dan Pcnginapan Izin Usaha Kepariwisataan Izin Usaha Penyediaan Makanan dan Minuman. i Usaha Perjalanan Wisata. Izin Usaha Penggllingati Padi (HuUerl- Izin Kios Sarana Produksi. Izin Usaha Industri Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Minuman Beralkohol. Tanda Daftar Gudang (TDG). Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Tanda Daftar Industri (TDIJ. Izin Reklame/Iklan. Izin Prinsip Pcnanaman Modal. Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal. Izin Usaha Penanaman Modal. i) Izin Usaha Perluaaan Penanaman Modal); b Izin Usaha Merger Penanaman Modal); ;) Izin Usaha Perubahan Penanaman Modal); Izin Usaha Angkutan. Izin Pendirian Rumah/Klinik Bersalin. Izin Pendirian Rumah Sakit. Izin Balai Pengobatan dan Kesehatan : I Izin Apotek. b Izin Balai Pengobatan. Izin Optik. d Izin Pengobatan Tradisional. e) Izin Praktek Fisioterapi. f) Izin Penyelenggaraan Laboratorium Klinik. g) Izin Toko Obat. h Izin Tukang Gigi. a) Izin Praktik Dokter Umurr b Izin Praktik Doktcr Gigi; c) Izin Praktik Dokter Spesialis. Izin Bidan : a) Izin Praktik Bidan Mandir b Izin Bidan;

JENIS PELAYANAN SKPDASAL JEMS PEEIZINAN I Izin Perawat: a) Izin Praktik Perawat; b Izin Kerja Perawat. Dinas Pendidikan Kabupaten ibcngkayang JDinas Kehutanan Daii IPerkebunan Kabupaten Bengkayang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dina: Kehutanan Dan Perkebunan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Pertanahan Nasional Dinas Pertanian Dan Petemalcanj I Dinas Kelautan Dan Perikanan Dinas Pertambangan, Energi Dan Sumber Daya Mineral Izin Usaha Pendidikan Non Formal. fzin Survei. Penetapan Lokasi. Izin Usaha Perkebunan. a) Izin Usaha Perkebunan Budidaya (IUP-B). b Izin Usaha Perkebunan untuk Pengolahan (IUP-P). c) Surat Tanda Daftar Budidaya Perlcebunan (STDBP). Izin Pemanfaatan Kayu di APL. Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu linn Lokasi. Izin Usaha Pengelolaan dan Pengusahaan Sarang Burung Walet. Izm Perubahan Penggunaan Tanali. Izin Usaha Peternakan. Tzin Usaha Perikanan. a) Izin Penangkapan Ikan. b Izin Pe/nbudidayaan Ikan. c) Izin Pengolatian Ikan. d Izin Pengumpul dan Pemasaran Hasil Perikanan. ej Izin Pengangkutan. Heart.. Izin Pembatalan/Terminasi. Izin Usaha Pertambangan. Izin Pengiriman Sainpel Bahan Galian Batuaj Izln Kerja Tenaga Asiiig Bldang Pertambangan. Iziii Pelabuhan Khusus Pertambangan. Izin Pemanfaatan Jalan Umum Untuk Pengangkutan Bahan Tambang Ke Pelabuharij Iziii Pembangunan Pabrik Pengolah dan Pemumiau Pertambangan. Izin Usaha Pcrtarabangan Khusus. Badan Perencanaan Petnbangunan Daerah, Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Dan i Dinas Pertanian Dan Peternakan Peiayanan Non Perizinan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang Izin Penelitian/Research. a) Izin Penelitian/Research Lapangan. b) Izin Praktek Kerja Lapangan (PKL). c) Izin Kuliah Kerja Nyata (KKN). Iiiibrmasi Lahan. Rekomendasi Hak Guna Usaha (HGU). Rekomendasi Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu. Rekomendasi Pembangunan SPBU Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan TranSTTiigrasi Kabupaten Bengkayang Kartu Kuning (AK 1). 1-